You are on page 1of 19

Nama : Citra Luvi Fauzia

Kelas : X MIPA 1
1. Expression get someone’s attention and opinion

Expressing of Asking attention in front of the class


When you have to deliver announcement in front of class you need to express the
expression to make you become the centre of attention. Below are some common
expression used to make the class listen to your speech or announcement.

1. May I have your attention, please


2. Can I get the attention! Thanks
3. Excuse me!
4. Attention please!
5. Stop talking please…
6. Everybody, may I have your attention, please ?
Expression of giving attention

1. OK. I See you


2. Ok.
3. Yes sir/mam/madam
4. Really
5. I know what you mean
6. How interesting
7. What’s next
Several expressions to check someone’s understanding

Are you understand?


Do you know what I mean?
Do you understand the text?
Have you got the point ?
are you with me?
To give and ask opinion / Contoh contoh expression of asking and giving opinion
Asking opinion

What do you think of …?


What is your opinion about ….?
Do you have any other idea ?
Please say something about my ….?
Please, give your view/ opinion about ….
Giving opinion

I think that you are very beautiful with the dress


I have a view that you are so smart
I think you should have a louder voice
You are very …
I agree with your opinion
To show appreciation /expression of showing appreciation

you are very kind


thanks for the attention
you are the best
that is my son

2. Recount text

Pengertian Recount Text


Recount text adalah jenis teks yang menceritakan tentang tindakan, kegiatan, pengalaman
atau cerita lampau.

Tujuan Recount Text


Tujuan komunikatif dari recount text adalah untuk menceritakan suatu pengalaman atau
kejadian yang terjadi dimasa lalu dengan tujuan untuk menghibur dan menginformasikan
kepada si pembaca.

Generic Structure Recount Text


Seperti yang kita ketahui semua jenis text dalam bahasa inggris memiliki yang namanya
generic structure dan setiap text memiliki generic structure yang berbeda, dan generic
structure recount text itu sendiri terdiri dari orientation, events, dan reorientation.

1. Orientation: Pengenalan cerita yang berisi informasi tentang siapa, dimana dan kapan
peristiwa/kejadian/cerita itu terjadi. (latar belakang cerita)
2. Events: Menceritakan kejadian/peristiwa yang terjadi, yang disampaikan secara
kronologis/berurutan dari awal sampai akhir dan biasanya berisi komentar pribadi dari
penulis.
3. Reorientation: Menjelaskan kembali secara singkat tentang apa yang sudah di jelaskan
pada orientation dan events.

Jenis-jenis Recount Text Dalam Bahasa Inggris


1. Personal recount: Berisi informasi atau cerita pribadi penulis.
2. Factual recount: Berisi laporan peristiwa atau fakta yang benar-benar terjadi.
3. Imaginative: Berisi cerita imaginasi tentang peristiwa yang telah terjadi.
4. Biographical: Menceritakan kisah seseorang dari sudut pandang orang ketiga.
Unsur Kebahasaan Yang Terdapat Pada Recount Text
1. Menggunkan past tense, contohnya I went to Pasirlangu Last week, It was very
happy.
2. Menggunakan action verbs, contohnya went, slept, run, brought, ate, wrote, etc.
3. Adverbs dan Adverbial Phrase untuk keterangan waktu, cara dan tempat, Contohnya
yesterday, at my house, slowly, last week, at home, quickly,etc.
4. Conjunction dan Time Connectives, contohnya and, but, the, after that, then, etc.
3. Conditional sentence
PENGERTIAN CONDITIONAL SENTENCE

Dalam Bahasa Indonesia, conditional sentence adalah kalimat pengandaian, bisa juga
disebut dengan kalimat bersyarat, yang mungkin terjadi jika syarat terpenuhi.

Conditional sentence mempunyai dua bagian, yaitu if-clause dan main clause. Lihat
kalimat berikut:

“If I study hard, I will pass the exam.”


(Jika saya belajar dengan giat, saya akan lulus ujian.)

 If I study hard adalah if-clause, dan


 I will pass the exam adalah main clause.

Secara umum, conditional sentence dibagi menjadi 3, yaitu tipe 1, 2, dan 3. Jangan
khawatir kita akan bahas semuanya!

POLA/RUMUS CONDITIONAL SENTENCE

Berikut adalah pola/rumus conditional sentence tipe 1, 2, dan 3:

Tipe conditional
If-clause Main Clause
sentence

Tipe 1 If+present simple ... will+infinitive


If I study hard, I will pass the exam.

Tipe 2 If+past simple ... would+infinitive


If I studied hard, I would pass the exam.

Tipe 3 If+past perfect ... would+have+past


If I had studied hard, participle
I would have
passed the exam.

Posisi if-clause dan main clause tersebut dapat dibalik dan tidak mengubah
maknanya, contoh:
“If I study hard, I will pass the exam.”
“I will pass the exam if I study hard.”

PENJELASAN LENGKAP 3 TIPE CONDITIONAL SENTENCES

Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai conditional sentence tipe 1, 2 dan 3.

CONDITIONAL SENTENCE TIPE 1

Conditional sentence tipe 1 digunakan untuk merujuk pada hal-hal yang mungkin terjadi
di masa depan dimana situasinya real/nyata. Pada tipe ini, jika syarat terpenuhi, maka
kemungkinan masih bisa terjadi.

Beberapa contoh conditional sentence tipe 1:

If-clause Main clause

If+present simple ... will+infinitive

If it rains, I will stay at home.

If you invite me, I will come to your party,

If he gives her chocolate, she will be happy.

If it doesn't rain, we will go to the library.

CONDITIONAL SENTENCE TIPE 2

Conditional sentence tipe 2 digunakan untuk: pertama, membicarakan hal-hal di masa


depan yang mungkin tidak akan terjadi (seperti membayangkan mimpi misalnya).
Contoh:

If I got scholarship, I would continue my study in London.


(but probably I will not get the scholarship.)

Seandainya saya mendapatkan beasiswa, saya akan melanjutkan kuliah di London.


(tapi mungkin saya tidak mendapatkan beasiswa itu.)
Kedua, untuk membicarakan hal-hal yang terjadi di masa sekarang, yang mustahil
terjadi.

If I were you, I would stop smoking.


(but I cannot be you.) Mustahil bagi saya untuk menjadi kamu.

Berikut adalah contoh conditional sentence tipe 2:

If-clause Main clause

If+past simple ... would+infinitive

If I had time, I would go with you.

If she met her mother, She would be happy.

If I were 25, I would get married.

If I were you, I would continue my study.

CONDITIONAL SENTENCE TIPE 3

Conditional sentence tipe 3 digunakan untuk menggambarkan situasi masa lalu yang
tidak terjadi dan membayangkan hasil dari situasi tersebut. Tipe ini mengungkapkan
kebalikan dari fakta yang dihadapi. Lihat contoh berikut:

If I had finished my study, I would have worked at big company.


(but I didn’t finish my study and I didn’t work at big company.)

Jika dulu saya menyelesaikan kuliah saya, saya akan bekerja di perusahaan besar.
Tapi faktanya saya tidak menyelesaikan kuliah saya, dan saya tidak bekerja di
perusahaan besar.

Contoh lain dari conditional sentence tipe 3:

If-clause Main clause


If-clause Main clause

If+past perfect ... would+have+past participle

If I had locked the car, the thief would not have stolen my car.

If I had known about your I would have offered help.


problem,

If my parents had been in I would have visited them everyday.


Bandung,

If she hadn't taken the she wouldn't have gotten the scholarship.
course,

If she hadn’t taken the course, she wouldn’t have gotten the scholarship.
(but she took the course and she got the scholarship.)

Jika dulu dia tidak mengambil kursus, dia tidak akan mendapatkan beasiswa itu. Tapi
faktanya dia mengambil kursus itu dan mendapatkan beasiswa.

Perhatikan!!! Pada conditional sentence tipe 3, had bisa ditempatkan di awal dengan
menghilangkan if, atau disebut sebagai bentuk inversi.

 If I had locked the car, the thief wouldn’t have stolen my car.
 Had I locked the car, the thief wouldn’t have stolen my car.

4. passing voice

Pengertian Passive Voice


Passive voice adalah suatu bentuk kalimat dimana subjek kalimat menerima aksi, bukan
melakukan aksi. Tidak seperti active voice yang fokus terhadap pihak yang melakukan
aksi (doer of action), bentuk ini lebih berfokus kepada pihak atau objek yang menerima
hasil dari suatu aksi tersebut (receiver of action).

Passive voice adalah suatu bentuk kalimat dimana subjek kalimat menerima aksi, bukan
melakukan aksi. Tidak seperti active voice yang fokus terhadap pihak yang melakukan
aksi (doer of action), bentuk ini lebih berfokus kepada pihak atau objek yang menerima
hasil dari suatu aksi tersebut (receiver of action).
My parents plant some flowers
Active (Pelaku aksi)

Some flowers are planted by my parents


Passive (Penerima aksi)

Umumnya, kalimat aktif yang bisa ditransformasi menjadi kalimat pasif berbentuk kalimat
aktif yang mengandung transitive verbs (kata kerja yang memerlukan objek langsung)
seperti make, bring, buy, write dan sebagainya. Sebaliknya, kalimat pasif yang
mengandung intransitive verbs (kata kerja yang tidak memerlukan objek langsung)
seperti cry, swim, go, arrive, dan die tidak bisa diubah menjadi kalimat pasif.
Namun, apabila intransitive verbs tersebut diikuti oleh preposition, ada kemungkinan
kalimat tersebut bisa diubah menjadi kalimat pasif tetapi kalimat pasif yang terbentuk
akan sangat kaku.

Rumus Passive Voice


Untuk membentuk kalimat pasif, rumus sederhana berikut biasanya digunakan tetapi
tetap harus disesuaikan dengan tense kalimat.

Subject + to be (am/is/are) + past participle (pp)

Tense Rumus Passive Voice Contoh Passive Voice

Simple Present am/is/are + pp is created

Present Continuous am/is/are being + pp is being created

Simple Past was/were + pp was created

Past Continuous was/were being + pp was being created

Present Perfect has/have been + pp has been created

Past Perfect had been + pp had been created

Simple Future will be + pp will be created

Future Continuous am/is/are going to be + pp is going to be created

Future Perfect will have been + pp will have been created

Penggunaan kalimat pasif dengan perfect continuous tenses biasanya jarang dilakukan
karena menghasilkan struktur kalimat yang terlalu rumit dan sulit dipahami. Oleh karena
itu, hal ini sebaiknya dihindari meskipun secara tata bahasa benar (grammatically
correct).

Penggunaan & Contoh Passive Voice


Kalimat pasif umumnya digunakan dalam kondisi sebagai berikut:
a) Ketika pelaku aksi (doer of action) tidak My money has been stolen.
diketahui
Dalam contoh passive voice ini, pembicara tidak
mengetahui siapa yang mencuri dompetnya.

Wheat is grown in Karawang.


b) Ketika pelaku aksi (doer of action) sudah
jelas dan tidak perlu disebutkan Dalam contoh ini, sudah sangat jelas bahwa
petani adalah pelaku aksi atau orang yang
menanam gandum.

Mistakes were made.

c) Ketika tidak ingin memberitahukan siapa Dalam contoh ini, pembicara tidak mau
pelaku aksi (doer of action) memberitahu siapa yang melakukan kesalahan.

Transjakarta is used as an alternative means of


transportation to avoid traffic jam.

Dalam contoh ini, pelaku aksi adalah semua


d) Ketika pelaku aksi (doer of action) adalah orang karena transjakarta dapat digunakan oleh
semua orang (people in general) masyarakat luas.

Mr. Han caught Ari cheating on the test. Ari was


given punishment immediately.

Dalam contoh passive voice ini, Mr. Han sebagai


e) Ketika pelaku aksi telah disebutkan pada pelaku aksi sudah disebutkan sebelumnya
kalimat sebelumnya (apabila terdapat di suatu sehingga tidak perlu ditambahkan pada kalimat
paragraf) kedua.

Pelaku Aksi dalam Passive Voice


Dalam beberapa kondisi penggunaan passive voice, by-phrase (frasa yang menyatakan
pelaku aksi) tidak digunakan karena beberapa alasan sebagaimana tertulis di atas.
Namun, sebenarnya kita dapat memasukkan pelaku aksi jika informasi tersebut sangat
penting atau dalam kondisi sebagai berikut :

a) Ketika terdapat informasi baru (kalimat Bottled water comes from mountain water. It is
kedua). produced by water company.

Siti Nurbaya was written by Marah Roesli.


b) Ketika mengetahui nama jelas pelaku aksi
atau pelaku aksi adalah orang terkenal.

c) Ketika identitas pelaku aksi sangat It is hard to believe that this beautiful jazz
mengejutkan atau tidak dikira-kira. melody was composed by an eight-year-old.

Passive Voice dengan Get


Kata get dapat juga digunakan pada kalimat pasif untuk menggantikan to be (am/is/are).
Biasanya kalimat pasif dengan kata get digunakan pada percakapan informal. Sama
seperti ketika menggunakan to be (am/is/are), bentuk get yang digunakan juga harus
disesuaikan dengan tense kalimat.

Subject + to be + past participle (pp)

Tense Rumus Passive Voice Contoh Passive Voice

Simple Present get/gets + pp get treated

Present Continuous am/is/are getting + pp is getting treated

Simple Past got + pp got treated

Past Continuous was/were getting + pp was getting treated

Present Perfect has/have gotten + pp has gotten treated

Past Perfect had gotten + pp had gotten treated

Simple Future will get + pp will get treated

Future Continuous am/is/are going to get + pp is going to get treated

Future Perfect will have gotten + pp will have gotten treated

Demikianlah penjelasan ringkas mengenai passive voice dalam bahasa Inggris. Perlu
diingat bahwa kalimat pasif dianggap lebih formal daripada kalimat aktif. Oleh karena itu,
kalimat pasif umumnya digunakan dalam penulisan seperti penulisan ilmiah, laporan
teknis, dan artikel koran dan jarang digunakan pada percakapan sehari-hari.

5. adjective clause

Relative Clause (Adjective Clause)


Adjective clause atau dikenal juga sebagai relative clause adalah klausa yang terdiri

dari subjek dan kata kerja (verb). Adjective clause berfungsi sebagai adjective atau

menerangkan kata benda dalam suatu kalimat. Biasanya, ia diawali oleh relative

pronoun atau relative adverb seperti; who, whom, whose, which, where, when, why,
dan that.

Untuk lebih memahami bentuk dan fungsi dari adjective clause, kita dapat melihat
contoh-contoh berikut.
1. Who = Orang (Subjek)
Contoh 1

1. I am a girl who (that) is good at dancing.

[Saya adalah perempuan yang pandai menari.]

Pada contoh 1, ‘who is good at dancing’ merupakan adjective atau relative clause

yang merujuk pada noun ‘a girl’ yang mana noun ‘a girl’ tersebut merujuk pada
subjek ‘I’. Pada contoh 1, kalimat tersebut awalnya terdiri dari dua klausa yaitu:

“I am a girl dan I am good at dancing.”

Dalam contoh 1, dua klausa tersebut disatukan dalam satu kalimat dengan

menggunakan relative pronoun ‘who’, karena ‘who’ memiliki posisi yang setara

dengan subjek ‘I’ maka setelah klausa-klausa tersebut digabung, pronoun ‘I’ tidak
disebutkan kembali.

2. Whom = Orang (Objek)


Contoh 2

2. The man whom (that) I talked to last night was Bobi.

[Pria yang berbicara dengan saya tadi malam adalah Bobi.]

Pada contoh 2, kalimat tersebut awalnya terdiri dari dua klausa yaitu:

“The man was Bobi dan I talked to (the man) last night.”
Dalam contoh 2, contoh ini berbeda dengan contoh 1 yang mana penggunaan

relative pronoun merujuk pada subjek, pada contoh 2 ini, noun ‘the man’ merujuk

pada objek ‘Bobi’ sehingga menggunakan relative pronoun ‘whom’. Pada contoh 2,

‘who I talked to last night’ merupakan adjective atau relative clause yang merujuk
pada noun ‘Bobi’ yang memiliki posisi sebagai objek dalam kalimat.

3. Whose = Milik Atau Kepemilikan


Contoh 3:

3. I have just met Sani whose husband works at Kodelokus.

[Saya baru saja bertemu dengan Sani yang suaminya bekerja di Kodelokus.]

Pada contoh 3, kalimat tersebut awalnya terdiri dari dua klausa yaitu:

“I have just met Sani dan Sani’s husband works at Kodelokus”

Dalam contoh 3, kalimat tersebut menggunakan relative pronoun whose karena

merujuk pada ‘Sani’s husband’ atau suami ‘yang dimiliki’ Sani. Pada contoh 3,

‘whose husband works at Kodelokus’ merupakan adjective atau relative clause yang
merujuk pada Sani’s husband.

4. That = Benda Atau Orang


Contoh 4:

4. It is a book that is good for children.

[Ini buku yang baik untuk anak-anak.]

Pada contoh 4, kalimat tersebut awalnya terdiri dari dua klausa yaitu:

“It is a book dan The book is good for children ”


Dalam contoh 4, kalimat tersebut menggunakan relative pronoun that yang merujuk

pada benda yaitu ‘book’. Relative pronoun ‘that’ lebih sering digunakan dalam

kalimat yang mengandung relative/ adjective clause dibandingkan ‘who’, ‘whom’,


ataupun ‘which’.

5. Which = Benda
Contoh 5:

5.It is a phone which will change the world.

[Ini adalah telepon yang akan mengubah dunia.]

Pada contoh 5, kalimat tersebut awalnya terdiri dari dua klausa yaitu:

“It is a phone dan This phone will change the world”

Dalam contoh 5, kalimat tersebut menggunakan relative pronoun ‘which’ karena

merujuk pada benda yaitu ‘a phone’. Pada contoh 3, ‘which will change the world’

merupakan adjective atau relative clause yang merujuk pada benda ‘phone’. Dalam

kalimat yang mengandung relative pronoun yang merujuk pada benda, kita dapat

menggunakan that ataupun ‘which’ tetapi pada umumnya relative pronoun ‘that’ lebih
sering digunakan.

6. When = Waktu
Contoh 6:

6. I can not remember the day when he was gone.

[Saya tidak dapat mengingat hari ketika dia pergi.]


Pada contoh 6, ‘when he was gone’ merupakan adjective atau relative clause.

Dalam contoh 6, kalimat tersebut menggunakan relative adverb ‘when’ karena


merujuk pada waktu dalam kalimat yaitu ‘the day’.

7. Where = Tempat
Contoh 7:

7. Jakarta is the city where my sister was born.

[Jakarta adalah kota dimana kaka saya dilahirkan.]

Pada contoh 7, ‘where my sister was born’ merupakan adjective atau relative clause.

Dalam contoh 7, kalimat tersebut menggunakan relative adverb ‘where’ karena


merujuk pada tempat dalam kalimat yaitu ‘the city’.

8. Why = Alasan
Contoh 8:

8. I do not know the reason why she is angry at me.

[Saya tidak mengetahui alasan mengapa dia marah pada saya.]

Pada contoh 8, ‘why she is angry at me’ merupakan adjective atau relative clause.

Dalam contoh 8, kalimat tersebut menggunakan relative adverb ‘why’ karena

merujuk pada ‘the reason’ atau memberikan keterangan lebih terkait suatu alasan
mengapa suatu hal terjadi.

Contoh lainnya:

a. The girl who (that) is wearing the red veil is my little sister.

[Gadis yang menggunakan kerudung merah adalah adik saya.]


b. The girl whom (that) he saw at the party was Bunga.

[Gadis yang dia lihat di pesta adalah Bunga.]

c. The woman, whose the wallet is falling, is my friend.

[Wanita, yang dompetnya jatuh, adalah teman saya.]

d. Do you know the girl that I talked to?

[Apakah kamu tahu gadis yang berbicara denganku?]

e. Our car which is red is very expensive.

[Mobil kami yang berwarna merah sangatlah mahal.]

f. My father passed away when I was a kid.

[Ayah saya meninggal dunia ketika saya masih kecil.]

9. Relative/ Adjective Clause Juga Bisa Menjadi Subjek Dalam


Suatu Kalimat, Seperti Dalam Contoh:
Who is wearing red jacket is my friend.
Catatan penting untuk diingat kembali!

*pronoun yang merujuk pada hal yang sama sebagai relative pronoun harus
disembunyikan sebagai contoh:

The boy is my brother. You called him yesterday.

The boy whom you saw him yesterday is my brother. x

The boy whom you saw yesterday is my brother. √


10. Terdapat Dua Jenis Relative Clause Yaitu Non Restrictive
Clauses Dan Restrictive Clauses.
Restrictive clause (essential/ defining relative clause) adalah klausa yang

ditambahkan dalam suatu kalimat, diperlukan dalam kalimat tersebut karena

mempengaruhi makna yang ada dalam kalimat dan tidak disertai dengan koma.

Untuk lebih dapat memahaminya, dapat dilihat dalam contoh berikut. Relative
pronoun ‘that’ hanya digunakan dalam restrictive clause.

Non-restrictive clauses (non-essential/ non- defining relative clause) adalah klausa

yang ditambahkan dalam suatu kalimat tetapi tidak diperlukan, kehadiran klausa
non-restrictive dalam kalimat ditandai dengan koma.

Contoh:

a. My uncle who is wearing black shirt lives in Bandung/


b. My uncle, who is wearing black shirt, lives in Bandung.

Pada contoh kalimat 1, ‘who is wearing black shirt’ tersebut merupakan restrictive

clause karena ditandai dengan tidak adanya koma. Contoh kalimat 1 tersebut berarti

menunjukan jika keterangan atau kalimat ‘who is wearing black shirt’ tersebut

penting atau dibutuhkan dalam kalimat. Dalam konteks kalimat pertama, mungkin

seseorang yang mengutarakan atau menulis kalimat tersebut memiliki beberapa

paman, dan hanya paman yang menggunakan kemeja berwarna hitam yang tinggal
di Bandung.

Sedangkan pada contoh kalimat ke 2, kalimat tersebut mengandung non restrictive

clause. Makna yang terdapat pada kalimat ke 2 berarti tidak dibutuhkan atau dapat

dihilangkan. Dalam konteks kalimat kedua, mungkin seseorang yang mengutarakan

atau menulis kalimat tersebut hanya memiliki seorang paman, dan satu-satunya
paman yang dia miliki tinggal di Bandung.

Itulah pembahasan terkait adjective clause yang harus dipahami dalam academic

writing. Dalam membuat kalimat akademik writing, kita juga harus memerhatikan

kata kerja yang digunakan ketika menjelaskan noun yang berbentuk singular
maupun plural. Seperti dalam contoh:

a. I am a girl who (that) is good at dancing.

b. They are girls who are good at dancing.

Dalam contoh diatas, kita dapat melihat ketika menerangkan singular noun maka

verb yang digunakan menggunakan singular verb, begitu pula dengan plural noun
yang juga menggunakan plural verb.
Soal Adjective Clause

1. The lady ….. lives across the street is my aunt.

 a. Whom
 b. Who
 c. Whose
2. The boy ….. shoes are on the floor is my little brother.

 a. Whom
 b. Who
 c. Whose
3. The moment ….. the clown burst in to surprise the teacher was great!

 a. That
 b. Where
 c. When
4. The student ….. I teach is Budi.

 a. Whom
 b. Who
 c. Whose

5. Do you bring the book ….. I gave it to you yesterday?

 a. When
 b. That
 c. Which
6. Can you see the bird ….. is on the fence?

 a. When
 b. That
 c. Which
7. I still remember the place ….. I put my mobile phone last night.

 a. Where
 b. When
 c. Which
8. Give me the reason ….. you study in EngllishOnline.

 a. Why
 b. When
 c. Where
9. Tokyo, ….. is located in japan, was my favorite city to visit.

 a. Which
 b. That
 c. Where
10. Fruit ….. is grown organically is expensive.

 a. Which
 b. That
 c. Whom

Jawaban dan Pembahasan


No. Jawaban Penjelasan
1 B Subjek dari clause diatas adalah menggunakan who karena menggantikan sebuah
subyek orang (I, you, we, they, she, he, Budi (nama orang). Setelah kata who, selalu
diikuti oleh verb (kata kerja), dan clause diatas memberikan kita informasi yang lebih
tentang “the lady”.
2 C Clause ini memberikan keterangan yang lebih atas “the boy”, menggunakan whose
untuk menggantikan kepemilikan (my, your, our, their, her, his, its, Budi’s). setelah
kata whose, selalu diikuti oleh noun (kata benda).
3 C Clause ini menjelaskan “the moment”, menggunakan when karena menerangkan
“waktu”.
4 A Untuk menggantikan obyek (me, you, us, them, her, him, Budi). Setelah kata whom,
selalu diikuti oleh subjek.
5 C Pada dasarnya penggunaan which sama seperti who dan whom (perhatikan soal
nomor 1 dan 4 serta penjelasannya), hanya saja which digunakan untuk benda dan
atau binatang.
6 B Untuk menyusun adjective clause juga dapat menggunakan that, penggunaan antara
that dan which seringkali sangat mirip sekali, coba pahami penggunaan which pada
penjelasan soal nomor 5 diatas.
7 A Ini menjelaskan tempat, dan tentu saja menggunakan where karena menerangkan
tempat.
8 A Adjective clause juga dapat disusun atas dasar kata why untuk menjelaskan sebuah
alasan.
9 A Ini mirip sekali penggunaannya menggunakan where karena sekilas seperti
menjelaskan tempat, tapi jangan hanya memperhatikan aspek tersebut karena dalam
hal ini bukan seperti itu, coba perhatikan kembali soal nomor 5 dan penjelasannya.
10 B Seperti yang sudah diungkapkan pada penjelasan soal nomor 6 bahwa penggunaan
which dan that seringkali sangat mirip, untuk itu anda harus paham penggunaan kata
which dan that untuk dapat memehaminya.

You might also like