Professional Documents
Culture Documents
Kualitas Hidup PDF
Kualitas Hidup PDF
ABSTRACT
The number of elderly in many countries is increasing, including in Indonesia. Along with the increasing number
of elderly, many problems will be experienced by the elderly such as psychological disorders, pathological
disorders on physical conditions, access to health services that is difficult to obtain and less social support from
family or friends. Lack of social support will affect the social interaction of elderly. Social interaction can have a
positive impact on the quality of life because the social interaction of the elderly do not feel lonely, therefore
social interaction must be developed and maintained in the elderly group. The purpose of this study is to analyze
the social interaction with the quality of life of the elderly in UPTD Griya werdha Surabaya. This study used
cross sectional study design. The study population is all elderly in UPTD Griya Werdha Surabaya City. The
sample size is as much as 52 elderly are taken using simple random sampling method. The dependent variable of
the research is the quality of life of the elderly and the independent variable is social interaction. The research
instrument used WHOQOL-OLD questionnaire. The result of the research shows taht there is relationship
between social interaction with quality of life of elderly in UPTD Griya Werdha Surabaya ( p-value = 0.017).
The conclusion of this study is social interaction related to the quality of life of the elderly, the worse the social
interaction of the elderly, the lower the quality of life. The suggestion from this research is to increase social
interaction of elderly by increasing daily activity of elderly in order to often gather and interact with each other.
ABSTRAK
Jumlah lanjut usia di banyak negara semakin lama semakin meningkat jumlahnya,termasuk di Indonesia. Seiring
dengan jumlah lansia yang meningkat, banyak permasalahan yang akan dialami oleh lansia seperti gangguan
psikis, gangguan patologis pada kondisi fisik , akses pelayanan kesehatan yang susah diperoleh dan
berkurangnya dukungan sosial yang diperoleh dari keluarga atau teman. Kurangnya dukungan sosial akan
mempengaruhi interaksi sosial lansia. Interaksi sosial dapat berdampak posistif terhadap kualitas hidup karena
dengan adanya interaksi sosial maka lansia tidak akan merasa kesepian, oleh sebab itu interaksi sosial harus tetap
dipertahankan dan dikembangkan pada kelompok lansia. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis interaksi
sosial dengan kualitas hidup lansia di UPTD Griya werdha Kota Surabaya. Penelitian ini menggunakan
desainstudi cross sectional.Populasi penelitian adalah semua lansia di UPTD Griya Werdha Kota Surabaya.
Besar sampel adalah sebanyak 52 lansia diambil menggunakan metode simple random sampling.Variabel
dependent penelitian adalah kualitas hidup lansia dan variabel independent adalah interaksi sosial. Instrumen
penelitian menggunakan kuesioner WHOQOL-OLD. Hasil penelitian menunjukan ada hubungan antarainteraksi
sosial dengan kualitas hidup lansia di UPTD Griya Werdha Kota Surabaya ( p-value = 0,017). Kesimpulan dari
penelitian ini adalah interaksi sosial berhubungan dengan kualitas hidup lansia, semakin buruk interaksi sosial
lansia maka semakin rendah pula kualitas hidupnya. Saran dari penelitian ini adalah meningkatkan interaksi
sosial lansia dengan meningkatkan aktifitas atau kegiatan harian lansia agar dapat sering berkumpul dan saling
berinteraksi satu sama lain.
kualitas hidup yang cukup dari segi pengolahan data dengan dengan editing,
layanan kesehatan, aktifitas sehari-hari dan coding, dan scoring.
interaksi sosialnya bersama keluarga, Penelitian ini menggunakan analisis
tetangga, dan masyarakat sekitar. univariat untuk menghitung distribusi
Perbedaan kualitas hidup dari frekuensi dan persentase dari tiap variabel,
domain interaksi sosial ini bisa saja terjadi dan analisis bivariat untuk menganalisis
karena kesulitan lansia dalam beradaptasi hubungan antara variabel dependen dan
dengan lingkungan yang baru, yang mana independen dengan menggunakan uji
lansia biasanya tinggal bersama keluarga statistik chi square dengan α=5%.
dan masyarakat luas. Oleh karena itu
tujuan dari penelitian ini adalah HASIL
menganalisis interaksi sosial dengan
kualitas hidup lansia di UPTD Griya Distribusi Lansia berdasarkan
Werdha Kota Surabaya. Karakteristik Lansia
Distribusi lansia berdasarkan usia
METODE PENELITIAN
di UPTD Griya wedha Kota
Surabayasebagian besar berada pada
Jenis penelitian adalah
kategori usia 60-74. Usia terendah lansia
observasional analitik dengan rancang
adalah 60 tahun dan tertinggi 86 tahun
bangun penelitian adalah desain studi cross
dengan rata-rata umur lansia yaitu 72,83.
sectional. Penelitian dilakukan di UPTD
Pada umumnya kualitas hidup menurun
Griya werdha Kota Surabaya yang terletak
seiring dengan meningkatnya usia karena
di jalan Jambangan Baru Tol 15A
terdapat penurunan fisik, perubahan
Jambangan. Penelitian dilakukan pada
mental, dan perubahan psikososial
bulan November - Desember 2017.
(Darmojo, 2009).
Populasi penelitian adalah semua
Distribusi lansia berdasarkan jenis
lansia di UPTD Griya Werdha kota
kelamin di UPTD Griya wedha Kota
Surabaya yang berumur 60 tahun keatas
Surabaya sebagian besar lansia berjenis
dengan sampel sebesar 52 sampel.Teknik
kelamin perempuan. Laki-laki dan
pengambilan sampel menggunakan simple
perempuan memiliki perbedaan dalam
random sampling. Variabel dependen
peran serta akses dan kendali terhadap
penelitian adalah kualitas hidup lansia dan
berbagai sumber sehingga kebutuhan atau
variabel independen adalah interaksi sosial.
hal-hal yang penting bagi laki-laki dan
Instrumen yang digunakan dalam
perempuan juga akan berbeda. Hal ini
penelitian ini adalah instrumen kualitas
mengindikasikan adanya perbedaan aspek-
hidup dari WHO (2004) yaitu WHOQOL-
aspek kehidupan dalam hubungannya
OLD yang terdiri dari 24 item pertanyaan
dengan kualitas hidup pada laki-laki dan
yang dibagi menjadi 6 domain.
perempuan.
Data primer penelitian diperoleh
Pada variabel tingkat pendidikan,
dari hasil wawancara menggunakan
lansia dikelompokkan menjadi kategori
kuesioner dimana data primer ini terdiri
rendah dengan tingkat pendidikan tidak
dari data karakteristik lansia yang terdiri
sekolah, SD, SMP, dan kategori tinggi
dari usia, jenis kelamin, tingkat
dengan tingkat pendidikan SMA dan
pendidikan, dan status pernikahan, serta
Perguruan Tinggi. Distribusi lansia
kualitas hidup lansia. Data sekunder
berdasarkan tingkat pendidikan di UPTD
penelitian meliputi jumlah lansia dan status
Griya Werdha Kota Surabaya hampir
kesehatan lansia yang diperoleh dari
semua lansia memiliki kategori tingkat
catatan medis lansia di UPTD Griya
pendidikan yang rendah. Pendidikan dapat
Werdha Kota Surabaya. Data yang telah
mempengaruhi kualitas hidup karena
diperoleh kemudian kemudian dilakukan
tingkat pendidikan seseorang sangat
Dina Andesty dan Fariani Syahrul , Hubungan Interaksi Sosial Dengan... 173
Tabel 4. Distribusi Status Kualitas Hidup Lansia Berdasarkan Domain Kualitas Hidup di
UPTD Griya Werdha Kota Surabaya tahun 2017
Buruk Cukup Baik Total
Domain kualitas hidup
n % n % n % n %
Kemampuan sensori 16 30,8 16 30,8 20 38,5 52 100
Otonomi 28 53,8 11 21,2 13 25 52 100
Aktifitas pada masa lampau,
24 46,2 18 34,6 10 19,2 52 100
kini, dan yang akan datang
Partisipasi sosial 27 51,9 10 19,2 15 28,8 52 100
Kematian dan Keadaan
19 36,5 12 23,1 21 40,4 52 100
Terminal
Persahabatan dan cinta kasih 25 48,1 22 21,2 16 30,8 52 100
Tabel 5. Hubungan Interaksi Sosial dengan Kualitas Hidup Lansia di UPTD Griya Werdha
Kota Surabaya tahun 2017
Interaksi Kualitas Hidup
Total
Sosial Rendah Sedang Tinggi x2 p value
n % n % n % n %
Buruk 21 77,8 1 3,7 5 18,5 27 100
Cukup 4 40 1 10 5 50 10 100 8,123 0,017
Baik 3 20 3 20 9 60 15 100
Dina Andesty dan Fariani Syahrul , Hubungan Interaksi Sosial Dengan... 175
Hubungan Interaksi Sosial dengan lansia juga akan mudah terserang infeksi
Kualitas Hidup Lansia dan komplikasi penyakit lainnya apabila
memiliki kekebalan tubuh yang buruk dan
Hubungan interaksi sosial dengan
status gizinya kurang sehingga risiko
kualitas hidup lansia di UPTD Griya
kematianakan meningkatkan.
Werdha Kota Surabaya tahun 2017
Semua lansia di UPTD Griya
menunjukkan bahwa lansia yang memiliki
Werdha Kota Surabaya merupakan lansia
status interaksi sosial yang buruk sebagian
yang berumur diatas 60 tahun dikarenakan
besar memiliki kualitas hidup yang rendah.
syarat yang ditetapkan oleh UPTD Griya
Hasil penenelitian lebih lanjut didapatkan
Werdha dimana lansia yang diterima
hasil bahwa teradapat hubungan antara
adalah lansia yang berumur 60 tahun
interaksi sosial dengan kualitas hidup
keatas karena merujuk pada pengertian
lansia di UPTD Griya Werdha Kota
lansia yang ditetapkan oleh UU no.13
Surabaya tahun 2017.
tahun 1998 tentang kesejahteraan lanjut
Bertambahnya usia membuat lansia
usia yang menyatakan bahwa lanjut usia
mengalami kemunduran dalam
adalah seseorang yang telah berusia 60
berinteraksi, lansia secara perlahan-lahan
tahun keatas.
mulai melepaskan diri dari kehidupan
Hasil penelitian menunjukkan
sosialnya atau menarik diri dari pergaulan
bahwa penghuni UPTD Griya Werdha
sekitarnya sehingga mengakibatkan
Kota Surabaya didominasi oleh lansia
kualitas hidupnya menurun.
perempuan. Statistik di Indonesia pun
menyatakan bahwa populasi lansia diatas
PEMBAHASAN
60 tahun didominasi oleh wanita
(Kemenkes RI, 2015). Hal ini juga sesuai
Gambaran Karakteristik Lansia
dengan jumlah lansia di Kota Surabaya
Hasil penelitian diketahui bahwa dimana lansia perempuan lebih banyak
sebagian besar lansia berada pada (8,15%) dibandingkan lansia laki-laki
kelompok usia elderly (60-74 tahun) (7,63%) . Banyaknya lansia perempuan
dengan rata-rata usia lansia 72,83. Data pada penelitian ini juga terjadi karena dari
sensus penduduk pada tahun 2010 data populasi lansia di UPTD Griya
menginformasikan bahwa jumlah lanjut Werdha Surabaya, lansia berjenis kelamin
usia 60 tahun ke atas di kota surabaya perempuan memang jumlah nya lebih
mencapai 7,9% dimana usia harapan hidup banyak dibandingkan laki-laki.
kota Surabaya mencapai 71 tahun. Hasil Hasil penelitian menunjukkan
penelitian ini sesuai dengan usia harapan bahwa hampir sebagian lansia di UPTD
hidup di Surabaya dimana usia harapan Griya Werdha Kota Surabaya tahun 2017
hidup lansia di Surabaya berada pada memiliki kategori tingkat pendidikan yang
rentang usia 60-74 tahun. Hal tersebut juga rendah. Hal ini sesuai dengan data Susenas
sesuai dengan usia harapan hidup di tahun 2012 yang mengatakan bahwa masih
Indonesia yaitu 72 tahun (Kemenkes RI, banyak lansia yang berpendidikan rendah,
2015). dikarenakan lebih dari separuh penduduk
Kelompok usia very old (lebih dari lansia di Indonesia yang tidak pernah
90 tahun) pada penelitian ini tidak sekolah dan tidak tamat SD (Kemenkes RI,
dijumpai karena dengan bertambahnya 2013).
usia, maka penurunan fungsi tubuh dan Data lansia di UPTD Griya Werdha
daya tahan fisik akan menurun, sehingga juga menunjukkan bahwa lansia yang
menyebabkan lansia akan mudah terserang berada di UPTD Griya Werdha merupakan
penyakit yang dipengaruhi juga oleh lansia yang terlantar dan dilaporkan oleh
perubahan dalam struktur dan fungsi sel, warga dan Liponsos (Lingkungan Pondok
jaringan, dan sistem organ. Selain itu Sosial). Lansia yang dilaporkan warga dan
176 The Indonesian Journal of Public Health, Vol 13, No 2 Desember 2018: 169-180
Liponsos di UPTD Griya Werdha biasanya ini bisa terjadi karena biasanya lansia yang
merupakan lansia yang tidak tinggal lagi ditemukan terlantar hanya seorang diri dan
bersama keluarganya dan tidak memiliki tidak bersama pasangannya, selain itu ada
pekerjaan. Hal ini dapat menunjukkan beberapa lansia yang pasangannya tinggal
sosial ekonomi lansia yang berada di bersama anaknya, dan juga terpisah kota
UPTD Griya Werdha Kota Surabaya sehingga lansia tersebut sendirian berada di
berada pada sosial ekonomi menengah ke UPTD Griya Werdha walaupun statusnya
bahwah.Status sosial ekonomi lansia di menikah.
UPTD Griya Werdha yang menengah ke
bawah ini dapat mempengaruhi pendidikan Distribusi Lansia Berdasarkan Penyakit
lansia dimana hal tersebut memungkinkan Kronik yang Diderita
lansia untuk tidak mendapatkan pendidikan
Hasil penelitian didapatkan bahwa
yang baik sehingga memiliki pendidikan
sebagian besar lansia memiliki penyakit
yang rendah.
kronik yang diderita. Adanya penyakit
Pendidikan merupakan suatu proses
kronik pada populasi lansia biasanya
yang dapat mempengaruhi perilaku
terjadi karena faktor umur yang
seseorang dan dengandemikian makan
menyebabkan ketahanan tubuh lansia
akan menimbulkan perubahanperilaku
melemah dan mudah diserang berbagai
pada diri orang tersebut. Jadi dapat
macam penyakit (Wikananda, 2015).
dikatakan bahwa seseorang dapat
Masih banyaknya lansia yang
menerima informasi kesehatan dengan baik
menderita penyakit kronik di UPTD Griya
apabila memiliki pendidikan yang tinggi,
Werdha Surabaya selain disebabkan faktor
dan sebaliknya seseorang dengan
umur bisa jadi karena faktor sosial
pendidikan yang rendah akan susah untuk
ekonomi dan tingkat pendidikan lansia
orang tersebut menerima informasi
yang rendah. Lansia yang sebelumnya
kesehatan (Mubarak, 2006).
tidak tinggal di panti kurang
Distribusi frekuensi lansia
memperhatikan tentang kondisi kesehatan
berdasarkan status pernikahan di UPTD
mereka saat sendirian. Hal ini dapat terjadi
Griya Werdha Kota Surabayamenunjukkan
karena kurangnya kesadaran dan
bahwa lansia paling banyak memiliki
pengetahuan lansia yang bisa diakibatkan
status Menikah. Menurut Susenas tahun
karena tingkat pendidikan lansia yang
2012, sebagian besar lansia masih
rendah dan karena lansia tidak mempunyai
memiliki status menikah (57,81%),
ekonomi yang baik sehingga tidak bisa
sedangkan sisanya berstatus duda atau
memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan.
janda (41,28%) dan tidak menikah
Lansia dapat menikmati hal-hal
(0,91%).
paling penting yang terjadi dalam hidupnya
Menurut penelitian Suristiani
apabila memiliki kesehatan yang baik dan
(2013) yang berjudul Analisis Kualitas
hal tersebut juga bisa menjadi ukuran
hidup lansia di Kabupaten Mojokerto
dalam menentukan kualitas kehidupan
mengatakan bahwa status pernikahan
lansia, kualitas hidup lansia akan semakin
mempengaruhi kualitas hidup lansia. Hal
baik apabila lansia memiliki kesehatan
ini berkaitan dengan adanya dukungan
yang baik pula dan sebaliknya lansia
pasangan hidup bagi pasien sehingga
dengan kesehatan yang buruk maka
pasien yang masih terikat pernikahan akan
kualitas hidupny akan semakin rendah.
memiliki status kualitas yang lebih baik.
Lansia yang memiliki masalah
Lansia di UPTD Griya Werdha
kesehatan juga akan mengurangi
Kota Surabaya walaupun banyak yang
kemampuannya untuk bersosialisasi
berstatus menikah, tetapi masih banyak
dengan lingkungan, dan hal tersebut juga
lansia yang tidak tinggal bersama dengan
akan mengurangi dukungan sosial yang
pasangannya di UPTD Griya Werdha. Hal
Dina Andesty dan Fariani Syahrul , Hubungan Interaksi Sosial Dengan... 177
diterima lansia dari sesama lansia (Azwan, menyatakan bahwa untuk meningkatkan
dkk, 2015). kualitas hidup lansia maka lansia harus
Lansia di UPTD Griya Werdha memiliki interaksi sosial yang baik
Kota Surabaya yang memiliki penyakit sehinggalansia tidak akan merasa kesepian
kronik memiliki keterbatasan fisik untuk dalam hidupnya.
berinteraksi sosial dengan sesama lansia. Buruknya interaksi sosial lansia di
Mereka lebih banyak menghabiskan waktu UPTD Griya Werdha Kota Surabaya bisa
di tempat tidur dibandingkan dengan diakibatkan karena lansia merasa kegiatan
keluar kamar untuk berkumpul dengan atau aktivitas yang bisa dilakukan di
teman-teman lainnya. UPTD Griya Werdha Kota Surabaya
sangat sedikit. Sebenarnya UPTD Griya
Hubungan Interaksi Sosial dengan Werdha sudah mempunyai program-
Kualitas Hidup Lansia program untuk lansia yang dijadwalkan
setiap hari. Program-program tersebut
Hasil penelitian menunjukkan
adalah pemeriksaan kesehatan, sharing
bahwa lansia yang memiliki hubungan
lansia, games untuk lansia, pelatihan
sosial yang buruk dan cukup sebagian
keterampilan seperti membuat sabun cuci
besar memiliki kualitas hidup yang rendah
piring dan hand scrub, senam lansia, dan
dan sebaliknya lansia yang memiliki
jalan-jalan pagi lansia. Berdasarkan
kualitas hidup yang tinggi, memiliki
observasi peneliti, selain karena beberapa
hubungan sosial yang baik. Hasil analisis
lansia merasa kurang dengan kegiatan di
juga didapatkan bahwa nilai p=0,017
UPTD Griya Werdha, beberapa lansia
sehingga nilai p kurang α menunjukkan
lainnya lebih memilih untuk diam dikamar
bahwa ada hubungan antara interaksi sosial
dan tidak mengikuti program-program
dengan kualitas hidup lansia di UPTD
yang telah ada. Hal ini mengakibatkan
Griya Werdha Kota Surabaya (Siregar,
lansia membatasi interaksinya dengan
2013)
penghuni lain karena lebih banyak
Hasil penelitian sesuai dengan
menghabiskan waktu dikamar dan hanya
penelitian Putri (2015) yang mengatakan
diam di tempat tidur serta hanya
bahwa lansia yang tinggal di panti
berinteraksi dengan teman-teman yang
memiliki kualitas hidup yang kurang dari
hanya berada dikamar dan tidak
aspek hubungan sosial sedangkan lansia
berinteraksi dengan teman-teman lansia
yang tinggal bersama keluarga memiliki
yang berada di kamar yang lain.
kualitas hidup cukup. Hasil penelitian lebih
Interaksi sosial merupakan proses
lanjut didapatkan hasil bahwa tempat
di mana terjadinya komunikasi antar
tinggal mempengaruhi kualitas hidup
individu atau antar kelompok dan berkaitan
lansia dari domain hubungan sosial. Lansia
dengan aktitas sosial yang dilakukan
yang timggal di rumah dipengaruhi oleh
dengan orang lain di masyarakat. Biasanya
dukungan keluarga dan masyarakat
derajat kesehatan dan kemampuan fisik
sehingga lansia akan mengalami perubahan
lansia akan menurun sehingga
yang positif terhadap kehidupan dan
mengakibatkan interaksi sosial lansia
sebaliknya lansia akan mengalami
menurun dan lansiaakan menghindar dari
perubahan yang negatifbila dukungan
hubungan dengan orang lain
keluarga dan masyarakat yang diterima
(Hardywinoto, 2005)
kurang (Potter&Perry, 2005).
Pada umumnya lansia akan
Rantepadang (2012) menyebutkan
mengalami penurunan dalam berinteraksi
bahwa terdapat hubungan antara interaksi
pada hari tuanya. Oleh karena itu lansia
sosial dengan kualitas hidup lansia
akan merasakan kesulitan dalam
karenainteraksi sosial lansia yang baik
bersosialisasi, hal ini juga diakibatkan
akan menghasilkan kualitas hidup yang
karena faktor usia. Lansia akan
baik. Sanjaya dan Rusdi (2012)
178 The Indonesian Journal of Public Health, Vol 13, No 2 Desember 2018: 169-180