Professional Documents
Culture Documents
Analisis Pemahaman Pajak Oleh Bendaharawan Pemerintah Daerah (Studi Kasus Pada Kabupaten Pasaman Barat)
Analisis Pemahaman Pajak Oleh Bendaharawan Pemerintah Daerah (Studi Kasus Pada Kabupaten Pasaman Barat)
Yeniwati
(Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi UNP, email: yeniwati_unp@yahoo.com)
Nayang Helmayunita
(Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi UNP, email: nayang.helma@gmail.com)
Nurzi Sebrina
(Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi UNP, email: nurzisebrina@gmail.com)
Absctract
As parties that do the cutting and tax collection, the Government's Treasurer must understand tax aspects,
especially with regard to the obligation to do the cutting and/or collection of income tax, value added tax Value
(VAT), this research aims to know the extent to which understanding of the Treasurer of the local Government
about the tax laws, in particular the income tax 21, 22, 23 and VAT through the training by bringing a resource
person competent in the field of taxation. It is a descriptive analysis of the research by disseminating a
questionnaire to the response that is the Treasurer of the local government organization in Pasaman Barat. The
results showed that there is still a lack of understanding of the Treasurer of local government organization in
Pasaman Barat on taxation legislation particularly income tax and VAT. The most difficult thing they
understand is about the set fee and imposed sanctions against violations of income tax. Because so importance
of the Treasurer of the local government in terms of tax collection that resulted in increased locally-generated
revenue, It is expected the Treasurer of each local government organization in the area especially in Pasaman
Barat can understand more about the tax laws through training as well as workshops on taxation.
dan imbalan lain dengan nama apapun yang pengisian data pajak dan pelaporan pajak,
sumber dananya berasal dari APBN/APBD, maka dirasa perlu untuk dilakukan pelatihan
maka tata caranya adalah sebagaimana yang berkesinambungan untuk bendaharawan
jugadiatur dalam PP 80 Tahun 2010. Apabila tersebut
penerima penghasilan tersebut Non Pejabat Kabupaten Pasaman Barat yang
Negara/PNS/ABRI, maka tata cara merupakan pemekaran dari kabupaten
pemotongan/ pemungutan adalah tata cara Pasaman, memiliki sebelas kecamatan yaitu :
yang berlaku umum Perdirjen Pajak Sungai Beremas, Ranah Batahan, Koto
No.31/PJ/2009 sebagaimana diubah dalam Balingka, Sungai Aur, Lembah Melintang,
Perdirjen Pajak No 5/PJ/2009. Gunung Tuleh, Talamau, Pasaman, Luhak Nan
Jenis-jenis penghasilan yang dapat Duo, Sasak Ranah Pasisie dan Kinali dengan
dikenakan PPh Pasal 21 adalah penghasilan jumlah penduduk ± 376.548 jiwa, luas wilayah
sehubungan dengan pekerjaan, jasa, atau 3.887,77 Km², memiliki ibu kota kabupaten
kegiatan dengan nama dan dalam bentuk sebagai pusat pemerintahan di Simpang
apapun diantaranya: Empat. Sebagaimana kabupaten lainnya,
a. Penghasilan pegawai atau penerima Pemerintah kabupaten Pasaman Barat terdiri
pensiun secara teratur atas Satuan Perangkat Kerja daerah (SKPD)
b. Penghasilan pegawai, penerima pensiun yang bertugas membantu Bupati untuk
atau mantan pegawai secara tidak teratur mencapai Visi Misi yang telah ditetapkan.
c. Upah harian, mingguan, satuan, borongan Observasi awal terkait dengan
d. Uang tebusan pensiun, Tabungan Hari perpajakan untuk bendahara pengeluaran di
Tua atau Jaminan Hari Tua, uang organisasi perangkat daerah Kabupaten
pesangon Pasaman Barat terutama untuk bendahara
e. Honorarium, uang saku, hadiah, komisi, pengeluaran menunjukkan bahwa masih
bea siswa dan imbalan lain sehubungan ditemukannya kendala tentang kewajiban
dengan pekerjaan, jasa, dan kegiatan yang perpajakan. Petunjuk teknis memang sudah
terdiri dari tenaga ahli, pemusik, ada, namun bendahara pengeluaran sangat
penyanyi, olahragawan, pengajar, membutuhkan pelatihan yang lebih mendalam
penceramah, penyuluh, peserta sidang dsb. tentang perpajakan ini. Beberapa dokumen
f. Gaji, gaji kehormatan, tunjangan- terkait dengan kewajiban perpajakan keuangan
tunjangan lain yang terkait dengan gaji yang belum tersedia ataupun telah tersedia
dan honorarium atau imbalan lain namun belum diisi karena belum paham teknis
Bendaharawan dalam hal ini adalah pengisiannya semakin memperkuat keinginan
bendaharawan pengeluaran sangat memiliki tim pengabdian untuk memberikan pelatihan
peran penting untuk pengelolaan pajak. perpajakan untuk bendahara pengeluaran ini.
Kondisi di lapangan sering ditemui adalah Berdasarkan fenomena yang diuraikan
bahwa bendaharawan diisi oleh staf yang tidak diatas maka permasalahan yang ingin dibahas
memiliki latar belakang tentang dalam penelitian ini mengenai pemahaman
perbendaharaan atau minimal orang yang bendaharawan pengeluaran organisasi
berlatar belakang ekonomi terutama akuntansi. perangkat daerah. Dimana kasus yang diambil
Sehingga meskipun pernah dilakukan pelatihan adalah di daerah Kabupaten Pasaman Barat.
yang diikuti oleh bendaharawan namun masih
juga ditemukan kesalahan dan kekeliruan 2. Telaah Literatur
terutama dalam hal penghitungan tarif 2.1 Definisi Pajak
perpajakan. Pajak menurut pasal 1 angka 1 Undang-
Hal–hal lain yang ditemukan dilapangan Undang Nomor 8 tahun 2007 tentang
adalah sering terjadinya mutasi dan rotasi ketentuan umum dan tata cara perpajakan
bendaharawan, sehingga bendaharawan yang didefinsikan sebagai kontribusi wajib kepada
menempati posisi baru sebagai bendaharawan negara yang terutang oleh orang pribadi atau
sering harus memerlukan waktu untuk badan yang bersifat memaksa berdasarkan
beradaptasi dan mempelajari tentang pajak Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan
bendaharawan. Untuk dapat meningkatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk
kemampuan Bendaharawan di kantor keperluan negara bagi sebesar-besarnya
organisasi perangkat daerah dalam pengelolaan kemakmuran rakyat.
pajak seperti untuk perhitungan pajak,
1207 Yeniwati, Nayang Helmayunita, Nurzi Sebrina: Analisis Pemahaman Pajak...
Menurut Prof. Dr. Rochmat Soemitro, 2) Penerima uang pesangon, pensiun atau uang
SH, pajak adalah iuran rakyat kepada kas manfaat pensiun, tunjangan hari tua, atau
negara berdasarkan Undang-Undang (yang jaminan hari tua, termasuk ahli warisnya;
dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa 3) Bukan pegawai yang menerima atau
timbal (kontra prestasi) yang langsung dapat memperoleh penghasilan sehubungan
ditunjukkan dan yang digunakan untuk dengan pekerjaan, jasa, atau kegiatan
membayar pengeluaran umum. 4) Penerima imbalan lainnya.
Menurut Prof. Dr. P. J. A. Adriani pajak Tidak termasuk dalam pengertian
adalah iuran masyarakat kepada negara (yang Penerima Penghasilan yang Dipotong PPh
dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang Pasal 21 adalah:
wajib membayarnya menurut peraturan- 1) Pejabat perwakilan diplomatik dan
peraturan umum (Undang-Undang) dengan konsulat atau pejabat lain dari negara
tidak mendapat prestasi kembali yang langsung asing, dan orang-orang yang
dapat ditunjuk dan yang gunanya adalah untuk diperbantukan kepada mereka yang
membiayai pengeluaran-pengeluaran umum bekerja pada dan bertempat tinggal
berhubung tugas negara untuk bersama mereka, dengan syarat bukan
menyelenggarakan pemerintahan. warga negara Indonesia dan di Indonesia
tidak menerima atau memperoleh
2.2. Pajak Penghasilan (PPh) penghasilan lain di luar jabatan atau
2.2.1. Pasal 21 pekerjaannya tersebut, serta negara yang
Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 adalah bersangkutan memberikan perlakuan
pajak atas penghasilan berupa gaji, upah, timbal balik;
honorarium, tunjangan, dan pembayaran lain 2) Pejabat perwakilan organisasi
dengan nama dan dalam bentuk apapun internasional sebagaimana dimaksud
sehubungan dengan pekerjaan atau jabatan, dalam Pasal 3 ayat (1) huruf c Undang-
jasa,dan kegiatan yang dilakukan oleh orang Undang Pajak Penghasilan, yang telah
pribadi Subjek Pajak dalam negeri (Siti, 2014 : ditetapkan oleh Menteri Keuangan, dengan
179) syarat bukan warga negara Indonesia dan
Definisi tersebut menyatakan bahwa PPh tidak menjalankan usaha atau kegiatan
pasal 21 terjadi karena adanya kegiatan yang atau pekerjaan lain untuk memperoleh
dilakukan oleh subjek pajak dalam negeri penghasilan dari Indonesia.
sehubungan dengan pekerjaannya sebagai Pemotong Pajak Penghasilan Pasal 21
pegawai atau bukan pegawai, peserta kegiatan meliputi:
dan ketentuan lain yang diatur dalam dasar 1) Pemberi kerja yang terdiri dari orang
hukum PPh pasal 21, maka ketika subjek pajak pribadi dan badan, baik merupakan pusat
orang pribadi dalam negeri ini menerima maupun cabang, perwakilan atau unit yang
penghasilan dari kegiatan ini, akan dikenakan membayar gaji, upah, honorarium,
pemotongan PPh pasal 21. tunjangan, dan pembayaran lain dengan
Penerima Penghasilan yang dipotong nama dan dalam bentuk apapun, sebagai
PPh Pasal 21 adalah orang pribadi yang imbalan sehubungan dengan pekerjaan atau
merupakan: jasa yang dilakukan oleh pegawai atau
1) Pegawai, yaitu orang pribadi yang bekerja bukan pegawai,
pada pemberi kerja, baik sebagai pegawai 2) Bendahara atau pemegang kas pemerintah,
tetap atau pegawai tidak tetap/tenaga kerja termasuk bendahara atau pemegang kas
lepas berdasarkan perjanjian atau pada Pemerintah Pusat termasuk institusi
kesepakatan kerja baik secara tertulis TNI/POLRI, Pemerintah Daerah, instansi
maupun tidak tertulis, untuk melaksanakan atau lembaga pemerintah, lembaga-lembaga
suatu pekerjaan dalam jabatan atau kegiatan negara lainnya, dan Kedutaan Besar
tertentu dengan memperoleh imbalan yang Republik Indonesia di luar negeri, yang
dibayarkan berdasarkan periode tertentu, membayarkan gaji, upah, honorarium,
penyelesaian pekerjaan, atau ketentuan lain tunjangan, dan pembayaran lain dengan
yang ditetapkan pemberi kerja, termasuk nama dan dalam bentuk apapun sehubungan
orang pribadi yang melakukan pekerjaan dengan pekerjaan atau jabatan, jasa, dan
dalam jabatan negeri atau badan usaha milik kegiatan,
negara atau badan usaha milik daerah,
Jurnal WRA, Vol 6, No 1, April 2018 1208
total bendaharawan yang menjadi objek penghasilan untuk pasal 21 dan 22, para
penelitian. bendaharawan organisasi pemerintah daerah di
Adapun isi dari undang- undang Kabupaten Pasaman Barat juga mengalami
perpajakan mengenai obejk pajak penghasilan kesulitan dalam menghitungnya. Ini dapat
pasal 22 adalah Pemotongan untuk PPh pasal dilihat dengan rata-rata pemahaman
22 adalah belanja barang yang besarnya 1,5 bendaharawan yang sebesar 8 persen.
persen dari nilai pembayaran. Sedangkan Besarnya pajak penghasilan yang
pengecualiannya adalah pembayaran atas dipotong pada pajak penghasilan pasal 4 ayat 2
belanja barang dengan nominal sampai Rp yang berkaitan dengan pajak pengahasilan
2.000.000,00, pemayaran atas pembelian yang bersifat final atas sewa tanah ataupun
gabah/beras, BBM, BBG, benda pos, bangunan, pemahaman bendaharawan
pemaiakaian air dan listrik serta pembelian Organisasi Pemerintah Daerah di Kabupaten
barang atas penggunaan dana Pasaman Barat rata-rata sebesar 5 persen.
BOS.Pemahaman bendaharawan Organisasi Sementara pemahaman yang berkaitan dengan
Pemerintah Daerah di Kabupaten Pasaman dasar hukum dari pengenaan pajak penghasilan
Barat mengenai PPh pasal 22, mengenai atas penghasilan dari usaha jasa konstruksi
besarnya tarif pemungutan PPh pasal 22 atas dipahami responden sebesar 43 persen. Untuk
pembelian barang yang dibiayai dengan APBN pasal 4 ayat 2 ini mengenai siapa saja objek
dan APBD rata-rata sebesar 98 persen. Namun yang dikenakan masih kurang dipahami oleh
aplikasi dalam menghitung besarnya tarif yang para responden, ini dapat dilihat dari rata-rata
menyangkut PPh pasal 22 ini para responden pemahamannya sebesar 38 persen.
hanya memahaminya sebesar 65 persen. Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
Besarnya PPh pasal 22 yang akan merupakan pajak pertambahan nilai dari
dipotong oleh bendaharawan pemerintah barang atau jasa dalam peredarannya dari
ternyata hanya di pahami oleh responden produsen ke konsumen. Untuk pemahaman
sebesar 20 persen saja. Namun pemahaman bendaharawan organisasi pemerintah daerah di
bendaharawan organisasi pemerintah di Kabupaten Pasaman Barat untuk semua
Kabupaten Pasaman Barat ini mengenai batas pertanyaan yang diberikan, penguasaan
waktu pembayaran atau penyetoran PPh pasal materinya rata -rata adalah 34.
22 yang akan dilakukan oleh bendaharawan Pemahaman mengenai siapa saja
raata- rata sebesar 65 persen dari total pengusaha yang mendapat pengecualian dari
responden. Begitu juga dengan pemahaman pengenaan pajak pertambahan nilai rata-rata
mengenai batas waktu paling lambat dalam sebesar 78 persen. Sementara pemahaman
penyampaian surat pemberitahuan tahunan mengenai surat apa saja yang digunakan oleh
pemahaman para bendaharawan rata-rata wajib pajak untuk menyampaikan laporan
sebesar 70 persen. bulanan mengenai pajak masukan, pajak
Dilihat dari total pertanyaan yang keluaran dan penyetoran pajak atau
diberikan kepada para bendaharawan kompensasi dipahami oleh bendaharawan rata-
organisasi pemerintahan di Kabupaten rata 25 persen.
Pasaman Barat mengenai pajak penghasilan Mengenai pertanyaan pajak pertambahan
pasal 22 ini rata-rata pemahaman mereka nilai yang dibayar pada saat pengusaha kena
sebesar 53 persen. pajak melakukan pembelian barang kena pajak
Sementara itu pajak penghasilan pasal 23 atau jasa kena pajak dijawab benar oleh para
berkaitan dengan penghasilan yang diperoleh responden sebesar 40 persen. Dari tiga
dari modal, penyerahan jasa dan selain pertanyaan yang diajukan kepada responden
kegiatan yang dipotong dalam PPh pasal 21. bendahrawan mengenai aplikasi penghitungan
Pada pajak penghasilan pasal 23, batas waktu pajak pertambahan nilai ini rata-rata yang
selambat-lambatnya bagi pemotong untuk benar sebesar 29 persen.
menyampaikan SPT nya rata-rata pemahaman Sementara itu pemahaman mengenai
responden hanya sebesar 40 persen. Pada PPh syarat-syarat dari penyerahan barang yang
yang sama dalam memahami besarnya pajak dapat dikenakan pajak pertambahan nilai
penghasilan yang dikenakan atas jasa teknik, belum terlalu dipahami oleh para
manajemen, konsultan hukum dan konsusltan bendaharwan. Ini dapat dilihat dari rata rata
pajak rata-rata hnaya sebesar 10 persen. pemahaman janya sebesar 13 persen.
Hampir sama dengan penghitungan pajak Pemahaman bendaharawan yang berkaitan
Jurnal WRA, Vol 6, No 1, April 2018 1212
dengan jenis barang yang tidak dikenakan peningkatan PAD daerah, diharapkan
pajak pertambahan nilai rata-rata sebesar 55 bendaharawan masing-masing OPD di
persen. Kabupaten Pasaman Barat dapat lebih
Di dalam pertanyaan yang diberikan memahami mengenai undang-undang
kepada para bendaharawan pemerintah daerah perpajakan melalui pelatihan-pelatihan
Kabupaten Pasaman Barat juga maupun workshop mengenai perpajakan
mempertanyakan kategori wajib pajak patuh. khususnya mengeai PPh dan PPN. Dengan
Pemahaman para bendaharawan terhadap meningkatnya PAD, dapat meningkatkan
permasalahan ini rata-rata sebesar 65 persen. kinerja perekonomian daerah yang berdamapk
Pertanyaan terakhir yang diberikan adalah pula pada kesejahteraan masyarakatnya.
berkaitan dengan jenis-jenis kepatuhan pajak,
dimana pemahaman para bendaharawan
organisasi pemerintah di Kabupaten Pasaman Daftar Pustaka
Barat mencapai 50 persen. Dina, Amalia. 2017. Ketentuan Tarif PPh
Pasal 21 yang Seang Berlaku di
5. Kesimpulan Indonesia. Jurnal Consulting Indonesia.
Pemotongan PPh pasal 21 berlaku untuk Republik, Indonesia. 2007. Undang-Undang
semua subjek pajak orang pribadi dalam negeri Nomor 28 Tahun 2007 tentang Perubahan
baik sebagai pegawai ataupun bukan pegawai. Ketiga atas Undang-Undang Nomor 6
Sementara yang tidak termasuk adalah pejabat Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan
perwakilan diplomatik dan perwakilan Tata Cara Perpajakan. Jakarta.
organisasi internasional. Republik, Indonesia. 2008. Undang-Undang
Pemotongan untuk PPh pasal 22 adalah Nomor 36 Tahun 2008 tentang Perubahan
belanja barang yang besarnya 1,5 persen dari Keempat atas Undang-Undang Nomor 7
nilai pembayaran. Sedangkan pengecualiannya Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan.
adalah pembayaran atas belanja barang dengan Jakarta.
nominal sampai Rp 2.000.000,00, pemayaran Republik, Indonesia. 2013. Peraturan
atas pembelian gabah/beras, BBM, BBG, Pemerintah Republik Indonesia Nomor 46
benda pos, pemaiakaian air dan listrik serta Tahun 2013 tentang Pajak Penghasilan
pembelian barang atas penggunaan dana BOS. atas Penghasilan dari Usaha yang
PPh pasal 23 berkaitan dengan Diterima atau Diperoleh Wajib Pajak
penghasilan yang diperoleh dari modal, yang Memiliki Peredaran Bruto Tertentu.
penyerahan jasa dan selain kegiatan yang Jakarta
dipotong dalam PPh pasal 21. Sedangkan Republik, Indonesia. 2015. Peraturan Menteri
Pajak Pertambahan Nilai (PPN) merupakan Keuangan Republik Indonesia Nomor
pajak pertambahan nilai dari barang atau jasa 122/PMK.010/2015 tentang Penyesuaian
dalam peredarannya dari produsen ke Besarnya Penghasilan Tidak Kena Pajak.
konsumen. Jakarta.
Dari semua pasal PPh dan PPN yang Siti, Resmi. 2011. Perpajakan : Teori dan
ditanyakan kepada Bendaharawan Pemerintah Kasus. Edisi 6. Buku 2. Jakarta : Salemba
Daerah di Kabupaten Pasaman Barat yang Empat.
mereka pahami lebih mendalam adalah PPh ______ 2014. Perpajakan : Teori dan Kasus.
pasal 21 dan PPh pasal 22. Sementara PPh Edisi 8. Buku 1 dan 2. Jakarta : Salemba
pasal 23 dan pasal 4 ayat (1) para Empat.
bendaharawan pemerintah ini kurang Suwardi. 2011. Panduan Paraktis Pemungutan
memahaminya terutama dalam menghitung Pajak Penghasilan Pasal 22 Bagi
nilai dari pajaknya. Sama halnyaa dengan Bendaharawan Pemerintah.
pajak pertambhaan nilai para bendaharawan (www.bppk.kemenkeu.go.id. Diakses
pemerintah kabupaten Pasaman Barat juga tanggal 14 April 2017)
kurang memahaminya. Waluyo. 2013. Perpajakan Indonesia. Edisi
Begitu pentingnya peranan dari 11. Buku 1. Jakarta : Salemba Empat.
Bendaharawan Pemerintah Daerah dalam hal _______ 2011. Perpajakan Indonesia. Edisi
pemungutan pajak yang berdampak pada 10. Buku 2. Jakarta : Salemba Empat.