You are on page 1of 8

Jurnal Maternitas Kebidanan, Vol 4, No.

2, Oktober 2019 - Maret 2020


ISSN 2599-1841

PERILAKU KOMSUMSI BUAH DAN SAYUR ANAK SEKOLAH


DASAR NEGERI 020583 BINJAI ESTATE

Irma Handayani
Dosen Program Studi Diploma Keperawatan, Akademi Keperawatan Sehat Binjai
email: handay1502@gmail.com

ABSTRACT
One of the balanced nutrition guidelines is adequate consumption of fruits and
vegetables. Currently children aged 5-14 have a tendency to consume 20% of fruits and
vegetables lower when compared to adults 30-59 years. The main problem arising from
lack of fruit and vegetable consumption is calorie and protein deficiency disease (KKP),
vitamin A deficiency (KVA), disorders due to iodine deficiency (IDD), and iron (Fe)
deficiency anemia. The purpose of this study was to determine the consumption behavior
of fruit and vegetables in children SDN 020583. This type of research is descriptive by
using a cross sectional design. The population in this study was 38 people, the results of
this study showed three domains of behavior, namely knowledge, attitudes, and actions,
where good knowledge was 25 people (65.78%), enough as many as 12 people (31.57%)
and less as many 1 person (2.63%), positive attitude as many as 37 people (97.36%) and
those who have negative attitudes as much as 1 person (2.63), and who have actions in
good fruit consumption as many as 32 people (84.21 %) and less as many as 6 people
(15.78%), for actions in good vegetable consumption as many as 32 people (89.47%) and
less than 4 people(10.52%).

Keywords: Behavior; Fruit; Vegetables; School Children

LATAR BELAKANG merupakan kelompok individu yang

Dewasa ini kesehatan, berusia 10-19 tahun

kecerdasan, dan produktivitas kerja (Sulistyoningsih, 2011). Usia

yang tinggi, kedaan gizi yang baik tersebut biasanya berada pada

dapat di wujudkan dengan pola Sekolah Dasar (SD).. Pada masa ini

makan dengan pedoman gizi yang remaja cenderung suka

seimbang .Salah satu pesan gizi mengonsumsi makanan yang siap

seimbang adalah cukup konsumsi saji seperti bakso, pizza, hamburger,

buah dan sayur (Kemenkes, 2014). mie goreng, coklat, nasi goreng

Saat ini salah satu kelompok usia sementara kurang suka

yang konsumsi buah dan sayur mengonsumsi buah dan sayur

belum sesuai dengan anjuran adalah (Proverawati, 2010), padahal periode

usia usia anak. Anak sekolah ini merupakan masa yang penting

85
Jurnal Maternitas Kebidanan, Vol 4, No. 2, Oktober 2019 - Maret 2020
ISSN 2599-1841

untuk membentuk tubuh dan sayur Penyakit kekurangan kalori


kebiasaan makan yang baik, karena dan protein, (KKP), defisiensi
jika pada masa anak kebiasaan vitamin A (KVA), gangguan akibat
makan yang tidak sehat akan kekurangan yodium (GAKY), dan
mempengaruhi pertumbuhan dan anemia defisiensi zat besi (Fe)
perkembangan kedepannya. Oleh (Sediaoetama, 2008). Penelitian
karena itu, membiasakan kebiasaan yang dilakukan oleh Borgi et al.
yang sehat masa anak menjadi (2015) menunjukkan bahwa
penting sebagai upaya untuk konsumsi buah dan sayur yang baik
mencegah terjadi masalah kesehatan dapat mengurangi resiko tekanan
pada masa yang akan datang darah tinggi. Penelitian kasus
(Arisman, 2010). kontrol oleh Annema et al. (2011)
Hasil Riset Kesehatan Dasar menunjukkan bahwa konsumsi buah
(Riskesdas) Departemen Kesehatan dan sayur yang berbeda akan
RI tahun 2013 ditemukan rata-rata memberikan dampak yang berbeda
93,5% pendudukusia >10 tahun pada resiko kanker kolon proksimal,
mengkomsumsi sayuran dan buah- usus besar distal, dan rektum.
buahan dibawah anjuran. Konsumsi Penelitian yang dilakukan oleh
buah dan satur di Sumatra Utara Anwar (2014) bahwakekurangan
Tahun 2013, anak kelompok umur konsumsi buah dan sayur merupakan
10-12 tahun mengkomsumsi buah faktor risiko terjadinya hipertensi.
dan sayur dalam kategori kurang (1-2 Beberapa penelitian yang
porsi) sebanyak (83,3%) sedangkan menunjukkan tentang konsumsi buah
dalam kategori cukup (≥ 5 porsi ) dan sayur pada anak antara lain,
(2,2%). Riskesdas menyatakan penelitian oleh Maschkowski, et al
bahwa penduduk di kategorikan (2010) menunjukkan bahwa masih
kurang buah dan sayur jika dalam rendahnya konsumsi buah dan sayur
sehari komsumsi buah dan sayur pada anak di Jerman. Penelitian yang
kurang dari 5 porsi/hari. dilakukan oleh Mohammad dan
Dampak yang ditimbulkan Madanijah (2015) pada usia anak
dari kurangnya komsumsi buah dan sekolah di Bogor menunjukkan

86
Jurnal Maternitas Kebidanan, Vol 4, No. 2, Oktober 2019 - Maret 2020
ISSN 2599-1841

bahwa konsumsi buah dan sayur waktu yang bersamaan, penelitian ini
sebanyak Kabupaten (50-100gr/hari bertujuan untuk menggambarkan
dan < 60 gr/hari SDN Kabupaten Perilaku Komsumsi Buah dan Sayur
yang lebih rendah di SDN Kota Pada Anak Sekolah Dasar Negeri
(≥100 g/hari dan 60-120 g/hari) serta 020583 Tahun 2019 (Arikunto,
pengetahuan berpengaruh positif 2013). Teknik pengumpulan data
terhadap konsumsi buah dansayur. dengan menggunakan kuesioner pada
Berdasarkan pengamatan anak di SDN 020583 Binjai Estate
awal di Sekolah Dasar Negeri sebanyak 38 orang. Teknik
020583 Binjai Estate dari 10 orang pengambilan sempel menggunakan
siswa yang diwawancara tentang purposive sampling yaitu peneliti
manfaat buah dan sayur hanya 3 menentukan pengambilan sempel
orang yang mengetahui manfaat buah dengan cara menetapkan ciri-ciri
dan sayur, sehingga berdasarkan dari khusus yang sesuai dengan tujuan
hasil penelitian awal tersebut dan penelitian sehingga diharapkan dapat
dampak yang ditimbulkan dengan menjawab permasalahan penelitian,
kurangnya konsumsi buah dan sayur berdasarkan teknik tersebut peneliti
pada anak sekolah maka penulis mengambil sempel kelas V SD
tertarik mengambil judul Gambaran sebanyak 38 orang karena kelas V
Perilaku Komsumsi Buah dan Sayur lebih mudah memahami dan
Pada Anak Sekolah Dasar Negeri dianggap lebih mampu bekerja sama
020583 Binjai Estate dalam penelitian ini sedangkan kelas
VI SD tidak dapat dijadikan sempel
METODE PENELITIAN karena sibuk dalam mempersiapkan

Penelitian ini bersifat deskritif Ujian Nasional. Variabel yang ada

dengan rancangan crros sectional pada penelitian ini adalah variable

ialah suatu penelitian untuk independen yaitu variabel perilaku

mempelajari dinamika kolerasi antara yang meliputi pengetahuan, sikap,

faktor-faktor dengan efek, dengan dan tindakan konsumsi buah dan

cara pendekatan observasi atau sayur anak SDN 020583.Analisa data

pengumpulan data sekaligus pada yang digunakan analisa univariat

87
Jurnal Maternitas Kebidanan, Vol 4, No. 2, Oktober 2019 - Maret 2020
ISSN 2599-1841

varibel independen yang Tabel 3.Distribusi Frekuensi


Tindakan Responden
digambarkan kedalam tabel distribusi Tentang Konsumsi Buah
frekuensi (Notoatmodjo,2012). dan sayur
No Sikap f %
HASIL DAN PEMBAHASAN 1 Baik 32 84,21
2 Kurang 6 15,78
HASIL
Total 38 100
Hasil penelitian dalapt dilihat
pada table berikut ini:
Berdasarkan tabel 3 diatas dapat
Tabel 1.Distribusi Pengetahuan
Responden Tentang dilihat bahwa responden memiliki
Konsumsi Buah dan tindakan baik sebanyak 32 orang
sayur
(84,21%)
No Pengetahuan f % PEMBAHASAN
1 Baik 25 65,78
2 Cukup 12 31,57 Pengetahuan Siswa tentang Konsumsi
3 Kurang 1 2,63 Buah dan Sayur
Total 38 100
Hasil penelitian menunjukan mayoritas
Berdasarkan tabel 1 diatas siswamemiliki pengetahuan baik
diketahui bahwa mayoritas sebanyak 25 orang (65,78%), sedangkan
responden memiliki pengetahuan minoritas siswa memiliki pengetahuan

yang baik tentang buah dan sayur kurang sebanyak 1 orang (2,63%). Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa anak
yaitu sebanyak 65,78%.
Sekolah Dasar Negeri 020583 memiliki
Tabel 2.Distribusi Frekuensi Sikap
Responden Tentang pengetahuan yang baik tentang buah dan
Konsumsi Buah dan sayur
sayur, hal ini kemungkinan dipengaruhi
No Sikap f %
1 Positif 37 97,36 oleh informasi yang diperoleh hasil
2 Negatif 1 2,63 penginderaan baik dari lingkungan
Total 38 100
internal , lingkungan eksternal, media
massa dan media elektronik. Relevan
Berdasarkan tabel 2 diatas
Menurut teori yang dikemukakan oleh
diketahui bahwa mayoritas
Notoatmodjo (2007), pengetahuanadalah
responden memiliki sikap yang
hasil ’tahu’, dan ini terjadi setelah orang
positif tentang buah melakukan pengindraan terhadap suatu
dan sayur yaitu sebanyak 37 orang objek tertentu. Pengindraan terjadi
(97,36%). melalui pancaindra manusia, yakni indra

88
Jurnal Maternitas Kebidanan, Vol 4, No. 2, Oktober 2019 - Maret 2020
ISSN 2599-1841

penglihatan, pendengaran, penciuman, penelitian Fitri (2012) bahwa sikap


rasa, dan raba. Sebagaian besar siswa terhadap makanan jajanan
pengetahuan manusia diperoleh melalui merupakan salah satu faktor yang
mata dan telinga.Pengetahuan atau berkaitan langsung dengan kognitif
kognitif merupakan domain yang sangat siswa. Kesiapan untuk bereaksi terhadap
penting dalam membentuk tindakan objek di lingkungan tertentu sebagai
seseorang (over behavior). Sumber suatu penghayatan , terhadap objek.
informasi dapat di peroleh dari berbagai Sikap dipengaruhi oleh faktor internal
sumber baik berupa media visual atau dan eksternal (Notoadmojo, 2012).
media cetak seperti televise, koran,
Tindakan Siswa Komsumsi Buah dan
internetdll.
Sayur
Hasil penelitian ini sejalan
Hasil penelitian menunjukan
dengan penelitian yang dilakukan oleh
sebagian besar siswa memiliki tindakan
Lathifuddin, dkk (2018) bahwa siswa
komsumsi buah yang baik sebanyak 32
SD yang mengalami obesitas di Kota
orang (84,21%) sedangkan anak sekolah
Bandung memiliki pengetahuan dengan
dasar yang memiliki tindakan komsumsi
kategori sedang atau cukup baik
sayur yang baik sebanyak 34 orang
Sikap Siswa tentang Konsumsi Buah (89,47%), dan yang memiliki tindakan
dan Sayur komsumsi buah kurang sebanyak 6
Hasil penelitian menunjukan orang (15,78) dan yang memiliki
sebagian besarsiswa memiliki sikap tindakan komsumsi sayur yang kurang
positif sebanyak 37 orang (97,36%), sebanyak 4 orang (10,52%). Dari hasil
sedangkan sebagian kecil anak memiliki tersebut dapat di kategorikan bahwa
sikap negatif sebanyak 1 orang (2,63%). anak sekolah dasar yang mengkomsumsi
Mayoritas sikap positif siswa terhadap buah dan sayur dengan baik sebanyak
konsumsi buah dan sayur pada 32 (84,21%) dan yang tidak
penelitianini sejalan dengan tingginya mengkomsumsi buah dan sayur dengan
pengetahuan siswa tentangbuah dan baik sebanyak 6 (15,78%). Hal ini
sayur. Kenyataan ini relevan dengan menujukkan bahwa sebagian besar anak
pendapat Notoatmodjo (2015) bahwa sekolah dasar negeri 020583 memiliki
sikap yang positif dipengaruhi dari tingkat komsumsi buah dan sayur
pengetahuan yang baik dari individu. yangbaik.
Hasil penelitian ini sesuai dengan Hasil penelitian menunjukkan

89
Jurnal Maternitas Kebidanan, Vol 4, No. 2, Oktober 2019 - Maret 2020
ISSN 2599-1841

relevansi antara pengetahuan, sikap dan melaksanakan atau mempratikan apa


tindakan yaitu pengetahuan yang baik yang diketahui atau disikapinya
mendukung sikap yang baik, sikap yang (Notoadmojo, 2012).
baik cenderung menciptakan tindakan
yang baik. Relevan dengan penelitian KESIMPULAN DAN SARAN
Gusvita (2016) bahwa pengetahuan Kesimpulan
berhubungan dengan sikapsiswi tentang Berdasarkan hasil penelitian, maka
keputihan di SMP Negeri 8 Kota Binjai dapat disimpulkan bahwa mayoritas
tahun 2016. Pengetahuan dan Sikap memiliki pengetahuan, sikap dan
yang baik cenderung mendorong tindakan yang baik dalam konsumsi
tindakan baik dalam konsumsi buah dan buah dan sayur.
sayur.Hal ini rekevan dengan penelitian
Saran
yang dilakukan oleh Handayani (2016)
bahwa ada keterkaitan antara 1. Bagi Puskesmas
pengetahuan dengan tindakan siswa
Diharapkan pada Puskesmas
SDN 020583 Kota Binjai tentang
meningkatkan penyuluhan secara rutin
pemeliharaan gigi dan mulut.Relevan
tentang pentingnya komsumsi buah dan
juga menurut teori Notoatmodjo bahwa
sayur pada anak sekolah khususnya di
pengetahuan merupakan domain yang
Sekolah Dasar Negeri 020583 Binjai
sangat penting untuk terbentuknya
Estate.
sikap dan tindakan seseorang (over
2. Bagi Pihak Sekolah
behaviour). Pengetahuan diperlukan
sebagai dukungan dalam menumbuhkan Diharapkan pihak sekolah

rasa percaya diri maupun sikap dan menyediakan kantin sehat yang menjual

perilaku setiap hari, sehingga dapat berbagai buah segar dan sayur sehingga

dikatakan bahwa pengetahuan anak sekolah dapat tetap

merupakan fakta yang mendukung mempertahankan budah makan buah

tindakan seseorang (Notoatmodjo, dan sayur yang bai

2012). 3. Bagi anak sekolah

Tindakan adalah seseorang yang Diharapkan anak sekolah tetap


mengetahui stimulus atau objek mempertahankan kebiasaan konsumsi
kesehatan, kemudian mengadakan buah dan sayur yang sudah berjalan
penilaian atau pendapat terhadap apa dengan baik sehingga kebutuhan gizi
yang diketahui, proses selanjutnya terpenuhi dengan baik.

90
Jurnal Maternitas Kebidanan, Vol 4, No. 2, Oktober 2019 - Maret 2020
ISSN 2599-1841

DAFTAR PUSTAKA Pengetahuan dan Sikap Siswi


Tentang Keputihan di kelas IX
Annema N., Heyworth JS., Mc
SMP Negeri 8 Kota Binjai Tahun
Naughton SA., Iacopetta B., dan
2016. Jurnal Riset Hesti Medan,
Fritschi L., 2011. Fruit and
vol 1. No. 1, : 84-91
Vegetable Consumption and the
Handayani, Irma, (2016). Hubungan
Risk of Proximal Colon, Distal
Pengetahuan dengan
Colon and Rectal Cancers in
Tindakantentang Pemeliharaan
Case-Control Study in Western
Kesehatan Gigi dan Mulut pada
Australia. Journal of American
Anak Usia 11-12 Tahun di SDN
DieteticAssociation.
020583 Kota Binjai. Jurnal Riset
Anwar, Rosihan, 2014. Konsumsi Buah Hesti Medan, vol 1. No. 1, : 92-98
dan Sayur serta Konsumsi Susu Kementerian Kesehatan Republik
Sebagai Faktor Risiko Terjadinya Indonesia, 2014. Pedoman Gizi
Hipertensi di Puskesmas S. Seimbang Tahun 2014. Jakarta :
Parman Kota. Jurnal Skala BadanPenelitiandanPengembang
Kesehatan 2014. anKesehatan Dapertemen
Arisman, (2010). Buku Ajar Ilmu Gizi: KesehatanRI
Gizi dalam Daur Kehidupan, Lathifuddin, M., Nurhayati, A.,
Jakarta : Buku Kedokteran EGC. Patriasih, R., 2018. Pengetahuan
Borgi, L., Muraki, I., Satija, A., Willet, Buah Dan Sayur Sebagai Hasil
W.C., Rimm, E.O., Forman, J., Penyuluhan Gizi Pada Siswa SD
2015. Fruit and Vegetable Yang Mengalami Obesitas Di
Consumption and the Incidence Kota Bandung. Jurnal Media
Of Hypertension in Three Pendidikan Gizi dan Kuliner,
Prospective Cohort Studies. Vo.7 No.1
Journal2015. Maschkowski, G., Hartmann, M. and C.
Departemen Kesehatan Republik Grebitus (2010). Analyzing
Indonesia, (2013). Riset Parental Influence On Fruit And
Kesehatan Dasar Indonesia Tahun Vegetable Consumption
2013. Jakarta : Badan Penelitian Mohammad, Andika, dan Siti
dan Pengembangan Kesehatan Madanijah (2015). Konsumsi
Departemen KesehatanRI. Buah Dan Sayur Anak Usia
Gustiva, Hekvia, (2016). Hubungan Sekolah Dasar Di Bogor J. Gizi

91
Jurnal Maternitas Kebidanan, Vol 4, No. 2, Oktober 2019 - Maret 2020
ISSN 2599-1841

Pangan, Vol 10(1):71-76


Notoatmodjo, 2012. Metodologi
Penelitian Kesehatan., Jakarta:
RinekaCipta
Notoatmodjo, 2012. Pendidikan dan
Perilaku Kesehatan Jakarta:
RinekaCipta
Proverawati, A. Wati, K.E. (2010). Ilmu
Gizi untuk Keperawatan dan
GiziMasyarakat.Yogyakarta :
Nuha Medika.
Sulistyoningsih, H. (2011). Gizi untuk
Kesehatan Ibu dan Anak,
Yogyakarta : Graha Ilmu.
Sediaoetama, Achmad Djaeni, (2008).
Ilmu Gizi Untuk Mahasiswa dan
Profesi Di Indonesia Jilid II,
Jakarta : Dian Rakyat.

92

You might also like