You are on page 1of 12

PENGARUH JENIS STEK DAN KONSENTRASI ZAT PENGATUR TUMBUH

GROWTONE TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN


NILAM (Pogestemon cablin Benth)

EFFECT OF CUTTINGS TYPE AND CONCENTRATION OF PLANT GROWTH


REGULATOR GROWTONE AGAINST PLANT GROWTH
NILAM (Pogestemon cablin Benth)

Rusdi Faizin1*)
1
Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Teuku Umar, Meulaboh 23615
*)
Email Korespondensi : rusdi.faizin@utu.ac.id

ABSTRACT

This study aims to determine the effect of type of cuttings and concentration of growth
regulators on the growth of plants Growtone patchouli and real absence of the interaction
of both factors.This research was conducted at the Experimental Farm at the University of
Teuku Umar Meurebo District of West Aceh district. Research began on August 3 until
September 3, 2015. The material to be used in this study is a cuttings patchouli with age
and the same diameter, the upper soil (top soil), in the form of cow dung manure is ripe,
grow roots aphrodisiac brands Grow Tone and fungicide Dithane 46. The tools used in this
study is polybag, 30 cm wooden ruler, paranet 50% of light, gembor. Signboard and
treatment license plate and stationary for supporting the research.The experimental design
used in this study was a randomized block design (RAK) 3 x 4 factorial design with three
replications. Factor Type Cuttings consists of three levels ie: S1 = cuttings shoots; S2 =
cuttings limb; S3 = stem cuttings. PGR concentration factor (Z) used consists of three
levels, namely: Z0 = 0 g ml-1 water; Z1 = 3 g ml-1 water; Z2 = 6 g ml-1 water; Z3 = 9 g
ml-1 of water.The results showed that the type of cuttings significant effect on the number
of leaves of patchouli at the age of 14, 28, 42 and 56 days after planting (DAP), shoot
length at the age of 42 and 56 (HST), the number of roots and root length at the age of 56
HST, Real impact on the long shoots at the age of 14 and 28 days after planting. No real
effect on percentage of cuttings life at the age of 56 HST. Of the various types of cuttings
were tested patchouli, patchouli plant growth best in the encounter on the type of patchouli
shoot cuttings (S1).The results of the research that has been conducted shows that the dose
concentration Growtone very significant effect on the number of leaves of patchouli at the
age of 14, 28, 42 and 56 days after planting (DAP), shoot length at the age of 42 and 56
(HST), the number of roots and root length at the age of 56 HST. Real impact on the long
shoots at the age of 14 and 28 days after planting. No real effect on percentage of cuttings
life at the age of 56 HST. Of various concentrations of plant growth is tested growtone the
best value found in the treatment with a concentration of 6 g cuttings growtone-1 (Z2).
There is no real interaction between treatment type and concentration Growtone cuttings of
all the observed variables.
Keywords: cuttings type, patchouli, plant growth, ZPT Growtone

PENDAHULUAN empat. Daun kering tanaman ini disuling


untuk mendapatkan minyak nilam
Tanaman nilam (Pogestemon (Patchouli oil) yang banyak digunakan
cablin Benth) merupakan tanaman perdu dalam berbagai industri. Fungsi utama
wangi berdaun halus dan berbatang segi minyak nilam adalah sebagai bahan baku

Jurnal Agrotek Lestari Vol. 2, No. 1, April 2016 | 39


pengikat (fiksatif) dari komponen dan Pogestemon hortensis Backer atau
kandungan utamanya, yaitu patchouli disebut dengan nilam sabun. Nilam Aceh
alkohol (C15H26) dan sebagai bahan lebih banyak dibudidayakan karena
pengikat wangi-wangian (eteris), untuk rendemen minyaknya lebih tinggi
wewangian (parfum) agar aroma dibandingkan dengan dua spesies lainnya.
keharumannya bertahan lebih lama. Pogestemon cablin tidak berbunga,
Selain itu, minyak nilam digunakan juga sehingga genotip baru hasil persilangan
sebagai salah satu bahan campuran alami tidak dapat terjadi. Akibatnya,
produk kosmetika lainnya seperti sabun, keragaman genetiknya relatif rendah,
pasta gigi, shampo, lotion, dan deodoran, terutama untuk kandungan minyaknya
kebutuhan industri makanan (diantaranya (Santoso, 2002).
untuk essence atau penambah rasa), Nilam merupakan tanaman yang
kebutuhan farmasi (untuk pembuat obat mempunyai potensi untuk dikembangkan.
anti radang, antifungi, antiserangga, Dewasa ini, nilam banyak dibudidayakan
afrodisiak, antiinflamasi, antidepresi, masyarakat untuk mendapatkan
antiflogistik serta dekongestan), minyaknya yang harganya mahal serta
kebutuhan aroma terapi, bahan baku mempunyai prospek pasar yang sangat
campuran dan pengawetan barang, serta baik. Namun, keragaman genetik
berbagai kebutuhan industri lainnya tanaman nilam cukup rendah karena
(Santoso, 2002). tanaman ini tidak berbunga. Untuk
Minyak nilam, sekitar 70 % meningkatkan keragaman genetiknya
pangsa pasar dunia dikuasai oleh minyak maka perlu dilakukan pendekatan
nilam Indonesia, yang diperkirakan rata- bioteknologi pada tanaman nilam
rata minimal 1000 ton per tahun. (Ashari, 2005).
Tanaman nilam dengan hasil minyak Stek tanaman nilam sebaiknya
nilam merupakan penghasil devisa disemaikan terlebih dahulu karena
terbesar dari ekspor minyak atsiri. apabila langsung ditanam di lapangan,
Produksi minyak nilam Indonesia per banyak yang mati. Perbanyakan tanaman
tahunnya mencapai rata-rata di atas USD nilam secara vegetatif dengan
20 juta. Dari angka tersebut dapat menggunakan stek. Stek yang paling baik
dikatakan bahwa tanaman nilam adalah stek pucuk mengandung 4 - 5
mempunyai prospek pasar paling baik buku selain itu stek juga dapat diambil
dan paling luas dibandingkan tanaman dari cabang dan batang. Untuk
atsiri lainnya (Mangun, 2005). mengurangi penguapan, daun tua
Menurut Rusli et al. Dalam dibuang, sisakan 1-2 pasang daun
Mariska dan Lestari (2003) kadar minyak muda/pucuk. Waktu mempersiapkan stek,
berkisar antara 0,30-0,40 % dari bahan sebaiknya stek direndam dalam air
segar atau 1-2 % dari bahan kering. Hasil sebelum disemai dalam polybag. Untuk
pengujian beberapa nomor nilam Aceh di mempertahankan kelembaban agar stek
beberapa tempat penanaman tidak layu setelah ditanam perlu diberi
menunjukkan bahwa berdasarkan bahan sungkup dari plastik. Kerangka sungkup
kering suling, kadar minyaknya mencapai dibuat dari bambu dengan ukuran lebar 1
1,55 – 2,20 % di Bogor, 1,43 – 1,61 % di meter, tinggi 1/2 meter dan panjang
Citayam (Depok), serta 1,67 – 1,83 % di sesuai kebutuhan (Anonymous, 2013).
Manoko (Lembang) Anonymous (2005). Tanamanan nilam diperbanyak
Di Indonesia terdapat tiga spesies dengan menggunakan stek. Bebagai
nilam, yaitu Pogestemon cablin Benth bahan stek tanaman nilam perlu diberikan
atau yang lebih dikenal dengan nama zat pengatur tumbuh dengan tujuan untuk
nilam Aceh. Pogestemon Heyneanus mengoptimalkan pertumbuhan stek
disebut juga nilam Jawa atau nilam hutan nilam. Saat ini telah banyak zat pengatur

40 | Jurnal Agrotek Lestari Vol. 2, No. 1, April 2016


tumbuh yang beredar dipasaran, dengan umur dan diameter yang sama,
diantaranya adalah Growtone. Selain tanah bagian atas (top soil), pupuk
harganya terjangkau juga mudah kandang berupa kotoran sapi yang
diperoleh dan juga yang paling penting sudah matang, zat perangsang tumbuh
adalah sangat cocok digunakan pada akar merk Growtone dan fungisida
berbagai macam stek tanaman dengan Dithane 46.
fungsi merangsang pertumbuhan akan
lebih cepat dang mengurangi kematian Rancangan Percobaan
stek. Growtone merupakan salah satu Rancangan percobaan yang
bahan yang mengandung ZPT asam digunakan pada penelitian ini adalah
asetik naftalen dan naftalen asetik amid Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola
yang berperan dalam merangsang faktorial 3 x 4 dengan 3ulangan, sehingga
pembentukan akar dan tunas. Cara terdapat 36 kombinasi perlakuan dan 108
aplikasinya sangat menentukan terhadap satuan unit percobaan.
respon growtone pada tanaman. Salah Faktor jenis stek terdiri dari 3
satu usaha yang dilakukan dalam aplikasi taraf yaitu : S1 = Stek pucuk, S2 = Stek
tersebut adalah dengan menentukan dahan dan S3 = Stek batang. Faktor
konsentrasi yang tepat. konsentrasi ZPT (Z) yang digunakan
Berdasarkan uraian diatas maka terdiri atas 3 taraf, yaitu : Z0 = 0 gram
perlu untuk dilakukan penelitian untuk ml-1 air, Z1 = 3 gram ml-1 air, Z2 = 6
mengetahui apakah jenis bahan stek dan gram ml-1 air dan Z3 = 9 gram ml-1 air.
konsentrasi Growtone berpengaruh
terhadap pertumbuhan tanaman nilam. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk Naungan
mengetahui pengaruh jenis stek dan Naungan dibuat dari paranet
konsentrasi zat pengatur tumbuh 50% dengan tiang penyangga dari
Growtone terhadap pertumbuhan bambu, ukurannya panjang 3,5 m dan
tanaman nilam serta interaksi antara lebarnya 2,5 m. Tinggi tiang sebelah
faktor tersebut. depan 2,0 m dan 1,7 m adalah tiang
bagian belakang. Naungan dibuat
BAHAN DAN METODE membujur kearah utara–selatan.
PENELITIAN
Pembuatan Sungkup
Tempat dan Waktu Membuat kerangka sungkup
Penelitian ini dilaksanakan di terbuat dari bamboo yang diikat dengan
Kebun Percobaan Universitas Teuku tali rafia, kemudian dipasang penutup
Umar Kecamatan Meurebo Kabupaten plastic sungkup warna cerah (tidak
Aceh Barat. Penelitian dimulai pada gelap). Tinggi sungkup 1 meter dan
tanggal 3 Agustus sampai dengan tanggal panjang serta lebar sama dengan
3 September 2015. bedengannya. Untuk pengontrolan pada
sungkup dibuat lubang atau pintu kecil
Alat dan Bahan sebanyak dua lubang, namun setiap saat
Alat yang digunakan dalam harus mudah ditutup kembali dengan
penelitian ini adalah polybag, penggaris plaster (selotip) agar kelembaban
kayu 30 cm, jangka sorong dengan sungkup tetap terjaga.
ukuran maksimal 25 cm, timbangan,
paranet 50% cahaya, gembor. Papan nama Persiapan dan Pengisian Media
dan plat perlakuan serta alat tulis menulis Kantong polibag ukuran 24,5 x
yang mendukung penelitian. 15,5 cm dibuat lubang-lubang dalam
Bahan yang digunakan dalam keadaan berlipat sebanyak 10 lubang
penelitian ini adalah stek tanaman nilam

Jurnal Agrotek Lestari Vol. 2, No. 1, April 2016 | 41


pada kedua sisinya dan dua lubang pada Panjang Tunas Stek
masing-masing sudut bawah kantong Panjang tunas stek diukur mulai
plastik. Pembuatan lubang sampai dari pangkal tunas hingga titik tumbuh
ketinggian sepertiga tinggi kantong setiap tunas. Pengukuran dilakukan setiap
dengan diamater lubang ± 0,5 cm. dua minggu sekali dari saat tanam hingga
Kemudian campuran media dalam akhir penelitian.
keadaan kering diayak dengan ayakan
kawat kwarsa dan sisa tanaman (batang Jumlah Stek Hidup
dan ranting) dibuang. Selanjutnya polibag Jumlah stek hidup dihitung dari
diisi dengan media yang telah disiapkan banyaknya stek hidup sampai akhir
setinggi ± ¾ polibag. penelitian dari jumlah stek yang ditanam.
Pengambilan Stek Jumlah akar
Stek dimasukkan kedalam ember Jumlah akar dihitung terhadap
plastik yang berisi air, kemudian akar yang keluar dari pangkal batang
dipotong-potong sesuai dengan ruas yang pokok pada akhir percobaan setelah
dibutuhkan yaitu dengan panjang stek tanaman dicabut darimedia tanam dengan
masing-masing dibuat sama sepanjang 3 cara menyiram dahulu media dengan air
(tiga) ruas. Untuk mengurangi penguapan sehingga akar tidak terputus.
atau transpirasi, maka daun yang ada
pada stek dibuang. Panjang akar
Panjang akar diukur terhadap akar
Penanaman Stek yang tumbuh dari pangkal batang pokok,
Setelah stek diperlakukan seperti diukur dari leher akar sampai ujung akar
tersebut di atas maka segera ditanam tunggang.
pada media kantong polybag yang telah
disiapkan, kemudian disusun sesuai HASIL DAN PEMBAHASAN
dengan rancangan percobaan yang telah
ditentukan dan diletakkan dibawah Pengaruh Jenis Stek
sungkup yang telah tersedia. Hasil uji F pada analisis ragam
menunjukkan bahwa jenis stek
Pemeliharaan Pembibitan berpengaruh sangat nyata terhadap
Pemeliharaan dilakukan dengan jumlah daun tanaman nilam pada
cara mengatur kelembabanya itu umur14, 28, 42 dan 56 HST, panjang
dilakukannya penyiraman setiap hari tunas pada umur 42 dan 56 HST, jumlah
pada waktu sore sesuai kebutuhan. akar dan panjang akar pada umur 56
Penyiangan dengan cara HST. Berpengaruh nyata terhadap
mencabut gulma pengganggu tanaman panjang tunas pada umur 14 dan 28 HST.
bila ada. Pengendalian dengan cara kimia Berpengaruh tidak nyata terhadap
dilakukan untuk melindungi serangan persentase stek hidup pada umur 56 HST.
hama dan penyakit digunakan herbisida
Dithane M45. Jumlah Daun
Hasil uji F pada analisis ragam
Pengamatan menunjukkan bahwa jenis stek
Jumlah daun berpengaruh sangat nyata terhadap
Jumlah daun dihitung terhadap jumlah daun tanaman nilam pada umur
daun yang telah tumbuh dan mekar 14, 28, 42 dan 56 HST.Rata-rata jumlah
sempurna, dua minggu sekali sampai daun tanaman nilam pada berbagai
akhir percobaan (umur 2 bulan). Umur jenis stek pada umur14, 28, 42 dan 56
14, 28, 42, 56 hari setelah tanam (HST). HST setelah diuji BNT0,05 disajikan
pada Tabel 1.

42 | Jurnal Agrotek Lestari Vol. 2, No. 1, April 2016


Tabel 1. Rata-rata jumlah daun tanaman nilam pada berbagai jenis stek umur 14, 28, 42
dan 56 HST
Jenis Stek Jumlah Daun (helai)
Simbol (stek) 14 HST 28 HST 42 HST 56 HST
S1 Pucuk 7.44 c 15.78 c 21.86 c 41.97 c
S2 dahan 6.50 b 14.75 b 20.30 b 37.92 b
S3 batang 6.03 a 14.19 a 18.61 a 34.30 a
BNT0,05 0,33 0,48 0,78 0,96
Keterangan: Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata
pada taraf peluang 5% (BNT 0,05).

Tabel 1 menunjukkan bahwa yang dihasilkan lebih banyak dan dapat


jumlah daun tanaman nilam terbanyak digunakan untuk pembentukan akar.
pada umur 14, 28, 42 dan 56 HST Pertumbuhan akar yang baik
dijumpai pada perlakuan jenis stek pucuk memungkinkan tanaman dapat
(S1) yang berbeda nyata dengan jenis menghasilkan energi yang banyak untuk
stek dahan (S2) dan jenis stek batang (S3). keperluan proses metabolisme maupun
Jumlah daun tanaman nilam akibat jenis untuk proses pertumbuhan lebih lanjut
stek terbanyak dijumpai pada jenis stek (Kusumo, 2001).
pucuk (S1). Hal ini karena sumber stek
pucuk banyak terdapat karbohidrat Panjang Tunas
sehingga pembentukan akar lebih Hasil uji F pada analisis ragam
cepatsehingga menyebabkan penyerapan menunjukkan bahwa jenis stek
unsur hara lebih banyak. Hal ini sesuai berpengaruh sangat nyata terhadap
dengan pendapat Heddy (2006) peranan panjang tunas tanaman nilam pada umur
karbohidrat untuk membentuk perakaran 42 dan 56 HST dan berpengaruh nyata
dantunas sangat besar. Pertumbuhan pada umur 14 dan 28 HST. Rata-rata
tunasdan akar yang baik akan jumlah daun tanaman nilam pada
menyebabkan pembentukan daun yang berbagai perlakuan jenis stek pada umur
baik, sehingga proses fotosintesis 14, 28,42 dan 56 HST setelah diuji
meningkat, dengan demikian karbohidrat BNT0,05 disajikan pada Tabel 2.

Tabel 2. Rata-rata panjang tunas tanaman nilam pada berbagai perlakuan jenis stek pada
umur 14, 28, 42 dan 56 HST
Jenis Stek Panjang Tunas (cm)
Simbol (stek) 14 HST 28 HST 42 HST 56 HST
S1 pucuk 3.80 b 7.25 b 11.99 c 18.13 c
S2 dahan 3.36 ab 6.97 ab 11.03 b 17.36 b
S3 batang 2.94 a 6.47 a 10.13 a 16.52 a
BNT0,05 0,51 0,6 0,88 0,72
Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata
pada taraf peluang 5% (BNT 0,05)

Tabel 2 menunjukkan bahwa perlakuan jenis stek dahan (S2). Pada


panjang tunas tanaman nilam terpanjang umur 42 dan 56 HST panjang tunas
pada umur 14, 28, 42 dan 56 HST tanaman nilam berbeda nyata dengan
dijumpai pada perlakuan jenis stek pucuk perlakuan jenis stek dahan (S2) dan
(S1). Pada umur 14 HST dan 28 HST perlakuan jenis stek batang (S3). Panjang
panjang tunas berbeda berbeda nyata tunas tanaman nilam akibat jenis stek
dengan perlakuan jenis stek batang (S3) terpanjang terdapat padajenis stek pucuk
namun tidak berbeda nyata dengan (S1). Hal ini dikarenakan pada stek pucuk

Jurnal Agrotek Lestari Vol. 2, No. 1, April 2016 | 43


banyak terkandung zat auksin jika bagian dibawahnya karena auksin
dibandingkan dengan bahagian lain endogen suatu tanaman diproduksi dari
sehingga stek pucuk merangsang jaringan meristem dan menyebabkan
pertumbuhan akar dan tunas yang lebih adanya dominansi apikal.
baik. Menurut Abidin (1990) bahwa pada
bahan stek yang masih terdapat daun Persentase Stek Hidup
sebagai sumber karbohidrat dan auksin, Hasil uji F pada analisis
serta masih aktifnya daun untuk ragammenunjukkanbahwa jenis stek
berfotosintesis akan dapat merangsang berpengaruh tidak nyata terhadap
pertumbuhan akar dan tunas yang lebih persentase stek tanaman nilam pada umur
baik, sehingga pertumbuhan stek dapat 56 HST.Rata-rata persentase stek hidup
berlangsung dengan baik. Selain itu juga tanaman nilam pada berbagai jenis stek
karena kandungan auksin pada stek pada umur 56 HST setelah diuji
pucuk lebih tinggi dibandingkan dengan BNT0,05disajikan pada Tabel 3.
Tabel 3. Rata-rata persentase stek hidup tanaman nilam pada berbagai jenis stek umur
56 HST
Jenis Stek
Persentase Stek Hidup (%)
Simbol (Stek)
S1 pucuk 94.44
S2 dahan 86.11
S3 batang 80.56
Tabel 3 menunjukkan bahwa bahwa kondisi bahan stek yang
persentase stek hidup tanaman nilam digunakanakan menentukan pertumbuhan
tertinggi dijumpai pada perlakuan jenis akar dan tunas pada stek. Stek yang
stek pucuk (S1) namun secara statistik berasal dari bahagian pucuk
menunjukkan perbedaan yang tidak nyata mengakibatkan stek menjadi hijau,
dengan perlakuan jenis stek dahan (S2) sebaliknya stek yang berasal dari batang
dan perlakuan jenis stek batang (S3). yang berwarna hijau muda
Persentase stek hidup tanaman nilam seringmengakibatkan stek menjadi busuk.
akibat jenis stek terbanyak terdapat pada
jenis stek pucuk (S1). Hal ini dikarenakan Jumlah Akar
stek pucuk memiliki jaringan yang lebih Hasil uji F pada analisis ragam
mudasehinggakadarkarbohidrat dan menunjukkan bahwa jenisstek
nitrogennya yang lebih tinggi bila berpengaruh sangat nyata terhadap
dibandingkan dengan bahagian lain, jumlah akar tanaman nilam pada umur 56
sehingga bahagian pucuk lebih cepat HST.Rata-rata jumlah akar tanaman
terjadinya proses keluarnya tunas dan nilam pada berbagai jenis stek pada
akar sehingga persentase stek hidup juga umur56 HST setelah diuji BNT0,05
meningkat. Hal ini sesuai dengan disajikan pada Tabel 4.
pendapat Rochiman dan Harjadi (1973),
Tabel 4. Rata-rata jumlah akar tanaman nilam pada berbagai jenis stek pada umur
56 HST
Jenis Stek
Jumlah Akar (helai)
Simbol (stek)
S1 pucuk 33.61 c
S2 dahan 24.78 b
S3 batang 22.36 a
BNT0,05 1,91
Keterangan: Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda
nyata pada taraf peluang 5% (BNT 0,05).

44 | Jurnal Agrotek Lestari Vol. 2, No. 1, April 2016


Tabel 4 menunjukkan bahwa akar adalah bahagian tanaman yang
jumlah akar tanaman nilam terbanyak pertama mencari air dan menyerap unsur
pada umur 56 HST dijumpai pada hara. Pendapat (Mulyadi et al., 2003
perlakuan jenis stek stek pucuk (S1) yang dalam Purwanti, 2008) bahwa
berbeda nyata dengan jenis stek dahan pertumbuhan yang baik di bagian atas
(S2) dan jenis stek batang (S3). Jumlah tanaman akan merangsang pertumbuhan
akar tanaman nilamakibat jenis stek dibagian bawah sehingga volume akar
terbanyak terdapat pada jenis stek pucuk membesar dan memperluas jangkauan
(S1). Hal ini disebabkan stek pucuk ujung akar untuk memperoleh makanan lebih
batang mampu meningkatkan jumlah banyak.
akar. Hal tersebut dikarenakan pada
bagian ujung batang mampu untuk Panjang Akar
membentuk berat segartunas dan jumlah Hasil uji F pada analisis ragam
daun yang lebih banyak. Semakin banyak menunjukkan bahwa jenis stek
jumlah daun yang membuka sempurna, berpengaruh sangat nyata terhadap
maka proses fotosintesis berjalan dengan panjang akar tanaman nilam pada 56
lancar. Dalam proses fotosintesis di HST.Rata-rata panjang akar tanaman
butuhkan banyak air, sehingga akan nilam pada berbagai jenis stek pada umur
memicu pertumbuhan akar untuk mencari 56 HST setelah diuji BNT0,05disajikan
air. Menurut (Gardner et al., 1991) bahwa pada Tabel 5.

Tabel 5. Rata-rata panjang akar tanaman nilam pada berbagai jenis stek pada umur 56 HST
Jenis Stek
Panjang Akar (cm)
Simbol (stek)
S1 pucuk 32.16 c
S2 dahan 28.58 a
S3 batang 29.08 b
BNT0,05 2,06
Keterangan: Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda
nyata pada taraf peluang 5% (BNT 0,05).

Tabel 5 menunjukkan bahwa bawah sehingga panjang akar membesar


panjang akar tanaman nilam terpanjang dan memperluas jangkauan akar untuk
pada umur 56 HST dijumpai pada memperoleh makanan lebih banyak.
perlakuan jenis stek stek pucuk (S1) yang
berbeda nyata dengan jenis stekdahan Pengaruh Konsentrasi Growtone
(S2) dan jenis stek batang (S3). Panjang Hasil uji F pada analisis ragam
akar tanaman nilam akibat jenis stek menunjukkan bahwa konsentrasi
terpanjang terdapat pada jenis stek pucuk Growtone berpengaruh sangat nyata
(S1). Hal ini dikarenakan pada stek pucuk terhadap jumlah daun tanaman nilam
masih terdapat daun sebagai sumber pada umur 14, 28, 42 dan 56 hari setelah
karbohidrat dan auksin, serta masih tanam (HST), panjang tunas pada umur
aktifnya daun untuk berfotosintesis akan 42 dan 56 (HST), jumlah akar dan
dapat merangsang pertumbuhan akar dan panjang akar pada umur 56 HST.
tunas yang lebih baik, sehingga Berpengaruh nyata terhadap panjang
pertumbuhan stek dapat berlangsung tunas pada umur 14 dan 28 HST.
dengan baik. Purwanti (2008) Berpengaruh tidak nyata terhadap
menyatakan bahwa pertumbuhan yang persentase stek hidup pada umur 56 HST.
baik di bagian atas tanaman akan
merangsang pertumbuhan dibagian

Jurnal Agrotek Lestari Vol. 2, No. 1, April 2016 | 45


Jumlah Daun pada umur 14, 28, 42 dan 56 HST.Rata-
Hasil uji F pada analisis ragam rata jumlah daun tanaman nilam pada
menunjukkan bahwa konsentrasi berbagai konsentrasi Growtonepada umur
Growtone berpengaruhsangat nyata 14, 28, 42 dan 56 HST setelah diuji
terhadap jumlah daun tanaman nilam BNT0,05 disajikan pada Tabel 6.

Tabel 6. Rata-rata jumlah daun tanaman nilam pada berbagai konsentrasi Growtone umur
14, 28, 42 dan 56 HST
Konsentrasi Growtone Jumlah Daun (helai)
-1
Simbol (gr ml air) 14 HST 28 HST 42 HST 56 HST
Z0 0 5.85 a 14.03 a 19.40 a 35.27 a
Z1 3 6.59 b 14.81 b 20.15 a 37.85 b
Z2 6 7.52 c 15.74 c 21.29 b 41.00 c
Z3 9 6.66 b 15.04 b 20.18 a 38.15 b
BNT0,05 0,53 0,55 0,63 1,25
Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata
pada taraf peluang 5% (BNT 0,05)

Tabel 6 menunjukkan bahwa pernyataan Pamungkas et al. (2006) yang


jumlah daun tanaman nilam terbanyak menyatakan bahwa penambahan auksin
pada umur 14, 28, 42 dan 56 eksogen di akar akan meningkatkan
HSTdijumpai pada perlakuan konsentrasi tekanan turgor akar sehingga giberelin
Growtone 6 gr ml-1 air (Z2) yang berbeda dan sitokinin endogen di akar akan
nyata dengan konsentrasi Growtone 0 gr diangkut ke atas/bagian tajuk tanaman.
ml-1 air(Z0), 3 gr ml-1 air(Z1) dan 9 gr ml-1
air(Z3). Jumlah daun tanaman nilam Panjang Tunas
akibat konsentrasi Growtone terbanyak di Hasil uji F pada analisis ragam
jumpai pada konsentrasi Growtone 6 gr menunjukkan bahwa konsentrasi
ml-1 air(Z2).Hal ini diduga karena dengan Growtone pengaruh sangat nyata
permberian konsentrasi growtone terhadap panjang tunas tanaman nilam
sebanyak 6 gr ml-1 air(Z2) telah cukup pada umur 42 dan 56 HST dan
optimal untuk merangsang pertumbuhan berpengaruh nyata pada umur 14 dan 28
stek nilam. Pemberian zat pengatur HST.Rata-rata jumlah daun tanaman
tumbuh dengan konsentrasi yang nilam pada berbagai perlakuan
optimum dapat meningkatkan sintesis konsentrasi Growtone pada umur 14,
protein yang digunakan sebagai bahan 28,42 dan 56 HST setelah diuji BNT0,05
penyusun organ tanaman seperti akar, disajikan pada Tabel 7.
batang dan daun. Sesuai dengan

Tabel 7. Rata-rata panjang tunas tanaman nilam pada berbagai perlakuan konsentrasi
Growtone pada umur 14, 28, 42 dan 56 HST
Konsentrasi Growtone Panjang Tunas (cm)
-1
Simbol (gr ml air) 14 HST 28 HST 42 HST 56 HST
Z0 0 3.00 a 6.37 a 10.22 a 16.36 a
Z1 3 3.19 a 6.77 a 10.96 ab 17.29 b
Z2 6 4.03 b 7.55 b 11.96 b 18.36 b
Z3 9 3.26 a 6.88 ab 11.07 b 17.32 b
BNT0,05 0,68 0,69 0,73 0,83
Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda
nyata pada taraf peluang 5% (BNT 0,05)

46 | Jurnal Agrotek Lestari Vol. 2, No. 1, April 2016


Tabel 7 menunjukkan bahwa sehingga merangsang pembentukan akar
panjang tunas tanaman nilam terpanjang tunas. Munculnya akar merupakan
pada umur 14, 28, 42 dan 56 HST indikator kemampuan stek untuk dapat
dijumpai pada perlakuan konsentrasi bertahan hidup dan melakukan proses
Growtone 6 gr ml-1 air (Z2). Pada umur pertumbuhan dengan munculnya tunas-
28HST panjang tunas nilam berbeda tunas baru. Putri dan Sudianta (2009)
nyata dengan konsentrasi Growtone 0 gr menyatakan stek tanaman yang diberi
ml-1 air (Z0), konsentrasi Growtone 3 gr perlakuan ZPT akan membentuk akar
ml-1 air (Z1) namun tidak berbeda nyata lebih cepat dan mempunyai kualitas
dengan konsentrasi Growtone 9 gr ml-1 sistem perakaran yang lebih baik
air (Z3). Pada umur 42 HST panjang daripada yang tanpa perlakuan ZPT.
tunas nilam berbeda nyata dengan Auksin merupakan salah satu ZPT yang
konsentrasi Growtone0 gr ml-1 air (Z0), berperan penting pada proses
namun tidak berbeda nyata dengan pertumbuhan dan perkembangan suatu
konsentrasi Growtone 3 gr ml-1 air (Z1) tanaman terutama bahagian tunas. Auksin
dengan konsentrasi Growtone 9 gr ml-1 mampu meningkatkan tekanan sel dan
air (Z3). Pada umur 14 HST dan 56 HST meningkatkan sintesis protein, sehingga
panjang tunas tanaman nilam berbeda sel-sel akan mengembang, memanjang
dengan perlakuan dengan konsentrasi dan menyerap air (Abidin, 1993).
Growtone 0 gr ml-1 air (Z0), konsentrasi
Growtone 3 gr ml-1 air (Z1) dan Persentase Stek Hidup
konsentrasi Growtone 9 gr ml-1 air (Z3). Hasil uji F pada analisis ragam
Panjang tunas tanaman nilam menunjukkan bahwa konsentrasi
akibat konsentrasi Growtone terpanjang Growtone berpengaruh tidak nyata
terdapat pada konsentrasi Growtone 6 gr terhadap persentase stek tanaman nilam
ml-1 air (Z2). Hal ini dikarenakan pada pada 56 HST. Rata-rata persentase stek
konsentrasi tersebut terdapatnya zat hidup tanaman nilam pada
pengatur tumbuh Growtone pada pangkal berbagai konsentrasi Growtone pada
stek menyebabkan terakumulasinya zat umur 56 HST setelah diuji BNT0,05
pengatur tumbuh auksin dalam keadaan disajikan pada Tabel 8.
tersedia pada pangkal pelukaan stek

Tabel 8. Rata-rata persentase stek hidup tanaman nilam pada berbagai konsentrasi
Growtone umur 56 HST
Konsentrasi Growtone
Persentase Stek Hidup (%)
Simbol (gr ml-1air)
Z0 0 77.78
Z1 3 88.89
Z2 6 92.59
Z3 9 88.89

Tabel 8 menunjukkan bahwa (Z3). Persentase stek hidup tanaman


persentase stek hidup tanaman nilam nilam akibat konsentrasi Growtone
tertinggi dijumpai pada perlakuan terbesar terdapat pada konsentrasi
konsentrasi Growtone 6 gr ml-1 air (Z2) Growtone 6 gr ml-1 air (Z2). Hal ini
namun secara statistik menunjukkan dikarenakan pada konsentrasi tersebut
perbedaan yang tidak nyata dengan auksin eksogen akan meningkatkan
konsentrasi Growtone 0 gr ml-1 air (Z0), aktifitas auksinendogen yang sudah ada
konsentrasi Growtone 3 gr ml-1 air (Z1) pada tanaman, sehingga mendorong
dan konsentrasi Growtone 9 gr ml-1 air pembelahan sel dan menyebabkan tunas

Jurnal Agrotek Lestari Vol. 2, No. 1, April 2016 | 47


muncul lebih awal. Santoso dan Heddy perkembangan akar. Apabila akar telah
(2006) menambahkan bahwa auksin terbentuk dan berkembang dengan baik
sebagai ZPT yang dapat berperan dalam maka tunas juga akan ikut terbentuk.
pertumbuhan dan perkembangan tanaman
yaitu mempengaruhi protein membran Jumlah Akar
sehingga sintesis protein dan asam Hasil uji F pada analisis ragam
nukleat dapat lebih cepat sehingga auksin menunjukkan bahwa konsentrasi
dapat mempengaruhi pembentukan akar Growtone berpengaruh sangat nyata
baru, pembelahan sel dan pembentukan terhadap jumlah akar tanaman nilam pada
tunas. Hal ini juga sesuai dengan 56 HST.Rata-rata jumlah akar tanaman
pernyataan Abidin (1990) yang nilam pada berbagai konsentrasi
menyatakan bahwa waktu tumbuh mata Growtone pada umur 56 HST setelah
tunas bibit stum mata tidur ada kaitannya diuji BNT0,05disajikan pada Tabel 9.
dengan proses pembentukan dan

Tabel 9. Rata-rata jumlah akar tanaman nilam pada berbagai konsentrasi Growtone pada
umur 56 HST
Konsentrasi Growtone
Jumlah Akar (helai)
Simbol (gr ml-1 air)
Z0 0 24.15 a
Z1 3 26.89 ab
Z2 6 29.52 b
Z3 9 27.11 b
BNT0,05 2.20
Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata
pada taraf peluang 5% (BNT 0,05)

Tabel 9 menunjukkan bahwa akan mampu menstimulir pembentukan


jumlah akar tanaman nilam terbanyak akar. Abidin (1991) menyatakan salah
pada umur 56 HST dijumpai pada satu usaha pembentukan akar terjadi
perlakuan konsentrasi Growtone 6 gr ml-1 karena adanya pergerakan auksin,
air (Z2) yang berbeda nyata dengan karbohidrat, dan rooting cofactor (zat-zat
konsentrasi Growtone 0 gr ml-1 air (Z0), yang berinteraksi dengan auksin yang
konsentrasi Growtone3 gr ml-1 air (Z1) mengakibatkan perakaran) yang
dan konsentrasi Growtone 9 gr ml-1 air mengumpul di dasar stek dan akan
(Z3). menstimulisasi pertumbuhan akar.
Jumlah akar tanaman nilam akibat
konsentrasi Growtone terbanyak terdapat PanjangAkar
pada konsentrasi Growtone 6 gr ml-1 air Hasil uji F pada analisis ragam
(Z2). Hal ini disebabkan konsentrasin menunjukkan bahwa konsentrasi
ZPT yang tepatakan mempercepat Growtone berpengaruh sangat nyata
munculnya akar dan memaksimalkan terhadap panjang akar tanaman nilam
pertumbuhan akar. Adanya daun pada pada 56 HST.Rata-rata panjang akar
tunas juga berpengaruh terhadap tanaman nilam pada berbagai konsentrasi
pembentukan akar, karena karbohidrat Growtone pada umur 56 HST setelah
yang dihasilkan oleh daun ditambah diuji BNT0,05disajikan pada Tabel 10.
dengan karbohidrat yang ada dalam stek

48 | Jurnal Agrotek Lestari Vol. 2, No. 1, April 2016


Tabel 10. Rata-rata panjang akar tanaman nilam pada berbagai konsentrasi Growtone pada
umur 56 HST
Konsentrasi Growtone
Panjang Akar (cm)
Simbol (gr ml-1air)
Z0 0 24.71 a
Z1 3 29.44 b
Z2 6 34.51 c
Z3 9 31.10 b
BNT0,05 2.38
Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata
pada taraf peluang 5% (BNT 0,05)
Tabel 10 menunjukkan bahwa tidak nyata terhadap persentase stek
panjang akar tanaman nilam terpanjang hidup pada umur 56 HST. Dari
pada umur 56 HSTdijumpai pada berbagai jenis stek nilam yang
perlakuan konsentrasi 6gr ml-1 air(Z2) dicobakan, pertumbuhan tanaman
yang berbeda nyata dengan konsentrasi nilam terbaik di jumpai pada jenis stek
Growtone 0 gr ml-1 air(Z0), konsentrasi nilam pucuk.
Growtone 3 gr ml-1 air(Z1) dan 2. Konsentrasi Growtone berpengaruh
konsentrasi Growtone 9 gr ml-1 air(Z3). sangat nyata terhadap jumlah daun
Panjang akar tanaman nilam tanaman nilam pada umur 14, 28, 42
akibat konsentrasi Growtone terpanjang dan 56 HST, panjang tunas pada umur
terdapat pada konsentrasi Growtone 6 gr 42 dan 56 HST, jumlah akar dan
ml-1 air(Z2). Hal ini dikarenakan pada panjang akar pada umur 56HST.
konsentrasi tersebut ZPT Growtone telah Berpengaruh nyata terhadap panjang
mampu merangsang pertumbuhan tunas pada umur 14 dan 28 HST.
primordial akar tanaman dan akan Berpengaruh tidak nyata terhadap
menambah kandungan auksin dalam stek. persentase stek hiduppada umur 56
Menurut Hartman et al.(1997) HST. Dari berbagai konsentrasi
menyatakan auksin berperan dalam growtone yang dicobakanpertumbuhan
berbagai aktifitas tanamanseperti tanaman nilam yang terbaik dijumpai
pembentukan batang dan pembentukan pada perlakuan dengan konsentrasi
akar adventif dan pembentukan daun growtone 6 gr ml-1air.
sehingga dapat dikatakan bahwa auksin 3. Terdapat interaksi yang tidak nyata
dapat meningkatkan pertumbuhan akar. antara jenis stek dan konsentrasi
Selanjutnya Wattimena (1988) growtone terhadap semua peubah yang
menambahkan pemberian zat pengatur diamati.
tumbuhakanmemberikan nilai perakaran
yang lebih tinggi dibandingkan dengan Saran
tanpa pemberian zat pengatur tumbuh. Jenis stek nilam yang berasal dari
pucuk tanaman dan konsentrasi6 gr ml-1
KESIMPULAN air dianjurkan untuk dapat digunakan
agar memperoleh pertumbuhan vegetatif
Kesimpulan yang terbaik dalam usaha penanaman
1. Jenis stek berpengaruh sangat nyata tanaman nilam.
terhadap jumlah daun tanaman nilam
pada umur 14, 28, 42 dan 56 HST, DAFTAR PUSTAKA
panjang tunas pada umur 42 dan 56
HST, jumlah akar dan panjang akar Abidin, Z. 1990. Dasar-Dasar
pada umur 56 HST. Berpengaruh Pengetahuan tentang Zat Pengatur
nyata terhadap panjang tunas pada Tumbuh. Penerbit Angkasa,
umur 14 dan 28 HST. Berpengaruh Bandung. 85 hal.

Jurnal Agrotek Lestari Vol. 2, No. 1, April 2016 | 49


Anonymous. 2005. Evaluasi Hasil dan Muhammadiyah Malang, Malang.
Pemantapan Program Penelitian 191 hlm.
Tanaman Rempah dan Obat. Sudaryani, T, dan E. Sugiharti. 1989.
Komisi Penelitian Bidang Budidaya dan Penyulingan Nilam.
Perkebunan, Pusat Penelitian Penebar Swadaya, Jakarta, 80 hlm.
Tanaman Industri, Bogor. 37 hlm. Suriyadi, A, Purwantoro, A. dan
Anonymous. 2013. Petunjuk Pengunaan Trisnowati, S. 2003. Penggandaan
Growtone. Delta Agro, Jakarta Tunas Abaca melalui Kultur
Ashari, S. 2005. Hortikultura; Meristem. Ilmu Pertanian 10(2):
AspekBudidaya. Universitas 11–16.
Indonesia, Jakarta. 283 hlm. Wahyuni, N. 1995. Perbanyakan
Harjadi, S.S. 1991. Pengantar Agronomi Tanaman Melon (Cucumis melon
Pertanian. Gramedia, Jakarta. L.) melalui Teknik Kultur Jaringan.
Heddy, S. 2006. Hormon Tumbuhan. Skripsi. Jurusan Budidaya
Raja Grafindo Persada, Jakarta. 98 Pertanian UNEJ, Jember.
hlm. Wattimena, G. A. 1988. Zat Pengatur
Kusumo, S. 2001. Zat Pengatur Tumbuh. Tumbuh Tanaman. Pusat Antar
Yasaguna, Jakarta. Universitas. Institut Pertanian
Mangun, H. M. S. 2005. Nilam. Penebar Bogor, Bogor.145 hlm.
Swadaya, Jakarta. 84 hlm. Wattimena, G. A., L. W. Gunawan, N. A.
Mariska. I dan E. G. Lestari. 2003. Mattjik, E. Syamsuddin, N. M. A.
Pemanfaatan Kultur In Vitro untuk Wieda dan A. Ernawati. 1992.
Meningkatkan Keragaman Genetik Bioteknologi Tanaman.
Tanaman Nilam. Jurnal Penelitian Laboratorium Kultur Jaringan
Bioteknologi dan Sumberdaya Tanaman Departemen Pendidikan
Genetika Pertanian, Bogor. 9 hlm. dan Kebudayaan. Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi Pusat
Purwanti, E. 2008. Pengaruh Dosis Antar Universitas Bioteknologi,
Pupuk Majemuk dan Konsentrasi IPB, Bogor. 309 hlm.
EM-4 terhadap Pertumbuhan Bibit
Stek Tebu (Saccharum officinarum Weaver, J.W. 1972. Plant Growth
L.). Skripsi S1. Universitas Sebelas Substances in Agriculture. W.H.
Maret, Surakarta. Freeman and Co,San Fransisco.585
pp.
Putri, D.M.S. dan I.N. Sudianta. 2009.
Aplikasi Penggunaan ZPT pada Widarto, 1996. Budidaya Tanaman
Perbanyakan Rhododendron Tropika. Penebar Swadaya,
javanicum Benn. (Batukau, Bali) Jakarta. 465 hlm.
secara Vegetatif (Stek Pucuk). Widiastuti, D. 1998. Media Tumbuh
Jurnal Biologi. 13(1):17–20. kultur Jaringan. Direktorat Jenderal
Rochiman, K dan Harjadi.SS. 1973. Tanaman dan Holtikutura, Jakarta.
Pembiakan Vegetatif. Departemen 60 hlm.
Agronomi. Fakultas Pertanian. Yelnititis, N. Bermawie dan Syafaruddin.
Institut Pertanian Bogor, Bogor. 1999. Perbanyakan Klon Lada
Santoso, H. B. 1990. Bertanam Nilam Varietas Panniyur secara In Vitro.
Bahan Industri Wewangian. Jurnal Littri 5(3): 109 – 114.
Kanisius, Yogyakarta. 92 hlm. Yusnita. 2004. Kultur Jaringan, Cara
Santoso, U dan F. Nursadi. 2003. Kultur Memperbanyak Tanaman secara
Jaringan Tanaman. Universitas Efisien. Agromedia Pustaka,
Jakarta. 105 hlm.

50 | Jurnal Agrotek Lestari Vol. 2, No. 1, April 2016

You might also like