Judul Modul :

1. Logika Proses
2. Korelasi Besaran – Besaran
3. Fungsi Hantar
4. Karakteristik Pengendali
5. Tuning (Belum selesai dan belum disimulasikan)

TEMPERATURE CONTROL TRAINER (SE 404)

1. Hand Valves (HV1 – HV10) : Input/output isolation valve. HV8 is used for load change/flow
adjustment of the cold water stream
2. Rotameter (FI1-FI2) : Local flow indication
3. Hot water tank (TN1) : Hot water is heated and circulated through the hot water circuit
4. Cold water tank (TN2) : Cold water is received from the tap and pumped through the
water circuit and eventually drain
5. Plate Heat Exchanger (HE1) : The plate heat exchanger is where the heat transfer process
takes place from hot to cold
6. Pumps (P1,P2) : Used for circulating the hot and cold liquid through the system
7. Temperature transmitter (TT1) : A RTD temperature element with 4 t 20 mA transmission to the
controller
8. Temperature controller (TIC1) : integrated microprocessor based PID controller with recorder.
This controller receives 4-20 mA signal from TT1 and output 4-20 mA to the I/P positioner
9. Control valve (CV1) : final control element
10. Temperature Recorder (TR1) : the integrated temperature controller with recorder is used to
record the process temperature TT1 and controller TIC1 setpoint value. It is very useful for studying
the dynamics of the temperature control loop and for tuning purposes
11. Heater Controller (TIC2) : A simple temperature controller with RTD input and controls the
powder to the heater element

PROCESS VARIABLE : suhu air dingin keluar HE

MANIPULATED VARIABLE : laju alir air panas masuk ke HE

DISTURBANCE : laju alir air dingin masuk ke HE

TIPE CONTROL VALVE : air to open (ATO)

 PROSEDUR START UP
1. Pastikan bahwa semua valve pada peralatan pengendali suhu berada pada kondisi berikut :
BUKA : HV1, HV2, HV6, HV7, HV9
TUTUP : HV3, HV4, HV5
BUKA SEBAGIAN : HV8 (tutup 1,5 putaran)
2. Isi tangki TN1 (Buka kran utama air dingin) dan TN2 dengan air dengan membuka HV5 dan HV9
(sampai TN1 dan TN2 penuh, kemudian tutup valve HV5
3. Putar tombol ON pada panel kontrol
4. Tekan tombol ON pada water heater dan atur TIC2 pada suhu 50oC dan tunggu hingga suhunya
mencapai 50oC
5. Hidupkan personal computer (PC) dan mulai aplikasi “InduSoft Web Studio v7.1” yang terdapat
pada desktop PC

6. Kemudian pilih menu “Run”

7. Kemudian masuk ke menu “Main” untuk memasukkan nilai MV (%PO) dan setpoint value (SV)
serta mengkondisikan peralatan pada “Manual Mode”

8. Tekan tombol ON pompa sirkulasi air panas (P1). Atur bukaan MV pada PC menjadi 0% secara
manual kemudian atur HV2 sehingga laju alir FI1 menjadi 2 LPM. Atur MV pada PC pada nilai
100% secara manual kemudian atur HV2 sehingga laju alir FI1 terbaca 20 LPM
9. Tekan tombol ON pompa air dingin (P2). Atur laju alir air pendingin mendekati 5 liter per menit
dengan menggunakan HV8.
10. Tunggu hingga TN1 mencapai 50oC dan tercapai kondisi steady state.

PROSEDUR SHUT DOWN

1. Tekan tombol OFF pompa P1, P2, dan water heater
2. Tekan tombol OFF panel kontrol
3. Tutup semua valve pada peralatan pengendali suhu
4. Tutup valve air utama
5. Tutup aplikasi “InduSoft Web Studio v7.1” dan matikan PC
 PROSEDUR KORELASI BESARAN

A. START UP

Sesuai prosedur

B. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Atur bukaan MV (%PO) dari PC
2. Lakukan perubahan MV (%PO) dengan interval kenaikan 10% dimulai dari 0% hingga mencapai 100%
3. Setiap kenaikan 10%, catat %PV pada PC, laju alir pada FI1, dan tekanan pada barometer (lihat
gambar)
4. Ulangi langkah 1-3 untuk nilai bukaan MV (%PO) dari 100% ke 0%

C. SHUT DOWN

Sesuai prosedur

TABEL DATA PENGAMATAN

No. MV Laju alir air panas (FI1) Tekanan %PV MV Laju alir air panas (FI1) Tekanan %PV
(%PO) (liter/min) (psi) (%PO) (liter/min) (psi)
1 100
2 90
3 80
4 70
5 60
6 50
7 40
8 30
9 20
10 10
11 0
 PROSEDUR FUNGSI HANTAR

A. START UP

Sesuai prosedur

B. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Pastikan peralatan pada kondisi “Manual Mode”
2. Atur bukaan MV (%PO) dari PC pada nilai 0%-20%
3. Tunggu sampai nilai %PV mencapai kondisi steady state
4. Beri perubahan bukaan MV (%PO) dari PC sebesar 20%-30%, record data yang Anda dengan cara
berikut :
a. Pilih menu “Data Logging”

b. Atur waktu interval pengambilan data kemudian klik “Auto” untuk mulai merekam data

c. Berikan perubahan nilai MV (%PO)

5. Tunggu sampai kondisi steady state. Grafik pengukuran dapat dilihat melalui menu “Trend”
6. Setelah selesai, akhir perekaman data Anda dengan cara sebagai berikut :
a. Hilangkan tanda centang pada “Auto”
b. Klik menu “Export”
c. Pilih tipe file ”.txt”
d. Simpan file Anda sesuai Folder kelas Anda

C. SHUT DOWN

Sesuai prosedur
 PROSEDUR FUNGSI HANTAR
A. START UP
Sesuai prosedur

B. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Masukkan nilai PB = 100, I = 0, dan D = 0
2. Ubah setting alat menjadi Auto Mode melalui PC dan masukkan nilai setpoint (SV) sebesar 40%
3. Rekam data Anda melalui PC dan tunggu 1 menit
4. Ubah nilai setpoint menjadi 45%
5. Tunggu hingga mencapai kondisi steady state
6. Hentikan waktu perekaman data dan simpan data Anda
7. Lakukan langkah 1 – 6 dengan nilai PB, I, dan D

P I D
100 0 0
1 14,3 0 0
3,3 0 0
1 0
2 PB terbaik 5 0
10 0
1
3 PB terbaik τI terbaik 5
10

C. SHUT DOWN

Sesuai prosedur
 PROSEDUR TUNING (ZIEGLER - NICHOLS)
START UP

Sesuai prosedur

PROSEDUR PERCOBAAN

1. Masukkan nilai PB = 3,3, I=11,1 s, dan D=0,185 s

2. Kondisikan setting peralatan pada Manual Mode. Atur setpoint pada nilai 40% dan secara bertahapa
atur MV (%PO) agar nilai PV sama dengan setpoint
3. Kemudian, ubah setting peralatan menjadi Auto Mode dan segera rekam data pengamatan
4. Tunggu hingga MV dan PV menunjukkan pola yang seragam
5. Simulasikan “load change” dengan mengubah laju air dingin dengan mengubah bukaan HV8 dari 5
LPM menjadi 7 LPM selama 2 menit kemudian kembalikan pada kondisi semula. Amati respon yang
terjadi sampai pengukuran menunjukkkan pola yang seragam
6. Perlahan turunkan nilai PB hingga respon meunjukkan osilasi di sekitar setpoint.
7. Tentukan nilai parameter P,I,D dengan menggunakan metode Ziegler-Nichols dan aplikasikan pada
sistem pengendali otomatis

Persamaan Metode Ziegler-Nichols

PB = PBc/2

I = Pc/1.2

D=Pc/8

SHUT DOWN

Sesuai prosedur