Professional Documents
Culture Documents
EL2043 L02 Rangkaian Resistif PDF
EL2043 L02 Rangkaian Resistif PDF
Kuliah 02
Rangkaian Resistif
1
Analisis Nodal (Simpul)
• Tujuan: menentukan tegangan nodal (simpul)
dalam rangkaian.
• Langkah-langkah dalam menentukan tegangan
nodal:
– Pilih sebuah simpul sebagai simpul acuan
(reference node). Nyatakan tegangan n-1 simpul
lainnya sebagai v1, v2 …. vn-1.
– Gunakan KCL pada setiap simpul dari n-1 simpul
bukan-acuan. Gunakan hukum Ohm untuk
mencari arus cabang dengan menggunakan
tegangan simpul
– Selesaikan sistem persamaan-linear untuk
mendapatkan tegangan simpul
2
Simpul Acuan (Reference Node)
(a) ground;
(b) chassis ground
(a) (b)
3
Contoh 1
Tentukan tegangan node 1 dan node 2.
4
Contoh 1
Dengan menggunakan metoda eliminasi:
3v1 v2 20
4v2 80 v2 20
3v1 5v2 60
40
3v1 20 20 v1 13,333 V
3
Harga arus dapat dihitung dengan mudah:
i1 5 A
v1 v2
i2 1,6668 A
4
v
i3 1 6,666 A
2
i4 10 A
v2
i5 3,333 A
6
5
Aturan Cramer
6
Menentukan Determinant
a11 a12 a13 + a11 a12 a13 - a11 a12 a13
a21 a22 a23 + a21 a22 a23 - a21 a22 a23
a31 a32 a33 + a31 a32 a33 - a31 a32 a33
a11 a12 a13
a21 a22 a23
7
Contoh 2
Tentukan tegangan setiap node.
KCL pada node 1
v1 v3 v1 v2
3 i1 ix 3
4 2
3v1 2v2 v3 12
KCL pada node 2
ix i2 i3
v1 v2 v v v v v 0
ix 1 2 2 3 2
2 2 8 4
4v1 7v2 v3 0
KCL pada node 3
2(v1 v2 ) v1 v3 v2 v3
2ix i1 i2
2 4 8
2v1 3v2 v3 0
3 2 1 v1 12 v1 4,8 V
4 7 1 v 0 v 2,4 V
2 2
2 3 1 v3 0 v3 2,4 V
8
Contoh 3
Tentukan tegangan setiap node.
KCL pada node 1
v1 v3 v1 v2
10 i1 i2 10
2 3
5v1 2v2 3v3 60
KCL pada node 2
ix 4ix i2 0 3ix i2
v2 v1 v2
3 0
4 3
4v1 5v2 0
KCL pada node 3
v2 v3 v1 v3
4ix i3 i1 4
4 6 2
3v1 6v2 4v3 0
5 2 3 v1 60 v1 80 V
4 5 v 0 v 64 V
0 2 2
3 6 4 v3 0 v3 156 V
9
Analisis Nodal dg Sumber Tegangan
10
Analisis Nodal dg Sumber Tegangan
iv
iv
Pada node 1 v1 10
Pada node 2 i1 i2 iv
i1 i4 i2 i3
Pada node 3 iv i3 i4
v1 v2 v1 v3 v2 0 v3 0
Pada node 2 - 3 v2 v3 5
2 4 8 6
v1 v2 v3 11
Analisis Rangkaian dg Supernode
iv
iv
node 1, v1 10 v1 10
v1 v2 v1 v3 v2 0 v3 0
node 2 - 3, i1 i4 i2 i3
Supernode, v2 v3 5
2 4 8 6
v2 v3 5
v1 v2 v3
12
Contoh 4: Rangkaian dg Supernode
2 i1 i2 7
v1 0 v2 0
2 7 v2 20 2v1
KVL melalui supernode 2 4
v1 2 v2 0 v2 v1 2
v1 7.333V
v2 5.333V
13
Contoh 5: Rangkaian dg Supernode
14
Contoh 5: Rangkaian dg Supernode
3 1 2 v1 0
6 1 2 v 80
3
6 5 16 v4 40
17
Contoh 5: Rangkaian dg Supernode
Gunakan aturan Cramer:
3 1 2 0 1 2
6 1 2 18 1 80 1 2 480
6 4 16 40 4 16
3 0 2 3 1 0
3 6 80 2 3120 4 6 1 80 840
6 40 16 6 4 40
480
v1 1 26,67 V
18
3120
v3 3 173.33 V
18
840
v4 4 46,67 V
18
v2 v1 20 6,667 V
18
Latihan #1
19
Latihan #1: Analisis
R4
1. Mulai dengan memberi
i4 R3 label untuk arus, resistor
iVS dan node
i3
2. Gunakan KCL pada
R1 R2 node 1, 2, dan 3
3. Tentukan tegangan
node 1, 2, dan 3
4. Eliminasi variabel iVS (buat supernode)
5. Ganti arus pada resistor dengan tegangan node
6. Gunakan KCL pd node 1 untuk menentukan v0
7. Tentukan arus tiap resistor
8. Tentukan arus pada cabang lain (gunakan KCL)
20
ANALISIS MESH (LOOP)
21
Analisis Mesh
• Menggunakan arus mesh (bukan arus pada
elemen) sebagai variabel rangkaian.
• Menerapkan KVL untuk mencari arus yang
tidak diketahui.
• Hanya bisa digunakan pada rangkaian
planar, yaitu rangkaian yang bisa
digambarkan dalam bidang tanpa adanya
cabang yang bersilangan.
• Rangkaian nonplanar dapat dianalisis dengan
menggunakan analisis nodal (simpul)
22
Metoda Analisis Mesh
Analisis Mesh hanya bisa digunakan untuk rangkaian planar
Sebuah mesh adalah sebuah lintasan tertutup yang
tidak mempunyai lintasan tertutup lain di dalamnya
Rangkaian Nonplanar
23
Analisis Mesh
24
Metoda Analisis Mesh
Sebuah mesh adalah sebuah lintasan tertutup yang
tidak mempunyai lintasan tertutup lain di dalamnya
R1 R3 R3 i1 V1
R
3 R2 R3 i2 V2
26
Contoh 7
Mesh 1
24 10(i1 i2 ) 12(i1 i3 ) 0
11i1 5i2 6i3 12
Mesh 2
24i2 4(i2 i3 ) 10(i2 i1 ) 0
5i1 19i2 2i3 0
Mesh 3
4 I 0 12(i3 i1 ) 4(i3 i2 ) 0
I 0 i1 i2
i1 i2 3i3 0
i2 5 A
28
Contoh Analisis Supermesh
31
Latihan #3
Tentukan i1, i2, dan i3 dengan metoda mesh
32
TEOREMA RANGKAIAN
33
Sifat Linear
Sifat Homogen
Jika input dikalikan dengan sebuah konstanta, maka
output akan dikalikan dengan konstanta yang sama
v iR ( Hukum Ohm)
i ki v kv
Sifat Additive
Respon dari penjumlahan beberapa input sama dengan
penjumlahan respon dari masing-masing input yang
dipasang secara terpisah
v1 i1 R dan v2 i2 R
i (i1 i2 ) v iR v (v1 v2 )
37
Contoh 11
io i i
'
o
"
o
38
Latihan 1
Tentukan i pada rangkaian di bawah ini dengan
menggunakan superposisi.
39
Transformasi Sumber
Transformasi sumber adalah proses penggantian
sebuah sumber tegangan vs seri dengan sebuah
resistor R dengan sebuah sumber arus is paralel
dengan sebuah resistor R, atau sebaliknya
vs
vs is R atau is
R
40
Transformasi Sumber
41
Contoh 12
v 4 0.25vx vx
R4
Tentukan vx
i 6/ 2 3
R2
KVL
3 i 4i v x 18 0
KVL
v 3 2 // 2 3 3 i vx 0
Maka i 4,5 A
R 2 // 2 1 Jadi v x 3 i 7,5V
42
Contoh 13
43
Teorema Thevenin
Teorema Thevenin menyatakan bahwa sebuah
rangkaian linier dua terminal dapat diganti dengan
sebuah rangkaian ekivalen yang terdiri dari sebuah
sumber tegangan VTh seri dengan sebuah resistor
RTh, di mana VTh adalah tegangan hubung terbuka
pada dua terminal tsb. dan RTh adalah resistansi
ekivalen dilihat dari dua terminal tsb dengan semua
sumber bebas dimatikan.
44
Menentukan VTh dan RTh
VTh: Tegangan Open-circuit antara terminal a-b
Bagaimana dengan
sumber tak-bebas?
45
Menentukan RTh
Menentukan RTh: matikan seluruh sumber bebas dan
pasang sumber test (sumber tegangan atau sumber arus)
dan kemudian tentukan resistansi ekivalen RTh
tester tegangan tester arus
46
Contoh 14
Menentukan RTh
Metoda Mesh
Mesh 1 : 32 4i1 12(i1 i2 ) 0
Mesh 2 : i2 2 A
RTh 1 12 4 4 Bisa diperoleh bahwa : i1 0,5 A
Jadi V Th 12(i1 i2 ) 30V
47
Contoh 15
Diperlukan sumber test
Tentukan RTh dan VTh
Analisis Mesh
mesh 1 : 2v x 2(i1 i2 ) 0
tetapi vx 4i2
i1 3i2 0
Menentukan RTh mesh2 : 4i2 2(i2 i1 ) 6(i2 i3 ) 0
mesh3 : 2i3 1 6(i3 i2 ) 0
Maka bisa didapat i3 1 / 6 A
Jadi io i3 1 / 6 A
Sehingga RTh 1 / io 6
48
Contoh 15 (Lanjutan)
Menentukan VTh
Analisis Mesh
mesh 1 : i1 5 A
mesh2 : 4(i2 i1 ) 2(i2 i3 ) 6i2 0
mesh3 : 2v x 2(i3 i2 ) 0
tetapi v x 4(i1 i2 )
8(i1 i2 ) 2(i3 i2 ) 0
Maka bisa didapat i2 10 / 3 A
Sehingga VTh voc 6i2 20V
49
Teorema Norton
Teorema Norton menyatakan bahwa sebuah
rangkaian linier dua terminal dapat diganti dengan
sebuah rangkaian ekivalen yang terdiri dari sebuah
sumber arus IN paralel dengan sebuah resistor RN, di
mana IN adalah arus hubung singkat dua-terminal tsb
dan RN adalah resistansi ekivalen yang dilihat dari
dua-terminal tsb dg semua sumber bebas dimatikan.
51
Contoh 16
Cari RN
RN (8 4 8) // 5 4
Rang. Ekivalen Norton?
Cari IN
Metoda Mesh
Mesh 1 : i1 2 A
Mesh 2 : 12 4(i2 i1 ) 8i2 8i2 0
Bisa diperoleh bahwa : i2 1A
Jadi I N isc i2 1A
52
Contoh 17
Tentukan rangkaian ekivalen
Norton dilihat dari terminal a-b
Menentukan RN Menentukan IN
RN = 5Ω IN = 7A
53
Transfer Daya Maksimum
Daya yang diberikan ke beban
2
VTh
p i RL
2
RL
RTh RL
Daya maksimum diberikan ke beban bila
2 RTh RL 2 RL RTh RL
dp 2
0 VTh
dRL RTh RL 4
RTh RL 2 RL
V 2
Th
RTh RL 3
RL RTh
VTh2
pmaks
4 RTh
54
Contoh 18
Tentukan disipasi daya maksimum pada RL.
Cari RTh
RTh 2 3 (6 //12) 9
V Th 22V
57
SEKIAN
58