You are on page 1of 13

JURNAL PRAKTEK

INSTALASI BANGUNAN

Nama :
Da’siah Rahmawati

NIM : 2018-71-055

Kelas :B

Tgl Praktek : Rabu, 28 Oktober 2020

Tgl Presentasi : 11 November 2020

Jurusan : D-III Teknologi Listrik

Asisten : Muhammad Rifqi Hanif

LABORATORIUM DISTRIBUSI DAN


PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK
INSTITUT TEKNOLOGI PLN
JAKARTA
DA’SIAH RAHMAWATI 2018-71-055

2020

LABORATORIUM DISTRIBUSI DAN PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK | 2


DA’SIAH RAHMAWATI 2018-71-055

PEMASANGAN INSTALASI PENERANGAN

Da’siah Rahmawati 2018-71-055

Praktikum Instalasi Bangunan

Kelas B

dasiah1871055@itpln.ac.id

ABSTRAC

This journal aims to make students understand about installing lighting installations on domestic
electrical connections. Over time and the increasing demand for electricity in the community,
lighting installations for customers' homes have also changed both in quality and quantity.
Namely, the decreasing quality of the electrical installation and the change in the quantity of load
points, the result of the changes in both of them greatly affects the feasibility of the installation and
the safety of its users. It can be assumed that most customers are not experts in the electrical field.
The consequences of improper installation can result in accidents. Planning and installing an
electrical installation system in a building must refer to the applicable rules and regulations in
accordance with PUIL 2000. In multi-storey houses usually require a large amount of electrical
energy, therefore the distribution of electrical energy must be calculated as best as possible so that
electrical energy can be met with good and in accordance with applicable regulations. Installation
is carried out based on the following things, situation drawings, location of the building where the
installation will be installed, installation drawings, installation material placement plans,
connection plans, the relationship between equipment, service facilities and PHB, single line
installation diagrams, PHB diagrams, used, as well as the size and type of conductor.

Keywords: Installation, lighting, electricity

ABSTRAK

Jurnal ini bertujuan agar mahasiswa dapat memahami mengenai memasang instalasi penerangan
pada sambungan listrik domestic. Seiring berkembangnya waktu dan meningkatnya kebutuhan
listrik masyarakat, instalasi penerangan rumah pelanggan juga mengalami perubahan baik secara
kualitas maupun secara kuantitas. Yaitu makin menurunnya kualitas instalasi listriknya, dan
perubahan kuantitas titik bebannya, akibat dari perubahan keduanya sangat berpengaruh terhadap
kelaikan instalasi dan keselamatan pemakainya. Dapat diperkirakan bahwa pada umumnya
pelanggan tidak ahli dalam bidang listrik. Akibat dari ketidaklaikan instalasi dapat menimbulkan
kecelakaan. Perencanaan dan pemasangan sistem instalasi listrik pada suatu bangunan haruslah
mengacu pada peraturan dan ketentuan yang berlaku sesuai dengan PUIL 2000. Pada rumah
tinggal bertingkat biasanya membutuhkan energi listrik yang cukup besar, oleh karena itu
pendistribusian energi listriknya harus diperhitungkan sebaik mungkin agar energi listrik dapat
terpenuhi dengan baik dan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Pemasangan instalasi dilakukan
berdasarkan hal-hal sebagai berikut, gambar situasi , letak bangunan dimana instalasi akan
dipasang, gambar instalasi, rencana penempatan bahan instalasi, rencana penyambungan,
hubungan antara peralatan, sarana pelayanan dan PHB, Diagram instalasi garis tunggal, diagram
PHB, bahan yang dipakai, serta ukuran dan jenis penghantar.

Kata kunci : Instalasi, penerangan, listrik

LABORATORIUM DISTRIBUSI DAN PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK | 1


DA’SIAH RAHMAWATI 2018-71-055

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Seiring berkembangnya waktu dan meningkatnya kebutuhan listrik masyarakat, instalasi


penerangan rumah pelanggan juga mengalami perubahan baik secara kualitas maupun secara
kuantitas. Yaitu makin menurunnya kualitas instalasi listriknya, dan perubahan kuantitas titik
bebannya, akibat dari perubahan keduanya sangat berpengaruh terhadap kelaikan instalasi dan
keselamatan pemakainya. Dapat diperkirakan bahwa pada umumnya pelanggan tidak ahli dalam
bidang listrik. Akibat dari ketidaklaikan instalasi dapat menimbulkan kecelakaan. Batang
pentanahan yang terpasang didalam tanah, jika pemakaian lebih dari masa 10 tahun ke atas, terjadi
perubahan, kerusakan yang disebabkan oleh reaksi kimia proses kimia atau elektrokimia yang
kompleks yang merusak logam melalui reaksi dengan lingkungannya menyebabkan korosi pada
batang besinya.
Penambahan beban titik nyala yang dilakukan konsumen, biasanya pemasangan kawat
penghantar tidak memenuhi standart Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL). Misal
penggunaan kawat penghantar dengan luas dari 1,5 mm². Kualitas instalasi listrik sangat
bergantung pada pelaksanaan dan penerapan standart peraturan instalasi listrik, yaitu PUIL 2000
dan peraturan lain yang menunjang. Tujuan dari pemberlakuan peraturan tersebut adalah untuk
menjamin keselamatan manusia, ternak dan harta benda, serta syarat utama penyediaan tenaga
listrik dapat dilaksanakan secara aman, andal dan akrab lingkungan. Tetapi setelah jangka waktu
tertentu instalasi listrik diduga akan mengalami perubahan parameter listrik. baik secara kualitas
maupun kuantitas.

1.2 Tujuan Praktek

Mampu memasang instalasi penerangan pada sambungan listrik domestic dengan benar.

2. LANDASAN TEORI

2.1 Teori Tambahan

2.1.1 Pemasangan Stop Kontak

Pemasangan stop kontak di rumah terbagi menjadi dua jenis pemasangan, yakni pemasangan di
dalam tembok (Inbow) dan yang kedua
pemasangan di luar tembok atau tidak tertanam di
dalam tembok (Outbow).

LABORATORIUM DISTRIBUSI DAN PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK | 2


DA’SIAH RAHMAWATI 2018-71-055

Gambar 2.1 pemasangan stop kontak

1. Matikan sumber listrik pada MCB Utama seperti biasa agar tidak ada aliran listrik pada
jaringan listrik. Jangan lupa untuk selalu memastikannya kemudian menggunakan Testpen.
2. Pertama, buka semua baut pada penutup stop kontak dnegan menggunakan obeng.
3. Lepaskan semua kabel yang terpasang pada baut terminal Stop kontak tersebut. Kemudian
setelah semua terlepas, longgarkan baut pengait dan lepaskan stopkontak dari tembok.
4. Pasang Stop kontak baru pada tempat tadi dan kencangkan baut pengait dengan benar.
5. Sambungkan kembali kabel-kabel tadi ( Fase, Netral dan Arde) sesuai dengan masing-
masing terminal. Pastikan kabel telah terpasang dengan benar dan terikat pada buat dengan
kencang.
6. Pasang penutup stopkontak dan kencangkan baut pengikatnya.
7. Uji stop kontak untuk memastikan apakah pemasangan telah terpasang dengan benar, bisa
menggunakan test pen maupun dengan menyalakan perangkat elektronik.

2.1.2 Pemasangan saklar

1. Sebagai langkah awal, Anda bisa mempersiapkan beberapa peralatan seperti kabel
tembaga, fitting lampu, pipa pelindung kabel, box saklar, dan klem pipa. Alat tambahan
lainnya adalah tang kombinasi yang tepat, test pen, dan isolasi maupun lakban untuk
menyambungkan kabel listrik.
2. Kemudian, matikanlah sumber listrik di rumah yang ada dalam kWh meter. Anda bisa
memastikan aliran listrik sudah mati menggunakan test pen. Jika pada gagang test pen
masih menyala dan MCB-nya sudah mati, ini berarti terdapat kebocoran listrik. Maka dari
itulah, jangan segera memasang saklar pada kondisi seperti ini. Barulah ketika test pen
sudah tak menyala, Anda bisa memulai pembongkaran dan memasang saklar tersebut
karena sudah aman.
3. Langkah selanjutnya, Anda perlu membongkar saklar yang tidak digunakan dengan
menggunakan sebuah obeng dan lepas sekrupnya. Lepaskanlah semua kabel pada saklar
tersebut. Lalu, ambillah saklar dan tekan pin merah untuk kabel yang masuk dalam saklar
dan kabel putih untuk lampunya.
4. Setelah itu, dalam cara pasang , barulah Anda bisa memasang kabel dari saklar sebelumnya
ke saklar lampu yang baru. Kencangkan kabel-kabelnya agar mendapatkan arus listrik yang
maksimal. Cobalah untuk menghidupkan lampu dan saklar tersebut. Bila sudah menyala
dengan baik, Anda bisa memasang kembali saklar dengan mengencangkan sekrupnya agar
semakin rapi pada dinding.

Adapun berbagai langkah dalam mendukung keselamatan saat memasang saklar lampu ialah
sebagai berikut:

1. Gunakanlah alas kaki saat memasang saklar lampu tersebut. Begitu juga dengan tangan
Anda, pastikan dalam kondisi kering untuk menghindari diri dari tersengat arus listrik.
2. Lepaskanlah kotak sekering dan simpanlah dengan baik selama proses pemasangan agar
tidak ada orang yang salah menggunakannya.
3. Pastikan pula tegangan listrik yang ada di rumah Anda sudah mati dan lakukan pengecekan
dengan test pen.

LABORATORIUM DISTRIBUSI DAN PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK | 3


DA’SIAH RAHMAWATI 2018-71-055

4. Lalu, Anda pun perlu memastikan bahwa alat yang digunakan dalam kondisi baik dan tidak
rusak guna menghindari adanya korsleting listrik

3. METODE PRAKTEK

3.1 Alat dan Perlengkapan Praktek

Alat dan Bahan :

1. Kabel TIC 210 x 10 mm2 2 meter


2. Saklar tunggal 1 buah
3. Saklar seri 1 buah
4. Saklar tukar 2 buah
5. Kotak kontak biasa 1 buah
6. Kotak kontak khusus 1 buah
7. Fitting lampu dinding 2 buah
8. Fitting lampu gantung lengkap 1 buah
9. Lampu TL 20 Watt 220 V lengkap 1 set
10. Lampu LED 3 Watt 220 V 3 buah
11. Service Wedge Clamp 2 x 10 mm2 2 buah
12. Strain hook 1 buah
13. Dyna bolt 2 buah
14. Stainless steel strip 4 meter
15. Stopping buckle 2 buah
16. Pierching tap connector 2 buah
17. Plastic strap 2 buah
18. Kabel NYM 4 x 1.5 mm2 3 meter
19. Kabel NYM 3 x 1.5 mm2 13 meter
20. Kabel NYM 2 x 1.5 mm2 20 meter
21. Kabel NYA 1.5 mm2 warna merah 7 meter
22. Kabel NYA 1.5 mm2 warna kuning 7 meter
23. Kabel NYA 1.5 mm2 warna hitam 7 meter
24. Kabel NYA 1.5 mm2 warna biru 7 meter
25. Kabel NYA 1.5 mm2 warna kuning garis hijau 7 meter
26. Kotak sambung 10 buah
27. Isolasi band 1 roll
28. Klem kabel no.4 1 pak
29. Klem kabel no.8 1 pak
30. Klem kabel no.10 1 pak
31. Palu 200 gram
32. Tang kombinasi
33. Tang potong
34. Tang bulat
35. Pengupas kabel
36. Cutter
37. Obeng plus
38. Obeng minus

LABORATORIUM DISTRIBUSI DAN PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK | 4


DA’SIAH RAHMAWATI 2018-71-055

39. Obeng plus


40. Obeng minus
41. Tespen
42. Tang KW meter
43. Tangga kaki empat

3.2 Langkah Praktek

a. Pelajari single line diagram instalasi listrik domestic pada gambar diagram di bawah, untuk
pemasangan instalasi

b. Pasanglah instalasi serapi mungkin, dengan ketentuan sebagai berikut :

1. Peralatan dipasang sesuai dengan gambar rencana


2. Semua saklar dan kotak kontak dipasang di dalam tembok / dinding (pasangan dalam)
3. Jarak saklar terhadap lantai 120 cm
4. Jarak kotak kontak biasa terhadap lantai 120 cm
5. Jarak kotak kontak khusus terhadap lantai 120 cm
6. Jarak lampu terhadap langit-langit 50 cm
7. Kabel yang digunakan di dalam pipa jenis NYA
8. Kabel yang digunakan di atas langit-langit jenis NYM
9. Sambungkan kabel di atas langit-langit di dalam kotak sambung
10. Jarak PHB-TR terhadap lantai 150 cm
11. Sistem pembumian adalah PNP (Pembumian Netral Pengaman).

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Data
Tidak terdapat data pada Modul IV ini.

4.2 Analisa

Berdasarkan praktikum Instalasi Bangunan yang telah dilakukan secara online pada tanggal
28 Oktober 2020, dengan judul “Pemasangan Instalasi Penerangan”. Maka Analisa yang didapat
pada praktikum ini berdasarkan tujuan dalam modul ini adalah praktikan dapat memahami
mengenai memasang instalasi penerangan pada sambungan listrik domestic dengan benar. Di mana
pada praktikum ini terdapat berbagai komponen-komponen yang dipakai seperti kabel TIC, saklar,
kotak kontak, fitting lampu, lampu TL dan LED, dyna bolt, tang, cutter, tespen, klem, isolasi, kabel
NYA dan kabel NYM, Stainless steel strip, stopping buckl, pierching tap connector, plastic
strap,dan pengupas kabel. Adapun kotak sambung adalah pada saat penyambung kabel pada titik
percabangan harus menggunakan kotak sambung. Menurut ketentuan peraturan instalasi yang
diijinkan tidak boleh dalam pipa terdapat sambungan,karena dikwatirkan kawat putus dalam pipa.
Kotak sambung cabang dua digunakan untuk menyambung lurus, kotak sambung cabang tiga (T-
Dos) digunakan untuk percabangan-percabangan, misalnya terdapat pemakaian saklar, stop kontak.
Dan kotak sambung cabang empat (Cross Dos) digunakan untuk pemakaian sama dengan T-Dos
hanya percabangan bukan tiga tapi empat.

Ada dua teknik pemasangan kabel yang biasa diterapkan di sebuah rumah, yaitu in


bow dan out bow. Keduanya sama-sama menempel di dinding rumah. Untuk teknik in bow, unit
perangkat listrik (stop kontak, kabel dan saklar) ditanamkan ke dalam dinding sehingga terlihat

LABORATORIUM DISTRIBUSI DAN PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK | 5


DA’SIAH RAHMAWATI 2018-71-055

menyatu dengan dinding. Sedangkan pada teknik out bow, unit perangkat listrik diletakkan pada
permukaan dinding, seolah-olah menempel dan terlihat menonjol pada permukaan dinding. Dari
sudut keindahan, teknik in bow terasa pantas untuk diterapkan. Teknik ini cenderung permanen
(tetap) karena untuk memasangnya perlu ditanamkan ke dalam dinding. Berbeda dengan teknik out
bow yang terlihat menonjol pada permukaan dinding, terkesan sedikit “berantakan”. Namun, teknik
out bow lebih mudah dan murah dalam penerapannya. Tahanan isolasi pada instalasi listrik
tegangan rendah merupakan salah satu unsur yang menentukan kualitas instalasi tersebut,
mengingat fungsi utama isolasi sebagai sarana proteksi dasar. Untuk perlengkapan lainnya, proteksi
harus dilengkapi dengan isolasi yang hanya dapat menahan stres yang mungkin mengenainya
dalam pelayanan, seperti pengaruh mekanik, kimia, listrik dan termal. Lapisan cat, lapisan vernis,
lapisan email, lapisan lak, lapisan oksida, semua jenis lapisan serat dan produk sejenisnya,
walaupun diimpregnasi, umumnya dianggap tidak mempunyai isolasi yang memadai untuk proteksi
dari kejut listrik dalam pelayanan normal.

Kemudian pada praktikum ini membahas dua buah video yang ditampilkan yang pertama
mengenai pemasangan saklar tunggal, dan saklar seri dan video kedua yaitu pemasangan saklar
tukar pada group 2. Pada video pertama ini, pada saluran sumber terdapat kabel, di mana kabel
tersebut di masukkan ke sumber dan dihubungkan ketiganya atau sistem penyambungan pig tail.
Kemudian kabel terus dipelintir dengan jumlah lilitan nya sebanyak sekitar 5-8 untuk mencegah
terjadinya kegosongan atau percikan api. Untuk kabel netral dihubungkan semua karena hanya
terdapat 1 buah sumber saja dengan lilitannya sebanyak 5-8 buah lilitan. Selanjutnya pemasangan
fitting lampu, diusahakan dihubungkan terlebih dahulu ke stop kontak dan dipasang kabel fasa
(merah) kemudian sambungkan. Setelah pemasangan fitting selesai kemudian sekrupkan pada
kayunya dan sambungkan lagi ke kabel yang sudah tersambung untuk menghindari terjadinya
hubung singkat dan diisolasikan terlebih dahulu agar tidak ada celah udara. Pada isolasi diusahakan
dibuat dengan kencang agar tidak mudah lepas dan kemudian masukan ke kotak sambung.
Kemudian pemasangan saklar seri dan ganda. Pada symbol L yaitu MCB dihubungkan dari kabel
MCB dan hubugkan pada stop kontak dengan jumlah masukan sebanyak 5-8 buah lilitan pastikan
pada sambungan.

Kemudian sambungan tersebut disambungkan pada masing-masing ke lampu. Setelah


tersambung, sambungkan kabel dari saklar menuju lampu. Setelah tersambung sambungkan pada
netral. Dari KWH menuju lampu dan stop kontak dan dibantu dengan menggunakan tang jepit,
setelah kencang lalu disambungkan dan kemudian diisolasi sambal ditarik agar kencang untuk
menhindari terjadinya hubung singkat. Setelah diisolasi kemudian sambungkan titik netral.
Selanjutnya pada fitting lampu, penyambungan lampu pertama. Lilitan masih sama dengan Teknik
pig tail (ekor babi). Pada Teknik penyambungan lidah untuk fasa, dan pada pulir untuk netral. Dan
lidah kabel terhubung ke lidah tengahnya kemudian dipasangkan. Ground standar yaitu warna
kuning dan hijau. Pada grounding dari kwh meter. Setelah tersambung kemudian diisolasi untuk
mencegah terjadinya hubung singkat. Dan setelah selesai masukan sambungan ke dalam pipa.
Lakukan pemasangan untuk saklar tunggal, dari fasa sumber (merah) lalu masukkan kabel jangan
sampai terbalik pada saklar tunggal, setelah selesai kemudian digoyang-goyangkan.

Kemudian pada pemasangan untuk saklar tunggal, dari fasa sumber (kabel merah) lalu
masukkan kabel jangan sampai terbalik pada saklar tunggal setelah selesai kemudian goyang-
goyangkan. Kemudian pemasangan pada skalr ganda, keterangan L fasa dari MCB untuk lampu 1
dan lampu 2 dihubungkan ke pin merah. Kemudian untuk lampu 1 dipasang terlebih dahulu. Dan

LABORATORIUM DISTRIBUSI DAN PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK | 6


DA’SIAH RAHMAWATI 2018-71-055

pin warna putih pada bagian kanan. Untuk lampu ke 2 pada pin putih, bagian sebelah kiri.
Kemudian dikencangkan dengan menggunakan obeng. Kemudian pada pemasangan stop kontak,
titik netral pada sebelah kanan. Lalu kencangkan pada kabel fasa disebelahnya. Untuk ground
disambungkan ke terminal sebelah kanan. Lalu, pasangkan dan kencangkan serta digoyangkan.
Selanjutnya pada pemutaran video kedua yitu pemasangan saklar tukar pada group 2. L (line) ada
tanda 1 (posisi 1) dan tanda 2 (posisi 2) untuk L. Pada kabel dari MCB menuju saklar. Tipe
sambungan ekor babi ini berjumlah 5-8 lilitan. Sambungkan posisi 1 dari saklar menuju sambungan
lainnya. Setelah kencang sambungkan pada posisi saklar selanjutnya. Kabel netral dikupas terlebih
dahulu, di mana pada kabel berasal dari KWH meter. Tipe sambungan masih sama yaitu dengan
Teknik pig tail. Cara pengisolasian agar kencang. Kabel netral pun juga diisolasi, untuk merapikan
pada tiap sambungan agar tidak bersentuhan dengan kabel lainnya.

Kemudian untuk fitting lampu, terdapat netral dari KWH meter pada netral menuju ke stop
kontak. Setelah tersambung kemudian diisolasi pada masing-masing sambungan untuk terhindar
dari hubung singkat. Kemudian disambungkan ke saklar yang kedua. Dari kabel MCB menuju pada
stop kontak. Kabel L menuju ke lampu. Ada pin2 dan pin 1. Di mana P itu sendiri adalah beban.
Pertama kita sambungkan terlebih dahulu pin 1 pada saklar. Setelah kencang sambungkan ke kabel
pin 2, kemudian sambungkan kabel menuju stop kontak dan dari MCB, kemudian kabel menuju
lampu. Pada kabel P dari output ke 2 disambungkan. Pada kabel netral diteruskan menuju stop
kontak. Kemudian dirapikan ke dalam stop kontak. Kemudian selanjutnya pemasangan fitting
lampu Langkah pertama dalam mengganti fitting lampu ialah matikan terlebih dahulu sakelar
MCB, hal ini bertujuan supaya tak tersengat listrik ketika kulit mengenai kabel serta mengenai
terminal pada fitting yang hendak diganti. Lepaskanlah lampu dari fitting serta simpan di tempat
aman, selanjutnya buka sekrup yang ada pada fitting memakai obeng plus ataupun obeng minus
yang sesuai.

Apabila sekrup sudah terlepas, selanjutnya tariklah fitting dari dudukannya secara perlahan
serta hati-hati supaya kabel yang masih terhubung tak putus, dan terlihatlah kabel yang masih
terhubung ke terminal fitting. Lepaskanlah kabel yang terhubung ke fitting lampu dengan cara
memutar sekrup berlawanan arah jarum jam yang ada pada terminal yang berada di belakang fitting
lampu. Sambungkanlah kedua kabel bekas fitting lampu yang utama yang berada di langit-langit
rumah ke bagian terminal fitting lampu yang baru dengan cara memasukkan kedua kabel ke
terminal fitting lampu baru, selanjutnya putarlah bagian sekrupnya searah jarum jam menggunakan
obeng hingga kencang. Setelah itu, tempelkanlah fitting lampu yang baru ke langit-langit rumah,
selanjutnya masukkan sekrup dan kencangkan menggunakan obeng. Terdapat dua jenis kabel yang
terpasang pada fitting lampu, kabel positif serta kabel negatif. Kabel positif dari jalur utama yang
sebelumnya diputus ataupun dihubungkan oleh saklar. Kabel netral atau kabel negatif langsung dari
jalur utama instalasi listrik.

Kemudian selanjutnya adalah penyambung stop kontak. Fasa netral dari MCB. Kabel
ground setelah semua tersambung sambungkan dan diisolasi. Setelah selesai dan rapikan.
Kemudian kabel symbol 2 pada bagian saklar. Kabel 1 berasal dari MCB kemudian pada kabel
symbol 1 dan kemudian kabel symbol 2 pada bagian saklar dan pasangkan. Kemudian rapikan
saklar tukar dengan in bow doss dan terdapat merk sebagai acuan saat pemasangan. Kemudian
saklar tukar ke 2 . dimana P adalah lampu 1 dan kontak tertutup 2 adalah kontak terbuka.
Kemudian pada symbol 2 merupakan bagian tertutup, kabel symbol p pasangkan pada output.
Setelah terpasang rapikan saklar ke dalam dan kemudian dikencangkan bautnya. Setelah baut

LABORATORIUM DISTRIBUSI DAN PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK | 7


DA’SIAH RAHMAWATI 2018-71-055

kencang, pemasangan stop kontak titik netral kanan berdasarkan PUIL. untuk around kiri dan
pasangkan. Kemudian pasangkan ke dalam dan kencangkan bautnya lalu digoyangkan.

Pada kabel fasa dipasangkan ke MCB, dan dikupas dahulu kabel nya dengan menggunakan
Teknik pig tail. Selanjutnya adalah pemasangan stop kontak dan fitting lammpu. Di mana merk
dari saklar adalah sebagai acuan dalam pemasangan. Pada stop kontak juga seperti itu tidak boleh
terbalik dalam Teknik pemasangannya. Pada Teknik pemasangannya pun harus kencang, tidak
boleh ada celah udara. Karena bisa timbul panas dan akan meleleh sehingga akan terjadi kebakaran.
Penyebab kebakaran di rumah disebabkan karena salah dalam Teknik penyambungannya. Karena
terdapat celah udara. Kalau misalkan terjadi korsleting listrik, pada MCB langsung memutus
sehingga tidak ada arus yang mengalir. Pada Teknik lilitan kenapa harus 5-8 lilitan karena untuk
mengikuti ketentuan operasional di lapangan. Pada lass doop untuk jarak lubangnya pendek.
Teknik penyambungan pig tail (ekor babi) Cara yang paling sederhana adalah dengan
menggunakan sambungan ekor babi atau pig tail joint. Teknik ini terutamanya digunakan untuk
menyambung jenis kabel listrik tembaga dengan inti tunggal. Kita hanya perlu mengelupas ujung
lapisan isolasi kabel yang akan disambung sepanjang 2-3 sentimeter. Kemudian, kaitkan kedua inti
kabel dengan cara menyilang atau punti keduanya hingga menyatu. Bentuk kabel yang menyatu
akan tampak seperti ekor babi yang melingkar.

4.3 Tugas Akhir

1. Jelaskan Langkah – Langkah pemasangan pipa dan kelengkapannya ?


Jawab : pertama Pipa dipasang di dalam plesteran dinding/ tembok. Pipa dipasang dibagian
luar dinding/ tembok atau dinding dari bahan kayu. Sebagai penguat dudukan pipa, pasang
klem pipa sedikitnya 2 buah. Untuk pipa yang Panjang, jarak klem dengan klem lainnya
maksimal 1 meter. Pada pangkal / ujung pipa klem dipasang 2 cm dari pinggir pipa, Belokan
pipa dipasang 2 cm dari pinggir pipa.

2. Jelaskan Langkah – Langkah pemasangan kotak kabel ?


Jawab : Pemasangan kotak kabel (in/ out bow doos, cross doss dan T doos). Pertama
Dipasangkan pada posisi tetap mendatar dan tegak lurus, dan harus diperhitungkan jumlah
ujung kabel yang ada terhadap ruangan pada lengkapan tersbut, bila perlu ditambahkan
lengkapam tersebut. Cross doss 4 cabang sedangkan T doss dengan 3 cabang.

3. Bagaimana Langkah yang tepat untuk pemasangan kabel ?


Jawab : Masukan kabel sebanyak yang dibutuhkan sesuai perancangan ke dalam pipa dengan
menggunakan kabel penarik dan warna sesuai kebutuhan, Warna kabel sesuai kebutuhan :
biru untuk penghantar netral, kuning bergaris hijau untuk penghantar pembumian
(grounding), dan warma warna lain untuk fasa. Kemudian ujung kabel yang muncul pada
kotak kabel (doos) panjangnya sekitar 1-1.5 cm, sambungkan kabel – kabel pada kotak kabel
sesuai perancangan dan bungkus dengan isolasi atau las dop, tutup kotak kabel

4. sebutkan tahapan pemasangan fitting lampu ?


Jawab : Pemasangan fitting duduk di dinding menggunakan sekrup yang ditanam pada
fischer yang terpasang pada dinding, pemasangan fitting duduk di dinding menggunakan
sekrup yang ditanam pada kerangka falpon yang terbuat dari logam, pemasangan fitting
duduk di dinding menggunakan sekrup yang ditanam pada kerangka falfon yang terbuat dari

LABORATORIUM DISTRIBUSI DAN PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK | 8


DA’SIAH RAHMAWATI 2018-71-055

kayu, kabel bertegaangan disambung pada terminal fitting bagian yang berulir, dan kabel
tidak bertegangan disambung pada terimal fitting bagian tengah

5. Jelaskan cara pemasangan saklar ?


Jawab : Pemasangan saklar dan penyambungannya dengan kabel diusahakan terminal kontak
diam adalah masukan (bertegangan), sedangkan untuk kontak bertegangan adalah keluaran
(tidak bertegangan), pemasangan saklar (bagian luar) tidak terbalik perhatikan adanya
gambar atau tulisan yang tertera pada saklar tersrbut, dan pemasangan stop kontak dan
penyambungannya dengan kabel harus sesuai dengan ketentuannya.

KESIMPULAN DAN SARAN

Jadi, kesimpulan yang dapat saya ambil dari Praktikum Instalasi Bangunan ini adalah :
1. Ada dua teknik pemasangan kabel yang biasa diterapkan di sebuah rumah, yaitu in
bow dan out bow. Keduanya sama-sama menempel di dinding rumah. Untuk teknik in bow,
unit perangkat listrik (stop kontak, kabel dan saklar) ditanamkan ke dalam dinding sehingga
terlihat menyatu dengan dinding. Sedangkan pada teknik out bow, unit perangkat listrik
diletakkan pada permukaan dinding, seolah-olah menempel dan terlihat menonjol pada
permukaan dinding.
2. Teknik penyambungan pig tail (ekor babi) Cara yang paling sederhana adalah dengan
menggunakan sambungan ekor babi atau pig tail joint. Teknik ini terutamanya digunakan
untuk menyambung jenis kabel listrik tembaga dengan inti tunggal. Kita hanya perlu
mengelupas ujung lapisan isolasi kabel yang akan disambung sepanjang 2-3 sentimeter.
Kemudian, kaitkan kedua inti kabel dengan cara menyilang atau punti keduanya hingga
menyatu. Bentuk kabel yang menyatu akan tampak seperti ekor babi yang melingkar.
3. Pada Teknik lilitan kenapa harus 5-8 lilitan karena untuk mengikuti ketentuan operasional di
lapangan. Pada lass doop untuk jarak lubangnya pendek. Dan Penyebab kebakaran di rumah
disebabkan karena salah dalam Teknik penyambungannya. Karena terdapat celah udara. Kalau
misalkan terjadi korsleting listrik, pada MCB langsung memutus sehingga tidak ada arus yang
mengalir.

Saran
Disarankan dengan berlangsung nya praktikum secara daring ini Asisten laboratorium
Distribusi Dan Pemanfaatan Tenaga Listrik lebih detail lagi dalam menjelaskan ketika sedang
berlangsung nya praktikum online. Serta tidak terlalu cepat saat mempraktikkan dan
memaklumi jika praktikkan bermasalah dengan jaringan data. Dengan memahami hasil dari
Praktikum Instalasi Bangunan ini, diharapkan praktikan atau mahasiswa dapat mengaplikasikan
atau menciptakan karya ataupun menerapkan nya dari praktikum yang telah dilakukan dalam
kehidupan sehari-hari.

UCAPAN TERIMA KASIH

Saya selaku pembuat jurnal ini : Da’siah Rahmawati ( 2018-71-055) mengucapkan syukur
kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya, sehingga saya dapat
menyelesaikan jurnal ini. Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Heri Suyanto, ST., M.T.
selaku Dosen Praktikum Instalasi Bangunan, serta para Asisten laboratorium Distribusi Dan

LABORATORIUM DISTRIBUSI DAN PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK | 9


DA’SIAH RAHMAWATI 2018-71-055

Pemanfaatan Tenaga Listrik IT-PLN Jakarta yang telah membimbing dalam pelaksanaan praktikum
daring ini. Terima kasih juga kepada teman-teman sekelompok praktikum baik secara langsung
ataupun tidak langsung telah membantu dalam proses terselesaikannya jurnal ini.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Arismunandar A & Kuwahara S. 1991. Teknik Tenaga Listrik, Jilid III, Jakarta. PT.
Pramadnya Paramita,Dake, J.M. 1985. Hidrolika Teknik. Jakarta: Erlangga.
[2] BSN. 2000, Peraturan Umum Instalasi Listrik 2000.Jakarta : Yayasan PUIL
[3] Darsono dan Panidjo, A., 1980. Petunjuk Praktek Listrik 2. Jakarta : Depdikbud,
Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan
[4] Gunter SG. 1987. Electrical Installation Handbook. Volume 1. England .Siemens.
[5] Heru S & Sulaeman. 2009. Materi SErtifikasi Pelatihan Keahlian Teknik Listrik. Jakarta.
Asosiasi Profesionalis Elektrikal Indonesia ( APEI).
[6] Indra Dan Kamil, 2011, Analisis System Instalasi Listrik Rumah Tinggal Dan Gedung Untuk
Mencegah Bahaya Kebakaran, Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Jakarta, Depok.
[7] Ismansyah, 2010, Perancangan Instalasi Listrik Pada Rumah Dengan Daya Listrik Besar,
Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Indonesia, Depok.
[8] Modul Praktikum Instalasi Bangunan D-III Teknologi Listrik IT – PLN Jakarta

[9] PUIL. 2000. Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000). Yayayan PUIL.
Jakarta..
[10] Panitia PUIL, SNI 04-0225-2000. ”persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000”. Jakarta:
Direktorat Penyelidikan Masalah Bangunan.
[11] Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000). Penerbit Yayasan PUIL.
Jakarta.
[12] Sudarto. 1987. Teknik Perencanaan dan Pemasangan Instalasi Listrik. Penerbit Karya
Remaja. Bandung.
[13] P. Van Harten, Ir. E. Setiawan. 2002. ”Instalasi Listrik Arus Kuat 2”. Jakarta:
Trimitra Mandiri.
[14] Suryatmo, Teknik Listrik Instalasi Penerangan, Rineka Cipta, Jakarta. 2004
[15] Suryatmo, Dasar-dasar Teknik Listrik, Rineka Cipta, Jakarta. 1996
[16] Sugandi, I., dkk., 2001, Panduan Instalasi Listrik untuk Rumah. Jakarta : Yayasan
Usaha Penunjang Tenaga Listrik
[17] Suryatmo, F., 1997, Teknik Listrik Pengukuran Dan Elektronika. Jakarta : Bumi
Aksara

LABORATORIUM DISTRIBUSI DAN PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK | 10

You might also like