E-LEARNING

KEMENKEU CORPORATE UNIVERSITY

FGD PENGEMBANGAN FULL E-LEARNING
Di Lembaga Administrasi Negara

JAKARTA, 3 DESEMBER 2019

 10:20: 70 LEARNING MODEL
“Development will be about 70% from on-the-job
experiences and working on tasks and problems,
about 20% from feedback or working around good
and bad examples of the need, and 10% from
courses and reading.”
The 70:20:10 Model for Learning and Development,
based on a survey asking nearly 200 executives to
self-report how they believed they learned
The CAREER ARCHITECT® Development Planner, Fourth Edition, developed by Robert W. Eichinger and Michael
Michael M. Lombardo M. Lombardo for Lominger Limited, Inc., a subsidiary of Korn/Ferry International Robert. W Eichingers

Relevant – Applicative – Accessible - Impactful 2

 BAGAIMANA KEMENKEU CORPU DAPAT MENGINTEGRASIKAN
PEMBELAJARAN AGAR DAPAT MEMBERIKAN PENGALAMAN
PEMBELAJARAN YANG LENGKAP DAN MEMBERIKAN DAMPAK YANG
TINGGI PADA KINERJA?
INTEGRASI PEMBELAJARAN 10:20:70

BLENDED LEARNING
CLASSICAL PROGRAM

E- LEARNING
ACTION LEARNING

Relevant – Applicative – Accessible - Impactful 4

 STRATEGI PEMETAAN PROGRAM PEMBELAJARAN
E-LEARNING
E-Learning is a Good Option When…
 there is a significant amount of content to be delivered to a large “Developing e-learning is more
number of learners; expensive than preparing classroom
 learners come from geographically dispersed locations; materials... However, delivery costs for
 learners have limited mobility; e-learning are considerably lower..”
 learners have limited daily time to devote to learning;
 learners do not have effective listening and reading skills; Ghirardini, Beatrice (2011)
 learners have at least basic computer and Internet skills;
 learners are required to develop homogeneous background
knowledge on the topic;
 learners are highly motivated to learn and appreciate proceeding at
their own pace;
 content must be reused for different learners’ groups in the future; Sumber:
 training aims to build cognitive skills rather than psychomotor skills; Ghirardini, Beatrice., 2011, E-learning
 the course addresses long-term rather than short-term training methodologies: A guide for designing and
needs; developing e-learning courses, FAO,
Germany.
 there is a need to collect and track data.
Relevant – Applicative – Accessible - Impactful 5
STRATEGI PEMETAAN PROGRAM PEMBELAJARAN
E-LEARNING
1 Identifikasi Program yang dapat dilakukan
secara MASIF, misalnya:
Prioritisasi untuk program yang merupakan
“Organizational Competencies” (perlu
diketahui oleh seluruh ASN Kemenkeu)
dimanapun ditempatkan.

2 Pengembangan penjaringan peserta

melalui 2 mekanisme:

Push & Pull Learning: belajar kapanpun,

dimanapun oleh siapapun sesuai kebutuhan
(microlearning)

Relevant – Applicative – Accessible - Impactful 6

 DESAIN PEMBELAJARAN E-LEARNING
Untuk beberapa program dengan
level kognitif pada tujuan
pembelajaran menerapkan (Apply)
Pengembangan program e-learning dilakukan dan disertai Penugasan SYNCHRONOUS
dengan memperhatikan kaidah dan teori desain
pembelajaran SYNCHRONOUS LANGSUNG SYNCHRONOUS MAYA (SM)
(SL) *) Virtual Synchronous
LIve Synchronous
Belajar pada waktu yang sama tapi
Belajar pada waktu dan lokasi di
yang sama tempat yang berbeda

ASYNCHRONOUS
FASILITASI/
ASYNCHRONOUS MANDIRI
KOLABORATIF (AF)
(AM)
Collaborative/Instructor-led
Self-Paced Asynchronous
Asynchronous
Belajar kapan saja, dimana saja,
Belajar kapan saja, dimana saja,
tentang apa saja, secara mandiri
tentang apa saja, dan dengan siapa
saja

Diprioritaskan untuk program dengan level kognitif ASYNCHRONOUS

pada tujuan pembelajaran C2 : mengingat
(remember), memahami (understand)

Relevant – Applicative – Accessible - Impactful 7

SYNCHRONOUS MAYA

Relevant – Applicative – Accessible - Impactful 8

 ASYNCHRONOUS MANDIRI
MICROLEARNING

Latar Belakang perlu adanya peningkatan

kapasitas pegawai terkait IKU sebagai bagian dari
mekanisme penilaian kinerja di Kementerian Keuangan.
TUJUAN memberikan pemahaman terkait penyusunan
IKU kepada seluruh pegawai Kementerian Keuangan
MATERI Peraturan, Literatur, dan dokumentasi
pengelolaan kinerja terutama terkait IKU dari Biro
Perencanaan dan Keuangan dan Widyaiswara
FORMAT berupa microlearning (8 seri) dimana untuk
setiap microlearning akan disertai badge namun
peserta baru mendapatkan Sertifikat apabila berhasil
menyelesaikan seluruh seri microlearning (telah
mendapat 8 badges)

Relevant – Applicative – Accessible - Impactful 9

 ASYNCHRONOUS MANDIRI
E-LEARNING

Latar Belakang perlu adanya peningkatan

pemahaman pegawai terkait mekanisme penetapan
jabatan dan peringkat di Kementerian Keuangan.
TUJUAN memberikan pemahaman terkait penetapan
jabatan dan peringkat bagi pelaksana di Kementerian
Keuangan
MATERI Peraturan, Literatur, dan dokumentasi
penetapan jabatan dan peringkat bagi pelaksana dari
Biro Organisasi dan Ketatalaksanaan
FORMAT e-learning selama 12 JP (4 hari materi dan 1
hari tes sumatif)

Relevant – Applicative – Accessible - Impactful 10

 DESAIN CONTENT E-LEARNING
Kriteria Pemilihan Media Digital
Ragam Media & Gaya Belajar
Ragam Media
Membaca Mendengar Melihat Mencoba &
Mendengar & Melihat
Mempraktekkan
Ragam
Teks Audio Visual Video Animasi Simulasi & Games
Pengetahuan
doc, pdf, mp3, mp4, jpeg, dat, flv,
Swf, Swf, mp3, mp4,
html, e wav, wma, png, ppt, mp3, mp4,
html, dll mwv, dll
pub, dll dll gif, dll wmv, dll
Fakta √ √ √√ √√√ - -
Konsep √ √ √√ √√√ √√√ -
Prinsip √ √ √√ √√√ √√√ √√√ Sumber:
Prosedur √ √ √√ √√√ √√√ √√√ Adaptasi dari Ahmed, Moiz Uddin., Nazir
Keterangan: √ - relevan, √√ - lebih relevan, √√√ - sangat relevan Ahmed Sangi., Amjad Mahmood (2017)
Sumber:
Chaeruman, Uwes Anis., 2017, Pengembangan Model Desain Sistem Pembelajaran Blended untuk Program
Spada Indonesia, Disertasi, Universitas Negeri Jakarta, 2017 (diolah)

Program full e-Learning umumnya dihadapkan pada situasi profil pembelajar yang heterogen serta
memiliki preferensi dan gaya belajar yang berbeda-beda. Mitigasi:
 Menggunakan beragam media.
 Menciptakan alur belajar pada platform e-learning agar peserta mendapat pengalaman belajar.

Relevant – Applicative – Accessible - Impactful 11

STRUKTUR E-LEARNING

2. Mekanisme Pembelajaran

1. Deskripsi 4. KAM

Relevant – Applicative – Accessible - Impactful

S u a t u P e m b e l a j a r a n M a s i f u n t u k K e m e n k e u y a n3.
g Petunjuk
L e b i h B a iTeknis
k
STRUKTUR E-LEARNING

5. Materi Utama

6. Materi Suplemen
Relevant – Applicative – Accessible - Impactful
Suatu Pembelajaran Masif untuk Kemenkeu yang Lebih Baik
 E-Learning IDEALNYA tetap disertai dengan
ALUR PEMBELAJARAN yang memungkinkan
peserta mendapat Pengalaman Belajar seperti
halnya di kelas

7. Quiz / Bentuk Evaluasi Lain

8. Closing & Rekomendasi

Suatu Pembelajaran Masif untuk Kemenkeu yang Lebih Baik
LEARNING PLATFORM

Platform Pembelajaran Digital

Kemenkeu Learning Center
(juga tersedia dalam versi mobile)

Segera unduh aplikasinya di:

Relevant – Applicative – Accessible - Impactful

HOW WE DESIGN E-LEARNING

Relevant – Applicative – Accessible - Impactful

Relevant – Applicative – Accessible - Impactful 17