You are on page 1of 7

ISSN 2303-1433

Analisis Hubungan Lama Menderita Diabetes Mellitus Dengan Kualitas Hidup


Penderita Diabetes Mellitus

Ifa Roifah, S.Kep., Ns., M.Kes.


STIKes Bina Sehat PPNI Mojokerto
Email : roifahi@yahoo.com

ABSTRACT
Diabetes mellitus if doesn’t treated properly can cause various complications in organs
such as the eyes, kidneys, nerves and blood vessels of the heart that will harm the soul or
affect a person's quality of life. The purpose of this research was to know relationship long
suffering diabetes mellitus with the quality of life of people with diabetes mellitus. The
design of the study was analytic corelasional with cross sectional approach. Research of
variable that is long suffering diabetes mellitus as the independent variable and the
dependent variable as a quality of life. Population research namely whole sufferers of
diabetes Mellitus at internist disease room in the Wahidin Sudiro Husodo Hospital
Mojokerto as much as 103 patients. The samples were taken with the techniques of
systematic sampling as much as 81 respondents. Data collected by questionnaire
WHOQOL instruments, then the result of pengunpulan data processing data is done
editing, coding, scoring and tabulating and tested with test speaman rho. Spearman rho test
results retrieved data ρ value = 0,027 <α = 0.05 so that H1 is accepted so there is a
connection between the long suffering with kualits life of sufferers of diabetes mellitus in
internist disease room in the Wahidin Sudiro Husodo Hospital Mojokerto. Low quality of
life occur because respondents are already feeling tired and tired with the treatment process
has already lived in a long time, so they feel resigned to the situation that is happening will
they be healed or not of disease processes that affect them. Especially the Family expected
to have family members suffering from diabetes mellitus to always provide good family
support in the form of encouragement, communicating medical treatment to keep his health
and direct when got health information.

Key Words : Diabetes Mellitus, Qualiity Of Life, long suffering

Pendahuluan peningkatan kadar glukosa darah dalam


Diabetes mellitus merupakan suatu waktu lama. Komplikasi tersebut dapat
penyakit menahun yang ditandai dengan mengakibatkan pendeknya rentang
kadar glukosa darah (gula darah) melebihi hidup seseorang, disability dan
nilai normal. Penyakit diabetes mellitus meningkatnya beban ekonomi bagi klien
jika tidak ditangani dengan baik dapat dan keluarganya. Penyakit diabetes
menimbulkan berbagai komplikasi pada mellitus ini akan menyertai seumur hidup
organ tubuh seperti mata, ginjal, jantung penderita sehingga sangat mempengaruhi
pembuluh darah dan saraf yang akan terhadap penurunan kualitas hidup
membahayakan jiwa maupun penderita bila tidak mendapatkan
mempengaruhi kualitas hidup seseorang. perawatan yang tepat (Maryati, 2008).
Komplikasi yang ditimbulkannya bisa Komplikasi diabetes mellitus berupa
bersifat akut juga bersifat kronis. ulkus diabetikum yang bersifat kronik
Komplikasi akut terjadi berkaitan dengan akan mempengaruhi kualitas hidup
penurunan atau peningkatan kadar mereka (Sudoyo, 2009).
glukosa darah secara tiba-tiba sedangkan Data dari Globalstatus reporton Non
komplikasi kronis berkaitan dengan efek communicable Diseases (NCD) World

Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 4 No. 2 Mei 2016 7


ISSN 2303-1433

Health Organization diabetes mielitus makanan serta selalu kontrol jika obatnya
menempati peringkat ke-6 sebagai sudah habis.
penyebab kematian. International Komplikasi penyakit DM yang
Diabetes Federation (IDF) berupa gangren atau ulkus tersebut dapat
memperhitungkan angka kejadian DM mempengaruhi kualitas hidup penderita
didunia pada tahun 2012 adalah 371 juta DM. Kualitas hidup merupakan persepsi
jiwa, tahun 2013 meningkat menjadi 382 seseorang tentang kondisi kesehatannya
juta jiwa dan diperkirakan pada tahun yang mempengaruhi kesehatan secara
2035 DM akan meningkat menjadi 592 umum dalam pelaksanaan peran dan
juta jiwa (Triyanisya, 2013). Di Indonesia fungsi fisik serta keadaan tubuh.
angka kejadian DM termasuk urutan Penurunan kualitas hidup pada pasienDM
terbesar ke-7 dunia yaitu sebesar 7,6juta dengan ulkus diabetikum bisa dikarenakan
jiwa sedangkan angka kejadian penderita sifat penyaki tyang kronik sehingga dapat
ulkus diabetikum sebesar 15% dari berdampak pada pengobatandan terapi
penderita DM. Bahkan angka kematian yang sedangdijalani (Rahmat, 2010).
dan amputasi masih tinggi yaitu sebesar Kualitas hidup pasien DM dapat
32,5% dan23,5% (Prastica, 2013). dipengaruhi oleh berbagaimacam faktor
Menurut Pengurus Persatuan Diabetes yaitu faktor demografi yang terdiri dari
Indonesia (Persadia) Subagijo Adi di Jawa usia dan status pernikahan, kemudian
Timur jumlah penderita diabetes mellitus faktor medis yang meliputi dari lama
6% atau 2.248.605 orang dari total jumlah menderita dan komplikasi yang dialami
penduduk Jawa Timur sebanyak dan faktor psikologis yang terdiri dari
37.476.757 orang (Sensus Penduduk, kecemasan (Fitri, 2012).
2013). Seseorang yang sedang mengalami
Hasil studi pendahuluan yang penyakit kronis dalam waktu yang lama
dilakukan di Poli Bedah RSUD Dr. akan mempengaruhi pengalaman dan
Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto, pengetahuan individu tersebut dalam
dengan teknik wawancara terhadap 7 pengobatan DM, dimana semakin lama
orang pasien diperoleh data . 2 responden menderita DM maka akan semakin
berusia 44 tahun sudah menderita menurun karena timbul kebosanan
Diabetes Mellitus sekitar 5 tahun dan penderita dalam menjalani terapi tersebut,
mereka menyatakan bahwa telah berhenti misalnya pada penderita yang sudah
bekerja (pensiun dini) karena kondisi menjalani penyakit DM selama 10 tahun
fisiknya yang sering lemas dan pusing dan akan merasakan putus asa dengan
jarang berkumpul lagi bersama teman- kondisinya saat ini karena mereka sudah
temannya karena merasa takut tidak dapat berusaha untuk melakukan pengobatan
mengontrol makanan. 2 responden tetapi masih belum berhasil dan pada
dengan lama menderita Diabetes Mellitus penderita DM yang masih baru 1 tahun
selama 3 tahun mengatakan bahwa masih menjalani penyakit ini masih mempunyai
bisa bekerja, tapi sering kesulitan ketika semangat untuk tetap bisa sembuh dari
melakukan kegiatan ibadah dan penyakit yang dideritanya (Utami, 2014).
menyatakan bosan karena harus selalu
minum obat serta tidak dapat mengontrol Metode Penelitian
makanan. 3 respondendengan lama Desain penelitian ini adalah analitik
menderita DM sekitar 8 tahun, korelasional dengan pendekatan cross
mendapatkan pengobatan gratis sectional. Variabel penelitian yaitu lama
(jamkesmas), menyatakan bahwa masih menderita diabetes mellitus sebagai
bisa beraktivitas dengan naik sepeda variabel independen dan kualitas hidup
walaupun kaki kanannya sering mengeluh sebagai variabel dependen. Populasi
sakit dan sudah terbiasa mengontrol penelitian yaitu seluruh penderita diabetes

Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 4 No. 2 Mei 2016 8


ISSN 2303-1433

Mellitus di Poli Penyakit Dalam RSUD pekerjaan menunjukkan bahwa sebagian


Dr. Wahidin Sudirohusodo Kota besar responden tidak bekerja sebanyak
Mojokerto sebanyak 103 pasien. Sampel 41 responden (50,6%).
diambil dengan teknik systematic
sampling sebanyak 81 responden. Data 2. Lama Menderita
dikumpulkan dengan instrument Tabel 2 Karakteristik responden
kuesioner. Kuesioner menggunakan berdasarkan Lama Menderita
instrument baku menurut WHO (2004) No Lama Menderita f %
yaitu instrument WHOQOL. Analisa data 1 < 5 tahun 26 32,1
2 5-10 tahun 43 53,1
menggunakan uji spearman rho.
3 > 10 tahun 12 14,8
Jumlah 81 100
Hasil Penelitian Sumber : Data Primer, Mei 2015
1. Karakteristik Responden
Tabel 1 Karakteristik Responden Tabel 2 menunjukkan bahwa sebagian
berdasarkan data umum besar responden lama menderita diabetes
No Data Umum f (%) mellitus selama 5-10 tahun sebanyak 43
Umur responden (53,1%).
1 31-35 tahun 0 0
2 36-40 tahun 43 53,1
3 >40 tahun 38 46,9 3. Kualitas hidup penderita DM
Jenis Kelamin
1 Laki-laki 42 51,9 Tabel 3 Karakteristik responden
2 Perempuan 39 48,9 berdasarkan Kualitas hidup
Pendidikan No Kualitas hidup f %
1 SD 6 7,4 1 Rendah 39 48,1
2 SMP 21 25,9 2 Tinggi 42 51,9
3 SMA 45 55,6 Jumlah 81 100
4 PT 9 11,1 Sumber : Data Primer, Mei 2015
Sumber Informasi
1 Tenaga 24 29,6 Tabel 3 menunukkan bahwa sebagian
Kesehatan besar responden mempunyai kualitas
2 Majalah 33 40,8 hidup yang tinggi sebanyak 42 responden
3 Teman/Saudara 24 29,6
Pekerjaan (51,9%).
1 Swasta 33 40,8
2 IRT 41 50,6 4. Hubungan lama menderita dengan
3 PNS 7 8,6 kualitas hidup
Jumlah 81 100
Sumber : Data Primer, Mei 2015 Tabel 4 Hubungan Lama Menderita
Berdasarkan umur menunjukan dengan Kualitas hidup pasien
No Lama Kualitas hidup Total
bahwa sebagian besar responden berusia Mende Tinggi Rendah
antara 36-40 tahun sebanyak 43 rita
f % f % f %
(tahun)
responden (53,1%). Data jenis kelamin 1 <5 17 21 9 11,1 26 32,1
menunjukkan bahwa sebagian besar 2 5-10 22 27,2 21 25,9 43 53,1
responden berjenis kelamin laki-laki 3 > 10 3 3,7 9 11,1 12 14,8
Jumlah 42 51,9 39 48,1 81 100
sebanyak 42 responden (51,9%). Data
pendidikan menunjukkan bahwa sebagian Hasil tabulasi silang dapat
besar responden mempunyai latar disimpulkan bahwa semakin lama
belakang pendidikan SMA sebanyak 45 menderita maka semakin tinggi kulaitas
responden (55,6%). Data sumber hidup pasien DM. Hasil uji spearman rho
informasi menunjukkan bahwa hampir diperoleh data p value = 0,027 < α = 0,05
setengahnya responden memperoleh H0 ditolak artinya ada hubungan antara
informasi dari majalah sebanyak 33 lama menderita dengan kualitas hidup
responden (40,8%). Sedangkan data penderita diabetes mellitus.

Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 4 No. 2 Mei 2016 9


ISSN 2303-1433

Pembahasan pasarah dengan keadaaan yang sekarang


1. Lama Menderita diabetes mellitus dialami.
Hasil penelitian yang dilakukan Di Hasil penelitian ini didukung pula
poli interna RSUD Prof. Dr. Wahidin dengan penelitian yang dilakukan oleh
Sudiro Husodo tentang lama menderita Roni (2012) didapatkan sebagian besar
diabetes mellitus diperoleh data sebagian pasien mengatakan bahwa rasa gelisah dan
besar responden lama menderita diabetes kesakitan yang terkadang membuat pasien
mellitus selama 5-10 tahun sebanyak 43 tidak bisa bekerja seperti biasanya dan
responden (53,1%). Hal ini menunjukkan menghambat aktivitas atau rutinitas
bahwa responden sudah menderita sehari-hari.
diabetes mellitus sejak lama dan penyakit Kualitas hidup merupakan lingkup
tersebut ada yang menderita secara kesehatan yang kompleks dan multi
keturunan da n ada pula yang didapat faktorial yang dipengaruhi berbagai aspek
.keadaan ini terjadi karena responden kesehatan dan kesejahteraan). Kualitas
masih belum mampu melakukan Hidup menggabungkan dua dimensi
perawatan diabetes dengan baik ketika di tujuan yaitu peningkatan hidup yang
rumah dan hanya mengandalkan terapi obyektif (seperti kondisi kerja, kondisi
pengobatan dari tenaga kesehatan kesehatan atau standar hidup), dan
sehingga penyakit yang diderita responden peningkatan kesejahteraan.
tidak kunjung reda. (Rahayuningsih, 2014).
Hasil penelitian ini didukung dengan Proses perjalanan penyakit yang
penelitian Utami (2014) yang berjudul diderita responden mempengaruhi kualitas
faktor –faktor yang mempengaruhi hidup mereka dimana dengan penyakit
kualitas hidup pasien diabetes mellitus yang sudah diderita dari tahun ke tahun
dimana mayoritas responden mengalami menyebabkan responden merasa resah dan
lama menderita penyakit ≥10 tahun, hal putus asa dalam melakukan perawatan
ini terjadi karena dipengaruhi oleh gaya penyakit tersebut apalagi pada responden
hidup dan pengontrolan diet yang tidak yang mengalami komplikasi dapat
bagus. menimbulkan dampak yang berpengaruh
Seseorang yang sedang mengalami negatif terhadap kualitas hidup mereka.
penyakit kronis dalam waktu yang lama Selain itu karena pengetahuan yang
akan mempengaruhi pengalaman dan rendah tentnag perjalana penyakit diabetes
pengetahuan individu tersebut dalam mellitus menyebabkan responden kurang
pengobatan.Penurunan kualitas hidup memahami bentuk perawatan yang
pada pasien bisa dikarenakan sifat diperlukan sehingga mereka merasa
penyakit yang kronik sehingga dapat pustus asa apa yang harus dilkaukan dan
berdampak pada pengobatandan mempengaruhi kualitas hidup pendeirta
terapiyang sedang dijalani (Rahmat, diabetes mellitus itu sendiri.
2010). Berdasarkan usia responden diperoleh
data bahwa sebagian besar responden
2. Kualitas hidup penderita diabetes berusia antara 36-40 tahun sebanyak 43
mellitus responden (53,1%). Faktor yang
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mempengaruhi kualitas hidup penderita
sebagian besar responden mempunyai diabetes mellitus menurut Yusra (2012)
kualitas hidup yang tinggi sebanyak 42 yaitu DM tipe 2 merupakan jenis DM
responden (51,9%). Hal ini terjadi karena yang paling banyak jumlahnya yaitu
responden sudah menjalani penyakit sekitar 90-95% dari seluruh penyandang
dalam jangka waktu yang lama sehingga DM dan banyak dialami oleh dewasa
mereka sudah merasa putus asa dan diatas 30 tahun. Hal ini disebabkan
resistensi insulin pada DM tipe 2

Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 4 No. 2 Mei 2016 10


ISSN 2303-1433

cenderung meningkat pada lansia (40-65 hidup yang lebih rendah (tidak puas) dari
tahun), riwayat obesitas dan adanya faktor pada yang menderita < 10 tahun.
keturunan (Smeltzer & Bare, 2008). Saputro (2008) bahwa lama menderita
Mandagi (2010) dalam hasil penelitiannya penyakit berhubungan secara signifikan
menunjukan status kualitas hidup dengan kualitas hidup pasien yang pada
berhubungan dengan umur. Selanjutnya umumnya lebih rendah pada durasi
Isa & Baiyewu (2006), memperlihatkan diabetes yang panjang. Selain itu, tingkat
bahwa sosio demografi (salah satunya kecemasan pada durasi penyakit yang
umur) mempengaruhi kualitas hidup panjang dapat berakibat terhadap
pasien. Menurut peneliti, secara normal penurunan kualitas hidup pasien .
seiring bertambah usia seseorang terjadi Yusra (2011), menyatakan bahwa
perubahan baik fisik, psikologis bahkan lamanya menderita juga yang tentunya
intelektual. Penambahan usia akan berpengaruh pada kualitas hidupnya.
mengakibatkan perubahan anatomis, Pasien yang telah menderita penyakit ≥5
fisiologis dan biokimiawi. Hal ini akan tahun atau dikatakan menderita penyakit
menyebabkan kerentanan terhadap suatu kronis memiliki efikasidiri yang baik dari
penyakit serta bisa menimbulkan pada pasien yang menderita suatu penyakit
kegagalan dalam mempertahankan < 5 tahun atau menderita penyakit akut, hal
homeostasis terhadap suatu stress. itu disebabkan karena pasien telah
Sehingga dengan perubahan tersebut berpengalaman dalam mengelola
membuat responden merasa kehidupannya penyakitnya dan memiliki koping yang
sudah tidak berguna lagi baik bagi baik.
kelaurga maupun bagi dirinya sendiri. Kualitas hidup ini berhubungan
dengan penyesuaian diri terhadap tuntutan
3. Hubungan Lama menderita dengan situasi, apabila seseorang memiliki
kualitas hidup penderita diabetes kualitas hidup tinggi, maka seseorang
mellitus tersebut dapat dengan mudah
Hasil uji spearman rho diperoleh data menyesuaikan diri dengan tuntutan yang
p value = 0,027 < α = 0,05 maka H0 ada sehingga mengakibatkan stres yang
ditolak artinya ada hubungan antara lama dialami rendah, sebaliknya seseorang
menderita dengan kualitas hidup penderita yang memiliki kualitas hidup rendah,
diabetes mellitus. Hasil penelitian ini maka seseorang tersebut akan mengalami
didukung pula dengan penelitian terdahulu kesulitan dalam menyesuaikan diri
dari Ningtyas tahun 2013 dengan judul dengan tuntutan yang ada sehingga
Analisis Kualitas Hidup Pasien Diabetes mengakibatkan stres yang dialami tinggi.
Melitus Tipe II di RSUD Bangil Semakin negatif persepsi tentang penyakit
Kabupaten Pasuruan yang menunjukkan yang diderita maka tuntutan situasi yang
Hasil analisis faktor lama menderita dihadapi akan semakin besar sehinggase
diabetes melitus dengan menggunakan uji seorang akanmengalami kesulitan dalam
regresi logistik didapatkan hasil nilai p- menyesuaikan diri dengan tuntutan yang
value=0,048 dengan Odds Ratio sebesar diakibatkan oleh penyakit tersebut karena
3,8 dan 95% ConfidenceInterval (1,014=- kualitas hidup yang dimiliki rendah.
14,49) Hasil tersebut menunjukkan bahwa Ketidaksanggupan seseorang
terdapat hubungan yang signifikan antara menyesuaikan diri dengan tuntutan yang
lama menderita diabetes melitus dengan ada akan menimbulkan ketegangan dalam
kualitas hidup pasien diabetes melitus tipe diri dan mengakibatkan stres. Semakin
II. Sehingga, pasien DM tipe II yang lama seseorang mengalami ketegangan
menderita penyakit ≥10 tahun memiliki dalam diri, maka semakin tinggi pula
risiko4 kali lebih besar memiliki kualitas tingkat stress yang dialami orang tersebut.
Dengan katalain semakin negatif persepsi

Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 4 No. 2 Mei 2016 11


ISSN 2303-1433

seseorang terhadap penyakit yang Daftar Pustaka


diderita, maka semakin tinggi pula tingkat
stress yang dialami. Persepsi yang positif Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur
terhada ppenyakit yang diderita dan Penelitian Suatu Pendekatan
tingkat stres yang rendah pada umumnya Praktik. Jakarta :Rineka Cipta
dialami oleh subjek penelitian yang
menderita penyakit dalam waktu yang Fitri, A.R. 2012. Psikologi kesehatan.
lama, yaitu lebih dari 5 tahun (Wulandari, Pekanbaru : Al-Mujtahadah
2012) Press.

Simpulan Haryati. 2010. Perbandingan Pendidikan


1. Lama menderita sebagian besar Kesehatan Antara Metode Diskusi
penderita diabetes mellitus di poli Dan Pemecahan Masalah Dalam
interna RSUD Prof. Dr. Wahidin Perubahan Perilaku PAsien
Sudiro Husodo adalah 5-10 tahun hal Diabetes Melitus Tipe 2 Di RSUD
ini terjadi karena responden masih Swadana Pekalongan. Jurnal
belum mampu melakukan perawatan Keperawatan Poltekkes
diabetes ketika dirumah hanya Semarang
menggantungkan pengobatan dari
tenaga kesehatan. Isa B.A., & Baiyewu, O. 2006. Quality of
2. Kualitas hidup penderita diabetes life patient with diabetes mellitus
mellitus di poli interna RSUD Prof. in Nigerian Teaching Hospital.
Dr. Wahidin Sudiro Husodo sebagian Hongkong Journal Psychiatry, 16,
besar adalah tinggi karena mereka 27 – 33
sudah menjalani proses penyakti yang
lama sehingga mereka adaptasi dengan Ningtyas. 2013. Analisis Kualitas Hidup
keadaaan yang terjadi. Pasien Diabetes Melitus Tipe II di
3. Terdapat hubungan antara lama RSUD Bangil Kabupaten
menderita dan kualitas hidup penderita Pasuruan Fakultas Kesehatan
DM di poli interna RSUD Prof. Dr. Masyarakat, Universitas Jember
Wahidin Sudiro Husodo yang
dibuktikan dengan nilai p value = Rahayuningish. 2014. Hubungan aktivitas
0,027 < α = 0,05 fisik dengan kejadian diabetes
mellitus tipe 2 di lima wilayah DKI
Saran Jakarta tahun 2006. Tesis. Depok:
1. Peningkatan pelayanan keperawatan FK MUI
secara komprehensif baik bio-psiko-
spiritual. Rahmat, W.P. 2010 Pengaruh konseling
2. Perlunya dukungan keluarga dalam terhadap kecemasan dan kualitas
meningkatkan kualitas hidup penderita hidup pasien Diabetes Mellitus di
DM Kecamatan Kebak kramat. Sitasi
3. Diharapkan pada peneliti selanjutnya : 11 April 2015
agar dapat melakukan penelitian lebih
lanjut mengenai faktor-faktor lain yang Roni,Y. 2012. Kualitas hidup pasien
berhubungan dengan kualitas hidup Diabetes Mellitus yang
penderita diabetes mellitus. mengalami ulkus diabetikum.
Skripsi. PSIK UR. Tidak
dipublikasikan

Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 4 No. 2 Mei 2016 12


ISSN 2303-1433

Saputro. 2008. Evaluasi Kualitas Hidup Keperawatan Universitas Riau


Pasien Diabetes Melitus Tipe 2
Rawat Jalan di RSUD Wirosaban WHO. 2004. The World Health
Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Organization Quality of Life
Universitas Islam Indonesia (WHOqol-Bref) Indonesian
Version.
Smeltzer & Suzanne Bare, 2004. Buku
Ajar Keperawatan Medikal Wulandari. 2012. Kualitas hidup
Bedah.J akarta : EGC pasien ulkus diabetic di Rumah
Sudoyo, Aru W. 2009. Buku Ajar Ilmu Sakit Serang. Sitasi: 19 April 2014
Penyakit Dalam. Jakarta :
Interna Publishing Yusra. 2010. Hubungan Dukungan
Keluarga Dengan Kualitas Hidup
Utami. 2014. Faktor-faktor yang DM Tipe II. Tesis. Magister Ilmu
mempengaruhi kualitas hidup Keperawatan Medikal Bedah.
pasien diabetes mellitus dengan Fakultas Keperawatan Universitas
Ulkus diabetikum. Jurnal Indonesia.

Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 4 No. 2 Mei 2016 13

You might also like