Professional Documents
Culture Documents
Standard/Code
Standard Indonesia:
• SNI-1726-2010 : Standar Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung.
• SNI 03-2847-2002 : Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung.
Standard International:
• BS 5400 : Steel, concrete and composite bridge
• BS 5950 : Structural use of steel work in building
• BS 6349-1-2000 : Maritime Structures: Code of Practice for General Criteria
• BS 6349-2-2010 : Maritime Structures: Code of Practice for the design of quay walls, jetties and dolphins
• BS 6349-4-1994 : Maritime Structures: Code of Practice for the design of fendering and mooring system
• BS-8002 : Code of Practice for Earth Retaining Wall
• BS-8004 : Code of Practice for Foundation
• BS-8110 : Structural use of concrete
• BS EN-1998 : Design of Structures for Earthquake Resistance
• JIS A 5335 : Pretensioned Spun Concrete Pile
• JIS A 5373 : Precast Prestressed Concrete Product
• ACI 543R-00 : Design, Manufacture, and Installation of Concrete Piles
International Guideline:
• PIANC WG33 : Guidelines for the Design of Fender System (2002)
• PIANC WG34 : Seismic Design Guidelines for Port Structures (2001)
• OCIMF (Oil Companies International Marine Forum) Guidelines for Mooring Equipments
• EAU 2004 : Recommendations of the committee for waterfront structures, harbours, and waterways, 2004
• ISPS : International Ship and Port Facility Security Code
• Imperial College ICP, Design methods for driven piles in sand and clays
Perhitungan Pembebanan
Pembebanan
Beban Mati (Dead Load)
Beban Hidup (Live Load)
Beban Sandar Kapal (Berthing Load)
Beban Tambat Kapal (Mooring Load)
Beban Arus dan gelombang pada Tiang
Beban Gelombang pada tepi dermaga
Beban Gempa
Perhitungan Pembebanan
Beban Mati (Dead Load)
Beban mati adalah berat sendiri dari elemen struktur ditambah dengan berat material dan peralatan lainnya yang melekat
secara permanen kepada struktur tersebut (superimposed dead load) sebagai berikut:
Beban beton bertulang, 24 kN/m3
Baja structural, 77.3 kN/m3
Beban fixed equipment (conveyor, unloader, hopper) diperoleh dari data manufaktur
Superimposed dead load (lapisan aspal, fender, bollard, pipe rack, cable tray, dll)
Untuk fixed ship unloader, beban momen akan sangat mempengaruhi konfigurasi dan jumlah tiang pancang. Jika
karakteristik tanah di lokasi dermaga mengindikasikan kedalaman lapisan tanah keras berada pada kedalaman dangkal,
maka kapasitas pull-out dan lateral tiang harus sangat diperhatikan. Ada kalanya lapisan keras (NSPT>50) akan sulit untuk
ditembus oleh tiang pancang baja sekalipun sehingga preboring perlu dipertimbangkan untuk mendapatkan kapasitas
uplift yang diperlukan.
Perhitungan Pembebanan
Contoh penerapan pembebanan untuk struktur unloading platform dengan rail mounted crane
Perhitungan Pembebanan
Contoh penerapan pembebanan crane pada struktur unloading platform
Perhitungan Pembebanan
Beban Sandar Kapal (Berthing Load)
Beban berthing terhadap struktur berthing dolphin disebabkan oleh reaksi fender ketika meredam energi berthing pada
saat kapal bersandar. Untuk perencanaan energi berthing, digunakan kecepatan sandar desain berdasarkan kriteria
berikut:
Perhitungan Pembebanan
Beban Tambat Kapal (Mooring Load)
Mooring merupakan sistem penambatan kapal dengan tali, rantai atau kabel yang diikatkan pada bollard. Pengikatan kapal
dengan sistem mooring ini bertujuan mencegah gerakan-gerakan pada kapal yang berlebihan (heave, yaw, pitch, sway, roll,
dan surge) karena gerakan kapal ini sangat berbahaya dan dapat menimbulkan benturan maupun gesekan yang cukup
besar.
Gaya mooring adalah gaya reaksi dari kapal yang bertambat. Pada prinsipnya gaya mooring merupakan gaya-gaya
horisontal yang disebabkan oleh angin dan arus. Sistem mooring ini dianalisa agar mampu mengatasi gaya-gaya akibat
kombinasi angin dan arus.
Perhitungan Pembebanan
Beban Arus pada Tiang
Gaya arus pada tiang pancang dihitung dengan persamaan Morrison
FD 0.5CD vct 2 A
di mana :
FD = gaya drag akibat arus
CD = koefisien drag (CD = 1 untuk tiang pancang silinder)
ρ = rapat massa air laut (1025 kg/m3)
vct = kecepatan partikel air akibat arus
A = luas penampang bidang kontak tiang pancang
Di dalam SPM 1984 terdapat ketentuan nilai CM yang bergantung pada besarnya bilangan Reynolds, adapun ketentuannya sebagai berikut:
Nilai CM = 2,0 jika Re < 2,5 х 105
U D
Nilai CM = 2,5 jika 2,5 х 105< Re < 5 х 105 Re max
Nilai CM = 1,5 jika Re > 5 х 105
g h cosh k h z
p x, z coskx t
2 cosh kh
dimana
P = gaya tekan pada tepi
Gaya tekan pada tepi dermaga lantai dermaga (N/m)
s = jarak sisi bawah terhadap
l g H coskx t
S l3 S l3 muka air (m)
P l 2 px, z, t dz 2 cosh k h z dz l2 = panjang dermaga (m)
S
2 cosh kh S l3 = tinggi tepi dermaga (m)
l2 g H coskx t 1
d = kedalaman (m)
P k sinh k h s l3 sinh k h s
H = tinggi gelombang di tepi
2 cosh kh dermaga (m)
Perhitungan Pembebanan
Beban Gempa
Penentuan zona gempa mengikuti SNI-1726-2012. Beban gempa sebesar 100% pada satu arah horizontal dan 30% pada arah
horizontal lain yang tegak lurus diaplikasikan secara simultan pada setiap kombinasi pembebanan yang melibatkan beban
gempa.
Perhitungan Pembebanan
Peta Percepatan Puncak (PGA) di batuan dasar (SB) untuk probabilitas 2% dalam 50 tahun
Perhitungan Pembebanan
Peta respon spektra percepatan 0.2 detik (Ss) di batuan dasar untuk probabilitas terlampau 2% dalam 50 tahun
Perhitungan Pembebanan
Peta respon spektra percepatan 1.0 detik (S1) di batuan dasar untuk probabilitas terlampau 2% dalam 50 tahun
Perhitungan Pembebanan
Kombinasi Pembebanan (Berdasarkan BS6349-2-2010)
Perhitungan Pembebanan
Contoh Penerapan Kombinasi Pembebanan (Berdasarkan BS6349-2-2010)
Perhitungan Pembebanan
Contoh Penerapan Kombinasi Pembebanan (Berdasarkan BS6349-2-2010)
Perhitungan Pembebanan
Contoh Penerapan Kombinasi Pembebanan (Berdasarkan BS6349-2-2010)
Beban Sandar dan Tambat
(Berthing & Mooring Load)
Beban Sandar dan Tambat
Super cone fender Unit Element fender
Fender
Jenis fender yang umum dipergunakan:
High Performance Fender
a. Super cone fender
MV fender
b. Arch fender
c. Unit element fender Shear fender
V fender Cylindrical fender
Modular Fender
a. MV element fender
b. V fender
Multipurposes Fender
a. Cylindrical fender
b. Shear fender
Pneumatic fender Roller fender Donut fender Seaguard fender
c. Composite fender
Pneumatic and Rolling Fender
a. Pneumatic fender
b. Roller fender
Foam Fender
a. Sea guard fender
b. Donut fender
Sumber gambar: Trelleborg fender system
Beban Sandar dan Tambat
Unit Element fender
Bollard
Jenis bollard yang umum dipergunakan:
Tee bollard
Horn bollard
Kidney bollard
Berdasarkan BS 6349, part 4, dapat ditentukan posisi titik tambat kapal (Bollard) sebagai berikut:
Stern Line dan Head Line membentuk sudut 45° terhadap axis memanjang dermaga.
Spring Line membentuk sudut maksimum 15° terhadap axis memanjang dermaga.
After dan Forward Breast Line membentuk sudut tegak lurus terhadap axis memanjang dermaga.
Beban Sandar dan Tambat
Beban Tambat Kapal (Mooring Load)
Beban mooring dihitung mengikuti prosedur yang diberikan oleh British Standard BS6349-1, di mana gaya mooring
disebabkan oleh gaya angin dan arus yang dianggap bekerja bersamaan pada badan kapal yang sedang tambat.
Acuan ukuran bollard yang dapat digunakan apabila tidak cukup data yang memadai untuk menghitung gaya pada
masing-masing bollard berdasarkan BS6349-4.
Note:
Perhitungan beban tambat diperhitungkan terhadap kondisi ballast dan
full loaded barge/kapal
Beban Sandar dan Tambat
Beban Tambat Kapal (Mooring Load)
Gaya Mooring Pada Titik Tambat
Tali pengikat kapal untuk tiap-tiap gaya yang bekerja, diasumsikan mempunyai karakteristik yang sama dan analisisnya
harus memperhitungkan pengaruh panjang tali dan sudut-sudut yang dibentuk.
Fm. max
Rmooring
cos v cos h
Gaya angin dan arus pada arah longitudinal ditahan oleh spring line
mooring. Untuk gaya transversal, masing-asing bollard dianggap menerima
setengah gaya transversal (jika menggunakan 4 titik mooring), atau
sepertiga gaya transversal (jika menggunakan 6 titik mooring).
Desain Struktur Dermaga
Kriteria Desain Material
Material Tulangan
Tulangan ulir/deformed reinforcement, grade 40 (Fy = 400 Mpa),
Tulangan polos/plain rounded reinforcement to be grade 24 (Fy = 240 Mpa),
Mengacu ke SNI 07-2052-2002
Material Beton
Berdasarkan BS 6349-1, minimum kualitas beton struktural adalah C40/50 (cylindrical/cube compressive strength)
Selimut beton diambil berdasarkan BS 6349-1 section 58.9
Crack width in structural elements should be limited to 0.2 mm at 50 mm cover
Kriteria Desain Material
Corrosion Protection
Protective Coatings dan Hot Dipped Galvanization pada struktur baja dan tiang pancang baja mengacu pada BS
EN 1461 atau setara
Laju korosi tahunan untuk tiang pancang yang tidak terlindung adalah:
Perencanaan Struktur Atas Dermaga
Pembebanan
Beban yang bekerja pada slab dan beam adalah:
a. Beban mati
b. Beban hidup merata
c. Beban peralatan
d. Beban konstruksi
Perencanaan penulangan kombinasi pembebanan menggunakan scenario ultimate dan service untuk kondisi
normal dan ekstrim.
Perencanaan Struktur Atas Dermaga
Penulangan Lentur
Perencanaan Struktur Atas Dermaga
Penulangan Geser
Perencanaan Struktur Atas Dermaga
Kontrol Lendutan
Perencanaan Struktur Atas Dermaga
Contoh Perhitungan Tulangan Beam