You are on page 1of 9

PENANGANAN KELUHAN MASYARAKAT PADA PELAYANAN KESEHATAN DI

PUSKESMAS KECAMATAN PASAN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA

VIVIAN A TUMUBER
WELSON Y ROMPAS
JERICHO DANGA POMBENGI

Abstract : This research is based on the handling of public complaints that can not be handled properly by the
puskesmas. The public service system is still constrained, resulting in a demanding society for the
dissatisfaction of the services provided. The unavailability of places or containers in receiving various
complaints from the community directly, even the unavailability of suggestion boxes or input from the
community on services provided by the puskesmas. This research intends to know the Handling of Public
Complaints on Health Service at Puskesmas Pasan District of Southeastern Minahasa. The theory used is the
theory of complaints handling according to Dyah Hariani is the problem of delay in service process, less
friendly officers, and information that is not clear. The method used is qualitative method with descriptive
approach. With his instrument as a researcher himself with informants seven people. Data analyst techniques
such as observation, interview, and documentation. Research location at Puskesmas Kecamatan Pasan
located in Towuntu Timur village. The result of the research shows that the problem that raises the
complaints in the community about the health services provided by the puskesmas has not been in accordance
with the expectations of the community. This can be seen from the fact that the problems or complaints
submitted by the community are handled or responded quickly by the puskesmas. Researchers provide advice
on this research that the importance of paying attention and manage complaints from the public to improve
the quality of public services better. So every government administration needs to pay attention to complaints
from the community especially on health services by puskesmas.

Keywords: Handling Complaints, Society, Health Services

PENDAHULUAN Undang-Undang No. 25 Tahun 2009 tentang


Pelayanan merupakan kunci bagi organisasi Pelayanan Publik Salah satu pesan dalam
untuk bisa tetap bertahan, sebab pelayanan undang-undang tersebut adalah betapa
berkaitan erat dengan kepuasaan pelanggan. pentingnya penanganan pengaduan
Saat ini berbagai upaya dilakukan organisasi masyarakat..Pengelolaan pengaduan (komplain
untuk memberikan pelayanan yang berkualitas /keluhan) dari masyarakat) untuk menjamin
kepada pelanggan, karena organisasi akan penyediaan pelayanan publik yang sesuai
mendapatkan image positif apabila mampu dengan asas-asas umum pemerintahan yang
memberikan pelayanan yang berkualitas. baik, dan agar terjaminnya perlindungan hak
Sebaliknya jika organisasi tidak mampu setiap warga negara dari kemungkinan-
memberikan sesuai dengan harapan pelanggan kemungkinan pengingkaran atau
maka tidak menutup kemungkinan organisasi penyalahgunaan wewenang dalam
akan ditinggalkan pelanggan. Pada era menyelenggarakan pelayanan publik.
otonomi daerah, fungsi pelayanan public Pengaduan masyarakat merupakan bentuk
menjadi salah satu focus perhatian dalam ungkapan ketidakpuasan masyarakat atas
meningkatkan kinerja instansi pemerintah kualitas pelayanan yang diterima yang sering
daerah oleh karenanya, berbagai fasilitas berujung lahirnya tuntutan publik, seringkali
pelayanan public harus lebih didekatkan pada dipandang sebagai hal yang buruk bagi
masyarakat, sehingga mudah dijangkau oleh kehidupan suatu organisasi, termasuk birokrasi
masyarakat. Selain itu masyarakat akan merasa (Suryadi, 2010:293). Menurut KEPMENPAN
memiliki pelayanan public tersebut sehingga Nomor 118 Tahun 2004 Tentang Penanganan
pelaksanaannya diterima dan didukung penuh Pengaduan Masyarakat, pengaduan masyarakat
oleh masyarakat. adalah bentuk penerapan dari pengawasan
masyarakat yang disampaikan oleh
1
masyarakat, baik secara lisan maupun tertulis maksimal. Sesuai dengan pengamatan penulis,
kepada aparatur pemerintah terkait, berupa di Puskesmas Kecamatan Pasan Kabupaten
sumbangan pikiran, saran, gagasan, keluhan Minahasa Tenggara pengaduan masyarakat
atau pengaduan yang bersifat membangun. belum diberikan ruang secara terbuka dalam
Keluhan dari masyarakat bisa berbeda-beda bentuk Kotak pengaduan atau saran dan pesan
dikarenakan kepuasan dari masyarakat dari singkat melalui SMS, dan lain-lain yang tidak
pemberian pelayanan yang diberikan bisa diintegrasikan dalam sebuah mekanisme atau
ditafsirkan berbeda-beda oleh semua pengelolaan pengaduan yang efektif dan
masyarakat, terlebih khusus dalam pemberian transparan. Dengan belum adanya tempat atau
Pelayanan Kesehatan Puskesmas menjadi wadah bagi masyarakat dalam menyalurkan
pelayanan yang paling sering di akses oleh berbagai keluhan secara langsung pada
masyarakat. Sehingga pelayanan kesehatan di pelayanan kesehatan puskesmas menurunkan
Puskesmas menjadi pemberian pelayanan yang kepuasan dari masyarakat yang tidak dapat
adanya keluhan dari masyarakat Kabupaten menyampaikan berbagai keluhan seperti
Minahasa Tenggara khususnya pada masukan, kritik serta saran dari masyarakat.
Kecamatan Pasan. Pelayanan kesehatan sendiri TINJAUAN PUSTAKA
sebagai salah satu pelayanan yang Konsep Pelayanan Publik
diselenggarakan oleh pemerintah tidak lepas Konsep pelayanan menurut Lovelock dan
dari berbagai masalah penanganan Wright (dalam Mulyadi, 2016) dimaknai
keluhan.Upaya peningkatan kesehatan sebagai diinterpretasikan maka bahwa
bertujuan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan merupakan aktivitas yang
kesehatan yang bermutu, merata, dan ditawarkan pihak lain. Pelayanan bersifat
terjangkau oleh masyarakat terutama bagi yang intangible, artinya pelayanan tidak dapat
berpengahasilan rendah dengan peran serta dilihat, dicium, didengar, atau diraba sebelum
masyarakat secara aktif. dibeli dan dikonsumsi. Dengan demikian
Dalam kenyataan yang terjadi, yang peneliti pelayan tidak dapat dimiliki oleh pihak yang
lihat melalui pra survey, Pelayanan Kesehatan menerima.Pelayanan merupakan aktivitas
yang dilakukan di Puskesmas Kecamatan ekonomi yang menghasilkan nilai dan
Pasan Kabupaten Minahasa Tenggara masih memberi keuntungan kepada pelanggan.
memiliki beberapa masalah seperti belum Pendapat lain tentang pelayanan diungkapkan
mampu memperhatikan sistem pengelolaan oleh Fritzsimmons (dalam Mulyadi, 2016)
pengaduan publik yang ada. Persoalan yang bahwa pelayanan bersifat tidak nyata dan tidak
terjadi di Puskesmas Kecamatan Pasan tahan lama. Pelayanan adalah proses yang
Kabupaten Minahasa Tenggara dalam konteks diciptakan dan digunakan secara atau hampir
penanganan keluhan dari masyarakat yaitu simultan oleh penyelenggara layanan yang
belum tersedianya tempat atau wadah dalam terbai atas dua jenis, yaitu layanan fisik yang
menerima berbagai keluhan dari masyarakat sifatnya pribadi serta layanan administrative
secara langsung, bahkan belum disediakannya yang diberikan orang lain selaku anggota
kotak saran atau masukan dari masyarakat organisasi (organisasi massa atau organisasi
terhadap pelayanan yang diberikan oleh negara), karena pelanggan tidak dapat
Puskesmas Kecamatan Pasan Kabupaten menyimpan jasa tersebut setelah dihasilkan
Minahasa Tenggara, terlebih khusus pada tapi efeknya dapat dsimpan terus oleh
pelayanan Kesehatan. pelanggan.
Selama ini penanganan komplain (keluhan) Sinambela, (2006) mendefinisikan pelayanan
masyarakat khususnya pada pelayanan publik sebagai berikut: “Pelayanan publik
Kesehatan di Puskesmas Kecamatan Pasan diartikan sebagai setiap kegiatan yang di
Kabupaten Minahasa Tenggara masih belum lakukan oleh pemerintah terhadap sejumlah

2
manusia yang memiliki setiap kegiatan yang menyampaikan rasa ketidak
menguntungkan dalam suatu kumpulan atau puasannya.Keluhan pelanggan bagi perusahaan
kesatuan, dan menawarkan kepuasan meskipun itu sendiri dapat dijadikan sebagai bentuk
hasilnya tidak terikat pada suatu produk secara evaluasi diri dari kinerja yang telah dilakukan
fisik .” atau bisa juga dikatakan pelayanan oleh perusahaan.Dengan adanya keluhan
sebagai suatu bantuan kepada orang lain pelanggan perusahaan dapat mengetahui
dengan cara-cara teretntu yang memerlukan kelemahan yang ada pada perusahaan dan
kepekaan dan hubungan interpersonal yang memperbaiki kelemahan tersebut.
tercipta kepuasan dan keberhasilan. Karatepe dan Ekiz (2004) menjelaskan
Sedangkan menurut kurniawan (dalam penanganan keluhan yaitu penyedia jasa dapat
Sinambela, 2006) pelayanan publik dapat memenuhi atau melebihi harapan pelanggan
diartikan sebagai pemberian pelayanan yang mengeluh dengan cara memberikan
(melayani) keperluan orang atau masyarakat pelayanan yang terbaik dan menyelesaikan
mempunyai kepentingan pada organisasi itu keluhan mereka atau bisa dikatakan sebagai
sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang feedback atau umpan balik dari pelanggan
telah ditetapkan atau pemberian pelayanan yang cenderung bersifat negative yang
(melayani) yang dilaksanakan oleh ditujukan kepada sebuah perusahaan. keluhan
penyelenggara pelayanan public (pemerintah) sendiri bisa secara lisan maupun tertulis ..
sebagai upaya untuk pemenuhan kebutuhan Berdasarkan pengertian diatas dapat
dan keperluan penerima pelayanan atau disimpukan keluhan merupakan bentuk
masyarakat maupun pelaksanan ketentuan aspirasi pelanggan atas ketidakpuasan yang
peraturan perundang-undangan yang dialaminya terhadap suatu barang atau jasa
mempunyai kepentingan pada organisasi baik yang bersifat secara lisan maupun tertulis
tersebut sesuai dengan aturan pokok dan tata . maka dari itu perusahaan haruslah
cara yang telah di tetapkan. mempunyai sebuah prosedur yang dikhususkan
Menurut Moenir (2001:13) Pelayanan publik untuk menangani complaint. yaitu dengan cara
adalah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang sikap yang tepat dan cepat tanggap dan nilai
atau sekelompok orang dengan landasan faktor kesopanan merupakan hal yang penting ketika
material melalui sistem, prosedur dan metode menerima complaint/keluhan dari pelanggan.
tertentu dalam usaha memenuhi kepentingan apabila keluhan dari pelanggan dapat ditangani
orang lain sesuai dengan haknya dan segala dengan baik, maka akan menciptakan rasa
bentuk kegiatan dalam rangka pengaturan, yang lebih puas terhadap produk atau jasa.
pembinaan, bimbingan, penyediaan fasilitas, Dalam dunia pelayanan, penanganan keluhan
jasa dan lainnya yang dilaksanakanoleh sangatlah penting untuk diperhatikan. Karena
aparatur pemerintah sebagai upaya pemenuhan adengan adanya penanganan keluhan yang
kebutuhan kepada masyarakat sesuai ketentuan tepat akan memberikan peluang untuk
yang berlaku. mengubah seseorang yang tidak puas menjadi
Penanganan Keluhan pelanggan yang paus kembali. Proses
Complaint (Keluhan) merupakan suatu wujud penanganan keluhan yang efektif haruslah
rasa ketidakpuasan konsumen.Complaint dimulai dengan identifikasi dan penetuan
sangat berpengaruh dalam kemajuan sebuah sumber masalah yang dapat menyebabkan
perusahaan. Complaint yang terselesaikan seorang pelanggan merasa tidak puas.
dengan baik dan profesional akan berdampak Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik
positif nantinya bagi perusahaan tersebut, Manajemen komplain (keluhan) merupakan
karena dengan begitu pelanggan tersebut penggabungan dari dua kata yaitu Manajemen
merasa sangat di hargai pendapatnya. Hal itu dan komplain (keluhan).Manajemen adalah
merupakan hak bagi para konsumen untuk getting done trough otherpeoples dan
3
mencakup tugas-tugas planning,organizaing, meningkatkan derajat kesehatan pasien sesuai
implementing, controlling. Jadi manajemen dengan ilmu pengetahuan, keterampilan dan
adalah bagaimana mencapai tujuan tetapi tidak standar yang berlaku.
sendirian Dwidjowijoto (dalam Rahmayanti, Pelayanan kesehatan (health care service)
2010). Dalam bidang pemerintahan dalam merupakan hak setiap orang yang dijamin
mencapai tujuan ada banyak komponen- dalam Undang Undang Dasar 1945 untuk
komponen yang ada di dalamnya yang melakukan upaya peningkatkan derajat
bersama-sama untuk mencapai tujuan.Segenap kesehatan baik perseorangan, maupun
sumber daya yang ada dalam organisasi kelompok atau masyarakat secara keseluruhan.
digerakkan untuk mencapai tujuan organisasi. Menurut Prof. Dr. Soekidjo Notoatmojo yang
Unsur kepemimpinan, pengambilan keputusan, dimaksud dengan pelayanan kesehatan adalah
hubungan antar manusia, dan manusianya itu sub sistem pelayanan kesehatan yang tujuan
sendiri sangat diperlukan. utamanya adalah pelayanan preventif,
Hariani (2008) bahwa dalamprakteknya (pencegahan) dan promotif ( Peningkatan
keluhan-keluhan dari pengguna layanan kesehatan) dengan sasaran masyarakat.
(masyarakat) dan stakeholder perlu Menurut Levey dan Lomba (1973), pelayanan
diklasifikasikan berdasarkan jenis-jenis kesehatan adalah upaya yang diselenggarakan
keluhan tertentu. Pengklasifikasian jenis-jenis sendiri/ secara bersama- sama dalam suatu
keluhan tertentu misalnya : organisasi untuk memelihara dan
(a) Keluhan mengenai keterlambatan proses meningkatkan kesehatan dan mencegah dan
pelayanan. menyembuhkan penyakit serta memulihkan
(b) Petugas yang kurang ramah kesehatan perorangan, keluarga, kelompok,
(c) Informasi yang tidak jelas. ataupun masyarakat.
Hariani, Dyah (2008 ) mengatakan masalah Defenisi Pelayanan kesehatan menurut
dalam keluhan juga digolongkan kedalam tiga Departemen Kesehatan Republik Indonesia
tingkatan yaitu : Tahun 2009 (Depkes RI) yang tertuangdalam
(a) Masalah yang penting. Undang-Undang Kesehatantentang kesehatan
(b) Masalah sederhana. ialah setiap upaya yang diselenggarakan
(c) Masalah kompleks. sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu
organisasi untuk memelihara dan
Masalah yang digolongkan kedalam kategori
meningkatkan kesehatan, mencegah dan
penting misalnya adalah masalah yang
menyembuhkan penyakit serta memulihkan
berkaitan dengan isu-isu keselamatan atau
kesehatan, perorangan, keluarga, kelompok
berkaitan dengan nyawa manusia.Masalah
ataupun masyarakat.
yang digolongkan kedalam kategori sederhana
Yang dimaksud dengan sub sistem disini
misalnya mengenai permintaan formulir,
adalah sub sistem dalam pelayanan kesehatan
jawaban aplikasi, permintaan maaf,
yaitu input, proses, output, dampak dan umpan
pengembalian uang, membalas telepon,
balik. Input adalah sub elemen- seub elemen
merespon surat, dan lain-lain. Masalah yang
yang diperlukan sebagai masukan untuk
digolongkan kedalam tingkatan kompleks
berfungsinya suatu sistem. Proses adalah suatu
misalnya masalah-masalah yang terkait dengan
kegiatan yang berfungsi untuk mengubah
korupsi, diskriminasi, ketidak netralan dan lain
masukan sehingga menghasilkan suatu
sebagainya.
keluaran yang direncanakan. Sedangkan output
Pelayanan Kesehatan Puskesmas adalah hal-hal yang dihasilkan melalui proses.
Pelayanan kesehatan adalah pelayanan yang Sedangkan dampak adalah akibat yang
diberikan kepada pasien oleh tenaga kesehatan dihasilkan oleh keluaran setelah beberapa
secara profesional dengan empati, respek dan waktu lamanya. Dan umpan balik adalah hasil
tanggap akan kebutuhan pasien untuk dari proses yang sekaligus sebagai masukan

4
untuk sistem tersebut. sementara lingkungan kesehatan. Dengan adanya tempat dalam
meliputi dunia diluar sistem yang menerima berbagai keluhan dari
mempengaruhi sistem tersebut. masyarakat dalam memperbaiki
Sebagai contoh didalam pelayanan kesehatan pemberian pelayanan kesehatan
di puskesmas, yang menjadi input dalam Puskesmas.
proses pelayanan kesehatan utama bisa dilihat (b) Petugas yang kurang ramah
dalam alur pelayanan di puskesmas Barambai Petugas yang kurang ramah biasanya
yaitu pelayanan di loket administrasi yang menjadi momok bagi masyrakat dalam
dilakukan oleh staf administrasi, kemudian mendapatkan pelayanan kesehatan dari
dari loket menuju pelayanan Balai pengobatan petugas/perawat, masyarakat yang
yang dilakukan oleh dokter atau perawat, menerima pelayanan yang tidak sesuai
selanjutnya menuju pelayanan pengambilan dengan harapan biasanya berhubungan
obat-obatan di apotek yang dilakukan oleh erat dengan petugas sebagai pemberi
Apoteker dan Asisten apoteker. Output yang pelayanan. Untuk itu tempat atau wadah
dihasilkan adalah pasien merasa puas dengan dalam menerima berbagai keluhan baik
pelayanan, sembuh atau dilakukan berupa kritikan, masukan serta saran
rujukan.Dampak yang terjadi adalah sangatlah penting dalam memproses atau
meningkatnya status kesehatan pasien atau menagani keluhan tersebut untuk menjadi
masyarakat.Umpan balik dari pasien bisa bahan evaluasi dalam memperbaiki
berupa keluhan-keluhan pasien terhadap pemberian pelayanan kesehatan yang
pelayanan kesehatan. diberikan petugas dalam konteks
pelayanan kesehatan puskesmas.
Konsep Penanganan Keluhan Masyarakat
(c) Informasi yang kurang jelas
dalam Pelayanan Kesehatan Puskesmas
Informasi dalam pemberian pelayanan
Dyah Hariani (2008) bahwa dalam prateknya
kesehatan sangatlah penting bagi
keluhan-keluhan dari penguna layanan
masyarakat. Informasi dalam pemberian
(masyarakat) dan stakeholder perlu
pelayanan menjadi arah dan tujuan bagi
diklasifikasikan berdasarkan jenis-jenis
masyarakat dalam menerima maupun
keluhan tertentu. Pengkalisifikasikan jenis
mengurus segala keperluan yang
jenis keluhan tertentu anatara lain sebagai
mencakup tentang pelayanan kesehatan
berikut :
pada puskesmas.
(a) Keluhan mengenai keterlambatan proses
pelayanan
METODE PENELITIAN
Keluhan mengenai keterlambatan proses
Jenis Penelitian
pelayanan menjadi faktor yang sering
Jenis penelitian yang digunakan dalam
terjadi dalam pemberian pelayanan
penelitian ini adalah penelitian deskripstif
Kesehatan Puskesmas. Hal ini karena
kualitatif. Moleong (2007:6) metode
Keterlambatan dalam proses pelayanan
penelitian deskriptif dengan pendekatan
yang terjadi akibat banyaknya
kualitatif adalah penelitian yang bermaksud
masyarakat/ pasien yang datang secara
untuk memahami fenomena tentang apa yang
bersamaan untuk mendapatkan pelayanan
dialami oleh objek penelitian seperti perilaku,
kesehatan dan tidak ditunjang dengan baik
persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain
pada jumlah pegawai/perawat yang
secara holistic dan dengan cara deskripsi
memadai dalam memberikan pelayanan
dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu
kesehatan. ditambah lagi pegawai/perawat
konteks khusus yang alamiah dengan
yang kurang kompoten, acuh tak acuh
memanfaatkan berbagai metode ilmiah.
atau cuek, lambat dan belum professional
yang menambah sederet permasalahaan
dalam proses memberikan pelayanan
5
Sumber Data data. Penyajian data diarahkan agar data hasil
Dalam penelitian ini, data yang digunakan reduksi terorganisasi, tersusun dalam pola
adalah sebagai berikut : hubungan, sehingga makin mudah dipahami.
Data Primer, Data primer merupakan sumber Penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk
data yang diperoleh langsung dari sumber uraian, naratif. Pada langkah ini, peneliti
(tidak melalui media perantara).Data primer berusaha menyusun data relevan, sehingga
dapat berupa opini subyek (orang) secara menjadi informasi yang dapat disimpulkan dan
individual atau kelompok, hasil observasi memiliki makna tertentu. Proses dapat
terhadap suatu benda (fisik), kejadian atau dilakukan dengan cara menyampaikan dan
kegiatan, dan hasil pengujian. membuat hubungan antar fenomena untuk
Data Sekunder, Data sekunder merupakan mencapai tujuan penelitian. Display data yang
sumber data penelitian yang diperoleh secara baik merupakan satu langkah penting menuju
tidak langsung memalui media perantara tercapainya analisis kualitatif yang valid dan
(diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data handal.
sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau Tahap akhir adalah menarik kesimpulan yang
laporan historis yang telah tersusun dalam dilakukan secara cermat dengan melakukan
arsip (data documenter) yang dipublikasikan verifikasi berupa tinjauan ulang pada catatan-
dan yang tidak dipublikasikan. catatan lapangan, sehingga data-data yang ada
teruji validitasnya.
Informan Penelitian
Informan penelitian adalah orang yang
HASIL DAN PEMBAHASAN
memberikan informasi yang diperlukan selama
a. Keterlambatan Proses Pelayanan
proses penelitian. Oleh sebab itu untuk
Keluhan mengenai keterlambatan proses
memperoleh data guna kepentingan penelitian,
pelayanan menjadi factor yang sering
maka informan yang dimaksud adalah sebagai
terjadi dalam pemberian pelayanan
berikut :
kesehatan puskesmas. hal ini terjadi
(a) Kepala Puskesmas Kecamatan Pasan 1
karena masyarakat yang datang tidak
orang
ditangani secara langsung bahkan
(b) Kepala Tata Usaha 1 orang
terkesan dibiarkan ketika hendak
(c) Perawat/ Petugas yang bekerja dipuskesmas
melakukan pelayanan kesehatan
2 orang
dipuskesmas. ditambah lagi dengan
(d) Masyarakat 2 orang
sederat keluhan yang disampaikan bahwa
Teknik Pengumpulan Data sarana dan prasarana yang ada kurang
Teknik pengumpulan data merupakan langkah memadai ketika hendak melakukan
yang paling penting dalam penelitian karena pelayanan kepada masyarakat.
bertujuan untuk memperoleh data agar dapat keterlambatan proses pelayanan yang
dianalisis.Adapun teknik pengumpulan data seringkali terjadi disebabkan karena
yang peneliti lakukan yaitu melalui observasi, kurang diimbangi dengan baik oleh
wawancara, dan dokumentasi. kapasitas masyarakat yang datang
Teknik Analisa Data melakukan pemeriksaan dengan petugas
Reduksi data proses pemilihan, pemusatan yang bekerja yang masih kurang.
perhatian pada penyederhanaan, transformasi Sederatan masalah yang terjadi dalam
data kasar yang muncul dari catatan lapangan. keterlambatan proses pelayanan tidak
Langkah ini bertujuan untuk memilih diimbangi atau tidak di tunjang dengan
informasi mana yang sesuai dan tidak sesuai baik oleh ketersediaan jumlah
dengan data penelitian. pegawai/perawat yang kurang
Penyajian data setelah data di reduksi, langkah berkompeten atau terkesan lambat dan
analisis selanjutnya adalah penyajian (display)
6
kurang professional dalam melayani atau tidak diberikan pengarahan agar
pelayanan kesehatan masyarakat. petugas tersebut lebih menjaga etikanya
Namun pada kenyataanya yang terjadi ketika sedang melayani masyarakat.
keluhan mengenai keterlambatan prosedur Hal tersebut menjadi dasar timbulnya
atau pelayanan kesehatan masyarakat berbagai keluhan dari masyarakat, salah
masih dialami oleh beberapa masyarakat. satu alasan masih timbulnya beberapa
Diperlukan sosialisasi yang lebih kongkrit petugas/pihak puskesmas yang belum
dari pihak puskesmas kepada masyarakat , professional dan kompeten dibidangnya
lebih membuka diri atau merespon dengan dikarenakan pemberian pelayanan
baik keluhan yang disampaikan oleh kesehatan puskesmas masih didominasi
masyarakat, menjelaskan dan memberikan oleh petugas yang masih magang yang
pengertian atau perhatian yang lebih memiliki jumlah lebih banyak dari pada
kepada masyarakat yang mengeluhkan petugas/perawat yang tetap dan factor lain
tentang keterlambatan proses pelayanan yaitu pengalaman kerja yang masih
dan mengeluarkan terobosan baru dalam sedikit oleh petugas / perawat puskesmas
mengatasi berbagai keterlambatan proses dan pengalaman kerja dibidang pelayanan
pelayanan agar nantinya keluhan-keluhan kesehatan yang masih minim serta
dari masyarakat bisa menurun dan bisa kemampuan yang belum terasa yang
meningkatkan kepuasaan masyarakat mengakibatkan keluhan-keluhan kepada
terhadap pelayanan yang didapatkan pada petugas yang kurang ramah didominasi
Puskesmas Kecamatan Pasan. oleh pegawai tetap. namun tidak semua
b. Petugas yang kurang ramah petugas yang bekerja dipuskesmas
Petugas yang kurang ramah biasanya Kecamatan Pasan Kabupaten Minahasa
menjadi momok bagi masyarakat dalam Tenggara belum professional ,
mendapatkan pelayanan kesehatan. berkompeten dan masih bersikap tidak
masyarakat yang ingin dilayani secara ramah kepada masyarakat dalam melayani
baik dan ditanggapi dengan baik keluhan pelayanan kesehatan, hanya ada beberapa
yang di sampaikan tapi diperhadapkan petugas saja yang sering ditemui kurang
dengan sikap dan perilaku petugas yang ramah ketika melaksanakan pelayanan
tidak sesuai dengan harapan. Petugas kesehatan maupun memberikan informasi
yang kurang ramah biasanya terjadi yang diperlukan oleh masyarakat.
ketika masyarakat yang ingin dilayani c. Informasi yang tidak jelas
kesehatannya dengan cepat dan tepat Adanya komunikasi yang tidak baik
tetapi petugas/pihak puskesmas tidak antara pihak puskesmas dengan
dengan segenap hati atau senang hati masyarakat dalam menerima maupun
memberikan pemahaman dan pelayanan mengurus segala keperluan yang
yang baik kepada masyarakat. Petugas mencakup tentang pelayanan kesehatan
yang terkesan cuek dan tidak dengan yang sering membuat informasi yang
tangan terbuka memberikan pemahaman disampaikan kepada masyarakat terkesan
dan pelayanan yang baik kepada kurang dipahami atau dimengerti oleh
masyarakat, yang terkesan memberikan masyarakat. Terkendalanya masalah
pelayanan kesehatan kepada masyarakat informasi yang disampaikan oleh
dengan tidak senyum, sabar dalam masyarakat kepada puskesmas yang tidak
menangani keluhan yang disampaikan direspon dengan baik oleh pihak
oleh masyarakat. Namun pada puskesmas atau seringkali terlambatnya
kenyatannya yang terjadi bahwa petugas informasi yang disampaikan oleh
yang bersikap demikian tidak ditegur petugas/perawat kepada masyarakat yang
secara langsung oleh pihak puskesmas belum tepat sasaran dan jelas.

7
informasi yang kurang jelas bisa yang belum terbuka untuk melaporkan jika
mengakibatkan pelayanan kesehatan yang ada pihak atau petugas yang kedapatan
diberikan menjadi terkendala baik dari kurang ramah dalam memberikan
segi penyampaian yang disampaikan yang pelayanan kesehatan berupa pelayanan
disampaikan oleh pihak puskesmas yang 3. Keluhan mengenai informasi yang tidak
kurang dipahami atau dimengerti oleh jelas belum tertangani dengan baik yang
masyarakat sehingga timbul rasa dapat dilihat dari belum adanya respon
ketidakpercayaan masyarakat kepada secara langsung oleh pihak puskesmas
pihak puskesmas dalam memberikan untuk memberikan informasi kepada
informasi yang jelas dan akurat sesuai masyarakat yang datang untuk menerima
dengan yang dibutuhkan oleh msyarakat. pelayanan
timbulnya Petugas yang seringkali
SARAN
menyampaikan informasi yang tidak jelas
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dari
kepada masyarakat tidak mau
hasil penelitian , maka peneliti memberikan
menjelaskan kembali secara langsung
beberapa saran yang dapat dijadikan sebagai
informasi yang dibutuhkan bahkan
masukkan dan pertimbangan agar penanganan
terkesan menghindar atau cuek adalah
keluhan masyarakat pada pelayanan kesehatan
salah satu kendala atau yang menjadi
puskesmas dapat berjalan dengan maksimal.
masalah dalam pelayananan kesehatan
Adapun saran-saran tersebut yaitu :
puskesmas atau bahkan mengarahkan
1. Menyediakan tempat atau wadah khusus
informasi yang tidak jelas yang
untuk menangani keluhan masyarakat
disampaikan kepada masyarakat tersebut
secara langsung berupa kotak saran yang
kepada petugas puskesmas yang lain
disediakan pihak puskesmas untuk
tanpa mempertanggung jawabkan
masyarakat yang ingin mengeluhkan
informasi yang terlebih dahulu yang
pelayanan yang diberikan kepada mereka.
disampaikan kepada masyarakat.
2. lebih meningkatkan system pengawasan
KESIMPULAN dan monitoring secara langsung berupa
Berdasarkan hasil penelitian dan temuan- lebih ditingkatkan lagi pengawasan kepada
temuan di lapangan, maka penyimpulan akhir petugas puskesmas dalam memberikan
tentang penanganan keluhan masyarakat pada pelayanan kesehatan yang baik kepada
pelayanan kesehatan di Puskesmas Kecamatan masyarakat.
Pasan Kabupaten Minahasa Tenggara , Peneliti 3. mensosialisasikan berbagai informasi yang
menyimpulkan bahwa : berkaitan dengan pelayanan kesehatan
1. Keluhan mengenai keterlambatan proses puskesmas dengan cara memberikan
pelayanan belum dapat ditangani untuk informasi yang jelas tentang cara
meminimalisir keluhan yang disampaikan, kepengurusan syarat-syarat yang diperlukan
hal ini dapat dilihat dari ketentuan- masyarakat dalam mengurus segala
ketentuan atau mekanisme yang belum keperluan yang dibutuhkan masyarakat.
diijalankan dengan baik oleh pihak
puskesmas untuk menanggapi secara DAFTAR PUSTAKA
langsung keluhan tersebut bahkan Alfidah, H N. 2013. Keefektifan Pelaksanaan
merespon dengan baik keluhan yang Mekanisme Komplain Dalam Pelayanan
disampaikan masyarakat dalam Kesehatan di Rumah Sakit Umum Haji
menjalankan proses pemberian pelayanan Surabaya. Jurnal Kebijakan dan Manajemen
yang cukup jelas. Publik, Vol.1, Nomor.1
2. Keluhan mengenai petugas yang kurang Azzahra, F. 2015. Manajemen Komplain.
ramah belum dapat ditangani secara Universitas Respati Indonesia
langsung dilihat dari respon masyarakat
8
Hariani, Dyah. 2008. Manajemen Komplaint Pengaduan Di Lingkungan Kementrian Dalam
dan Penaganan Keluhan dalam Pelayanan Negeri dan Pemerintahan Daerah.
Publik.Jurnal Administrasidan Kebijakan
Publik.Volum 5. Nomor 3 Mei 2008 :239 –
253
Ibrahim, Amin. 2008. Teori dan Konsep
Pelayanan Public serta Implementasinya.
Bandung:CV Mandar Maju
Moleong, Lexy. 2007. Metode Penelitian
Kualitatif. Bandung: PT. RemajaRosdakarya.
Ofset
Mulyadi,Deddy. 2016. Administrasi Publik
Untuk Pelayanan Publik (Konsep & Praktik
Administrasi Dalam Penyusunan SOP, Standar
Pelayanan, Inovasi Untuk Kinerja
Organisasi).Bandung.Alfabeta.
Nurmandi, Achmad. 2010. Manajemen
Pelayanan Publik. Yogyakarta:Sinergi
Publishing
Ratuwalangon, Fonny. 2017. penanganan
keluhan public di Kantor Dinas Kependudukan
dan Pencatatan Sipil Kabupaten Minahasa
Tenggara. FISPOL. Universitas Sam Ratulangi
Sinambela, Lijian Poltak 2006.Reformasi
Pelayanan Publik; Teori, Kebijakan, dan
Implementasi. Jakarta. BumiAksara.
Sinsu, Christanto. 2017. Skripsi ;Pemenuhan
Dimensi-Dimensi Pelayanan Publik Di Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kabupaten Minahasa Utara.Manado. FISPOL
Universitas SamRatulangi.
Sugiono.2014. Metode Penelitian Social.
Bandung: PT.Reflika. AditamaSyukuri, Fanar,
Agus. 2009. Standar Pelayanan Publik Pemda.
Bantul.Kreasi Kencana
Tim Penyusun, Manuek Procedure,
Penanganan Keluhan Pelanggan, Unit
Layanan Pengadaan (ULP), Universitas
Brawijaya, 2004.

Sumber Lain :
KEPMENPAN No.118 Tahun 2004 Tentang
Penanganan Pengaduan Masyarakat
Undang-Undang No.25 tahun 2009 Tentang
Pelayanan Publik yaitu Betapa Penitngnya
Penanganan Pengaduan Masyarakat.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 33
Tahun 2011 Tentang Pedoman Fasilitas

You might also like