You are on page 1of 31

BIODIVERSITAS DAN SISTEMATIKA VERTEBRATA

M. Isnin Noer

1
KURA-KURA
• Fosil ditemukan pada zaman
early Triassic sekitar 240 mya
⁻ Morphologically similar to
modern turtles
⁻ Except: shell reduced and teeth
present
• Modern turtles lack teeth
⁻ Have tough keratinized plates
instead
• Shell composed of bone, with
large scales and in two parts
⁻ Carapace - upper
⁻ Plastron - lower

Pappochelys (fosil kura-kura) memilki dua temporal fenestra


2
Shell
• Bony parts from
expansion and fusion of
ribs, vertebrae, and
dermally ossifying
elements (keratin)

3
Unique respiratory processes
• Because ribs are fused to shell, turtles cannot
expand the chest to breathe
– Abdominal and pectoral muscles used as a
diaphragm
– Movement of the limbs also ventilates the lungs
• Mouth and cloaca may also assist in gas
exchange
Reproduction
• Internal fertilization
• Oviparous
– Eggs buried and abandoned
• Sex determination by ambient temperature
– Cooler = more males

4
KARAKTERISTIK KURA-KURA
• Plastron dan Carapace
• Scute yang tidak tumpang
tindih, beberapa keeled
• Terdiri atas dua lapisan.
Epidermal → horny layer;
dermal → bony layer
• Beda bentuk dan terminologi
antara epidermal dan dermal
• Pada beberapa jenis, dermal
plastron memiliki Mesoplastron
Bones and scutes of the plastron and carapace of Cryptodira and
(bagian tengah) yang ber-engsel Pleurodira. Carapace bones: nu=nuchal, pe=peripheral,
(hinged) ne=neural, pl=pleural, sp=suprapygal, py=pygal. Carapace
scutes: nu=nuchal, m=marginal, v=vertebral, c=costal. Plastron
• 10 vertebrae di badan, 8 bones: ep=epiplastron, en=entoplastron, hyo=hyoplastron,
hyp=hypoplastron, x=xiphiplastron. Plastron scutes: i=intergular,
verterbrae di leher g=gular, h=humeral, p=pectoral, ab=abdominal, f=femural,
an=anal, ax=axial, in=inguinal. Some pleurodires have
mesoplastrons between the hyoplastron and hypoplastron.

5
(Illustration by Gillian Harris)
6
KLASIFIKASI KURA-KURA

Klasifikasi
berdasarkan
kombinasi Morfogi
dan Molekular (DNA)
2 clade: Pleurodira
dan Cryptodira

14 Families

7
PERBEDAAN CRYPTODIRA DAN PLEURODIRA
Perbedaan Cryptodira Pleurodira
Mekanisme hidden-neck2 side-neck turtles
penarikan leher1
Pelvic girdle Fleksible artikulasi Menyatu dengan
dengan plastron plastron
Mekanisme Artikulasi dengan Artikulasi dengan otic
penutupan rahang pterygoid capsule

1. Pleurodira dianggap lebih primitif


2. But the Snapper turtle and sea turtles have lost the ability to hide
their head in their shell

8
Lateral view of chelonian skull showing adductor muscle pulley
system. Redirecting the muscles vertically for maximum force enables the head to be kept
small so that it can be drawn in for protection from predators.
(a) Cryptodires – the pulley runs by the quadrate bone
(b) Pleurodires – the pulley runs along the lateral process of the pterygoid bone

9
Penyebaran setiap suku kura-kura secara global

Suborder Family Location Examples


Pleurodira Chelidae Australasia, S. America Matamata
Pelomedusidae Africa, S. America River turtle
Cryptodira Carettochelyidae Australasia Pig-snouted river turtle
Green turtle, Hawksbill
Cheloniidae Marine
turtle
North America, Central
Chelydridae Snapping turtle
America
Dermatemydidae Central America River turtle
Dermochelyidae Marine Leatherback turtle
S. America, Europe, Asia, Box, Common slider,
Emydidae
Africa European pond terrapin
Kinosternidae North America Mud and musk turtles
Platysternidae Southeast Asia Big-headed turtle
Staurotypidae Central America Mexican musk turtle
Cosmopolitan, except Herman's tortoise, Leopard
Testudinidae
Australia tortoise
Trionychidae N. America, Africa, Asia Softshell turtles
10
KURA-KURA DI INDONESIA

7 Families
35 jenis
Freshwater Turtle and Tortoise
Conservation and Utilization in
Indonesia
SAMEDI AND DJoKo T. ISKANDAR

11
Suku Cheloniidae
Sea Turtles

• Ukuran : (besar) Up to 84 in (213 cm) carapace length, 1,000 lb (454


kg), dengan cangkang yang streamlined dan bersisik
• Kaki depan menyerupai paddle (dayung) atau flipper (sirip)
• Leher tidak dapat ditarik (disembunyikan)
• Plastron tidak memiliki engsel (hinge), terkoneksi dengan carapace
oleh ligamen, beberapa memiliki plastron yang tereduksi
• Melakukan migrasi panjang; sekitar 300 km
• Beberapa spesies berkumpul pada saat menetaskan telur;
umumnya menetaskan telur pada malam hari
• Jumlah telur 90 – 130; masa inkubasi 40 – 70 hari
• TDSD; panas (betina), dingin (jantan)

12
• 5 dari 6 jenis penyu dalam keluarga
Cheloniidae ditemukan di Indonesia
– Penyu hijau (Chelonia mydas)
– Penyu sisik (Eretmochelys imbricata)
– Penyu lekang (Lepidochelys olivacea)
– Penyu pipih (Natator depressus)
– Penyu tempayan (Caretta caretta)

13
14
15
Suku Dermochelyidae
Leatherback seaturtles

• Berukuran besar; Up to 96 in (244 cm) and 1,911 lb (867 kg)


• Carapace halus, streamlined, berbentuk teardrop dengan panjang
mencapai 244 cm; tidak memiliki sisik epidermal namun digantikan
dengan ridges yang longitudinal, diselubungi oleh kulit
• Sebagian struktur tulang telah hilang; carapace lunak
• Kepala tidak bersisik; rahang atas memiliki tootlike cusp
• Cangkang umumnya berwarna hitam dengan blotches atau spots
berwarna putih atau kuning
• Plastron berwarna putih dengan blotches atau spots berwarna
hitam
• Kaki depan berbentuk seperti sirip tanpa cakar
• Pelagic
• Jumlah telur 46 – 160; masa inkubasi 50 – 78 hari

16
17
Suku Trionychidae
Softshell turtles/kelompok BULUS atau LABI-LABI

• Berukuran 4–47 in (10–120 cm)


• Memiliki carapace dengan bagian epidermis berkulit (lunak), pada
beberapa spesies terdapat pelebaran epidermis menyerupai disc
(lempengan)
• Beberapa spesies memiliki leher yang sangat panjang yang dapat
ditarik, sehingga beberapa jenis tidak dapat menyimpan kepalanya
secara sempurna
• Sebagian besar spesies memiliki proboscis
• Kaki depan dengan tiga cakar dan berselaput penuh
• Akuatik; ditemukan di air tawar; karnivora
• Jumlah telur 3 – 100 telur
• Di Indonesia terdapat 6 jenis: Amyda cartilaginea, Chitra chitra,
Dogania subplana, Pelochelys bibroni, Pelochelys cantorii, Felodiscus
sinensis

18
Amyda cartilaginea

Dogania subplana
Kalimantan

Chitra chitra

Pelochelys bibroni 19
Suku Emydidae
New World Pond Turtles

• Tubuh berukuran kecil hingga sedang; 10–24 in (25–60 cm)


• Memiliki 8 pleural, 5 vertebral, 24 marginal pada carapace; 12 sisik
pada plastron
• Artikulasi ganda ditemukan antara vertebrae kelima dan keenam
• Sebagian besar spesies memiliki selaput pada jarinya, beberapa
memiliki engsel (hinge) pada plastron
• Jantan berukuran lebih kecil dibandingkan betina pada emydid
akuatik; namun sebaliknya pada semiakuatik dan terestrial
• Habitatnya adalah sungai, sungai kecil, danau dan kolam; satu
spesies tinggal di estuari dan perairan pantai; beberapa semiakuatik
dan terestrial
• Memiliki dua sub-suku: Emydinae dan Deirochelyinae
• Di Indonesia terdapat dua jenis: Trachemys scripta elegans* dan
Trachemys terrapen**

* Jenis introduksi yang telah establish di indonesia


20 hewan
** Jenis introduksi yang ditemukan di pasar
Trachemys scripta elegans Trachemys terrapen
21
Suku Platysternidae
Big-headed Turtles

• Kepala yang besar (setengah dari ukuran cangkangnya) yang tidak


dapat ditarik/disimpan
• Berukuran kecil; Up to 8 in (20 cm)
• Rahang atas memiki paruh yang berkait dan kuat
• Carapace sangat rendah dan beberapa memiliki medial yang
berlunas
• Plastron relatif lebih besar; terkoneksi dengan carapace via ligamen
• Ekor hampir sama panjangnya dengan cangkang dan diselimuti oleh
sisik epidermal
• Ditemukan hanya di perarian sungai di pegunungan dingin hingga
2000 meter dpl
• Telur berjumlah 0 – 4 telur; masa inkubasi sekitar satu bulan

NOTE: KURA-KURA ASIA, TIDAK


22 TERDAPAT DI INDONESIA
Platysternon megacephalum

23
Suku Geoemydidae
Eurasian pond and river turtles, and Neotropical wood turtles
• Berukuran besar; Up to 32 in (80 cm) carapace length and 110 lb (50 kg)
• Cangkang telah berkembang dengan baik; 24 marginal dan 12 sisik plastral
• Sisik pectoral dan abdominal menyentuh sisik marginal; sisik marginal
posterior memanjang hingga ke suprapygal
• Artikulasi terdapat antara vertebrae cervical kelima dan keenam
• Sebagian besar spesies memiliki jari berselaput; beberapa spesies
memiliki engsel pada plastron
• Terdapat sexual dimorphism
• Habitat mencakup ekosistem air tawar hingga perairan pantai; akuatik
hingga terestrial
• Jumlah telur yang dihasilkan sebanyak 0 – 35 telur; masa inkubasi selama
60 – 272 hari
• Di Indonesia ada 12 jenis dari genus: Batagur, Callagur, Cuora, Cyclemys,
Geoemyda, Heosemys, Malayemys, Notochelys, Orlitia, dan Siebenrockiella

24
Cuora amboinensis

Batagur baska Heosemys spinosa


Batagur borneoensis

Cyclemys dentata
25
Suku Testudinidae
Tortoises

• Berukuran kecil hingga besar; Up to 55 in (140 cm) carapace


length and 562 lb (255 kg)
• Cangkang yang high-domed; kaki belakang columnar
(berbentuk kolom); tampilannya seperti kaki gajah; kaki
depan terkadang memipih dan dilindungi oleh sisik yang
besar; berukuran pendek dan tidak berselaput, masing-
masing memiliki dua atau kurang phalages
• Terestrial; padang pasir dan padang rumput hingga hutan
primer
• 0 – 51 telur yang dihasilkan
• Masa inkubasi 100 – 160 hari
• Di Indonesia hanya 3 jenis: Indotestudo forsteni,
Indotestudo elongata (?), Manouria emys

26
Indotestudo elongata

Indotestudo forsteni

27 Manouria emys
Chelonoidis niger
Tidak Terdapat di INDONESIA

28
Suku Carettochelyidae
Pig-nose Turtles

• Up to 22 in (56 cm) and 50 lb (22.5 kg)


• Memiliki cangkang berkulit; kaki depan seperti dayung
dengan dua cakar yang tumpul
• Moncong seperti babi
• Carapace bertekstur halus di bagian marginal dan berlunas
(keeled) pada bagian tengah
• Kura-kura remaja memiliki cangkang yang berduri
• Hidup di ekosistem air tawar dengan aliran air yang lambat
• Omnivora
• Menghasilkan 7 – 39 telur dengan masa inkubasi 64 -74 hari
• Hanya satu jenis di Indonesia: Carettochelys insculpta

29
Carettochelys insculpta

30
Biodiversitas dan Sistematika Vertebrata
Program Studi Biologi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Jakarta

TERIMA KASIH

31

You might also like