You are on page 1of 47

PENGKAYAAN PAKAN DENGAN MINYAK IKAN DAN MINYAK

JAGUNG UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN IKAN SIDAT


Anguilla bicolor, (McCelland, 1844)

SKRIPSI

Oleh

DEWI RETNO SARI

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2018

i
ABSTRACT

Feed Enrichment With Fish Oil And Corn Oil To Increase Eel Growth Rate
Anguilla bicolor, (McCelland, 1844)

By

DEWI RETNO SARI

Eel (Anguilla bicolor) is an Indonesian freshwater commodity that has high


economic value but has slow growth. One method to accelerate eel growth is
through feeding with the enrichment of essential fatty acids. The aim of this
research is to know the increase of growth rate of eel fish fed with the enrichment
of essential fatty acids with fish oil and corn oil. The study used 3 treatments and
3 replications ie A (0% corn oil + 0% fish oil), B (1.5% corn oil + 1.5% fish oil),
and C (3% corn oil + 3% fish oil). Parameters observed included specific growth
rate, total feed consumption, feed efiesiensi, fat retention, survival rate. The
supporting parameters are water quality. The data obtained were analyzed by
analysis of variance and continued by fisher test with 95% confidence interval.
The results showed that there was a significant effect (P <0.05) on the growth rate
of eel fish fed with the enrichment of essential fatty acids with fish oil and corn
oil. Treatment C (3% corn oil + 3% fish oil) is the optimum dose because it has
the best growth performance and best feed efficiency that is specific growth rate
(4.67%), total feed consumption (262,9 g), feed efiesiensi (61%), fat retention
(0,93) and survival rate (80%)

Keywords: corn oil, fatty, eel fish, fish oil, growth


ABSTRAK

Pengkayaan Pakan Dengan Minyak Ikan Dan Minyak Jagung


Untuk Meningkatkan Pertumbuhan Ikan Sidat Anguilla bicolor,
(McCelland, 1844)
By

DEWI RETNO SARI

Ikan sidat (Anguilla bicolor) merupakan komoditas ikan tawar Indonesia yang
memiliki nilai ekonomis tinggi namun, memiliki pertumbuhan yang lambat. Salah
satu metode untuk mempercepat pertumbuhan sidat yakni melalui pemberian
pakan dengan pengkayaan asam lemak esensial. Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui peningkatan laju pertumbuhan ikan sidat yang diberi pakan dengan
pengkayaan asam lemak esensial dengan minyak ikan dan minyak jagung.
Penelitian menggunakan 3 perlakuan dan 3 ulangan yaitu A (0% minyak jagung +
0% minyak ikan), B (1,5% minyak jagung + 1,5% minyak ikan), dan C (3 %
minyak jagung + 3% minyak ikan). Parameter yang diamati meliputi spesific
growth rate, jumlah konsumsi pakan, efiesiensi pakan, retensi lemak, survival rate.
Parameter pendukung yaitu kualitas air. Data yang diperoleh dianalisis dengan
analisis sidik ragam dan dilanjutkan uji fisher dengan selang kepercayaan 95%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh nyata (P<0,05) peningkatan
laju pertumbuhan ikan sidat yang diberi pakan dengan pengkayaan asam lemak
esensial dengan minyak ikan dan minyak jagung. Perlakuan C (3 % minyak
jagung + 3% minyak ikan) merupakan dosis optimum karena memiliki performa
pertumbuhan dan efiesiensi pakan terbaik yaitu spesific growth rate (4,67%),
jumlah konsumsi pakan (262,9 g), efiesiensi pakan (61%), retensi lemak (0,93)
dan survival rate (80%).

Kata Kunci : ikan sidat, lemak, minyak ikan, minyak jagung, pertumbuhan.
PENGKAYAAN PAKAN DENGAN MINYAK IKAN DAN MINYAK
JAGUNG UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN IKAN SIDAT
Anguilla bicolor, (McCelland, 1844)

Oleh

DEWI RETNO SARI

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar


SARJANA PERIKANAN

Pada

Jurusan Perikanan dan Kelautan


Fakultas Pertanian Universitas Lampung

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2018
Judul Skripsi : PENGKAYAAN PAKAN DENGAN
MINYAK IKAN DAN MINYAK JAGUNG
UNTUK MENINGKATKAN
PERTUMBUHAN IKAN SIDAT Anguilla
bicolor, (McCelland, 1844)

Nama Mahasiswa : Dewi Retno Sari

No. Pokok Mahasiswa : 1414111018

Jurusan / Program Studi : Perikanan dan Kelautan / Budidaya Perairan

Fakultas : Pertanian

MENYETUJUI
1. Komisi Pembimbing

Tarsim, S.Pi., M.Si Ir. Siti Hudaidah, M.Sc


NIP.197610122000121001 NIP. 196402151996032001

2. Ketua Jurusan Perikanan dan Kelautan

Ir. SitiHudaidah, M.Sc.


NIP.196402151996032001
MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Tarsim, S.Pi., M.Si

Sekertaris : Ir. Siti Hudaidah, M.Sc

Penguji
Bukan Pembimbing : Henni Wijayanti, S.Pi., M.Si

2. Dekan Fakultas Pertanian

Prof. Dr. Ir. Irwan Sukri Banuwa, M.Si


NIP 1961 1020 198603 1 002

Tanggal Lulus Ujian Skripsi : 28 September 2018


RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal 23


Oktober 1996 sebagai anak ketiga dari tiga bersaudara putri
dari Yatiman Hidayat dan Ibu Turiyem Yang diberi nama
Dewi Retno Sari

Penulis memulai pendidikan formal dari Taman Kanak-Kanak


(TK) Negeri Pembina Bandar Lampung diselesaikan pada
tahun 2002, dilanjutkan ke Sekolah Dasar Negeri SD Negeri 2 Tanjung Gading
Bandar Lampung diselesaikan pada tahun 2008, Sekolah Menengah Pertama SMP
Negeri 23 Bandar Lampung diselesaikan pada tahun 2011, dan Sekolah
Menengah Atas SMA Negeri 1 Bandar Lampung diselesaikan pada tahun 2014.
Penulis melanjutkan pendidikan ke jenjang S1 di Program Studi Budidaya
Perairan, Jurusan Perikanan dan Kelautan, Fakultas Pertanian Universitas
Lampung melalui Jalur Seleksi Ujian Mandiri (UM) pada tahun 2014 dan
menyelesaikan masa studinya pada tahun 2018.

Selama menjadi mahasiswa penulis aktif di organisasi Himpunan Mahasiswa


Perikanan dan Kelautan Universitas Lampung (HIMAPIK) sebagai anggota
bidang Kewirausahaan pada tahun 2015/2016 dan menjadi anggota bidang
Kewirausahaan pada tahun 2016/2017.

Penulis mengikuti Praktik Umum (PU) di Balai Riset Pemuliaan Ikan (BRPI)
Sukamandi, Subang, Jawa Barat dengan judul “Teknik Pembenihan Ikan
Gurami (Osphronemus gouramy) di Balai Riset Pemuliaan Ikan Sukamandi
Subang Jawa Barat” pada bulan Juli - Agutus 2017.
Penulis telah melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Rama Indra,
Kecamatan Seputih Raman, Kabupaten Lampung Tengah selama 40 hari yaitu
dari bulan Januari - Februari 2017. Penulis melakukan penelitian akhir pada bulan
Desember - Januari 2018 di Laboratorium Perikanan dan Kelautan, Fakultas
Pertanian Universitas Lampung dengan judul “Pengkayaan Pakan Dengan
Minyak Ikan Dan Minyak Jagung Untuk Meningkatkan Pertumbuhan Ikan
Sidat Anguilla bicolor, (McCelland, 1844)”.
PERSEMBAHAN

Bismillahirrahmannirrahim
Dengan Menyebut Nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

Syukur Alhamdulillah kupanjatkan atas


berkat, rahmat dan karunia yang Allah SWT berikan kepadaku,
dengan penuh rasa cinta, kasih dan sayang serta dengan
kerendahan hati, ku persembahkan imbuhan kecil dibelakang
namaku untuk kedua Orang Tuaku

Papah Yatiman Hidayat dan Mamah Turiyem Tercinta


Sebagai tanda bakti, hormat, dan rasa terimakasih yang tiada
terhingga, selalu mendoakanku dan memotivasiku agar selalu
menjadi yang lebih baik

Kakak-kakaku Diandari dan Decy Kumala Sari, S.Si serta


seluruh keluarga besar yang telah memberikan kasih sayang,
dukungan, kebahagiaan dan cinta kasih

Sahabat-sahabatku yang telah banyak membantu dan


memberikan kebahagiaan, bantuan serta canda tawa dalam
kehidupanku selama ini

SERTA

Almamaterku Tercinta “Universitas Lampung”


MOTTO

“Orang yang pintar bukanlah orang yang merasa pintar, akan tetapi
ia adalah orang yang merasa bodoh, dengan begitu ia tak akan
pernah berhenti untuk terus belajar”
(Imam Zen)

“Barangsiapa yang mengamalkan ilmu yang ia ketahui maka allah


akan memberikan kepadanya ilmu yang belum ia ketahui”
(HR. Imam Ahmad)

“Kebaikan yang dilakukan kepada orang lain akan kembali kepada


diri kita sendiri, sekalipun tidak dalam bentuk kebaikan yang sama,
begitu pula dengan keburukan yang di lakukan”
(Dewi Retno Sari)

“Jalankan pekerjaan, bekerja lebih kuat, berpikir lebih keras,


bersyukur lebih banyak, jual lebih banyak harapan prediksi anda.
Karena
Tak ada jalan pintas”
(Mark Cuban)
SANWACANA

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan kesehatan, kekuatan dan kemudahan sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Pengkayaan Pakan Dengan
Minyak Ikan Dan Minyak Jagung Untuk Meningkatkan Pertumbuhan Ikan
Sidat Anguilla bicolor, (McCelland, 1844)”, sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Perikanan di Universitas Lampung.

Selama proses penyelesaian skripsi ini, penulis telah memperoleh banyak bantuan
dari berbagai pihak. Maka dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan
terimakasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Irwan Sukri Banuwa, M.Si., selaku Dekan Fakultas
Pertanian Universitas Lampung.
2. Bapak Limin Santoso, S.Pi., M.Si., selaku Ketua Program Studi Budidaya
Perairan Fakultas Pertanian Universitas Lampung.
3. Bapak Tarsim, S.Pi., M.Si., selaku Pembimbing Utama yang yang telah
meluangkan waktunya, membagi ilmu, membimbing dengan penuh
kesabaran, memberikan saran dan motivasi sehingga skripsi ini dapat
diselesaikan.
4. Ibu Ir. Siti Hudaidah, M.Sc selaku Ketua Jurusan Perikanan dan Kelautan
Fakultas Pertanian Universitas Lampung dan Pembimbing Kedua yang
telah memberikan ilmu dan segenap pemikiran dengan kesabarannya,
memberikan bimbingan, nasihat dan motivasi sehingga skripsi ini dapat
diselesaikan.
5. Ibu henni Wijayanti, S.Pi., M.Si., selaku Penguji yang telah memberikan
kritik, saran, dan masukan yang membangun terhadap skripsi ini.
6. Bapak Dr. Supono, S.Pi., M.Si., selaku Dosen Pembimbing Akademik
yang telah meluangkan waktu dan saran, serta senantiasa membimbing
penulis selama ini.
7. Ibu Dwi Mulyasih, S.Pi., M.Si., selaku dosen Jurusan Perikanan dan
Kelautan yang telah memberikan waktunya untuk diskusi, bantuan,
memberi saran motivasi dan semangat terhadap skripsi ini.
8. Seluruh Dosen dan Staf Jurusan Perikanan dan Kelautan Fakultas
Pertanian, Universitas Lampung atas segala ilmu dan bantuan yang
diberikan selama ini.
9. Kedua orang tuaku, Papah Yatiman Hidayat dan Mamah Turiyem yang
selalu senantiasaa memberikan kasih sayang, perhatian, pengorbanan,
motivasi, dukungan, kebahagiaan serta doa yang tiada henti demi
kesuksesanku.
10. Kakak ku tersayang Diandari dan Decy Kumala Sari, S.Si., yang selalu
memberikanku semangat, doa, dukungan, tenaga dan motivasi ke arah
yang lebih baik untuk adiknya.
11. Kakak ipar ku Ahmad Khudroni dan Bagus Rusdianto, S.Pd serta
keponakanku yang lucu M. Daffa Ghasani, Shakira Hudani, dan Adiba
Raniatu Qonita yang selalu memberiku kebahagiaan dan semangat.
12. Tim Sidat Squad Ricky Hadi Pratama dan Mira Ismayanti teman penelitian
yang berjuang bersama dan selalu memberikan bantuan, motivasi, canda
tawa dan semangat.
13. Nokturnal (Anas, Kiki, Bagus, Adi, Edo, Ricky, Mira, Nandya) yang telah
banyak membantu dari awal penelitian hingga akhir, dari terangnya siang
ke gelapnya malam yang selalu menemani dengan penuh ikhlas dan canda
tawa selama ini.
14. Keluarga Rama Indra Pak Gusti dan ibu carik yang saya cintai, Sarah,
lionny, nadya, fajar, reini, dan fabio yang telah banyak membantu selama
KKN 40 hari untuk bantuan, doa, kekeluargaan, suka duka dan cinta kasih.
15. Sahabatku tersayang Intan elisa, Ghaluh Tasya M.P., S.Pd Terima masih
untuk selalu ada untuk ku kapanpun ku butuhkan dengan kebahagiaannya.
16. Grup jub’els (niko, adi, andrian, ridho, taufiq, novrizal, rosi, ica, indri dan
dea) yang selalu mewarnai hidupku dengan canda tawa dan suka duka.
17. Feliz (putri aysha, pina, rani, panda, ghaluh dan oci) yang selalu memberi
semangat dan bantuannya.
18. Mak Lambe ku (Dinda mezia, Tyas, Olivia Cindo, Dilla dan Fitri) yang
senantiasa memberikan kebahagiaan dan motivasi dengan canda tawa.
19. Capung Generation (Licul, Citang, Sandra, dan Devika) terima kasih telah
mau menjadi batu sandaran ku disaat suka dan duka selama 4 tahun ini.
20. Teman seperjuangan 5G (Puput, Mira Ussy, Nunun, Mewa, Nandya,
Revita, Sagada, licha, citang) yang telah menemani masa perkuliahan,
selalu ada saat suka, dan duka untuk bantuannya.
21. Rekan – rekan Budidaya Perairan angkatan 2014 yang tidak dapat
disebutkan satu persatu atas kebersamaanya. Terima kasih atas segala
bantuan, motivasi, solidarisme, dan dukungan selama kita bersama-sama.
22. Abang dan mba angkatan 2011, 2012, 2013 dan adik adik angkatan 2015,
2016, 2017, 2018 terimakasih telah membantu dalam proses penyelesaian
skripsi ini.

Seluruh pihak terkait yang telah banyak membantu yang tidak dapat di sebutkan
satu persatu terimakasih atas bantuan dan dukungannya. Penulis menyadari
bahwa skripsi ini masih jauh dari sempuna, akan tetapi penulis berharap skripsi
ini dapat bermanfaat bagi yang membaca maupun bagi penulis. Oleh karena itu,
kritik saran yang membangun sangat diharapkan untuk kesempurnaan skripsi ini.

Bandar lampung, Oktober 2018


Penulis,

Dewi Retno Sari


DAFTAR ISI

Halaman
DAFTAR ISI ................................................................................................... i
DAFTAR TABEL .......................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... iv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. v

BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Tujuan Penelitian ..................................................................................... 3
1.3 Manfaat Penelitian ................................................................................... 3
1.4 Kerangka Pikir ........................................................................................ 3
1.5 Hipotesis .................................................................................................. 5

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Morfologi dan Siklus Hidup Ikan Sidat ................................................... 6
2.2 Lemak ...................................................................................................... 8
2.3 Minyak ikan ............................................................................................ 10
2.4 Minyak Jagung ........................................................................................ 11
2.5 Kebutuhan Nutrisi Ikan Sidat .................................................................. 13

BAB III. METODE


3.1 Waktu dan Tempat Penelitian .................................................................. 15
3.2 Alat dan Bahan Penelitian ....................................................................... 15
3.3 Rancangan Penelitian............................................................................... 16
3.4 Prosedur Penelitian .................................................................................. 17
3.4.1 Persiapan Alat dan Bahan ........................................................... 17
3.4.2 Pelaksanaan ................................................................................ 18
3.5 Pengamatan .............................................................................................. 18
3.5.1 Uji Proksimat Pakan ................................................................... 18
3.5.2 Laju Pertumbuhan Spesifik ....................................................... 18
3.5.3 Jumlah Konsumsi pakan ............................................................ 19
3.5.4 Efisiensi Pakan .......................................................................... 19
3.5.5 Retensi Daging Ikan Sidat .......................................................... 20
3.5.6 Retensi Lemak ............................................................................ 20
3.5.7 Tingkat Kelangsungan Hidup .................................................... 20
3.5.8 Kualitas Air................................................................................. 21
3.6 Analisis Data ............................................................................................ 21
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil ......................................................................................................... 22
4.1.1 Uji Proksimat Pakan Ikan Sidat ...................................................... 22
4.1.2 Uji Proksimat Tubuh Ikan Sidat ...................................................... 23
4.1.3 Keragaan Ikan Sidat ........................................................................ 24
4.1.4 Kualitas Air ..................................................................................... 25
4.2 Pembahasan .............................................................................................. 26
4.2.1 Uji Proksimat Pakan ........................................................................ 26
4.2.2 Uji Proksimat Tubuh Ikan Sidat ...................................................... 26
4.2.3 Pertumbuhan Spesifik ..................................................................... 27
4.2.4 Jumlah Konsumsi Pakan ................................................................. 28
4.2.5 Efisiensi Pakan................................................................................ 29
4.2.6 Retensi Lemak ................................................................................ 30
4.2.7 Kelulushidupan ............................................................................... 31
4.2.8 Kualitas Air ..................................................................................... 32

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan .............................................................................................. 33
5.2 Saran ........................................................................................................ 33

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 34


LAMPIRAN .................................................................................................... 40
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman
1. Alat Penelitian......................................................................................... 15
2. Bahan- Bahan Penelitian ......................................................................... 16
3. Hasil Proksimat Pakan Ikan Sidat ........................................................... 22
4. Hasil Proksimat Tubuh Ikan Sidat .......................................................... 23
5. Keragaann Ikan Sidat .............................................................................. 24
6. Kualitas Air ............................................................................................. 25
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman
1. Kerangka Pikir Penelitian................................................................. 4
2. Morfologi Ikan Sidat (Anguila bicolor bicolor)............................... 6
3. Siklus Hidup Ikan Sidat.................................................................... 8
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman
1. Uji Homogenitas ............................................................................. 40
2. Uji Lanjut Fisher ............................................................................. 46
3. Prosedur Uji Proksimat ................................................................... 51
4. Proses Pengumpulan Bahan Baku ................................................... 54
5. Pembuatan Pakan Ikan .................................................................... 55
6. Pelaksanaan Penelitian .................................................................... 56
7. Hasil Analisis Uji Proksimat Pakan ............................................... 57
8. Hasil Analisis Uji Proksimat Daging Ikan ...................................... 58
BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Salah satu komoditas ikan tawar Indonesia yakni ikan sidat (Anguilla
bicolorbicolor) memiliki nilai ekonomis tinggi dengan harga jual Rp. 150.000/kg.
Permintaan ikan sidat menembus pasar eksport ke beberapa negara seperti Jepang,
Hongkong, Jerman, Italia dan beberapa negara lain untuk dikonsumsi (Aquilla,
2016). Jumlah permintaan ikan sidat yang tinggi tidak diimbangi dengan
ketersedian jumlah ikan karena proses budidaya ikan sidat yang cukup lama pada
pertumbuhan ikan. Peluang bagi Indonesia untuk mengembangkan sidat sebagai
salah satu komoditas ekspor untuk negara tujuan.

Kabupaten Pesisir Barat Provinsi Lampung merupakan salah satu wilayah jalur
migrasi ikan sidat dalam kegiatan ruaya (Tesch, 1977; Affandi, 2005).
Pemanfaatan sumber daya alam yang belum optimal dikarenakan kendala dalam
budidaya sidat. Sidat merupakan ikan karnivor yang membutuhkan protein tinggi
lebih dari 45% (Affandi, 2005). Ikan sidat memiliki pertumbuhan yang lambat,
ikan sidat memiliki waktu pertumbuhan selama 8 - 9 bulan untuk mencapai
ukuran konsumsi yakni ukuran 150 gram/ekor (Sasongko, 2007). Salah satu
metode untuk mempercepat pertumbuhan sidat yakni melalui pemberian pakan
dengan pengkayaan. Pengkayaan pakan dapat dilakukan dengan penambahan jenis
asam lemak esensial yang merupakan salah satu sumber utama konsumsi sidat
untuk mendapatkan nutrisi untuk meningkatkan laju pertumbuhan ikan.

Selain komposisi pakan dari protein hewani dan nabati yang berguna untuk
memenuhi kebutuhan nutrisi, lemak juga mempengaruhi terhadap laju
pertumbuhan ikan sidat. Lemak yang terdapat pada komposisi bahan baku

1
ataupun pelet yang digunakan belum mampu untuk meningkatkan laju
pertumbuahan sidat. Sehingga perlu ditambahkan pengkaya lemak lainnya.
Pengkayaan pada pakan juga mempengaruhi dalam perkembangan ikan sidat.
Pengkayaan asam lemak esensial merupakan salah satu cara untuk meningkatkan
laju pertumbuhan pada sidat.

Beberapa penelitian telah dilakukan untuk meningkatan laju pertumbuhan sidat


dengan menggunakan asam lemak esensial seperti asam lemak linoleat, asam
lemak linolenat, asam lemak arachidonat, minyak ikan, minyak jagung dan lain
sebagainya (Arai et al. 1971; Takeuchi, 1980; Watanabe, 1982; Gunasekere et al.,
2002; Yudiarto et al., 2012; Mukti et al., 2014). Pada penelitian Sabarinah (2008)
penggunaan minyak ikan dan minyak jagung, berpengaruh terhadap pertumbuhan
ikan botia, penggunaan kombinasi minyak ikan dan minyak jagung memberikan
tingkat pertumbuhan harian yang tinggi. Hal ini karena peranan n-6 yang sangat
dibutuhkan ikan air tawar. Minyak ikan mengandung asam lemak n-3 dan minyak
jagung sumber asam lemak n-6. Menurut Lovell (1989) bahwa ikan air tawar
memerlukan asam lemak linoleat yakni (n-6) atau gabungan asam lemak linoleat
(n-6) dan linolenat (n-3).

Asam lemak adalah lipid yang merupakan sumber energi utama pada ikan. Asam
lemak merupakan bentuk energi yang terdapat dalam tubuh dan menyediakan dua
kali lipat energi dibandingkan protein (Tocher dan Glencross, 2015). Senyawa
lemak selain sebagai sumber energi berfungsi sebagai sumber asam lemak
esensial. Asam lemak esensial adalah asam lemak yang tidak dapat diproduksi
langsung oleh tubuh sehingga perlu ditambahkan melalui pakan. Asam lemak
tersebut memiliki peranan penting untuk kegiatan metabolisme, komponen
membran, senyawa awal prostaglandin, tromboksan, prostasiklin, dan leukotrin
(Bhagavan, 1992). Asam lemak yang dapat digunakan yakni minyak jagung dan
minyak ikan. Pengkayaan pakan dengan penambahan bahan minyak ikan dan
minyak jagung ini diharapkan dapat memaksimalkan asupan dan penyimpanan
energi dalam proses pertumbuhan ikan sidat.

2
1.2. Tujuan Penelitian
Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah mengetahui peningkatan laju
pertumbuhan ikan sidat yang diberi pakan dengan pengkayaan asam lemak
esensial dengan minyak ikan dan minyak jagung.

1.3. Manfaat penelitian


Manfaat dari dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengkaji pengaruh dari
pakan yang diperkaya minyak ikan dan minyak jagung terhadap laju pertumbuhan
ikan sidat (Anguilla bicolorbicolor)

1.4. Kerangka Pikir


Pada fase pembesaran ikan sidat membutuhkan waktu yang cukup lama untuk
mencapai ukuran konsumsi 150 gram sebelum dipasarkan. Metode pengembangan
pertumbuhan ikan sidat dapat dilakukan dengan metode pengkayaan pakan ikan
dengan penambahan senyawa tertentu di dalamnya salah satunya yakni
penambahan asam lemak esensial. Asam lemak esensial yang diharapkan dapat
meningkatkan laju pertumbuhan ikan sidat. Asam lemak adalah lipid yang
merupakan sumber energi utama pada tubuh suatu organisme (Sargent et al.,2002)

3
Kerangka pikir dapat dilihat pada Gambar 1.

Pertumbuhan Ikan Sidat Lambat

Pengkayaan Pakan

Asam Lemak

Minyak
MinyakIkan
Ikan MinyakJagung
Minyak Jagung

Pakan

Tidak Tidak dapat


Berbeda digunakan
Nyata sebagai campuran
pakan ikan

Ya

Pertumbuhan
lebih baik

Ya

Dapat digunakan sebagai


campuran pakan ikan

Gambar 1. Kerangka pikir penelitian

4
1.5 Hipotesis
Hipotesis yang digunakan dalam peneliian ini :
Ho : σi = 0 Tidak ada satu perlakuan penambahan minyak jagung dan minyak
ikan yang memberikan pengaruh nyata terhadap laju pertumbuhan
pada ikan sidat (Anguilla bicolor bicolor) pada tingkat kepercayaan
95%
H1 : σi≠ 0 Minimal ada satu perlakuan penambahan minyak jagung dan
minyak ikan yang memberikan pengaruh nyata terhadap laju
pertumbuhan pada ikan sidat (Anguilla bicolor bicolor) pada
tingkat kepercayaan 95%.

5
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Morfologi dan Siklus Hidup Ikan Sidat Anguilla bicolor bicolor

Berikut ini merupakan morfologi dan klasifikasi sidat menurut Deelder (1984).

Phylum : Vertebrata
Sub phylum : Craniata
Superclass : Gnathostomata
Series : Pisces
Class : Teleostei
Subsclass : Actynopterigii
Order : Anguilliformes
Suborder : Angilloidei
Family : Anguillidae
Genus : Anguilla
Spesies : Anguilla bicolor bicolor

Gambar 1. Ikan Sidat Anguilla bicolor bicolor

Tubuh ikan sidat berbentuk memanjang, tidak memiliki sirip ventral.Sidat


memiliki sirip pektoral, namun pada saat dewasa ada yang hilang. Kepala sidat
lebih kecil, hal ini untuk membantu bersembunyi di dalam pasir, lumpur atau

6
lubang sempit (Tesch, 2003).Sidat merupakan hewan yang termasuk ke dalam
famili Anguillidae. Hewan ini memiliki banyak nama daerah seperti ikan uling,
ikan moa, ikan larak, dan ikan pelus. Tubuh sidat memanjang dan dilapisi sisik
kecil berbentuk memanjang. Susunan sisiknya tegak lurus terhadap panjang
tubuhnya. Sisik biasanya membentuk pola mozaik mirip anyaman bilik. Sirip
dibagian anus menyatu dan berbentuk seperti jari-jari yang terlihat lemah. Sirip
dada terdiri atas 14-18 jari-jari sirip. Punggung sidat berwarna coklat kehitaman.
Perutnya berwarna kuning hingga perak. Pergerakan hewan ini terbantu lendir
yang melapisi tubuhnya. Hewan ini memiliki kemampuan mengambil oksigen
langsung dari udara dan mampu bernafas menggunakan seluruh bagian kulitnya.
Ciri yang membedakan sidat dengan belut adalah sirip dada yang terletak tepat
dibagian kepalanya (Suitha dan Suhaeri, 2008).

Ukuran tubuh sidat bervariasi. Pada waktu masih kecil, panjang tubuhnya hanya
beberapa millimeter saja. Akan tetapi, sidat dewasa dapat mencapai panjang 160
cm dengan garis tengah kurang lebih 7,5 cm. Meskipun demikian, ukuran sidat
yang sangat digemari oleh konsumen adalah 40 cm – 60 cm (Liviawaty dan
Afrianto, 1989).

Siklus hidup ikan sidat dibagi menjadi tiga fase, yaitu fase lautan, fase estuary,
dan fase sungai. Ikan sidat memijah di laut pada kedalam lebih dari 300 m dan
telurnya menetas menjadi larva setelah 38 – 45 jam dengan panjang 2.7 mm
sampai 6.2 mm (Kleckner et al, 1983). Stadia ini dilampaui selama satu tahun
dengan cirri – ciri tubuh seperti pita tembus pandang dengan kedua ujungnya
tajam, dan lebar pada bagian tengahnya. Selanjutnya larva tersebut mengikuti arus
ke arah pantai dan mengalami perubahan bentuk (metamorposa) menjadi ikan
sidat yang tidak berpigmen (glass eel) dengan ciri bentuk tubuh yang sama
dengan ikan sidat dewasa. Glass el tersebut secara aktif bermigrasi kearah muara
sungai. Segera setelah memasuki habitat tersebut pigmentasi mulai berkembang
sehingga menjadi ikan sidat kecil yang disebut elver (Tesch 1977: Fahay, 1978
dalam Facey dan Avyle, 1987).

7
Gambar 1.Siklus hidup ikan sidat Eropa, Anguilla anguilla
Sumber : (Dekker, 2000).

Daerah penyebaran ikan sidat di Indonesia terdiri dari pantai selatan Pulau Jawa,
pantai barat Pulau Sumatera, Kepulauan Maluku, Bali, Nusa tenggara barat dan
Nusa Tenggara Timur hingga pantai utara Papua. Sidat di Indonesia terdiri dari
enam spesies yaitu Anguilla marmorata, A. celebencis, A. ancentralis, A.
borneensis, A. bicolor bicolor, A. bicolor pacifica (Affandi, 2005).

2.2. Lemak
Lemak atau lipid terdiri dari monogliserida, digliserida, trigliserida, fosfotid,
sterol, serebrosid, alkohol lemak dan asam lemak. Komponen asam lemak terdiri
dari fosfolopid, trigliserida, monogliserida dan ester sterol. Asam lemak terdiri
dari dua jenis yaitu asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh.Asam lemak
jenuh merupakan asam lemak non esensial yang dapat diproduksi oleh tubuh dan
tidak memiliki ikatan rantai rangkap. Asam lemak tidak jenuh merupakan asam
lemak esensial yang memiliki ikatan rantai rangkap dan tidak dapat diproduksi
sendiri oleh tubuh sehingga harus didapatkan dari makanan salah satunya yakni
ditambahkan melalui pakan ikan (Lobb dan Chow, 2008).

Asam lemak esensial terdiri dari asam lemak linoleat dan asam lemak
linolenat.Asam lemak ini sangat penting dalam mempertahankan struktur sel
berbentuk fosfolipid dan penting dalam pembentukan sterol yang merupakan
hormon pertumbuhan pada ikan (Buwono, 2000). Kekurangan asam amino
esensial pada pakan dapat menyebabkan menurunnya pertumbuhan,meningkatkan

8
kadar air pada otot ikan, meningkatnya kandungan lemak pada hati, efisiensi
pakan rendah, sirip ikan mudah patah dan menurunnya kandungan hemoglobin
pada darah (Bae et al., 2010). Bahan makanan yang mengandung asam lemak
esensial arakhidonat contohnya adalah jagung.Bahan makanan yang mengandung
asam lemak esensial linoleat dan linolenat adalah minyak ikan, minyak kedelai
dan susu bubuk (Buwono, 2000).

Asam lemak esensial merupakan lipid yang sangat penting dalam proses produksi
energi tubuh. Fungsi asam lemak esensial dalam pakan sangat penting sebagai
pembawa nutrien tanpa lemak, pembawa vitamin larut dalam lemak seperti
vitamin A, D dan K (Watanabe, 1982). Pada ikan karnivora seperti sidat, energi
yang paling berperan penting adalah lipid yang merupakan aksi sparing dari
protein pakan. Pada Anguilla japonica, asam lemak esensial yang paling banyak
dibutuhkan adalah linoleat dan linolenat. Sumber linoleat dan linolenat yang naik
untuk pertumbuhan japanese eel adalah campuran antara minyak jagung dan
minyak ikan (Watanabe, 1982).

Lemak pakan juga merupakan sumber asam lemak esensial (essential fatty acid)
EFA yang mempengaruhi pertumbuhan ikan. EFA berasal dari kelompok poly
unsaturated fatty accid (PUFA) dan highly unsaturated fatty acids (HUFA) yang
berperan penting dalam proses metabolisme membran sel. EFA dalam tubuh ikan
merupakan komponen fosfolipid yang berperan penting pada biomembran sel.
Kebutuhan ikan akan asam lemak essensial (EFA = Essensial Fatty Acid)
berbeda-beda pada setiap jenis ikan. Ikan air tawar memerlukan asam lemak
linoleat (n-6) atau gabungan asam lemak linoleat (n-6) dan linolenat (n-3).
Keberadaan EFA tersebut pada biomembran sel dapat menjaga dan memperbaiki
fiuiditas membran sehinga fungsi metabolisme tetap berjalan normal. fiuiditas
membran sel sangat bergantung kepada keseimbangan antara asam lemak jenuh
dan tak jenuh sebagai senyawa fosfolipid (Bell, Henderson dan Sargent, 1986).

Asam lemak esensial akan berfungsi optimum bagi pertumbuhan ikan apabila
tersedia di dalam pakan ikan sesuai dengan kebutuhan, baik dalam jumlah

9
maupun jenis, karena asam lemak esensial ini tidak dapat disintesa dalam tubuh
ikan. Kebutuhan ikan akan asam-asam lemak esensial berbeda untuk setiap
spesies ikan. Perbedaan kebutuhan ini terutama dihubungkan dengan habitatnya.
Ikan yang hidup di air tawar ada yang membutuhkan asam lemak linoleat (n-6)
atau kombinasi asam lemak linoleat (n-6) dan linolenat (n-3) sedangkan ikan-ikan
air laut lebih membutuhkan asam lemak esensial n-3 (Takeuchi, 1996).

2.3 Minyak Ikan


Minyak ikan merupakan lemak, dikarenakan Minyak ikan adalah salah satu zat
gizi yang mengandung asam lemak kaya manfaat, didalamnya mengandung
sekitar 25% asam lemak jenuh dan 75% asam lemak tidak jenuh. Minyak ikan
juga mengandung sumber pakan yang kaya akan asam lemak omega-3 dapat
diperoleh dari minyak ikan laut. Minyak ikan merupakan penyuplai utama dalam
asam lemak yang memiliki rantai panjang yang tidak jenuh. Asam lemak tak
jenuh dibedakan lagi menjadi dua kelompok besar yaitu asam lemak tak jenuh
tunggal / Monounsaturated Fatty Acids (MUFA) dan asam lemak tak jenuh Ganda
/ Polyunsaturated Fatty Acids (PUFA) (Maulana, dkk., 2014).

Minyak ikan adalah minyak yang berasal dari jaringan ikan yang berminyak.
Minyak ikan diajurkan diet kesehatan karena mengandung asam lemak omega-3,
EPA (Eikosa Pentaenoat), DHA (Dokosa Heksaenoat). Tidak semua ikan
menghasilkan asam lemak omega-3 akan tetapi hanya ikan yang mengkonsumsi
mikroalga saja yang dapat menghasilkan asal lemak tersebut contohnya ikan
herring dan ikan sarden atau ikan-ikan predator yang memangsa ikan yang
mengandung asam lemak omega-3 seperti ikan air tawar, ikan air danau, ikan laut
yang gepeng, ikan tuna dan ikan salmon dimungkinkan mengandung asam lemak
omega-3 yang lebih tinggi (Handayani, 2010).

Minyak ikan lebih banyak mengandung asam lemak tak jenuh jamak atau
polyunsaturated fatty acids (PUFA). Asam lemak tak jenuh jamak yang banyak
terdapat pada ikan adalah asam lemak omega-3, terutama eikosapentanoat / EPA

10
(C20:5, n-3) dan asam dokosaheksanoa / DHA (C22:6, n-3) (Sumber Badan Riset
Kelautan dan Perikanan, 2004)

Penggunaan minyak jagung dan ikan sudah banyak terdapat di dalam pakan
komersil. Minyak ikan selain digunakan sebagai sumber lemak juga berfungsi
sebagai atraktan. Atraktan ini dapat menimbulkan bau pada pakan sehingga
membuat ikan untuk memakannya. Minyak ikan banyak mengandung asam lemak
n-3, minyak jagung merupakan sumber asam lemak n-6 dan minyak kelapa
merupakan sumber asam lemak jenuh (Yudiarto S, Arief M, Agustono. 2012).

Ikan sidat Anguilla japonica mengalami peningkatan laju pertumbuhan dengan


diberikan 0,5% asam lemak linoleat dan 0,5% asam lemak linolenat (Takeuchi,
1980). Pada ikan Anguilla bicolor bicolor, pemberian asam lemak esensial dari
minyak ikan bisa dilakukan hingga mencapai 5% dan dapat meningkatkan spesifik
growth rate sebesar 0,88-1,36% (Mukti et al., 2014). Pada Anguilla australis
penggunaan minyak ikan dari ikan cod, minyak biji rami, dan minyak biji bunga
matahari belum mampu mempercepat laju pertumbuhan sidat. Namun terdapat
perbedaan signifikan penggunaan minyak ikan cod dengan minyak biji bunga
matahari terhadap kecernaan sidat. Dimana kecernaan sidat lebih tinggi
menggunaakan minyak ikan cod dibandingkan dengan minyak biji bunga
matahari (Gunasereka et al., 2002).

2.4 Minyak Jagung


Minyak jagung merupakan asam lemak esensial dari golongan asam
linoleat.Asam lemak linoleat merupakan keluarga dari omega-3. Minyak ikan
merupakan asam lemak esensial yang sangat mudah untuk dicerna. Minyak ikan
mengandung asam lemak esensial yang sangat jenuh (asam lemak omega-3),
fosfolipid, kolesterol dan vitamin yang larut dalam lemak (Bereau et al., 2002).
Salah satu sumber lemak yang berpotensi menggantikan minyak ikan adalah
minyak jagung. Minyak jagung ini memiliki kandungan asam lemak jenuh
(palmitat dan stearat) serta asam lemak tidak jenuh, yaitu oleat (omega 9) dan
linoleat (omega-6). Oleh karena itu minyak jagung dapat berpotensi menjadi

11
sumber lemak alternatif dalam pakan buatan. Minyak jagung telah dimanfaatkan
sebagai sumber bahan pada pakan udang Vaname (Mukti et all, 2014).

Minyak jagung mengandung asam oleat 20%-50%, asam linoleat 35%-60%,


fosfolipid 2% serta bahan tak tersabunkan 2% (tokoferol, sitosferol dan lilin).
Selain itu, zat-zat yang terkandung dalam minyak jagung murni adalah 99%
triasilgliserol dengan asam lemak tak jenuh ganda (PUFA) 59%, Asam lemak tak
jenuh tunggal 24% dan asam lemak jenuh (SFA) 13% (Suarni dan Widowati,
2010).

Minyak jagung merupakan bahan pengkaya yang memiliki kandungan asam


lemak n-6 paling tinggi dibandingkan dengan minyak nabati lainnya. Minyak
jagung mengandung sekitar 57,0% asam lemak n-6, sedangkan minyak kemiri
48,5%, dan minyak kelapa hanya 3,8%. Selain mengandung asam lemak n-6,
minyak jagung juga mengandung asam lemak n-3 yakni sekitar 0,9% dari total
lemak (White,2008 dalamYulintine, 2012).

Asam lemak pada jagung meliputi asam lemak jenuh (palmitat dan stearat) serta
asam lemak tidak jenuh, yaitu oleat (Omega 9) dan linoleat (Omega 6). Linoleat
dan linolenat merupakan asam lemak esensial. Asam lemak esensial merupakan
salah satu jenis asam lemak yang dibutuhkan oleh udang dan hanya dapat
diperoleh dari luar tubuh lobster (Priyadi, 2012).

Minyak jagung mengandung asam lemak essensial (oleat dan linoleat) yang cukup
tinggi. Kedua asam lemak tersebut diperlukan dalam pembentukan hormon
pertumbuhan ikan. Adanya penambahan minyak jagung ke dalam emulsi kuning
telur akan meningkatkan jumlah kandungan asam lemak essensial tersebut.
Meningkatrnya kandungan asam-asam lemak essensial akan meningkatkan
pertumbuhan larva ikan lele dumbo, karena hormon pertumbuhan yang disintensis
makin meningkat (Darmono, 2008).

12
2.5.Kebutuhan Nutrisi Ikan Sidat
Ikan sidat merupakan ikan karnivor yang membutuhkan makanan berupa ikan.
Oleh karena itu, jika dilakukan pemeliharaan sidat secara terkontrol maka harus
membutuhkan pakan dengan kandungan protein yang tinggi. Pertumbuhan sidat
dalam satu siklus membutuhkan waktu hingga sembilan bulan. Dari ukuran glass
eel dengan bobot 0,09-0,12 gram hingga ukuran konsumsi dengan bobot 250 gram
(Nawir et al., 2015).

Salah satu nutrien yang diperlukan oleh ikan adalah lemak.Lemak dan minyak
yang istilah umumnya disebut lipid merupakan sumber energi yang paling tinggi
dalam pakan ikan. Berbagai macam sumber lemak atau lipid dapat digunakan
untuk meningkatkan kualitas pakan yang baik dalam mendukung pertumbuhan
ikan yang optimal. Kualitas lemak yang baik dan dapat memberikan dukungan
terhadap pertumbuhan ikan yang optimal adalah terdapat kandungan asam-asam
lemak essensial seperti asam lemak linolenat dan linoleat. Pada setiap macam
lemak mempunyai kandungan yang berbeda mengenai asam-asam lemak
essensialnya (Smith, 1989).

Ikan sidat merupakan karnivor dimana masih membutuhkan pakan berupa ikan
segar. Beberapa penelitian sidat dilakukan menggunakan pakan buatan dengan
kandungan protein tinggi hingga mencapai 63% (Tibbets et al., 2000; Heinsbroek
et al., 2007). Namun dari beberapa penelitian menunjukkan hasil yang berbeda-
beda. Penggunaan pakan dengan protein 47% dapat mengoptimumkan bobot
tubuh dan konversi pakan benih sidat Anguilla rostraca sebesar 1,17±0,05 gram
pakan/gram bobot tubuh (Tibbets et al., 2000). Penggunaan pakan buatan dengan
kandungan protein mencapai 63% pada Anguilla anguilla didapatkan yang
memiliki pertumbuhan terbaik terdapat pada perlakuan dengan sumber proten
sebesar 40,3%. Sehingga penggunaan protein yang terlalu tinggi tidak juga
menghasilkan pertumbuhan yang tinggi. Oleh karena itu, diperlukan komposisi
protein yang tepat agar tidak banyak yang terbuang (Heinsbroek et al., 2007).

13
Pemberian pakan ikan sidat tidak hanya bergantung pada protein tepung ikan saja.
Untuk meningkatkan laju pertumbuhan sidat diperlukan komposisi lain selain
protein dari tepung ikan. Namun komposisi tersebut harus sesuai dengan
kebutuhan dan kemampuan kecernaan sidat.Selain itu, setiap spesies sidat
memiliki kemampuan daya cerna yang berbeda sehingga menyebabkan
pertumbuhan yang berbeda berdasarkan pakan yang diberikan. Pada Anguilla
australis australis penambahan komposisi pakan yang terdiri dari maize gluten
meal (MGM), lupin meal (LM) dan blood meal (BM) dengan perbandingan 0,97;
0;96 dan 0,96 yang dicampurkan dengan tepung ikan dapat meningkatkan
koefisien kecernaan protein dibandingkan dengan tambahan komposisi bahan lain.
Selain itu maize gluten meal (MGM) juga signifikan dapat meningkatkan
kecernaan total dan energi pada sidat (Engin dan Carter, 2002).

14
BAB III. METODE

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2017 - Januari 2018
bertempatkan di Laboratorium Budidaya Perairan, Jurusan Perikanan Dan
Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Pencetakan pakan, uji
proksimat pakan dan daging dilakukan di Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian
Politeknik Negeri Lampung.

3.2 Alat dan Bahan Penelitian

Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi :


Tabel 1. Alat-alat dalam penelitian

No. Alat Kegunaan


1. Akuarium Wadah hewan uji
2. Aerator Penyalur oksigen dalam akuarium
3. Bak Fibber Wadah stok sidat dan wadan tandon air
4. Blower Penyuplay oksigen
5. Filter Menyaring kotoran dalam akuarium
6. Trash bag Penutup kaca akuarium
7. Selang Air Untuk menyipon akurium dan penyalur air
8. Waring Untuk menutupi bagian atas akuarium
9. Timbangan Digital Mengukur bobot pakan dan bobot ikan sidat
10. Penggaris Mengukur panjang tubuh ikan sidat
11. Plastik zip Wadah pakan yang akan diberikan
12. pH meter Mengukur pH kualitas air dalam akuarium
13. DO meter Mengukur DO kualitas air dalam akuarium
14. Termometer Mengukur suhu air dalam akuarium

15
Tabel 2.Bahan-bahan dalam penelitian

No. Bahan Kegunaan


1. Pakan komersil Pakan untuk ikan selama pemeliharaan

2. Minyak ikan Bahan pengkayaan pakan

3. Minyak jagung Bahan pengkayaan pakan

4. Binder Bahan perekat pada pakan

5. Vitamin C Penambahan nutrisi dalam pakan buatan

6. Air bersih tawar Media tempat hidup hewan uji

7. Ikan sidat Hewan uji


8. Minyak cengkeh Bahan anastesi untuk ikan sidat

3.3 Rancangan Penelitian


Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap
(RAL) yang terdiri dari 3 perlakuan dengan masing – masing perlakuan diulang
sebanyak tiga kali. Perlakuan tersebut sebagai berikut :
1. Perlakuan A = Pakan Komersial
2. Perlakuan B = Penambahan minyak jagung 1,5 % + minyak ikan 1,5%
dalam pakan komersil
3. Perlakuan C = Penambahan minyak jagung 3 % + minyak ikan 3% dalam
pakan komersil

Model Rancangan Acak Lengkapyang digunakan adalah sebgai berikut :


Yij = µ + σi + ∑ij
Keterangan :
i = Perlakuan A,B,C
j = Ulangan 1,2,3
Yij = Nilai pengamatan dari pemberian pakan dengan persentase minyak ikan
dan minyak jagung yang berbeda ke –i terhadap pertumbuhan ikan sidat
pada ulangan ke j
µ = Nilai tengah pengamatan
σi = Pengaruh pemberian pakan dengan persentase minyak ikan dan minyak
jagung yang berbeda ke –i terhadap pertumbuhan ikan sidat

16
∑ij = Pengaruh galat percobaan pada pemberian pakan dengan persentase
minyak jagung dan minyak ikan yang berbeda ke –i terhadap
pertumbuhan ikan sidat pada ulangan ke j

3.4 Prosedur Penelitian


3.4.1 Persiapan alat dan bahan
1. Akuarium dan Air
Penelitian ini menggunakan akuarium sebanyak 9 unit dengan ukuran 60x40x40
cm3. Sebelum digunakan, akuarium dilakukan pengecekan dan dibersihkan
dengan disikat kemudian dicuci dan dikeringkan, selanjutnya disusun diatas rak
dan dilakukan sistem pengocokanan untuk posisi tiap perlakuan A, B, C.
Akuarium ditutup plastik trashbag hitam di sisi luar permukaan akuarium, diisi air
tawar bersih sebanyak 30 L. Setelah akuarium diisi air dipasangkan aerasi untuk
sumber oksigen dalam wadah pemeliharaan ikan sidat.
2. Ikan
Ikan sidat yang digunakan berasal dari daerah Gading rejo, Kabupaten Pringsewu
dengan ukuran panjang ikan ±25 – 27 cm dan berat rata – rata ±30 gram.
Kemudian ikan sidat dimasukkan kedalam wadah pemeliharaan dengan kepadatan
5ekor/wadah. Bagian atas akuarium di tutup dengan waring dan ditutup
sterofoam. Setelah itu dilakukan adaptasi ikan sidat didalam akuarium selama 20
hari dengan pemberian pakan pellet PF-1000.
3. Pakan
Proses pembuatan pakan dalam penelitian ini sebagai berikut :
1) Bahan baku dalam pembuatan pakan disiapkan seperti pakan komersil
yang telah giling halus menjadi tepung, minyak ikan, minyak jagung,
binder, dan vitamin C. Tiap bahan baku ditimbang sesuai dengan yang
jumlah yang diperlukan dalam perlakuan.
2) Bahan pelet dicampur hingga homogen kemudian dilakukan pencetakan
dengan mesin pencetak pelet sesuai dengan ukuran yang diinginkan.
4) Pelet yang sudah jadi kemudian dikeringkan menggunakan oven.
5) Pelet siap diberikan pada ikan uji.

17
3.4.2 Pelaksanaan
1) Ikan sidat ditebar kedalam akuarium dan dipeliharan selama 60 hari
dengan pemberian FR pakan sebanyak 3% dari bobot tubuh dan frekuensi
pemeberian pakan pada pukul 18.00 – 24.00 WIB.
2) Selama masa pemeliharaan dilakukan penyifonan setiap pagi hari dan
perhitungan pakan sisa ikan sidat dalam media pemeliharaan.
3) Selama masa pemeliharaan dilakukan sampling untuk mengukur
pertumbuhan bobot dengan timbangan digital dan panjang ikan dengan
penggaris setiap 20 hari sekali.

3.5 Pengamatan
Parameter yang diamati selama penelitian berlangsung adalah jumlah konsumsi
pakan, pertumbuhan spesifik, efisiensi pakan, retensi lemak, kelulushidupan dan
kualitas air media pemeliharaan.

3.5.1 Uji Proksimat Pakan Ikan Sidat


Pelaksanaan uji proksimat pakan ikan sidat menggunakan prosedur menurut
Takeuchi (1988). Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kadar protein, lemak,
karbohidrat, air, abu dan serat kasar yang terdapat pada pakan. Fungsi dari
pengukuran uji proksimat di pakan ikan untuk mengetahui kandungan yang telah
diberi perlakuan. Uji kadar protein menggunakan metode semi murni Kjedahl
sedangkan lemak menggunakan metode ether ekstraksi Soxhlet.

3.5.2 Laju Pertumbuhan Spesifik

Laju Pertumbuhan Spesifik merupakan pertambahan panjang dan bobot tubuh


ikan selama masa waktu pemeliharaan. Bobot dan panjang ikan mengalami
peningkatan selama masa pemeliharaan (Fitriah, 2004). Pertumbuhan spesifik
ditunjukan dalam satuan persentase (%) dengan rumus sebagai berikut (Zonnevelt
et al., 1991).

ln 𝑊𝑡 − 𝑙𝑛𝑊𝑜
LPS = 𝑋 100%
𝑡

18
Keterangan:
Wt : bobot akhir sidat (g)
Wo : bobot awal sidat (g)
t : waktu pemeliharaan

3.5.3 Jumlah konsumsi pakan (JKP)


Jumlah konsumsi pakan yakni jumlah kebutuhan suatu populasi ikan terhadap
sumber makanannya (Piper, R. 2010). Fungsi menghitung jumlah konsumsi pakan
ini yakni melihat jumlah pakan yang dikonsumsi oleh ikan. Jumlah konsumsi
pakan ditunjukan dalam satuan gram dengan rumus sebagai berikut.
JKP = Total pakan ikan yang diberikan – total sisa pakan tidak dikonsumsi

3.5.4 Efisiensi pakan (EP)


Efiesiensi pakan merupakan pertambahan bobot ikan per jumlah pakan yang
diberikan. Card dan Nesheim (1972) menyatakan bawha nilai efisiensi pakan
menunjukan banyaknya pertambahan bobot yang dihasilkan dari satu kilogram
pakan yakni semakin tinggi nilai efisiensi, maka jumlah pakan yang diperlukan
untuk menghasilkan satu kilogram daging akan semakin sedikit. Fungsi
menghitung efisiensi pakan ini yakni untuk membandingkan nilai pakan yang
mendukung pertambahan bobot ikan dan menghindari pemborosan pemberian
pakan. Cara menghitung efieisnsi pakan menurut Zonneveld (1991) adalah
sebagai berikut.

( 𝑊𝑡 + 𝑊𝑚 ) − 𝑊𝑜
EP = 𝑥 100%
𝑓
Keterangan :
EP : Efisiensi pakan (%)
Wt : Bobot akhir pemeliharaan (g)
Wm : Bobot Ikan mati (g)
Wo : Bobot awal pemeliharaan (g)
F : Jumlah pakan yang dihabiskan (g)

19
3.5.5 Retensi Daging Ikan Sidat

Uji proksimat kandungan tubuh ikan sidat menggunakan metode Kjldahl/Gunning


yang dilakukan di Laboratorium THP, Politeknik Negeri Lampung.Pengujian ini
dilakukan untuk mengetahui kadar protein, lemak, karbohidrat, air, abu dan serat
kasar yang terdapat pada tubuh sidat. Fungsi dari pengukuran uji proksimat tubuh
ikan ini untuk mengetahui kandungan yang terdapat pada tubuh ikan sidat yang
telah diberi perlakuan.

3.5.6 Retensi lemak

Retensi lemak merupakan peningkatan persentase lemak pada ikan berdasarkan


jumlah lemak yang diberikan. Fungsi dari retensi lemak yakni mengetahui jumlah
lemak yang terserap dalam daging ikan. Retensi lemak dilakukan pada saat awal
pemeliharan dan akhir pemeliharaan dengan melakukan uji proksimat pada daging
ikan. Adapun rumus retensi lemak adalah sebagai berikut (Takeuchi, 1988).

F−I
RL = 𝑥 100%
L
Keterangan:
RL : Retensi Lemak (%)
F : jumlah lemak tubuh ikan pada akhir pemeliharaan (gram)
I : jumlah lemak tubuh ikan pada awal pemeliharaan (gram)
L : jumlah lemak yang dikonsumsi ikan (gram)

3.5.7 Tingkat kelangsungan hidup

Tingkat kelangsungan hidup merupakan persentasi jumlah ikan yang hidup diawal
penelitian dibandingkan dengan jumlah ikan yang hidup diakhir penelitian.
Tingkat kelangsungan hidup dihitung menurut (Effendi, 1979).

Nt
TKH = 𝑥 100%
𝑁𝑜

20
Keterangan:
TKH : Kelangsungan hidup (%)
Nt : jumlah ikan pada akhir pemeliharaan (ekor)
No : jumlah ikan pada awal pemeliharaan (ekor)

3.5.8 Kualitas Air

Parameter kualitas air yang diukur selama penelitian meliputi suhu, pH dan
oksigen terlarut merupakan parameter utama yang mempengaruhi kondisi
perairan. Pengukuran kualitas air ini dilakukan pada awal, tengah dan akhir masa
pemeliharaan ikan sidat.

3.6 Analisis data

Analisis data dilakukan secara deskriptif dan kuantitatif. Data yang diperoleh dari
pengamatan dianalisis menggunakan program excel 2013. Data kualitas air,
proksimat pakan dan proksimat daging ikan sidat akan dianalisis secara deskriptif.
Untuk data penelitian seperti Spesific Growth Rate (SGR), jumlah konsumsi
pakan (JKP), efisiensi pakan (EP), retensi lemak, tingkat kelangsungan hidup
(SR).dianalisis menggunakan aplikasi SPSS 12 meliputi uji normalitas, uji
homogenitas dengan tingkat kepercayaan 95%. Jika data yang diperoleh
menunjukkan hasil yang berbeda nyata makan akan dilanjutkan dengan uji Fisher.

21
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Penambahan minyak ikan 3% dan minyak jagung 3% dalam pakan ikan sidat
berpengaruh terhadap pertumbuhan ikan sidat dan dapat dimanfaatkan sebagai
campuran pakan untuk ikan sidat.

5.2 Saran
Pembudidaya dapat menambahkan minyak ikan 3% dan minyak jagung 3% pada
campuran pakan ikan sidat, sehingga mengurangi waktu budidaya ikan sidat dan
dapat meningkatkan pertumbuhan ikan sidat. Dan perlu dilakukan penelitian
lanjutan yang diujikan ke fase ikan sidat yang berbeda dengan menggunakan
metode selain repelleting pakan seperti metode spray pada pakan ikan sidat.

33
DAFTAR PUSTAKA

Adelina dan I. Suharman. 2005. Pengaruh Asam Lemak Linolenat (n-3) Yang
Berbeda di Dalam Pakan Terhadap Pertumbuhan Benih Ikan Baung (Mystus
nemurus C.V). Berkala Perikanan Terubuk Vol. 31, No. 2.

Affandi R, Budiardi T, Wahju R I, Taurusman A A. 2013. Pemeliharaan Ikan


Sidat Dengan Sistem Air Resirkulasi. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia,
18(1): 55-60.

Affandi R. 2005. Strategi Pemanfaatan Sumberdaya Ikan Sidat Anguilla spp. di


Indonesia. Jurnal Iktiologi Indonesia, 5(2): 77-81.

Affandi, R. dan Suhenda, N. 2003. Teknik Budidaya Ikan Sidat (Anguilla bicolor
bicolor). Prosiding Sumberdaya Perikanan Sidat Tropik. Hlm. 47-54.

Afrianto,E, Liviawaty, E. 1989. Pengawetan dan Pengolahan Ikan. Kasinisius.


Yogyakarta.

Alanara A. 1994. The Effect ot Temperature Dientary Energy Contect and


Reward Level On Thr Demand Feeding Activity Of Rainbow Trout
(Oncorhynchusmykis) Journal Of Aquaculture 126: 349 – 359.

Ali A, Al-Ogaily SM, Al-Asgah NA, Goddard JS,Ahmed SI. 2008. Effect of
different protein to energy (P/E) ratios on growth performance and body
composition of Oreochromis niloticus fingerlings. Journal of Applied
Ichthyology24: 31–37.

Arai S, Nose T, Hashimoto Y. 1971. A purified test diet for the eel, Anguila
javonica. Bull. Freshwater Fish. Res. Lab.Tokyo, 22 (12): 161–158.

Bae J Y, Kim D J, Yoo K Y, Kim S G, Lee J Y, Bai S C. 2010. Effects of Dietary


Arachidonic Acid (20:4n-6) Levels on Growth Performance and Fatty Acid
Composition of Juvenile Eel, Anguilla japonica. Asian-Aust. J. Anim. Sci,
23(4): 508 – 514.

Bai S C, Katya K, Kim D J. 2012. Japanese Eel Aquaculture In Korea Nutrition


Research Key To Further Sustainable Growth. Global Aquaculture Alliance,
pp 38-40.

34
Bell, M. V., R. J. Henderson and J.r. Sargent, 1986. The role of poly unsaturated
fatty acids in fish. Mini review. Comp. Biochemical Physiologi, 8B: 711-
719
Bhagavan NV. 1992. Medical Biochemistry. London: Jones and Bartlett publisher.
Boyd.C.E .1990. Water Quality Management in Aquaculture and Fisheries
Science. Elsevier Scientic Publishing Company Amsterdam. 3125p

Bureau D P, Kaushik S J, Cho C Y. 2002. Bioenergetics. In Fish Nutrition, 3rd


edition (eds J. E. Halver and R. W. Hardy). San Diego, CA: Academic
Press, pp. 2–61.

Buwono D I. 2000. Kebutuhan Asam Amino Esensial Dalam Ransum


Pakan.Yogyakarta. Kanasius, pp. 15.

Card,I.E and M.C. Nesheim. 1972. Poultry Production 11th Ed. Lea And
Febinger, Philadephia, New York

Deelder, C L. 1984. Synopsis of biological data on the eel, Anguilla anguilla


(Linnaeus, 1758). FAO Fish. Synop, (80, Rev. 1):73 p.

Dekker,W. 2000. The fractal geometri of the eropean eel stock. ICES Journal of
Marine Science, 57: p. 109-121

Diana Chilmawati, Asditra Anabela Perdana, Suminto. 2016. Performa Efisiensi


Pakan Pertumbuhan Dan Kualitas Nutrisi Elver Sidat (Anguilla Bicolor)
Melalui Pengkayaan Pakan Buatan Dengan Minyak Ikan. Journal of
Aquaculture Management and Technology Volume 5, Nomor 1, Tahun
2016, Halaman 26-34

Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air : Bagi pengelolaan Sumber Daya Dan
Lingkungan Perairan. Kansius. Yogyakarta. 258 hal.

Effendie, Mi. 1997. Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusantara. Yogyakarta.


Hal 93 – 105.

Engin K, Carte C G. 2002. Ingredient apparent digestibility coefficients for the


Australian short-finned eel (Anguilla australis australis, Richardson).
Animal Science, 75: 401-413.

Fitriah, H. 2004. Pengaruh Penambahan Dosis Karbon Berbeda pada media


Pemeliharaan Terhadap Produksi Benih Lele Dumbo (Clarias sp). Skripsi
Departemen Budidaya Perairan Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan.
Institut Pertanian Bogor.

Gerking and D. Shelby. 1972. Revised food consumption estimate of bluegill


sunfish poplation in wyland lake indiana. USA. Journal of fish
biology,4,301 – 308.

35
Gunasereka R M, Leelarasamee K, Silva S S D. 2002. Lipid And Fatty Acid
Digestibility of three oil types in the australian shortfin eel, Anguilla
australis. Aquaculture, 203: 335-347.

Gusrina. 2000. Budidaya ikan. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah


Kejuruan. Departemen Pendidikan Nasional. Hlm. 167-249.

Halver JE, Hardy RW. 2002. Fish Nutrition, 3rd ed. New York: Academy Press
Inc.

Heinsbroek L T N, Hooff P L A V, Swinkels W, Tanck M W T, Schrama J W,


Verreth J A J. 2007. Effects of feed composition on life history developments
in feed intake, metabolism, growth and body compositionof European eel,
Anguilla anguilla.Aquaculture, 267: 175–187.

Izquierdo M, Koven W. 2011. Lipids. In: Larva Fosh Nutrition (ed. By G. Joan
Holt), pp. 47-81. Wiley-Blackwell. A Halsted Press Book John Wiley &
Sons, New York

Kleckner RC, Mc.Cleave JD and Wippelhauser GS. 1983 Spawning of American


eel, Anguilla rostrata relative to the thermal in the sargasso sea. Environ
Bol. Fishes 9 : 289 – 292

Lobb K, Chow C K. 2008. Fatty acid in foods and their healt implication. 3rd
edition (eds Ching Kuang Chow). Taylor and Francis Group. CRC Press, pp.
1-16.

Lovell, T. 1988. Nutrition and Feeding Of Fish. Van Nonstrand Reinhold. New
York. P 11-91.

Lovell, T. 1989. Nutrition and Feeding Fish.AVI Book. Van Nostrannd Reinold.
New York. Dalam Ning Prabandani, 2004. Komposisi Pakan Buatan Untuk
Meningkatkan Pertumbuhan dan Kandungan Protein Ikan Tawes (Puntius
javanicus Blkr.). Jurnal ISSN: 1411 – 321X. Vol. 7

Morais S, Conceicao L E C. 2007. A new method for the study of essential fatty
acid requirements in fish larvae.British Journal of Nutrition, 101: 1564–
1568.

Mudjiman, A. 2007. Makanan Ikan. Cetakan XVm. Penerbit Penebar Swaday4


Jakarta. dalam Martha Aulia Mamora, 2009. Efisiensi Pakan Serta Kinerja
Pertumbuhan Ikan Bawal (Colossoma macropomum) dengan Pemberian
Pakan Berbasis Meat Bone Meal (MBM) Dan Pakan Komersil. [Skripsi]

Mukti R C, Utomo N B P, Affandi R. 2014. Penambahan Minyak Ikan Pada


Pakan Terhadap Kinerja Pertumbuhan Dan Komposisi Asam Lemak Ikan
Sidat Anguilla bicolor bicolor.Jurnal Akuakutur Indonesia, 13(1): 54-60.

36
Mukti R C, Utomo N B P, Affandi R. 2014. Penambahan Minyak Ikan Pada
Pakan Terhadap Kinerja Pertumbuhan Dan Komposisi Asam Lemak Ikan
Sidat Anguilla bicolor bicolor. Jurnal Akuakutur Indonesia, 13(1): 54-60.

National Research Council (NRC). 1993. Nutrient Requirement of Warm Water


Fishes. Natiomal Academy Press, Washington, D.C. 144 p.

Nawir F, Utomo N B P, Budiardi T. 2015. Pertumbuhan ikan sidat yang diberi


kadar protein dan rasio energi protein pakan berbeda.Jurnal Akuakultur
Indonesia, 14(2): 128-134.

Nuraeni, C. 2004. Pengaruh Lemak Ikan Patin sebagai Sumber Lemak dalam
Pakan Terhadap Pertumbuhan Ikan Nila (Oreochromis niloticus). Skripsi.
Departemen Budidaya Perairan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Institut Pertanian Bogor.

Perdana, Asditra. Suminto. Diana. 2016. Performa efesiensi pakan pertumbuhan


dan kualitas nutrisi elver sidat (Anguilla bicolor) melalui pengkayaan
pakan buatan dengan minyak ikan. Journal of aquaculture management and
technology. 5: (1). Hal 26 – 34

Piper, R. 2010. Fish Hatchery Management. www. Forgotten book. Org. Dikutip
pada tanggal 18 September 2016 Pukul 15.00 WIB

Priyadi, S.M. 2012. Laporan tugas akhir analisa stabilitas homogenesasi salad
dressing dari minyak jagung dan jeruk nipis dengan penambahan kuning
telur sebagai emulsifer. Program Diploma Fakultas Teknik. Universitas
Diponegoro. Semarang. 40 hal.

Rasoarahona, J.R.E., G. Barnathan, J.P. Bianchini, dan E.M. Gaydou. 2005.


Influence of season on the lipid contect and fatty acid profiles of three
tilapia species (Oreochromis niloticus, O. Macrovir and Tilapia rendalli)
from Madagascar, Jurnal Food Chemistry. Vol. 91

Sargent J R, Tocher D R, Bell J G. 2002. The Lipids. In Fish Nutrition, 3rd edition
(eds J. E. Halver and R. W. Hardy). San Diego, CA: Academic Press, pp
201-202.

Sasongko, A., J. Purwanto., S. Mu’minah dan U. Arie. 2007. Sidat, Panduan


Penangkapan, Pendederan dan Pembesaran. Penebar Swadaya. Jakarta.
115 hlm.

Sholeh, S. A 2004. Peranan Jumlah Shelter yang berbeda Terhadap


Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Ikan Sidat (Anguilla sp)
Skripsi. Teknologi Dan Manajemen Akuakultur. Departemen Budidaya
Perairan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor.
Bogor, 36 Hal

37
Smith, R.R. 1989. Nutritional energetics. P: 1-29. In: J.E. Halver (Ed.). Fish
nutrition. Academia Press, Inc., San Diego, New York, Boston, London,
Sydney, Tokyo, Toronto.

Suarni dan Widowati, S. 2010. Struktur, Komposisi dan Nutrisi Jagung. Balai
Penelitian Tanaman Serealia. Maros. 15 hal.

Suitha , I. M dan A. Suhaeri 2008. Budidaya Sidat. PT. Agromedia pustaka :


Jakarta. Hal 1 -27

Sunarto, Sabariah. 2008. Pengaruh Sumber Asam Lemak Pakan Berbeda


Terhadap Kinerja Pertumbuhan Ikan Botia Botia macracanthus Bleeker.
Jurnal Akuakultur Indonesia, 7(2): 199-204.

Takeuchi T. 1988. Laboratory work-cheical evaluation of dietery nutrients. In:


Fish Nutrition and Mariculture (ed. By T. Watanabe), pp. 179-233.
Kanagawa International Fisheries Training Center, Japan International
Cooperation Agency, Kagawa.

Takeuchi, T and T. Watanabe. 1996. Essential Faty Acid Requirement in Carp.


Animal Nutrition 49: 23-32.

Tesch F W. 1977. The Eel biology and management of Anguillid eels. Edite by P
H Greenwood D Sc. Chapman and Hall. A Halsted Press Book John Wiley
& Sons, New York.

Tesch F W. 2003. The Eel. Thrid edition. Edite by J E Thorpe. Blackwell Science,
pp 11.

Tibbets S M, Lall S P, Anderson D M. 2000. Dietary protein requirement of


juvenil American eel Anguilla rostraca fed practical diets.Aquaculture, 186:
145-155.

Tibbets S M, Lall S P, Anderson D M. 2000. Dietary protein requirement of


juvenil American eel Anguilla rostraca fed practical diets. Aquaculture,
186: 145-155.

Tocher D R, Glencros B D. 2015. Lipids and Fatty Acids. In Dietary Nutrients,


Additives and Fish Health, First Edition. Edited by Cheng-Sheng Lee,
Chhorn Lim, Delbert Gatlin III, and Carl D. Webster, pp 47.

Untung Susilo, Nuning Setyaningrum, Farida Nur. 2013. Aktivitas Protease dan
Komposisi Proksimat Tubuh Ikan Sidat (Anguilla bicolor McCelland) Pada
Kondisi Puasa Dan Pemberian Pakan Kembali. Jurnal Biosfera 30 (2). 96-
103.

Usui A. 1974. Eel Culture . Fishing News (Books) ltd, London

38
Wahyu Pamungkas. 2013. Uji Palatabilitas Tepung Bungkil Kelapa Sawit Yang
dihidrolisis Dengan Enzim Rumen Dan Efek Terhadap Respon
Pertumbuhan Benih Ikan Patin Siam (Pangasius hypothalamus Sauvage).
Berita Biologi 12(3). Halaman 364

Watanabe T. 1982. Fish Nutrition And Mariculture. JICA. The General


Aquaculture Course. Dept of Agriculture Bioscience. Tokyo University.

Watanabe, T. 1988. Fish Nutrition and Mariculture. Department Of Aquatic


Bioscience. Tokyo University Of Fisheries. JICA. 223 p.

Wijayanti, D. I. 2011. Respon Ikan Sidat (Anguilla bicolor) terhadap Pemberian


Pakan Alami yang Berbeda Pada Skala Laboratorium. [Skripsi]. Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan. Universitas Diponegoro.

Williams and Withers, 1992. Introduction of xylandegrading enzymes in


butyvibrio fibrisolvens. Curr. Mikrobiol. 25;297-303.

Yudiarto S, Arief M, Agustono. 2012. Pengaruh Penambahan Atraktan Yang


Berbeda Dalam Pakan Pasta Terhadap Retensi Protein, Lemak Dan Energi
Benih Ikan Sidat (Anguilla bicolor) Stadia Elver. Jurnal Ilmiah Perikanan
dan Kelautan, 4(2).

Zonneveld N, Husiman E A, Boon J H. 1991. Prinsip-Prinsip Budidaya Ikan.


Jakarta (ID): PT. Gramedia Pustaka Utama.

39

You might also like