You are on page 1of 6

STUDI KOMPARASI PHBS WARGA SEKOLAH DASAR DI KOTA DAN DI

DESA TAHUN 2015

Athanasia Budi Astuti, Sunarsih Rahayu, Sri Mulyanti


Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Keperawatan

Abstract : PHBS, Resident Of Elementary School. Life Behavior to Clean of Healthy


Life (PHBS) will be done to improve the health community. PHBS at school is a group
on which was put into practice by the students, teachers and schools community on the
basis awareness as learning outcomes so independently to be able to prevent disease,
improve their health and play an active role in provide healthy environtment.
(Indonesian Ministry of Health, 2007).The aim of the Research is knowing the
difference between Elementary School PHBS residents in the City and in the village in
2015. This research is a description comparison. The population of this research is the
elementry school in the City and in the village. Sample taken carried out by means
purposive sampling. Data Analysis using the tests t independently. The results showed
there is a significant difference between elementary school PHBS in the city elementary
school with PHBS residents in the village with the p=0,000. Average PHBS respondents
elementary school in the city was 35.01 with the standard deviation 6,299 , while PHBS
elementary school at the village respondents average 30.29 with the standard deviation
7,653. Nurses should work together with the related institution to provide information
or health education continually about PHBS in schools.

Keywords : PHBS, Resident Of Elementary School

Abstrak : PHBS, Warga Sekolah Dasar. Perilaku hidup bersih sehat (PHBS)
dilakukan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. PHBS di sekolah
merupakan sekumpulan perilaku yang dipraktikkan oleh peserta didik, guru, dan
masyarakat lingkungaan sekolah atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran
sehingga secara mandiri mampu mencegah penyakit, meningkatkan kesehatan serta
berperan aktif dalam mewujudkan lingkungaan sehat (DepKes RI, 2007). Penelitian ini
dilakukan untuk mengetahui perbedaan PHBS warga Sekolah Dasar di Kota dan di
Desa Tahun 2015. Penelitian ini adalah penelitian deskripsi komparasi. Populasi
penelitian ini adalah warga sekolah dasar di kota dan di desa. Sampel yang diambil
dilakukan dengan cara purposive sampling. Analisa data menggunakan uji uji t
Independen. Hasil Penelitian menunjukkan ada perbedaan yang signifikan antara PHBS
warga sekolah dasar di kota dengan PHBS warga sekolah dasar di desa dengan nilai
p=0.000. Rata-rata PHBS responden sekolah dasar di kota adalah 35.01 dengan standar
deviasi 6.299, sedangkan PHBS responden sekolah dasar di desa rata-rata 30.29 dengan
standar deviasi 7.653. Perawat hendaknya bekerja sama dengan instansi terkait untuk
memberikan informasi atau pendidikan kesehatan secara berkesinambungan tentang
PHBS di sekolah-sekolah.

Kata Kunci : PHBS, Warga Sekolah Dasar

121
122 Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan, Volume 5, No 2,November 2016, hlm 110-237

PENDAHULUAN Praktik PHBS dilakukan untuk


Tujuan pembangunan kesehatan meningkatkan derajat kesehatan
menuju Indonesia Sehat adalah masyarakat, namun upaya ini belum
meningkatkan kesadaran, kemauan dan disadari dan dilakukan sepenuhnya oleh
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang masyarakat.
agar terwujud derajat kesehatan Praktik PHBS ini dapat dilihat di
masyarakat yang optimal, ditandai oleh berbagai tatanan, diantaranya adalah
masyarakat hidup dalam lingkungan dan tatanan sekolah. PHBS di sekolah
perilaku yang sehat (Depkes, 1999). merupakan sekumpulan perilaku yang
Sebagian besar masalah dipraktikkan oleh peserta didik, guru, dan
kesehatan yang timbul pada manusia masyarakat lingkungan sekolah atas dasar
disebabkan oleh perilaku yang tidak kesadaran sebagai hasil pembelajaran
sehat. Penyakit menular, penyakit infeksi, sehingga secara mandiri mampu
dan penyakit non infeksi lebih sering mencegah penyakit, meningkatkan
terjadi karena perilaku masyarakat kurang kesehatan serta berperan aktif dalam
menjaga kebersihan diri dan lingkungan, mewujudkan lingkungaan sehat (DepKes
sehingga menjadi tempat berkembangbiak RI, 2007).
dan sumber penularan penyakit. Perilaku Menurut Kusumawati, Astuti dan
hidup sehat seseorang dipengaruhi oleh Ambarwati (2004), dalam penelitiannya
banyak faktor. Faktor tersebut dapat yang berjudul “Hubungan Antara
berasal dari diri sendiri, pengaruh orang Pendidikan dan Pengetahuan Kepala
lain maupun kondisi lingkungan sekitar Keluarga Tentang Kesehatan Lingkungan
(Mubarak dan Chayatin, 2009). Dengan PHBS, ditemukan bahwa ada
Upaya kesehatan dalam hubungan antara pendidikan dan
mengatasi masalah kesehatan tersebut pengetahuan kesehatan lingkungan kepala
melalui pendekatan fisik (misalnya keluarga dengan PHBS dengan nilai p
lingkungan) dan non fisik (peningkatan masing-masing sebesar 0,001.
perilaku). Kedua pendekatan tersebut Penelitian di PAUD didapatkan
harus sejalan dalam mengatasi masalah hidup bersih dan sehat peserta PAUD
kesehatan dan masing-masing memiliki masih rendah, hal ini disebabkan
kontribusi yang sama. Pemberian fasilitas kurangnya sosialisasi pihak terkait untuk
fisik tanpa diikuti oleh peningkatan memberikan pengetahuan mengenai
pengetahuan dan kesadaran masyarakat PHBS. Penelitian lain menyimpulkan
akan memberikan hasil yang jauh dari bahwa kurangnya PHBS pada masyarakat
harapan. Demikian juga sebaliknya, kita disebabkan karena rendahnya
tidak dapat memberikan penjelasan pada pengetahuan masyarakat.
masyarakat sampai suara serak sekalipun,
tanpa ditunjang fasilitas fisik. METODE PENELITIAN
Dalam mewujudkan derajat Rancangan penelitian sangat erat
kesehatan masyarakat yang optimal, hubungannya dengan tujuan penelitian.
pembangunan kesehatan lebih diarahkan Tujuan penelitian ini adalah ingin
pada perubahan perilaku masyarakat. mengetahui perbedaan PHBS warga
Perilaku dalam kesehatan adalah dengan Sekolah Dasar di Kota dan di Desa Tahun
perilaku hidup bersih sehat (PHBS). 2015. Penelitian ini menggunakan metode
Athanasia Budi Astuti, Studi Komparasi Phbs Warga Sekolah Dasar 123

penelitian deskripsi komparasi. Dalam terlihat ada perbedaan yang signifikan


penelitian ini menggunakan dua antara PHBS responden sekolah dasar di
kelompok yaitu warga Sekolah Dasar di kota dengan PHBS responden sekolah
Kota dan di Desa, dengan cara dasar di desa.
membedakan PHBS pada kedua Tabel 1
kelompok tersebut. Penelitian dilakukan Perbedaan PHBS Warga Sekolah
pada bulan Januari sampai Desember Dasar di Kota dan di Desa (N =137)
2015 di Sekolah Dasar Kota dan Desa. Warga SD P
Sampel yang digunakan pada penelitian Mean SD SE value
ini adalah siswa kelas 5, guru, dan Di Kota 35.01 6.299 .683 0.000
masyarakat lingkungan sekolah. Teknik Di Desa 30.29 7.653 1.061
sampling menggunakan teknik purposive
sampling. Kriteria inklusi pada penelitian PEMBAHASAN
ini adalah, siswa kelas 5, guru, dan Menurut Notoatmodjo (2003),
masyarakat lingkungaan sekolah, bersedia Perilaku adalah tindakan atau aktivitas
menjadi responden penelitian dengan dari manusia itu sendiri yang mempunyai
mengisi lembar persetujuan (informed bentangan yang sangat luas. Perilaku
consent). manusia adalah semua kegiatan atau
aktivitas manusia, baik yang diamati
HASIL PENELITIAN langsung, maupun yang tidak dapat
Rata-rata PHBS responden diamati oleh pihak luar. Perilaku
sekolah dasar di kota adalah 35.01 dibedakan menjadi perilaku tertutup dan
dengan standar deviasi 6.299, sedangkan perilaku terbuka. Perilaku tertutup adalah
PHBS responden sekolah dasar di desa respon seseorang terhadap stimulus dalam
rata-rata 30.29 dengan standar deviasi bentuk terselubung atau tertutup. Respon
7.653. Hasil uji statistik didapatkan nilai ini masih terbatas pada perhatian,
p=0.000 yang berarti pada alpha 5% persepsi, pengetahuan, kesadaran, dan
terlihat ada perbedaan yang signifikan sikap, dan belum dapat diamati secara
antara PHBS responden sekolah dasar di jelas oleh orang lain. Sedangkan perilaku
kota dengan PHBS responden sekolah terbuka adalah respon seseorang terhadap
dasar di desa. stimulus dalam bentuk tindakan nyata
PHBS warga sekolah dasar di kota atau terbuka. Respon tersebut sudah jelas
menunjukkan PHBS baik 58.82% dan dalam bentuk tindakan atau praktek, yang
PHBS sedang/cukup 41.18%. PHBS dengan mudah dapat diamati atau dilihat
warga sekolah dasar di desa menunjukkan oleh orang lain. Salah satu contoh
PHBS baik 28.84%, PHBS sedang/cukup perilaku terbuka adalah PHBS.
67.31%, dan PHBS kurang 3.85%. PHBS adalah bentuk perwujudan
Rata-rata PHBS responden paradigma sehat dalam budaya
sekolah dasar di kota adalah 35.01 dengan perorangan, keluarga, dan masyarakat
standar deviasi 6.299, sedangkan PHBS yang berorientasi sehat, bertujuan untuk
responden sekolah dasar di desa rata-rata meningkatkan, memelihara, dan
30.29 dengan standar deviasi 7.653. melindungi kesehatannya baik fisik,
Hasil uji statistik didapatkan nilai mental, spiritual, maupun sosial. Selain
p=0.000 yang berarti pada alpha 5% itu tujuan PHBS juga untuk meningkatkan
124 Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan, Volume 5, No 2,November 2016, hlm 110-237

pengetahuan, kesadaran, kemauan, dan 58.82%, dan yang lainnya adalah PHBS
kemampuan masyarakat untuk hidup sedang/cukup. PHBS yang baik ini
bersih dan sehat, serta meningkatkan kemungkinan dipengaruhi oleh berbagai
peran serta aktif masyarakat termasuk faktor. Sekolah dasar di perkotaan,
usaha dalam upaya mewujudkan derajat mempunyai fasilitas yang menunjang
kesehatan yang optimal. Dengan untuk berperilaku bersih dan sehat. Media
demikian masyarakat dapat mengenali yang ada juga mempermudah masuknya
dan mengatasi masalahnya sendiri informasi, termasuk informasi tentang
(Depkes RI, 2002). kesehatan, salah satunya PHBS. Sumber
PHBS di sekolah adalah upaya daya manusia juga menentukan seseorang
untuk memberdayakan siswa, guru, dan dalam berperilaku bersih dan sehat.
masyarakat lingkungan sekolah agar tahu, Hal ini sesuai dengan hasil
mau, dan mampu mempraktikkan PHBS penelitian Gomo MJ, Umboh JML,
dan berperan aktif dalam mewujudkan Pandelaki J, yang berjudul “Gambaran
sekolah sehat. PHBS juga merupakan PHBS Sekolah Pada Siswa Kelas
sekumpulan perilaku yang dipraktikkan Akselerasi Di SMPN 8 Manado”.
oleh peserta didik, guru, dan masyarakat Penelitian ini menunjukan bahwa
lingkungan sekolah atas dasar kesadaran pengetahuan siswa akselerasi SMPN 8
sebagai hasil pembelajaran, sehingga Manado terhadap PHBS sekolah adalah
secara mandiri mampu mencegah baik, dimana 90,4% siswa mengetahui
penyakit, meningkatkan kesehatannya, akan PHBS sekolah. Sikap siswa
serta berperan aktif dalam mewujudkan akselerasi SMPN 8 Manado terhadap
lingkungan sehat (Depkes RI, 2007). PHBS sekolah adalah baik, dimana 89%
Dalam UU Nomor 36 Tahun setuju terhadap konsep PHBS sekolah.
2009 pasal 79 tentang Kesehatan, Tindakan siswa akselerasi SMPN 8
ditegaskan bahwa ”Kesehatan Sekolah” Manado terhadap PHBS sekolah adalah
diselenggarakan untuk meningkatkan baik, dengan 68% siswa mempraktekkan
kemampuan hidup sehat peserta didik pengetahuan mereka.
dalam lingkungan hidup sehat agar
peserta didik dapat belajar, tumbuh dan 2. PHBS Warga Sekolah Dasar di
berkembang secara harmonis sehingga Desa
diharapkan dapat menjadi sumber daya Sedangkan PHBS pada warga
manusia yang berkualitas. Dengan dasar sekolah dasar di desa yang terbanyak
tersebut maka perlu diketahui bagaimana adalah PHBS sedang/cukup yaitu 67.31%,
PHBS pada anak-anak di sekolah, sebab dan sebagian kecil mempunyai PHBS
kegiatan anak sekolah yang begitu padat kurang yaitu 3.85%. Hal ini
membuat peserta didik lupa akan kemungkinaan disebabkan karena sekolah
kesehatan mereka. dasar di pedesaan kurang tersedia fasilitas
untuk hidup bersih dan sehat di sekolah
1. PHBS Warga Sekolah Dasar di dibandingkan dengan yang ada di sekolah
Kota perkotaan. Kurangnya sosialisasi pihak
Hasil penelitian didapatkan, terkait dalam memberikan pengetahuan
PHBS pada warga sekolah dasar di kota mengenai PHBS, sumber daya manusia
yang terbanyak adalah PHBS baik yaitu dan lingkungan sangat mempengaruhi
Athanasia Budi Astuti, Studi Komparasi Phbs Warga Sekolah Dasar 125

kebiasaan hidup sehat sehari-hari. Tingkat dan menggunakan sabun, menggunakan


pendidikan dan pengetahuan warga jamban yang bersih dan sehat, dan tidak
sekolah dasar juga berpengaruh terhadap merokok di sekolah.
PHBS. Banyak hal yang membedakan
Hal ini sesuai dengan survei di antara PHBS warga sekolah dasar
Dinas Kesehatan, bahwa masyarakat yang perkotaan dengan warga sekolah dasar
berperilaku hidup sehat masih kurang dari pedesaan. PHBS warga sekolah dasar
10%. Kurangnya perilaku hidup sehat itu dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor
mengundang munculnya kebiasaan tidak tersebut dapat berasal dari diri sendiri,
sehat di masyarakat. Kebiasaan itu pengaruh orang lain maupun kondisi
cenderung mengabaikan keselamatan diri lingkungan sekitar (Mubarak dan
dan lingkungan, sehingga memudahkan Chayatin, 2009). Pengetahuan, sosial
terjadinya penularan penyakit (Budihardja ekonomi dan lingkungan sangat
dalam Suara Merdeka, 2003). mempengaruhi PHBS.
Hasil Penelitian Luthviatin N, Pengetahuan yang semakin
Rokhmah D, Andrianto S (2011) dengan tinggi akan menjadikan seseorang mudah
judul “Determinan PHBS Pada Siswa memahami dan mudah untuk
Sekolah Dasar Desa Rambipuji”, mempraktikkan perilaku sehat. Dalam
didapatkan perilaku baik sebesar 42,22%, salah satu penelitian menyimpulkan
perilaku cukup sebesar 48,89%, dan bahwa kurangnya PHBS pada masyarakat
perilaku kurang sebesar 8,88%. disebabkan karena rendahnya
pengetahuan masyarakat. Sosial ekonomi
3. Perbedaan PHBS Warga Sekolah yang cukup menjadikan seseorang mudah
Dasar di Kota dan di Desa mendapatkan sarana dan prasarana untuk
Ada perbedaan yang signifikan berperilaku sehat. Lingkungan
antara PHBS warga sekolah dasar di kota memberikan pengalaman pada anak untuk
dengan PHBS warga sekolah dasar di meniru kebiasaan praktik perilaku sehat.
desa dengan nilai p=0.000. Rata-rata Semakin mudah dan banyak akses
PHBS warga sekolah dasar di desa adalah perilaku sehat ke lingkungan tempat
35.01 dan rata-rata PHBS warga sekolah tinggal, maka semakin mudah seseorang
dasar di desa adalah 30.29. untuk memahami dan melakukan praktik
Dari 8 indikator PHBS di perilaku sehat.
sekolah, ada 5 indikator PHBS yang Sehat adalah kebutuhan setiap
sering atau hampir selalu dilakukan oleh manusia. Sehat dapat dicapai jika
warga sekolah dasar di kota yaitu seseorang mau mengubah perilaku dari
mencuci tangan dengan air yang mengalir yang tidak sehat menjadi perilaku sehat
dan menggunakan sabun, menggunakan dalam menciptakan lingkungan sekolah
jamban yang bersih dan sehat, olah raga yang sehat. Anak sekolah merupakan
teratur, tidak merokok di sekolah, dan golden period dan aset/modal utama
membuang sampah padaa tempatnya. dalam mempromosikan PHBS pada
Berbeda dengan warga sekolah dasar di tatanan sekolah. Sekolah merupakan
desa, ada 3 indikator PHBS yang sering tempat yang strategis dan efektif untuk
atau hampir selalu dilakukan, yaitu mempromosikan kesehatan sekolah dalam
mencuci tangan dengan air yang mengalir mewujudkan Sekolah Sehat.
126 Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan, Volume 5, No 2,November 2016, hlm 110-237

KESIMPULAN DAN SARAN Kusumawati, Astuti dan Ambarwati.,


Perawat hendaknya bekerja sama (2004)., Hubungan Antara
dengan instansi terkait untuk memberikan Pendidikan Dan Pengetahuan
informasi atau pendidikan kesehatan Kepala Keluarga Tentang
secara berkesinambungan tentang PHBS Kesehatan Lingkungan Dengan
di sekolah-sekolah. Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat
Sekolah hendaknya meningkatkan (PHBS)., Jurnal Kesehatan, 50 ISSN
perhatian terhadap PHBS, menyediakan 1979-7621, VOL. I, NO. 1, Juni
fasilitas yang lengkap untuk 2008 Hal 47-56., diunduh 29
melaksanakan PHBS, dan mengevaluasi Februari 2012.
pelaksanaan PHBS. Luthviatin N, Rokhmah D, Andrianto S.,
Peneliti lain yang tertarik pada (2012)., Determinan Perilaku Hidup
PHBS hendaknya dapat meneliti dengan Bersih dan Sehat pada Siswa
responden lebih banyak atau dengan Sekolah Dasar Desa Rambipuji.,
sasaran yang lain. http://fkm.unej.ac.id/
files/Semnas2011/08.pdf., diunduh
DAFTAR RUJUKAN tanggal 11 September 2014.
Budihardja., (2004)., Perilaku Hidup Maulana., (2009)., Promosi Kesehatan.,
Sehat Masyarakat Kurang., Jakarta : EGC.
http://www.suaramerdeka.com. Mubarak dan Chayatin., (2009)., Ilmu
Semarang, diunduh tanggal 29 Kesehatan masyarakat : Teori dan
Februari 2012. Aplikasi., Jakarta : Salemba Medika
Depkes RI., (1999)., Rencana Notoatmodjo., (1997), Ilmu Kesehatan
Pembangunan Kesehatan Menuju Masyarakat., Jakarta : PT. Rineka
Indoenesia Sehat 2010., Jakarta: Cipta.
Depkes RI. Ridwan, Sunarto H., (2010).,
Depkes RI., (2007)., Promosi Kesehatan Pengantar Statistika., Cetakan
dalam Pencapaian Perilaku Hidup Ketiga., Jakarta : Alfabeta.
Bersih dan Sehat (PHBS).,
http://www.promosikesehatan.com/
?act. allactors., diunduh tanggal 29
Februari 2012.

You might also like