You are on page 1of 10

ISSN: 2302-3333 Jurnal Bina Tambang, Vol 6, No.

Penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja dan Perhitungan Statistik


Kecelakaan Kerja Guna Mengurangi Resiko Bahaya pada Area
Penambangan Batubara Tambang Terbuka PT. Daya Bambu Sejahtera,
Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi

Rahmad Thry Arswendoi1*,Heri Prabowo1**


1
Jurusan Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang

*arswendo10@gmail.com
**heri.19782000@gmail.com

Abstract. PT. Daya Bambu Sejahtera as one of the companies engaged in Coal mining. PT.
Daya Bambu Sejahtera is located in the Village Mangupeh Kecematan Tengah Ilir Kabupaten
Tebo Jambi Province. Extensive mining business license (IUP) PT. Daya Bambu Sejahtera is of
3.548,8 Ha. While the target annual production amounted to 1,200,000 tons/year. The purpose
of this study is to assess the performance of the K3 in PT. Daya Bambu Sejahtera in the years
2017-2020 using the statistics of occupational accidents . This is a descriptive study which
describes the statistics of occupational accidents in PT DBS. Statistics of occupational accidents
include incident rate, frequency rate, severity rate and safe T-score. Data collection using
secondary data, observation sheet and interview. The results showed that happen 4 the
incidence of occupational accidents for the years 2017-2020. The results of the calculation of
the statistics of occupational accidents values obtained in the incident rate and frequency rate
highest in the year 2018, while the severity rate is the highest in the year 2017, 2018, and 2019.
Based on the calculation of the safe T-score, the performance of the K3 only increased in 2019.
Estimates of the occurrence of occupational accidents in the PT. Daya Bambu Sejahtera is the
presence of rules on Occupational Safety and Health (K3) that has not been done well. The
awareness of employees in the work that meet their lifestyles Occupational Safety and Health
(K3) has not yet been achieved, for example, use of personal protective equipment (PPE) at
work, Some of the methods in recognizing the potential danger of mined open as Job Safety
Analysis is still not realized in PT. Daya Bambu Sejahtera.

Keywords: Employee Knowledge, Attitude, Action, Statistic Of Occupational Accident, JSA

81
ISSN: 2302-3333 Jurnal Bina Tambang, Vol 6, No. 4

tahun ke tahun mempunyai tujuan tersendiri yaitu


1. Pendahuluan untuk mewujudkan rencana pelaksanaan
penambangan secara optimal sebagai salah satu
Keselamatan dan kesehatan kerja di tempat aset negara untuk pembangunan Indonesia,
kerja merupakan salah satu aspek penting batubara dijadikan sumber alternatif untuk
yang perlu perhatian khusus, karena menggantikan energy minyak dan gas bumi yang
apabila hal tersebut tidak diperhatikan atau cadangan nya semakin berkurang.
diabaikan maka kecelakaan yang dialami Setiap kecelakaan tidak dapat dihindarkan
oleh para pekerja akan mengakibatkan namun, dapat dicegah dengan melakukan
turunnya kualitas para pekerja sehingga, tindakan aman, bekerja dalam kondisi aman dan
segala kegiatan yang dilakukan akan sesuai dengan Standard Operasional Prosedure
mengalami gangguan dan tenaga kerja (SOP) yang sudah ditetapkan perusahaan. Namun
menjadi berkurang. masih adannya pekerja yang tidak menggunakan
Keselamatan dan kesehatan kerja APD saat hauling merupakan tindakan tidak
menjadi tolak ukur kesejahteraan aman. Dumptruck merupakan alat angkut yang
perusahaan, PT. Daya Bambu Sejahtera digunakan pada area tambang terbuka untuk
Merupakan perusahaan pertambangan menampung batubara yang akan di bawa ke
batubara dengan menggunakan metode dumping point. Apabila pekerja menaiki
penambangan open pit mining yaitu dumptruck tidak menggunakan APD saat hauling
kegiatan penambangan batubara dengan akan membahayakan keselamatan kerja karena
menggunakan metode tambang terbuka. jika terjadi hal tersebut menimbulkan kecelakaan
Kegiatan peledakan menghasilkan debu kerja. Agar tercipta nya kondisi yang nyaman dan
yang membuat udara kotor sisa peledakan aman saat melakukan kegiatan penambangan
hanya dibiarkan menjadi salah satu kondisi pekerja harus memperhatikan kondisi sekitar serta
yang buruk. Serta menjadi ancaman menggunakan alat pelindung diri yang lengkap.
terhadap keselamatan dan kesehatan kerja. Pengetahuan pekerja tentang keselamatan
PT. Daya Bambu Sejahtera (PT. dan kesehatan kerja merupakan hal penting dan
DBS) merupakan salah satu perusahaan menjadi factor yang mengurangi kecelakaan
tambang batubara di Desa Mangupeh, kerja. Berdasarkan hasil observasi dan
Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi yang wawancara dengan safety officer PT. DBS bahwa
melaksanakan penambangan batubara masih kurangnnya personel dibagian K3 dan
dengan sistem penambangan terbuka kurang lebih 50% pekerja minim pengetahuan
(open pit mining). Dengan semakin tentang keselamatan dan kesehatan kerja, menjadi
lajunya permintaan batubara untuk factor utama lambatnnya K3 di PT. DBS.
kebutuhan energi bagi berbagai industri di Perusahaan ini sudah mengeluarkan aturan
dalam terutama pasokan untuk kebutuhan tentang keselamatan dan kesehatan kerja, tapi
PLTU dan kebutuhan ekspor, PT. Daya penerapannya sampai saat ini belum terealisasi
Bambu Sejahtera bermaksud untuk dengan baik. Pada area lokasi penambangan
meningkatkan kapasitas produksi batubara masih terdapat lokasi kerja yang berbahaya bagi
pertahunnya. para pekerja sehingga target keselamatan kerja
PT. Daya Bambu Sejahtera untuk mencapai nihil kecelakaan atau zero
bermaksud untuk melakukan peningkatan accident belum tercapai. Hal tersebut dapat
kapasitas produksi batubara sehingga diketahui angka kecelakaan kerja di PT. Daya
revisi dokumen studi kelayakan ini Bambu Sejahtera dapat dilihat pada Gambar 1
bertujuan untuk menilai kelayakan secara berikut:
teknologi dan ekonomi rencana tersebut No Tahun
Tingkat Keparahan/Cidera
Total
yang dipandang dari berbagai aspek yang Luka Ringan Luka Berat Meninggal
1 2017 0 1 0 1
berkaitan dengan kualitas dan kuantitas 2 2018 2 0 0 2
metode penambangan, peralatan yang 3 2019 1 0 0 1
4 2020 0 0 0 0
digunakan, penimbunan, pengangkutan, Jumlah 3 1 0 4
pemasaran, pengelolaan, dan pemantauan Sumber: PT Daya Bambu Sejahtera
lingkungan, sarana dan prasarana Gambar 1. Daftar Kecelakaan Kerja di Area
penunjang yang diperlukan dan biaya Penambangan PT. Daya Bambu Sejahtera
investasi. Proses pengambilan batubara dan
PT. Daya Bambu Sejahtera terus overburden yang dilakukan oleh para pekerja
meningkatkan produksi batubara dari
82
ISSN: 2302-3333 Jurnal Bina Tambang, Vol 6, No. 4

tambang dengan menggunakan alat gali keselamatan dan kesehatan kerja yang diberikan
Excavator dan alat muat menggunakan oleh Pengawas Operasional Tambang dan
Dumptruck seperti gambar 2 dan gambar Kepala Teknik Tambang (KTT) seperti gambar
3 dibawah ini: 5 dibawah ini:

Gambar 2. Kegiatan Loading Batubara Gambar 5. Kegiatan Safety Talk

Perkiraan terjadinya kecelakaan kerja di


PT. Daya Bambu Sejahtera adalah adanya
aturan-aturan tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) yang belum terlaksana
dengan baik. Kesadaran karyawan dalam
bekerja yang memenuhi kaidah Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (K3) belum tercapai,
contohnya pemakaian alat pelindung diri (APD)
pada saat bekerja. Bisa dilihat pada Gambar 6 di
bawah ini:

Gambar 3. Kegiatan Loading


Overburden

Adapun proses pengangkutan


batubara dari front penambangan
batubara di PT Daya Bambu Sejahtera
seperti gambar 4 dibawah ini:

Gambar 6. Tidak adannya pemakaian Alat


Pelindung Diri

Jalan dari front penambangan ke stock pile


sempit dan rusak apabila terjadi hujan dan
berdebu ketika musim panas, sehingga aktivitas
produksi dapat terganggu, dan tidak adannya
rambu-rambu peringatan pada lokasi kerja yang
dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan seperti
Gambar 4. Kegiatan Hauling Batubara gambar 7 dan gambar 8 di bawah ini:

PT. Daya Bambu Sejahtera


melakukan kegiatan safety talk atau
pengarahan yang dilakukan secara tidak
berkala kepada pekerja tentang

83
ISSN: 2302-3333 Jurnal Bina Tambang, Vol 6, No. 4

Gambar 9. Peta Izin Usaha Pertambangan PT.


Daya Bambu Sejahtera

2.2 Kondisi Geologi

Berdasarkan Peta Geologi Bersistem, Indonesia


skala 1: 250.000, wilayah di Kabupaten Tebo
terbentuk dari formasi geologi endapan
permukaan alluvium, batuan sediment dengan
Gambar 7. Rambu-rambu pada berbagai formasi serta dari batuan metamorf dan
lokasi kerja batuan terobosan. Formasi geologi palembang
anggota atas dan palembang anggota tengah serta
aluvium mencapai 75% dari seluruh areal
Kabupaten Tebo. Struktur geologi dapat berupa
struktur primer dan struktur sekunder. Struktur
primer terbentuk bersamaan atau sesaat setelah
pembentukan batuan, namun kejadiaanya
berlangsung sebelum proses litifikasi
(pembatuan), seperti struktur silang siur (cross
beding), riple marks dan lain-lain.Sedangkan
struktur sekunder dibentuk setelah terjadinya
proses litifikasi, seperti proses ketidak selarasan,
kekar, patahan, dan perlipatan.

Gambar 8. Kondisi Jalan Sempit dan


Rusak

2. Tinjauan Pustaka
2.1 Lokasi Penelitian

Wilayah Izin Usaha Penambangan (IUP)


Operasi Produksi PT. Daya Bambu
Sejahtera ini secara administrative
terletak di Desa Mangupeh Kec. Tengah Sumber: PT Daya Bambu Sejahtera
Ilir Kabupaten Tebo Provinsi Jambi
dengan luas areal  3.548,8 Ha. Secara Gambar 10. Peta Geologi Regional
geografis PT. Daya Bambu Sejahtera
0 0
terletak antara 102 38’ 8,68” - 102 39’ 3. Metode Penelitian
59,13” Bujur Timur area pertambangan
dan 010 23’ 47,04” - 010 25’ 57,36” Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret tahun
Lintang Selatan. 2020. Lokasi penelitian Kumanis Desa
Mangupeh, Kecamatan Tengah Ilir, Kabupaten
Tebo, Provinsi Jambi.

3.1 Jenis Penelitian


Berdasarkan jenis data yang diperoleh maka
jenis penelitian menggunakan penelitian
deskriptif.
Metode penelitian deskriptif adalah
penelitian yang mendiskripsikan suatu gejala,
fakta, peristiwa atau kejadian yang sedang atau
Sumber: PT Daya Bambu Sejahtera
telah terjadi.

84
ISSN: 2302-3333 Jurnal Bina Tambang, Vol 6, No. 4

3.2 Teknik Pengumpulan Data dan diolah untuk mengetahui perubahan kinerja
K3 menggunakan perhitungan statistic
Tahap pengumpulan data dimulai dengan kecelakaan kerja yang terdiri dari incident rate,
studi literatur yaitu mencari bahan-bahan frequency rate, severity rate dan safe T-score.
pustaka yang dipakai untuk menghimpun Statistik kecelakaan kerja dapat diketahui dengan
data-data atau sumber-sumber yang menggunakan rumus sebagai berikut:
berhubungan dengan topik yang diangkat
dalam suatu penelitian. Frequency Rate of Accident (FR)
Selanjutnya orientasi lapangan Adalah banyaknya kecelakaan kerja per
dengan melakukan peninjauan langsung satu juta jam kerja orang akibat kecelakaan
ke lapangan dan untuk mengamati selama periode 1 tahun
langsung kondisi daerah yang akan Rumus:
dilakukan penelitian serta dapat
mengangkat permasalahan yang ada jumlah korban x 1.000.000
untuk dijadikan topik dalam suatu 𝐹𝑅 =
jumlah seluruh jam kerja
penelitian.
Kemudian pengambilan data Frequency Rate menunjukan tingkat bahaya
lapangan yaitu data primer dan data tempat kerja. Tingkat bahaya perusahaan
sekunder. Data primer berupa tergolong tinggi jika FR ≥ 10, tergolong sedang
angket/kusioner. Data sekunder berupa jika 5 < FR < 10, dan tergolong rendah jika FR ≤
data data kecelakaan kerja, profil 5 (Silalahi, 1995).
perusahaan, struktur organisasi, jumlah
dan data Severety Rate (SR)

3.3 Teknik Analisis Data Adalah angka yang menunjukan jumlah


hari yang hilang per satu juta jam kerja orang
Pada penelitian kali ini digunakan skala akibat kecelakaan selama periode 1 tahun
likert (likert scales) sebagai tool atau alat Rumus:
yang digunakan untuk membantu dalam
pengolahan kuesioner. skala likert (likert jumlah hari kerja hilang x 1.000.000
scales) adalah metode pengukuran yang SR =
jumlah seluruh jam kerja
diberikan oleh Renis Likert, dimana
skala likert (likert scales), biasanya Tingkat keparahan merupakan ukuran
digunakan dalam survei perilaku (Syahu dengan cutting point 0, perusahaan seharusmmya
Sugian O, 2006 : 139). Suatu skala tidak kehilangan hari kerja produktif akibat
likert (likert scales) mengukur sejauh kecelakaan kerja (Silalahi, 1995).
mana seseorang respon terhadap
pernyataan yang ada. Contoh survey pada Incident Rate (IR)
skala likert (Syahu Sugian O, 2006 : 140):
a. Kepuasan (1 = sangat tidak Adalah digunakan untuk menginformasikan
setuju, 2 = tidak setuju, 3 = tidak mengenai persentase jumlah kecelakaan kerja
berkomentar, 4 = setuju, 5 = sangat yang terjadi di tempat kerja.
setuju). Rumus:
b. Frekuensi (1 = tidak pernah, 2 =
jarang, 3 = kadang-kadang, 4 = sering, 5= 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑜𝑟𝑏𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑐𝑒𝑙𝑎𝑘𝑎𝑎𝑛
selalu). 𝐼𝑅 = 𝑥 100%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎
c. Kepentingan (1 = tidak penting, 2 =
agak penting, 3 = sedang, 4 penting, 5 = Pengelompokan hasil perhitungan incident
sangat penting). rate tergolong tinggi bila perusahaan dengan
d. Mutu (1 = sangat jelek, 2 = jelek, 3 jumlah pekerja 1-10 dengan IR > 2,1, perusahaan
= rata-rata, 4 = bagus, 5 = bagus dengan jumlah pekerja 11-49 dengan IR > 1,2,
sekali). perusahaan dengan jumlah pekerja 50-249
Data hasil dilapangan yang telah dengan IR > 2,7, dan perusahaan dengan jumlah
diperoleh di lapangan akan dikumpulkan

85
ISSN: 2302-3333 Jurnal Bina Tambang, Vol 6, No. 4

pekerja 250-999 dengan IR > 1,1


(Silalahi, 1995). No Umur Jumlah Persentase

Safe T-Score (ST) 1 20-30 tahun 6 30%

Safe T-Score digunakan untuk 2 31-40 tahun 7 35%


membandingkan tingkat kecelakaan tahun
sekarang dengan tahun sebelumnnya. 3 41-50 tahun 4 20%
Rumus:

Safe T-Score =
4 >50 tahun ke 3 15%

Total atas 20 100%

4.1.2 Pendidikan
Jika hasil perhitungan safe T-score
menunjukan hasil +2,00 - -2,00 berarti Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh
program pengendalian kecelakaan kerja jumlah responden berdasarkan tingkat
tidak menunjukan perubahan berarti pendidikan, seperti terlihat pada tabel 3.
antara tahun x dengan tahun (x-1). Jika
hasil safe T-score ≥ +2,00 berarti program Tabel 3. Jumlah Responden Berdasarkan
pengendalian kecelakaan kerja Pendidikan Terakhir
mengalami penurunan di tahun x
dibanding dengan tahun (x-1). Jika hasil No Pendidikan Jumlah Persentase
safe T-score ≤ -2,00 berarti program K3
mengalami perbaikan ditahun x dibanding 1 Terakhir
SMP 0 0%
dengan tahun (x-1) (Silalahi, 1995).
JSA adalah suatu proses manajemen 2 SMA 14 70%
yang berfokus pada indentifikasi bahaya
dan pengendalian bahaya yang
3 Diploma 4 20%
berhubungan dengan rangkaian
pekerjaan yang hendak dilakukan. JSA
berfokus pada hubungan antara pekerja,
4 Sarjana 2 10%
tugas atau pekerjaan, peralatan dan
lingkungan kerja. Total 20 100%
Manfaat dari melaksanakan Job Safety
Analysis adalah: 4.1.3 Lama Bekerja
a. Meningkatkan kesadaran dan
pemahaman kerja Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh
b. Identifikasi dan analisa masalah jumlah responden berdasarkan lama bekerja,
c. Membangun penyelesaian masalah seperti terlihat pada tabel 4.
d. Menstimulasikan diterimanya Tabel 4. Jumlah Responden Berdasarkan Lama
kebijakan, peraturan dan prosedur Bekerja
e. Meningkatkan keamanan (Safety) No Lama Jumlah Persentase
4. Hasil dan Pembahasan 1 <Bekerja
1 tahun 5 25%
4.1 Karakteristik Responden
4.1.1 Umur 2 <2 tahun 9 45%
Berdasarkan hasil penelitian,
3 >2Tahun 6 30%
diperoleh jumlah responden berdasarkan
usia, seperti terlihat pada tabel 2.
Tabel 2. Jumlah Responden Berdasarkan Total 20 100%
Usia

86
ISSN: 2302-3333 Jurnal Bina Tambang, Vol 6, No. 4

4.1.4 Pelatihan K3 job safety analysis (JSA) yang ada di PT. Daya
Bambu Sejahtera pada saat ini dan pertanyaan
Berdasarkan hasil penelitian mengetahui tentang UU No. 1 Tahun 1970 dan
diperoleh jumlah responden berdasarkan solusi nya memberi tahu kepada para pekerja
pelatihan K3 pada PT. Daya Bambu tentang isi dari UU No. 1 Tahun 1970 dan dapat
Sejahtera, terlihat pada Tabel 5. diterapkan pada saat bekerja.

Tabel 5. Jumlah Responden Berdasarkan Dalam rangka meningkatkan performa


Tingkat Pelatihan K3 keselamatan dan kesehatan kerja, perlunya
perusahaan mengimplementasikan beberapa dari
N Pelatihan K3 Jumla Persentas sub-sub elemen yang mendapat skor rendah dari
hasil kuesioner. Artinya perlu dibahas skor
o1 Belum Pernah h20 e 100% elemen yang ketercapaiaanya di bawah 80. Dari
sini kita dapat menilai bahwa responden
2 Sudah Pernah 0 0 memperlihatkan untuk K3 di PT. Daya Bambu
Sejahtera dapat ditingkatkan lagi.
%
T 20 100% 4.4 Statistik Kecelakaan Kerja

o Statistik kecelakaan kerja sangat berguna sebagai


4.2 Pencapaian Penerapan panduan dalam upaya pengembangan kebijakan
oKeselamatan dan Kesehatan Kerja yang perlu diambil dan dibuat oleh perusahaan
(K3) dalam melakukan proses pengendalian terhadap
t masalah keselamatan dan kesehatan kerja
Hasil analisis kuesioner tingkat penambangan pada masa yang akan datang.
apencapaian penerapan keselamatan dan Dengan pengolahan data statistik hasil dari
kesehatan kerja (K3) secara keseluruhan proses pengembangan kebijakan akan
ldi PT. Daya Bambu Sejahtera memberikan kemudahan dalam menilai kinerja
berdasarkan perhitungan skala likert manajemen keselamatan kerja di perusahaan.
adalah dengan ktriteria Pengetahuan
76,59% dengan kategori bagus, Sikap Tabel 6. Hasil Perhitungan Jumlah Pekerja,
92,09% dengan kategori bagus sekali, dan Jumlah Jam Kerja dan Jumlah Hari Hilang
Tindakan 80,63% dengan kategori bagus. Akibat Kecelakaan Kerja di PT. Daya Bambu
Sejahtera Tahun 2017-2020
4.3 Peningkatan Performa Keselmatan
Pertambangan No Tahun Jumlah Kecelakaan Jumlah Pekerja Jumlah Jam Kerja Jumlah Hari Hilang
1 2017 1 39 85.176 1
Melihat bahwa penerapan K3 mempunyai 2 2018 2 27 58.968 0
pengaruh besar terhadap peningkatan 3 2019 1 20 43.680 0
produktivitas tenaga kerja, dimana 4 2020 0 20 43.680 0
semakin baik kesehatan dan Keselamatan
kerja Pertambangan (K3) diperhatikan 4.4.1 Incident Rate
atau diperbaiki, maka semakin baik pula Perhitungan incident rate menggunakan
produktivitas yang dihasilkan. Dengan rumus sebagai berikut:
demikian penerapan keselamatan dan
kesehatan kerja hendaklah menjadi 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑜𝑟𝑏𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑐𝑒𝑙𝑎𝑘𝑎𝑎𝑛
prioritas utama dalam usaha peningkatan 𝐼𝑅 = 𝑥 100%
produktivitas tenaga kerja pada kegiatan 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎
penambangan dan pengolahan. Tabel 7. Hasil Perhitungan Incident Rate
Kecelakaan Kerja PT. DBS Tahun 2017-2020
Pada penelitian ini yang perlu
diperbaiki lagi dan masih rendahmmya
skor yang didapat oleh peneliti yaitu pada
elemen pengetahuan yaitu tentang
pertanyaan mengetahui bentuk dan format

87
ISSN: 2302-3333 Jurnal Bina Tambang, Vol 6, No. 4

No Tahun Incident Rate No Tahun Saverity Rate


1 2017 2,5 1 2017 11,74
2 2018 7,4 2 2018 0
3 2019 5 3 2019 0
4 2020 0 4 2020 0

Berdasarkan tabel 7 diketahui bahwa Tabel 9 menunjukkan nilai keparahan


incident rate kecelakaan kerja PT. Daya kecelakaan kerja yang terjadi di PT. Daya Bambu
Bambu Sejahtera pada tahun 2017 hingga Sejahtera pada tahun 2017 yaitu melebihi cutting
2019 tergolong tinggi, karena melebihi point 0, yakni perusahaan seharusnnya tidak
standar yakni IR > 1,2 dengan jumlah kehilangan hari kerja produktif akibat kecelakaan
pekerja 11-49 dan pada tahun 2020 kerja dan pada tahun 2018 hingga 2020 tidak ada
tergolong rendah karena tidak ada terjadi kecelakaan kerja yang menyebabkan tidak
kecelakaan. adannya hari kerja yang hilang.

4.4.2 Frequency Rate 4.4.4 Safe T-score


Perhitungan frequency rate Perhitungan safe T-score menggunakan
menggunakan rumus sebagai berikut: rumus sebagai berikut:

jumlah korban x 1.000.000 Safe T-Score =


𝐹𝑅 =
jumlah seluruh jam kerja

Tabel 8. Hasil Perhitungan Frequency


Rate Kecelakaan Kerja PT. DBS Tahun
2017-2020
Tabel 10. Hasil Perhitungan Safe T-Score
Kecelakaan Kerja PT. DBS Tahun 2017-2020
No Tahun Frequency Rate
1 2017 11,74 No Tahun Safe T-Score
2 2018 33,91 1 2018 1,57
3 2019 22,89 2 2019 -3,95
4 2020 0 3 2020 -1

Berdasarkan tabel 8 menunjukan Berdasarkan tabel 10 diketahui bahwa pada


bahwa pada tahun 2017 hingga 2019 PT. tahun 2018 tidak terjadi perubahan bermakna baik
Daya Bambu Sejahtera tergolong peningkatan maupun penurunan dalam
perusahaan dengan tingkat bahaya tinggi, pelaksanaan upaya pencegahan kecelakaan kerja,
dikarenakan FR ≥ 10 dan pada tahun hal ini dibuktikan oleh nilai safe T-score pada
2020 tergolong rendah karena tidak ada tahun 2018 menunjukan angka 1,57 berada dalam
terjadi kecelakan. interval -2 hingga +2. Pada tahun 2019 nilai
perhitungan safe T-score menunjukan angka -3,95
4.4.3 Saverity Rate yang bermakna program K3 pada tahun 2019
Perhitungan Saverity Rate mengalami perbaikan dibanding tahun
menggunakan rumus sebagai berikut: sebelumnnya dan pada tahun 2020 nilai safe T-
score menjadi -1,0 yang bermakna program
jumlah hari kerja hilang x 1.000.000 pengendalian kecelakaan kerja tidak mengalami
SR =
jumlah seluruh jam kerja perubahan berarti dibanding tahun sebelumnnya.
Tabel 9. Hasil Perhitungan Saverity Rate 4.5 Job Safety Analysis
Kecelakaan Kerja PT. DBS Tahun 2017-
2020 Job Safety Analysis merupakan metode
pengendalian kecelakaan kerja dengan cara
mengenali terlebih dahulu potensi-potensi

88
ISSN: 2302-3333 Jurnal Bina Tambang, Vol 6, No. 4

bahaya yang ada dan memberikan solusi 5.2 Saran


untuk mengurangi keberadaan potensi
bahaya tersebut. Pada pekerjaan job safety 1. Semua pihak dalam perusahaan didorong
analysis akan menjabarkan secara rinci untuk berperan aktif dalam penerapan dan
mengenai tahapan-tahapan pekerjaan, pengembangan Penerapan Keselamatan dan
bahaya yang mungkin terjadi, resiko dan keshatan kerja (K3), terutama untuk elemen
pengendalian bahaya. yang pencapaiannya rendah.
2. Untuk menurunkan angka kekerapan
Berikut adalah hasil analisis bahaya kecelakaan dan tingkat keparahannya,
kerja pada beberapa pekerjaan utama perusahaan sebaiknya memberikan pendidikan
yang dilakukan di perusahaan: dan pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja
1. Job Safety Analysis Bekerja Diarea secara berkala yang diperlukan pekerja, guna
Potensi Longsor meningkatkan pengetahuan keselamatan dan
2. Job Safety Analysis Pemasangan kesehatan kerja, demi mencegah terjadinya
Rambu-rambu kecelakaan yang sama.
3. Job Safety Analysis Pengaisian Bahan 3. Melakukan pengendalian resiko dengan
Bakar Unit Alat Berat dan Menaiki sepenuhnya menerapkan Job Safety Analysis
Unit (JSA), Standart Operating Procedure (SOP),
4. Job Safety Analysis Membawa agar tidak terjadi kecelakaan kerja dan
Material Angkutan Batubara pemberian sanksi bagi yang melanggar JSA
dan SOP.
5. Kesimpulan dan Saran 4. Melakukan perekrutan dalam menempatkan
5.1 Kesimpulan personel Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3).

1. Berdasarkan tahun 2020 Persentase Daftar Pustaka


Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3) di PT. Daya Bambu Sejahtera [1] Abdullah, Rijal. (2009). Undang-undang
adalah Pengetahuan 76,59% dengan dan Keselamatan Kerja Pertambangan.
kategori bagus, Sikap 92,09% dengan Padang:Universitas Negeri Padang.
kategori bagus sekali, dan Tindakan [2] Alfa, Candra. (2019). “Evaluasi Penerapan
80,63% dengan kategori bagus. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Tambang
2. Kekerapan kecelakaan pada tahun 2017 Bawah Tanah Dalam Penggunaan Alat
tergolong tinggi sebesar Frequency Pelindung Diri (APD) Guna Meningkatkan
Rate 15,26 dengan tingkat keparahan/ Mutu Keselamatan Kerja Pada Area
Savery Rate 11,74, pada tahun 2018 Pemambangan Batubara Lokasi PT. Cahaya
tergolong tinggi sebesar Frequency Bambu Perdana”..
Rate 36,63 dengan tingkat keparahan / [3] Anonim. (2007). OHSAS 18001:2007.
Savery Rate 0 dan pada tahun 2019 Occupational Health and Safety
tergolong tinggi sebesar Frequency Management Systems- Requirements.
Rate 22,89 dengan tingkat keparahan/ Geneva: International Labour
Savery Rate 0, dan 2020 sebesar Organization.
Frequency Rate 0 dengan tingkat [4] Budiyanto, Septiadi., & Abdullah, R.
keparahan/ Savery rate 0. (2018). Upaya Meminimalisir Kecelakaan
3. Potensi bahaya yang dapat terjadi serta Kerja di Area Penambangan PT. Putra
pengendaliannya dalam pekerjaan Perkasa Abadi Jobsite Borneo Indobara,
seperti Job Safety Analysis masih Kabupaten Tanah Bumbu Kalimantan
belum terealisasi di PT. Daya Bambu Selatan. Bina Tambang, 4(1), 276-287.
Sejahtera. Sekian bahaya yang ada [5] Darma, Z., Yunasril, , & Heriyadi, B.
dilingkungan penambangan adalah (2018). Studi Tentang Keselamatan Dan
temperature yang panas, banyak satwa Kesehatan Kerja (K3) Pada
liar, jalan berair, dan tidak Pertambangan Emas Rakyat di Kenagarian
mempergunakan alat pelindung diri. Palangki Kecamatan IV Nagari Kabupaten
Sijunjung. Bina Tambang, 3(1), 634-645.
[6] Deni, Andri V., & Abdullah, R.

89
ISSN: 2302-3333 Jurnal Bina Tambang, Vol 6, No. 4

(2018). Analisis Implementasi [14] Irawan Shandy. (2015). “Penyusunan


Keselamatan dan Kesehatan Kerja Hazard Identifikasi, Risk Asessment, and
di Tambang Batubara Bawah Risk Control (HIRARC) di PT. X”. Jurnal
Tanah PT. Cahaya Bumi Perdana Tirta, Vol. 3, No 1.
dalam Rangka Pembentukan [15] Sugian O, Syahdu. 2006. Kamus Manajemen
Sistem Manajemen Keselamatan (Mutu). PT. Gramedia Pustaka Utama:
dan Kesehatan Kerja. Bina Tambang, Jakarta.
3(4), 1603-1614. [16] Silalahi, B., Rumondang., 1995.
[7] Djafar, Sahdia. dkk. (2016). Study Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Penerapan K3 Pada Operator Alat Kerja. Jakarta: PT. Pustaka Binaman
Berat ADT 40D PAda Tambang Pressindo.
Bawah Tanah Site Kencana di PT. [17] Supriyadi. (2017). “ Identifikasi Bahaya dan
Nusahalmahera Minerals Kabupaten Penilaian Resiko pada Divisi Boiler
Halmahera Utara. Dintek, 9(2) 15- menggunakan Metode Hazard
24. Identification, Risk Assessment, and Risk
[8] Lufri. (2007). Kiat Memahami Control (HIRARC) “. Journal of Industrial
Metodologi dan Melakukan Hygiene and Occupational Health, Vol 1.
Penelitian. Padang: UNP Press No 2.
[9] Peraturan Menteri Energi dan [18] Sepang, Bryan Alfons Willyam Sepang.
Sumberdaya mineral Nomor 26 (2013). “Manajemen Resiko Keselamatan
Tahun 2018 “Pelaksanaan Kaidah dan Kesehatan Kerja (K3) pada Proyek
Pertambangan Yang Baik dan Pembangunan Ruko Orlens fashion
Pengawasan Pertambangan Mineral Manado”. Jurnal Sipil Statistik, Vol 1. No 4.
dan Batubara” [19] Jumarinda. (2020). “Kajian Implementasi
[10] Pramadhan, A. M., Yusuf, M., & Sistem Manajemen Keselamatan
Iskandar, H. (2019). GAP Analisys Pertambangan dalam Rangka Meningkatkan
Pemenuhan Elemen Pada Sistem Performa Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Manajemen Keselamatan Tambang Bijih Emas Bawah Tanah di PT.
pertambangan Berdasarkan Dempo Maju Cemerlang, Kabupaten Pesisir
Peraturan Menteri ESDM Nomor Selatan, Provinsi Sumatra Barat”. Jurnal
38 Tahun 2014 di PT. Bukit Asam Bina Tambang, Vol. 5, No. 5.
Tbk Unit Penambangan Tanjung [20] Prabowo, H., & Yarsila, A. C. (2019).
Enim. Pertambangan, 3(3), 20-26. Evaluasi Penerapan Keselamatan Dan
[11] Ramadhana, L., & Abdullah, R. Kesehatan Kerja Tambang Bawah Tanah
(2019). Job Safety Analisys Sebagai Dalam Penggunaan Alat Pelindung Diri
Penerapan Kesadaran (APD) Guna Meningkatkan Mutu
Keselamatandan Kesehatan Kerja Keselamatan Kerja Pada Area
Pada PT. Mega Sejahtera Sugan di Penambangan Batubara Lokasi CBP PT.
Jorong Sopang, Kecamatan CAHAYA BUMI PERDANA. Bina
Pangkalan Koto Baru, kabupaten Tambang, 4(1), 175-181.
Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. [21] Joni, R. R., Rusli, H. A. R., & Prabowo, H.
Bina Tambang, 5(2), 187-197. (2018). Analysis Of JHA, JSA and
[12] Sumarno, Gito., Winarso, A., & Management K3 At KIP 16 Bangka Ocean
Fardhan, M. (2018). Analisis Mining Units PT Timah (Persero) Tbk
Implementasi Sistem Manajemen Province Bangka Belitung Islands. Bina
Keselamatan Pertambangan Batubara Tambang, 3(1), 415-437.
di Plant Support Equipment [22] Prabowo, H., Prengki, I., & Amran, A.
Departement. Prosiding Nasional (2019, December). Analysis System
Rekayasa Teknologi Industri dan Occupational Health And Safety in coal
Informasi, 51-55. Underground. In Journal of Physics:
[13] Ardyanti, Rima. (2018). “Identifikasi Conference Series (Vol. 1339, No. 1, p.
Bahaya dan Resiko Menggunakan 012107). IOP Publishing
Metode Hirarc pada Aktivitas
Tambang Bauksit di PT. Aneka
Tambang tbk Tayan Hilir”.

90

You might also like