Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
1
bagaimana hidup sehat. (Notoatmodjo, hewani dan nabati diletakkan berdasarkan
2003). level yang sama dibawah puncak tumpeng
Pada usia remaja harus dibiasakan konsumsi kedua protein ini juga dianjurkan
menyukai makanan yang beraneka ragam. dengan porsi yang sama. Dalam TGS sayur
Remaja perlu diperkenalkan variasi, baik dan buah-buahan dianjurkan dikonsumsi
jenis maupun rasa makanan. Misalnya untuk sesering mungkin tiap hari, dalam TGS
karbohidrat tidak hanya pada sepiring nasi, setiap hari minum air putih paling sedikit 2
tetapi juga terdapat pada semangkuk mie, liter atau 8 gelas (Dedeh, dkk, 2010).
setangkup roti, sepiring irisan kentang Anemia adalah kekurangan kadar
goreng dan lain-lain, kemudian dibiasakan hemoglobin (Hb) dalam darah yang
untuk menyukai berbagai macam sayur dan disebabkan kekurangan zat gizi yang
buah. Jika memungkinkan bawa bekal diperlukan untuk pembentukan hemoglobin.
makan siang dari rumah, selain dapat Kadar hemoglobin normal pada remaja
menghemat bekal dari rumah bisa terjamin perempuan adalah 12 gr/dl (Proverewati &
kesehatan dan keamanannya. (Dedeh dkk, Misaroh, 2009).
2010). Anemia merupakan salah satu
Makanan pokok terdiri atas bahan permasalahan kesehatan yang terus menjadi
makanan serelia dan umbi-umbian. Adapun perhatian pemerintah. Data terbaru dari
standar makanan pokok nasi adalah 100 Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun
gram beras yang berbentuk nasi untuk satu 2013 menunjukkan bahwa sekitar 21,7%
kali makan. Jadi hidangan sehari semalam penduduk Indonesia menderita anemia, dan
terdiri dari 4-5 porsi atau piring setara 31,7% wanita hamil mengalami anemia.
dengan ≥ 350 gram beras, dan bahan Berdasarkan hasil dari survei
makanan lauk hewani merupakan bahan pendahuluan yang dilakukan peneliti pada
makanan sumber protein yang berasal dari tanggal 21 Desember 2013 di SMP Negeri 2
hewan, 1 potong ikan atau 2 potong tempe Kotapinang diketahui bahwa terdapat 35
dan sejenisnya setara dengan ≥ 50 gram lauk orang dari 40 siswi kelas 1 dan kelas 2 yang
pauk yang harus kita konsumsi dalam sehari, beresiko menderita anemia. Hasil ini
sedangkan sayuran merupakan bagian dari diperoleh dengan melakukan wawancara
tubuh yang dapat dimakan, standar porsi langsung dengan siswi tersebut yang
sayur yang harus dikonsumsi dalam sehari berkaitan dengan tanda-tanda anemia yaitu
ialah 1 mangkok sayur dengan isi sayur sering kelelahan, pusing, kelopak mata
daun hijau setara dengan ≥ 200 gram, serta pucat, wajah pucat, dan daya tahan tubuh
buah diartikan sebagai semua produk yang menurun.
dikonsumsi sebagai “pencuci mulut” 1 Manfaat dari penelitian ini yaitu agar
potong buah segar setara dengan ≥ 150 gram remaja putri mengetahui informasi
buah yang harus kita konsumsi dalam sehari pentingnya konsumsi makanan yang bergizi
(Persagi,1991). untuk mencegah timbulnya penyakit seperti
Ragam bahan makanan itu Anemia, serta agar remaja putri itu lebih
berhubungan dengan frekuensi makan, dan meningkatkan informasi mengenai
semua itu bisa kita lihat dari pedoman gizi pentingnya asupan gizi yang seimbang
seimbang. Dalam TGS, makanan sumber untuk memenuhi kebutuhan gizi tubuh
karbohidrat diletakkan sebagai dasar terutama untuk remaja putri yang melakukan
tumpeng, sumber lemak diletakkan pada diet agar tidak berlebihan.
puncak TGS karena penggunaanya
dianjurkan seperlunya, sumber protein
2
METODE Grafik 2 Distribusi Proporsi
Jenis penelitian yang digunakan Responden Berdasarkan
dalam penelitian ini adalah deskriptif Kejadian Anemia di SMP
dengan desain cross sectional. Populasi Negeri 2 Kotapinang Tahun
penelitian ini adalah seluruh siswa yang ada 2014
di SMP Negeri 2 Kotapinang sebanyak 567
orang. sampel pada penelitian ini berjumlah Kejadian Anemia
Anemia Tidak Anemia
88 orang dengan sasaran utama siswa
perempuan karena perempuan yang paling 73.90%
rentan terkena anemia dilihat dari pola 26.10%
makan dan setiap bulan mengalami
menstruasi.
Anemia Tidak Anemia
HASIL DAN PEMBAHASAN
Sekolah Menengah Pertama Negeri Berdasarkan grafik 2 dapat dilihat
Dua Kotapinang merupakan sekolah yang bahwa siswi yang menderita anemia
terletak di Desa Blok Songo Kecamatan sebanyak 65 orang 73,9%. Ini dikarenakan
Kotapinang Kabupaten Labuhan Batu tidak terpenuhinya konsumsi pola makan
Selatan Provinsi Sumatera Utara. Secara meliputi jumlah, jenis dan frekuensi pada
geografis, sekolah ini memiliki luas 2 ha/m 2, siswi SMP Negeri 2 Kotapinang.
dengan panjang 200 meter dan lebar 100
meter. Grafik 3 Distribusi Proporsi Responden
Berdasarkan Pengetahuan
Grafik 1. Distribusi Siswi SMP Negeri 2 Gizi dan pola makan siswi di
Kotapinang Berdasarkan SMP Negeri 2 Kotapinang
Umur Pada Tahun 2014 Tahun 2014
11.40%
2.30%
11 dan 12 13 dan 14
3
Grafik 4 Distribusi Frekuensi Makan siswi SMP Negeri 2 Kotapinang berada
Pada Siswi SMP Negeri 2 kategori tidak baik yang konsumsi jenis
Kotapinang Tahun 2014 makanannya < 4 jenis bahan makanan setiap
harinya sebanyak 56 orang (63,6%). Ini
disebabkan karena pada umumnya remaja
Frekuensi Makan
putri hanya mengkonsumsi bahan makanan
Sering Tidak Sering
satu jenis saja seperti lauk pauk, sayuran,
dan buah.
71.60%
Grafik 6 Distribusi Jumlah Makanan
28.40% Dikonsumsi Oleh Siswi SMP
Negeri 2 Kotapinang Tahun
2014
Sering Tidak Sering Jumlah Makanan
Baik Tidak Baik
Berdasarkan grafik 4 dapat dilihat
85.20%
bahwa frekuensi makan siswi SMP Negeri 2
70.50%
Kotapinang berada pada kategori tidak 60.20% 63.60%
sering sebanyak 63 orang (71,6%). Hal ini
disebabkan karena pada umumnya remaja 39.80% 36.40%
29.50%
putri tidak mengkonsumsi makanan 3 kali 14.80%
dalam sehari ataupun lebih terutama sayur
dan buah karena baunya yang tidak enak
kurang konsumsi buah dikarenakan Pokok Lauk Sayuran Buah
ketersediaan buah didaerah kotapinang Pauk
sangatlah sedikit.
Berdasarkan grafik 6 dapat dilihat
Grafik 5 Distribusi Jenis Makanan yang
bahwa jumlah makanan pokok yang
Dikonsumsi Pada Siswi SMP
dikonsumsi siswi berada pada kategori tidak
Negeri 2 Kotapinang Tahun
baik sebanyak 62 orang (70,5%), jumlah
2014
lauk pauk yang dikonsumsi siswi berada
pada kategori tidak baik sebanyak 53 orang
Jenis Makanan
(60,2%), sedangkan jumlah sayuran yang
Baik Tidak Baik
dikonsumsi siswi juga berada pada kategori
tidak baik sebanyak 56 orang (63,6%), serta
63.60% jumlah buah yang dikonsumsi siswi juga
36.40% berada pada kategori tidak baik sebanyak 75
orang (85,2%)
4
Grafik 7 Tabulasi Silang Pengetahuan Grafik 8 Tabulasi Silang
Gizi dengan Frekuensi Pengetahuan Gizi dengan
Makan Siswi SMP Negeri 2 Jenis Makanan yang
Kotapinang tahun 2014
Dikonsumsi Siswi SMP
Pengetahuan dengan Frekuensi Makan Negeri 2 Kotapinang Tahun
Frekuensi Makan Sering 2014
Frekuensi Makan Tidak Sering
75.00% 71.70% Pengetahuan dengan Jenis Makanan
60.00% Jenis Makanan Baik Jenis Makanan Tidak Baik
25.00% 28.30% 40.00%
68.80% 63.00%
50.00% 50.00%
31.20% 37.00%
Baik Cukup Kurang
5
Berdasarkan grafik 9 dapat dilihat Grafik 11 Tabulasi Silang Pengetahuan
bahwa siswi yang memiliki pengetahuan Gizi dengan Jumlah Sayuran
baik tetapi konsumsi makanan pokoknya yang Dikonsumsi Oleh
tidak baik 73,9%. Hal ini dikarenakan siswi Siswi SMP Negeri 2
SMP Negeri 2 Kotapinang lebih sering Kotapinang Tahun 2014
makan itu 2 bahkan 1 hari sekali, mereka
lebih sering mengkonsumsi makanan Pengetahuan dengan Jumlah Sayuran
jajanan, alasannya karena makanan jajanan Jumlah Sayuran Baik
lebih enak daripada makan nasi. Jumlah Sayuran Tidak Baik
78.10%
Grafik 10 Tabulasi Silang Pengetahuan 54.30% 60.00%
Gizi dengan Jumlah Lauk 45.70% 40.00%
Pauk yang Dikonsumsi Oleh 21.90%
Siswi SMP Negeri 2
Kotapinang Tahun 2014
Baik Cukup Kurang
Pengetahuan dengan Jumlah Lauk Pauk
6
Berdasarkan grafik 12 dapat dilihat Pengetahuan dengan Kejadian Anemia
bahwa siswi yang berpengetahuan baik Kejadian Anemia Anemia
Kejadian Anemia Tidak Anemia
tetapi dalam mengonsumsi buah setiap
harinya sesuai dengan yang dianjurkan 75.00% 76.10%
bereada pada kategori tidak baik sebesar 60.00%
93,8%. Hal ini dikarenakan ketersediaan 40.00%
25.00% 23.90%
buah didaerah tersebut sangatlah sedikit,
karena sedikitnya buah yang ada disana
menyebabkan harga buah didaerah
Baik Cukup Kurang
tersebutpun sangatlah mahal, dan di daerah
tersebut buah banyak dijumpai ketika musim
buah tiba.
Berdasarkan grafik 14 diatas dapat
dilihat bahwa tidak adanya hubungan
Grafik 13 Tabulasi Silang Pengetahuan
pengetahuan gizi dengan kejadian anemia
Gizi dengan Pola Makan
pada siswi SMP Negeri 2 Kotapinang,
Siswi SMP Negeri 2
dilihat dari data jumlah siswi yang
Kotapinang Tahun 2014
berpengetahuan baik lebih banyak yang
Pengetahuan dengan Pola Makan
terkena anemia sebesar 75,0%. Hal ini
dikarenakan meskipun pengetahuan
Pola Makan Baik Pola Makan Cukup
Pola Makan Kurang
seseorang itu sudah cukup baik, belum tentu
dia tidak terkena anemia, karena
78.10% 70.50% pengetahuan gizi seseorang bukanlah faktor
67.40%
yang utama menentukan sesorang terkena
21.90% 30.40% 30.00% anemia atau tidak.
2.20% 10.00%
0.00%
Grafik 15 Tabulasi Silang Frekuensi
Baik Cukup Kurang Makan dengan Kejadian
Anemia Pada Siswi SMP
Negeri 2 Kotapinang Tahun
Berdasarkan grafik 13 dapat dilihat 2014
bahwa siswi dengan pola makan kurang baik
rata-rata yang memiliki pengetahuan yang
Frekuensi Makan dengan Kejadian Anemia
baik, jumlah siswi yang memiliki pola
Kejadian Anemia Kejadian Tidak Anemia
makan kurang baik 78,1%. Ini dikarenakan
siswi memiliki pola makan yang meliputi 87.30%
jumlah, jenis dan frekuensi makan berada 60.00%
pada kategori yang tidak sesuai dengan 40.00%
kebutuhan gizi yang dianjurkan untuk setiap 12.70%
harinya.
7
terjadinya anemia pada siswi, dilihat dari anemia sebanyak 94,6%. Hal ini
datanya frekuensi makan yang jarang dikarenakan tidak cukupnya biaya untuk
kejadian anemianya sebesar 87,3, Hal ini memenuhi jenis pangan yang beragam
menunjukkan bahwa frekuensi makan siswi dalam pemenuhan zat gizi remaja putri
SMP Negeri 2 Kotapinang tidak baik setiap harinya, selain itu juga remaja putri
dikarenakan remaja putri SMP Negeri 2 dalam seharinya hanya bias mengonsumsi
Kotapinang frekuensi makannya tidak satu atau dua jenis bahan makanan saja
mencapai 3 kali dalam sehari, ini setiap harinya.
dikarenakan siswa pergi kesekolah jarang
yang sarapan pagi disebabkan orang tua Grafik 17 Tabulasi Silang Jumlah
siswa bekerja sebagai buruh karet yang Konsumsi Makanan Pokok
berangkat kerja pada pukul 05.30 dan orang yang Di Konsumsi dengan
tua mereka pun tidak sempat untuk Kejadian Anemia Pada Siswi
membuatkan sarapan pagi untuk anak SMP Negeri 2 Kotapinang
mereka, ada juga siswa memang tidak suka Tahun 2014
sarapan pagi alasannya kalau sarapan pagi
membuat siswa itu sakit perut disekolah, Jumlah Makanan Pokok dengan Kejadian
serta ada juga siswa yang melakukan diet Anemia
sehingga frekuensinya makannya pun tidak Kejadian Anemia Kejadian Tidak Anemia
mencapai 3 kali dalam sehari. 87.10%
57.70%
42.30%
Grafik 16 Tabulasi Silang Jenis 12.90%
Makanan dengan Kejadian
Anemia Pada Siswi SMP
Negeri 2 Kotapinang Tahun Baik Tidak Baik
2014
Berdasarkan grafik 17 dapat
Jenis Makanan dengan Kejadian Anemia
diketahui bahwa kurangnya mengkonsumsi
Kejadian Anemia Kejadian Tidak Anemia
lauk pauk juga dapat menyebabkan
94.60%
terjadinya anemia, siswi yang menderita
62.50% anemia karena kurangnya asupan makanan
37.50% pokok kedalam tubuh sebesar 87,1%,
5.40% dikarenakan frekuensi makan remaja putri
dalam satu hari tidak mencapai 3 kali sehari,
bahkan remaja putri lebih sering
Baik Tidak Baik mengonsumsi jajanan diluar rumah
dibanding makanan pokok, selain itu juga
Berdasarkan grafik 16 diatas dapat siswi lebih sering makan itu 2 bahkan 1 hari
dilihat bahwa konsumsi makanan yang sekali, mereka lebih sering mengkonsumsi
beragam itu sangat penting untuk memenuhi makanan jajanan, alasannya karena makanan
kebutuhan gizi oleh tubuh setiap harinya, jajanan lebih enak daripada makan nasi.
kurangnya konsumsi jenis makanan dapat
menyebabkan anemia seperti data diatas
jenis makanan yg dikonsumsi berada pada
kategori tidak baik dengan jumlah penderita
8
Grafik 18 Tabulasi Silang Jumlah tidak suka mengkonsumsi sayuran, selain itu
Konsumsi Lauk Pauk juga sebagian remaja putri lebih suka makan
dengan Kejadian Anemia itu tidak dengan sayuran, mereka lebih
Pada Siswi SMP Negeri 2 sering makan itu hanya dengan nasi dan lauk
Kotapinang Tahun 2014 pauk alasan mereka tidak mau memakan
sayuran itu dikarenakan rasa dan aroma dari
Jumlah Lauk Pauk dengan Kejadian Anemia sayuran itu sendiri sangatlah tidak enak,
Kejadian Anemia Kejadian Tidak Anemia kalaupun mereka mau memakan sayuran itu
91.10% hanya sayuran jenis tertentu saja karena rasa
56.20%
dan aromanya berbeda dengan sayuran yang
43.80% lain.
8.90%
Grafik 20 Tabulasi Silang Jumlah
Baik Tidak Baik Konsumsi Buah dengan
Kejadian Anemia Pada
Siswi SMP Negeri 2
Berdasarkan grafik 18 dapat Kotapinang Tahun 2014
diketahui bahwa penderita anemia akibat
kurangnya mengkonsumsi lauk pauk sebesar Jumlah Buah dengan Kejadian Anemia
90,6%. Lauk pauk adalah salah satu jenis Kejadian Anemia Kejadian Tidak Anemia
bahan makanan yang berperan penting 76.90% 82.70%
dalam menghasilkan zat besi, protein dan
lemak yang dapat mencegah terjadinya 23.10% 17.30%
anemia, khususnya daging dan ikan.
9
Grafik 21 Tabulasi Silang Pola Makan 4. Pola makan yang terdiri dari (jumlah,
dengan Kejadian Anemia jenis dan frekuensi) memiliki
Pada Siswi SMP Negeri 2 hubungan terhadap terjadinya
Kotapinang Tahun 2014 anemia pada remaja putri khususnya
siswi SMP Negeri 2 Kotapinang
Pola Makan dengan Kejadian Anemia dengan nilai p = 0,001 (p< 0,05),
Kejadian Anemia Kejadian Tidak Anemia sedangkan pengetahuan gizi tidak
100.00% 93.50% memiliki hubungan terhadap pola
70.80%
makan dan kejadian anemia.
29.20%
0.00% 6.50% Saran
1. Perlunya pemahaman tentang
Baik Cukup Kurang
pentingnya Pedoman Gizi Seimbang
pada siswi SMP Negeri 2
Kotapinang dalam konsumsi
Berdasarkan grafik 21 dapat dilihat makanan setiap harinya.
bahwa siswi yang pola makannya kurang 2. Perlunya peningkatan informasi pada
baik yang paling banyak menderita anemia, siswi SMP Negeri 2 Kotapinang
jumlah penderitanya sebesar 93,5%. Ini tentang pentingnya mengonsumsi
dikarenakan pola makan mempunyai makanan yang banyak mengandung
hubungan yang signifikan dengan terjadinya zat besi, vitamin dan mineral sebagai
anemia. sumber makanan yang dapat
mencegah terjadinya anemia.
Kesimpulan 3. Perlunya peran aktif guru dalam
1. Jumlah siswi yang terkena anemia di memberikan informasi kepada siswa
SMP Negeri 2 Kotapinang yaitu 65 tentang pentingnya gizi pada remaja
siswi (71,4%). usia sekolah untuk mencegah
2. Pengetahuan gizi yang paling tinggi masalah gizi pada yang terjadi pada
berada pada kategori cukup (52,3%), remaja.
sedangkan yang berada pada kategori
baik (36,4%) dan yang berada pada DAFTAR PUSTAKA
kategori kurang (11,4%). Dedeh, dkk. 2010. Sehat Dan Bugar
3. Frekuensi makan yang paling tinggi Berkat Gizi Seimbang. Jakarta :
pada siswi terdapat pada kategori Penerbit PT Sarana Bobo.
tidak sering, sedangkan dari Notoatmodjo, S . 2003. Ilmu Kesehatan
konsumsi jenis makanan dapat Masyarakat (Prinsip-Prinsip
dilihat bahwa yang paling tinggi Dasar). Jakarta: Rineka Cipta.
berada pada kategori tidak baik, serta Persagi. 1991. Penuntun Diit. Jakarta :
dalam jumlah mengkonsumsi bahan Penerbit Gramedia Pustaka Utama.
makanan meliputi makanan pokok, Proverewati, A, & Asfuah, S. 2009. Gizi
lauk pauk, sayuran dan buah dapat untuk Kebidanan. Yogyakarta :
diketahui bahwa siswi Muha Medika.
mengkonsumsinya kurang dari Sediaoetama, A.D. 2003. Ilmu Gizi untuk
kebutuhan gizi yang dibutuhkan Mahasiswa dan Profesi di Indonesia
tubuh setiap harinya. Jilid I, II, III Jakarta : Penerbit Dian
Rakyat.
10