Professional Documents
Culture Documents
Rancangan
Rancangan
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Mengikuti Ujian
Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep)
OLEH :
LULU YUNITA
1112104000012
ABSTRACT
Figures for the incidence of diarrhea in toddlers is still quite high (40 per
1000 KH), this condition can be caused by lack of knowledge of the mother in
handling diarrhea. To increase the knowledge of mothers, one effort that can be done
is to give health education. The purpose of this research is to know the influence of
the health education method using lectures to increas knowledge of the mother role in
the handling diarrhea. This research uses quasi experiment design methods with pre
and post test without control. The research sample is 15 mothers who have babies at
RT 01/07 Cipayung Village, Depok. The results of the analysis using the paired t test
bivariat-test, obtained a value of p = 0.000, this means smaller than α value 0.05 (p <
0.05), then it can be inferred the existence of a difference in knowledge about the
handling of the diarrhea before and after given the handling of diarrhea. Based on the
results of the analysis of the test of Eta Squared in the get the value 0.6867, this value
indicates that the level of effectiveness of methods lectures have a profound effect in
increasing the knowledge of the mother in the handling diarrhea. Researchers
suggested that the health officer to further enhance health promotion about the
handling of the diarrhea.
vi
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN
Skripsi, Juni 2016
Lulu Yunita, NIM 1112104000012
Efektifitas Pendidikan Kesehatan Dengan Metode Ceramah Terhadap Tingkat
Pengetahuan Ibu Dalam Penanganan Diare Balita di Sekitar UPT TPA
Cipayung, Depok
xviii + 107 halaman + 8 tabel + 5 bagan + 5 lampiran
ABSTRAK
Angka kejadian diare pada balita masih cukup tinggi (40 per 1000 KH),
kondisi ini bisa diakibatkan oleh kurangnya pengetahuan ibu dalam penanganan diare
yang tepat.Untuk meningkatkan pengetahuan ibu, salah satu upaya yang bisa
dilakukan adalah memberikan pendidikan kesehatan.Tujuan dari penelitian ini
adalah mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan menggunakan metode ceramah
terhadap peningkatan pengetahuan ibu dalan penanganan diare. Penelitian ini
menggunakan metode quasi experimen design dengan rancangan pre and post test
without control. Sampel penelitian adalah 15 ibu yang memiliki balita di RT 01/07
Kelurahan Cipayung, Depok. Hasil analisis bivariat menggunakan uji paired t-test,
didapatkan nilai p=0,000, ini berarti lebih kecil dari nilai α 0,05 (p<0.05), maka dapat
disimpulkan adanya perbedaan pengetahuan tentang penanganan diare sebelum dan
sesudah diberikan penanganan diare. Berdasarkan hasil analisis uji Eta Squared di
dapatkan nilai 0.6867, nilai ini menunjukkan bahwa tingkat efektifitas metode
ceramah memiliki efekyang besar dalam meningkatkan pengetahuan ibu dalam
penangana diare. Peneliti menyarankan agar petugas puskesmas untuk lebih
meningkatkan promosi kesehatan tentang penanganan diare.
vii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Agama : Islam
Telepon/Hp : +6287784609808
Email : luluyunita86@ymail.com
Riwayat Pendidikan:
Pengalaman Organisasi:
(ISPAH)
viii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat, taufik dan hidayat. Shalawat serta salam senantiasa terlimpahkan kepada
Nabi Muhammad SAW, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
Depok.
Dalam penelitian skripsi ini, tidak sedikit kesulitan dan hambatan yang peneliti
kesulitan dapat diatasi dengan sebaik-baiknya. Oleh sebab itu, peneliti ingin
1. Bapak Prof. Dr. H. Arif Sumantri, M.Kes , selaku Dekan Fakultas Kedokteran
2. Ibu Maulina Handayani, S.Kp., MSc dan ibu Ernawati, S.Kp., M.Kep., Sp. KMB,
selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan dan Sekretaris Program Studi
ix
3. Ibu Ita Yuanita , S.Kp., M.Kep dan Ibu Yenita Agus S.Kp., M.Kep.,Sp.Mat.,PhD
selaku dosen pembimbing yang telah sabar dan ikhlas untuk meluangkan waktu,
tenaga serta fikiran selama membimbing peneliti.
4. Segenap Bapak dan Ibu Dosen atau Staf Pengajar, pada lingkungan Program
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang dengan ikhlas dan tulus
perkuliahan.
5. Segenap Jajaran Staf dan Karyawan Akademik dan Perpustakaan Fakultas yang
telah banyak membantu dalam pengadaan referensi buku ataupun skripsi sebagai
7. Kedua Orangtua saya dan saudara-saudara saya yang selalu memberikan saya
kasih sayang, do‟a, motivasi, dan dukungan baik moril maupun materi yang tidak
yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu. Terimakasih atas dukungan,
x
Akhir kata, peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun sehingga
Lulu Yunita
xi
DAFTAR ISI
xii
B. Hipotesis ........................................................................................................ 50
C. Definisi operasional ....................................................................................... 50
BAB IV:METODOLOGI PENELITIAN ................................................................... 52
A. Desain Penelitian ........................................................................................... 52
B. Populasi dan Sampel ...................................................................................... 53
C. Kriteria Responden ........................................................................................ 54
D. Lokasi dan Waktu penelitian ......................................................................... 54
E. Metode Pengumpulan Data ........................................................................... 55
F. Pengelolaan Data ........................................................................................... 56
G. Etika penelitian .............................................................................................. 58
BAB V:HASIL PENELITIAN ................................................................................... 61
A. Gambaran Lokasi ........................................................................................... 61
B. Data Demografi ............................................................................................. 62
C. Uji Normalitas ............................................................................................... 65
D. Pengaruh pengetahuan tentang penanganan diare sebelum dan sesudah
intervensi ....................................................................................................... 66
BAB VI:PEMBAHASAN........................................................................................... 69
A. Karakteristik Responden................................................................................ 69
B. Pengaruh pengetahuan sebelum dan sesudah pendidikan kesehatan ............. 71
C. Keterbatasan Peneliti ..................................................................................... 79
BAB VII:KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................... 80
A. Kesimpulan .................................................................................................... 80
B. Saran .............................................................................................................. 80
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 82
xiii
DAFTAR TABEL
No Tabel Halaman
Kesehatan
xiv
DAFTAR GAMBAR
No Gambar Halaman
xv
DAFTAR LAMPIRAN
xvi
DAFTAR SINGKATAN
IR :Insidensi Ratio
KH : Kelahiran Hidup
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pendidikan kesehatan merupakan hak dari setiap manusia, ini sesuai dengan
mendapatkan lingkungan yang sehat bagi pencapaian derajat kesehatan dan setiap
orang berhak untuk mendapatkan informasi dan edukasi tentang kesehatan yang
seimbang yang sempurna baik dari segi fisik, mental dan sosial yang tidak hanya
“kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun
sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan
ekonomis” (Depkes,2009).
dari status kesehatan dan gizi masyarakat, yaitu salah satunya adalah angka
penurunan yaitu sebesar 32 per 1.000 kelahiran hidup jika dibandingkan tahun-
tahun sebelumnya, walaupun angka ini merupakan angka yang masih jauh jika
dibandingkan dengan target Renstra Kemenkes yang ingin dicapai yaitu 24 dan
1
2
kematian balita tahun 2012 sebesar 40 per 1000 angka kelahiran hidup yang
Jawa Barat jumlah kematian bayi sebesar 4,803 dengan angka kematian bayi
sebanyak 5.2 per 1.000 KH balita di Jawa Barat sebanyak 5.167 dengan angka
kematian balita sebanyak 5,5 per 1000 KH (Depkes, 2012). Pada SDGs angka
kematian balita (AKBa) 40/100 KH, dan target pada tahun 2030, mengakhiri
kematian balita yang dapat dicegah, dengan menurunkan angka kematian balita
masih tinggi. Survei morbiditas yang dilakukan oleh Subdit Diare, Departemen
Kesehatan dari tahun 2000 s/d 2010 terlihat kecenderungan insidens naik. Pada
tahun 2000 IR penyakit Diare 301/ 1000 penduduk, tahun 2003 naik menjadi
374/1000 penduduk, tahun 2006 naik menjadi 423 /1000 penduduk dan tahun
2010 menjadi 411/1000 penduduk. Kejadian Luar Biasa (KLB) diare juga masih
sering terjadi, dengan CFR yang masih tinggi. Pada tahun 2008 terjadi KLB di 69
Kecamatan dengan jumlah kasus 8133 orang, kematian 239 orang (CFR 2,94%).
Tahun 2009 terjadi KLB di 24 Kecamatan dengan jumlah kasus 5.756 orang,
dengan kematian 100 orang (CFR 1,74%), sedangkan tahun 2010 terjadi KLB
(CFR 1,74 %). Salah satu langkah dalam pencapaian target MDG‟s (Goal ke-4)
adalah menurunkan kematian anak menjadi 2/3 bagian dari tahun 1990 sampai
3
Mortalitas dan Riset Kesehatan Dasar dari tahun ke tahun diketahui bahwa diare
pada umur <1 tahun sebesar 11,2 periode prevalence diare pada umur 1-4 tahun
merupakan tertinggi diantara umur yang lain yaitu 12,2 dan periode prevalence
diare 5-14 tahun sebesar 6,2. Berdasarkan pendidikan, pendidikan yang rendah
memiliki kejadian diare yang jumlah kejadian lama dan baru yang lebih besar
pelayan dengan pekerjaan lainnya jumlah insiden diare yang lama dan baru sama
tingginya yaitu 7,1. Berdasarkan tempat tinggal kejadian diare baru perkotaan dan
perdesaan sama yaitu 3,5 walaupun kejadian jumlah lama dan baru diperdesaan
kejadian diare dengan jumlah yang lama dan baru yang lebih besar dari pada
Kasus diare di Kota Depok sebanyak 80.815 kasus pada laki-laki dan
perempuan, dan diare yang di tangani hanya sebesar 19.860. Angka kesakitan
memiliki angka dengan kejadian diare yang tinggi salah satunya di Kecamatan
4
angka kejadian diare sebanyak 2,174 kasus pada balita (Data Profil Kesehatan
Diare dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu adalah infeksi (bakteri,
virus, dan parasit), penurunan daya tahan tubuh dan faktor lingkungan
pada balita dapat disebabkan penanganan yang tidak tepat baik di rumah maupun
di sarana kesehatan. Jadi, upaya dalam menurunkan kematian karena diare perlu
tata laksana yang cepat dan tepat (Kemenkes RI, 2011). Diare pada anak
merupakan penyakit yang dipengaruhi oleh perilaku ibu dan lingkungan tempat
penanganan diare secara tepat, diare bukan merupakan penyebab kematian utama
diare pada balita dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu pembuangan tinja yang
tidak bersih, sumber air yang tidaksehat, pembuangan air limbah yang buruk dan
signifikan antara lingkungan yang tidak sehat terhadap kejadian diare akut pada
5
ibu, riwayat pemberian ASI, kebiasaan ibu mencuci tangan, jenis jamban keluarga
dan kepadatan lalat terhadap tingkat kejadian diare di sekitar TPS banaran
kampus UNNES.
diatas yaitu pasal 6 dan 7 yang menyatakan bahwa setiap orang berhak
pendidikan dalam kelompok besar dengan jumlah sasaran sebanyak lebih dari 15
secara lisan kepada sejumlah siswa atau pendidik. Metode ceramah dapat
informasi dan paling efektif dalam mengatasi kelangkaan literatur atau rujukan
yang sesuai dengan jangkauan daya beli serta daya paham peserta didik
penanganan diare kepada ibu-ibu di Kabupaten Rembang tahun 2015. Dan dari
penelitian Munawaroh, dkk (2010) tentang efektifitas metode ceramah dan leaflet
dan leaflet dalam peningkatan pengetahuan remaja tentang seks bebas. Dikuatkan
pencegahan demam berdarah dengue di desa Wonorejo Polokarto bahwa hasil uji
menjadi 12,18.
Cipayung kota Depok, hasil observasi peneliti, lingkungan UPT TPA Cipayung
memiliki ketinggian tumpukan sampah yang tinggi, bau yang sangat menyengat
dan lalat berterbaran terutama saat hujan ke rumah-rumah sekitar TPA. Dan
bahwa 10 ibuyang memiliki anak balita pernah mengalami diare, 3 ibu yang
mengetahui dan memberikan oralit jika balita diare. Dari semua ibu yang
penanganan yang tepat pada diare dengan kurangnya pemberian cairan, makanan,
dan tanda dehidrasi akibat diare. Ibu balita hanya memberikan minuman atau
7
anaknya sudah demamdan menurut ibu balita di Sekitar UPT TPA Cipayung diare
Maka dari itu, peneliti tertarik untuk meneliti efektifitas pendidikan kesehatan
B. Rumusan masalah
Penanganan diare pada anak sangat penting untuk diketahui oleh keluarga,
perkembangan anak bahkan jika anak diare dengan dehidrasi dapat menimbulkan
ceramah dan leaflet terhadap pengetahuan penanganan penyakt diare kepada ibu-
danjika tidak mengerti dapat ditanyakan langsung kepada penceramah. Hal ini
telinga), sedangkan pada kelompok leaflet hanya bisa membaca isi dari leaflet
yang diberikan dua hari sebelumdiadakan post test. Menurut Notoatmodjo (2005)
penglihatan (mata).
tingkat pengetahuan ibu dalam penanganan diare balita di sekitar UPT TPA
C. Pertanyaan Peneliti
dan pekerjaan
D. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
dan pekerjaan
diare balita
E. Manfaat
2. Bagi institusi pendidikan, dapat dijadikan informasi dan sumber yang dapat
dalam penanganan diare dan sebagai penerapan ilmu yang yang sudah
penelitian ini adalah Quasi Eksperimen atau eksperimen semu dengan design pre
and post test without control. Metode mengambilan data dengan mengisi
TINJAUAN PUSTAKA
A. Diare
1. Definisi
dalam volume besar atau sedikit dan dapat disertai atau tanpa darah
kondisi dimana seseorang buang air besar dengan konsistensi lembek dan cair,
bahkan dapat berupa air saja dengan frekunsinya lebih sering dari biasanya
diare kronis. Diare akut adalah diare yang berlangsung kurang dari 14 hari,
sedangkan diare kronis adalah diare yang berlangsung lebih dari 14 hari
(Depkes,2011).
2. Epidemiologi
chymus dipercepat dan masih mengandung banyak air pada saat meninggalkan
11
12
resorpsi air dan atau terjadi hipersekresi. Pada keadaan normal proses resorpsi
dan sekresi dari air dan elektrolit-elektrolit berlangsung pada waktu yang
sama di sel-sel epitel mukosa. Pada proses ini diatur oleh beberapa hormon,
sebab sekresi menjadi lebih besar dari reabsopsi dan terjadilah diare. Keadaan
oleh rotavirus dan adenovirus. Virus melekat pada sel-sel mukosa usus
yang menjadi rusak sehingga kapasitas resopsi menurun dan sekresi air
beberapa hari sesudah virus lenyap dengan sendirinya, biasanya dalam 3-6
hari. Menurut taksiran 90% dari semua diare disebabkan oleh virus atau
nyeri kepala dan kejang-kejang.Selain itu mukosa usus yang telah dirusak
dengan sendirinya dalam kurun lama 5 hari tanpa pengobatan, setelah sel-
sel yang rusak diganti dengan sel-sel mukosa baru (Tan dan Kirana,2008).
c. Diare parasit
yang terutama terjadi di daerah sub tropis. Diare akibat parasit ini
lama dari sat minggu. Gejala lainya berupa nyeri perut, demam, anoeksia,
d. Akibat penyakit
e. Akibat obat
semua obat ini dapat menimbulkan diare baik tanpa kejang perut dan
3. Patofisiologi
Diare dapat terjadi akibat adanya zat terlarut yang tidak dapat diserap
didalam feses, yang disebut diare osmotik, atau karena iritasi saluran
infeksi virus atau bakteri di usus halus atau usus besar (Corwin, 2009).
dikeluarkan bakteri kolera adalah contoh dari zat yang sangat menstimulasi
15
motilitas dan secara langsung menyebabkan sekresi air dan elektrolit ke dalam
usus besar, sehingga unsur-usur plasma yang penting ini terbuang dalam
jumlah besar. Agens infeksius lain juga dapat menyebabkan diare berat atau
ringan. Infeksi Escherichia Coli ditemukan didalam daging giling yang tidak
4. Dampak diare
1. Dehidrasi
cairan itu tidak seimbang dengan pengeluaran melalui muntah dan berak,
bahwa pengeluaran cairan seperti ini adalah hal yang biasa pada
ini dapat menyebabkan kematian setelah sakit selama 2-3 hari. Sebelum
kematian terjadi, dehidrasi berat akan muncul yang gejalanya adalah kulit
berkerut, mata cekung, ubun-ubun cekung, serta mulut dan bibir kering
bahkan pecah-pecah.
%.Jika cairan yang hilang sudah lebih dari 10 % disebut dehidrasi berat.
16
Pada dehidrasi berat, volume darah berkurang, denyut nadi dan jantung
minum seperti biasa, mata tidak cekung, dan turgor kulit kembali
segera.
tandanya adalah, balita gelisah atau rewel, mata cekung, ingin minum
terus atau rasa haus meningkat dan turgor kulit kembali lambat.
tandanya adalah balita terlihat lesu, lunglai dan tidak sadar, mata
(Depkes,2011)
2. Gangguan pertumbuhan
pengeluaran zat gizi terus berjalan. Jika tidak ditangani dengan benar,
cara penanganan dokter yang tidak tepat, kurang gizi pada anak dan
(Widjaja,2008).
berat badan anak yang terus menurun. Akibatnya, anak kekurangan gizi
(Widjaja,2008).
terjadi pada anak usia dibawah 2 tahun dan balita akan menganggu
pertumbuhannya normal. Kondisi kurang gizi ini juga akan diikuti oleh
rentetan lain yang memperburuk kondisi fisik bayi, diantaranya daya tahan
tubuh yang menurun pada bayi kurang gizi akan membuat pertahanan
18
(Widjaja,2008).
sekunder yang terjadi akibat diare. Seandainya tidak meninggal, bayi akan
Pencegahan diare dengan cara pemberian ASI pada bayi karena ASI
terjamin kebersihannya dan cocok untuk bayi. Kemudian siapkan dan berikan
makanan pendamping ASI yang baik dan benar. Lalu gunakan air bersih yang
cukup dan cuci tangan sebelum makan dan sesudah BAB dengan sabun.
Semua anggota keluarga BAB di jamban yang sehat, buanglah tinja bayi dan
B. Penanganan diare
(Depkes,2007):
daripada biasa
a. Memberikan ASI lebih sering dan lebih lama dari biasanya bagi bayi yang
sop, kuah sayur, air tajin, air teh, air matang dan teruskan pemberian ASI
(NaCl), kalium klorida (KCl), dan trisodium sitrat hidrat, serta glukosa
anhidrat.
a. Manfaat ORALIT
Cuci tangan dengan air dan sabun, lalu Sediakan 1 gelas air
bungkus ORALIT 200 cc dan aduk sampai larut benar lalu berikan
sampai habis, atau hingga anak tidak kelihatan haus. Bila muntah,
4. Dewasa = 2 gelas
Jika tidak tersedia cairan rumah tangga dan ORALIT dirumah, bisa
penderita terutama pada anak agar tetap kuat dan tumbuh serta mencegah
sedikit, tetapi sering. Pemberian ASI bagi bayi ditingkatkan. Susu kaleng
(formula) dapat diteruskan dan setelah diare, berikan makanan ekstra sampai 2
Bawa anak ke Puskesmas atau Rumah Sakit atau Tempat Praktek bila :
Diare tidak membaik sampai 3 hari, atau ada satu/lebih tanda-tanda: Diare
ubun cekung, kelihatan sangat haus, ada darah dalam tinja dan mengobati
masalah lain.
Banyak obat yang sering dipakai untuk mengatasi mencret tidak begitu
manjur atau tidak manjur sama sekali. Sebagian obat bahkan berbahaya.
kasus mencret seperti pada anak dengan diare yang berdarah.Tetapi obat-
anak-anak kecil.Jika setelah minum antibiotic selama 2-3 hari, dan mencretya
22
Obat-obatan “anti diare” tidak boleh diberikan pada anak yang menderita
C. Sampah
Kamus lingkungan (1994), sampah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai
atau tidak berharga untuk digunakan secara biasa atau khusus dalam produksi atau
pemakaian; barak rusak atau cacat selama manufaktur; atau materi berkelebihan
atau buangan. Menurut Tanjung, sampah adalah sesuatu yang tidak berguna lagi,
dibuang oleh pemiliknya atau pemakai semula. Dan menurut Basriyanta, sampah
merupakan barang yang dianggap sudah tidak terpakai dan dibuang oleh
Keberadaan sampah hingga saat ini masih cenderung dianggap sebagai suatu
yang kurang memadai atau pembuangan sampah yang tidak terkontrol merupakan
juga menarik bagi lalat, nyamuk, anjing. Nah, semua binatang tersebut akan dapat
sangat cepat karena virus yang berasal dari sampah dengan pengelolaan yang
Sampah cair atau cairan rembesan sampah yang masuk ke aliran sungai
atau aliran tanah, dapat mencemari air. Berbagai organism termasuk ikan
D. Pendidikan Kesehatan
didik agar dapat tumbuh kembang sesuai, selaras, seimbang dan sehat serta baik
dan latihan yang diperlukan bagi perannya saat ini maupun di masa yang
sadar yang di bangun untuk belajar dalam rancangan komunikasi dan informasi
dkk, 2009).
Pendidikan kesehatan dimulai dari setiap orang, apapun minatnya, yang bertujuan
individu ataupun sebagai anggota keluarga dan masyarakat (Efendy dkk, 2009).
2. Peserta didik dapat memiliki nilai dan sikap positif terhadap prinsip hidup
sehat
4. Peserta didik dapat memiliki kebiasaan dalam hidup sehari-hai yang sesuai
Secara garis besar, metode dibagi menjadi dua, yaitu metode didaktif dan
metode sokratik
1. Metode didaktif
Metode ini didasarkan atau dilakukan secara satu arah atau one way
didik bersifat pasif dan hanya pendidik yang aktif misanya ceramah, folm,
leaflet, buklet, poster, dan siaran radio (kecuali siaran radio yang bersifat
2. Metode sokratif
Metode ini dilakukan secara dua arah atau two ways method. Dengan
metode ini, kemungkinan antara pendidik dan peserta didik bersifat aktif
(Maulana,2009).
26
(Maulana,2009).
langsung.
peserta didik mengenal dan menerima diri sendiri serta realistis dalam
masyarakat.
b. Wawancara (interview)
1. Ceramah
(Nursalam,2008).
28
atau rujukan yang sesuai dengan jangkauan daya beli serta daya
digunakan (Simamora,2009)
(Simamora,2009)
peserta didik dengan tipe belajar visual akan lebih sulit menerima
menggunakan metode:
1. Metode diskusi
mengajar adalah :
ketentuan berikut
informasi, dan orang yang tidak suka bicara harus diberi kesempatan
2. Metode demontrasi
sesuatu proses atau cara kerja suatu benda yang berkenaan dengan
peserta didik lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari, dan
Simamora,2009).
(Simamora,2009).
3. Metode eksperimental
teknologi.
(Simamora,2009)
biasanya menggunakan atau media masa salah satu contoh metode ini
(Simamora,2009)
1. Definisi
kesehatan juga disebut sebagai alat peraga karena berfungsi membantu dan
pembuatan alat peraga atau media bahwa pengetahuan yang ada pada setiap
Oleh sebab itu, dalam aplikasi pembuatan media, disarankan lebih banyak
(Van,2012)
DVD, tape, radio, CD, dan alat bantu dengar dan lihat misalnya TV, film,
dan video
(Maulana, 2009)
a. Media cetak
4. Flip chart biasanya dalam bentuk buku, setiap lembar berisi gambar
dengan kesehatan.
informasi kesehatan.
(Maulana, 2009).
b. Media elektronik
1. Televisi
37
2. Radio
3. Video
4. Slide
5. Film strip
(Maulana, 2009).
G. Pengetahuan (knownlwdge)-kognitif
1. Definisi
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah seseorang
mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat
pengetahuan akan lebih bertahan lama daripada perilaku yang tidak didasari
stimulus
perilaku baru
penerimaan perilaku baru atau adopsi perilaku melalui proses seperti didasari
oleh pengetahuan, kesadaran, dan sikap yang positif, maka perilaku tersebut
akan bertahan lama (long lasting). Sebaliknya, apabila perilaku itu tidak
sebagai berikut.
a. Tahu (know).
mengingat kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang
dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh karena itu, tahu
b. Memahami (comprehension).
materi tersebut secara benar. Orang yang paham terhadap objek atau
dipelajari(Efendy dkk,2009).
c. Aplikasi (application)
yang dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya. Aplikasi disini dapat
metode, prinsip, dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain
(Efendy dkk,2009).
d. Analisis (analysis)
40
organisasi dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis
ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja seperti dapat menggambarkan
sebagainya(Efendy dkk,2009).
e. Sintesis (synthentic)
f. Evaluasi (evaluation)
2010)
a. Faktor Internal
1) Pendidikan
41
informasi.
2) Pekerjaan
3) Umur
b. Faktor Eksternal
1) Faktor lingkungan
2) Sosial Budaya
H. Penelitian terkait
pengetahuan, sikap dan perilaku ibu terhadap derajat diare pada kejadian diare
dan dari data tersebut terdapat 18 orang (58,1%) responden mengalami diare
Sikap ibu dengan angka kejdian diare berdasarkan dari penelitian ini,
didapatkan hasil bahwa dari 31 orang (58,1%) responden memiliki sikap yang
positif terhadap kejadian diare dan dari data tersebut terdapat 17 orang
(54,8%) responden yang mengalami diare tanpa dehidrasi dan 1 orang (3,2%)
perilaku ibu dengan derajat kejadian diare dengan hasil penelitian yaitu dari
baik terhadap kejadian diare dan dari data tersebut terdapat 18 orang (58,1%)
memiliki perilaku kurang baik terhadap kejadian diare terhadap kejadian diare
2. Jurnal Rahmah dkk (2013) tentang hubungan pengetahuan dan sikap ibu balita
tentang diare terhadap tindakan pemberian cairan rehidrasi pada anak balita
cairan rehidrasi pada balita diare dan 4 orang (4,81%) responden tidan
responden tidak memberikan cairan rehidrasi pada balita. Dari hasil penelitian
ini juga terdapat hubungan yang bermakna antara sikap dengan tindakan
balita dan 19 orang (22,89%) tidak memberikan cairan rehidrasi pada balita.
3. Jurnal Mus dkk (2013) tentang gambaran perilaku ibu rumah tangga tentang
bahwa pada umumnya responden berada pada kelompok usia 20-25 tahun.
responden memiliki sikap yang baik tentang penanggulangan diare pada balita
tindakan yang cukup baik tentang penanggulangan diare pada balita yaitu
(49,4%) tidak mengalami diare. Dari penelitian ini terdapat hubungan antara
(44,4%) balita yang mengalami diare dan 20 (55,6%) balita tidak mengalami
Negeri Ngarayun hasil penelitian terlihat perbedaan nilai mean antara sebelum
standart deviasi 1,501, dan p value 0,000 yang artinya metode ceramah efektif
didapatkan nilai p-value 0,002 < (0,05) menunjukkan bahwa ada perbedaan
value 0,000 < (0,05) menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan
value 0,277 < (0,05) menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan pengaruh
genetalia.
8. Penelitian Citra (2010), tentang efektifitas metode ceramah dan film dalam
didapatkan hasil bahwa terdapat perbedaan rerata nilai pengetahuan dan sikap
siswa sebelum dan sesudah penyuluhan baik dengan metode ceramah maupun
dengan film tetang bahaya merokok pada siswa kelas 1 SMP „B‟(p<0,05).
48
I. KerangkaTeori
Faktor internal
- pendidikan
Pengetahuan Mengurangi dampak dari
- umur dalam diare
- pekerjaan penanganan - Dehidrasi
\\ diare - Tumbuh kembang
(definisi, anak
penanganan, - Kematian
Faktor eksternal tanda dan gejala
- Lingkungan bahaya diare )
- Sosial budaya
A. Kerangka konsep
Kerangka konsep adalah suatu uraian dan visualisasi hubungan atau kaitan
antara konsep satu dengan konsep lainnya atau antara variable yang satu dengan
variable yang lain dari masalah yang ingin diteliti (Notoadmodjo, 2010).
49
50
B. Hipotesis
C. Definisi operasional
Tabel 3.1
Definisi Operasional
Variabel Definisi Cara ukur Alat ukur Hasil ukur skala
operasional
Usia umur Ceklist Kuesioner a. Masa akhir Nominal
individu remaja (17-25
yang tahun),
terhitung b. Masa dewasa
mulai saat awal (26-35
dilahirkan tahun),
c. Masa dewasa
akhir (36-45
tahun).
(Depkes RI, 2009)
Jenjang Tahap Ceklist Kuesioner a. Pendidikan Ordinal
Pendidikan dalam dasar
pendidikan b. Pendidikan
yg menengah
dicantumka c. Pendidikan
n di dalam tinggi
kurikulum (UU No.20 tahun
2003)
(KBBI)
Pekerjaan kebutuhan Ceklist Kuesioner a. Bekerja Nominal
yang harus b. Tidak bekerja
51
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
penanganan diare balita di sekitar UPT TPA Cipayung Depok. Penelitian ini
design dengan rancangan pre and post test without control. Pada metode ini
test dengan post test (Dharma, 2011). Bentuk rancangan metode ini adalah
sebagai berikut:
Pretest Perlakuan
01
Posttest X 02
52
53
Keterangan:
Cipayung, Depok
Cipayung, Depok
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki balita di sekitarUPT
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang menjadi objek penelitian. Sama
juga sampel diartikan secara harfiah berarti contoh, sehingga jumlahnya tidak
populasi (Imron,2010).
54
Metode penarikan sampel yang digunaka pada pnelitian ini adalah dengan
sampling ini adalah didasarkan suatu pertimbangan tertentu yang dibuat oleh
C. Kriteria Responden
1. Kriterian inklusi
1. Instrumen Penelitian
mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi
dari buku hasil evaluasi program pemberantas penyakit diare Depkes, 1994.
Jenis pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini adalah data
untuk menghindari adanya responden yang mengundurkan diri (drop out) saat
penelitian berlangsung.
pengetahuan/ pretes
pengetahuan/posttest
Pemateri
fa Fa
sil Audience sil
ita ita
to to
r r
F. Pengelolaan Data
a. Editing
b. Coding
Pada tahap ini adalah proses apabila semua data dari setiap sumber data
koreksi.
2. Analisa data
adalah data yang dikumpulkan akan dianalisis dengan analisis univariat dan
dikumpulkan adalah
58
b. Analisa bivariat
dalam analisa data hasil penelitian ini adalah Uji Beda Dua Mean Paired
t-test. Uji ini digunakan untuk menguji beda mean dari 2 hasil pengukuran
yang sama (misalnya beda mean pre test and post test). Data terdistribusi
G. Etika penelitian
Kode etik penelitian adalah suatu pedoman etika yang berlaku untuk setiap
kegiatan penelitian yang melibatkan antara pihak peneliti, pihak yang diteliti
penelitian tersebut.
59
berikut:
and confidentiality)
digunakan inisial.
keuntungan yang sama, tanpa melihat gender, agama, etnis, dan sebagainya.
and benefits)
pengetahuan dan berusaha agar terhindar dari sesuatu yang merugikan dan
membahayakan responden
Notoatmodjo,2010).
BAB V
HASIL PENELITIAN
Pada bab ini memaparkan hasil dari pengaruh pendidikan kesehatan dengan
metode ceramah terhadap pengetahuan ibu tentang penanganan diare yang tepat.
Cipayung, depok dalam satu waktu dari jam 09.20 WIB sampai jam 10.35 WIB.
mengundurkan diri, satu responden ibu yang tidak bisa hadir karena bekerja dan satu
responden yang lain memiliki anak yang berumur 7 tahun yang tidak termasuk dalam
kriteria peneliti. Sehingga total data yang diolah adalah 15 responden yang di berikan
A. Gambaran Lokasi
sampah yang berasal dari Kota Depok.RT 01/RW 07 merupakan “lokasi yang
paling dekat dengan TPA cipayung” Menurut dari keterangan bapak Kelurahan
Cipayung, Kota Depok. Lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung saat
61
62
B. Data Demografi
1. Karakteristik Responden
remaja (17-25 tahun), masa dewasa awal (26-35 tahun), dan masa dewasa
2003 pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar yang terdiri dari SD dan
tinggi terdiri dari perguruan tinggi, diploma dan lain-lain. Dan pekerjaan
dibagi menjadi dua kategori yaitu bekerja atau tidak bekerja berdasarkan UU
Tabel 5.1
Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Usia Frekuensi Presentase (%)
18-25 8 53.3
26-35 7 46.7
Total 15 100.0
tingkat usia responden usia 18-25 tahun sebanyak 8 responden (55.3%). Dan
Tabel 5.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenjang Pendidikan
Tabel 5.3
Distribusi Karakteristik Responden BerdasarkanPekerjaan
2. Pengetahuan responden
dan setelah diberikan kesehatan dapat dilihat dari tabel dibawah ini:
64
Tabel 5.4
Gambaran Rata-Rata Skor Pengetahuan Responden Pre-Test Dan Post-
Test
7 dan nilai maksimum 24. Nilai tengah pretes adalah 18.00 dengan standar
sebesar 24.33, Dengan nilai minimum 10 dan nilai maksimum 30.Nilai tengah
Tabel 5.5
Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Pre-test dan Post-test
(6.7%).
C. Uji Normalitas
dengan metode ceramah tentang penanganan diare dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel 5.6
Hasil Uji Normalitas Pengetahuan Responden Sebelum dan Sesudah
Pendidikan Kesehatan Tentang Penanganan Diare
Berdasarkan tabel 5.6 Uji Normalitas diatas menggunakan uji One Sample
kesehatan berdistribusi normal (p>0.05). Kesimpulan dari hasil uji normalitas ini
intervensi
kesehatan tentang penanganan diare dengan menggunakan uji paired t-test. Dapat
Tabel 5.7
Perbedaan Rerata Sebelum danSesudah Diberikan Pendidikan
Kesehatan
Mean N SD
Pre-tes 54.61 15 17.836
Post-tes 77.87 15 16.480
Tabel 5.8
Rerata Pengetahuan Sebelum dan Sesudah Pendidikan Kesehatan
Tentang Penanganan Diare
Uji analisis pada penelitian ini adalah paired t-test dengan tingkat
kesalahan alpha 0,05. Pada tabel diatas menunjukan nilai mean sebelum dan
nilai sebelum intervensi lebih kecil dari pada nilai setelah intervensi.
pada t tabel pada df (14) maka didapatkan t hitung> t tabel, hal ini
dapatkan 0,000, ini berarti lebih kecil dari nilai α 0,05 (p<0.05), maka dapat
besar efektifitas pendidikan kesehatan yang telah diberikan. Nilai Eta Square
pada penelitian ini menunjukan 0,6562. Dengan nilai standar dari perhitungan
Eta Square paired t-test yaitu jika Eta Square 0,01= efek kecil, 0.06 = efek
PEMBAHASAN
Pada bab ini menjelaskan tentang mengenai hasil penelitian tentang efektifitas
pendidikan metode ceramah tentang penanganan diare pada balita. Hasil penelitian
A. Karakteristik Responden
usia akhir remaja (17-25 tahun) yaitu sebanyak 8 respoden (53.33%). Menurut
Hurlock (1998) dalam Wawan dan Dewi (2010) semakin cukup umur, tingkat
kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan
bekerja. Usia juga mempengaruhi daya tangkap dan pola pikir seseorang.
Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola
pengetahuan wanita usia 20-50 tahun tentang periksa payudara sendiri (SADARI)
menyatakan bahwa ada hubungan antara usia dengan tingkat pengetahuan, akan
tetapi belum tentu usia yang lebih matang memiliki pengetahuan yang lebih baik
dibandingkan usia dibawahnya, karena terdapat pula faktor yang lain yang
69
70
mendapatkan informasi, baik dari orang lain maupun dari media massa. Semakin
banyak informasi yang masuk semakin banyak pula pengetahuan yang didapat
Lubis (2011) didapatkan hasil bahwa ada hubungan antara tingkat pendidikan
terdiri dari SD dan SMP sebanyak 8 responden (53.33) dan pendidikan menengah
pendidikan formal, akan tetapi juga dapat diperoleh pada pendidikan non formal
(Erfandi, 2009).
dikutip oleh Nursalam (2003), pekerjaan adalah kebutuhan yang harus dilakukan
bahwa responden yang tidak bekerja lebih banyak dibandingkan responden yang
antara pekerjaan dengan tingkat pengetahuan ibu tentang status gizi balita.Oleh
karena itu perlu diteliti apakah ada hubungan antara pekerjaan terhadap
diare
melalui mata dan telinga seperti poster, buklet,leaflet, slide atau informasi
yang berupa tulisan dan informasi yang berbentuk suara seperti ceramah,
72
proses pembelajaran.
dan sikap ibu dalam pencegahan dan penanggulangan secara dini kejadian
pengetahuan ibu cukup tentang penanganan diare. Hal ini dikarenakan ibu
dirumah sehingga banyak balita yang dirawat di rumah sakit karena dehidrasi
diare yang tepat, ibu akan mengetahui cara penanggulangan kejadian diare
secara dini dengan baik, maka balita yang tidak terkena diare tidak akan
diare
cukup, dan kurang. Tingkat pengetahuan ibu tentang penanganan diare dalam
73
1 responden (6.7%).
kesehatan.
(Notoadmodjo,2010).
74
penanganan diare yang tepat sehingga tidak memakan waktu yang lama.
Setelah itu dilakukan sesi tanya jawab untuk menggulang pembahasan materi
yang telah dibahas. Hal ini sesuai dengan teori Djamarah, S. B, 2000 metode
ceramah memiliki beberapa kelemahan salah satunya yaitu jika terlalu lama
ceramah. Cara ini dapat mendorong hadirin menyerap pengetahuan yang baru
diterima yang berarti bahwa ada perbedaa tingkat pengetahuan sebelum dan
Teknik dan media sebagaiamna dikemukakakan oleh Edgar Dale (1946) yang
(leaflet, flyer, flipbook); gambar (poster, flannelgraph) atau media audio saja
(radio tape); media audio visual (televisi, film, video tape, film dalam
Disini, keterampilan motorik dan sikap partisipasi diasah, sehingga metode ini
sesuai untuk mengubah sikap dan perilaku. Sebaliknya, teks atau bacaan
77
organ visual saja. Jika tujuan suatu pendidikan kesehatan hanya untuk
dan tempat yang tersedia; serta tujuan spesifik yang ingin dicapai dengan
proses belajar ini kedalam empat kelompok besar, yaitu faktor materi, faktor
dan lain-lain) , faktor instrument dan faktor kondisi individual subjek belajar.
Metode ceramah bukan salah satu metode yang paling efektif. Saputri
metode audio visual dengan rerata (6,71) lebih besar daripada kelompok
C. Keterbatasan Peneliti
Tempat dilakukan pendidikan kesehatan ini berada di rumah ibu RT. Saat
kuesioner
sehingga hal ini membuat ruangan menjadi sedikit ramai, hal ini menganggu
B. Saran
80
81
kesehatan.
2. Bagi masyarakat
Citra. Efektivitas metode ceramah dan film dalam meningkatkan pengetahuan dan
sikap tentang bahaya merokok pada siswa kelas 1 disekolah menengah pertama
“B” Kotamadya Jakarta Selatan diakses pada :
http://library.upnvj.ac.id/pdf/4s1kedokteran/207311058/Abstrak.pdf
Corwin, Elizabeth. Buku saku patofiiologis. Jakarta: Buku kedokteran EGC, 2009
Dini, Fitra, Rizanda Machmud, dan Roslaili Rasyid. Hubungan factor lingkungan
dengan kejadian diare balita di wilayah kerja Puskesmas Kambang Kecamatan
Lengayan Kabupaten Pesisir Selatan. Padang: Univesitas Andalas, 2015.
Efendy, Ferry, dan Makhfudli. Keperawatan kesehatan komunitas teori dan praktik
dalam keperawatan. Jakarta: Salemba medika, 2009
Hayati, N.R. & Sambas, I.G.Modul Praktikum: Metode Riset Untuk Bisnis dan
Manajemen. Bandung: Universitas Widyatama,2007
Husein, Umar. Riset sumber daya manusia.Jakarta : PT. Gramedia Pustaka, 2005
Kemenkes RI 2011, buletin jendela data dan informasi kesehatan situasi diare di
Indonesia.diakses pada
http://www.depkes.go.id/download.php?file=download/pusdatin/buletin/buletin
-diare.pdf.
Khikmah, Furi Ainun. Hubungan pengetahuan ibu tentang diare dengan kejadian
diare pada balita usi 2-5 tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan
Karanganyar Kabupaten Karanganyar. Surakarta: FK Universitas
Muhammadiyah Surakarta, 2012
Malikhah, Lina, dkk. Gambaran pengetahuan dan sikap ibu dalam pencegahan dan
penanggulangan secara dini kejadian diare pada balita di Desa Hegarmanah
Jatinangor. Bandung: FIK Universitas Padjajaran, 2012
Musaini, yeni nur ikwal, dkk. Pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan
dan sikap merokok pada siswa laki-laki kelas XI SMK Murni Surakarta.
Surakarta: FK Universitas Muhammadyah Surakarta, 2011
Ningsih, Haryati, dkk. Perilaku ibu terhadap pencegahan dan pengobatan anak balita
penderita diare di wilayah kerja puskesmas belawa kecamatan belawa
kabupaten wajo. Makasar: FKM,Universitas Hasanudin, 2013.
Rauf, Hartati, dkk. Hubungan pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu terhadap derajat
kejadian diare pad balita di Puskesmas Pattalassang Kabupaten Talakar.
Makassar: STIKES Nani Hasanuddin Makassar, 2013
RKW, Nimas Prita. Naskah Publikasi Hubungan antara perilaku ibu dan kejadian
diare pada bayi di wilayah kerja Puskesmas Siantan Hilir. Pontianak: FK
Universitas Tanjungpura, 2014
S, Fiesta Octarina, dkk.Hubungan kondisi lingkungan perumahan dengan kejadian
diare di Desa Sialang Buah Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang
Bedagai. Medan: FKM Universitas Sumatera, 2012
Saputri, Yesi Feranicha Emi. Pengaruh pendidikan kesehatan dengan metode ceramah
dan audiovisual terhadap pengetahuan kader tentang SADARI di kecamatan
Baki Kabupaten Sukoharjo. Surakarta:FIK Universitas Muhammadiyah
Surakarta, 2014
Tan, H.T, dan Kirana Raharja. Obat-obatan sederhana untuk gangguan sehari-
hari.Jakarta : PT Elex Media Komputindo, 2010
Warner, David, dkk. Apa yang anda kerjakan jika tidak ada dokter. Yogyakarta: CV
Andi offset, 2010
Widjaja, Dr. M.C. Mengatasi Diare Dan Keracunan Pada Balita Vol.1. Jakarta:
Kawan Pustaka, 2008.
Wijaya, yulianto.Faktor resiko kejadian diare balita di sekitar TPS Banaran Kampung
UNNES. Semarang: FIKM Universitas Negeri Semarang, 2012
LAMPIRAN 1
Assalamu‟alaikum Wr.Wb
Salam sejahtera
Tertanda
Responden
LAMPIRAN 2
Petunjuk :
1. Jawablah pertanyaaan dengan jelas
2. Jika ada pertanyaan yang kurang jelas dapa ditanyakan ulang
A. Data Responden
1. Nama :
2. Jenis kelamin :
3. Usia :
4. Alamat :
5. Pekerjaan :
6. Pendidikan terakhir :
( ) Tidak tamat SD
( ) SD
( ) SLTP
( ) SLTA
( ) Perguruan Tinggi (PT)
B. Data Identitas Anak
1. Nama balita :
2. Umur :
C. Pengetahuan ibu tentang penanganan diare pada anak
Rumah sakit
a. Ya b. tidak
Dokter/paramedic/klinik
a. Ya b. tidak
Dukun
a. Ya b. tidak
Warung
a. Ya b. tidak
Toko obat
a. Ya b. tidak
Sangat haus
a. Ya b. tidak
Mata/ubun-ubun cekung
a.Ya b. tidak
demam
a. Ya b. tidak
Lain-lain (sebutkan)
….....................................................
LAMPIRAN 3
LULU YUNITA
1112104000012
JAKARTA
2016
Satuan Acara Pembelajaran
Waktu : 60 menit
bahaya diare
3. Materi (terlampir) :
a. Pengertian, penyebab dan gejala dampak dan tanda dan bahaya diare
b. Penanganan diare:
1. Pemberian cairan
2. Pemberian makanan
LCD
Laptop
5. Metode :
– Ceramah
– Tanya jawab
Menjelaskan tujuan
Kontrak waktu
1. Pemberian cairan
2. Larutan ORALIT
3. Larutan gula garam (LGG)
4. Pemberian makanan
diare
6. Mencari pertolongan
diare
7. Materi
a. Pengertian
Diare adalah suatu kondisi dimana seseorang buang air besar dengan
konsistensi lembek dan cair, bakan dapat berupa air saja dengan frekunsinya
lebih sering dari biasanya (tiga kali atau lebih) dalam satu hari.
b. Penyebab diare
1. Virus
2. Bakteri
3. Parasit
4. Penyakit
6. Keracunan makanan
c. Akibat diare
1. Dehidrasi
pengeluaran zat gizi terus berjalan. Diare yang sering terjadi pada anak
c. Pencegahan diare
1. Pemberian ASI
Pemberian ASI pada bayi dapat mencegah diare, karena ASI terjamin
2. Siapkan dan berikan makanan pendamping ASI yang baik dan benar
(Depkes,2007):
daripada biasa
Memberikan ASI lebih sering dan lebih lama dari biasanya bagi bayi
kuah sop, kuah sayur, air tajin, air teh, air matang dan teruskan
(NaCl), kalium klorida (KCl), dan trisodium sitrat hidrat, serta glukosa
anhidrat.
penderita diare.
b. Sediakan 1 gelas air minum yang telah dimasak/air teh (200 cc)
kelihatan haus
ORALIT berikutnya
d) Dewasa = 2 gelas
Jika tidak tersedia cairan rumah tangga dan ORALIT dirumah, bisa
pada penderita terutama pada anak agar tetap kuat dan tumbuh serta
dengan cara:
Bawa anak ke Puskesmas atau Rumah Sakit atau Tempat Praktek bila :
a. Evaluasi Struktur
ditentukan
b. Evaluasi Proses
c. Evaluasi Hasil
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
17.70 27.968 5.288 32
Item-Total Statistics
Scale Mean if Scale Variance Corrected Item- Cronbach's
Item Deleted if Item Deleted Total Correlation Alpha if Item
Deleted
Asi 16.76 27.689 .086 .809
makanan lunak 16.76 28.127 -.085 .812
makanan padat 17.06 25.934 .361 .800
Jumlah 17.45 26.193 .356 .801
Frekuensi 17.42 25.814 .424 .798
air putih 16.70 27.968 .000 .809
kuah sayur 16.88 26.172 .410 .799
air tajin 17.36 25.926 .372 .800
susu formula 17.33 25.667 .417 .798
air buah 17.00 25.563 .464 .796
air the 17.15 24.883 .561 .791
jumlah pemberian cairan 17.09 25.960 .348 .801
Oralit 16.85 25.883 .527 .796
LGG 17.18 25.903 .350 .801
jumlah oralit (cc) 17.39 24.996 .590 .791
Jumlah garam LGG 17.39 25.996 .369 .800
jumlah gula LGG 17.48 26.320 .346 .801
larutan LGG 17.42 25.752 .438 .797
Cairan yang lain 17.15 27.508 .039 .814
Kader 17.39 27.559 .039 .813
Puskesmas 16.91 26.398 .328 .802
rumah sakit 17.21 25.797 .371 .800
dokter/paramedic 17.00 28.063 -.063 .817
Dukun 16.88 26.922 .219 .806
Warung 17.67 27.854 .045 .809
toko obat 17.39 26.621 .234 .806
mencret terus 16.88 28.360 -.131 .817
sangat haus 17.27 25.330 .472 .795
mata/ubunu-buncekung 17.24 26.064 .319 .802
Demam 17.03 26.030 .350 .801
tidak bisa maka/minum 16.97 26.155 .348 .801
keadaan anak tidak bertambah baik 16.91 25.710 .495 .796
Statistics
usia Pendidikan Pekerjaan
Valid 15 15 15
N
Missing 0 0 0
Mean 1.47 1.47 1.07
Std. Error of Mean .133 .133 .067
Median 1.00 1.00 1.00
Std. Deviation .516 .516 .258
Variance .267 .267 .067
Minimum 1 1 1
Maximum 2 2 2
Usia
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
18-25 8 53.3 53.3 53.3
Valid 26-35 7 46.7 46.7 100.0
Total 15 100.0 100.0
Pendidikan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
pendidikan dasar 8 53.3 53.3 53.3
Valid pendidikan menengah 7 46.7 46.7 100.0
Total 15 100.0 100.0
Pekerjaan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
tidak bekerja 14 93.3 93.3 93.3
Valid Bekerja 1 6.7 6.7 100.0
Total 15 100.0 100.0
Statistics
skorpre skorpos
Valid 15 15
N
Missing 0 0
Mean 17.13 24.33
Std. Error of Mean 1.417 1.330
Median 18.00 25.00
Std. Deviation 5.489 5.150
Variance 30.124 26.524
Range 17 20
Minimum 7 10
Maximum 24 30
Statistics
kategoripretes kategoripostest
Valid 15 15
N
Missing 0 0
Mean 2.33 1.47
Std. Error of Mean .187 .165
Median 2.00 1.00
Std. Deviation .724 .640
Variance .524 .410
Range 2 2
Minimum 1 1
Maximum 3 3
Kategoripretes
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Baik 2 13.3 13.3 13.3
Cukup 6 40.0 40.0 53.3
Valid Kurang 7 46.7 46.7 100.0
Total 15 100.0 100.0
Kategoripostest
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Baik 9 60.0 60.0 60.0
Cukup 5 33.3 33.3 93.3
Valid Kurang 1 6.7 6.7 100.0
Total 15 100.0 100.0
Descriptives
Statistic Std. Error
Tests of Normality
a
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
*
totalskorpretest .123 15 .200 .933 15 .300
*
totalskorpostest .164 15 .200 .857 15 .022
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
T-Test
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
totalskorpretest 54.61 15 17.836 4.605
Pair 1
totalskorpostest 77.87 15 16.480 4.255