You are on page 1of 9

Perspektif Pendidikan dan Keguruan, Vol VII, No.

14, Oktober 2016 ISSN 1411-3570

PENGARUH BOARDING SCHOOL TERHADAP DISIPLIN, MOTIVASI, DAN


MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN KELAS
X SMKN PERTANIAN TERPADU PROVINSI RIAU

(The Effect on Boarding School Discipline, Motivation and Interest on Student Learning
Subject of Entrepreneurship Class X SMKN Pertanian Terpadu Provinsi Riau)

Oleh:
Tity Hastuti *) & Jumidah**)

*) Dosen Pendidikan Ekonomi Akuntansi FKIP UIR


**) Alumni Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi FKIP UIR

ABSTRACT

This study aims to determine the effect of the boarding school discipline, motivation, and
interest in learning students at SMK Integrated Agricultural Riau Province. This research was
conducted in February 2016. The subjects were students of class X in SMK Integrated
Agricultural Riau Province. The research sample consisted of 186 students in 94 student
dormitories, students outside the dormitory 92 students. Collecting data in this study by using a
questionnaire (questionnaire) to collect data on the influence of boarding school discipline,
motivation, and student interest in entrepreneurship subjects in the Provincial Integrated
Agricultural SMKN Riau.Analisis used in this study is the normality test, homogeneity and test
samples t-test. The results of this study conducted by statistical calculation that students learn
the discipline of 2.139 with the high category, for the motivation to learn at 3.292 categorized as
very high, and interest in learning amounted to 2.513 with the high category. From the results of
this study concluded that there are significant boarding school to discipline, motivation, and
student interest in entrepreneurship subjects at SMK Integrated Agricultural Riau Province.

Key Words: Boarding School, Discipline, Motivation, and Interest

PENDAHULUAN mengembangkan kemampuan dan


Pendidikan adalah usaha sadar dan membentuk watak dan serta peradaban
terencana untuk mewujudkan suasana bangsa yang bermanfaat dalam rangka
belajar dan proses pembelajaran agar mencerdaskan bangsa. Bertujuan untuk
peserta didik secara aktif mengembangkan berkembangnya potensi peserta didik agar
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan menjadi manusia beriman dan bertakwa
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya mandiri dan menjadi warga negera yang
dan masyarakat. Masalah tujuan demokratis dan bertanggug jawab”.
pendidikan sangat penting karena tujuan Pendidikan yang baik adalah
pendidikan memberi arah kepada proses pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan
pendidikan, yaitu usaha-usaha pendidikan dan dapat mengkondisikan lingkungan
dengan sadar untuk mencapai tujuan yang agar terciptanya siswa yang ideal dan
telah ditentukan. berlandasan ketakwaan. Siswa diharapkan
Dalam undang-undang No 20 tidak hanya menguasai ilmu pengetahuan
Tahun 2003 tentang sistem pendidikan saja tetapi siswa juga harus bisa menguasai
Nasional disebutkan mengenai fungsi dan ilmu agama. Pendidikan agama sangat
tujuan pendidikan nasional sebagai diperlukan untuk mendidik siswa, dengan
berikut:“Pendidikan nasional berfungsi pendidikan agama di harapkan dapat
memberi perlindungan kepada siswa

1
Perspektif Pendidikan dan Keguruan, Vol VII, No. 14, Oktober 2016 ISSN 1411-3570

terhadap pengaruh negatif yang ada di sistem boarding school bisa dilihat dari
lingkungan sekitar. pelajaran. Bahwa siswa yang mengunakan
Kondisi yang seperti ini sistem boarding school mendapat
memunculkan berbagai solusi untuk pelajaran tambahan pada malam hari
menanggulangi pengaruh dari lingkungan ketika berada didalam asrama sehingga
yang ada dimasyarakat. Salah satu selain siswa mendapat pelajaran disekolah
lembaga yang sangat menekankan siswa juga mendapat pelajaran didalam
pendidikan agama, yaitu Sistem boarding asrama. Sedangkan siswa yang tidak
school merupakan salah satu solusi untuk mengunakan sistem boarding school hanya
menghadapi permasalahan yang mendapat pelajarandari guru pada saat
berdampak dari lingkungan yang negatif. berada disekolah dan siswa belajar sendiri
Ilmu pengetahuan dan ilmu agama dapat tanpa didampingi guru saat siswa berada
diperoleh dengan seimbang karena siswa dilingkungan keluarga. Dan biasanya
mendapatkan kedua ilmu yang nantinya Sistem pendidikan di Boarding School
dapat memberi dampak yang positif bagi terkenal akan memiliki standar pendidikan
lingkungan dan siswa. dan disiplin yang ketat. Disiplin sebagai
Sistem pendidikan seperti ini dapat upaya mengendalikan diri dan sikap
memberikan pengawasan terhadap siswa mental individu atau masyarakat dalam
dalam melakukan kegiatannya, dengan mengembangkan kepatuhan dan ketaatan
adanya pengawasan prestasi siswa dalam terhadap peraturan dan tata tertib
ilmu pengetahuan. Sistem Pendidikan berdasarkan dorongan dan kesadaran yang
sekolah ber asrama memberikan pengaruh muncul dari dalam hatinya (Rachman
terhadap nilai atau moral siswa karena 1999:168).
didalam asrama siswa tidak hanya Menurut Suwandi (2005) jaminan
mendapatkan ilmu pengetahuan tetapi juga keamanan dan disiplin yang tinggi
mendapatkan nilai keagamaan. Boarding diboarding school.Boarding School
school adalah sistem sekolah dengan berupaya secara total untuk menjaga
asrama, dimana siswa dan juga para guru keamanan siswa-siswinya. Makanya,
dan pengelola sekolah tinggal diasrama banyak sekolah asrama yang mengadopsi
yang berada dalam lingkungan sekolah pendidikan militer untuk menjaga
dalam kurung waktu tertentu biasanya satu kemananan. Tata tertib dibuat sangat
semesterdiselingi dengan berlibur satu lengkap dengan sangsi-sangsi bagi
bulan sampai menamatkan sekolahnya pelanggarnya. Erni Harmiati (2008)
(Arsy Karima Zahra, 2008:145). menyatakan siswa yang di asrama akan
Kehidupan diasrama pada siswa terlihat lebih segar dan yang jelas tidak
yang mengunakan sistem boarding school pernah terlambat masuk sekolah.
jauh dari orang tua mereka namun Peraturan yang telah dibuat oleh
lingkungan yang diciptakan diasrama sekolah harus dipatuhi, siswa yang tidak
merupakan lingkungan kekeluargaan mematuhi peraturan akan diberi sanksi
sehingga siswa sehingga siswa merasa berupa hukuman. Hukuman yang diberikan
berada dalam lingkungan rumah keluarga oleh guru kepada siswa akan membuat
sendiri. Pendapat Saherti (1992:4) bahwa siswa termotivasi untuk melakukan
hakekat dan fungsi kehidupan boarding kegiatan yang telah ditetapkan oleh
school bagi siswa adalah untuk sekolah. Menurut Hamalik (2005:106)
mempelajari nilai-nilai bermasyarakat dan motivasi adalah suatu perubahan energi
menerapkan nilai-nilai tersebut dalam dalam diri seseorang yang ditandai dengan
kehidupan bermasyarakat. timbulnya perasaan dan reaksi untuk
Perbedanya sekolah yang mencapai tujuan. Sedangkan menurut
mengunakan sistem boarding school Hamzah B. Uno (2014:23) motivasi belajar
dengan sekolah yang tidak mengunakan adalah perubahan tingkah laku secara

61
Perspektif Pendidikan dan Keguruan, Vol VII, No. 14, Oktober 2016 ISSN 1411-3570

relatif permanen dan secara pontensial aktifitas-aktifitas tertentu guna mencapai


terjadi sebagai hasil dari praktik atau suatu tujuan.
penguatan yang dilandasi tujuan untuk Menurut Slameto (2010:180)
mencapai tujuan tertentu.Pada siswa yang “Minat adalah suatu rasa lebih suka dan
tinggal di asrama lebih mempunyai ketertarikan pada suatu hal atau aktifitas,
motivasi yang tinggi karena siswa yang tanpa ada yang menyuruh”. Sedangkan
tinggal di asrama mendapatkan dorongan Menurut Winkel (2007:212) minat belajar
dari teman sebaya. Hal ini juga didukung adalah kecendrungan subjek yang timbul
oleh teori yang diungkapkan oleh Hamalik untuk merasa tertarik pada bidang studi
(2004:183) tekanan dari kelompok siswa atau pokok bahasan tertentu, merasa
atau teman sebaya lebih efektif dalam senang mempelajari materi itu. Seseorang
memotivasi dari pada tekanan atau yang memiliki minat tinggi dan merasa
motivasi yang berasal dari orang tua. senang terhadap suatu pelajaran tertentu,
Selain motivasi, minat juga maka ia akan memperoleh prestasi yang
merupakan salah satu mendorong bagus dan memuaskan. Tanpa adanya
seseorang untuk melakukan sesuatu untuk minat ketika proses pembelajaran
mencapai tujuan. Minat adalah ukuran berlangsung pemusatan konsentrasi siswa
senang tidaknya kita melaksanakan berkurang, sehingga materi yang
sesuatu. Dengan berminat, mereka akan disampaikan kurang dapat dipahami
terdorong untuk berbuat. Minat adalah bahkan tidak akan tersimpan dipikiran
landasan yang paling menentukan demi siswa sehingga berdampak pada prestasi
keberhasilan proses belajar.Didalam belajar yang kurang optimal.
proses belajar mengajar, minat memegang Minat belajar siswa yang berada di
peranan yang sangat penting. Minat dapat asrama biasanya lebih tinggi dibanding
memberi stimuli yang mendorong kita siswa yang berada di luar asrama, hal ini
untuk memperhatikan seseorang, suatu didukung oleh guru bidang studinya
barang, kegiatan,atau sesutau yang dapat lansung. Menurut Hamalik (2004:182)
memberi pengaruh terhadap pengalaman Guru berminat tinggi dan antusias tinggi
yang telah stimuli oleh kegiatan itu sendiri. dalam mengajar akan mempengaruhi para
Dengan kata lain minat menjadi sebab siswa sehingga mereka juga berminat
suatu kegiatan dan hasil dari turut sertanya tinggi dan mempunyai motivasi yang
dalam kegiatan itu. tinggi untuk belajar. Selain siswa dan guru
Sedangkan unsur-unsur minat itu bertemu di kelas siswa dan guru juga
sendiri ada empat macam, yaitu perasaan saling berinteraksi diluar kelas atau di
senang. Perasaan tertarik, perhatian dan lingkungan asrama.
motif. Perasaan senang merupakan Namun pada kenyataan
aktifitas didalamnya subyek menghayati berdasarkan hasil dari pengamatan, siswa
nilai-nilai dari semua obyek. Sedangkan yang berada di asrama masih ada yang
seseorang merasa tertarik pada sesuatu melanggar peraturan yang telah ditetapkan
pelajaran apa bila diiringi dengan oleh asrama. Masih ada siswa yang tidak
pengalaman-pengalaman yang didapat disiplin dalam belajar, Seperti tidur
sebelumnya dan mempunyai sangkut paut didalam kelas saat pelajaran berlangsung,
dengan dirinya. Perhatian adalaah berbicara dengan temen sebelah, dan
pemusatan tenaga/ kekuatan jiwa tertuju terlambat masuk kelas. Masih kurang
kepada suatu obyek dan pendayagunaan minat dan motivasi siswa dalam belajar
kesadaranuntuk mengerti pada suatu kewirausahaan hal ini dilihat dari keaktifan
aktifitas. Sedangkan motif merupakan siswa, tidak mau bertanya dan saat guru
kesadaran dalam pribadi orang yang bertanya hanya sedikit siswa yang mampu
mendorong individu untuk melakukan menjawab pertanyaan guru.

62
Perspektif Pendidikan dan Keguruan, Vol VII, No. 14, Oktober 2016 ISSN 1411-3570

Penelitian ini sudah pernah dilaku Pertanian Terpadu Provinsi Riau Tahun
kan oleh Masykur (2010) adapun hasil Ajaran 2015/2016”.
penelitian menunjukan bahwa dari analisis
data tidak terdapat perbedaan cara belajar METODE
siswa yang tinggal di asrama dengan yang Jenis penelitian yang digunakan
diluar asrama. Sedangkan penelitian dari peneliti adalah penelitian komperatif
Ningtias (2013)adapun hasil penelitian merupakan penelitian yang mencari
menunjukan bahwaterdapat perbedaan jawaban yang mendasar tentang sebab-
prestasi belajar dan motivasi belajar yang akibat dengan membandingkan variable-
signifikan antara siswa yang menggunakan variabel tertentu sehingga didapatkan
sistem boarding school dan siswa yang sebuah konglusi mana sebab mana akibat.
tidak menggunakan sistem boarding Menurut Arinkunto dalam Sudijono
school. (2008:274) bahwa “Penelitian komperatif
Dari penjelasan diatas terdapat adalah penelitian yang berusaha
perbedaan dan persamaan antara penelitian menemukan persamaan dan perbedaan
terdahulu dengan yang sekarang, adapun tentang benda, tentang orang, tentang
perbedaannya daripenelitian Masyukur prosedur kerja, tentang ide, kritik terhadap
(2010) yaitu mengkaji perbedaan cara orang, kelompok, terhadap suatu ide atau
belajar siswa, tempat penelitian karena suatu prosedur kerja”.
Masykur hanya meneliti dua sekolah saja. Penelitian ini menggunakan
Penelitian ini mengkaji perbandingan penelitian komperatif yang bertujuan
disiplin, motivasi dan minat belajar siswa, untuk mengetahui Perbedaan Disiplin,
sedangkan peneliti meneliti satu sekolah. Motivasi dan Minat Belajar siswa yang
Perbedaan lainnya dari penelitian Ningtias menggunkan Boarding School dan siswa
(2013) yaitu mengkaji perbedaan prestasi yang tidak menggunakan Boarding School.
siswa, perbedaan lainnya yaitu tempat Populasi dari penelitian ini adalah
penelitiannya. Sedangkan Penelitian ini siswa sekolah yang menggunakan sistem
meneliti mengkaji perbedaan disiplin, boarding school dengan sekolah yang tidak
motivasi dan minat belajar siswa. menggunakan sistem boarding school yang
Persamaannya dari penelitian ada dikota pekanbaru tahun pelajaran
Ningtias (2013) dengan penelitian 2015/2016. Populasi diambil dari siswa
sekarang adalah sama meneliti siswa yang kelas X. Dalam penelitian ini terdapat tiga
menggunakan sistem boarding school dan variabel yaitu Disiplin, motivasi dan minat
siswa yang tidak menggunakan sistem belajar.
boarding school. Persamaan lainnya Jenis data yang digunakan adalah
penelitian dari Ningtias sama-sama data kuantitatif yaitu yang berbentuk angka
meneliti motivasi belajar siswa yang atau bilangan yang diolah atau dianalisis
menggunakan sistem boarding school menggunakan teknik perhitungan
dengan siswa yang tidak menggunakan matematika. Adapun data yang diambil
sistem boarding school. Dan persamaan dari penelitian adalah data primer dan data
penelitian dari Masyukur yaitu sama-sama sekunder. Data primer yaitu data yang
meneliti di SMKN Pertanian Terpadu diperoleh secara langsung dari lapangan
Provinsi Riau. oleh peneliti dengan menyebarkan angket
Bersadarkan uraian tersebut dan kepada sejumlah responden untuk
adanya inkonsistensi hasil penelitian mendapatkan informasi dari sekolah yang
sebelumnya maka dalam penelitian ini menggunakan sistem boarding school dan
diangkat judul“Pengaruh Boarding School sekolah yang tidak menggunakan sistem
Terhadap Disiplin, Motivasi dan Minat boarding school. Sedang data sekunder
belajar siswa Pada Mata Pelajaran merupakan data yang diperoleh dari
Kewirausahaan Kelas X SMK Negeri dokumen-dokumen yang ada dilapangan,

63
Perspektif Pendidikan dan Keguruan, Vol VII, No. 14, Oktober 2016 ISSN 1411-3570

seperti keterangan dari guru mata pelajaran pendidikan dan disiplin. Menurut Supoto
kewirausahaan, dan keterangan dari bidang mengungkapkan ciri-ciri kedisiplin yaitu :
kesiswaan. (a) ketaatan pada jam masuk kegiatan, (b)
ketaatan dan kepatuhan terhadap peraturan
HASIL DAN PEMBAHASAN sekolah, (c) menyelesaikan tugas
Pada penelitian ini dijelaskan hasil pengajaran di sekolah, (d) pembinaan
penelitian dari analisis deskriptif, uji sanksi bagi yang melanggar.
asumsi klasik dan pengujian hipotesis, Hal ini dibuktikan dengan hasil
pembahasan dan berbagai masalah yang penelitian yang membuktikan bahwa nilai t
ditemui dalam penelitian ini. Hasil hitung disiplin belajar (Y1) sebesar 2,139
penelitian ini berpedomanan pada data dalam hal ini t hitung > t tabel
hasil penyebaran kuesioner yang (2,139>1,986). Artinya, terdapat pengaruh
pengolahannya dengan bantuan SPSS boarding school terhadap disiplin belajar
versi 23. siswa pada mata pelajaran kewirausahaan
Berdasarkan hasil penelitian yang kelas X di SMKN Pertanian Terpadu
dilakukan di SMKN Pertanian Terpadu Provinsi Riau. Berdasarkan hasil penelitian
Provinsi Riau dengan jumlah sampel siswa dapat diketahui bahwa siswa yang
yang boarding school 94 siswa dan sampel boarding school memiliki disiplin belajar
siswa yang tidak boarding school 92 siswa yang tinggi dibanding siswa yang tidak
kelas X. Adapun hasil penelitian ini adalah boarding school, maka hasil dari penelitian
sebagai berikut: ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh
1. Pengaruh boarding school terhadap boarding school terhadap disiplin belajar
disiplin belajar pada mata siswa pada mata pelajaran kewirausahaan
pelajaran kewirausahaan kelas X di kelas X di SMKN Pertanian Terpadu
SMKN Pertanian Terpadu Provinsi Provinsi Riau
Riau. Hasil penelitian sesuai dengan
Menurut Zahra, Karima Arsy pendapat Harmiati, Erni (2008)
(2008:145) Boarding school adalah sistem menyatakan siswa yang di asrama akan
sekolah dengan asrama, dimana siswa dan terlihat lebih segar dan yang jelas tidak
juga para guru dan pengelola sekolah pernah terlambat masuk sekolah. Dengan
tinggal di asrama yang berada dalam demikan data dan teori pendukung dapat
lingkungan sekolah dalam kurung waktu disimpulkan bahwa yang telah dilakukan
tertentu biasanya satu semester diselingi di SMKN Pertanian Terpadu Provinsi
dengan berlibur satu bulan sampai Riau, diketahaui bahwa boarding school
menamatkan sekolahnya. Kehidupan berpengaruh terhadap disiplin belajar
diasrama pada siswa yang mengunakan siswa pada mata pelajaran kewirausahaan.
sistem boarding school jauh dari orang tua 2. Pengaruh boarding school terhadap
mereka namun lingkungan yang diciptakan motivasi belajar siswa pada mata
di asrama merupakan lingkungan pelajaran kewirausahaan kelas X di
kekeluargaan sehingga siswa sehingga SMKN Pertanian Terpadu Provinsi
siswa merasa berada dalam lingkungan Riau.
rumah keluarga sendiri. Menurut Sardiman (2010:73) motif
Menurut Tu’u (2004:32) disiplin diartikan sebagai daya upaya yang
adalah upaya mengendalikan diri dan sikap mendorong seseorang untuk melakukan
mental dalam mengembangkan kepatuhan sesuatu. Sedangkan menurut Martinis
dan ketaatan terhadap peraturan dan tata (2007:219) Motivasi belajar merupakan
tertib berdasarkan dorongan dan kesadaran daya pengerak psikis dalam diri seseorang
yang muncul dari dalam hati. Sistem untuk melakukan kegiatan belajar dan
pendidikan Boarding school terkenal akan menambah keterampilan, pengalaman.
memiliki standar yang sangat ketat Tujuan dari penelitian ini untuk

64
Perspektif Pendidikan dan Keguruan, Vol VII, No. 14, Oktober 2016 ISSN 1411-3570

mengetahui pengaruh boarding school minat ada pemusatan perhatian subyek, ada
terhadap motivasi belajar siswa pada mata usaha untuk mendekati, mengetahui,
pelajaran kewirausahaan kelas X di SMKN memiliki, menguasai, atau berhubungan
Pertanian Terpadu Provinsi Riau. dari subyek yang dilakukan dengan
perasaan senang, ada daya penarik dari
Hasil penelitian yang membuktikan obyek. Minat merupakan hal sangat penting
bahwa nilai t hitung motivasi belajar (Y2) dalam belajar, jika tidak ada minat
sebesar 3,292 dalam hal ini t hitung > t perhatian anak tidak folus pada pelajaran.
tabel (3,292 >1,986). Artinya, terdapat Unsur-unsur minat adanya perasaan
pegaruh boarding school terhadap senang, ketertarikan, perhatian dan motif,
motivasi belajar siswa pada mata pelajaran dengan adanya 4 unsur tersebut itu lah
kewirausahaan kelas X di SMKN timbul minat belajar siswa.
Pertanian Terpadu Provinsi Riau. Pada siswa yang di boarding school
Berdasarkan hasil penelitian dapat lebih memiliki minat belajar yang tinggi
diketahui bahwa motivasi belajar siswa dibandinng siswa yang tidak boarding
boarding school sangat tinggi dibanding school. Minat belajar siswa yang di
motivasi belajar siswa yang tidak boarding boarding school didorong langsung oleh
school. guru, karena selain siswa dan guru bertemu
Hasil penelitian ini sesuai dengan di sekolah mereka juga mendapat
pendapat dari Hamalik ( 2004:183) bimbingan di asrama sehingga munculnya
menyatakan bahwa tekanan dari kelompok minat belajar yang tinggi pada siswa yang
siswa atau teman sebaya lebih efektif di boarding school. Menurut Hamalik
dalam memotivasi dari pada tekanan atau (2004:182) mengatakan bahwa guru yang
motivasi dari luar. Biasanya siswa di berminat tinggi dan antusias tinggi dalam
asrama lebih mempunyai motivasi yang mengajar akan mempengaruh para siswa
tinggi dibanding siswa yang diluar asrama, sehingga mereka juga berminat tinggi dan
karena siswa boarding school didorong memiliki motivasi yang tinggi untuk
oleh teman sesama asrama dan saling belajar.
memotivasi dalam belajar. Siswa yang di Dari data dan teori pendukung dapat
asrama cendrung lebih mandiri dan disimpulkan bahwa penelitian ini yang
memiliki rasa kekeluargaan yang sangat telah dilakukan di SMKN Pertanian
kuat karena bagi mereka teman yang di Terpadu Provinsi Riau, dapat diketahui
asrama adalah keluarga mereka saat bahwa boarding school berpengaruh
mereka jauh dari orangtua. terhadap minat belajar pada mata pelajaran
Dengan demikian secara data dan kewirausahaan. Hasil penelitian yang
teori pendukung dapat disimpulkan bahwa membuktikan bahwa nilai t hitung motivasi
penelitian yang telah dilakukan di SMKN belajar (Y2) sebesar 2,513 dalam hal ini t
Pertanian Terpadu Provinsi Riau, dapat hitung > t tabel (2,513>1,986). Artinya,
diketahui bahwa boarding school terdapat pegaruh boarding school terhadap
berpengaruhterhadap motivasi belajar motivasi belajar siswa pada mata pelajaran
siswa pada mata pelajaran kewirausahaan. kewirausahaan kelas X di SMKN Pertanian
Terpadu Provinsi Riau.
3. Pengaruh boarding school Semua hitungan data diatas yang
terhadap minat belajar siswa pada diperoleh memenuhhi syarat yaitu data
mata pelajaran kewirausahaan yang diperoleh homogeny dan normal
kelas X di SMKN Pertanian maka menguji hipotesis tersebut dengan
Terpadu Provinsi Riau. menganalisis statistik dengan mengunakan
Menurut Shaleh Abdul Rahman paired sample t test. Hasil statistik sebagai
(2004:263). pengertian bahwa didalam berikut :

Tabel 1 Paired Samples Test

65
Perspektif Pendidikan dan Keguruan, Vol VII, No. 14, Oktober 2016 ISSN 1411-3570

Paired Differences
95% Confidence
Interval of the
Std. Std. Error Difference Sig. (2-
Mean Deviation Mean Lower Upper t Df tailed)
Pair 1 disiplin_PP -
-1.717 7.701 .803 -3.312 -.123 2.139 91 .035
Disiplin_AS
Pair 2 motivasi_PP -
-3.185 9.279 .967 -5.107 -1.263 3.292 91 .001
motivasi_AS
Pair 3 minat_PP -
1.935 7.385 .770 .405 3.464 2.513 91 .014
minat_AS
Sumber : Olahan SPSS V.23

KESIMPULAN siswa. Khususnya bagi siswa boarding


Berdasarkan hasil penelitiandan school pihak sekolah atau Pembina
pembahasan yang telah dilakukan di asrama agar memberi kegiatan yang
SMKN Pertanian Terpadu Provinsi Riau, bisa meningkatkan disiplin, motivasi
maka diperoleh kesimpulan sebagai dan minat belajar, seperti pembinaan
berikut : sikap, pengedalian diri, kesiapan dan
Terdapat pengaruh boarding school sebagainya.
terhadap disiplin,motivasi, dan minat 5. Bagi peneliti selanjutnya, hasil
belajar siswa pada mata pelajaran penelitian ini dapat dijadikan sebagai
kewirausahaan kelas X di SMKN bahan acuan atau referensi dan
Pertanian Terpadu Provinsi Riau. mengingat penelitian ini masih sangat
sederhana sehingga perlu diadakan
SARAN penelitian lebih lanjut dengan meneliti
Berdasarkan hasil penelitian dan variabel-variabel lain yang mungkin
pembahasan yang telah dilakukan maka mempengaruh disiplin, morivasi, dan
dapat diajukan beberapa saran sebagai minat belajar seperti emosi,
berikut : pengendalian perilaku, kesiapan,
1. Bagi siswa yang berada diluar asrama lingkungan sekolah dan sebagainya.
untuk dapat meningkat disiplin,
motivasi dan mem pertahankan minat DAFTAR PUSTAKA
dalam belajar. Untuk siswa yang di Achmad, Mualidi. (2013).
asrama untuk tetap mempertahankan http://maulidiachmad.blogspot.co.id/
disiplin, motivasi dan meningkatkan 3013/06/sistem-boarding-
minat dalam belajar. school.html?m=1
2. Bagi guru hendaknya mem perhatikan Amelia, Gina. (2014). Pegaruh minat
disiplin, motivasi dan minat dalam belajar dan kesiapan mental
belajar. Karena disiplin, motivasi, dan terhadap hasil belajar akuntansi
minat belajar siswa sangat siswa kelas XI SMK PGRI
mempengaruhi proses pembelajaran Pekanbaru. Skripsi. UIR.
siswa di kelas. Arikunto, Suharsimi (2010).prosedur
3. Bagi orang tua, khususnya bagi siswa Penelitian Suatu Pendekaatan
yang tidak boarding school agar orang Praktik. Jakarta. Rineka Cipta
tua anak dapat memperhatikan dan Dimiyanti dan Mudjiono. (2009:85).
memotivasi siswa untuk lebih Belajardanpembelajaran. Jakarta.PT
meningkatkan minat belajar siswa di Rineka Cipta
rumah. Gaztambide-Fernandez, Ruben. (2009).
4. Pihak sekolah untuk sebagai bahan Boarding school.
acuan untuk lebih meningkatkan http:/www.kajianteori.com/2013/03/
disiplin, motivasi dan minat belajar

66

90
Perspektif Pendidikan dan Keguruan, Vol VII, No. 14, Oktober 2016 ISSN 1411-3570

boarding-school-pengertian- ekonomi, komunikasi dan bisnis.


boarding-school.htm. Alfabeta. Bandung
Hamalik (2004). Proses belajarmengajar, Safari. (2003). Indikator minat belajar.
E-Journal Unesa Volume 01 Jakarta. RinekaCipta
Nomor_Tahun 2013, 2-7. Surabaya Saherti. (1992). E journal Uneversitas
Harmiati,Erni. (2008). Asramasekolah negeri surabaya Volume 01
SMA. Nomor_Tahun 2013, 5-7. Universitas
(http://ernistry.blogspot.com/2008/1 Negeri Surabaya
1/asrama=sekolah.sma.html. Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-
Infra, Redaksi.(2013). EYD ( Ejaan yang faktor yang mempengaruhi. Jakarta.
Disempurnakan). Infra Pustaka Rineka Cipta
Kusmintardjo. (1992:6). -Journal Unesa Sardiman. (2010). Interaksi dan Motivasi
Volume 01 Nomor_Tahun 2013, 2-7. Belajar Mengajar. PT. RajaGrafindo
Surabaya Persada. Jakarta
Kurniawan, Hadi, Dedi (2012). Boarding (2007). Interaksi dan Motivasi
school. Tersedia: Belajar Mengajar. PT. RajaGrafindo
http://disinideddyck.blogspot.co.id./2 Persada. Jakarta
012/11/efektivitas-boarding- Shaleh, Muhhib Abdul. (2004). Psikologi
school_23.html?m= suatu pengantar dalam perspektif
Maksudin. (2010). Pendidikan Islam islam. Jakarta. Prenada Media
Alternatif: Membagun karakter Sudijono. (2008). Pengantar statistika
Melalui sistem Boarding School. pendidikan. Raja Grafindo Persada.
Yogyakarta. Unypress Jakarta
Masykur, Rahmi (2014). Perbedaan Cara Sugiyono. (2011). Statistik Untuk
Belajar Siswa SMK Pekanbaru yang Penelitian. Alfabeta. Bandung
Tinggal di Asrama Sekolah Dengan (2013). Metode penelitian kuantitatif
yang Diluar Asrama Sekolah. kualitatif dan R&D. Alfabeta.
Skripsi tidak diterbitkan. Pekanbaru. Bandung
Universitas Islam Riau. (2014). Statistik Untuk Penelitian.
Martinis,(2007). Alfabeta. Bandung
http://eprints.uny.ac.id/2/BAB%0841 Sujais, Amirul. (2014). Pengaruh Disipin
6241010.pdf Belajar Terhadap Hasil Belajar IPS
Moenir.(2010).http://eprints.uny.ac.id/800 Siswadi SMP Negeri 3 SABAK AUH
9/3/BAB%2020843241014.pdf kabupaten Siak.Skripsi UIR
Ningtias, kurniasari (2010). Perbedaan Suryabrata. (2007).Psikologipendidikan.
motivasi Belajar dan Prestasi Jakarta :Rajawali
Belajar Pada Siswa yang Suwandi.(2005).https://suwandise.wordpre
Menggunakan Sistem Boarding ss.com/2015/09/21/efektivitas-
School dan Siswa yang Tidak sekolah-berasrama-boardingschool/
Menggunkan Sistem Boarding Syah.(2011). Psikologi Pendidikan dengan
School di SMA Muhammadiyah 1 Pendekatan baru. Bandung. Remaja
Gresik. Skripsi tidak diterbitkan. Rosdakarya
Surabaya. Universitas Negeri
Surabaya.
Ormrod, Garnet. (2003). Psiikologi
pendidikan. Jakarta: penerbitan
Erlangga
Riduwan dan sunarto. (2010) pengantar
statistika pendidikan, sosial,

67
Perspektif Pendidikan dan Keguruan, Vol VII, No. 14, Oktober 2016 ISSN 1411-3570

68

You might also like