Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
In the wood is complex structure creates an environment that is, allowing the diversity and
plants to live within. One of the diversity that can grow in the woods Indonesia is rattan.
Wicker including the typical tropical belonging to the family palmae (Dransfield and
Manokaran 1996 in Jumiati et al, 2012). In the woods customary Sepora there have been a
number of rattan. It can be seen from surrounding the use of these plants as the rattan,
wicker rattan, mat, wicker vegetables, basket, the material and forth. The types of rattan is in
an area of forest customary Sepora had not yet been attention so that infomation about the
types of rattan not yet avaible. The purpose of this study is to find the diversity of spesies in
the industry, wicker especially a kind of which is generally usedby the community and rattan
supplies as feedstocks. Of the field observation finding of rattan derived of the genus,
calamus, korthalsia and daemonorops. Of the six flavors of the raw materials only one kind
of rattan a solitary namely of the genus calamus. Based on analysis obtained diversity field
index to spesies (Hʹ) ranges from 0,0642-0,1530, or less than one which means that the
diversity of the species in this area relatively low. While the dominant index value (C) of
0,0024-0,0708, or less than one showing that the absence of distinction from one species
with other species within to community, to achieve that in a community has an equal chance
of good growing.
Keyword: Diversity, species of rattan, indigenous forest.
352
JURNAL HUTAN LESTARI (2016)
Vol. 4 (3) : 352 – 360
353
JURNAL HUTAN LESTARI (2016)
Vol. 4 (3) : 352 – 360
354
JURNAL HUTAN LESTARI (2016)
Vol. 4 (3) : 352 – 360
355
JURNAL HUTAN LESTARI (2016)
Vol. 4 (3) : 352 – 360
sedikit dibanding jenis rotan yang Indeks Nilai Penting (INP), Indeks
lainnya. Jika potensi rotan muda lebih Keanekaragaman (Hʹ) dan Indeks
besar ini artinya rotan tersebut memiliki Dominansi (C).
Indeks Nilai Penting merupakan
nilai ekonomis yang tinggi, sehingga
indeks kepentingan yang menggambarkan
rotan masak tebang telah banyak
pentingnya peranan suatu jenis vegetasi
dimanfaatkan untuk berbagai keperluan.
dalam ekosistemnya. Perhitungan INP
diperoleh dengan cara menjumlahkan
Kerapatan Relatif (KR) dan Frekuensi
Relatif (FR).
Tabel 2. Rekapitulasi Indeks Nilai Penting (INP), Indeks Keanekaragaman (Hʹ) dan
Indeks Dominansi (C). (Recapitulation of importance value index (IVI),
Diversity Index (H) and Dominance Index (C)).
Jenis Rotan Indeks Nilai Penting Indeks Indeks
No
(%) Keanekaragaman (Hʹ) Dominansi (C)
1. Rotan Dahan 33,089 0,1292 0,0273
2. Rotan Sanjat 53,246 0,1530 0,0708
3. Rotan Umbut 36,9914 0,1355 0,0342
4. Rotan Halus 49,9162 0,1504 0,0622
5. Rotan Semambu 9,8079 0,0642 0,0024
6. Rotan Semut 16,9495 0,0908 0,0071
Total 200 0,7231 0,204
356
JURNAL HUTAN LESTARI (2016)
Vol. 4 (3) : 352 – 360
Wilayah Kecamatan Dampelas Sojol dari keenam jenis rotan yang ditemukan
Kabupaten Donggala ditemukan Hʹ maka dapat dikatakan hanya rotan jenis
sangat rendah yaitu sebesar 0,52. Hal ini ini yang dianggap terbaik dalam
disebabkan karena jenis rotan yang kemampuan beradaptasi terhadap kondisi
berada di hutan lindung disusun oleh tempat tumbuh di kawasan Hutan Adat
sedikit jenis rotan saja dan hanya ada satu Sepora. Menurut (Odum 1993 dalam
jenis yang dominan. Selain itu Sudaryanti 2009), kebanyakan komunitas
pertumbuhan rotan juga dipengaruhi oleh alam mengandung sedikit jenis dengan
jenis dari rotan itu sendiri yang jumlah individu yang besar. Dengan
disebabkan oleh faktor bawaan atau jumlah jenis yang sedikit maka
faktor genetis dari rotan tersebut. penguasaan terhadap tempat tumbuh
Hasil analisis data diketahui bahwa semakin besar dengan demikian pola
nilai Indeks Dominansi (C) tertinggi pemusatan jenis-jenis yang dominan akan
untuk seluruh jalur pengamatan sebesar C tersebar merata karena dengan sedikitnya
= 0,0708 yang terdapat pada jenis rotan jumlah jenis memungkinkan jumlah
sanjat. Nilai Indeks Dominansi tertinggi < individu untuk tumbuh dan berkembang
1 menunjukkan bahwa tidak adanya dengan baik.
penguasaan suatu jenis terhadap jenis
Pemanfaatan Rotan
yang lainnya dalam suatu komunitas,
Hasil penelitian menunjukkan
sehingga dapat dikatakan setiap jenis
terdapat 6 jenis rotan yang mempunyai
yang terdapat dalam suatu komunitas
nilai ekonomis dan dimanfaatkan oleh
memiliki kesempatan yang sama untuk
masyarakat di desa Kasromego untuk
tumbuh dan berkembang dengan baik.
berbagai kegunaan.
Dalam hal ini karena rotan sanjat
memiliki nilai Indeks Dominansi tertinggi
357
JURNAL HUTAN LESTARI (2016)
Vol. 4 (3) : 352 – 360
358
JURNAL HUTAN LESTARI (2016)
Vol. 4 (3) : 352 – 360
359
JURNAL HUTAN LESTARI (2016)
Vol. 4 (3) : 352 – 360
360