You are on page 1of 8

PENGEMBANGAN BUKU PENUNTUN PRAKTIKUM IPA BERBASIS INKUIRI

TERBIMBING UNTUK SMP KELAS VII SEMESTER II

Lena Putri Handayani1), Farida F.2), Azwir Anhar2)


1)
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi PPs UNP
2)
Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Biologi PPs UNP
Email: pps.pbio.unp@gmail.com

ABSTRACT

Biology as a part of science has correlate with the laboratory activities, observations,
research, experiment and practice. Curriculum 2013 emphasizes constructivist learning with
one of the Graduate Competency Standards (SKL) to Junior High School students are able to
define problems, propose and test hypotheses, designing and assembling the instrument,
process, interpret, and present data systematically. As one of the effort to achieve the SKL is
implementing Guided inquiry-based laboratory activities. The purpose of this study was to
produce a valid, practical, and effective lab manual based guided inquiry for high school
grade 7th in 2nd semester. The type of this research is the development of research. The lab
manual based guided inquiry was developed by using a four-D-models. Define phase is to
analyze the curriculum for Biology grade 7th at 2nd semester that related to practical activities,
the content structure analysis, students analysis and concepts analysis. At the design phase is
done the design of lab manual based guided inquiry approach. At develop phase is done by
validation the lab manual and did the limited field-testing. Disseminate phase uncommitted
coverage. Data collection instrument used in this questionnaire for teachers and students,
students motivation questionnaire, observation of students activity sheets and tests students
learning outcomes. Tested practical handbook is limited to 30 students of SMP 2 Tanjung
Ampalu in grade 7th. The results of this study is the lab manual based guided inquiry for high
school grade 7th in 2nd semester. The lab manual is valid, practical, and effective based on
validation sheet and field-testing.

Keyword: Lab work, lab manual, guided inquiry , learning competence.

PENDAHULUAN Mutu pendidikan di Indonesia perlu dilihat


Pendidikan merupakan faktor yang beberapa unsur yang mempengaruhinya,
sangat penting dalam kehidupan manusia. seperti kurikulum, isi pendidikan, proses
Menurut Undang-Undang tentang Sistem pembelajaran, evaluasi, kualitas guru, sarana
Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas nomor: dan prasarana sekolah dan buku ajar.
20 Tahun 2003) “pendidikan adalah usaha Saat ini telah diberlakukannya
sadar dan terencana untuk mewujudkan Kurikulum 2013 yang mana model
suasana belajar dan proses pembelajaran pembelajaran dengan pendekatan saintifik
agar peserta didik secara aktif dengan lima langkah pembelajaran, yaitu:
mengembangkan potensi dirinya untuk mengamati, bertanya, menalar, mencoba,
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, dan mengkomunikasikan. Pasal 1 (5)
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun
akhlak mulia, serta keterampilan yang 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan juga telah menjelaskan bahwa kompetensi
Negara”. lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi
Salah satu usaha untuk meningkatkan kemampuan lulusan yang mencakup sikap,
mutu pendidikan di Indonesia adalah pengetahuan, dan keterampilan.
melalui usaha peningkatan proses belajar Hakikat belajar ilmu sains tidak cukup
mengajar di semua jenjang pendidikan. sekedar mengingat dan memahami konsep
69
yang ditemukan oleh ilmuwan. Akan tetapi, pendekatan praktikum konvensional, yakni
yang sangat penting adalah pembiasaan guru memberikan masalah, alat, bahan serta
perilaku ilmuwan dalam menemukan konsep langkah kerja pada siswa. Schwab dan
yang dilakukan melalui Brandwein (dalam Rustaman, 2007:3)
percobaan/praktikum dan penelitian ilmiah. menyetarakan praktikum konvensional ke
Subagyo, Y. Wiyanto dan Marwoto dalam simplest level of laboratory inquiry,
(2008:42) menyatakan “Proses penemuan dimana siswa diberi seluruh panduan dalam
konsep yang melibatkan keterampilan- melakukan praktikum.
keterampilan yang mendasar melalui Ketiga, penuntun praktikum yang
percobaan ilmiah dapat dilaksanakan dan biasa digunakan adalah berupa Lembaran
ditingkatkan melalui kegiatan praktikum di Kerja Siswa (LKS) yang beredar di pasaran,
laboratorium”. “Tujuan utama praktikum yaitu gabungan dari lembaran kerja untuk
adalah untuk melatih peserta didik bekerja materi ajar dan kegiatan praktikum. Hasil
sesuai prosedur ilmiah guna memperoleh penelitian Lasmana (2011:4) menemukan
pengetahuan, keterampilan dan nilai ilmiah” ketidaksesuaian antara LKS dan buku paket
(Depdiknas, 2004). yang biasanya digunakan dalam kegiatan
Salah satu fasilitas praktikum yang pembelajaran sekaligus kegiatan praktikum
vital adalah penuntun praktikum. “Penuntun dengan indikator pembelajaran.
praktikum merupakan fasilitas praktikum Peneliti juga mendapatkan data nilai
yang sudah digunakan sejak lama” (Kilinc, rata-rata Ulangan Harian (UH) siswa kelas
2007:59). Penuntun praktikum ditujukan VII semester 2 SMP N 2 Tanjung Ampalu
untuk membantu dan menuntun peserta Tahun Pelajaran 2012/2013. Berikut ini
didik agar dapat bekerja secara kontinu dan adalah gambaran nilai UH siswa kelas VII
terarah. Penuntun praktikum digunakan pada mata pelajaran IPA.
sebagai panduan tahapan-tahapan kerja Tabel 1. Jumlah Siswa dan Nilai Rata-rata
praktikum bagi siswa maupun bagi guru UH IPA Siswa Kelas VII Semester
sendiri. 2 SMP N 2 Tanjung Ampalu
Hasil pengamatan peneliti mengenai Tahun Pelajaran 2012/2013.
pembelajaran praktikum IPA di tingkat Jumlah Nilai Rata-
No Kelas
Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMP Siswa Rata
N) yaitu di SMP N 1, 2, dan 7 di Kabupaten 1 VII1 30 66,45
Sijunjung yang dilakukan dari 23 sampai 25 2 VII2 31 63,68
September 2013 diperoleh temuan bahwa 3 VII3 32 64,48
kegiatan praktikum disenangi oleh siswa, 4 VII4 30 62,85
bahkan praktikum adalah kegiatan belajar 5 VII5 31 65,97
yang di tunggu-tunggu oleh siswa. Jumlah 5 154 323,43
Berdasarkan hasil telaah penuntun Sumber: Guru bidang studi IPA SMP N 2
praktikum IPA yang digunakan dan Sijunjung
wawancara peneliti dengan siswa dan guru,
ditemukan beberapa permasalahan Data di atas menunjukkan bahwa nilai
mengenai pelaksanaan praktikum IPA. hasil belajar siswa di sekolah tersebut belum
Pertama, penuntun praktikum yang tersedia optimal dan belum mencapai Kriteria
belum sesuai dengan kurikulum, dimana Ketuntasan Minimum (KKM) untuk bidang
pada dasarnya kegiatan praktikum harus studi IPA yaitu 75. Hal ini tidak dapat
mampu mengembangkan kemampuan dipisahkan dengan kemampuan ilmiah yang
belajar ilmiah siswa, sementara penuntun dimiliki siswa. Siswa cenderung masih
praktikum yang ada masih menuntun siswa menerima semua apa yang diterangkan guru.
untuk melakukan praktikum dengan cara Demikian pula dalam pelaksanaan
hanya mengikuti prosedur yang ada pada praktikum di laboratorium, siswa
penuntun praktikum saja. kebanyakan hanya menurut/ mengerjakan
Kedua, pendekatan praktikum yang apa yang diperintahkan guru tanpa
digunakan sekolah saat ini adalah
70
mengetahui tujuan dan makna dari materi tahap perancangan (design), tahap
yang dipraktikumkan tersebut. pengembangan (develop), dan tahap
Berdasarkan uraian masalah di atas penyebaran (disseminate) Thiagarajan,
terlihat jelas bahwa untuk meningkatkan (dalam Trianto, 2010: 186).
keterlibatan siswa secara aktif terhadap Prosedur pengembangan buku
belajar dan berusaha menemukan konsep penuntun praktikum berbasis inkuiri
sendiri dalam proses pembelajaran adalah terbimbing meliputi tahap pendefinisian
dengan kegiatan praktikum. Oleh karena itu dengan cara melakukan analisis kurikulum,
perlu dikembangkan sebuah buku penuntun analisis karakteristik siswa, analisis materi,
praktikum yang terpisah dari LKS bahan analisis isi dan analisis konsep sebagai dasar
ajar yang sesuai dengan indikator, sarana- untuk menetapkan tujuan pembelajaran.
prasarana minimal yang dimiliki sekolah Tahap perancangan dilakukan setelah
dan kondisi siswa. Disamping itu penuntun menganalisis materi IPA yang terkait dan
praktikum juga dirancang dengan membutuhkan kegiatan praktikum dalam
pendekatan yang bervariasi agar tidak selalu pembelajarannya yang dijadikan isi dari
memakai pendekatan konvensional. Buku penuntun praktikum IPA.
Hasil penelitian dari Mokaromah Perancangan dilakukan dengan memilih
(2008:1) mengungkapkan bahwa format yang sesuai dengan format penulisan
pengembangan buku penuntun praktikum buku penuntun praktikum yang baik dan
kimia SMA kelas X berbasis inkuiri benar. Format penuntun ini disesuaikan
terbimbing mampu meningkatkan dengan tuntunan dalam pembuatan LKS
kemampuan berpikir ilmiah siswa dan praktikum dalam Permendiknas Nomor 41
sesuai untuk dijadikan media pembelajaran. Tahun 2007 yang dimodifikasi dengan buku
Salah satu pendekatan yang dapat dipakai penuntun praktikum berbasis inkuiri
adalah pendekatan inkuiri (National terbimbing yang diterbitkan oleh Mc-Graw
Research Council, 2000:105) yaitu buku Hill.
penuntun praktikum berbasis inkuiri. Buku penuntun praktikum berisi
Berdasarkan latar belakang tersebut, kompetensi, tujuan praktikum, materi
peneliti melakukan penelitian dengan judul pendukung kegiatan eksperimen, bahan-alat
“Pengembangan Buku Penuntun Praktikum yang digunakan beserta gambar, rumusan
IPA Berbasis Inkuiri Terbimbing Untuk dan latar belakang masalah, pertanyaan
SMP Kelas VII Semester II”. ilmiah, arahan untuk merumuskan hipotesis
sementara, petunjuk keamanan
METODE PENELITIAN laboratorium, tuntunan praktikum yang
Berdasarkan tujuan penelitian yaitu berupa pernyataan arahan untuk memandu
menghasilkan penuntun praktikum yang siswa merancang percobaan dalam rangka
valid, praktis, dan efektif, maka jenis menguji hipotesis yang telah dirumuskan,
penelitian ini adalah penelitian tabel pengamatan, panduan berupa
pengembangan (development reseach). pertanyaan beserta kolom isian untuk
Richey and Nelson (dalam Rusdi, 2008: 3), menginterpretasikan data yang didapatkan,
menjelaskan bahwa “penelitian dan panduan berupa pertanyaan yang
pengembangan (development reseach) disertai kolom isian untuk mensintesis
adalah suatu proses atau langkah-langkah kesimpulan dari kegiatan yang dilakukan.
untuk mengembangkan suatu produk baru Tahap pengembangan buku penuntun
atau penyempurnaan produk yang telah ada, praktikum berbasis inkuiri terbimbing
yang dapat dipertanggungjawabkan”. dengan cara uji coba produk yang
Penelitian yang dikembangkan adalah dikembangkan. Uji coba produk
penuntun praktikum IPA berbasis inkuiri dilaksanakan di SMP N 2 Tanjung Ampalu
terbimbing untuk siswa SMP kelas VII pada kelas VII2 dengan jumlah siswa 25
semester 2. Penelitian ini menggunakan orang.
model prosedural four D (4-D) models, yang Data pada penelitian ini merupakan
terdiri dari tahap pendefinisian (define), data primer dengan instrumen pengumpulan
71
data meliputi: (1) instrumen validitas berupa padat; (9) pemuaian zat cair; (10) perubahan
angket validitas yang dinilai oleh pakar yang wujud zat; (11) penguapan zat cair; (12)
terdiri dari 3 orang dosen dan 1 orang guru kalor dan perpindahannya; (13) ekosistem
IPA SMP dengan pemberian angket yang lingkungan; (14) saling ketergantungan
berisikan item yang meliputi syarat didaktik, dalam ekosistem; (15) saling ketergantungan
syarat konstruksi, syarat teknis dan syarat makhluk hidup; (16) dampak pencemaran
bahasa; (2) instrumen praktikalitas berupa dalam kehidupan.
angket respon guru dan respon siswa dan (3) Analisis siswa ini meliputi usia, tipe
instrumen efektivitas berupa lembar belajar siswa, motivasi terhadap mata
pengamatan aktivitas siswa, angket motivasi pelajaran, kemampuan akademik dari aspek
belajar siswa dan instrumen tes hasil belajar kognitif, psikomotor, dan afektif. Dalam
yang meliputi tiga ranah yaitu kognitif, penelitian ini yang menjadi subjek adalah
afektif dan aktivitas psikomotor. siswa kelas VII2 SMP N 2 Tanjung Ampalu
Tahun Pelajaran 2013/2014 yang rata-rata
HASIL DAN PEMBAHASAN berusia antara 12-13 tahun yang berada pada
1. Tahap Pendefenisian (Define Phase) tahap perkembangan.
Penuntun praktikum IPA berbasis Banyak ahli yang menyatakan anak
inkuiri terbimbing dirancang berdasarkan pada usia ini masih dalam transisi dari
analisis kurikulum 2013 untuk SMP. tingkat berpikir operasional konkret ke
Komponen kurikulum yang terkait langsung berpikir abstrak. Selain itu, peserta didik
dengan produk yang dihasilkan adalah melihat dunia sekitarnya masih secara
Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar holistik. Pada tahap ini siswa mulai berpikir
(KD). Berdasarkan identifikasi yang lebih abstrak, liberal dan bijaksana dalam
dilakukan terhadap Kurikulum 2013, pada mengambil keputusan tentang cara
prinsipnya KI dan KD IPA untuk SMP kelas pemecahan masalah dan lebih pragmatis
VII semester II adalah sama karena dalam pemecahan masalah bukan hanya
mengacu kepada standar minimum yang berdasarkan analisa logika semata. Untuk
secara nasional dicapai siswa. Setelah hasil analisis tipe belajar siswa pada tahap
dilakukan identifikasi terhadap KI dan KD, ini pada umumnya lebih senang belajar
maka proses penyusunan silabus dilanjutkan dengan cara memberikan kesempatan
dengan menyusun indikator pencapaian kepada mereka untuk bekerja mandiri dari
kompetensi. Indikator-indikator tersebut pada dijelaskan secara detail seperti
memerlukan kegiatan praktikum di berceramah di depan kelas atau di
laboratorium dan tidak hanya cukup laboratorium.
penjelasan dari guru mata pelajaran di kelas 2. Tahap Perancangan (Design Phase)
saja. Setelah indikator dan tujuan kegiatan
Pengamatan ini harus dilakukan siswa praktikum dirumuskan serta konsep-konsep
agar pemahaman konsep IPA menjadi lebih yang essensial ditetapkan, maka langkah
mantap dan siswa menjadi terbiasa untuk selanjutnya adalah merancang penuntun
melakukan kerja ilmiah. Selanjutnya praktikum IPA berbasis inkuiri terbimbing
indikator dikembangkan menjadi tujuan- yang terdiri dari: a) sampul penuntun
tujuan pembelajaran. Dari tujuan praktikum; b) tata tertib praktikum; c)
pembelajaran tersebut, maka disusunlah petunjuk penggunaan penuntun praktikum;
petunjuk praktikum yang pada d) pengenalan alat; e) kegiatan praktikum.
pengembangan buku penuntun praktikum ini Format dari setiap topik kegiatan praktikum
terdapat 16 praktikum yang dilaksanakan yang diintegrasikan dengan tahapan inkuiri
selama semester 2, yaitu: (1) energi kinetik; dijelaskan secara rinci yaitu: (1) indikator
(2) energi kimia dan energi listrik; (3) tujuan pencapaian kompetensi untuk
frekuensi respirasi manusia; (4) respirasi kegiatan praktikum; (2) tujuan praktikum;
pada serangga; (5) fotosintesis (uji (3) landasan teori; (4) rumusan masalah; (5)
ingenhouz); (6) suhu dan perubahannya; (7) merumuskan hipotesis; (6) pengujian
skala termometer buatan; (8) pemuaian zat hipotesis; (7) alat dan bahan; (8) petunjuk
72
keselamatan kerja; (9) tips; (10) data membantu siswa dan guru dalam
kegiatan praktikum; (11) analisis data hasil melaksanakan kegiatan praktikum IPA.
kegiatan praktikum; (12) kesimpulan hasil b) Praktikalitas Penuntun IPA Berbasis
kegiatan praktikum; (13) daftar pustaka. Inkuiri Terbimbing Oleh Siswa
3. Tahap Pengembangan (Develop Hasil uji praktikalitas tersebut tersaji
Phase) dalam Tabel 4 berikut ini.
a. Validasi Penuntun Praktikum IPA Tabel 4. Hasil Uji Praktikalitas Penuntun
Berbasis Inkuiri Terbimbing Praktikum IPA Berbasis Inkuiri
Hasil validasi dapat dilihat pada Tabel 2. Terbimbing Oleh Siswa (Kelas
Tabel 2. Data Hasil Validasi Penuntun VII2).
Praktikum Berbasis Inkuiri N Indikator yang Skor Rata-
Kategori
Terbimbing oleh Validator o Dinilai rata
Rata- Aspek 3,29 Praktis
N Kriteria 1
rata Kategori Pembelajaran
o Penilaian
Validitas 2 Aspek Materi 3,48 Praktis
1 Syarat Didaktik 81,25 Sangat Valid 3 Aspek Tampilan 3,09 Praktis
2 Syarat Konstruksi 80,47 Valid Aspek Teknis/ 3,44 Praktis
4
3 Syarat Teknis 81,94 Sangat Valid Penggunaan
4 Syarat Bahasa 86,25 Sangat Valid Rata-rata 3,325 Praktis
Rata-rata 82,48 Sangat Valid
Berdasarkan Tabel 4 di atas, terlihat
Hasil validasi penuntun praktikum bahwa penuntun praktikum yang digunakan
yang dinilai oleh validator pada Tabel 2 siswa pada uji coba kegiatan praktikum
dapat diketahui total rata-rata validasi secara dapat memudahkan siswa dalam melakukan
umum adalah 82,48 dengan kategori sangat kegiatan praktikum IPA.
valid.
b. Uji Coba Perangkat 2) Uji Efektivitas
1) Uji praktikalitas a. Motivasi Siswa dalam Melaksanakan
a) Praktikalitas Penuntun Praktikum IPA Kegiatan Praktikum
Berbasis Inkuiri Terbimbing Oleh Guru Hasil pengukuran motivasi siswa
dapat dilihat pada Tabel 5 berikut ini.
Hasil respon guru secara ringkas dapat
dilihat pada Tabel 3. Tabel 5. Hasil Pengamatan Motivasi Siswa
Tabel 3. Respon Guru Terhadap Menggunakan Penuntun Praktikum
Praktikalitas Penuntun Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing
IPA Berbasis Inkuiri Terbimbing N Skor Kategori
Aspek yang Dinilai
Skor o Rata-rata Efektivitas
Indikator yang
No Rata- Kategori 1 Minat / perhatian 79,8 Efektif
Dinilai
rata (interest)
1 Aspek 3,25 Praktis 2 Relevan (relevance) 82,5 Sangat
Pembelajaran Efektif
2 Aspek Materi 3,67 Sangat Praktis 3 Harapan/keyakinan 84 Sangat
3 Aspek Tampilan 3,63 Sangat Praktis (expectancy) Efektif
4 Aspek Teknis/ 3,50 Praktis 4 Kepuasan 74,25 Efektif
Penggunaan (satisfication)
Rata-rata 3,51 Sangat Praktis Rata-rata 80,14 Efektif

Berdasarkan Tabel 3 di atas diketahui Berdasarkan Tabel 5 menunjukkan


hasil uji praktikalitas menunjukkan bahwa penggunaan penuntun praktikum IPA
penuntun praktikum IPA berbasis inkuiri berbasis inkuiri terbimbing efektif
terbimbing dapat memudahkan serta

73
digunakan sebagai panduan pada kegiatan berbasis inkuiri terbimbing dapat
praktikum. meningkatkan hasil belajar siswa.
b. Aktivitas Siswa dalam Melaksanakan 2) Kompetensi Ranah Psikomotor
Kegiatan Praktikum Hasil belajar ranah psikomotor disajikan
Observasi dilakukan pada tiga pada Gambar 3 berikut ini.
kegiatan praktikum yang diujicobakan.
Rata-rata hasil observasi aktivitas siswa 100
ditampilkan pada Gambar 1 berikut ini. 50
0
90 P I P II P III
85 80.2 86.2 87.8
80
75 Gambar 3. Grafik Rata-Rata Hasil Belajar
PI P II P III Ranah Psikomotor Siswa
81.6 83.6 87.8 Menggunakan Penuntun
Praktikum Berbasis Inkuiri
Gambar 1. Grafik Hasil Pengamatan Terbimbing
Aktivitas Siswa dalam
Praktikum IPA Keterangan: X = Kegiatan Praktikum
Y = Persentase
Keterangan: X = Kegiatan Praktikum P I = Praktikum I
Y = Persentase P II = Praktikum II
P I = Praktikum I P III = Praktikum III
P II = Praktikum II
P III = Praktikum III Berdasarkan Gambar 3 dapat dilihat
bahwa hasil ranah psikomotor semakin
Berdasarkan Gambar 1 dapat dilihat meningkat dari praktikum pertama dan
bahwa hasil aktivitas siswa meningkat dari kedua. Pada praktikum pertama penilaian
praktikum pertama ke praktikum kedua, psikomotor siswa adalah 80,2 kemudian
pratikum kedua ke praktikum ketiga dengan meningkat menjadi 86,2 dan pada praktikum
hasil nilai rata-rata aktivitas siswa 84,33. terakhir makin meningkat yaitu 87,8. Hal ini
Artinya buku penuntun praktikum yang menunjukkan bahwa kegiatan praktikum
digunakan efektif untuk pembelajaran menggunakan penuntun praktikum berbasis
praktikum sehingga penuntun praktikum inkuiri terbimbing dapat meningkatkan hasil
berbasis inkuiri terbimbing dapat belajar pada ranah psikomotor.
meningkatkan aktivitas belajar siswa. 3) Kompetensi Ranah Afektif
c. Hasil Belajar Siswa Hasil belajar ranah afektif siswa
1) Kompetensi Ranah Kognitif disajikan pada Tabel 6 berikut ini.
Hasil belajar yang diperoleh dapat Tabel 6. Hasil Belajar Ranah Afektif Siswa
dilihat pada Gambar 2 berikut ini. dalam Pelaksanaan Kegiatan
Praktikum.
100 Aspek Skor Kate-
50
No
Pengamatan Rata-rata gori
0 1 Kejujuran 84,0 Baik
P I P II P III 2 Kerajinan 86,3 Baik
74.91 83.4 90.09 3 Kedisiplinan 85,0 Baik
4 Kreatif 83,0 Baik
5 Bertanggung Jawab 86,6 Baik
Berdasarkan hasil belajar yang telah Rata-rata 85,4 Baik
dicapai, maka terlihat bahwa penuntun yang
digunakan efektif untuk pembelajaran
praktikum sehingga penuntun praktikum
74
Berdasarkan Tabel 6 diketahui bahwa 4. Perlu penelitian lanjutan terhadap
kegiatan praktikum dengan menggunakan perubahan aktivitas siswa dalam
penuntun praktikum IPA berbasis inkuiri melakukan kegiatan praktikum yang
terbimbing dapat meningkatkan hasil belajar telah meggunakan penuntun praktikum
pada ranah afektif. IPA berbasis inkuiri terbimbing.

KESIMPULAN UCAPAN TERIMA KASIH


1. Dihasilkan penuntun praktikum IPA Tulisan ini merupakan penelitian
berbasis inkuiri terbimbing, dengan mahasiswa Program Studi Pendidikan
kategori sangat valid dan sudah dapat Biologi Pascasarjana Universitas Negeri
digunakan oleh guru dan siswa dalam Padang tahun 2014 yang berjudul
kegiatan praktikum. Pengembangan Buku Penuntun Praktikum
2. Praktikalitas penuntun praktikum IPA IPA Berbasis Inkuiri Terbimbing untuk
berbasis inkuiri terbimbing yang dilihat SMP Kelas VII Semester II. Terima kasih
dari keterlaksanaan penggunaan peneliti ucapkan kepada dosen pembimbing
penuntun parktikum oleh observer telah Ibu Dr. Farida F, M.Pd., M.T dan Bapak Dr.
praktis digunakan oleh guru dan siswa. H. Azwir Anhar, M.Si. Selanjutnya kepada
3. Efektivitas penggunaan penuntun dosen kontributor yaitu Ibu Dr Yuni Ahda,
praktikum IPA berbasis inkuiri M.Si., Ibu Dr. Linda Advinda, M.Kes. dan
terbimbing diketahui melalui aktivitas Ibu Dr. Ratnawulan, M.Si. dan pada dosen
siswa, motivasi, dan hasil belajar. Hasil Validator yaitu Prof.Dr.Syahrul R.,M.Pd,
yang didapatkan melalui aktivitas siswa Dr. Darmansyah, M.Pd dan Dr. Zozy Aneloi
selama kegiatan praktikum Noli, M.Si.
dikategorikan tinggi dan hasil belajar
ranah (kognitif, afektif, dan psikomotor) DAFTAR RUJUKAN
menunjukkan hasil telah menggunakan Depdiknas. 2004. Pengembangan Instrumen
penuntun praktikum berbasis inkuiri Ranah Psikomotor. Jakarta.
terbimbing. Kilinc, A. 2007. The Opinions of Turkish
Highschool Pupils on Inquiry Based
SARAN Laboratory Activities. Gazi University
1. Untuk guru mata pelajaran IPA, gazi Education Faculty Department of
berdasarkan hasil validitas, praktikalitas, Biology Education, (online),
dan efektivitas yang telah dilaksanakan, (http://www.tojet.net/articles/646.pdf).
penuntun praktikum IPA berbasis inkuiri Diakses 8 Desember 2013
terbimbing dapat digunakan sebagai Krisnawati, H. 2006. Keterampilan Proses
salah satu alternatif sumber belajar Sains Siswa SMP dalam Praktikum IPA
untuk meningkatkan konsep dari materi Kimia Berbasis Inkuiri Terbimbing
dan kerja ilmiah siswa. Untuk SMP/MTs Kelas VII Semester I.
2. Produk penelitian ini memiliki tahapan- Abstrak Penelitian. Digital Library
tahapan inkuiri dalam pelaksanaannya Universitas Negeri Malang, (online),
diharapkan kepada siswa untuk lebih (http://library.um.ac.id/free-contens/).
mengintegrasikan ilmu yang diperoleh Diakses 8 Desember 2013
pada saat kegiatan praktikum Lasmana, O. 2011. Pengembangan
dilaksanakan. Lembaran Kerja Siswa (LKS) Disertai
3. Kepada peneliti lain yang ingin Compact Disc (CD) Pembelajaran
mengembangkan penuntun praktikum Berbasis Contextual Teaching And
IPA berbasis inkuiri terbimbing Learning (CTL) Pada Materi Animalia
disarankan untuk melakukan uji coba Mata Pelajaran Biologi RSBI SMA.
pada beberapa sekolah dengan taraf Tesis. Tidak diterbitkan. Padang:
yang berbeda, agar produk yang Program Pasca Sarjana Universitas
dikembangkan lebih sempurna. Negeri Padang.

75
NRC (National Research Council). 2000. Sudrajat, H. 2009. Pengembangan Perangkat
Inquiry and The national Science Percobaan Konsep Rotasi Untuk
Education Standards Guide for Pembelajaran Fisika di SMA dan
Teaching and Learning. National Universitas. Tesis. Program
Academy Press. Washington, D.C, Pascasarjana Universitas negeri Padang.
(online), Subagyo, Y. Wiyanto dan Marwoto. 2008.
http://books.nap.edu/html/inquiry_adde Pembelajaran dengan Pendekatan
ndum/notice.html. diakses 28 ktober Keterampilan Proses Sains untuk
2013 Meningkatkan Penguasaan Konsep
Rustaman, N.Y. 2007. Program Suhu dan Pemuaian. Jurnal Pendidikan
Pembelajaran Praktikum Berbasis Fisika Indonesia.
Kemampuan Generik (P3BKG) dan Trianto. 2010. Mendesain Model
Profil Pencapaiannya (Online), Pembelajaran Inovatif-Progresif.
(http://file.upi.edu/Direktori/SPS/PROD Jakarta. Prenada Media Group.
I.PENDIDIKAN_IPA/19620115198703 Undang-Undang RI No 20 tahun 2003.
1-pdf,. Diakses 8 Oktober 2013). Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta.
Departemen Pendidikan Nasional

76

You might also like