Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
Diabetes mellitus if doesn’t treated properly can cause various complications in organs
such as the eyes, kidneys, nerves and blood vessels of the heart that will harm the soul or
affect a person's quality of life. The purpose of this research was to know relationship long
suffering diabetes mellitus with the quality of life of people with diabetes mellitus. The
design of the study was analytic corelasional with cross sectional approach. Research of
variable that is long suffering diabetes mellitus as the independent variable and the
dependent variable as a quality of life. Population research namely whole sufferers of
diabetes Mellitus at internist disease room in the Wahidin Sudiro Husodo Hospital
Mojokerto as much as 103 patients. The samples were taken with the techniques of
systematic sampling as much as 81 respondents. Data collected by questionnaire
WHOQOL instruments, then the result of pengunpulan data processing data is done
editing, coding, scoring and tabulating and tested with test speaman rho. Spearman rho test
results retrieved data ρ value = 0,027 <α = 0.05 so that H1 is accepted so there is a
connection between the long suffering with kualits life of sufferers of diabetes mellitus in
internist disease room in the Wahidin Sudiro Husodo Hospital Mojokerto. Low quality of
life occur because respondents are already feeling tired and tired with the treatment process
has already lived in a long time, so they feel resigned to the situation that is happening will
they be healed or not of disease processes that affect them. Especially the Family expected
to have family members suffering from diabetes mellitus to always provide good family
support in the form of encouragement, communicating medical treatment to keep his health
and direct when got health information.
Health Organization diabetes mielitus makanan serta selalu kontrol jika obatnya
menempati peringkat ke-6 sebagai sudah habis.
penyebab kematian. International Komplikasi penyakit DM yang
Diabetes Federation (IDF) berupa gangren atau ulkus tersebut dapat
memperhitungkan angka kejadian DM mempengaruhi kualitas hidup penderita
didunia pada tahun 2012 adalah 371 juta DM. Kualitas hidup merupakan persepsi
jiwa, tahun 2013 meningkat menjadi 382 seseorang tentang kondisi kesehatannya
juta jiwa dan diperkirakan pada tahun yang mempengaruhi kesehatan secara
2035 DM akan meningkat menjadi 592 umum dalam pelaksanaan peran dan
juta jiwa (Triyanisya, 2013). Di Indonesia fungsi fisik serta keadaan tubuh.
angka kejadian DM termasuk urutan Penurunan kualitas hidup pada pasienDM
terbesar ke-7 dunia yaitu sebesar 7,6juta dengan ulkus diabetikum bisa dikarenakan
jiwa sedangkan angka kejadian penderita sifat penyaki tyang kronik sehingga dapat
ulkus diabetikum sebesar 15% dari berdampak pada pengobatandan terapi
penderita DM. Bahkan angka kematian yang sedangdijalani (Rahmat, 2010).
dan amputasi masih tinggi yaitu sebesar Kualitas hidup pasien DM dapat
32,5% dan23,5% (Prastica, 2013). dipengaruhi oleh berbagaimacam faktor
Menurut Pengurus Persatuan Diabetes yaitu faktor demografi yang terdiri dari
Indonesia (Persadia) Subagijo Adi di Jawa usia dan status pernikahan, kemudian
Timur jumlah penderita diabetes mellitus faktor medis yang meliputi dari lama
6% atau 2.248.605 orang dari total jumlah menderita dan komplikasi yang dialami
penduduk Jawa Timur sebanyak dan faktor psikologis yang terdiri dari
37.476.757 orang (Sensus Penduduk, kecemasan (Fitri, 2012).
2013). Seseorang yang sedang mengalami
Hasil studi pendahuluan yang penyakit kronis dalam waktu yang lama
dilakukan di Poli Bedah RSUD Dr. akan mempengaruhi pengalaman dan
Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto, pengetahuan individu tersebut dalam
dengan teknik wawancara terhadap 7 pengobatan DM, dimana semakin lama
orang pasien diperoleh data . 2 responden menderita DM maka akan semakin
berusia 44 tahun sudah menderita menurun karena timbul kebosanan
Diabetes Mellitus sekitar 5 tahun dan penderita dalam menjalani terapi tersebut,
mereka menyatakan bahwa telah berhenti misalnya pada penderita yang sudah
bekerja (pensiun dini) karena kondisi menjalani penyakit DM selama 10 tahun
fisiknya yang sering lemas dan pusing dan akan merasakan putus asa dengan
jarang berkumpul lagi bersama teman- kondisinya saat ini karena mereka sudah
temannya karena merasa takut tidak dapat berusaha untuk melakukan pengobatan
mengontrol makanan. 2 responden tetapi masih belum berhasil dan pada
dengan lama menderita Diabetes Mellitus penderita DM yang masih baru 1 tahun
selama 3 tahun mengatakan bahwa masih menjalani penyakit ini masih mempunyai
bisa bekerja, tapi sering kesulitan ketika semangat untuk tetap bisa sembuh dari
melakukan kegiatan ibadah dan penyakit yang dideritanya (Utami, 2014).
menyatakan bosan karena harus selalu
minum obat serta tidak dapat mengontrol Metode Penelitian
makanan. 3 respondendengan lama Desain penelitian ini adalah analitik
menderita DM sekitar 8 tahun, korelasional dengan pendekatan cross
mendapatkan pengobatan gratis sectional. Variabel penelitian yaitu lama
(jamkesmas), menyatakan bahwa masih menderita diabetes mellitus sebagai
bisa beraktivitas dengan naik sepeda variabel independen dan kualitas hidup
walaupun kaki kanannya sering mengeluh sebagai variabel dependen. Populasi
sakit dan sudah terbiasa mengontrol penelitian yaitu seluruh penderita diabetes
cenderung meningkat pada lansia (40-65 hidup yang lebih rendah (tidak puas) dari
tahun), riwayat obesitas dan adanya faktor pada yang menderita < 10 tahun.
keturunan (Smeltzer & Bare, 2008). Saputro (2008) bahwa lama menderita
Mandagi (2010) dalam hasil penelitiannya penyakit berhubungan secara signifikan
menunjukan status kualitas hidup dengan kualitas hidup pasien yang pada
berhubungan dengan umur. Selanjutnya umumnya lebih rendah pada durasi
Isa & Baiyewu (2006), memperlihatkan diabetes yang panjang. Selain itu, tingkat
bahwa sosio demografi (salah satunya kecemasan pada durasi penyakit yang
umur) mempengaruhi kualitas hidup panjang dapat berakibat terhadap
pasien. Menurut peneliti, secara normal penurunan kualitas hidup pasien .
seiring bertambah usia seseorang terjadi Yusra (2011), menyatakan bahwa
perubahan baik fisik, psikologis bahkan lamanya menderita juga yang tentunya
intelektual. Penambahan usia akan berpengaruh pada kualitas hidupnya.
mengakibatkan perubahan anatomis, Pasien yang telah menderita penyakit ≥5
fisiologis dan biokimiawi. Hal ini akan tahun atau dikatakan menderita penyakit
menyebabkan kerentanan terhadap suatu kronis memiliki efikasidiri yang baik dari
penyakit serta bisa menimbulkan pada pasien yang menderita suatu penyakit
kegagalan dalam mempertahankan < 5 tahun atau menderita penyakit akut, hal
homeostasis terhadap suatu stress. itu disebabkan karena pasien telah
Sehingga dengan perubahan tersebut berpengalaman dalam mengelola
membuat responden merasa kehidupannya penyakitnya dan memiliki koping yang
sudah tidak berguna lagi baik bagi baik.
kelaurga maupun bagi dirinya sendiri. Kualitas hidup ini berhubungan
dengan penyesuaian diri terhadap tuntutan
3. Hubungan Lama menderita dengan situasi, apabila seseorang memiliki
kualitas hidup penderita diabetes kualitas hidup tinggi, maka seseorang
mellitus tersebut dapat dengan mudah
Hasil uji spearman rho diperoleh data menyesuaikan diri dengan tuntutan yang
p value = 0,027 < α = 0,05 maka H0 ada sehingga mengakibatkan stres yang
ditolak artinya ada hubungan antara lama dialami rendah, sebaliknya seseorang
menderita dengan kualitas hidup penderita yang memiliki kualitas hidup rendah,
diabetes mellitus. Hasil penelitian ini maka seseorang tersebut akan mengalami
didukung pula dengan penelitian terdahulu kesulitan dalam menyesuaikan diri
dari Ningtyas tahun 2013 dengan judul dengan tuntutan yang ada sehingga
Analisis Kualitas Hidup Pasien Diabetes mengakibatkan stres yang dialami tinggi.
Melitus Tipe II di RSUD Bangil Semakin negatif persepsi tentang penyakit
Kabupaten Pasuruan yang menunjukkan yang diderita maka tuntutan situasi yang
Hasil analisis faktor lama menderita dihadapi akan semakin besar sehinggase
diabetes melitus dengan menggunakan uji seorang akanmengalami kesulitan dalam
regresi logistik didapatkan hasil nilai p- menyesuaikan diri dengan tuntutan yang
value=0,048 dengan Odds Ratio sebesar diakibatkan oleh penyakit tersebut karena
3,8 dan 95% ConfidenceInterval (1,014=- kualitas hidup yang dimiliki rendah.
14,49) Hasil tersebut menunjukkan bahwa Ketidaksanggupan seseorang
terdapat hubungan yang signifikan antara menyesuaikan diri dengan tuntutan yang
lama menderita diabetes melitus dengan ada akan menimbulkan ketegangan dalam
kualitas hidup pasien diabetes melitus tipe diri dan mengakibatkan stres. Semakin
II. Sehingga, pasien DM tipe II yang lama seseorang mengalami ketegangan
menderita penyakit ≥10 tahun memiliki dalam diri, maka semakin tinggi pula
risiko4 kali lebih besar memiliki kualitas tingkat stress yang dialami orang tersebut.
Dengan katalain semakin negatif persepsi