You are on page 1of 16

ANALISIS MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (Studi Evaluasi

Penanggulangan Kecelakaan Kerja Karyawan Pabrik Kelapa Sawit Rama Bakti Estate, Kec
Tapung Hilir, Kab Kampar, Riau)

Oleh :
Arif Choirul Gunawan
Dosen Pembimbing:
Seno Andri
(Email :AriefChoirul@gmail.com)

Jurusan Administrasi Bisnis Universitas Riau


Program Studi Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau

Kampus Bina Widya Jl. H. R. Soebrantas Km. 12,5 Simpang Baru Pekanbaru 28293

ABSTRACT

PT. Palm Oil Plantation Rama Bakti Estate is one of the units of the company headed by PT.
SMART (Sinar Mas Agro Resources), which is located in Bringin Village Subdistrict Tapung Hilir,
District Kampar, Riau Province. The company is engaged in the cultivation and processing of palm oil
which made of Fresh Fruit Bunches (FFB) palm oil with multiple stages of processing that produces the
final product in the from of Crude Palm Oil (CPO). PT Palm Oil Plantation Rama Bakti Estate also know
as company that has a good reputation of doing the processing of palm oil. 2010-2013 But it is not in the
line with K3 system which in not applied optimally. This impact on the high rates of work accident that
accur in the company. Prevent accident companies to implement such programs more, leverageK3, K3
aplications, commitment and policys K3, the use personal protective equitment and make statistical
reports of accident.

The purpose of this research is to find out how the K3 management on the PT. Palm Oil
Plantation Rama Bakti Estate which after being researched, it turns out that K3 management was good
with score 2425 which is in the range (2060-2549). Therefore, the company expected to give more
attention in making and implementing policies regarding K3, so work accident can be minimized and the
employees can work more effectively and efficiently.

Keywords: Management, K3.

Jom FISIP VOL. 3 No. 1 – Februari 2016


Page 1
PENDAHULUAN
mungkin akan timbul setelah memulai
Pembangunan nasional sedang memasuki pekerjaannya.
era industrialisasi dan globalisasi yang
ditandai dengan semakin berkembangnya Sedangkan pendapat Leon C
perindustrian dengan mendayagunakan Meggison yang dikutip oleh Prabu
teknologi tinggi, sehingga diperlukan Mangkunegara (2000:161) bahwa istilah
peringatan kualitas sumber daya manusia keselamatan mencakup kedua istilah yaitu
serta pelaksanaan yang konsisten dari resiko keselamatan dan resiko kesehatan.
sistem manajemen keselamatan dan Dalam kepegawaian, kedua istilah tersebut
kesehatan kerja ( SMK3 ). dibedakan, yaitu Keselamatan kerja
Pasal 86 ayat 2 Undang – Undang menunjukan kondisi yang aman atau
Nomor 13 Tahun 2003 menyatakan bahwa selamat dari penderitaan, kerusakan atau
upaya keselamatan dan kesehatan kerja kerugian ditempat kerja. Resiko
dimaksud untuk memberikan jaminan keselamatan merupakan aspek-aspek dari
keselamatan dan meningkatan derajat lingkungan kerja yang dapat menyebabkan
kesehatan para pekerja/buruh dengan cara kebakaran, ketakutan aliran listrik,
pencegahan kecelakaan dan penyakit terpotong, luka memar, keseleo, patah
akibat kerja, pengendalian bahaya tulang, kerugian alat tubuh, penglihatan,
ditempat kerja, promosi, kesehatan, dan pendengaran. Semua itu sering
pengobatan, dan rehabilitasi. dihubungan dengan perlengkapan
Keselamatan berasal dari bahasa perusahaan atau lingkungan fisik dan
Inggris yaitu kata ‘safety’ dan biasanya mencakup tugas-tugas kerja yang
selalu dikaitkan dengan keadaan membutuhkan pemeliharaan dan latihan.
terbebasnya seseorang dari peristiwa Dari definisi diatas dapat
celaka (accident) atau nyaris celaka (near- disimpulkan bahwa keselamatan adalah
miss). Jadi pada hakekatnya keselamatan suatu usaha untuk mencegah terjadinya
sebagai suatu pendekatan keilmuan kecelakaan sehingga manusia dapat
maupun sebagai suatu pendekatan praktis merasakan kondisi yang aman atau
mempelajari faktor-faktor yang dapat selamat dari penderitaan, kerusakan atau
menyebabkan terjadinya kecelakaan dan kerugian terutama untuk para pekerja
berupaya mengembangkan berbagai cara konstruksi. Agar kondisi ini tercapai di
dan pendekatan untuk memperkecil resiko tempat kerja maka diperlukan adanya
terjadinya kecelakaan (Syaaf, 2007). keselamatan kerja.
Menurut Silalahi dan Rumondang Menurut Suma’mur (1988),
(1991:22 dan 139) menyatakan Kesehatan kerja adalah spesialis dalam
keselamatan merupakan suatu usaha untuk ilmu kesehatan/ kedokteran beserta
mencegah setiap perbuatan atau kondisi prakteknya yang bertujuan agar pekerja
tidak selamat yang dapat mengakibatkan memperoleh derajat kesehatan yang
kecelakaan sedangkan kesehatan kerja setinggi-tingginya baik fisik, mental,
yaitu terhindarnya dari penyakit yang maupun sosial dan dengan usaha-usaha
preventif terhadap penyakit/gangguan
kesehatan yang diakibatkan faktor
pekerjaan dan lingkungan kerja.
Jom FISIP VOL. 3 No. 1 – Februari 2016
Page 2
Adapun sub unit perusahaan PT Sinar Mas ini tersebar di beberapa daerah, yaitu sebagai
berikut :
Tabel 1.1
Pabrik Pengolahaan Kelapa Sawit ( PKS ) di Tapung Hilir, Kampar, Riau
Nama perusahan PKS Lokasi Luas Area Tahun Berdiri
(Hektar ) Perusahaan
PT Buana Lestari Kampar 22,860,30 1998
PT Ivomas Tunggal Kampar 2,703,73 2000
PT Rama Bakti Estate ) Kampar 8,785,32 2008
PT Ivomas Tunggal Siak 10554,71 2005
PT Nubing Jaya Kepulauan Riau 27,058,89 2001
PT Ivomas Tunggal Rokan Kiri 5,815,49 2003
PT Mega Nusa Inti Sawit Indra Giri Hulu 12,371,73 2002
PT Bumi Palma Lestari Persada Indra Giri Hilir 15,093,85 1999
Sumber : KPP T (Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu) Riau,2014

PT Perkebunan Kelapa Sawit Rama Tandan buah segar TBS yang dimasukan
Bakti Estate merupakan sub unit dari kepabrik diangkut menggunaan truk. Buah
perusahan yang dikepalai oleh PT. SMART lalu ditimbang dijembatan yimbangan untuk
( Sinar Mas Argo Resource ) yang terletak mengetahui jumbah berat buah yang
di desa Bringin Lestari Kecamatan Tapung diterima oleh pabrik.
Hilir Kabupaten Kampar, Riau. Kegiatan
utama di pabrik kelapa sawit ( PKS ) adalah b. Perebusan ( Sterilizer )
pengolahan Tandan Buah Segar (TBS).
Serangkaian kegiatan mulai dari buah yang sudah disirtir dimasuan ke dalam
pengumpulan TBS, pengangkutan TBS, lori – lori perebusan yang dibuat dari plat
penimbangan TBS, pensontiran TBS dan baja berlubang – lubang dan langsung
sampai masuk kedalam mesin yang akan dimasukan kea lat sterilizer.
menghasilkan CPO.
c. Pemisahan Brodolan ( Stripping )
Dalam pengolahan tandan buah
segar (TBS) kelapa sawit hingga menjadi Perlakuan selanjutnya terhadap buah setelah
minyak CPO, ada proses yang harus dilalui di senterilisasikan disebut stripping atau
dan proses tersebut pada intinya untuk threshing. Tujuanya untuk memisahkan
semua pabrik sama. Namun seiring dengan brondolan dari tangkai tandan.
perkembangan teknologi maka ada
beberapa modifikasi pada masing-masing d. Pelumatan ( Digesting )
stasiun pengolahan, untuk mendapatkan
hasil yang optimal. Buah yang dilepas dari tandan dan dibawa
Dasar pengolahan TBS kelapa sawit ke alat digester oleh fruit conveyor.
secara umum adalah sebagai berikut; e. Pengempaan ( pressing )
a. Penerimaan Tandan Buah Segar Masa buh dimasukan kedalam screw press (
(TBS) alat kempa ).
Jom FISIP VOL. 3 No. 1 – Februari 2016
Page 3
f. Pemurnian Minyak ( Clarification ) i. Hyrocyclone
Hasil dari proses pengempaan diperoleh Masa cangkang bercampur inti dialirkan
yang namnya CPO yang merupakan masuk ke hydrocyclone untuk memisahkan
campuran minyak, air dan padatan. cangkang dengan inti.
g. Pengolahan Inti Sawit Adapun pembagian jam kerja
dengan menggunakan sistem Shift dan non
Amapas kempa yang terdiri dari biji dan Shift, PT Rama Bakti Estate mengingat
serat dimasukan ke depericarper melalui aktifitas perusahaan yang berjalan 24 jam
cake breaker conveyor yang dipanaskan nonstop :
dengan uap agar sebagaian kandungan air
dapat diperkecil.
h. Nut Cracker
Sebelum biji masuk ke nut cracker terlebih
dahulu diproses dalam nut grading fraction.
Tabel 1.2
Pembagian Jam Kerja Karyawan Shift dan Non Shift
PT. Rama Bakti Estate
NON SHIFT SHIF
PAGI 07.30-11.30WIB SHIFT I 07.00-15.00
senin- jumat WIB
ISTIRAHAT 11.30-13.00WIB SHIFT II 15.23-23.00
senin kamis WIB
SIANG 13.00-17.00WIB SHIFT III 23.00-07.00
jum’at WIB
Sumber : PT Perkebunan Rama Bakti Estate, Tapung Hilir, Kampar, Riau. 2014

Dalam menjalankan operasional untuk mendorong dan menggerakan suatu


banyak menggunakan mesin-mesin dan alat kelompok untuk mencapai suatu tujuan.
yang mempunyai resiko terhadap terjadinya Banyak bagian-bagian tentang SOP salah
kecelakaan kerja. Karena itu dibutuhkan satunya adalah dibagian pabrik produksi
keterampilan dan kedisiplinan yang baik pengolahan kelapa sawit ditujukan pada
dari karyawan. Bisa saja terjadi kecelakaan alat-alat pelindumg diri ( APD ) yang
dalam bekerja baik kecelakaan ringan, berat berstandar SNI untuk mengurangi
bahkan meninggal dunia. terjadinya kecelakaan akibat kerja.
Sebab itu perusahaan diwajibkan Dalam hal ini dapat dilihat
melakukan system SOP ( System Operation perusahaan telah menjalankan salah satu
Prosedure ) untuk memperhatikan dari beberapa SOP dibidang keselamatan
keselamatan kerja pekerjanya, karena dan kesehatan kerja yaitu dengan
pekerja/ karyawan adalah penggerak dari menyediakan peralatan dan perlengkapan
sebuah perusahaan. SOP adalah kerja yang dapat digunakan karyawan
standar/pedoman tertulis yang digunakan selama bekerja.
Jom FISIP VOL. 3 No. 1 – Februari 2016
Page 4
Adapun peraratan dan perlengkapan
keselamatan kerja yang di sediakan oleh PT
Perkebunan Kelapa Sawit Rama Bakti
Estate, yang dapat digunakan sesuai dengan
prosedur, kondisi dan areal sebagai berikut :

Tabel 1.3
Peralatan dan Perlengkapan Keselamatan Kerja
Pada PT. Rama Bakti Estate
NO
Nama Alat Jumlah Satuan Keterangan
1 1 Pasang
Pakaian Kerja Wajib dipakai oleh semua pekerja
2 Sepatu Pengaman 1 Pasang Wajib dipakai oleh semua pekerja
(Shafety Shoes )

3 Helm ( safety 1 Buah Wajib dipakai saat memasuki areal


Helment ) kerja
4 Kacamata 1 Buah
Semua pekerja yang mengandung
Pengaman
bahaya mencederai mata.
( Safety Glass )
5 Alat Bantu 1 Buah
Alat bantu ini digunakan untuk
Pernapasan
menolong korban yang
(Slef Breathing
membutuhkan oksigen.
Apparatus)
6 Alat Pelindung 1 Buah Digunakan untuk melindungi dari
pernapasan ( bahaya debu
Mascer/Respirator )
7 Pelindung Telinga 1 Pasang Dipakai diareal kerja dengan tingkat
( Ear plug/Ear kebisingan lebih dari 85 dB
muff )
8 Face 1 Buah Digunakan sebagai pelindung wajah
shield/Weldding dari radiasi panas ataupun
Helmet percikanbenda berbahaya.
9 Pelindung tangan ( 1 Pasang Digunakan disaat menangani bahaya
hand Gloves) kimia

10 Sabuk pengaman ( 1 Buah Digunakan apabila bekerja diatas


safety belt ) ketinggian 2 meter lebih
Sumber : PT Perkebunan Kelapa Sawit Rama Bakti Estate Riau, 2014

Meskipun program keselamatan tentang kecelakaan kerja karyawan yang


dan kesehatan kerja sudah dilaksanakan terjadi di PT. Perkebunan Rama Bakti
namun kemungkinan timbulnya Estate pada tabel berikut ini dapat
kecelakaan kerja masih dapat terjadi. dilihat tingkat kecelakaan kerja dari
Untuk mengetahui lebih jelasnya tahun 2010 – 2013.

Jom FISIP VOL. 3 No. 1 – Februari 2016


Page 5
Table 1.4
Jumlah Kecelakaan Kerja Karyawan Pada Bagian Produksi PT.Rama Bakti Estate
Tahun 2010 – 2013
Tahun Jumlah Klasifikasi Kecelakaan Jumlah
Karyawan Ringan Berat Meninggal Persentase%
2010 234 5 1 - 6 2,56
2011 226 4 3 - 7 3,09
2012 175 10 5 - 15 8,557
2013 127 8 11 - 19 14,96
Sumber : PT Perkebunan Kelapa Sawit Rama Bakti Estate Riau, 2014

Dari table diatas dapat dijelaskan keselamatan dan kesehatan kerja yang
bahwa pada tahun 2010 jumlah tenaga kerja dilaksanakan oleh perusahaan, serta dengan
sebanyak 234 orang dengan jumlah penan
kecelakaan yang terjadi sebanyak 6 orang ggulangan kecelakaan kerja
dengan klasifikasi 5 orang luka ringan dan 1 karyawan untuk mengetahui kendala -
orang luka berat. Tahun 2011, jumlah kendala dalam pelaksanaan program
tenaga kerja sebanyak 226 dengan jumlah tersebut, dengan menuangkan dalam bentuk
kecelakaan kerja semakin bertambah yaitu tulisan ilmiah dengan judul :
sebanyak 7 orang, dengan klasifikasi 4 “Analisis Manajemen Keselamatan
orang luka ringan dan 3 orang luka berat. dan Kesehatan Kerja Pabrik Kelapa Sawit
Pada tahun 2012, jumlah tenaga kerja PT Rama Bakti Estate, Tapung Hilir,
sebanyak 175 orang dan terjadi kecelakaan Kampar, Riau.”
kerja sebanyak 15 orang dengan klasifikasi
10 dari luka ringan dan 5 orang luka berat. A. Perumusan Masalah
Pada tahun 2013, jumlah tenaga kerja Keadaan tersebut serta fokus
sebanyak 127 orang dengan jumlah penelitian diatas maka yang diperlukan
kecelakaan kerja sebanyak 19 orang dengan peneliti tentang manajemen keselamatan
klasifikasi 8 orang luka ringan dan 11 orang dan kesehatan kerja dilingkungan pabrik
luka berat. kelapa sawit PT. Rama Bakti Estate
Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar,
Dari data tersebut dapat disimpulkan
Provinsi Riau dengan permasalahan “
bahwa terjadi peningkatan kecelakaan dari
tahun ketahun dan setiap tahunya terjadi Bagaimana Menejemen keselamatan dan
penurunan karyawan. Tingginya angka Kesehatan Kerja di Pabrik Kelapa Sawit
kecelakaan kerja dari tahun ke tahun hal ini PT. Rama Bakti Estate”.
dikarenakan karyawan kurang mematuhi
peraturan tentang keselamatan kerja, B. Tujuan Dan Manfaat Penelitian
melakukan tindakan-tindakan yang tidak a. Tujuan dari penelitian ini adalah :
aman dan kondisi/ lingkungan yang tidak  Untuk menganalisis manajemen
aman. Dan terjadinya penurunan jumlah keselamatan dan kesehatan kerja
karyawan disebabkan adanya masa pensiun, pabrik kelapa sawit Rama Bakti
penyegaran karyawan, dan mutasi karyawan Estate
yang lama ke ekspansi yang baru.  Untuk menganalisis faktor-
Dari uraian diatas, maka penulis faktorpenghambatdalam
sangat tertarik mengadakan penelitian pada manajemen keselamatan dan
pelaksanaan analisis manajemen kesehatan kerja.

Jom FISIP VOL. 3 No. 1 – Februari 2016


Page 6
b. Manfaat Penelitian pada bagian yang berinteraksi langsung
1. Manfaat Teoritis dengan pekerjaan yang mengandung resiko
 Diharapkan akan dapat tinggi seperti bagian produksi karena
memberikan manfaat bagi pengembangan berhubungan langsung pada alat–alat
keilmuan dalam ilmu dibidang ketenaga produksi yang mungkin dapat
kerjaan khususnya yang berhubungan membahayakan keselamatan kerja.
dengan peraturan-peraturan mengenai Faktor Keselamatan Kerja Sesuai
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dengan pengertian keselamatan kerja yang
dalam perusahaan. dikemukakan diatas maka menurut Syafi’ i
2. Manfaat Praktis (2008:36), menyebutkan faktor dari
 Dapat menjadi masukan bagi keselamatan kerja adalah :
pihak-pihak yang berkepentingan Lingkungan kerja secara fisik terbagi menjadi :
khususnya bagi tenaga kerja perusahaan 1. Penempatan benda atau barang
industri pengolahan kelapa sawit dalam sedemikian rupa sehingga tidak
menambah pengetahuan mengenai membahayakan atau mencelakakan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) orang – orang yang berada ditempat
sesuai dengan peraturan perundang – kerja atau sekitarnya. Penempatan dapat
undangan serta pentingnya pengetahuan dan pula dilakukan dengan diberi tanda,
kesadaran tenaga kerja tentang K3. batas – batas dan peringatan yang
cukup.
C. Kerangka Teoritis 2. Perlindungan para pegawai atau pekerja
1. Pengertian Keselamatan dan yang melayani alat – alat kerja yang dapat
Kesehatan Kerja menyebabkan kecelakaan, dengan cara
Secara filosofi keselamatan dan memberikan alat perlindungan yang
kesehatan kerja ( K3 ) merupakan suatu sesuai dan baik. Perlengkapan
pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan perlindungan misalnya helm pengaman
dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani (helm safet), rompi keselamaatan (safety
tenaga kerja pada khususnya manusia pada vest), sepatu keselamatan (safety boots),
umumnya, hasil karya budaya menuju masker, penutup telinga dan
masyarakat adil dan makmur ( Depnaker sebagainya.
RI,1993 ). 3. Penyediaan perlengkapan yang mampu
Keselamatan kerja adalah keselamatan untukdigunakansebagaialat
yang berhubunga dengan mesin, pesawat, alat pencegahan pertolongan dan
kerja, bahan dan proses pengolahannya, perlindungan. Perlengkapan
landasan tempat kerja dan lingkungan serta pencegahan misalnya: pintu/terowongan
cara – cara melakukan pekerjaan. Dimana darurat, pertololongan apabila terjadi
sasaran keselamatan kerja adalah segala tempat kecelakaan seperti : tabung oksigen,
kerja, baik di darat, di dalam tanah, di mobil ambulan dan sebagainya.
permukaan air, didalam air, maupun diudara ( Kesehatan kerja adalah spesialis ilmu
Suma’mur, 1987 ). kesehatan yang bertujuan agar pekerja /
Triyusliyanti(2007:245) menyatakan masyrakat pekerja memperoleh derajat
bahwa “ Keselamatan adalah merujuk pada kesehatan kerja setinggi-tingginya baik
perlindungan terhadap fisik seseorang fisik, mental maupun sosial.
terhadap cedera yang terkait dengan Menurut Blum (1981) ada tiga faktor
pekerjaan “. Keselamatan kerja sangat dalam menentukan status kesehatan
penting dalam sebuah instansi terutama seseorang yakni :
Jom FISIP VOL. 3 No. 1 – Februari 2016
Page 7
1. Lingkungan, berupa lingkungan fisik gangguan proses yang menghambat produksi
(alami, buatan) kimia (organik / dan hal-hal yang merusak lingkungan.
anorganik, logam berat, debu), biologik
(virus, bakteri, microorganisme) dan 3. Komitmen dan Kebijakan
sosial budaya (ekonomi, pendidikan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja
pekerjaan). Komitmen diwujudkan dalam bentuk
2. Perilaku Lingkungan yang meliputi kebijakan (policy) tertulis jelas dan mudah
sikap, kebiasaan, tingkah laku. dimengerti serta diketahui oleh seluruh
3. Pelayanan kesehatan Perilaku pekerja. Kebijakan Keselamatan dan kesehatan
Lingkungan: promotif, perawatan, kerja di perusahaan-perusahaan diwujudkan
pengobatan, pencegahan kecacatan, dalam bentuk wadah Keselamatan dan
rehabilitasi kesehatan kerja perusahaan dalam struktur
organisasi perusahaan seperti :
Manajemen Keselamatan dan 1. Advokasi sosialisasi program K3.
Kesehatan Kerja adalah bagian dari sistem 2. Menetapkan tujuan yang jelas.
manajemen secara keseluruhan yang meliputi 3. Organisasi dan penugasan yang jelas.
struktur organisasi perencanaan, tanggung 4. Meningkatkan SDM profesional di bidang
jawab, pelaksanaan, prosedur proses dan K3 pada setiap unit kerja dilingkungan
sumber daya yang dibutuhkan bagi perusahaan .
pengembangan pencapaian, pengkajian dan 5. Sumberdaya yang harus didukung oleh
pemeliharaan kebijakan keselamatan dan manajemen puncak
kesehatan kerja dalam rangka pengendalian 6. Kajian risiko secara kualitatif dan
resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja kuantitatif
untuk menciptakan tempat kerja yang aman 7. Membuat program kerja K3 perusahaan
(Permenaker No : PER. 05/MEN/1996 yang mengutamakan upaya peningkatan
menegenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja ). dan pencegahan.
Dalam lampiran peraturan tersebut diuraikan 8. Monitoring dan evaluasi secara internal
mengenai Pedoman Penerapan Keselamatan dan eksternal secara berkala
dan kesehatan Kerja Yang terdiri dari: 4. Pengawasan dan Evaluasi
Komitmen dan kebijakan, Perencanaan, Membuat,menerapkandan
Penerapan, Pengawasan, penggunaan alat memelihara prosedur untuk pengukuran dan
pelindung diri dan sistem peleporan statistic pemantauan kinerja K3 secara teratur
kecelakaan kerja untuk menanggulangi merencanakan dan memelihara prosedur
terjadinya kecelakaan akibat kerja. kalibrasi peralatan. Membuat, menerapkan
2. Penerapan Keselamatan dan dan memelihara prosedur agar secara
Kesehatan kerja berkala dapat mengevaluasi kepatuhan
Pelaksanaan Manajemen Kesehatan terhadap peraturan perundang-undangan
dan Keselamatan Kerja ditandai dengan serta pengawasan dilakukan oleh intansi
komitmen dari perusahaan terhadap kesehatan yang berhubungan keselamatan dan
kerja karyawan. kesehatan kerja supaya mendapatkan
Perusahaan berusaha melaksanakan pengawasan yang terukur dan tepat pada
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan kerja sasaran.
dengan tujuan untuk menetralisir bahaya-
bahaya yang dapat menyebabkan kecederaan, 5. Sistem Pelaporan dan Statistik data
penyakit, kerusakan barang dan ledakan, serta Kecelakaan Kerja

Jom FISIP VOL. 3 No. 1 – Februari 2016


Page 8
Pelaporan dan statistik data kecelakaan e. Pendidikan
dilakukan dengan penilaian dan analisa
kecelakaan yang ditemukan di tempat kerja, hal f. Pelatihan
ini di tujukan untuk upaya pencegahan
g. Penggairahan
kecelakaan, data ini juga berguna untuk menilai
besarnya biaya penggantian perawatan bagi h. Asuransi
korban kecelakaan. Adapun tujuan yaitu :
1. Memperkirakan penyebab dan
6. Penyebab Kecelakaan
besarnya permasalahan Kecelakaantidakterjadisecara
kecelakaan yang terjadi.
kebetulan, melainkan adanya sebab. Oleh
2. Mengidentifkasi pencegahan utama
karena itu kecelakaan dapat dicegah asal kita
yang dibutuhkan.
cukup kemauan untuk mencegahnya. Oleh
3. Mengevaluasi efektivitas
karena itu pula sebab-sebab kecelakaan harus
pencegahan yang dilakukan.
diteliti dan ditemukan, agar untuk seanjutnya
4. Memonitorresiko bahaya, dengan usaha-usaha koreksi yang ditujukan
peringatan bahaya dan kampanye kepada penyebab kecelakaan, maka kecelakaan
keselamatan kerja. dapat dicegah dan tidak terulang kembali
( Suma’mur, 1976 ).
5. Mencari masukan informasi dari
Tidakan yang tidak standar / tindakan
pencegahan yang dilakukan.
yang tidak aman ( Substandart practices /
Informasi ini harus di dokumentasikan unsafe acts ) yaitu tingkah laku, tindakan atau
dengan benar untuk langkah-langkah perbuatan yang tidak standart / aman.
pencegahan selanjutnya. Kondisi yang tidak standar / tidak aman
Pengumpulan informasi kecelakaan ( substandard condition / unsafe condition )
kerja mempunyai 4 fungsi yaitu : yaitu keadaan yang akan menyebabkan
1. Ditempat kerja, data kecelakaan kerja kecelakaan. Kondisi yang tidak standar.
digunakan untuk peringatan bagi tenaga
kerja agar berhati-hati saat melakukan 7. Pencegahan Kecelakaan kerja
aktivitas. Berdasarkan penjelasan penyebab
2. Di bidang hukum, data ini digunakan kecelakaan kerja, maka kecelakaan terjadi
untuk membuat peraturan tentang dikarenakan adanya ketimpangan dalam unsur
lingkungan kerja dan ketentuan 5M ( manusia, manajemen, material, materi,
penerapan keselamatan di tempat kerja. mesin ).
3. Di bidang asuransi kecelakaan, data ini
berguna untuk menentukan tingkat 8. Penanggulangan Kecelakaan Kerja
kecelakaan dan besarnya santunan yang
harus diberikan sesuai tingkat Smith dan Venezie, ( 1998 )
kecelakaan yang terjadi. mengungkapkan bahwa penanggulangan
4. Program Penanggulangan Kecelakaan kecelakaan kerja adalah intervensi terhadap
Industri meliputi : injury yang dilakukan kepada manusia,
a. Peraturan dan perundang-undangan peralatan ( seperti mobil, mesin ) dan
lingkungan fisik atau psychology pada tahap
b. Standarisasi peristiwa sebelum kejadian, pada saat kejadian
dan setelah kejadian .
c. Pengawasan
d. Penelitian

Jom FISIP VOL. 3 No. 1 – Februari 2016


Page 9
D. METODE PENELITIAN kepala bagian ), 121 karyawan ( kepala seksi
1. Lokasi Penelitian hingga petugas kebersihan.
c) Informasi Penelitan
Penelitian ini mengambil lokasi di Informasi penelitan ini dikatagorikan
PT.Rama Bakti Estate, tapung Hilir, Kampar, atas informasi kunci, informasi biasa dan
Riau. PT. Rama Bakti Estae merupakan informasi pangkal. Ketiga kategori informasi
perusahaan pengolahan kelapa sawit yang yang diambil dari pengambilan kebijakan di
terkenal memiliki citra bagus dalam pabrik kelapa sawit, jumlah seluruh informasi
pengolahan kelapa sawit menjadi CPO. Untuk ada 6 orang terdiri dari :
mendapatkan citra bagus dalam menghasilkan a. 1 (Satu) orang dari general manajer yang
CPO terbaik, tidak terlepas peran dari menjadi pimpinan keseluruhan pabrik.
manajemen dari masing-masing bidang dan b. 2 (Dua) orang dari manajer yang masing-
dengan kerja sama dengan pekerja untuk masing membidangi permesinan dan
menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja. produksi
Akan tetapi pada setiap tahunnya pada c. 3 (Tiga) orang dari kepala bagian yang
PT Rama Bakti estate selalu terjadi kecelakaan masing-masing membidangi, keuangan,
kerja, terlihat pada tahun 2013 yang juga administrasi dan internal.
merupakan tingkat kecelakaan kerja tertinggi 3. Teknik Pengumpulan Data
yang dialami oleh PT. Rama Bakti Estate. Adapun didalam teknik pengumpilan
Adapun jumlah kecelakaan kerja yang terjadi data dengan cara :
sebanyak 19 orang terbagi dari 8 orang luka a. Wawancara
ringan dan 11 orang luka berat. Oleh kareta itu Wawancara bisa dilakukan secara
peneliti ingin melakukan observasi yang lebih langsung (personal interview) maupun tidak
lanjut lagi mengenai Analisis Manajemen langsung (misalkan, melalui telpon atau e-
Keselamatan dan Kesehatan Kerja di mail). Wawancara merupakan komunikasi atau
perusahaan tersebut. pembicaraan dua arah yang dilakukan oleh
Dalam usaha untuk mendapatkan data pewawancara dan responden untuk menggali
serta keterangan lainya yang berhubungan informasi yang relevan dengan tujuan
dengan penelitian ini, maka penulis mengambil penelitian
objek penelitian perusahaan pengolahan kelapa a. Kuesioner
sawit PT. Perkebunan Kelapa Sawit Rama yaitupengumpulandatadengan
Bakti Estate. membuat daftar pertanyaan yang akan
2. Populasi dan Sampel disebarkan kepada responden ( karyawan )
a) Populasi untuk memperroleh data yang sesuai dengan
Besarnya populasi ini adalah sebanyak masalalah yang akan diteliti dari tujuan
127 orang yaitu seluh pekerja pada pabrik penelitian.
kelapa sawit ( PKS ) PT. Rama bakti Estate,
Kampar, Riau. 4. Jenis dan Sumber Data
b) Sampel Dalam mengumpulkan informasi dan
Besarnya sampel penelitian dambil data yang dibutuhkan dalam penulisan ini
dengan teknik totaling sampel yaitu teknik dilakukan melalui dua cara yaitu :
penentuan sampel dengan mengambil seluruh a. Data Primer
populasi sebagai sampel, sehingga jumlah Yaitu data yang langsung di peroleh
seluruh sampel adalah 127 orang yang terdiri dilapangan melalui wawancara kepada staf dan
dari 6 penyelia ( general manajer, manejer dan karyawan pada perusahaan pengolahan kelapa
sawit PT Perkebunan Rama Bakti Estate, yaitu

Jom FISIP VOL. 3 No. 1 – Februari 2016


Page 10
meliputi tentang sistem manajemen F. Hasil Pembahasan
keselamatan dan kesehatan kerja. Pada bab ini akan dianalisa hasil
b. Data Skunder penelitian mengenai beberapa hal yang
Yaitu data yang diperoleh dalam bentuk berkaitan dengan permasalahan yang dihadapi
yang teleh jadi dari perusahaan atau lembaga oleh pabrik pengolahan kelapa sawit PT. Rama
yang ada hubungannya dengan penelitian ini. Bakti Estate . Yang akan dianalisa adalah hasil
Data-data tersebut mencakup : penelitian dan pembahasan mengenai
1. Peralatan keselamtan kerja PT.Rama keselamatan dan kesehatan kerja yang
Bakti Estate dilakukan oleh general menejer, menejer dan
2. Klasifikasi dan jumlah kecelakaan kerja kepala bagian terhadap karyawan dalam proses
3. Jumlah tenaga kerja PT. Rama Bakti pengolahan kelapa sawit menjadi ( CPO ) .
Estate dan gambaran umum perusahaan Dimana yang menjadi responden didalam
E. Analisis Data penelitian ini adalah terdiri dari 6 penyelia
Dalam menganalisis data ini penulis ( general manajer, manejer dan kepala bagian ),
menggunakan metode statistik deskriptif 121 karyawan ( kepala seksi hingga petugas
dimana data – data yang diperoleh disusun dan kebersihan).
dikelompokkan berdasarkan kriteria yang
dibuat dalam bentuk tabel distribusi sederhana Adapun karakteristik responden dalam
dan selanjutnya dianalisis, sehingga diperoleh penelitian ini meliputi tingkat umur, jenis
bagaimana analisis manajemen keselamatan kelamin, pendidikan, masa kerja dan jumlah
dan kesehatan kerja diperusahaan tersebut. pendapatan perbulan dapat diuraikan sebagai
berikut :

1. Karakteristik Responden
a. Tingkat Umur
Tabel 3.1
Responden Menurut Kelompok Umur

No Umur Jumlah Persentase


(Tahun) Responden (%)
1. 30-35 17 13,4
2. 36-40 24 18,9
3. 41-45 58 45,67
4. 46-50 18 14,17
5. Lebih besar 55 10 7,88
Jumlah 127 100,00
Sumber : Data Olahan Peneliti, 2015

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa responden secara umun telah pernah
usia dominan yang dimiliki oleh para mengikuti pelatihan keterampilan proses
responden dengan usia kisaran 41-45 tahun pengolahan kelapa sawit yang dilak sanakan
yaitu sebanyak 58 responden ( 45,67% ), oleh pemerintah maupun perusahaan.

Jom FISIP VOL. 3 No. 1 – Februari 2016


Page 11
b. Jenis Kelamin
Table 3.2 Rekapitulasi Jenis Kelamin Responden
No Jenis Pengawas Yang diawasi Jumlah Persentase
Kelamin (%)
Menejer Kepala Bagian Kepala Bidang karyawan
Produksi Kuangan
1. Pria 1 2 3 112 118 92,91
2. Wanita - - - 9 9 7,08
Jumlah 127 100,00
Data Olahan Peneliti, 2015

Dari tabel III.2 diatas terlihat bahwa Hal ini dikarenakan kondisi pekerjaan
121 responden terdiri dari 118 responden Pria yang umumnya dilakukan oleh pria melihat
(92,91%) dan 9 responden Wanita (7,08%). lokasi pekerjaan yang sangat berbahaya dan
Dengan demikian dapat di identifikasikan pekerjaan yang dilakukan juga cukup berat dan
bahwa karyawan yang bekerja di PT. Rama tentunya membutuhkan tenaga-tenaga untuk
Bakti Estate ini didominasi oleh Pria (92,91%). bisa menyelesaikan pekerjaan tersebut.
c. Tingakat Pendidikan
Tabel 3.3 Rekapitulasi
Tingkatan Pendidikan Responden

No Tingkatan Pendidikan Jumlah Responden Persentase ( % )


1. SLTP 10 7,88
2. SLTA 72 56,7
3. Dipoma 15 11,8
4. SI 20 15,74
5. SI dan seterusnya 10 7,88
Jumlah 127 100.00
Sumber : Data Olahan Peneliti, 2015

Dengan demikian berdasarkan tabel


III.3 pada umumnya para responden pada
penelitian ini adalah berpendidikan SMA yaitu
sebesar 56,7%. Hal ini menunjukkan bahwa
para responden yang bekerja di PT. Rama Bakti
Estate ini rata-rata telah memiliki pendidikan
yang cukup, sehingga diharapkan mampu
menerima arahan dari atasan serta bekerja sama
dengan baik dalam pencapaian tujuan
perusahaan.

Jom FISIP VOL. 3 No. 1 – Februari 2016


Page 12
d. Lama Bekerja

Tabel 3.4 Rekapitulasi


Masa Kerja Responden
No Masa Kerja Jumlah Persentase (%)
Responden
1. Lebih kecil 2 17 13,4
2. 2-4 10 7,88
3. 5–7 60 47,24
4. 8–10 20 15,74
5. Lebih besar 10 20 15,74
Jumlah 127 100,00
Data Olahan Penelitian, 2015

Lama bekerja responden didominasi baik, serta telah mampu melaksanakan hasil
kisaran 5-7 tahun bekerja yaitu sebanyak 10 produksi menjadi lebih baik, serta telah mampu
responden (7,88%), responden dengan melaksanakan pemeliharaan alat produksi
pengalaman bekerja demikian telah mampu dengan lebih baik.
mengembangkan hasil produksi menjadi lebih

Table3.12 Rekapitulasi Skor Terhadap K3 PKS Rama Bakti Estate

Uruaian Sangat Setuju Ragu- Kurang Jumlah Skor


Setuju Ragu setuju
1. Pengurus harus menujukan kepemimpinan 55 45 16 5 121 513
dalam Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
kerja dengan menyediakan sumber daya yang
memadai

2. Perusahaan harus membuat kebijakan dan 50 35 25 11 121 487


komitmenyangefektifuntukmencapai
keberhasilan dalam kegiatan K3 dengan sasaran
yang jelas dan dapat di ukur
3. Dalam mencapai tujuan keselamtan dan kesehatan 45 65 10 1 121 517
kerja perusahaan harus melakukan pengawasan
yang dilakukan oleh personel yang mempunyai
kualitas yang sesuai dengan sistem yang
diterapkan
4. Perusahaan perlu mengukur, memantau karyawan 60 55 6 - 121 538
dalam penggunaan alat pelindung diri dalam
menjalankan aktifitas didalam pabik
5. Perusahaan perlu secara rutin meninjau ulang dan 57 43 16 5 121 470
membuat data statistic kecelakaan kerja untuk
meningkatkan SMK3 dengan tujuan untuk
meningkatkan kinerja K3 secara keseluruhan.
Total Skor 2425
Sumber : Data Olahan Peneliti, 2015

Jom FISIP VOL. 3 No. 1 – Februari 2016


Page 13
Dari penjelasan table 3.XII diatas dapat pada kategori penerapan, kebijakan,
diketahui pernyataan responden terhadap pengawasan, penggunaan alat pelindung diri dan
Analisis manajemen Keselamatan dan pembuatan laporan statisti data kecelakaan kerja
kesehatan Kerja pada PT. Rama Bakti Estate yaitu penetapan perusahaan yang telah memiliki
Provinsi Riau dikategorikan Sesuai karena standar ( SOP ) System operation prosedure,
total skor penilaian secara keseluruhan sebesar serta mengoreksi pekerjaan yang rata-rata
2425 ( Rentang 2060-2544). tergolong sesuai/baik. Jawaban tersebut
diperoleh dari seluruh karyawan. Meskipun
Dari penjelasan tersebut dapat dilihat mayoritas menjawab sesuai/baik, namun masih
bahwa semua indikator dari Analisis ada karyawan yang menjawab tidak sesuai/tidak
Manajemen keselamatan dan Kesehatan berada baik.
dalam kategori sesuai, hal ini harus b. Keselamatan dan Kesehatan Kerja,
diperhatikan oleh perusahaan dimana secara normative sebagaimana terdapat pada
perusahaan harus lebih tegas lagi dalam PERS.05/MEN/1996 pasal 1, adalah bagaian
menerapakan, membuat kebijakan, melakukan dari Sistem Manajemen yang meliputi struktur
pengawasan, penggunan alat pelindung diri organisasi, perencanaan, tanggung jawab,
dan membuat laporan ststistik data kecelakan pelaksanaan, prosedur, proses dan sumberdaya
kerja per satu tahun supaya dapat mengetahui yang dibutuhkan bagi pengembang, penerapan,
bentuk penilaian yang akan dilakukan terhadap pencapaian, pengkajian dan pemeliharaan
K3 supaya para pekerja dapat bekerja secara kebijakan.
efektif, efisien dan produktif. 2. Saran
a. Bentuk pengawasan tentang Keselamatan
PENUTUP dan Kesehatan kerja yang dilakukan oleh pihak
Pada bab ini penulis akan perusahaan sudah tergolong baik, namun itu
menyampaikan kesimpulan dan saran yang belum cukup. Para pekerja harus bisa
diperoleh berdasarkan dari hasil penelitian pada memberikan kemampuan terbaik dalam
pembahasan dan hasil analisis yang telah bekerja tanpa adanya kecelakaan kerja mereka
diuraikan pada bab sebelumnya. sesuai dengan harapan perusahaan. Dengan
menggunakan peralatan dan perlengkapan
Kesimpulan dan saran ini diharapkan yang telah di sediakan oleh pihak perusahaan
dapat memberikan masukan bagi PT. Rama yang berstandar SNI dan menghilangkan
Bakti Estate Kec. Tapung, Kab. Kampar untuk. tindakan-tindakan tidak aman yang akan meng
meningkatkan Keselamatan dan Kesehatan akibatkan terjadinya kecelakaan kerja.
Kerja Karyawan Pabrik Kelapa Sawit ( PKS )
dalam Menggurangi angka kecelakaan kerja
yang akan hari kerja. b. adapun beberapa saran lainya adalah:

1. Kesimpulan Melakukana pengawasan dalam


Berdasarkan hasil dalam penelitian yang penggunaan alat pelindung diri, melakukan
dilandasi dengan kajian teori dan perumusan penyuluhan dengan cara melakukan
masalah yang telah dibahas, selanjutnya dapat pelatihan secara singkat tentang K3 dan
diambil kesimpulan bahwa ; serta melakukan pengecekan mesin-mesin
a. Analisis Manajemen Keselamatan dan produksi.
Kesehatan Kerja di Pabrik pengolahan Kelapa
sawit di PT. Rama Bakti Estate sudah tergolong Jika keselamatan dan kesehatan kerja
baik. Hal ini berdasarkan jawaban karyawan sudah terlaksana dan dijalankan dengan oleh

Jom FISIP VOL. 3 No. 1 – Februari 2016


Page 14
semua pihak personalia dan pekerja dengan
sebaik-baiknya maka kemungkinan terjadinya
kecelaaan kerja yang mengakibatkan hilang
hari kerja tidak akan terjadi, maka hasil yang
diperoleh pun diyakini akan benar-benar
maksimal seperti yang diharapkan perusahaan.

Jom FISIP VOL. 3 No. 1 – Februari 2016


Page 15
DAFTAR PUSTAKA International Labour
Anwar ( 1997 ). Definisi Dari Office.Ganeva
Pengawasan Keselamatan Santoso, Gempur (2004),
dan Kesehatan Kerja Manajemen Keselamatan
Bennet Nb. Romondang B. dan Kesehatan Kerja,
Sillalahi (1981). Manajemen Prestasi Pustaka Publisher,
Keselamatan Dan Kesehatan Jakarta.
Kerja. Penerbit Pustaka Santoso Gempur. 2004. Pemikiran
Binaman Pressindo, jakarta Setiap Kecelakaan Pasti Ada
Budiono,sugeng, dan Pusparini, Sebabnya. Tim Prestasi.
adriana. 2003. Mengutip Manajemen Keselamatan
beberapa defenisi dari karya dan Kesehatan Kerja.
tulis ilmiah berjudul, Jakarta; Prestasi Pustaka, 1-
Analisis dan Statistik 9.
Kecelakaan Silalahi dan Ramondang ( 1991: 22
Kerja. Bunga Rampai dan 139 ), Ikhtisar
Hiperkes dan Keselamatan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja. Universitas Kerja Edisi Ketiga, Penerbit
Diponogoro Erlangga, Jakarta
Colling David, dalam buku Smith dan Vanezie , Industrial
Industrial Safety Accident Prevesion. New
Depnaker, tata cara York ( 1998 )
pangajuan,penilaian dan Sugiyono , Metode Penelitian
penghargaan kecelakaan Bisnis ( Pendekatan
nihil ( zero accident award ). Kualitatif, Kuantitatif dan
Penerbit depnaker 2000 R& D ) Penerbit, Alfabeta,
H.W. Heinrich, Pendekatan Bandung 2008
Industri acident Pencegahan Suma’mur 1996. keselamatan dan
Keselamatan Manajemen Ed pencegahan kecelakaan
5, MC Graw – Book kerja penerbit masagung haji
Company. New York, 1980 Jakarta 1996
Nurhayati Puti 2008, Gambaran Tarigan Zaman 2008, Sistem
kejadian kecelakaan, Manajemen Keselamatan
pencegahan, dan Kesehatan Kerja di
penanggulangan .PT TIFICO Pabrik
SEMARANG Kelapa sawit PTPN V
Riyadina. 2007. Kecelakaan Kerja Tanjung Medan Sumatra
Dan Cedera Yang Dialami Utara, Skribsi di Terbitkan di
Oleh Pekerja Industri Di USU ( Universitas Sumatra
Kawasan Industri Pulo Utara ), Medan.
Gadung Jakarta. Makara, Undang-Undang No. 1 Tahun 1970
Kesehatan,. Tentang Keselamatan dan
Saari. 1998. principles of Kesehatan Kerja.
preventions : safety
information. Encyclopedia
OF Occupational Health and
Safety. Vol 14. Edition
Jom FISIP VOL. 3 No. 1 – Februari 2016
Page 16

You might also like