You are on page 1of 10

Volume : 2

Nomor : 2
Tahun : 2017

Jenis-jenis Benalu dengan Tanaman Inang Pada Ruang Terbuka Hijau


Kota Surabaya

Dina Chamidah
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
Surel : dina.chamidah@yahoo.co.id

ABSTRACT
Green Open Space serves as a container for human life, both individually and in groups, as
well as other creature containers to live and thrive in a sustainable manner. The beauty and value
of the benefits of plants in the Green Open Space are often disturbed by the presence of parasites.
The presence of parasites often indicates the occurrence of disturbance or damage to host plants
that paraded. Benalu has been widely known by the community, but has never received attention in
handling it. There has been little research on crop damage or loss caused by parasites. The purpose
of this research is to know the presence or absence of parasite in green open space of Surabaya city
and to know identification of dominance of parasite with the host plant in green open space of
Surabaya city. Observation on the type of parasite with its host in the green open space of Surabaya
City, East Java had been conducted in some spots, yield : Center Surabaya area, North Surabaya
area, East Surabaya area, South Surabaya area, West Surabaya area. The observation methodology
is by cruising (cruise method) by visiting the place where much overgrown vegetation plants at
each point there are 500 vegetation plants which allows to be a parent host. The results of the
observation obtained 3 types of parasites, 1 type of parasite of the tribe Crypteroniaceae which was
parasite 39 species of host plants i.e. Henslowia frutescens .Champ. and 2 types of parasites of the
tribe Loranthaceae, i.e. Loranthus Sp and Macrosolen cochinchinensis (Lour.) van Tiegh.
Key words : parasite, green open space, cruise method

ABSTRAK
Ruang Terbuka Hijau berfungsi sebagai wadah (container) untuk kehidupan manusia, baik
secara individu maupun berkelompok, serta wadah makhluk lainnya untuk hidup dan berkembang
secara berkelanjutan. Keindahan dan nilai manfaat tanaman di Ruang Terbuka Hijau sering
terganggu dengan adanya benalu. Keberadaan benalu sering mengindikasikan terjadinya gangguan
ataupun kerusakan tumbuh-tumbuhan inang yang diparasitinya. Benalu sudah banyak diketahui
oleh masyarakat, namun belum pernah mendapatkan perhatian dalam penanganannya. Selama ini
belum banyak penelitian tentang kerusakan tanaman atau kerugian yang disebabkan oleh
benalu.Pelaksanaan penelitian bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya benalu pada ruang
terbuka hijau kota Surabaya dan untuk mengetahui identifikasi dominansi benalu dengan tanaman
inang yang ada di ruang terbuka hijau Kota Surabaya. Penelitian tentang jenis-jenis benalu dengan
tanaman inangnya pada ruang terbuka hijau Kota Surabaya, Jawa Timur dilakukan di beberapa titik
pengamatan, yaitu : Wilayah Surabaya Pusat, Wilayah Surabaya Utara, Wilayah Surabaya Timur,
Wilayah Surabaya Selatan, dan Wilayah Surabaya Barat. Metodologi penelitian yang digunakan
adalah metode jelajah (cruise method) dengan mendatangi tempat-tempat dimana banyak vegetasi
tanaman, pada setiap satu titik terdapat 500 vegetasi tanaman yang memungkinkan menjadi inang
benalu. Hasil penelitian didapatkan 3 jenis benalu, 1 jenis benalu dari suku Crypteroniaceae yaitu
84| | Vol 2 No 2 Tahun 2017

Henslowia frutescens .Champ. yang memarasiti 39 jenis tanaman inang dan 2 jenis benalu dari suku
Loranthaceae, yaitu Loranthus Sp dan Macrosolen cochinchinensis (Lour.) van Tiegh.
Kata kunci : benalu, ruang terbuka hijau, metode jelajah
Jenis-jenis Benalu. . . | 85

A. PENDAHULUAN terbuka (open spaces) adalah : ruang yang


Perwujudan ruang terbuka hijau di berfungsi sebagai wadah (container)
kota Surabaya berupa taman, taman untuk kehidupan manusia, baik secara
bermain anak, lapangan olahraga, dan individu maupun berkelompok, serta
makam, serta jalur hijau. Dari segi wadah makhluk lainnya untuk hidup dan
pemanfaatannya, ruang terbuka hijau di berkembang secara berkelanjutan (UUPR
Kota Surabaya selain sebagai penyejuk no.24/1992).
dan elemen estetika lingkungan juga Keindahan dan nilai manfaat
sebagian dimanfaatkan untuk sarana tanaman pada Ruang Terbuka Hijau
rekreasi dan olah raga baik pada skala sering terganggu dengan adanya benalu.
lingkungan maupun kota (misalnya, Benalu yang menempel pada dahan atau
taman-taman lingkungan di kawasan ranting (mengering) atau mati. Tanaman
perumahan, taman Bungkul, lapangan yang banyak benalunya akan tampak
TOR, lapangan Brawijaya dan Kebun merana, daun hijau yang tampak bukan
Binatang Surabaya). Jalur hijau di daun tanaman melainkan daun benalu,
sepanjang Kali Mas terutama di wilayah sehingga tanaman akan mengering dan
Kecamatan Genteng dimanfaatkan pula mudah roboh sewaktu-waktu tertiup
untuk arena jogging track. Kondisi ruang angin. Keberadaan benalu sudah banyak
terbuka hijau di Kota Surabaya diketahui oleh masyarakat, namun belum
menunjukkan peningkatan sangat pernah mendapatkan perhatian dalam
signifikan, baik dari kuantitas maupun pemeliharaan tanaman.
kualitas. Benalu merupakan tanaman
Keberadaan Ruang Terbuka Hijau pengganggu yang bersifat parasit bagi
(RTH) di kota Surabaya sangat tanaman inangnya. Keberadaan benalu
dibutuhkan oleh warga kota Surabaya, dalam jumlah banyak akan mengganggu
untuk itu diperlukan pengelolaan yang pertumbuhan dari suatu tanaman, akan
baik dengan penghijauan yang terencana tetapi seringkali benalu dilupakan oleh
serta alami sesuai fungsi dan pengelola bidang pertanian dan
pemeliharaan tanaman dengan baik, kehutanan. Secara umum pemeliharaan
sehingga estetika kota akan sangat tanaman hutan kota banyak difokuskan
berpengaruh dalam mewujudkan pada penyiraman (pengairan),
lingkungan kota yang berkelanjutan. pemangkasan (perantingan), dan
Ruang terbuka (open spaces) peremajaan. Adanya pengganggu
merupakan ruang yang direncanakan tanaman seperti hama, penyakit
karena kebutuhan akan tempat-tempat termasuk benalu belum mendapatkan
pertemuan dan aktivitas bersama di perhatian serius. Benalu Dendrophthoe
udara terbuka. Ruang terbuka (open petandra diketahui memarasiti sebanyak
spaces), Ruang Terbuka Hijau, ruang 67 jenis tumbuhan koleksi Kebun Raya
publik (public spaces) mempunyai Cibodas, yang jenis-jenisnya terbagi
pengertian yang hampir sama. Secara kedalam 36 suku. Jenis-jenis yang paling
teoritis yang dimaksud dengan ruang banyak diparasiti adalah dari marga Ficus
86| | Vol 2 No 2 Tahun 2017

(Moraceae), sedangkan individu yang yang berupa kawasan tanpa bangunan di


paling banyak diparasiti adalah jenis antara kawasan terbangun.3 Ruang
Syzygium racemosus (Myrtaceae).1 terbuka berperan sebagai penyeimbang
Pengukuran gangguan pada 299 antara daerah terbangun dengan daerah
cabang/ranting terlihat adanya terbuka. Berdasarkan Undang-Undang
kerusakan-kerusakan terutama pada Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan
cabang/ranting bagian distal tumbuhan Ruang, yang dimaksud dengan Ruang
yang diparasiti benalu Dendrophthoe Terbuka Hijau adalah area
petandra semakin besar selisih antara memanjang/jalur dan/atau
bagian proksimal dengan bagian distal mengelompok, yang penggunaannya lebih
cabang/ranting yang diparasiti benalu, bersifat terbuka, tempat tumbuh
maka akan semakin besar pula nilai tanaman, baik yang tumbuh secara
kerusakan pada cabang/ranting tersebut. alamiah maupun yang sengaja ditanam.
Keberadaan benalu selama ini sudah
banyak diketahui dan dirasakan oleh b. Tumbuhan Benalu
masyarakat baik dari sisi negatif maupun Benalu merupakan kelompok
nilai manfaatnya. Sebagai jenis tumbuhan tumbuhan parasit yang dapat menyerang
parasit keberadaan benalu sering berbagai jenis tumbuhan lain. Meskipun
mengindikasikan terjadinya gangguan tergolong dalam kelompok hemiparasit
ataupun kerusakan tumbuh-tumbuhan atau parasit fakultatif, namun
inang yang diparasitinya, apalagi bila ketergantungan benalu terhadap
keberadaannya dalam jumlah yang tumbuhan yang diparasitinya (tumbuhan
banyak.2 Kedepan perlu banyak informasi inang) sangatlah tinggi. Kelompok ini
tentang benalu untuk dapat mengelola sepanjang siklus hidupnya, dimulai dari
sehingga memberikan nilai manfaat yang proses perkecambahan biji hingga
optimal. Selama ini belum banyak mencapai fase generatifnya, berinteraksi
penelitian tentang benalu baik penelitian dengan tumbuhan inangnya. Benalu
terapan maupun penelitian dasar. menjadi parasit pada berbagai jenis
Berdasarkan pada masalah di atas maka tumbuhan semak dan umumnya adalah
dilakukan penelitian tentang jenis-jenis jenis pohon. Jenis tumbuhan inangnya
benalu dengan tanaman inang pada ruang cukup beragam, mulai dari tanaman
terbuka hijau Kota Surabaya, Jawa Timur. hortikultura hingga tumbuhan
B. KAJIAN PUSTAKA nonbudidaya yang terdapat di hutan-
a. Ruang Terbuka Hijau hutan.4
Menurut Sandyohutomo, ruang
terbuka mencakup pengertian Ruang 3 Mulyono Sadyohutomo, Manajemen kota
Terbuka Hijau dan ruang terbuka lainnya dan wilayah: realita & tantangan (Bumi
Aksara, 2008).
4 Fatma Sukmawati, “Loranthaceae(Benalu),”
1 Sunaryo Sunaryo, “Identifikasi kerusakan Skripsi, diakses 10 April 2014,
tumbuhan di Kebun Raya Bali oleh benalu,” http://www.siafif.com/kuliah/sukma/semest
Jurnal Teknologi Lingkungan 8, no. 2 (2011). er%208/SKRIPSI_SUKMA/Loranthaceae/bah
2 Sunaryo. an%20benalu/lorantus_files/vischio_data/.
Jenis-jenis Benalu. . . | 87

C. METODE PENELITIAN dilakukan dengan menginventarisasi


a. Tempat dan Waktu Penelitian /mengamati obyek sesuai dengan
variabel yang diamati pada setiap unit
Penelitian dilakukan di Ruang sampel yang telah ditentukan sebagai
Terbuka Hijau (RTH) kota Surabaya berikut:
yang di bagi menjadi 5 (lima) A. Wilayah RTH di Surabaya
titik/lokasi penelitian, yakni Surabaya dipetakan menjadi lima, yaitu
Timur, Surabaya Barat, Surabaya wilayah Surabaya Pusat, wilayah
Selatan, Surabaya Utara, dan Surabaya Surabaya Utara, wilayah Surabaya
Pusat. Penelitian dilakukan dalam Timur, wilayah Surabaya Selatan,
waktu 3 bulan, dilaksanakan pada dan wilayah Surabaya Barat.
bulan September sampai bulan B. Masing-masing wilayah ditetapkan
Nopember tahun 2017. lima titik unit sampel dengan pola
diagonal.
b. Alat dan Bahan C. Dalam satu titik minimal terdapat
1. Alat 500 pohon tanaman yang
Adapun alat – alat yang digunakan memungkinkan menjadi inang
antara lain meliputi : benalu.
1. Kamera
2. Tangga aluminium
3. Meteran
4. Gunting
5. Pisau
6. Alat-alat tulis
7. Plastik spesiment
8. Label

2. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan
dalam penelitian adalah :
1. Tanaman benalu
2. Tanaman inang
Gambar 1 . Lokasi Penelitian Sumber Google Map

c. Jenis Penelitian Keterangan :


Penelitian ini menggunakan = Titik Surabaya Barat ( kawasan
metode jelajah, yaitu menjelajahi lokasi ruang terbuka hijau di perumahan Ciputra )
yang ditetapkan menjadi area/lingkup = Titik Surabaya Selatan ( ruang
penelitian.5 Data/pengukuran variabel terbuka hijau masjid Al-Akbar,
kompleks Gayung Sari, Wisma
Pagesangan, Wisma Menanggal,
5 E. A. Rugayah dan Praptiwi Widjaja,
Pedoman pengumpulan data keanekaragaman Menanggal Indah )
flora (Bogor: LIPI, 2004).
88| | Vol 2 No 2 Tahun 2017

= Titik Surabaya Pusat ( ruang keberadaan benalu pada tanaman


terbuka hijau Taman Apsari, Parameter Pengamatan
Taman Bungkul, Jl. Kombes Pol. M. Parameter pengamatan dalam
Duriyat, Kedungdoro, Jl. Tais penelitian ini dilakukan dengan
Nasution ) mengamati persebaran jenis-jenis benalu
= Titik Surabaya Timur ( ruang pada suatu tanaman di ruang terbuka
terbuka hijau Komplek ITS ) hijau Kota Surabaya, selanjutnya
= Titik Surabaya Utara ( ruang mengamati distribusi jenis benalu
terbuka hijau Tanjung Perak ) tersebut pada tanaman inang, benalu
mana yang paling sering ditemukan
D. Identifikasi Jenis Benalu
(dominan) parasit pada suatu tanaman
Setiap benalu yang ditemukan pada
inang. Kemudian dilakukan identifikasi
setiap pengamatan unit sampel
terhadap spesiman benalu tersebut.
diidentifikasi bersama dengan tanaman
inangnya. Pencatatan dilakukan terhadap
F. Analisis Data
setiap ciri morfologisnya. Untuk benalu
1. Analisis Data Distribusi/Sebaran
dan tanaman inang yang belum diketahui
Benalu
nama jenisnya maka dibuat koleksi
Untuk mengetahui pola sebaran
specimen herbarium untuk diidentifikasi
benalu pada Ruang Terbuka Hijau Kota
di Herbarium Bogoriense. Untuk
Surabaya digunakan Indeks Penyebaran
keperluan identifikasi maka penggunaan
Morisita (Morisita’s Index Dispersion),
buku Backer dan Bakhuizen van den
dengan menggunakan rumus sebagai
Brink6 dan Barlow7 masih cukup relevan.
berikut8 :
n ( ∑ x2 ) – n
E. Frekuensi kehadiran/keberadaan
Id =
parasit benalu pada tanaman
N ( N – 1)
ruang terbuka hijau
Pada setiap titik unit sampel (yang
Keterangan:
terdiri minimal 500 tanaman yang
Id : Indeks Penyebaran
memungkinkan menjadi inang benalu)
Morisita
dilakukan pengamatan dan iventarisasi
n : Jumlah unit pengambilan
dengan mencatat nama tanaman dan
contoh
∑ x2 : Jumlah individu tiap petak
contoh
6 Cornelis Andries Backer dan VAN DEN
BRINK BAKHUIZEN, “Flora of Java N : Jumlah individu total yang
(Spermatophytes only). Vol. 2. Angiospermae, diperoleh
families 111-160.,” Flora of Java Kriteria pola distribusi
(Spermatophytes only). Vol. 2. Angiospermae, dikelompokkan sebagai berikut :
families 111-160., 1965.
7 Bryan A. Barlow, “A revision of the

Loranthaceae of Australia and New Zealand,”


Australian journal of botany 14, no. 3 (1966): 8Nurdin Muhammad Suin, Metoda Ekologi
421–499. (Padang: Universitas Andalas, 2002).
Jenis-jenis Benalu. . . | 89

Id < 1 : Penyebaran spesies dilakukan dengan kunci


seragam atau beraturan identifikasi.
Id = 1 : Penyebaran spesies secara Pada hasil analisis pola distribusi
acak benalu pada ruang terbuka hijau kota
Id > 1 : Penyebaran spesies Surabaya, diketahui bahwa pola distribusi
berkelompok Loranthus Sp, Macrosolen cochinchinensis

Tabel 1. Pola distribusi benalu di ruang terbuka hijau kota Surabaya


Pola
No Jenis Benalu n N ∑X 2 id
Distribusi

258 271
1. Loranthus Sp 39 41,7 Berkelompok
7 8

Macrosolen cochinchinensis
2. 6 32 64 24,7 Berkelompok
(Lour.) van Tiegh

3. Henslowia frutescens .Champ. 1 90 299 11,2 Berkelompok

(Lour.) van Tiegh dan Henslowia


D. HASIL DAN PEMBAHASAN frutescens .Champ. pada setiap wilayah di
4.1. Distribusi/ Persebaran Benalu ruang terbuka hijau kota Surabaya
Pada Ruang Terbuka Hijau Kota berdasarkan perhitungan indeks morisita
Surabaya (IsM) adalah berkelompok dengan nilai id
> 1.
Pada Keseluruhan Ruang Terbuka
Pola distribusi berkelompok pada
Hijau kota Surabaya telah diidentifikasi 3
benalu tersebut berdasarkan atas
jenis benalu, 2 jenis benalu dari suku
persebarannya di masing-masing wilayah
Loranthaceae dan 1 jenis benalu dari
Ruang Terbuka Hijau kota Surabaya.
suku Crypteroniaceae yang memarasiti
Penyebaran berkelompok terjadi karena
39 jenis tanaman inang yang terdapat di
dipegaruhi oleh beberapa faktor
Ruang Terbuka Hijau kota Surabaya. Dari
misalnya, spesies benalu, jenis tumbuhan
suku Loranthaceae ditemukan jenis
inang, letak dan posisi benalu, iklim, dan
benalu yakni Loranthus Sp dan
faktor agen pembawa penyebaran biji
Macrosolen cochinchinensis (Lour.) van
benalu yang ada di masing-masing
Tiegh sedangkan dari suku
wilayah.
Crypteroniaceae juga ditemukan satu jenis
benalu yakni Henslowia frutescens
4.2. Identifikasi Jenis Benalu.
.Champ. Identifikasi spesies benalu
Identifikasi spesies benalu dilakukan
dengan kunci identifikasi.
90| | Vol 2 No 2 Tahun 2017

a. Kunci Identifikasi Jenis Benalu pertulangan menyirip dengan tulang


Untuk membantu dan lateral kadang-kadang melengkung,
mempermudah dalam pengenalan jenis- panjang tangkai daun 5-20 mm.
jenis benalu di ruang terbuka hijau kota Perbungaan tandan dengan 6-12 bunga,
Surabaya, berikut adalah kunci panjang sumbu perbungaan 10-35 mm.
identifikasi jenis benalu. Bunga dengan 1 braktea di pangkal,
a. Kelopak Mereduksi dengan bunga biseksual, diklamid; kelopak mereduksi;
dalam infloresensi bulir Loranthaceae mahkota bunga 5 merus, di bagian bawah
(Loranthus Sp) saling berpautan, agak menggelendut,
b. Kelopak berbentuk bintang dengan panjang 13-26 mm, menyempit
panjang 2-3mm ……………….… 2b membentuk leher, bagian ujung
menggada, mula-mula hijau kemudian
2. a. Mahkota sebagai tunas dewasa menjadi hijau kekuningan sampai kuning
panjang 1-1,5 cm dengan separuh orange atau merah orange, panjang
bagian bawah tabung 6-12 mm dan menggenta; benang
melebar…………………..…anthaceae sari 5, kepala sari panjang 2-5 mm dan
(Macrosolen cochinchinensis tumpul serta melekat pada bagian
(Lour.) van Tiegh pangkal (basifik); putik dengan kepala
b. Mahkota berbentuk labung dengan putik membintul. Buah bulat telur,
ujung berlepasan, panjang 2-3 cm panjang 10 mm dan lebar 6 mm. Berbiji
……………………...Crypteroniaceae ( satu, biji ditutupi oleh lapisan lengket.9
Henslowia frutescens .Champ.)
2. Macrosolen cochinchinensis (Lour.)
b. Deskripsi Benalu van Tiegh
1. Loranthus Sp

Gambar 3a. Gambar 3b.


Benalu Batang dan daun
Gambar 2b. Buah
Gambar 2a. Bunga Macrosolen Macrosolen
Loranthus Sp
Loranthus Sp cochinchinensis cochinchinensis
(Lour.) van Tiegh (Lour.) van Tiegh
Deskripsi
Perdu, hemiparasit, agak tegar, Deskripsi :
bercabang banyak, tinggi 0,5-1,5 m. Daun
agak berhadapan, bentuk bervariasi dari
9Tahan Uji, Sunaryo Sunaryo, dan Erlin
jorong lanset–agak bundar, panjang 6-13 Rachman, “Keanekaragaman jenis benalu
cm dan lebar 3-8 cm, pangkal menirus– parasit pada tanaman koleksi di Kebun Raya
membaji, ujung tumpul – agak runcing, Eka Karya, Bali,” Journal of Biological
Researches 13, no. 1 (2012): 1–5.
Jenis-jenis Benalu. . . | 91

M. cochinchinensis merupakan perdu Deskripsi :


yang bercabang banyak. Ranting dengan Habitat ; Terna, parasit, menahun,
ruas yang membesar. Daun bertangkai tinggi 30-60 cm. Batang ; bulai,
pendek, eliptis sampai bentuk lanset, percabangan banyak, kasar, hijau
kadang-kadang bulat telur, gundul 3,5-17 kecoklatan. Daun ; tunggal, tersebar,
kali 1,5-7 dengan ujung yang agak bentuk lonjong, asimetris, ujung dan
meruncing, serupa kulit, mengkilat. pangkal runcing, tepi rata, panjang,
Karangan bunga berbunga 5-7 di ketiak, panjang 5-10 cm, lebar 3-8 cm,
kadang-kadang dalam berkas pada ruas pertulangan sejajar, permukaan sedikit
yang tua. Tangkai bunga pendek. Tabung kasar, warna hijau. Bunga ; majemuk,
kelopak elipsoid, panjang lingkaran 3 mm, bentuk tandan, terletak di ketiak daun,
pinggiran mahkota sangat pendek. bunga sempurna, kelopak bentuk bintang,
Mahkota sebagai tunas dewasa 1-1,5 cm panjang 2-3 mm, hijau, dasar mahkota
panjangnya separuh bagian bawah bentuk labung, ujung berlepasan, panjang
melebar, di tengah dengan 6 sayap, di atas 2-3 cm, putih. Buah ; Kotak. bulat,
menyempit menjadi buluh sempit, berlckuk 3, diameter 1-2 cm, permukaan
berakhir ke dalam gada tumpul, kuning kasar, hijau. Biji ; Bentuk bulat, keras,
atau hijau kekuningan, coklat tua di atas diameter 5-8 mm, warna coklat. Akar ;
sayap, kuning sampai merah pada ujung. Serabut, berwarna kuning kecoklatan.10
Taju mahkota pada akhirnya melengkung
jauh kembali dan terpuntir. Bagian yang SIMPULAN
bebas dari benang sari panjangnya 3-5 Berdasarkan penelitian yang telah
mm. Kepala putik bentuk gada. Buah dilakukan di ruang terbuka hijau kota
bulat peluru, panjang 6 mm, akhirnya Surabaya dapat diperoleh simpulan
coklat violet tua. Tumbuh di atas berbagai sebagai berikut pada ruang terbuka hijau
jenis pohon.7 kota Surabaya telah diidentifikasi 2 jenis
benalu dari suku yang berbeda. Dari suku
3. Henslowia frutescens. Champ Loranthaceae benalu yang teridentifikasi
adalah Loranthus Sp dan Macrosolen
cochinchinensis (Lour.) van Tiegh,
sedangkan dari suku Crypteroniaceae
yang teridentifikasi adalah Henslowia
frutescens.Champ. Jenis benalu yang
mendominasi tingkat parasitasi pada
Gambar 4a. suatu tanaman inang adalah benalu jenis
Daun dan Gambar 4b. Loranthus Sp, dari suku Loranthaceae,
bunga Henslowia yang telah memarasiti 39 jenis tanaman
Henslowia frutescens Champ
frutescent.
Champ 10Warintek, “Henslowia Frutescens Champ,”
diakses 28 Januari 2014,
http://www.warintek.ristek.go.id/pangan_ke
sehatan/tanaman_obat/depkes/5-038.pdf.
92| | Vol 2 No 2 Tahun 2017

inang dengan jumlah 2.619 benalu pada Bali.” Journal of Biological


Ruang Terbuka Hijau kota Surabaya. Researches 13, no. 1 (2012): 1–5.
Inang yang rentan terhadap Loranthus Sp Warintek. “Henslowia Frutescens
didominasi oleh Pterocarpus indica. Champ.” Diakses 28 Januari 2014.
http://www.warintek.ristek.go.id/
DAFTAR PUSTAKA pangan_kesehatan/tanaman_obat/
Backer, Cornelis Andries, dan VAN DEN depkes/5-038.pdf.
BRINK BAKHUIZEN. “Flora of Java
(Spermatophytes only). Vol. 2.
Angiospermae, families 111-160.”
Flora of Java (Spermatophytes
only). Vol. 2. Angiospermae, families
111-160., 1965.
Barlow, Bryan A. “A revision of the
Loranthaceae of Australia and New
Zealand.” Australian journal of
botany 14, no. 3 (1966): 421–499.
Rugayah, E. A., dan Praptiwi Widjaja.
Pedoman pengumpulan data
keanekaragaman flora. Bogor:
LIPI, 2004.
Sadyohutomo, Mulyono. Manajemen kota
dan wilayah: realita & tantangan.
Bumi Aksara, 2008.
Suin, Nurdin Muhammad. Metoda Ekologi.
Padang: Universitas Andalas, 2002.
Sukmawati, Fatma.
“Loranthaceae(Benalu).” Skripsi.
Diakses 10 April 2014.
http://www.siafif.com/kuliah/suk
ma/semester%208/SKRIPSI_SUK
MA/Loranthaceae/bahan%20bena
lu/lorantus_files/vischio_data/.
Sunaryo, Sunaryo. “Identifikasi kerusakan
tumbuhan di Kebun Raya Bali oleh
benalu.” Jurnal Teknologi
Lingkungan 8, no. 2 (2011).
Uji, Tahan, Sunaryo Sunaryo, dan Erlin
Rachman. “Keanekaragaman jenis
benalu parasit pada tanaman
koleksi di Kebun Raya Eka Karya,

You might also like