You are on page 1of 10

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Hasil Pengamatan


Tabel 4.1 Hasil Pengamatan
Stage Ke- Hasil Perhitungan
R1 = 17,9419 g
R basah = 1,2 g
R kering = 0,6904 g
V ekstrak = 286 mL
Massa H2O = 0,5096 g
V NaOH = 10 mL
1 N HCl = 0,5 N
V NaOH = 2,7 mL
Massa ekstrak = 25,5376 g
ρ H2O = 0,99963 g/mL
ρ ekstrak = 1,0327 g/mL
F(H2O) = 1,6538 g
V pelarut = 300 mL
V pelarut = 300 mL
ρ H2O = 0,9963 g/mL
V ekstrak = 295 mL
2 R2 = 12,1362 g
R basah = 1,2 g
R kering = 0,8761 g
Massa H2O = 0,3239 g
3 R1 = 17,5266 g
R basah = 1,2 g
R kering = 0,9139 g
V ekstrak = 286 mL
Massa H2O = 0,2861 g
V NaOH = 10 mL
N HCl = 0,5 N
V HCl = 2,7 mL
Massa ekstrak = 25,7458 g
ρ H2O = 0,99963 g/mL
ρ ekstrak = 1,0411 g/mL
F(H2O) = 1,6538 g
E2(H2O) = 303,2336
V pelarut = 300 mL
ρ H2O = 0,9963 g/mL
V ekstrak = 295 mL
R4 = 7,5313 g
4
R basah = 1,2 g
R kering = 0,7654 g
Massa H2O = 0,4346 g
R2(H2O) = 3,2758 g
E4 = 299,4382 mL
(H2O) = 0,9963 g/mL
ρ H2O = 290 mL
V ekstrak = 12,827 g
5 R5 = 1,2 g
R basah = 0,7964 g
R kering = 0,4036 g
Massa H2O = 4,1772 g
R3(H2O) = 4,1772 g
6 R6 = 23,3586 g
R basah = 1,2 g
R kering = 0,6972 g
V ekstrak = 273 mL
Massa H2O = 0,5028 g
V HCl = 2,9 mL
N HCl = 0,5 N
V NaOH = 10 mL
Massa ekstrak = 25,6249 g
ρ H2O = 0,99963 g/mL
ρ ekstrak = 1,0363 g/mL
F(H2O) = 1,6538 g
E5(H2O) = 299,3012 mL
V pelarut = 300 mL
ρ H2O = 0,9963 g/mL
V ekstrak = 295 mL
R7 = 8,0469 g
7
R basah = 1,2 g
R kering = 0,6409 g
Massa H2O = 0,4151 g
R5(H2O) = 4,3141 g
E4(H2O) = 300,4206 mL
ρ H2O = 0,9963 g/mL
V ekstrak = 285 mL
R8 = 19,3716 g
8
R basah = 1,2 g
R kering = 0,6409 g
Massa H2O = 0,5591 g
R6(H2O) = 9,7873
9 R9 = 20,8097 g
R basah = 1,2 g
R kering = 0,6719 g
V ekstrak = 275 mL
Massa H2O = 0,5281 g
V NaOH = 10 mL
N HCl = 0,5 N
V HCl = 2,7 mL
Massa ekstrak = 25,6683 g
ρ H2O = 0,99963 g/mL
ρ ekstrak = 1,038 g/mL
F(H2O) = 1,6538 g
E8(H2O) = 301,1823 mL
V pelarut = 300 mL
ρ H2O = 0,9963 g/mL
V ekstrak = 295 mL
R10 = 13,6222 g
10
R basah = 1,2 g
R kering = 0,7544 g
Massa H2O = 0,4456 g
R8(H2O) = 3,2758 g
E4(H2O) = 302,8572 mL
ρ H2O = 0,9963 g/mL
V ekstrak = 285 mL
R11 = 17,3122 g
11
R basah = 1,2 g
R kering = 0,584 g
Massa H2O = 0,616 g
R9(H2O) = 9,158 g
12 R12 = 19,1486 g
R basah = 1,2 g
R kering = 0,6874 g
V ekstrak = 275 mL
Massa H2O = 0,5126 g
V NaOH = 10 mL
N HCl = 0,5 N
V HCl = 2,7 mL
Massa ekstrak = 25,8877 g
ρ H2O = 0,99963 g/mL
ρ ekstrak = 1,0469 g/mL
F(H2O) = 1,6538 g

4.2 Tabel Hasil Perhitungan


Stage Ke- 1 2 3 4 5 6 7
[NaOH]
0,135 - 0,135 - - 0,145 -
(N)
Massa
Ekstrak 295,3601 - 296,727 - - 280,638 -
(g)
P(H2O) (g) 298,89 298,89 - 298,89 - - 298,89

R(H2O) (g) 7,6193 3,2758 4,1772 2,7276 4,3141 9,7873 2,7836

NM H2O
292,9244 303,2336 300,7101 299,4382 299,3012 291,1678 300,4206
(g)

E Ekstrak
2,4357 - -3,9831 - - -10,5298 -
(g)
X NaOH 0,0082 - -0,0134 - - -0,0375 -
R CaSO4
10,3226 8,8604 13,3434 4,8037 8,5129 13,5713 5,2633
(g)
X CaSO4 0,5753 0,7301 0,7616 0,6378 0,6637 0,581 0,6541
%recover
57,53 73,01 76,16 63,78 66,37 58,1 65,41
y CaSO4
Stage Ke- 8 9 10 11 12
[NaOH]
- 0,135 - - 0,135
(N)
Massa
Ekstrak - 285,4537 - - 280,638
(g)
P(H2O) (g) - - 298,89 - -
R(H2O) (g) 9,0256 9,158 5,0584 8,8874 8,0233

NM H2O
301,1823 293,6781 302,8572 303,1277 296,4877
(g)

E Ekstrak
- -8,2244 - - -15,8497
(g)

X NaOH - -0,0288 - - -0,0565


R CaSO4
10,346 11,6517 8,5638 8,4258 11,1253
(g)
X CaSO4 0,5341 0,5599 0,6287 0,4867 0,581
%recover
53,41 55,99 62,87 48,67 58,1
y CaSO4

4.2 Reaksi
4.2.1 Proses Ekstraksi
Na2SO4 (s) + CaO (s) + H2O (l) 2NaOH (aq) + CaSO4 (s)
4.2.2 Penentuan Konsentrasi NaOH
NaOH (aq) + HCl (aq) NaCl (aq) + H2O (l)

4.3 Pembahasan
Pada percobaab leaching ini menggunakan Padatan Na2SO4, CaO dan akuades sebagai
reaktan serta pelarutnya menggunakan akuades. Dan dilakuan leaching sebanyak 12
stage untuk mencapai titik kesetimbangan (konstan) yang berdasarkan pada
dilakukannya titrasi ekstrak (NaOH) dimana setiap stage mengasilkan volume ekstrak(
NaOH) dan berat rafinat (CaSO4) yang bervariasi. Percobaan ini bertujuan untu
mengambil suatu konstituen (kandungan kimia) pada Na2SO4, CaO dan H2O yang
dapat larut dengan menggunakan pelarut akuades yaitu NaOH. Hal ini sesuai, bahwa
kesetimbangan yang ideal harus dicapai dalam ekstraksi padat-cair ini membutuhkan
pelarut yang cukup untuk melarutkan semua zat terlarut pada padatan dan tidak ada
adsorbsi pada zat terlarut oleh padatan. Menurut Treyball (1980) “ Kesetimbangan
kemudian didapatkan ketika zat terlarut sudah sepenuhnya terlarut dan konsentrasi
larutan seragam”, dibuktikan dengan hasil titrasi pada stage 9 dan stage 12 yang
memiliki volume titran konstan yaitu sebesar 2,7 mL.

0.02

0.01

0
Fraksi mol NaOH

0 2 4 6 8 10 12 14
-0.01

-0.02

-0.03

-0.04

-0.05

-0.06
Stage

Gambar 4.1 Grafik Fraksi Mol NaOH

Pada gambar 4.1, diperoleh garis kurva antara hubungan stage dengan fraksi mol
NaOH. Yang dimana setiap stagenya mengalami penurunan pada stage ke-3, 6 dan 12
dan pada stage ke-9 fraksi molnya mengalami kenaikan kembali. Hal ini tidak sesuai
dengan teori, seharusnya fraksi NaOH makin meningkat setiap stage, dari stage
pertama hingga stage terakhir dikarenakan pada setiap stage selalu ada penambahan
ekstrak dan juga penambahan umpan baru, sehingga menambah fraksi NaOH yang
didapat. Namun pada percobaan kali ini dari stage 1 ke stage 6 dan stage 12, fraksi
NaOH menurun. Hal ini dikarenakan dilakukannya analisa pada setiap stage dan masih
adanya rafinat yang mengandung ekstrak (NaOH), sehingga mempengaruhi
perhitungan fraksi NaOH. Dimna NaOH merupakan produk yang berasal dari hasil
reaksi antara pencampuran reaktan yaitu Na2SO4 ditambahkan CaO dan H2O dengan
pelarut air sehingga membentuk NaOH dan CaSO4. NaOH bertindak sebagai ekstrak
karena bersifat polar dan air juga bersifat polar sehingga NaOH dan air dapat larut
sehingga dapat diekstrak sedangkan CaCO3 bertindak sebagai rafinat.

0.8
0.7
0.6
Fraksi Mol CaSO4

0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
0 2 4 6 8 10 12 14
Stage

Gambar 4.2 Fraksi Mol CaSO4

Berdasarkan Gambar 4.2, dapat diketahui bahwa fraksi CaSO4 tertinggi terdapat pada
stage 3 sebesar 0,7616 dan fraksi CaSO4 terendah pada stage 11 sebesar 0,4867. Fraksi
CaSO4 didapatkan dari hasil pembagian antara massa rafinat CaSO 4 dengan berat
rafinat hasil ekstraksi yang masih mengandung ekstrak. Pada stage 1, 3, 6, 9, dan 12
menghasilkan nilai fraksi yang tinggi dan akan meningkat, dikarenakan mendapatkan
feed fresh baru. Sedangkan fraksi CaSO4 terkecil terdapat pada hasil dari perlakuan
stage 4, 7 dan 10, yang dikarenakan telah dipakai berulang tanpa penambahan umpan
sehingga rafinat tersebut diasumsikan sudah mencapai titik jenuh karena telah
melewati tiga tahapan proses ekstraksi tanpa penambahan feed fresh. Asumsi tersebut
sesuai dengan yang diungkapkan oleh Lukas dalam Ansar, 2014 menyatakan”
Ekstraksi dari bahan padat dapat dilakukan jika bahan yang diinginkan dapat larut
dalam solvent pengekstrak. Ekstraksi berlanjutan diperlukan apabila padatan hanya
sedikit larut dalam pelarut, sehingga ekstrak yang masih tertinggal dalam rafinat dapat
terlarut dalam solvent pengekstrak secara sempurna dan rafinat tersebut akan jenuh”.
Faktor lain yang menyebabkan nilai fraksi mol CaSO 4 yang menurun pada stage ke-6
dan 9, yaitu masih banyaknya kandungan pelarut (H2O) yang menyebabkan massa dari
R6 dan R9 akan semakin besar tetap akan menurun dengan dratis ketika akan dioven
sehingga nilai fraksi molnya juga akan menurun. Tetapi, pada percobaan ini, fraksi
CaSO4 pada stage 3 mengalami kenaikan dari stage 2. CaSO4 sendiri berasal dari hasil
reaksi antara Na2SO4, CaO dan H2O sehingga membentuk NaOH sebagai ekstrak dan
CaSO4 sebagai rafinat.

80
70
60
%Recovery CaSO4

50
40
30
20
10
0
0 2 4 6 8 10 12 14
Stage

Gambar 4.2 % Recovery CaSO4

Berdasarkan gambar 4.3, dapat diketahui % recovery CaSO4 tertinggi pada stage 3 dan
% recovery CaSO4 terendah pada stage 11. Pada stage 1, 3, 6, 9, dan 12 menghasilkan
% Recovery CaSO4 yang tinggi dan akan meningkat, dikarenakan mendapatkan feed
fresh baru. Sedangkan fraksi CaSO4 terkecil terdapat pada hasil dari perlakuan stage 4,
7 dan 10, yang dikarenakan telah dipakai berulang tanpa penambahan umpan sehingga
rafinat tersebut diasumsikan sudah mencapai titik jenuh karena telah melewati tiga
tahapan proses ekstraksi tanpa penambahan feed fresh. Asumsi tersebut sesuai dengan
yang diungkapkan oleh Lukas dalam Ansar, 2014 menyatakan” Ekstraksi dari bahan
padat dapat dilakukan jika bahan yang diinginkan dapat larut dalam solvent
pengekstrak. Ekstraksi berlanjutan diperlukan apabila padatan hanya sedikit larut
dalam pelarut, sehingga ekstrak yang masih tertinggal dalam rafinat dapat terlarut
dalam solvent pengekstrak secara sempurna dan rafinat tersebut akan jenuh”. Faktor
lain yang menyebabkan nilai %recovery CaSO4 yang menurun pada stage ke-6 dan 9,
yaitu masih banyaknya kandungan pelarut (H2O) yang menyebabkan massa dari R6 dan
R9 akan semakin besar tetap akan menurun dengan dratis ketika akan dioven sehingga
nilai %recovery juga akan menurun. %recovery CaSO4 menunjukkan seberapa CaSO4
yang didapatkan kembali pada setiap stage.

You might also like