Professional Documents
Culture Documents
net/publication/324137183
CITATIONS READS
0 950
3 authors, including:
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Zidni Ilman Navia on 01 April 2018.
ABSTRAK
Tanaman buah pekarangan merupakan bagian dari keanekaragaman hayati dan memiliki peranan
penting sebagai sumber nutrisi bagi masyarakat. Tujuan dari penelitian ini yaitu menelusuri
keanekaragaman jenis tanaman buah pekarangan sebagai sumber nutrisi bagi masyarakat di Kota
Langsa, Aceh. Penelitian telah dilakukan pada bulan April hingga Juli 2017 dengan menggunakan
metode purposive random sampling. Metode pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan
wawancara langsung. Sebanyak 18 suku yang terdiri dari 24 marga dan 30 jenis telah ditemukan
pada lokasi penelitian. Mangifera indica L merupakan jenis tumbuhan yang paling banyak
dibudidayakan oleh masyarakat. Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi) memiliki nilai ICS tertinggi.
ABSTRACT
Fruit crops are part of biodiversity and have an important role as a source of nutrition for the
community. The aimed of study is to determine the type of fruit garden plants as a source of nutrition
for community in Langsa, Aceh. The study was conducted on April to July 2017 by using purposive
random sampling method. Method of data completion was done by observation and direct interview.
A total of 18 families consisting of 24 genera and 30 species was found in this study site. Mangifera
indica L was dominant species cultivated by community. Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi)has high
ICS value.
774
SEMNAS BIOETI KE-4 & KONGRES PTTI KE-12, Padang, 15-17 September 2017
di desa Taman Sari dan Pasir Eurih Jawa jenis tanaman buah pekarangan sebagai
Barat dimanfaatkan sebagai tempat untuk sumber nutrisi bagi masyarakat di Kota
menanam berbagai tanaman sayuran dan hias Langsa, Aceh.
(Rahayu dan Siagian 1994), di desa Nasi Nusa
Tenggara Timur ditanami dengan berbagai
tanaman buah-buahan dan sayuran (Rahayu METODE PENELITIAN
dan Fanani 1996), sementara itu di desa
Lampeapi, Pulau Wawoni Sulawesi Tenggara Penelitian telah dilakukan pada bulan
masyarakat memanfaatkan pekarangan April hingga Juli 2017. Lokasi penelitian di
sebagai tempat untuk menanam berbagai empat kecamatan yaitu di Kec. Langsa Kota,
jenis tanaman komoditi perdagangan, obat Langsa Barat, langsa Baro, dan Langsa Lama,
tradisional dan estetika (Rahayu dan Kota Langsa, Aceh. Setiap kecamatan diambil
Prawiroatmodjo 2005). 1 desa dan dari tiap-tiap desa diambil sampel
Pekarangan di berbagai desa di kota sebanyak 10 KK secara purposive random
Langsa masih dikelola dengan sederhana, sampling (Singarimbun & Effendi, 1989;
namun sangat mendukung dalam menunjang Njurumana 2016). Kriteria tanaman buah
pendapatan keluarga masyarakat setempat. pekarangan yang diamati adalah tanaman
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan di yang sudah pernah berbuah (Priyanti &
kota Langsa, sebagian setiap rumah memiliki Fauziah 2016). Organ tanaman buah yang
lahan pekarangan yang telah ditanami dengan diamati yaitu ranting, daun, bunga, dan buah
berbagai jenis tanaman buah-buahan. Buah- (Rugayah et al. 2004; Priyanti 2008; Navia
buahan diketahui mengandung berbagai jenis andChikmawati 2015; Navia and Suwardi
nutrisi yang penting bagi kesehatan manusia 2015; Dwipa and Priyanti 2016; Priyanti and
(Ajesh et. al. 2012; Brahma et. el. 2013). Fauziah 2016). Identifikasi tanaman buah
Kandungan gizi buah tersebut berperan dalam mengacu pada buku Flora of Java (Backer and
memperkecil resiko berbagai macam penyakit Brink 1963; 1965; 1968) dan PROSEA,
diantaranya diabetes, kanker, jantung, dan Sumber Daya Nabati Asia Tenggara 2, Buah-
sebagainya (Brahma et. el. 2013; Deshmukh buahan yang dapat Dimakan (Verheij and
and Waghmode 2011). Penanaman buah Coronel 1997). Tingkat pemanfaatan
pekarangan merupakan salah satu bentuk tumbuhan bagi masyarakat diukur dengan
konservasi sumber daya hayati (Njurumana Indeks kepentingan budaya (Index of Cultural
2016).Meskipun demikian, hingga saat ini data Significance/ICS) (Turner, 1988).
tentang jenis tumbuhan buah pekarangan di
𝑛
kota Langsa masih terbatas. Informasi
tersebut penting untuk menggambarkan 𝐼𝐶𝑆 = ∑(𝑞 𝑥 𝑖 𝑥 𝑒)𝑛𝑖
potensi sumber daya genetik buah-buahan 𝑖=1
Keterangan:
lokaldalam upaya pengelolaan
ICS = Index of Cultural Significance
keanekaragaman sumber daya tumbuhan
q = nilai kualitas (quality value)
serta memanfaatkannya secara optimal dan
i = nilai intensitas (intensity value)
berkesinambungan (Purwanto et al., 2009;
e = nilai eksklusivitas (exclusivity value)
Nolan dan Turner, 2011). Penelitian ini
bertujuan untuk menelusuri keanekaragaman
775
SEMNAS BIOETI KE-4 & KONGRES PTTI KE-12, Padang, 15-17 September 2017
776
SEMNAS BIOETI KE-4 & KONGRES PTTI KE-12, Padang, 15-17 September 2017
Ragam Jenis Tanaman Buah Pekarangan ditinjau dari segi jumlahnya lebih sedikit (30
Penelusuran ragam jenis tanaman jenis) jika dibandingkan dengan penelitian
buah yang ditanam di pekarangan Kota Prasetyo (2007) di Desa Jabon Mekar, Bogor
Langsa telah ditemukan sebanyak 18 suku sebanyak 57 jenis dan Suhartini et. al. (2013)
yang terdiri atas 24 marga dan 30 jenis dengan di Sleman, Yogyakarta sebanyak 54 jenis,
total individu sebanyak 205 tanaman buah namun lebih banyak dari penelitian Priyanti &
(Tabel 1). Berdasarkan hasil penelitian Fauziah (2016) di Kec. Ciputat, Kota
tanaman buah pekarangan di Kota Langsa Tangerang sebanyak 15 jenis.
777
SEMNAS BIOETI KE-4 & KONGRES PTTI KE-12, Padang, 15-17 September 2017
100 95
90
80
70
60 51
50 46
40
30 22 23
20 13 16
7
10
0
Langsa Baro Langsa Barat Langsa Kota Langsa Lama
Jenis Individu
Gambar 2. Jumlah jenis dan individu tanaman buah pekarangan di Kota Langsa
Tanaman buah yang ditanam di tanaman hias, sumber nutrisi bagi keluarga,
pekarangan pada umumnya sangat bervariasi dan mempunyai fungsi sosial karena jika
jenisnya sesuai dengan kebutuhan. Tanaman sudah panen maka dapat berbagi dengan
buah yang paling banyak dijumpai terdapat 11 masyarakat di lingkungan sekitar (Priyanti and
jenis tanaman berturut-turut adalah jenis Fauziah. 2016; Suhartini et. al. 2013).
mangga (M. indica), pisang (Musa sp.), Keragaman jenis tanaman buah juga
kelengkeng (L. chinensis), sirsak (A. dijumpai pada tingkat kultivar (Tabel 2).
muricata), jambu air (S. aqueum), rambutan Beberapa jenis yang dapat dijumpai yaitu pada
(N. lappaceum), jambu biji (P. guajava), nanas tanaman mangga (M. indica) memiliki jumlah
(A. comosus), belimbing wuluh (A. bilimbi), paling banyak yaitu sebanyak 7 kultivar.
jambu air merah (S. semarangense), dan Kelompok pisang dijumpai dua marga yaitu
nangka (A. heterophyllus) (Tabel 1). Tanaman Musa x paradisiaca 3 kultivar dan Musa
buah pekarangan memiliki banyak manfaat, acuminata satu kultivar. Kelompok tanaman
diantaranya sebagai pohon peneduh, pepaya (C. papaya) sebanyak 2 kultivar.
778
SEMNAS BIOETI KE-4 & KONGRES PTTI KE-12, Padang, 15-17 September 2017
779
SEMNAS BIOETI KE-4 & KONGRES PTTI KE-12, Padang, 15-17 September 2017
Tabel 4. Nilai Index of Cultural Significance (ICS) Tanaman Buah Pekarangan di Kota Langsa
Berdasarkan hasil analisis ICS pada Jika ditinjau dari kandungan gizinya, buah
tabel di atas menunjukkan bahwa rukam memiliki kandungan fenolik lebih tinggi
pemanfaatan tanaman buah pekarangan di yaitu 40 mg GAE/100 g dibandingkan dengan
Kota Langsa termasuk ke dalam tingkat tinggi, jambu batu (P. guajava) sebesar 31,1 mg
sedang, dan rendah. Pemanfaatan tanaman GAE/100 g (Ikram 2009). Kandungan fenolik
buah yang tergolong tinggi yaitu asam sunti ini berkorelasi terhadap aktivitas antioksidan
atau belimbing wuluh (A. bilimbi) dengan nilai (Zurriyati dan Dahono 2016). Hal ini
ICS 50.Buah asam sunti selaindimanfaatkan menunjukkan bahwa buah rukam merupakan
sebagai rujakan dan manisan, juga sumber antioksidan yang bermanfaat sebagai
dimanfaatkan sebagai bumbu masakan penangkal radikal bebas penyebab berbagai
khususnya gulai ikan khas Aceh yaitu asam penyakit dan masyarakat dapat menikmati
ke’eng. buahnya dalam kondisi segar.
Nilai indeks pemanfaatan tumbuhan
buah yang sedang tercatat ada 14 jenis yang
tidak hanya sebagai buah meja, tetapi juga KESIMPULAN
berperan sebagai tanaman obat seperti buah
nanas (A. comosus), jambu biji(P. guajava), Persebaran tanaman buah
sirsak(A. muricata), belimbing (A. carambola), pekarangan paling banyak dijumpai di Kec.
dan pepaya (C. papaya). Jenis buah lain yang Langsa Lama berjumlah 23 jenis dan 95
memiliki fungsi lainnya adalah pisang (Musa individu. Ragam jenis tanaman buah yang
spp), selain sebagai pengganti makanan buah ditanam di pekarangan Kota Langsa telah
pisang juga digunakan sebagai pelengkap ditemukan sebanyak 18 suku yang terdiri atas
pada acara adat perkawinan, kelahiran, 24 marga dan 30 jenis dengan total individu
syukuran. Hal ini juga dijumpai pada sebanyak 205 tanaman buah. Kultivar
masyarakat adat Bugis (Muraqmi 2015). terbanyak terdapat pada kelompok mangga
Nilai indeks pemanfaatan tumbuhan (M. indica) yaitu 7 kultivar.Nilai pemanfaatan
buah yang tergolong rendah tercatat 15 jenis. tanaman buah (ICS) tertinggi adalah buah
Beberapa jenis tanaman buah ini hanya belimbing wuluh (A. bilimbi) yaitu 50.
dimanfaatkan buahnya saja untuk dimakan
langsung sebagai buah meja, seperti duku (L.
domesticum). Jenis lainnya adalah buah UCAPAN TERIMA KASIH
rukam (F. rukam) merupakan salah satu jenis
yang sudah sangat jarang dijumpai di Kota Ucapakan terima kasih penulis
Langsa, yaitu hanya dijumpai satu pohon saja. sampaikan kepada masyarakat Kota Langsa,
780
SEMNAS BIOETI KE-4 & KONGRES PTTI KE-12, Padang, 15-17 September 2017
Retno Ngestu, Herika, dan Rita Khairani yang sistem pekarangan di Kabupaten
telah membantu dalam pengumpulan data Sumba Tengah. Jurnal Penelitian
tanaman buah pekarangan di Kota Langsa. Kehutanan Wallacea 5(1): 25-36
Nolan JM and NJ Turner 2011. Ethnobotany:
The Study ofPeople –Plant
DAFTAR PUSTAKA Relationships. Dalam Ethnobiology.
E.NAnderson, D.Pearsall, E.Hunn and
Ajes TP, SAA Naseef, R Kumuthakalavalli. N.Turner (Editor). 133
2012. Ethnobotanical documentation Prasetyo B. 2007. Keanekaragaman Tanaman
of wild edible fruits used byMuthuvan Buah di Pekarangan Desa Jabon
tribes of Idukki, Kerala- India. Mekar, Kecamatan Bogor.
International Journal of Pharmacy Biodiversitas 8(1): 43-47
Biology Science 3(3): 479 – 487 Priyanti, Fauziah R. 2016. Analisa tanaman
Brahma S, H Narzary, S Basumatary. 2013. buah di Kecamatan Ciputat Kota
Wild edible fruits of Kokrajhar District of Tangerang Selatan, Provinsi Banten.
Assam, North-East India. Asian J. Plant Jurnal Riau Biologia 1(2) : 140-148.
Sci. Res. 3(6):95-100. Purwanto Y, EB Waluyo, dan JJ Afriastini.
Deshmukh BS dan A Waghmode. 2011. Role 2009. AnalisisNilai Kepentingan
of wild edible fruits as a food resource: Budaya Hasil Hutan Bukan
Traditionalknowledge. Int. J. of Pharm. Kayu(NTFPs) untuk Valuasi Potensi
& Life Sci.2(7):919-924. dan
Hartono, S.; Soenandji; S. Siswandono; KemungkinanPengembangannya.
Harsono & H. Danusastro. 1985. Y.Purwanto, EB Waluyo
LaporanSurvei Kecamatan Turi. danA.Wahyudi (Editor) Valuasi Hasil
Fakultas PertanianUniv. Gadjah Hutan Bukan KayuSetelah
Mada. Kerjasama denganDinas Pembalakan (Kawasan Konservasi
Pertanian DIY PT Wira KaryaSakti Jambi), 123 –
Muraqmi A, Anam S, Pitopang R. 2015. 149. LIPI, Bogor
Etnobotani masyarakat Bugis di Desa Rahayu, M. dan M.H. Siagian. 1994.Peranan
Lempe Kecamatan Dampal Selatan Pekarangan Dalam
Kabupaten Tolitoli. Biocelebes 9(2): UsahaMeningkatkan Pendapatan
42-53 Keluarga.Majalah Ilmiah Univ. Widya
Navia ZI & Chikmawati T. 2015. Durio Gama. No. 1.Edisi Ketiga. Hal : 19-29
tanjungpurensis (Malvaceae), a new Rahayu. M. dan Z. Fanani. 1996.Pekarangan,
species and its one new variety from Peranan dan Pemanfaatannyadi Desa
West Kalimantan, Indonesia. Fatum Nasi – TTS, Timor.
Bangladesh Journal of Botany 44(3): ProsidingSeminar Ilmiah Nasional
429-436. Lustrum VIII Fak.Biologi Univ. Gadjah
Navia ZI & Suwardi AB. 2015. Mada. Yogyakarta, 18-20 September
Keanekaragaman jenis durian (Durio 1995. Hal: 137-135
spp.) di Kabupaten Sekadau Rahayu, M dan S Prawiroatmodjo. 2005.
Kalimantan Barat. Jeumpa 2(2): 47-55 Keanekaragaman tanaman
Njurumana GN. 2016. Masyarakat desa dan pekarangan dan pemanfaatannya di
manajemen biodiversitas flora pada desa Lampeapi,Pulau Wawoni –
781
SEMNAS BIOETI KE-4 & KONGRES PTTI KE-12, Padang, 15-17 September 2017
782