Professional Documents
Culture Documents
(Analysis Of Composition And Diversity Species Of Stand Filling Forest Tembawang Jelomuk in
Meta Bersatu Village Districk Sayan Of Melawi Districk)
Abstract
Tembawang is a indigenous forest that is the local wisdom of Dayak tribe in West Kalimantan.
This study aims to record the composition, species diversity and dominance of tree species
present in the forest Tembawang Jelomuk. Analysis of vegetation on forest Tembawang Jelomuk
using purposive sampling method. The results of observational data analysis showed that the
dominant vegetation species with the highest important value index for the growth rate of the
seedling phase were karet (Hevea brasiliensis) of 47.02% and petai (Parkia speciosa) of
22.54%, the sapling stage was karet (Hevea Brasiliensis) of 52.23% and kapuak
(Parakeocarpus Bracteatus) of 25.10%, the pole phase is the leban (Vitex pubescens) of 87.18%
and karet (Hevea brasiliensis) of 53.74% and the tree phase is durian (Durio Zibethinus) of
57.54% and leban (Vitex pubescens) of 37.91%. The result of analysis for dominance index
value (C) at Tembawang Jelomuk pole level is vegetation which has the highest dominant index
value among the three other growth levels. Species Tembawang Jelomuk variety of all growth
rates are in the range with values found more than 1 and less than 3 (1 ≤ H ≥ 3), which means
that the index of diversity of species owned by Tembawang Jelomuk include medium. The results
of the index analysis of abundance types of seedling level of 0.84, the level of sapling of 0.88,
the pole level of 0.80 and the level of trees of 0.84, Overall index of species abundance found in
Tembawang Jelomuk is evenly at all growth rates.
Keywords: Composition, Diversity Type, Tembawang Jelomuk
.
PENDAHULUAN luasan hutan yang dapat dipertahankan
Hutan merupakan salah satu yang berdampak pada menurunnya fungsi
sumberdaya alam hayati yang dapat dan potensi hutan berbagai kerusakan
diperbaharui. Hutan dapat memenuhi hutan pula kian marak yang disebabkan
kehidupan manusia melalui berbagai oleh segala aktivitas manusia seperti
fungsinya. Hutan terdiri dari berbagai penebangan liar, ladang berpindah,
tumbuhan yang didominasi oleh kebakaran hutan dan pembukaan
pepohonan dan vegetasi lainnya. Hutan perkebunan. Hal ini terjadi karena hutan
berperan dalam menjaga dan merupakan tempat yang dijadikan sumber
mempertahankan keseimbangan ekologis, untuk memenuhi kebutuhan hidup
keberadaannya sangat bermanfaat bagi masyarakat sekitar hutan. Sama halnya
kehidupan masyarakat sekitar hutan. dengan tembawang yang merupakan
Seiring dengan makin berkurangnya
137
JURNAL HUTAN LESTARI (2018)
Vol. 6 (1) : 137 - 146
138
JURNAL HUTAN LESTARI (2018)
Vol. 6 (1) : 137 - 146
139
JURNAL HUTAN LESTARI (2018)
Vol. 6 (1) : 137 - 146
140
JURNAL HUTAN LESTARI (2018)
Vol. 6 (1) : 137 - 146
141
JURNAL HUTAN LESTARI (2018)
Vol. 6 (1) : 137 - 146
Jlh KR FR
No Jenis Jlh Ptk K (N/Ha) F D DR (%) INP
Ind (%) (%
1. Durian 18 7 1,80 13,43 0,28 8,43 0,54 35,58 57,54
2. Leban 18 13 1,80 13,43 0,52 15,66 0,13 8,82 37,91
3. Kapuak 13 7 1,20 8,96 0,28 8,43 0,12 8,24 26,44
4. Karet 12 8 1,30 9,70 0,32 9,64 0,06 3,97 23,38
5. Jengkol 12 5 1,20 8,96 0,20 6,02 0,10 6,55 21,59
6. Sentapik 9 8 0,90 6,72 0,32 9,64 0,06 4,10 20,51
7. Kelengkeng 5 4 0,50 3,73 0,16 4,82 0,05 3,58 12,91
8. Tengkawang 7 2 0,70 5,22 0,08 2,41 0,07 4,67 11,59
9. Beringin 2 2 0,20 1,49 0,08 2,41 0,10 7,11 11,02
10. Langsat 5 3 0,50 3,73 0,12 3,61 0,05 3,46 10,83
142
JURNAL HUTAN LESTARI (2018)
Vol. 6 (1) : 137 - 146
menghitung indeks dominansi (ID) dan sebesar 1,22, tiang sebesar 1,11, fase
indeks keanekaragaman jenis (H') pancang sebesar 1,34 dan fase semai
kawasan hutan tersebut. Berdasarkan sebesar 1,23.
hasil analisis vegetasi pada semua Hasil perhitungan pola pemusatan
tingkat pertumbuhan di Tembawang atau penguasaan dan keanekaragaman
Jelomuk diperoleh nilai indeks jenis untuk semua tingkat vegetasi di
keanekaragaman (H') dengan nilai Tembawang Jelomuk dilihat pada Tabel
keanekaragaman adalah fase pohon 6:
143
JURNAL HUTAN LESTARI (2018)
Vol. 6 (1) : 137 - 146
dengan nilai yang ditemukan lebih dari jenis pada suatu transek sedikit atau
1 dan kurang dari 3 (1 ≤ H ≥ 3), yang rendah.
artinya besar indeks keanekaragaman Indeks Kelimpahan Jenis (e)
jenis yang dimiliki oleh Tembawang Indeks Kelimpahan Jenis (e) suatu
Jelomuk tersebut termasuk ke dalam kawasan berperan untuk mengetahui
katagori sedang. Kisaran hasil analisis pemerataan pembagian individu
data yang diperoleh tersebut sesuai diantara jenis yang ada dalam suatu
dengan kriteria kisaran indeks habitat. Berdasarkan hasil analisis yang
keanekaragaman jenis yang diperoleh dari Tembawang Jelomuk
dikemukakan oleh Shanon-Wiener pada semua tingkat pertumbuhan
dalam Ferianita (2007) yang menunjukan indeks kelimpahan jenis (e)
menyatakan bahwa nilai H > 3 tertinggi adalah pada fase pancang
menunjukan bahwa keanekaragaman sebesar 0,88. Untuk mengetahui lebih
jenis pada suatu transek melimpah jelas besarnya nilai indeks kelimpahan
tinggi, nilai 1 ≤ H ≥ 3 menunjukan jenis (e) pada masing-masing tingkat
bahwa keanekaragaman jenis pada suatu pertumbuhan yang dimiliki Tembawang
transek sedang melimpah dan nilai H < Jelomuk Desa Meta Bersatu Kecamatan
1 menunjukan bahwa keanekaragaman Sayan Kabupaten Melawi dapat dilihat
pada Tabel 7:
Tabel 7. Rekapitulasi Hasil Analisis Indeks Kelimpahan Jenis (e) pada Semua
Tingkat Vegetasi (Recapitulation of the Result of Abundance Index (e) at
All Levels of Vegetation)
No Tingkat Vegetasi Jumlah Individu Jumlah Jenis E
1 Fase Semai 189 32 0,84
2 Fase Pancang 129 33 0,88
3 Fase Tiang 89 24 0,80
4 Fase Pohon 134 28 0,84
Indeks Kelimpahan jenis (e) berperan sebesar 0,84, tingkat pancang sebesar 0,88,
untuk mengetahui pemerataan pembagian tingkat tiang sebesar 0,80 dan tingkat
individu diantara jenis yang ada dalam pohon sebesar 0,84. Dari analisis data
suatu habitat. Nilai indeks kelimpahan tersebut nilai indeks kelimpahan terbesar
jenis berkisar antara 0-1, jika e =1 maka berada pada tingkat pertumbuhan pancang.
seluruh jenis yang ada melimpah. Secara keseluruhan indeks kelimpahan
Kelimpahan jenis digunakan untuk jenis yang terdapat di Tembawang
mengetahui kemerataan individu antara Jelomuk tersebut merata pada semua
jenis yang ada di dalam suatu komunitas. tingkat pertumbuhan yang ditunjukan
Berdasarkan hasil analisis data lapangan dengan nilai indeks kelimpahan yang
Tembawang Jelomuk terhadap indeks diperoleh mendekati satu. Sebagaimana
kelimpahan jenis (e) pada masing-masing penyataan Odum (1993), indeks
tingkat pertumbuhan vegetasi menunjukan kelimpahan jenis berkisar antara 0 (nol)
indeks kelimpahan jenis tingkat semai sampai 1 (satu), jika indeks kelimapahan
144
JURNAL HUTAN LESTARI (2018)
Vol. 6 (1) : 137 - 146
145
JURNAL HUTAN LESTARI (2018)
Vol. 6 (1) : 137 - 146
146