Professional Documents
Culture Documents
Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro
Kampus Tembalang, Semarang 50275 Telp/Fax. 024-7474698
Abstract
The objectives of this research was to study and find out the effects of electrical voltage
differences and initial fragment size on growth performance and survival rate of coral in biorock
transplantation method. The materials observed in this research was coral fragments (Acropora
cerealis) which located in Pemuteran Beach, Bali. The research was conducted by using field
experiment method and the coral transplantation method is carried out by using biorock technology.
This biorock method uses a low-voltage electricity which produces an electrolysis reaction and
mineral accretion in water to increase coral growth and survival rate. The main parameters
measured were the coral growth performance and survival rate. The supporting parameters are
physics and chemical parameters of sea waters, including: temperature, salinity, pH degree,
sedimentation and brightness. The result of this research was coral growth performance which has
cultivated by using biorock method in 6 voltages (3.74 ± 0.16 cm) for coral fragment with an initial
size of 3 cm and (6.02 ± 0.63 cm) ) for coral fragment with an initial size of 5 cm; 12 voltages (4,55
± 0,40 cm) ) for coral fragment with an initial size of 3 cm and (6,13 ± 0,39 cm) ) for coral fragment
with an initial size of 5 cm. In addition, the highest growth performance and survival rate was seen
in 6 voltage in both fragment size biorock method.
Keyword : Biorock, Coral Transplantation, Voltage, Fragment Size, Acropora cerealis, Pemuteran
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan tegangan listrik dan ukuran
awal fragmen pada metode transplantasi biorock terhadap pertumbuhan dan tingkat ketahanan hidup
karang. Materi yang diobservasi dalam penelitian ini adalah fragmen karang Acropora cerealis yang
berada di Pantai Pemuteran, Bali. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode
eksperimental lapangan dan teknik transplantasi karang dengan menggunakan teknologi biorock.
Metode biorock ini memanfaatkan aliran listrik bertegangan rendah yang mampu menghasilkan suatu
rekasi elektrolisis dan akresi mineral di dalam air untuk meningkatkan laju pertumbuhan dan tingkat
ketahanan hidup karang. Parameter utama yang diukur pada penelitian ini adalah laju pertumbuhan
dan tingkat ketahanan hidup karang. Parameter pendukungnya adalah parameter kimia fisika perairan,
meliputi : suhu, salinitas, derajat keasaman, sedimentasi dan kecerahan. Hasil dari penelitian ini dapat
dilihat dari pertumbuhan karang transplan pada metode biorock dengan tegangan 6 volt (3,74 ± 0,16
cm) untuk ukuran awal fragmen 3 cm, dan (6,02 ± 0,63 cm) untuk ukuran fragmen 5 cm ; tegangan
12 volt (4,55 ± 0,40 cm) untuk ukuran awal fragmen 3 cm dan (6,13 ± 0,39 cm) untuk ukuran fragmen
5 cm. Selain itu, laju pertumbuhan dan ketahanan hidup tertinggi terlihat pada karang yang
menggunakan metode biorock dengan voltase 6 volt pada kedua ukuran fragmen.
Kata Kunci : Biorock, Transplantasi Karang, Voltase, Ukuran Fragmen, Acropora cerealis,
Pemuteran
1
Journal Of Marine Research.
Volume III, Nomor 19, Tahun 2014, Halaman 491
Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jmr
rendah serta ukuran awal fragmen yang Perlatan yang digunakan selama
beragam untuk membuktikan pengaruh penelitian antara lain : Peralatan scuba
positif dan negatif dari berbagai penelitian diving, struktur biorock, jangka sorong,
sebelumnya. kamera underwater, papan sabak, alat tulis,
Sedangkan untuk ukuran fragmen kertas lakmus, sechii disk, thermometer dan
karang yang digunakan pada metode bola duga.
biorock masih dalam bentuk koloni, Parameter utama yang diteliti
sehingga perlu adanya penentuan adalah pertumbuhan tinggi dan ketahanan
penggunaan jumlah terkecil materi hidup hidup dari karang transplan. Parameter
yang sesuai untuk metode ini, tanpa pendukung yang diteliti adalah parameter
mengorbankan banyak karang yang dapat kimia dan fisika perairan, meliputi : suhu,
merusak ekosistem. salinitas, derajat keasaman, sedimentasi
Berdasarkan uraian diatas, penelitian dan kecerahan.
ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Metode yang digunakan dalam
perbedaan tenaga listrik (volt) dan ukuran penelitian ini adalah metode eksperimen
awal (tinggi) fragmen serta interaksi antara lapangan, yaitu suatu cara yang digunakan
keduanya terhadap pertumbuhan dan untuk mengetahui hubungan sebab akibat
tingkat kelangsungan hidup pada karang dengan cara memberikan satu atau lebih
Acropora cerealis (A. cerealis, Veron perlakuan dan membandingkan hasilnya
1993) yang ditrasnplantasi menggunakan untuk dilihat pengaruhnya terhadap obyek
teknologi biorock. penelitian yang dilakukan di lapangan
Melalui perbedaan tegangan listrik (Nazir, 1988).
yang diberikan akan dapat diketahui batas Rancangan penelitian yang
minimal dan maksimal tegangan listrik dilakukan adalah rancangan penelitian
yang optimal bagi pertumbuhan karang. petak terbagi yang mempunyai dua faktor
Sedangkan melalui perbedaan ukuran awal yaitu perbedaan voltase sebagai faktor
fragmen yang diterapkan akan menentukan petak utama dengan tiga voltase berbeda
penggunaan jumlah terkecil materi hidup yaitu 0, 6 dan 12 volt serta ukuran awal
yang sesuai untuk metode biorock, tanpa fragmen sebagai faktor anak petak dengan
mengorbankan banyak karang yang dapat dua ukuran awal yaitu 3 dan 5 cm. Total
menganggu kelestarian ekosistem. frgamen yang ditrasnplan berjumlah 30
Manfaat dari penelitian ini diharapkan buah yang diletakkan secara acak dalam 3
dapat menjadi sumber informasi dalam buah meja transplantasi. Setiap meja
teknologi transplantasi karang dengan transplantasi dialiri tegangan listrik yang
menggunakan teknologi biorock, sehingga berbeda dengan berisi 10 buah fragmen
dalam proses pemeliharaan transplantasi karang dengan dua variasi ukuran awal.
karang dapat semakin cepat dan efektif. Perlakuan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
MATERI DAN METODE a. Perlakuan A, pemberian voltase
Materi yang diamati dalam sebesar 6 volt pada 10 buah fragmen
penelitian ini adalah fragmen karang karang. Masing-masing 5 buah
Acropora cerealis (A. cerealis, Veron fragmen berukuran 3 cm dan 5 buah
1993) yang berlokasi di perairan Pantai fragmen berukuran 5 cm.
Pemuteran, Desa Pemuteran, Kecamatan b. Perlakuan B, pemberian voltase
Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Bali, yang sebesar 12 volt pada 10 buah fragmen
terletak pada koordinat 114°40’27.3” BT - karang. Masing-masing 5 buah
114°39’18.9” BT dan 08°07’5.7” LS - fragmen berukuran 3 cm dan 5 buah
08°07’33.4” LS. fragmen berukuran 5 cm.
3
Journal Of Marine Research.
Volume III, Nomor 19, Tahun 2014, Halaman 491
Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jmr
c. Perlakuan C, perlakuan control tanpa berjauhan dari struktur rangka besi di dasar
menggunakan tegangan listrik pada 10 perairan. Panjang kabel yang digunakan
buah fragmen karang. Masing-masing tergantung pada jarak dan kedalaman yang
5 buah fragmen berukuran 3 cm dan 5 diinginkan atau disesuaikan dengan kondisi
buah fragmen berukuran 5 cm kelandaian pantai.
Struktur biorock pada penelitian ini Koloni indukan Acropora cerealis
adalah sebuah meja transplantasi yang (A. cerealis, Veron 1993) sebagai karang
berbentuk rangka persegi dari besi (tanpa donor diperoleh pada kedalaman 2 hingga 3
melalui proses pengecatan dan galvanisasi) meter. Indukan yang disampling kurang
dengan ukuran 1 x 1 x 0,5 (meter) untuk lebih memiliki diameter sebesar 20 cm dan
masing-masing ukuran panjang, lebar dan bebas dari penyakit. Glynn et al. (2006)
tinggi. menyatakan, koloni induk untuk kegiatan
Struktur berbentuk meja ini transplantasi karang harus terbebas dari
berfungsi sebagai katoda yang akan kemungkinan berbagai penyakit dan tidak
menerima aliran elektron sebagai hasil dari mengalami pemutihan (bleaching).
reaksi elektrolisis yang terjadi. Selain itu Seluruh sampel karang transplan
struktur ini juga sekaligus berfungsi diposisikan secara horisontal. Sampel
sebagai media transplantasi. Pada bagian tersebut diikat kuat dengan menggunakan
kaki meja dililitkan ujung dari sebuah kabel kabel ties pada sepanjang titik pertemuan
listrik berukuran 3 x 2,5 cm dengan panjang vertikal dan horisontal pada rangka besi.
kurang lebih 100 meter. Ujung kabel Jarak antar karang transplan untuk setiap
satunya dihubungkan ke kutub negatif pada metode dibuat sama (0,25 meter). Posisinya
sebuah power supply DC model 8730 diatur sesuai dengan jumlah transplan dan
bertegangan 6-15 volt yang berfungsi panjang rak yang digunakan agar tidak
sebagai sumber aliran listrik. saling menempel dan mempengaruhi satu
Anoda (kutub positif) dalam sama lain. Tata letak urutan sampel pada
rangkaian struktur biorock ini dibuat meja transplan ditempatkan secara acak.
menggunakan logam titanium berukuran 1 Hal ini bertujuan agar setiap sampel
x 1 meter yang dibingkai dengan pipa mempunyai peluang yang sama untuk
paralon berisi pasir. Pengisian pipa dengan menerima perlakuan yang diberikan
pasir bertujuan untuk membuat rangka (Edwards dan Gomez, 2008).
anoda tersebut tenggelam di dasar perairan. Data penelitian diperoleh dari hasil
Sama halnya dengan katoda, pada ujung pengamatan langsung terhadap kejadian
logam titanium yang berfungsi sebagai dari objek yang diteliti. Data yang diambil
anoda ini dililitkan ujung dari sebuah kabel adalah data pertumbuhan tinggi fragmen,
listrik dengan ukuran dan panjang yang foto fragmen karang, jumlah transplan yang
sama. Perbedaannya terletak pada ujung bertahan hidup, sampel mineral dan data
kabel satunya yang dihubungkan ke kutub kualitas perairan. Pengukuran pertambahan
positif pada sumber energi listrik. tinggi karang transplan dilakukan dengan
Terdapat tiga buah struktur biorock menggunakan jangka sorong serta hasil
yaitu masing-masing bertegangan listrik 0 pengambilan foto fragmen karang yang
volt (kontrol), 6 volt, 12 volt. Pada tiap diolah dengan menggunakan aplikasi CPCe
struktur biorock ini terpasang dua buah (Coral Point Count with Excel extension),
jalur kabel yang terhubung dengan power untuk mengetahui pertambahan tinggi
supply sebagai sumber arus listrik DC. Satu fragmen karang secara lebih akurat.
buah kabel terhubung pada struktur besi Proses perhitungan data dilakukan
sebagai katoda dan satu buah kabel lain secara deskriptif, rumus yang digunakan
dihubungkan pada logam titanium sebagai dalam proses perhitungan data, adalah
anoda yang posisinya diletakkan tidak Pertambahan Tinggi (Kudus dan Wijaya,
4
Journal Of Marine Research.
Volume III, Nomor 19, Tahun 2014, Halaman 491
Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jmr
2001), Laju Pertumbuhan (Effendie, 1979) pembentukan mineral pada katoda yang
dan Survival Rate (Ricker, 1975). Selain memicu percepatan pertumbuhan karang.
itu, dilakukan juga uji Scanning Electron
Microscope (SEM) dan Energy Dispersive HASIL DAN PEMBAHASAN
Ray Analysis (EDX) untuk menganalisa Hasil pengamatan pada penelitian
struktur mineral yang terbentuk pada ini meliputi laju pertumbuhan, komposisi
katoda. Uji SEM dan EDX ini dilakukan mineral, ketahanan hidup karang transplan
untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dan kualitas perairan.
voltase terhadap pembentukan mineral
berwarna putih yang menutupi katoda Pertumbuhan Fragmen Karang
selama proses biorock berlangsung. Hasil Data laju pertumbuhan karang
dari uji tersebut adalah data topografi, Acropora cerealis (A. cerealis, Veron
morfologi hingga komposisi dari mineral 1993) selama 12 minggu selengkapnya
yang bisa dianalisa baik secara kuantitatif disajikan dalam bentuk grafik seperti pada
maupun kualitatif. Sehingga dapat terlihat Gambar 1.
kelebihan dan kekurangan dari pemberian
tinggi rendahnya tegangan listrik terhadap
Gambar 1. Grafik laju pertumbuhan karang Acropora cerealis (A. cerealis, Veron 1993)
dengan perbedaan tegangan listrik (volt) terhadap ukuran awal (tinggi) fragmen yang berbeda.
Rata-rata hasil pertumbuhan karang untuk karang dengan ukuran awal fragmen
transplan pada metode biorock dengan 5 cm.
tegangan listrik 6 volt yaitu 3,74 ± 0,16 cm Pemberian tegangan listrik pada
untuk karang dengan ukuran awal fragmen metode biorock dan perlakuan ukuran awal
3 cm dan 6,02 ± 0,63 cm untuk karang fragmen terlihat memberikan pengaruh
dengan ukuran awal fragmen 5 cm. Pada yang berbeda terhadap pertumbuhan
metode biorock dengan tegangan listrik 12 fragmen. Dari hasil analisis statistik dengan
volt rerata hasil pertumbuhannya yaitu 4,55 menggunakan Repeated Measurement
± 0,40 cm untuk karang dengan ukuran ANOVA menujukkan bahwa perlakuan
awal fragmen 3 cm dan 6,13 ± 0,39 cm metode biorock dengan perbedaan voltase
untuk karang dengan ukuran awal fragmen lebih tinggi (12 volt) dan lebih rendah (6
5 cm. Sedangkan pada metode non-biorock volt) serta perbedaan ukuran lebih tinggi (5
(0 volt), rerata hasil pertumbuhannya yaitu cm) dan lebih rendah (3 cm) menunjukkan
3,31 ± 0,09 cm untuk karang dengan ukuran pengaruh yang berbeda nyata (F hitung > F
awal fragmen 3 cm dan 5,21 ± 0,05 cm Tabel) terhadap pertumbuhan karang pada
metode non-biorock (0 volt). Akan tetapi,
5
Journal Of Marine Research.
Volume III, Nomor 19, Tahun 2014, Halaman 491
Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jmr
Tabel 1. Hasil analisis Sidik Ragam pengaruh perbedaan tegangan listrik (volt) dan variasi
ukuran fragmen terhadap pertumbuhan karang
6
Journal Of Marine Research.
Volume III, Nomor 19, Tahun 2014, Halaman 491
Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jmr
listrik 12 volt didapati lebih rapuh dan Oksida (59.92%), Natrium (2.29%),
mudah meluruh saat tersentuh bila Magnesium (24.80 %), Sulfur (0.33 %),
dibandingkan dengan struktur mineral yang Kalsium (0.57%). (Gambar 2 –3).
terbentuk pada katoda biorock bervoltase 6 Hasil analisis SEM dan EDX
volt. membuktikan bahwa struktur mineral pada
Sampel mineral pada katoda biorock dengan voltase 6 volt memang
biorock dengan voltase 6 volt, komposisi lebih padat bila dibandingkan struktur
mineralnya mengandung unsur Karbon mineral pada biorock dengan voltase 12
(7.48%), Oksida (61.94%), Natrium (3.64 volt dengan perbandingan komposisi
%), Magnesium (26.24 %), Sulfur (0.23 %), magnesium sebesar 26.24 % dan 24.80 %
Kalsium (0.37 %). Sedangkan sampel serta kalsium sebesar 0,57% dan 0.37 %
mineral pada katoda biorock dengan (Gambar 2 –3).
voltase 12 volt komposisi mineralnya
mengandung unsur Karbon (12.09 %),
10400
9600
8800
MgKa
OKa
8000
7200
6400
Counts
5600
4800
4000
SKb
NaKa
3200
CaKa
CaKb
2400
CKa
SKa
1600
800
0
0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00 8.00 9.00 10.00
keV
Gambar 2. Grafik Hasil Uji SEM dan EDX (Komposisi Kandungan Mineral pada Struktur
Katoda Biorock 6 volt)
11000
10000
MgKa
9000
OKa
8000
7000
Counts
6000
5000
4000
SKb
NaKa
3000
CaKa
CKa
CaKb
SKa
2000
1000
0
0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00 8.00 9.00 10.00
keV
Gambar 3. Grafik Hasil Uji SEM dan EDX (Komposisi Kandungan Mineral pada Struktur
Katoda Biorock 12 volt)
7
Journal Of Marine Research.
Volume III, Nomor 19, Tahun 2014, Halaman 491
Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jmr
Gambar 4. Hasil Uji SEM dan EDX (a) 6 volt ; 70x, (b) 12 volt ; 70x, (c) 6 volt ; 300x, (d)
12 volt ; 300x, (e) 6 volt ; 1500x, (f) 12 volt ; 1500x
8
Journal Of Marine Research.
Volume III, Nomor 19, Tahun 2014, Halaman 491
Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jmr
Hasil ini sesuai dengan pernyataan cepat bila dibandingkan dengan substrat
Goreau (2006) bahwa reaksi elektrolisis karang alami, hal ini karena proses
yang terjadi akibat aliran listrik pada anoda biosintesa pada karang yang menjadi jauh
dan katoda akan mendorong pembentukan lebih efisien dalam pemakaian energi untuk
mineral alami pada air laut, seperti kalsium pembentukan kalsit, sehingga energi yang
karbonat dan magnesium hidroksida. digunakan untuk pertumbuhan dan
Kalsium dan magnesium yang merupakan reproduksi mendapat porsi lebih banyak
dua unsur terpenting dalam pertumbuhan (Hilbertz dan Goreau, 1996).
karang akan diendapkan di sekitar katoda.
Bila unsur-unsur kalsium dan magnesium Tingkat Kelangsungan Hidup Karang
melimpah di sekitar katoda, maka ketika Berdasarkan dari hasil pengamatan
bibit karang ditempelkan pada katoda, setiap minggu selama 3 bulan, terdapat 32
pertumbuhan karang akan lebih cepat fragmen karang Acropora cerealis (A.
terjadi. cerealis, Veron 1993) yang bertahan hidup
Penyerapan unsur-unsur tersebut hingga akhir penelitian. Pada metode non-
terjadi melalui transpor aktif ke dalam biorock didapati 5 fragmen karang mati
jaringan tubuh karang. Kalsium tersebut akibat bleaching dan 2 fragmen karang
kemudian terakumulasi ke dalam jaringan tertutup alga. Sedangkan pada metode
karang dalam bentuk kalsium karbonat. biorock didapati satu fragmen karang mati
Lapisan kalsium karbonat yang dihasilkan akibat bleaching. Presentase tingkat
oleh terumbu karang dengan metode ketahanan hidup karang pada tiap
biorock berkembang 3 sampai 4 kali lebih perlakuan dapat dilihat pada Tabel 2.
Voltase
Ukuran Awal
0 volt 6 volt 12 volt
3 cm 60% 100% 100%
5 cm 40% 100% 80%
Secara keseluruhan fragmen karang sebesar 16-50 kali lebih baik setelah
transplan dengan ukuran awal 3 cm dan 5 sebelumnya mengalami bleaching akibat
cm pada metode biorock, memiliki tingkat kenaikan suhu pada tahun 1998 (Goreau,
ketahanan hidup yang sangat baik bila 2009). Bahkan dalam kondisi substrat yang
dibandingkan dengan transplan karang tidak mendukung seperti substrat
dengan ukuran yang sama pada metode berlumpur di wilayah Panama, Republik
non-biorock. Menurut Goreau (2009), Dominica dan Thailand, eksperimen
karang yang tumbuh dengan bantuan biorock untuk beberapa species porites dan
biorock memang memiliki kemampuan karang lunak dapat tumbuh dengan
untuk memulihkan diri dari kerusakan fisik signifikan (Goreau dan Hilbertz, 1996)
hingga 20 kali lebih cepat dariapada karang Hal ini didukung oleh (Kimberley,
yang tumbuh alami. Selain itu karang pada 2007) yang menyatakan bahwa metode
biorock juga memiliki tingkat ketahanan biorock memang dapat membuat karang
hidup 50 kali lebih tinggi terhadap kenaikan lebih tahan terhadap perubahan lingkungan.
suhu yang menyebabkan fenomena Pemberian aliran listrik terhadap karang
bleaching. diindikasikan memberi peran penting
Eksperimen biorock yang dilakukan terhadap stilmuasi perbaikan membran,
di Maladewa menunjukkan ketahanan regenerasi sel dan pemulihan jaringan yang
9
Journal Of Marine Research.
Volume III, Nomor 19, Tahun 2014, Halaman 491
Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jmr
rusak. Hal inilah yang membuat karang dibandingkan metode biorock dengan
pada metode biorock dapat tumbuh dengan tegangan listrik 12 volt. Hal ini terlihat dari
ketahahan yang sangat tinggi terhadap perbedaan kualitas endapan zat kapur yang
stress dan perubahan lingkungan. (Alvarez terbentuk di sekitar katoda biorock.
et al, 1983) Komposisi endapan zat kapur yang
terbentuk pada katoda biorock bertegangan
Kondisi Fisik Perairan 6 volt lebih tinggi daripada yang terbentuk
Kondisi perairan di wilayah pada katoda biorock bertegangan 12 volt.
pengamatan dapat diketahui melalui Tingkat ketahanan hidup karang
beberapa parameter umum kimia fisika secara keseluruhan mencapai 80 %. Tingkat
perairan. Hasil pengukuran parameter ketahanan hidup tertinggi (100%)
tersebut menunjukkan kondisi yang dihasilkan pada metode biorock bervoltase
mendukung bagi pertumbuhan karang, 6 volt dengan ukuran awal fragmen 3 dan 5
yaitu suhu 29 °C, nilai pH 8-9, salinitas cm. Transplantasi dengan metode biorock
pada kisaran 35 ppt , kecepatan arus sebesar yang paling efisien adalah menggunakan
2-20 cm/s , kedalaman 8 meter dan metode biorock dengan tegangan listrik 6
kecerahan berkisar antara 6-7 meter. volt dan ukuran fragmen awal sekitar 3-5
Secara keseluruhan kondisi cm.
lingkungan di perairan Pantai Pemuteran,
Bali pada umumnya mendukung bagi DAFTAR PUSTAKA
pertumbuhan dan kelangsungan hidup Abdallah, Khalid. 2009. Comparative
karang transplan dengan parameter- Study Of The Growth And
parameter lingkungan yang relatif stabil. Survival Rate Of Hard Coral
Pada penelitian yang dilakukan pada bulan Transplant In Biorock And Non
Januari hingga Maret, suhu dan salinitas Biorock Artificial Reef. [Thesis]
pada perairannya tergolong sangat baik. Marine Science – IPB. Bogor
Padahal pada masa ini terjadi musim Timur Alvarez, O.M., P.M. Mertz., R.V.
(angin muson Barat), dimana curah hujan Smerbeck., and W.H. Eaglstein.
yang terjadi berada pada angka tertinggi 1983. The Healing of superficial
dari semua musim yang ada. Namun, hal ini skin wounds is stimulated by
tidak terlalu mempengaruhi perubahan external electrical current.
kualitas air di lokasi penelitian. Journal Of Investigative
Dermatology 81 :144-148
KESIMPULAN Aryani, Amirah. 2011. Studi Kelangsungan
Berdasarkan hasil penelitian selama Hidup dan Pertumbuhan Karang
3 bulan (12 minggu) pada bulan Januari- A.formosa dengan Menggunakan
Maret 2014 di Perairan Pantai Pemuteran, Teknologi Biorock di Pulau
Bali, maka dapat disimpulkan bahwa Barrang Lompo Kota Makassar.
Pemberian tegangan listrik (volt) dan FIKP UNHAS Makassar
ukuran awal (tinggi) fragmen yang berbeda Beddoe, L., J. Agard., and D.T. Philip.
pada metode biorock memberikan 2008. Electrical enhancement of
pengaruh yang berbeda nyata (P ≤ 0,05) coral growth in Tobago.
terhadap pertumbuhan karang pada metode Proceedings of the 11th
non-biorock. International Coral Reef
Meskipun analisis statistik Symposium. Fort Lauderdale FL.
menunjukan hubungan yang tidak berbeda Borell, E.M. 2008. Coral photophsyologi in
nyata (P ≥ 0,05), namun perlakuan metode respone to thermal stress,
biorock dengan tegangan listrik 6 volt nutritional statusand seawater
memberikan pertumbuhan yang lebih baik electrolysis. Thesis. Centre for
10
Journal Of Marine Research.
Volume III, Nomor 19, Tahun 2014, Halaman 491
Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jmr
11