Linkage, CROSSING OVER, and Recombination

(Berangkai, pindah silang, dan rekombinasi)

By: Muhammad Imam Fatkhurohman, S. Si., M. Sc.

imam.ftr@gmail.com
0857-2597-8216
Sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih
rendah dari itu[33]. Adapun orang-orang yang beriman, maka mereka yakin bahwa
perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka, tetapi mereka yang kafir mengatakan: "Apakah
maksud Allah menjadikan ini untuk perumpamaan?." Dengan perumpamaan itu banyak
orang yang disesatkan Allah[34], dan dengan perumpamaan itu (pula) banyak orang yang
diberi-Nya petunjuk. Dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali orang-orang yang fasik.
(Al-Baqoroh ayat 26)
Hai manusia, telah dibuat perumpamaan, maka dengarkanlah olehmu perumpamaan itu.
Sesungguhnya segala yang kamu seru selain Allah sekali-kali tidak dapat menciptakan
seekor lalatpun, walaupun mereka bersatu menciptakannya. Dan jika lalat itu merampas
sesuatu dari mereka, tiadalah mereka dapat merebutnya kembali dari lalat itu. Amat
lemahlah yang menyembah dan amat lemah (pulalah) yang disembah. (Al-Hajj ayat 73)
 LINKED GENES
• Genes located close together on the same
chromosome
• Linked genes travel together during meiosis,
eventually arriving at the same destination
(the same gamete), and are not expected to
assort independently
 Linked loci tend to be transmitted as a unit
LINKED GENES
Linkage Prevents Independent Assortment
Crossing Over May Produce Recombinant Phenotypes
Linkage and Recombination Between Two Genes

• Genes occasionally switch from one homologous

chromosome to another through the process of
crossing over

• Crossing over, which takes place in prophase I of

meiosis, is the exchange of genetic material
between non-sister chromatids

• Crossing over produces recombination—it breaks

up the associations of genes imposed by linkage.
Crossing Over

• After a single crossover has taken place, the two

chromatids that did not participate in crossing over are
unchanged;
• Gametes that receive these chromatids are non-
recombinants.
• The other two chromatids, which did participate in
crossing over, now contain new combinations of
alleles; gametes that receive these chromatids are
recombinants
Crossing Over
• For each meiosis in which a single crossover takes
place, then, two non-recombinant gametes and two
recombinant gametes will be produced.
• This result is the same as that produced by
independent assortment;
• So, when crossing over between two loci takes place
in every meiosis, it is impossible to determine whether
the genes were linked and crossing over took place or
whether the genes are on different chromosomes.
Crossing Over
• For closely linked genes, crossing over does not
take place in every meiosis.
• In meioses in which there is no crossing over, only
non-recombinant gametes are produced.

LINKED GENES
• COMPLETE LINKED (no crossing over)
• INCOMPLETE LINKED (with crossing over)
Notation for Crosses with Linkage

AABB x aabb
Allele Configuration
 Allele Configuration

• COUPLING
Allelic arrangement in which mutants are on
the same chromosome and wild-type alleles
on the homologue.
• REPULSION
Allelic arrangement in which each homologue
chromosome has mutant and wild-type allele
 Allele Configuration

• The arrangement of linked genes on a

chromosome (coupling or repulsion) affects
the results of a testcross.
Dihibrid pada Pewarisan Mendel

P ♀ AA BB X ♂ aa bb
sayap normal, sayap keriput,
thorax normal thorax bergaris

Gamet AB ab

F1 Aa Bb
sayap normal, thorax normal

Gamet : AB, Ab, aB, ab

Berangkai sempurna susunan cis
P ♀ AB x ♂ ab
AB ab
sayap normal, sayap keriput,
thorax normal thorax bergaris

Gamet AB ab

F1 AB atau ab sayap normal, thorax normal

ab AB (tetap ada dominansi)

F1 x F1 Gamet : AB dan ab
Berangkai sempurna susunan trans
P ♀ Ab x ♂ aB
Ab aB
sayap normal, sayap keriput,
thorax bergaris thorax normal

Gamet Ab aB

F1 Ab atau aB sayap normal, thorax normal

aB Ab (tetap ada dominansi)

F1 x F1 Gamet : Ab dan aB
 Berangkai tidak sempurna susunan cis

P ♀ AB x ♂ ab
AB ab
sayap normal, sayap keriput,
thorax normal thorax bergaris

Gamet AB ab

F1 AB atau ab sayap normal, thorax normal

ab AB (tetap ada dominansi)

F1 x F1 Gamet : AB dan ab (tipe parental)

Ab dan aB (tipe rekombinasi)
Berangkai tidak sempurna susunan trans
P ♀ Ab x ♂ aB
Ab aB
sayap normal, sayap keriput,
thorax bergaris thorax normal

Gamet Ab aB

F1 Ab atau aB sayap normal, thorax normal

aB Ab (tetap ada dominansi)

F1 x F1 Gamet : Ab dan aB (tipe parental)

AB dan ab (tipe rekombinasi)
Diskusi :
Suatu organisme pentahibrid yang mempunyai genotip Aa Bb
Cc Dd Ee. Diketahui bahwa gen B dan C berangkai tidak
sempurna secara coupling phase pada satu kromosom; gen
D dan E berangkai sempurna secara repulsion phase pada
kromosom lainnya; dan gen A tidak berangkai dengan gen-
gen lainnya pada kromosom yang lain

Pertanyaan:
1. Gambarkan kondisi di atas dengan ilustrasi kromosom dan alel-
alel

2. Apabila individu tersebut membentuk gamet, ada berapa

macam gamet yang dibentuk dan sebutkan macam-macam
gamet tersebut