Professional Documents
Culture Documents
Penanggulangan Kecelakaan Kerja Karyawan Pabrik Kelapa Sawit Rama Bakti Estate, Kec
Tapung Hilir, Kab Kampar, Riau)
Oleh :
Arif Choirul Gunawan
Dosen Pembimbing:
Seno Andri
(Email :AriefChoirul@gmail.com)
Kampus Bina Widya Jl. H. R. Soebrantas Km. 12,5 Simpang Baru Pekanbaru 28293
ABSTRACT
PT. Palm Oil Plantation Rama Bakti Estate is one of the units of the company headed by PT.
SMART (Sinar Mas Agro Resources), which is located in Bringin Village Subdistrict Tapung Hilir,
District Kampar, Riau Province. The company is engaged in the cultivation and processing of palm oil
which made of Fresh Fruit Bunches (FFB) palm oil with multiple stages of processing that produces the
final product in the from of Crude Palm Oil (CPO). PT Palm Oil Plantation Rama Bakti Estate also know
as company that has a good reputation of doing the processing of palm oil. 2010-2013 But it is not in the
line with K3 system which in not applied optimally. This impact on the high rates of work accident that
accur in the company. Prevent accident companies to implement such programs more, leverageK3, K3
aplications, commitment and policys K3, the use personal protective equitment and make statistical
reports of accident.
The purpose of this research is to find out how the K3 management on the PT. Palm Oil
Plantation Rama Bakti Estate which after being researched, it turns out that K3 management was good
with score 2425 which is in the range (2060-2549). Therefore, the company expected to give more
attention in making and implementing policies regarding K3, so work accident can be minimized and the
employees can work more effectively and efficiently.
PT Perkebunan Kelapa Sawit Rama Tandan buah segar TBS yang dimasukan
Bakti Estate merupakan sub unit dari kepabrik diangkut menggunaan truk. Buah
perusahan yang dikepalai oleh PT. SMART lalu ditimbang dijembatan yimbangan untuk
( Sinar Mas Argo Resource ) yang terletak mengetahui jumbah berat buah yang
di desa Bringin Lestari Kecamatan Tapung diterima oleh pabrik.
Hilir Kabupaten Kampar, Riau. Kegiatan
utama di pabrik kelapa sawit ( PKS ) adalah b. Perebusan ( Sterilizer )
pengolahan Tandan Buah Segar (TBS).
Serangkaian kegiatan mulai dari buah yang sudah disirtir dimasuan ke dalam
pengumpulan TBS, pengangkutan TBS, lori – lori perebusan yang dibuat dari plat
penimbangan TBS, pensontiran TBS dan baja berlubang – lubang dan langsung
sampai masuk kedalam mesin yang akan dimasukan kea lat sterilizer.
menghasilkan CPO.
c. Pemisahan Brodolan ( Stripping )
Dalam pengolahan tandan buah
segar (TBS) kelapa sawit hingga menjadi Perlakuan selanjutnya terhadap buah setelah
minyak CPO, ada proses yang harus dilalui di senterilisasikan disebut stripping atau
dan proses tersebut pada intinya untuk threshing. Tujuanya untuk memisahkan
semua pabrik sama. Namun seiring dengan brondolan dari tangkai tandan.
perkembangan teknologi maka ada
beberapa modifikasi pada masing-masing d. Pelumatan ( Digesting )
stasiun pengolahan, untuk mendapatkan
hasil yang optimal. Buah yang dilepas dari tandan dan dibawa
Dasar pengolahan TBS kelapa sawit ke alat digester oleh fruit conveyor.
secara umum adalah sebagai berikut; e. Pengempaan ( pressing )
a. Penerimaan Tandan Buah Segar Masa buh dimasukan kedalam screw press (
(TBS) alat kempa ).
Jom FISIP VOL. 3 No. 1 – Februari 2016
Page 3
f. Pemurnian Minyak ( Clarification ) i. Hyrocyclone
Hasil dari proses pengempaan diperoleh Masa cangkang bercampur inti dialirkan
yang namnya CPO yang merupakan masuk ke hydrocyclone untuk memisahkan
campuran minyak, air dan padatan. cangkang dengan inti.
g. Pengolahan Inti Sawit Adapun pembagian jam kerja
dengan menggunakan sistem Shift dan non
Amapas kempa yang terdiri dari biji dan Shift, PT Rama Bakti Estate mengingat
serat dimasukan ke depericarper melalui aktifitas perusahaan yang berjalan 24 jam
cake breaker conveyor yang dipanaskan nonstop :
dengan uap agar sebagaian kandungan air
dapat diperkecil.
h. Nut Cracker
Sebelum biji masuk ke nut cracker terlebih
dahulu diproses dalam nut grading fraction.
Tabel 1.2
Pembagian Jam Kerja Karyawan Shift dan Non Shift
PT. Rama Bakti Estate
NON SHIFT SHIF
PAGI 07.30-11.30WIB SHIFT I 07.00-15.00
senin- jumat WIB
ISTIRAHAT 11.30-13.00WIB SHIFT II 15.23-23.00
senin kamis WIB
SIANG 13.00-17.00WIB SHIFT III 23.00-07.00
jum’at WIB
Sumber : PT Perkebunan Rama Bakti Estate, Tapung Hilir, Kampar, Riau. 2014
Tabel 1.3
Peralatan dan Perlengkapan Keselamatan Kerja
Pada PT. Rama Bakti Estate
NO
Nama Alat Jumlah Satuan Keterangan
1 1 Pasang
Pakaian Kerja Wajib dipakai oleh semua pekerja
2 Sepatu Pengaman 1 Pasang Wajib dipakai oleh semua pekerja
(Shafety Shoes )
Dari table diatas dapat dijelaskan keselamatan dan kesehatan kerja yang
bahwa pada tahun 2010 jumlah tenaga kerja dilaksanakan oleh perusahaan, serta dengan
sebanyak 234 orang dengan jumlah penan
kecelakaan yang terjadi sebanyak 6 orang ggulangan kecelakaan kerja
dengan klasifikasi 5 orang luka ringan dan 1 karyawan untuk mengetahui kendala -
orang luka berat. Tahun 2011, jumlah kendala dalam pelaksanaan program
tenaga kerja sebanyak 226 dengan jumlah tersebut, dengan menuangkan dalam bentuk
kecelakaan kerja semakin bertambah yaitu tulisan ilmiah dengan judul :
sebanyak 7 orang, dengan klasifikasi 4 “Analisis Manajemen Keselamatan
orang luka ringan dan 3 orang luka berat. dan Kesehatan Kerja Pabrik Kelapa Sawit
Pada tahun 2012, jumlah tenaga kerja PT Rama Bakti Estate, Tapung Hilir,
sebanyak 175 orang dan terjadi kecelakaan Kampar, Riau.”
kerja sebanyak 15 orang dengan klasifikasi
10 dari luka ringan dan 5 orang luka berat. A. Perumusan Masalah
Pada tahun 2013, jumlah tenaga kerja Keadaan tersebut serta fokus
sebanyak 127 orang dengan jumlah penelitian diatas maka yang diperlukan
kecelakaan kerja sebanyak 19 orang dengan peneliti tentang manajemen keselamatan
klasifikasi 8 orang luka ringan dan 11 orang dan kesehatan kerja dilingkungan pabrik
luka berat. kelapa sawit PT. Rama Bakti Estate
Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar,
Dari data tersebut dapat disimpulkan
Provinsi Riau dengan permasalahan “
bahwa terjadi peningkatan kecelakaan dari
tahun ketahun dan setiap tahunya terjadi Bagaimana Menejemen keselamatan dan
penurunan karyawan. Tingginya angka Kesehatan Kerja di Pabrik Kelapa Sawit
kecelakaan kerja dari tahun ke tahun hal ini PT. Rama Bakti Estate”.
dikarenakan karyawan kurang mematuhi
peraturan tentang keselamatan kerja, B. Tujuan Dan Manfaat Penelitian
melakukan tindakan-tindakan yang tidak a. Tujuan dari penelitian ini adalah :
aman dan kondisi/ lingkungan yang tidak Untuk menganalisis manajemen
aman. Dan terjadinya penurunan jumlah keselamatan dan kesehatan kerja
karyawan disebabkan adanya masa pensiun, pabrik kelapa sawit Rama Bakti
penyegaran karyawan, dan mutasi karyawan Estate
yang lama ke ekspansi yang baru. Untuk menganalisis faktor-
Dari uraian diatas, maka penulis faktorpenghambatdalam
sangat tertarik mengadakan penelitian pada manajemen keselamatan dan
pelaksanaan analisis manajemen kesehatan kerja.
1. Karakteristik Responden
a. Tingkat Umur
Tabel 3.1
Responden Menurut Kelompok Umur
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa responden secara umun telah pernah
usia dominan yang dimiliki oleh para mengikuti pelatihan keterampilan proses
responden dengan usia kisaran 41-45 tahun pengolahan kelapa sawit yang dilak sanakan
yaitu sebanyak 58 responden ( 45,67% ), oleh pemerintah maupun perusahaan.
Dari tabel III.2 diatas terlihat bahwa Hal ini dikarenakan kondisi pekerjaan
121 responden terdiri dari 118 responden Pria yang umumnya dilakukan oleh pria melihat
(92,91%) dan 9 responden Wanita (7,08%). lokasi pekerjaan yang sangat berbahaya dan
Dengan demikian dapat di identifikasikan pekerjaan yang dilakukan juga cukup berat dan
bahwa karyawan yang bekerja di PT. Rama tentunya membutuhkan tenaga-tenaga untuk
Bakti Estate ini didominasi oleh Pria (92,91%). bisa menyelesaikan pekerjaan tersebut.
c. Tingakat Pendidikan
Tabel 3.3 Rekapitulasi
Tingkatan Pendidikan Responden
Lama bekerja responden didominasi baik, serta telah mampu melaksanakan hasil
kisaran 5-7 tahun bekerja yaitu sebanyak 10 produksi menjadi lebih baik, serta telah mampu
responden (7,88%), responden dengan melaksanakan pemeliharaan alat produksi
pengalaman bekerja demikian telah mampu dengan lebih baik.
mengembangkan hasil produksi menjadi lebih