Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
The study is to investigate the effect of fixed asset turnover, debt to total assets ratio and current
ratio to return on assets both partially and simultaneously. This type of research is quantitative
explanatory descriptive. Pusposive sampling technique was used to generate sample from the
population and it was involved 10 companies of Sub Sector Crude Petrolum and Natural Prod
which were listed on the Indonesia Stock Exchange on Period 2012-2017. The method of data
collection was taken from relevant time series of Indonesia Stock Exchange documentation and
it was analyzed by using multiple linear regression, test coefficient of determination, partial test
and simultaneous test. The results of the study showed that either partially or simultaneously
fixed asset turnover, debt to total assets ratio and current ratio did not affect return on assets.
Keywords: Fixed Asset Turnover, Debt to Total Assets, Current Ratio, Return On Assets
Jurnal Riset Manajemen & Bisnis (JRMB). Vol. 3. No. 2. November 2018 71
p-ISSN 2339-0506 | e-ISSN 2599-137X
dengan perputaran aktiva tetap. Rasio ini tidak dapat mengelola dana yang diperoleh
melihat sejauhmana aktiva tetap yang dimiliki dari hutang secara produktif, maka hal
oleh suatu perusahaan memiliki tingkat tersebut dapat memberikan pengaruh negatif
perputaran yang efektif dan memberikan dan berdampak terhadap menurunnya
dampak pada keuangan perusahaan. Dengan profitabilitas perusahaan. Sebaliknya jika
kata lain fixed asset turnover merupakan rasio hutang tersebut dapat dikelola dengan baik
yang digunakan untuk mengukur berapa kali dan digunakan untuk meningkatkan jumlah
dana yang ditanamkan dalam asset tetap persediaan yang produktif, hal tersebut dapat
berputar dalam satu periode. Semakin tinggi memberikan pengaruh yang positif dan
perputaran aktiva tetap maka semakin cepat berdampak terhadap peningkatan profitabilitas
kembalinya dana yang tertanam pada aktiva perusahaan.
tetap tersebut. Naiknya hutang akan menurunkan
Brigham dan Houston (2012:136) dalam profitabilitas sesuai dengan teori Sudana
hal ini menjelaskan bahwa jika perusahaan (2015) yang menyatakan bahwa pada kondisi
memiliki terlalu banyak aset, maka biaya ekonomi yang memburuk, penggunaan utang
modalnya terlalu tinggi dan labanya akan yang semakin besar akan menurunkan laba.
tertekan. Di lain pihak, jika aset terlalu Pada kondisi normal penggunaan hutang yang
rendah, penjualan yang menguntungkan akan semakin besar pada mulanya meningkatkan
hilang. Karena itu menurut Sartono (2010), laba, tetapi jika jumlah utang ditambah terus,
hubungan perputaran total aktiva terhadap maka akan menurunkan laba. Menurut
laba bersih adalah rasio perputaran total aktiva Jumingan (2014), rasio ini menunjukkan
yang menunjukkan bagaimana efektivitas beberapa bagian dari setiap rupiah modal
perusahaan menggunakan keseluruhan aktiva sendiri yang dijadikan jaminan hutang. Bagi
untuk menciptakan penjualan dan mendapat- perusahaan semakin besar rasio ini akan
kan laba. semakin menguntungkan, tetapi bagi pihak
Di lain pihak, Riyanto (2009:94) bank makin besar rasio ini berarti semakin
menegaskan bahwa makin besar jumlah kas besar risiko yang ditanggung atas kegagalan
yang ada di dalam perusahaan berarti makin perusahaan yang mungkin terjadi.
tinggi tingkat likuiditasnya. Ini berarti bahwa Salah satu ukuran untuk melihat potensi
perusahaan mempunyai risiko yang lebih kecil profitabilitas suatu perusahaan adalah dengan
tidak dapat memenuhi kewajiban finansialnya. cara memperhatikan current ration. Karena
Tetapi ini tidak berarti bahwa perusahaan seperti yang dijelaskan Sudana (2015),
harus berusaha untuk mempertahankan current ratio adalah rasio untuk mengukur
persediaan kas yang sangat besar, karena kemampuan perusahaan untuk membayar
makin besarnya kas berarti makin banyaknya utang lancar dengan menggunakan aktiva
uang yang menganggur sehingga akan lancar yang dimiliki. Semakin besar rasio ini
memperkecil profitabilitasnya. Menurut berarti semakin likuid perusahaan. Namun
Syamsuddin (2011), apabila aktiva lancar demikian, rasio ini mempunyai kelemahan
meningkat maka profitabilitas maupun resiko karena tidak semua komponen aktiva lancar
yang dihadapi akan menurun. Sebaliknya, memiliki tingkat likuiditas yang sama.
apabila aktiva lancar mengalami penurunan Menurut Hery (2014), current ratio
maka profitabilitas maupun resiko yang merupakan rasio yang digunakan untuk
dihadapi akan meningkat. mengevaluasi kemampuan perusahaan dalam
Selanjutnya, berkenaan dengan debt to melunasi kewajiban jangka pendeknya.
total assets ratio, adalah rasio yang digunakan Berdasarkan konsepsi ini maka dapat
untuk menilai sejauh mana perusahaan dikatakan current ratio merupakan perban-
menggunakan uang yang dipinjam. Menurut dingan antara aktiva lancar dengan hutang
Kasmir (2010) “debt to total assets ratio jangka pendek (hutang lancar). Perusahaan
merupakan rasio hutang yang digunakan yang dapat mengelola rasio lancarnya dengan
untuk mengukur seberapa besar aktiva baik menunjukkan bahwa aktiva lancar
perusahaan dibiayai oleh hutang atau seberapa perusahaan tersebut dapat menutup hutang
besar hutang perusahaan berpengaruh lancarnya, dengan kata lain perusahaan
terhadap pengelolaan aktiva. Jika perusahaan tersebut memiliki likuiditas yang baik. Akan
Jurnal Riset Manajemen & Bisnis (JRMB). Vol. 3. No. 2. November 2018 72
p-ISSN 2339-0506 | e-ISSN 2599-137X
tetapi pemilik juga harus memperhatikan, sehingga perusahaan akan sulit untuk
jangan sampai perusahaan terlalu likuid, berkembang karena jumlah kas yang sedikit
karena hal tersebut akan mengurangi risiko serta kesulitan dalam membayar hutang.
ketidakmampuan memenuhi kewajiban jangka Berikut ini, sebagaimana telihat pada tabel
pendek yang jatuh tempo, yang akan mengu- 1 adalah permasalahan yang terjadi pada
rangi profitabilitas. Semakin tinggi current penjualan, total hutang, aktiva lancar dan laba
ratio berarti semakin besar kemampuan bersih pada perusahaan Sub Sektor Crude
perusahaan untuk membayar hutangnya dan Petrolum dan Natural Prod (Minyak Mentah
sebaliknya semakin rendah current ratio dan Gas Bumi) yang terdaftar di Bursa Efek
berarti perusahaan tidak memiliki cukup kas Indonesia Periode 2012-2017.
Tabel 1
Penjualan, Total Hutang, Aktiva Lancar dan Laba Bersih Pada Tiga Perusahaan Sub
Sektor Crude Petrolum dan Natural Produksi (Minyak Mentah dan Gas Bumi)
yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2016
(dalam Milyaran Rupiah)
Emiten Tahun Penjualan Total Hutang Aktiva Lancar Laba Bersih
2012 4.777.083 2.252.312 2.310.356 135.597
2013 4.111.973 2.085.850 2.492.219 242.605
2014 4.221.172 1.707.428 2.236.668 431.457
ELSA
2015 3.775.323 1.772.327 1.865.116 379.745
2016 3.620.570 1.313.213 2.079.319 316.066
2017 4.978.986 1.803.449 1.757.781 250.754
Berdasarkan Tabel 1 dapat dijelaskan fixed lancar) mengalami penurunan maka return on
assets turnover (penjualan) tidak sesuai assets (laba bersih) akan menurun dan
dengan teori yang menyatakan apabila fixed sebaliknya, apabila current ratio (aktiva
assets turnover (penjualan) mengalami lancar) mengalami peningkatan maka return
penurunan maka return on assets (laba bersih) on assets (laba bersih) juga akan meningkat.
juga akan menurun. Kemudian debt to total Kesimpulan dari uraian di atas, diketahui
assets ratio (total hutang) tidak sesuai dengan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi
teori yang menyatakan apabila debt to total return on assets (ROA) mengalami hasil yang
assets ratio (total hutang) mengalami tidak konsisten. Adanya permasalahan-
penurunan maka return on assets (laba bersih) permasalahan yang mempengaruhi laba bersih
akan meningkat dan sebaliknya debt to total membuat peneliti tertarik untuk meneliti
assets ratio (total hutang) mengalami kembali dengan judul penelitian “Pengaruh
peningkatan maka return on assets (laba Fixed Assets Turnover, Debt to Total Assets
bersih) akan menurun. Selanjutnya current Ratio dan Current Ratio terhadap Return
ratio tidak sesuai dengan teori yang On Assets pada Perusahaan Sub Sektor
menyatakan apabila current ratio (aktiva Crude Petrolum dan Natural Production
Jurnal Riset Manajemen & Bisnis (JRMB). Vol. 3. No. 2. November 2018 73
p-ISSN 2339-0506 | e-ISSN 2599-137X
(Minyak Mentah dan Gas Bumi) yang Berikut adalah beberapa hipotesis peneli-
terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode tian sebagai jawaban sementara.
2012-2017”.
Dalam penelitian ini dirumuskan beberapa H1: Fixed assets turnover berpengaruh
pertanyaan penelitian sebagai berikut: secara parsial terhadap return on assets
(ROA).
1. Apakah fixed assets turnover berpengaruh H2: Debt to total assets ratio berpengaruh
secara parsial terhadap return on assets secara parsial terhadap return on assets
(ROA) pada perusahaan Sub Sektor Crude (ROA).
Petrolum dan Natural Produksi (Minyak H3: Current ratio berpengaruh secara
Mentah dan Gas Bumi) yang terdaftar di parsial terhadap return on assets
Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode (ROA).
2012-2017? H4: Fixed assets turnover, debt to Total
2. Apakah debt to total assets ratio assets ratio dan current ratio
berpengaruh secara parsial terhadap return berpengaruh secara simultan terhadap
on assets (ROA) pada perusahaan Sub return on assets (ROA).
Sektor Crude Petrolum dan Natural
Produksi (Minyak Mentah dan Gas Bumi)
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2. METODE PENELITIAN
(BEI) pada periode 2012-2017?
3. Apakah current ratio berpengaruh secara Jenis penelitian yang dilakukan adalah
parsial terhadap return on assets (ROA) penelitian kuantitatif dan bersifat deskriptif
pada perusahaan Sub Sektor Crude explanatory. Populasi dalam penelitian ini
Petrolum dan Natural Produksi (Minyak adalah seluruh perusahaan Sub Sektor Crude
Mentah dan Gas Bumi) yang terdaftar di Petrolum dan Natural Produksi (Minyak
Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode Mentah dan Gas Bumi) yang listing di Bursa
2012-2017? Efek Indonesia dan beroperasi di Indonesia
4. Apakah fixed assets turnover, debt to total periode 2012-2017. Analisis regresi linier
assets ratio dan current ratio berpengaruh berganda digunakan untuk mengetahui ada
secara simultan terhadap return on assets tidaknya pengaruh antara variabel independen
(ROA) pada perusahaan Sub Sektor Crude terhadap variabel dependen. Untuk menguji
Petrolum dan Natural Produksi (Minyak model tersebut maka digunakan analisa
Mentah dan Gas Bumi) yang terdaftar di regresi linier berganda dengan rumus sebagai
Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode berikut:
2012-2017?
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e
Selanjutnya dikemukakan kerangka kon-
septual dan hipotesis sebagai jawaban Jumlah varibale bebas dalam penelitian ini
sementara penelitian, sebagai berikut. lebih dari dua, maka digunakan adjusted R2
sebagai koefisien determinasi. Dalam hal ini
Gambar 1 Priyatno (2013) mejelaskan bahwa adjusted R
Kerangka Konseptual square adalah R square yang telah disesuai-
kan nilainya dan selalu lebih kecil dari R
square dan angka ini bisa memiliki harga
FAT (X1) negatif. Maka untuk regresi dengan lebih dari
H1 dua variabel bebas digunakan adjusted R2
ROA sebagai koefisien determinasi.
DAR (X2) (Y) Uji F digunakan untuk menguji pengaruh
H2 dimensi variabel bebas secara simultan
CR (X3)
terhadap variabel terikat. Sedangkan uji t
digunakan untuk melihat secara parsial
H3
apakah ada pengaruh yang signifikan dari
H4 variabel bebas terhadap variabel terikat.
Jurnal Riset Manajemen & Bisnis (JRMB). Vol. 3. No. 2. November 2018 74
p-ISSN 2339-0506 | e-ISSN 2599-137X
Jurnal Riset Manajemen & Bisnis (JRMB). Vol. 3. No. 2. November 2018 75
p-ISSN 2339-0506 | e-ISSN 2599-137X
Jurnal Riset Manajemen & Bisnis (JRMB). Vol. 3. No. 2. November 2018 76
p-ISSN 2339-0506 | e-ISSN 2599-137X
Jurnal Riset Manajemen & Bisnis (JRMB). Vol. 3. No. 2. November 2018 77
p-ISSN 2339-0506 | e-ISSN 2599-137X
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Sartono, Agus. 2010. Manajemen Keuangan
Multivariate dengan Program SPSS. Teori dan Aplikasi. Penerbit BPFE.
Badan Penerbit Universitas Dipone- Yogyakarta.
goro. Semarang.
Sudana, I. Made. 2015. Manajemen Keuangan
Harahap, Sofyan Safri. 2013. Analisis Kritis Perusahaan Teori dan Praktik. Edisi 2.
Terhadap Laporan Keuangan. Edisi Erlangga. Jakarta.
Revisi. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Bisnis.
Harmono. 2014. Manajemen Keuangan. Cetakan Kedua. CV. Alfabeta.
Penerbit Bumi Aksara. Jakarta. Bandung.
Hery. 2014. Analisis Laporan Keuangan. Sjahrial, Dermawan dan Djahotman Purba.
Penerbit Bumi Aksara. Jakarta. 2013. Analisis Laporan Keuangan.
Mitra Wacana Media. Edisi Kedua.
Horne, J.C. V dan Wachowicz, J. M. 2014.
Jakarta
Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan.
Alih bahasa Dewi Fitriasari dan Deny Umar, H. 2010. Desain Penelitian MSDM dan
A.Kwary. Salemba Empat. Jakarta. Perilaku Karyawan. Cetakan Ketiga.
Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Jumingan. 2014. Analisis Laporan Keuangan.
Cetakan Kelima. Bumi Aksara. Jakarta. Utama, Alfarizi Cahya. 2014. Pengaruh
Current Ratio, Debt Asset Ratio
Kasmir. 2012. Analisa Laporan Keuangan.
Terhadap Return On Asset Pada
Penerbit Kencana. Jakarta.
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar
Mahardika, P.A. dan Marbun. D.P. 2016. di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-
Pengaruh Current Ratio dan Debt to 2012. Diponegoro Journal of Accoun-
Equity Ratio Terhadap Return On ting. Vol 3. No. 02 ISSN. 2337-3806.
Asset. Jurnal Widyaloka. Vol 3. ISSN. Universitas Diponegoro.
2337-7313. Universitas Pembangunan
Zatira, Alfarizi Cahya. 2014. Pengaruh
Jaya.
Perputaran Modal Kerja dan Perpu-
Martias, Andi. Analisis Kinerja Keuangan taran Aktiva Tetap Terhadap Profita-
Perusahaan Pendekatan Rasio Penentu bilitas (Pada Perusahaan Food and
di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Beverages di Bursa Efek Indonesia
Moneter. pISSN 2355-2700, eISSN Tahun 2009-2015). Jurnal.umt.ac.id.
2550-0139. Vol IV. No 2. Akademi Vol. 1. No. 01. Univ. Muhammadiyah
Manajemen Keuangan Bina Sarana Tangerang.
Informatika.
Munawir S. 2014. Analisis Informasi Keu-
angan. Penerbit Liberty. Yogyakarta.
Priyatno, Duwi. 2013. Paham Analisa
Statistik Data dengan SPSS. Cetakan
Pertama. Mediakom. Yogyakarta.
Riyanto, Bambang. 2009. Dasar-dasar
Pembelanjaan Perusahaan. BPFE.
Yogyakarta.
Sanusi, Anwar. 2011. Metodologi Penelitian
Bisnis: Disertai Contoh Proposal Pene-
litian Bidang Ilmu Ekonomi Dan
Manajemen. Salemba Empat. Jakarta.
Jurnal Riset Manajemen & Bisnis (JRMB). Vol. 3. No. 2. November 2018 78