You are on page 1of 8

INFO TEKNIK

Volume 6 No. 2, Desember 2005 (71 – 78)

KAJIAN PROSPEK BATU PERMATA BANJARBARU DALAM


PERSPEKSTIF GEOLOGI BAHAN GALIAN

ADIP MUSTOFA 1

Abstract - Banjarbaru has a very complex and interesting geologic condition. The stratigraphy
in this area has a unique and complex characteristic, with Pre-Tertiary until Quarterly in age.
The oldest type of rock found has a Yura-age, consists of: Ultra-mafic rock (Mub) and
Metamorphic rock (Mm). Both of these rock-types outspread unconformity under a Pre-
Tertiary lithological units (Kapur), likes Keramaian Formation (Kak), sedimentary of
volcaniclastic Pitanak Formation (Kvpi). These Pre-Tertiary rocks laid unconformity under a
group of Tertiary and Quarterly age of lithology, consists of: Tanjung Formation (Tet), Berai
Formation (Tomb), Dahor Formation (TQd) and alluvium sedimentation (Qa).
Gemstone deposit, included in its type and occurrences, conducted by long geological
processes. As known, the Regional Geology of Kalimantan, especially in South Kalimantan
region, has proceeded in age of Pre-tertiary until Quarter. This process supported the forming
of gemstones and its accumulation. Kinds of gemstones and semi-gemstones probably
accumulated by this geology process which consists of: primary diamond, tourmaline, blue-
sapphire, Jade, Garnet, Secondary diamond, Quartz, Zircon, Spinel, opal, etc. Nowadays, the
real potency of gemstone and semi-gemstone has not been known yet, so an effort of follow-up
exploration is needed.

Keywords : Gemstones, geology

PENDAHULUAN Pengelompokan gemstones tersebut


dipengaruhi oleh keindahan, kemurnian,
Gemstone (batu permata) me- keawetan, kelangkaan, minat dan mode.
rupakan istilah yang sering digunakan Beberapa jenis mineral/batuan yang
berbagai kalangan untuk menyebut termasuk golongan gemstone berharga
mineral atau batuan yang mempunyai antara lain : Intan, Rubi, Saphire,
sifat-sifat tertentu yang menarik. Emerald dan Beryl, Opal, Cristoberil,
Karena sifat-sifat tersebut sehingga Aleksandrit, Yade, Kuarsa Agate.
gemstones dipakai sebagai perhiasan Sedangkan mineral yang masuk dalam
yang mempunyai nilai berharga tinggi. golongan setengah berharga antara lain:
Pakar geologi dan pertambangan Amethis, Spinel, Topas, Zircon,
membagi gemstone dalam 2 (dua) Tourmalin, Garnet, Jet, Peridotit, dan
kelompok yaitu : lain-lain.
a. Batu permata berharga (batu Ditemukannya dan dipasarkannya
mulia/noble gems) intan oleh masyarakat pendulang intan
b. Batu setengah berharga (batu maupun perusahaan pertambangan intan
setengah mulia/preciseous stones) Kalimantan Selatan telah meyakinkan
1
Staff Pengajar Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknik UNLAM Banjarmasin

71
72 INFO TEKNIK, Volume 6 No. 2, Desember 2005

masyarakat intan dunia bahwa berbagai jenis batu permata didaerah


Kalimantan Selatan juga menjadi salah Banjarbaru.
satu penghasil gemstones dunia.
Masyarakat pebisnis intan dunia
telah mengetahui bahwa Propinsi KAJIAN TEORITIS
Kalimantan Selatan (South Kalimantan/
Borneo) yang terfokus pada area Keterdapatan gemstone baik yang
sumber gemstones didaerah Cempaka menyangkut jenis maupun
Kota Banjarbaru dan Pasar Gemstone penyebarannya berkait erat dengan
Martapura menjadi tempat perdagangan proses-proses geologi yang
intan yang harganya tergolong relatif berkembang. Kompleksitas proses
murah/bersaing jika dibanding pasar- geologi telah berlangsung selama zaman
pasar penghasil intan lainnya. Beberapa Pratersier sampai Kuarter. Pusat
jenis gemstones Kalimantan Selatan penelitian dan Pengembangan Geologi
yang dikenal masyarakat luas masih (P3G) Bandung bedasar hasil pemetaan
bersifat terbatas, antara lain : Intan, geologi yang telah dilakukannya
safir, kecubung, yakut/zircon dan menyatakan bahwa: Zaman Pratersier
beberapa lainnya dengan kualitas yang diwarnai oleh berlangsungnya aktifitas
umumnya bervariasi. tektonik disertai perkembangan aktifitas
Intan terbesar yang pernah magmatis, vulkanis dan metamorfis,
ditemukan di Kalimantan adalah intan sedang Zaman Tersier dan Kuarter
Trisakti dengan berat 166,72 kerat berlangsung dominan proses
ditemukan di Cempaka Tahun 1965. sedimentasi mekanis.
Sedangkan beberapa gemstones yang Adanya aktifitas magmatis dan
terkenal didunia antara lain : Berlian vulkanis menyebabkan larutan magma
Putih Cullinan I (530,2 kerat), Berlian terdiferensiasi membentuk berbagai
Biru The Regent (140,5 kerat). jenis batuan beku dan menjadi awal
Potensi gemstones baik menyangkut terjadinya proses permineralisasi selama
keragaman jenis maupun kuantitasnya fase pegmatitis, pneumatolitis/kontak
diwilayah Kalimantan Selatan umum- metasomatis, dan hidrothermal.
nya dan Banjarbaru khususnya belum Bersamaan pembentukan batuan
pernah diteliti melalui kegiatan bekudapat terbentuk berbagai jenis
eksplorasi tersistim baik oleh pihak mineral assosiasinya yang beberapa
Departemen Energi & Sumberdaya berupa gemstones (batu permata)
Mineral, Lembaga Penelitian Nasional primer. Demikian pula dengan proses
terkait, Perguruan Tinggi terkait, metamorfis dan mekanis yang
maupun pihak Pemerintah Kabupaten/ menyertainya tak kalah pentingnya turut
Kota. Dalam kontek marketing mendorong kuat terakumulasinya
gemstones dikhawatirkan hal tersebut gemstones sekunder di bumi
akan menjadi salah satu faktor Kalimantan Selatan. Dengan demkian
penghambat perkembangan bisnis kontribusi alamiah proses-proses
gemstones Kalimantan Selatan kedepan. geologi regional Kalimantan umumnya
Penelitian ini dilakukan dengan dan Kalimantan Selatan khususnya
maksud mengkaji kondisi geologi hasil yang berlangsung selama Zaman
penelitian para peneliti geologi dan Pratersier sampai Kuarter mendukung
sumberdaya mineral terdahulu dengan terjadinya aku-mulasi gemstones
tujuan untuk mengetahui kemungkinan termasuk gemstones di daerah
berkembangnya atau terdapatnya Banjarbaru.
Adip Mustofa, Kajian Prospek Batu Permata…. 73

(Mm) dan Ultramafik (Mub) dalam


keadaan campur aduk. Kapur Awal
aktifitas magmatis menerobos Batuan
Ultramafik dan Malihan membentuk
batuan plutonik Granit, Diorit dan
Diabas. Kapur Akhir aktifitas vulkanik
Kelompok Pudak membentuk Formasi
Pitanak (Kvpi) dan Formasi Paau (Kvp)
serta batuan gang andesitis (Man),
Diabasik (Mdb) dan Basaltis (Mba)
Gambar 1. Skema Aktifitas Tektonik dibarengi proses mekanis sedimentasi
dalam hubungannya dengan Kelompok Alino. LIPI,1995 telah
pembentukan bahan galian mengidentifikasi bahwa Tektonik Kapur
primer Akhir, melalui proses pensesaran
mampu mengalihkan tempatkan batuan
ultramafik (Mub) dan Malihan (Mm)
menindih Kelompok Alino. Tektonik
Kapur Akhir diperkirakan berlangsung
hingga zaman Tersier Awal Kala
Paleosen dan pada kala itulah melalui
proses pengangkatan menyebabkan
terangkatnya bumi Kalimantan Selatan
menjadi dataran untuk pertama kalinya
disertai aktifnya magma andesitis
menerobos batuan yang sudah
terbentuk.
Kala Eosen – Miosen proses genang
laut dan susut laut senantiasa silih
Gambar 2. Skema Pembentukan Jebakan berganti disertai proses sedimentasi
Bahan Galian di Dalam Bumi pada lingkungan laut dangkal sampai
akibat proses Magmatis – paralis mewarnai kondisi fisiografi
Vulkanis Kalimantan Selatan. Proses sedimentasi
membentuk Formasi Tanjung (Tet),
Formasi Berai (Tomb), Formasi
Warukin (Tmw). Proses pensesaran
HASIL DAN PEMBAHASAN regional yang terjadi akhir Miosen
membawa perubahan luar biasa
PROSES GEOLOGI terhadap kondisi fisiografi alam
Kalimantan Selatan. Melalui proses
Geologi Regional pengangkatan dan blok faulting
Kondisi geologi regional terbentuk Pegunungan Meratus yang
Kalimantan Selatan sangat komplek bagian sayapnya mengalami perlipatan
dikarenakan proses tektonik yang terus membentuk antiklinorium. Kala Pliosen
mewarnai rona geologi sepanjang Pleistosen terendapkan Formasi Dahor
sejarah geologi dimulai zaman (TQd) diikuti proses pengendapan
Pratersier sampai Tersier. Bermula selama Kuarter membentuk Endapan
dari zaman Yura (152 juta tahun lalu) Alluvium (Qa)
proses tektonik kala itu mampu
membangun massa Batuan Malihan
74 INFO TEKNIK, Volume 6 No. 2, Desember 2005

Geologi Daerah Banjarbaru Batuan Ultramafik (Mub) yang


Secara fisiografi wilayah Banjarbaru sebarannya menempati bagian paling
menjadi bagian dari sistem Fisiografi tenggara wilayah Banjarbaru
Tinggian Meratus yang membentang mempunyai luas sebaran lebih kurang
pada arah timur laut – barat daya. 3% dari luas wilayah Banjarbaru.
Litologi Tinggian Meratus disusun oleh Batuan Ultramafik ini terdiri dari
batuan Pratersier jenis batuan beku, Harzburgit, Wehrlit, Websterit,
batuan sedimen, dan batuan metamorf Piroksenit dan Serpentinit. Batuan
yang sangat kompak, sedang litologi Ultramafik sebarannya membentuk satu
bagian sayap Tinggian Meratus disusun kesatuan dengan Gabro termasuk
oleh jenis batuan sedimen (dominan) kelompok batuan ofiolit, hubungan
dan Kaki Tinggian Meratus disusun dengan satuan batuan sekitarnya secara
oleh Endapan Alluvial. Banjarbaru tektonik baik berupa sesar naik, sesar
secara dominan menempati kaki geser maupun sesar normal.
Pegunungan Meratus yang Matuan Malihan (Mm) menempati
keberadaannya terletak dibagian barat bagian tenggara wilayah Banjarbaru
daya sebaran Tinggian Meratus dan dekat dengan Batuan Ultramafik dengan
disusun oleh Endapan Alluvial dan arah sebaran timur laut – barat daya.
Batuan Tersier. Mengacu Luas sebaran lebih kurang 1% dari luas
pengelompokan satuan morfologi wilayah Banjarbaru. Batuan Malihan
menurut Van Zuidam, 1978 bahwa terdiri dari sekis hornblende, sekis
wilayah Banjabaru dapat dipisahkan muskovit, sekis klorit, filit dan kuarsit
menjadi 3 (tiga) satuan morfologi, yaitu muskovit.
morfologi dataran, morfologi topografi Formasi Keramaian (Kak) merupakan
bergelombang lemah, morfologi salah satu anggota Kelompok Alino,
topografi bergelombang kuat. menempati bagian tenggara wilayah
Tatanan stratigrafi yang Banjarbaru. Arah sebaran timur laut –
berkembang dicirikan oleh barat daya. Formasi Keramaian terdiri
berkembangnya sebaran batuan yang dari perselingan batupasir sangat halus
cukup komplek mulai batuan Pratersier sampai kasar dengan batulanau dan
sampai Kuarter. Batuan tertua adalah batugamping, setempat dengan sisipan
batuan berumur Yura terdiri dari Batuan batugamping konglomeratan dibagian
Ultramafik (Mub) dan Batuan Malihan bawah.
(Mm). Secara tidak selaras kedua Formasi Pitanak (Kvpi) menjemari
batuan tersebut ditindih oleh batuan dengan Formasi Keramaian, sebarannya
Pratersier Kapur yang terdiri dari menempati bagian tenggara wilayah
Formasi Keramaian (Kak) dan Sedimen Banjarbaru. Luas sebaran lebih kurang
vulkaniklastik Formasi Pitanak (Kvpi). 1,5% dari luas wilayah Banjarbaru.
Secara tidak selaras kelompok Batuan Formasi Pitanak terdiri dari leleran lava
Pratersier tersebut ditumpangi oleh dengan breksi konglomerat vulkanik.
kelompok batuan Tersier dan Kuarter Formasi Tanjung (Tet) menempati
antara lain ; Formasi Tanjung (Tet), bagian timur wilayah Banjarbaru
Formasi Berai (Tomb) (?), Formasi dengan arah sebarannya timur laut –
Dahor (TQd) dan Endapan Alluvium barat daya. Formasi Tanjung bagian
(Qa). bawah didominasi konglomerat dan
Adapun detail susunan batuan dan batupasir sedang sampai kasar; Formasi
sebaran masing-masing formasi dapat Tanjung bagian tengah didominasi
dijelaskan sebagai berikut : batupasir kwarsa dengan sisipan serpih
Adip Mustofa, Kajian Prospek Batu Permata…. 75

dan batubara; sedangkan Formasi kemungkinan keterdapatan gemstones


Tanjung bagian atas didominasi dalam suatu wilayah termasuk tipe
batulempung, napal dengan sisipan endapan/jebakan. Sedangkan
batugamping fosilan. Keberadaan pelaksanaan kegiatan eksplorasi
Formasi Berai (Tomb) di wilayah menjadi bagian dari kegiatan yang harus
Banjarbaru yang secara regional dilakukan untuk mengetahui potensi
terpetakan oleh P3G Bandung belum gemstones di suatu wilayah propek
bisa dipastikan kebenarannya gemstones dalam pandangan para ahli
mengingat hasil pengamatan lapangan geologi.
tidak ditemukan adanya singkapan Genesa gemstones berkaitan dengan
formasi ini di wilayah Banjarbaru. proses geologi yang secara langsung
Formasi Berai berumur Oligo-Miosen berkait dengan aktifitas magmatis,
oleh P3G diidentifikasi terdiri dari vulkanik dan metamorifis membentuk
batugamping dengan sisipan napal dan jenis jebakan primer, sedang genesa
batulempung. Formasi ini menindih yang secara langsung berkait dengan
selaras Formasi Tanjung dengan arah proses mekanis membentuk jenis
sebaran timur laut – barat daya sejajar endapan sekunder.
dengan penyebaran Formasi Tanjung.
Formasi Dahor (TQd) di wilayah Gemstone Kalimantan Selatan
Banjarbaru menempati bagian selatan Perkembangan gemstones
hingga utara terdiri dari kerakal, kerikil Kalimantan Selatan indikasinya dapat
dan batupasir kurang padu dengan kita ketahui dari perkembangan proses
sisipan lignit. Luas sebarannya lebih geologi regional. Berkaitan dengan
kurang 35% dari luas wilayah kondisi geologi regional maka dapat
Banjarbaru. dijelaskan kemungkinan pembentukan
Endapan Alluvium (Qa) merupakan jenis-jenis gemstones di Kalimantan
endapan paling muda, berumur Selatan, sebagai berikut :
Holosen, menindih secara selaras Zaman Yura sampai Kapur Awal
Formasi Dahor. Endapan ini menempati dimana batuan ophiolit (ultra mafic) dan
bagian tengah hingga barat wilayah metamorfis (sekis genes) diterobos
Banjarbaru dengan luas penyebaran magma granitis sampai basaltis
dominan. Endapan alluvium terdiri dari menunjukkan adanya indikasi
gambut dan pasir lepas yang merupakan kemungkinan terbentuknya gemstones
endapan sungai dan terdiri dari lempung oleh proses magmatis dan metamorfis.
serta lumpur. Keberadaan batuan ultramafik, sekis,
genes, granit, diorit dan gabro dapat
POTENSI GEMSTONES berasosiasi dengan gemstones tertentu
Gemstones secara fisik terdapat seperti : Intan primer, Tourmalin,
dialam sebagai mineral atau batuan Rubi, Blue Safire, Topas, Yade,
yang keterdapatannya sangat ditentukan Crisoberyl, Garnet, Emerald/Beryl
oleh proses geologi yang pernah serta gemstone lainnya.
berlangsung. Gemstones dalam ilmu Zaman Kapur Akhir dimana
geologi pertambangan banyak dipelajari terbentuk batuan sedimen dari Formasi
dari aspek genesa, keterdapatan, Pudak, Formasi Keramaian, Formasi
karakteristik fisik-optis, teknis Manunggul, Olistolit Kintap, Formasi
penambangan dan pengolahannya. Paniungan, batuan gang dari andesit,
Penelusuran kondisi geologi menjadi basalt, diabas dan batuan vulkanik dari
kunci awal untuk dapat mengetahui Formasi Paau dan Pitanak
76 INFO TEKNIK, Volume 6 No. 2, Desember 2005

mengindikasikan kemungkinan dapat metamorfis (sekis, genes) menunjukkan


terbentuknya akumulasi gemstones adanya indikasi kemungkinan
sekunder oleh proses sedimentasi berkembangnya gemstones oleh proses
mekanis dari gemstones Yura-Kapur megmatis dan metamorfis. Keberadaan
Awal; vulkanik/hidrothermal; dan batuan ultramafik, sekis, genes sering
kontak metasomatis seperti ; Intan berasosiasi dengan gemstones tertentu
sekunder, Turmalin, Rubi, Blue seperti : Intan primer, Tourmalin,
Sapire, Topas, Yade, Crisoberyl, Blue Safire, Yade, Garnet, serta jenis
Garnet, Emerald/beryl, Kuarsa, gemstones lainnya.
Zircon, Spinel, opal dan lainnya. Zaman Kapur dimana terbentuk
Zaman Tersier – Kuarter dimana batuan sedimen dari Formasi
adanya batuan sedimentasi Keramaian dan batuan leleran lava
menunjukkan indikasi dapat Formasi Pitanak mengindikasikan
berkembangnya akumulasi endapan kemungkinan dapat terbentuknya
gemstones tipe sekunder hasil proses gemstones oleh proses sedimentasi
sedimentasi dan resedimentasi mekanis gemstones Yura dan proses
gemstones Pratersier seperti : Intan, vukanis/hidrothemal seperti : Intan
Tourmalin, Rubi, Blue Sapire, Topas, sekunder, Tourmalin, Blue Safire,
Yade, Crisoberyl, Garnet, Yade, Garnet, Kuarsa, Zircon,
Emerald/Beryl, Zircon, Kuarsa, Spinel, Opal dan lainnya.
Spinel, Opal dan lainnya. Zaman Tersier – Kuarter dimana
adanya batuan sedimen menunjukkan
Gemstone Banjarbaru indikasi dapat berkembangnya
Kondisi geologi Banjarbaru yang akumulasi endapan gemstones
diawali dengan terbentuknya batuan Pratersier dan Tersier Banjarbaru dari
ophiolit (Mub) dan Malihan (Mm) pada gemstones regional seperti : Intan
zaman Yura dan diwarnai selanjutnya sekunder, Tourmalin, Blue Safire,
dengan proses sedimentasi Formasi Yade, Garnet, Kuarsa, Zircon,
Keramaian (Kak). Proses leleran lava Spinel, Opal dan lainnya.
vulkanik Formasi Pitanak (Kvpi) yang Hasil eksplorasi PT. Galuh
bersifat andesitis-basaltis semasa zaman Cempaka menemukan berbagai ragam
Kapur serta proses sedimentasi selama mineral penyusun lapisan kerikil
Zaman Tersier sampai Kuarter berintan antara lain : Intan, Corundum
mempunyai makna tersendiri dalam Rutile Zircon Kuarsa sekis, Genes,
kaitannya dengan prospek kemungkinan Kuarsit, Hematit, Garnet dan lain-
berkembangnya berbagai ragam jenis lain.
gemstones di Banjarbaru. Geologi Penyebaran gemstones berdasarkan
Banjarbaru yang secara regional uraian diatas diperkirakan dapat tersebar
menjadi bagian dari sejarah secara setempat-setempat menyebar
perkembangan geologi Kalimantan hampir diseluruh wilayah Kota
Selatan relatif mempunyai kesamaan Banjarbaru. Dari pengamatan sebaran
dalam keragaman jenis gemstones. lokasi pertambangan rakyat intan
Tinjauan prospek gemstones Banjarbaru terindikasi wilayah penyebaran
mengacu hasil geologi oleh P3G dan gemstones mencakup daerah Sungai
hasil eksplorasi PT. Galuh Cempaka, Tiung, Banyu Irang hingga Palam.
sebagai berikut: Sedang dari tinjauan sebaran wilayah
Zaman Yura dimana terbentuknya prospek intan yang saat ini masih
batuan ophiolit (ultramafic) dan dipertahankan dalam perjanjian KK PT.
Adip Mustofa, Kajian Prospek Batu Permata…. 77

Galuh Cempaka meliputi wilayah desa


Guntung Payung, Palam, Cempaka. KESIMPULAN
Luasan sebaran daerah prospek
gemstones secara pasti belum dapat Geologi daerah Banjarbaru secara
ditemukan namun diperkirakan teoritis diketahui sangat mendukung
melingkupi sekitar 40% wilayah Kota bagi terbentuknya batu permata atau
Banjarbaru. setengah permata bahkan sebagian telah
Berdasar hasil pengamatan terhadap terbukti bahwa Intan dan kuarsa
kegiatan tambang skala kecil yang diperjualbelikan oleh masyarakat
dilakukan oleh masyarakat di wilayah setempat di pasar bebas.
pertambangan rakyat dan hasil Berbagai jenis batu permata dan
eksplorasi intan pada endapan alluvial setengah permata yang dimungkinkan
yang dilaksanakan PT. Galuh Cempaka berkembang mewarnai keragaman batu
diketahui keberadaan gemstones permata di daerah Banjarbaru, antara
terdapat dalam lapisan kerakal/kerikil lain: Intan primer, Tourmalin, Blue
pasiran dengan tebal <3m pada Safire, Yade, Garnet, Intan sekunder,
kedalaman hingga 22m dibawah Kuarsa, Zircon, Spinel, Opal dan
permukaan tanah setempat. Terdata lainnya.
sejak tahun 2001 hingga kini beberapa Menimbang prospek kemungkinan
intan besar oleh masyarakat pendulang keterdapatan batu permata dan batu
intan diketemukan seperti : Intan setengah permata yang sangat beragam
Nursehat (62,3 kerat), Intan Jambun (23 diatas maka perlu eksplorasi secara
kerat) dan lain-lain. Hal tersebut lebih seksama untuk dapat mengetahui
memperkuat indikasi prospek potensi sebenarnya terhadap batu
gemstones tersebar baik diwilayah Kota permata dan batu setengah permata
Banjarbaru. Total sumberdaya yang berkembang.
gemstones belum dapat disajikan secara
baik dan pasti, mengingat belum adanya
penelitian khusus terhadap potensi DAFTAR PUSTAKA
gemstones.
Anonim, 2000, Laporan Eksplorasi
Bahan Galian Intan, PT. Galuh
Cempaka, Banjarbaru.
Bateman AM, 1981, Economic Mineral
Deposits, John Wiley and Sons,
New York.
Intan Biru Intan Hijau Tua Pouw Kioe An, 2002, Rahasia Batu
Permata, MANDIRA, Semarang
Sanyoto P , 1994, Geologi Lembar
Banjarmasin, Pusat Penelitian dan
Pengem bangan Geologi , Bandung.
Sanyoto P, 1999, Tektonik Pegunungan
Meratus, Pusat Penelitian dan
Pengembangan Geologi , Bandung.
Blue Sapphire Topaz Zulkarnain I, 1996, Tektonik Komplek
Gambar 3. Sebagian Keragaman Jenis Akresi Meratus, LIPI, Bandung.
Batu Permata Daerah
Banjarbaru
78 INFO TEKNIK, Volume 6 No. 2, Desember 2005

Gambar 4. Peta Geologi Kota Banjarbaru

You might also like