You are on page 1of 8

JURNAL PRAKTEK

INSTALASI BANGUNAN

Nama :
Da’siah Rahmawati

NIM : 2018-71-055

Kelas :B

Tgl Praktek : Rabu, 28 Oktober 2020

Tgl Presentasi : 11 November 2020

Jurusan : D-III Teknologi Listrik

Asisten : Muhammad Rifqi Hanif

LABORATORIUM DISTRIBUSI DAN


PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK
INSTITUT TEKNOLOGI PLN
JAKARTA
DA’SIAH RAHMAWATI 2018-71-055

2020

LABORATORIUM DISTRIBUSI DAN PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK | 2


PEMASANGAN INSTALASI PENERANGAN

Da’siah Rahmawati 2018-71-055

Praktikum Instalasi Bangunan

Kelas B

dasiah1871055@itpln.ac.id

ABSTRAC

This journal aims to make students understand about installing lighting installations on domestic electrical
connections. Over time and the increasing demand for electricity in the community, lighting installations for
customers' homes have also changed both in quality and quantity. Namely, the decreasing quality of the
electrical installation and the change in the quantity of load points, the result of the changes in both of them
greatly affects the feasibility of the installation and the safety of its users. It can be assumed that most
customers are not experts in the electrical field. The consequences of improper installation can result in
accidents. Planning and installing an electrical installation system in a building must refer to the applicable
rules and regulations in accordance with PUIL 2000. In multi-storey houses usually require a large amount of
electrical energy, therefore the distribution of electrical energy must be calculated as best as possible so that
electrical energy can be met with good and in accordance with applicable regulations. Installation is carried
out based on the following things, situation drawings, location of the building where the installation will be
installed, installation drawings, installation material placement plans, connection plans, the relationship
between equipment, service facilities and PHB, single line installation diagrams, PHB diagrams, used, as well
as the size and type of conductor.

Keywords: Installation, lighting, electricity

ABSTRAK

Jurnal ini bertujuan agar mahasiswa dapat memahami mengenai memasang instalasi penerangan pada
sambungan listrik domestic. Seiring berkembangnya waktu dan meningkatnya kebutuhan listrik masyarakat,
instalasi penerangan rumah pelanggan juga mengalami perubahan baik secara kualitas maupun secara kuantitas.
Yaitu makin menurunnya kualitas instalasi listriknya, dan perubahan kuantitas titik bebannya, akibat dari
perubahan keduanya sangat berpengaruh terhadap kelaikan instalasi dan keselamatan pemakainya. Dapat
diperkirakan bahwa pada umumnya pelanggan tidak ahli dalam bidang listrik. Akibat dari ketidaklaikan
instalasi dapat menimbulkan kecelakaan. Perencanaan dan pemasangan sistem instalasi listrik pada suatu
bangunan haruslah mengacu pada peraturan dan ketentuan yang berlaku sesuai dengan PUIL 2000. Pada rumah
tinggal bertingkat biasanya membutuhkan energi listrik yang cukup besar, oleh karena itu pendistribusian
energi listriknya harus diperhitungkan sebaik mungkin agar energi listrik dapat terpenuhi dengan baik dan
sesuai dengan peraturan yang berlaku. Pemasangan instalasi dilakukan berdasarkan hal-hal sebagai berikut,
gambar situasi , letak bangunan dimana instalasi akan dipasang, gambar instalasi, rencana penempatan bahan
instalasi, rencana penyambungan, hubungan antara peralatan, sarana pelayanan dan PHB, Diagram instalasi
garis tunggal, diagram PHB, bahan yang dipakai, serta ukuran dan jenis penghantar.

Kata kunci : Instalasi, penerangan, listrik

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Seiring berkembangnya waktu dan meningkatnya kebutuhan listrik masyarakat, instalasi penerangan
rumah pelanggan juga mengalami perubahan baik secara kualitas maupun secara kuantitas. Yaitu makin
DA’SIAH RAHMAWATI 2018-71-055
menurunnya kualitas instalasi listriknya, dan perubahan kuantitas titik bebannya, akibat dari perubahan
keduanya sangat berpengaruh terhadap kelaikan instalasi dan keselamatan pemakainya. Dapat diperkirakan
bahwa pada umumnya pelanggan tidak ahli dalam bidang listrik. Akibat dari ketidaklaikan instalasi dapat
menimbulkan kecelakaan. Batang pentanahan yang terpasang didalam tanah, jika pemakaian lebih dari masa 10
tahun ke atas, terjadi perubahan, kerusakan yang disebabkan oleh reaksi kimia proses kimia atau elektrokimia
yang kompleks yang merusak logam melalui reaksi dengan lingkungannya menyebabkan korosi pada batang
besinya.
Penambahan beban titik nyala yang dilakukan konsumen, biasanya pemasangan kawat penghantar tidak
memenuhi standart Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL). Misal penggunaan kawat penghantar dengan
luas dari 1,5 mm². Kualitas instalasi listrik sangat bergantung pada pelaksanaan dan penerapan standart
peraturan instalasi listrik, yaitu PUIL 2000 dan peraturan lain yang menunjang. Tujuan dari pemberlakuan
peraturan tersebut adalah untuk menjamin keselamatan manusia, ternak dan harta benda, serta syarat utama
penyediaan tenaga listrik dapat dilaksanakan secara aman, andal dan akrab lingkungan. Tetapi setelah jangka
waktu tertentu instalasi listrik diduga akan mengalami perubahan parameter listrik. baik secara kualitas maupun
kuantitas.

1.2 Tujuan Praktek

Mampu memasang instalasi penerangan pada sambungan listrik domestic dengan benar.

2. LANDASAN TEORI

2.1 Teori Tambahan

2.1.1 Pemasangan Stop Kontak

Pemasangan stop kontak di rumah terbagi menjadi dua jenis


pemasangan, yakni pemasangan di dalam tembok
(Inbow) dan yang kedua pemasangan di luar tembok atau
tidak tertanam di dalam tembok (Outbow).

Gambar 2.1 pemasangan stop kontak

1. Matikan sumber listrik pada MCB Utama seperti biasa agar tidak ada aliran listrik pada jaringan listrik.
Jangan lupa untuk selalu memastikannya kemudian menggunakan Testpen.
2. Pertama, buka semua baut pada penutup stop kontak dnegan menggunakan obeng.
3. Lepaskan semua kabel yang terpasang pada baut terminal Stop kontak tersebut. Kemudian setelah
semua terlepas, longgarkan baut pengait dan lepaskan stopkontak dari tembok.
4. Pasang Stop kontak baru pada tempat tadi dan kencangkan baut pengait dengan benar.
5. Sambungkan kembali kabel-kabel tadi ( Fase, Netral dan Arde) sesuai dengan masing-masing terminal.
Pastikan kabel telah terpasang dengan benar dan terikat pada buat dengan kencang.
6. Pasang penutup stopkontak dan kencangkan baut pengikatnya.

LABORATORIUM DISTRIBUSI DAN PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK | 4


DA’SIAH RAHMAWATI 2018-71-055
7. Uji stop kontak untuk memastikan apakah pemasangan telah terpasang dengan benar, bisa
menggunakan test pen maupun dengan menyalakan perangkat elektronik.

2.1.2 Pemasangan saklar

1. Sebagai langkah awal, Anda bisa mempersiapkan beberapa peralatan seperti kabel
tembaga, fitting lampu, pipa pelindung kabel, box saklar, dan klem pipa. Alat tambahan lainnya adalah
tang kombinasi yang tepat, test pen, dan isolasi maupun lakban untuk menyambungkan kabel listrik.
2. Kemudian, matikanlah sumber listrik di rumah yang ada dalam kWh meter. Anda bisa memastikan
aliran listrik sudah mati menggunakan test pen. Jika pada gagang test pen masih menyala dan MCB-nya
sudah mati, ini berarti terdapat kebocoran listrik. Maka dari itulah, jangan segera memasang saklar pada
kondisi seperti ini. Barulah ketika test pen sudah tak menyala, Anda bisa memulai pembongkaran dan
memasang saklar tersebut karena sudah aman.
3. Langkah selanjutnya, Anda perlu membongkar saklar yang tidak digunakan dengan menggunakan
sebuah obeng dan lepas sekrupnya. Lepaskanlah semua kabel pada saklar tersebut. Lalu, ambillah saklar
dan tekan pin merah untuk kabel yang masuk dalam saklar dan kabel putih untuk lampunya.
4. Setelah itu, dalam cara pasang , barulah Anda bisa memasang kabel dari saklar sebelumnya ke saklar
lampu yang baru. Kencangkan kabel-kabelnya agar mendapatkan arus listrik yang maksimal. Cobalah
untuk menghidupkan lampu dan saklar tersebut. Bila sudah menyala dengan baik, Anda bisa memasang
kembali saklar dengan mengencangkan sekrupnya agar semakin rapi pada dinding.

Adapun berbagai langkah dalam mendukung keselamatan saat memasang saklar lampu ialah sebagai berikut:

1. Gunakanlah alas kaki saat memasang saklar lampu tersebut. Begitu juga dengan tangan Anda, pastikan
dalam kondisi kering untuk menghindari diri dari tersengat arus listrik.
2. Lepaskanlah kotak sekering dan simpanlah dengan baik selama proses pemasangan agar tidak ada orang
yang salah menggunakannya.
3. Pastikan pula tegangan listrik yang ada di rumah Anda sudah mati dan lakukan pengecekan dengan test
pen.
4. Lalu, Anda pun perlu memastikan bahwa alat yang digunakan dalam kondisi baik dan tidak rusak guna
menghindari adanya korsleting listrik

3. METODE PRAKTEK

3.1 Alat dan Perlengkapan Praktek

Alat dan Bahan :

1. Kabel TIC 210 x 10 mm2 2 meter


2. Saklar tunggal 1 buah
3. Saklar seri 1 buah
4. Saklar tukar 2 buah
5. Kotak kontak biasa 1 buah
6. Kotak kontak khusus 1 buah
7. Fitting lampu dinding 2 buah
8. Fitting lampu gantung lengkap 1 buah
9. Lampu TL 20 Watt 220 V lengkap 1 set
10. Lampu LED 3 Watt 220 V 3 buah
11. Service Wedge Clamp 2 x 10 mm2 2 buah
12. Strain hook 1 buah
13. Dyna bolt 2 buah
LABORATORIUM DISTRIBUSI DAN PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK | 5
DA’SIAH RAHMAWATI 2018-71-055
14. Stainless steel strip 4 meter
15. Stopping buckle 2 buah
16. Pierching tap connector 2 buah
17. Plastic strap 2 buah
18. Kabel NYM 4 x 1.5 mm2 3 meter
19. Kabel NYM 3 x 1.5 mm2 13 meter
20. Kabel NYM 2 x 1.5 mm2 20 meter
21. Kabel NYA 1.5 mm2 warna merah 7 meter
22. Kabel NYA 1.5 mm2 warna kuning 7 meter
23. Kabel NYA 1.5 mm2 warna hitam 7 meter
24. Kabel NYA 1.5 mm2 warna biru 7 meter
25. Kabel NYA 1.5 mm2 warna kuning garis hijau 7 meter
26. Kotak sambung 10 buah
27. Isolasi band 1 roll
28. Klem kabel no.4 1 pak
29. Klem kabel no.8 1 pak
30. Klem kabel no.10 1 pak
31. Palu 200 gram
32. Tang kombinasi
33. Tang potong
34. Tang bulat
35. Pengupas kabel
36. Cutter
37. Obeng plus
38. Obeng minus
39. Obeng plus
40. Obeng minus
41. Tespen
42. Tang KW meter
43. Tangga kaki empat

3.2 Langkah Praktek

a. Pelajari single line diagram instalasi listrik domestic pada gambar diagram di bawah, untuk pemasangan
instalasi

b. Pasanglah instalasi serapi mungkin, dengan ketentuan sebagai berikut :

1. Peralatan dipasang sesuai dengan gambar rencana


2. Semua saklar dan kotak kontak dipasang di dalam tembok / dinding (pasangan dalam)
3. Jarak saklar terhadap lantai 120 cm
4. Jarak kotak kontak biasa terhadap lantai 120 cm
5. Jarak kotak kontak khusus terhadap lantai 120 cm
6. Jarak lampu terhadap langit-langit 50 cm
7. Kabel yang digunakan di dalam pipa jenis NYA
8. Kabel yang digunakan di atas langit-langit jenis NYM
9. Sambungkan kabel di atas langit-langit di dalam kotak sambung
10. Jarak PHB-TR terhadap lantai 150 cm
11. Sistem pembumian adalah PNP (Pembumian Netral Pengaman).

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

LABORATORIUM DISTRIBUSI DAN PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK | 6


DA’SIAH RAHMAWATI 2018-71-055
4.1 Data
Tidak terdapat data pada Modul IV ini.

4.2 Analisa

4.3 Tugas Akhir

1. Jelaskan Langkah – Langkah pemasangan pipa dan kelengkapannya ?


Jawab : pertama Pipa dipasang di dalam plesteran dinding/ tembok. Pipa dipasang dibagian luar dinding/
tembok atau dinding dari bahan kayu. Sebagai penguat dudukan pipa, pasang klem pipa sedikitnya 2
buah. Untuk pipa yang Panjang, jarak klem dengan klem lainnya maksimal 1 meter. Pada pangkal / ujung
pipa klem dipasang 2 cm dari pinggir pipa, Belokan pipa dipasang 2 cm dari pinggir pipa.

2. Jelaskan Langkah – Langkah pemasangan kotak kabel ?


Jawab : Pemasangan kotak kabel (in/ out bow doos, cross doss dan T doos). Pertama Dipasangkan pada
posisi tetap mendatar dan tegak lurus, dan harus diperhitungkan jumlah ujung kabel yang ada terhadap
ruangan pada lengkapan tersbut, bila perlu ditambahkan lengkapam tersebut. Cross doss 4 cabang
sedangkan T doss dengan 3 cabang.

3. Bagaimana Langkah yang tepat untuk pemasangan kabel ?


Jawab : Masukan kabel sebanyak yang dibutuhkan sesuai perancangan ke dalam pipa dengan
menggunakan kabel penarik dan warna sesuai kebutuhan, Warna kabel sesuai kebutuhan : biru untuk
penghantar netral, kuning bergaris hijau untuk penghantar pembumian (grounding), dan warma warna
lain untuk fasa. Kemudian ujung kabel yang muncul pada kotak kabel (doos) panjangnya sekitar 1-1.5
cm, sambungkan kabel – kabel pada kotak kabel sesuai perancangan dan bungkus dengan isolasi atau las
dop, tutup kotak kabel

4. sebutkan tahapan pemasangan fitting lampu ?


Jawab : Pemasangan fitting duduk di dinding menggunakan sekrup yang ditanam pada fischer yang
terpasang pada dinding, pemasangan fitting duduk di dinding menggunakan sekrup yang ditanam pada
kerangka falpon yang terbuat dari logam, pemasangan fitting duduk di dinding menggunakan sekrup yang
ditanam pada kerangka falfon yang terbuat dari kayu, kabel bertegaangan disambung pada terminal fitting
bagian yang berulir, dan kabel tidak bertegangan disambung pada terimal fitting bagian tengah

5. Jelaskan cara pemasangan saklar ?


Jawab : Pemasangan saklar dan penyambungannya dengan kabel diusahakan terminal kontak diam adalah
masukan (bertegangan), sedangkan untuk kontak bertegangan adalah keluaran (tidak bertegangan),
pemasangan saklar (bagian luar) tidak terbalik perhatikan adanya gambar atau tulisan yang tertera pada
saklar tersrbut, dan pemasangan stop kontak dan penyambungannya dengan kabel harus sesuai dengan
ketentuannya.

KESIMPULAN DAN SARAN

Jadi, kesimpulan yang dapat saya ambil dari Praktikum Instalasi Bangunan ini adalah :
1. Ada dua teknik pemasangan kabel yang biasa diterapkan di sebuah rumah, yaitu in bow dan out
bow. Keduanya sama-sama menempel di dinding rumah. Untuk teknik in bow, unit perangkat listrik (stop
kontak, kabel dan saklar) ditanamkan ke dalam dinding sehingga terlihat menyatu dengan dinding.
Sedangkan pada teknik out bow, unit perangkat listrik diletakkan pada permukaan dinding, seolah-olah
menempel dan terlihat menonjol pada permukaan dinding.

LABORATORIUM DISTRIBUSI DAN PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK | 7


DA’SIAH RAHMAWATI 2018-71-055
2. Teknik penyambungan pig tail (ekor babi) Cara yang paling sederhana adalah dengan menggunakan
sambungan ekor babi atau pig tail joint. Teknik ini terutamanya digunakan untuk menyambung jenis kabel
listrik tembaga dengan inti tunggal. Kita hanya perlu mengelupas ujung lapisan isolasi kabel yang akan
disambung sepanjang 2-3 sentimeter. Kemudian, kaitkan kedua inti kabel dengan cara menyilang atau punti
keduanya hingga menyatu. Bentuk kabel yang menyatu akan tampak seperti ekor babi yang melingkar.

Saran
Disarankan dengan berlangsung nya praktikum secara daring ini Asisten laboratorium Distribusi Dan
Pemanfaatan Tenaga Listrik lebih detail lagi dalam menjelaskan ketika sedang berlangsung nya praktikum
online. Serta tidak terlalu cepat saat mempraktikkan dan memaklumi jika praktikkan bermasalah dengan
jaringan data. Dengan memahami hasil dari Praktikum Instalasi Bangunan ini, diharapkan praktikan atau
mahasiswa dapat mengaplikasikan atau menciptakan karya ataupun menerapkan nya dari praktikum yang
telah dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.

UCAPAN TERIMA KASIH

Saya selaku pembuat jurnal ini : Da’siah Rahmawati ( 2018-71-055) mengucapkan syukur kehadirat ALLAH
SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya, sehingga saya dapat menyelesaikan jurnal ini. Saya
mengucapkan terima kasih kepada Bapak Heri Suyanto, ST., M.T. selaku Dosen Praktikum Instalasi Bangunan,
serta para Asisten laboratorium Distribusi Dan Pemanfaatan Tenaga Listrik IT-PLN Jakarta yang telah
membimbing dalam pelaksanaan praktikum daring ini. Terima kasih juga kepada teman-teman sekelompok
praktikum baik secara langsung ataupun tidak langsung telah membantu dalam proses terselesaikannya jurnal
ini.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Arismunandar A & Kuwahara S. 1991. Teknik Tenaga Listrik, Jilid III, Jakarta. PT. Pramadnya
Paramita,Dake, J.M. 1985. Hidrolika Teknik. Jakarta: Erlangga.
[2] BSN. 2000, Peraturan Umum Instalasi Listrik 2000.Jakarta : Yayasan PUIL
[3] Darsono dan Panidjo, A., 1980. Petunjuk Praktek Listrik 2. Jakarta : Depdikbud, Direktorat Pendidikan
Menengah Kejuruan
[4] Gunter SG. 1987. Electrical Installation Handbook. Volume 1. England .Siemens.
[5] Heru S & Sulaeman. 2009. Materi SErtifikasi Pelatihan Keahlian Teknik Listrik. Jakarta. Asosiasi
Profesionalis Elektrikal Indonesia ( APEI).
[6] Indra Dan Kamil, 2011, Analisis System Instalasi Listrik Rumah Tinggal Dan Gedung Untuk Mencegah
Bahaya Kebakaran, Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Jakarta, Depok.
[7] Ismansyah, 2010, Perancangan Instalasi Listrik Pada Rumah Dengan Daya Listrik Besar, Departemen
Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Indonesia, Depok.
[8] Modul Praktikum Instalasi Bangunan D-III Teknologi Listrik IT – PLN Jakarta

LABORATORIUM DISTRIBUSI DAN PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK | 8

You might also like