You are on page 1of 36

Penyusunan Indikator

Puskesmas

Albert Maramis
Ringkasan dan Jawaban
Pertanyaan
Meeting Surveior
24 Januari 2021
Albert Maramis

Meeting Surveior 31 Januari 2021


Dimensi Mutu
Zeithaml, Parasuraman and
Dimensi Mutu Berry’s
Five SERVQUAL dimensions:
• Ada banyak model Dimensi Mutu • TANGIBLES-Appearance of physical
facilities, equipment, personnel, and
communication materials
David Garvin, 1987: • RELIABILITY-Ability to perform the
1. Performance promised service dependably and
2. Features accurately
3. Reliability • RESPONSIVENESS-Willingness to
4. Durability help customers and provide prompt
5. Conformance service
6. Serviceability • ASSURANCE-Knowledge and
7. Aesthetics courtesy of employees and their ability
8. Perceived Quality to convey trust and confidence
• EMPATHY-Caring, individualized
attention the firm provides its
customers

Handoyo DA, 2020: 9 Dimensions of Product


Quality
Dimensi Mutu Pelayanan Kesehatan
Institute of Medicine (IOM) WHO, 2006: Quality of care: a process for making
• Safe: Avoiding harm to patients from the care that is strategic choices in health system
intended to help them. • Effective
• Effective: Providing services based on scientific • Efficient
knowledge to all who could benefit and refraining from • Accessible
providing services to those not likely to benefit (avoiding • Acceptable/Patient-centered
underuse and misuse, respectively). • Equitable
• Patient-centered: Providing care that is respectful of and • Safe
responsive to individual patient preferences, needs, and
values and ensuring that patient values guide all clinical Kemenkes:
decisions. • Efektif (effective)
• Timely: Reducing waits and sometimes harmful delays • Keselamatan pasien (safe)
for both those who receive and those who give care.
• Berorientasi kepada pasien (people-centred)
• Efficient: Avoiding waste, including waste of equipment,
supplies, ideas, and energy. • Tepat waktu (timely)
• Equitable: Providing care that does not vary in quality • Efisien (efficient)
because of personal characteristics such as gender, • Adil (Equitable)
ethnicity, geographic location, and socioeconomic status. • Terintegrasi (Integrated)
Indikator & Dimensi Mutu
• Tiap indikator dapat terkait dengan
satu atau lebih dimensi mutu
• Tidak harus semua dimensi mutu
terpenuhi oleh satu indikator (Juga
sangat sulit)
• Dipilih dimensi mutu yang terkait
langsung
Catatan
• Sebelum ada ketetapan bahwa harus menggunakan Dimensi Mutu
yang mana, puskesmas dipersilakan menetapkan dimensi mutu yang
dipedomani → dengan dasar rujukan yang jelas
Indikator
Dipilih
indikator/-
indikator mutu
yang
merupakan
representasi
dari mutu
Pelayanan KIA: pelayanan KIA
(Sekian banyak
indikator
pelayanan KIA)
Dipilih indikator
mutu prioritas
untuk
peningkatan/
perbaikan mutu
pelayanan KIA

Kuntjoro T, 2021
Indikator
Mutu
Prioritas Unit

Untuk
peningkatan/
perbaikan mutu
pelayanan unit

Indikator
Pelayanan Unit
Indikator
Mutu Unit
(ada banyak
indikator) Merupakan
representasi
dari mutu
pelayanan unit

Modifikasi dari Kuntjoro T, 2021


Permasalahan Kesehatan di
Wilayah Kerja Puskesmas

INDIKATOR MUTU
PRIORITAS PUSKESMAS

Indikator Indikator Indikator


Mutu Prioritas Mutu Prioritas Mutu Prioritas
pelayanan pelayanan pelayanan

Indikator mutu Indikator mutu Indikator Mutu


Pelayanan Pelayanan Pelayanan
Sumber Ide Indikator

Pencapaian Visi Korporat Penyediaan layanan

Finansial Kepatuhan

Insiden, komplain dan


SDM
tuntutan hukum

Reputasi Sarana dan Prasarana


Indikator dari Standar Akreditasi Bab I
Stan
No. Indikator pengukuran
-dar
Pengembangan layanan sesuai dengan kebutuhan dan harapan masyarakat (dapat disesuaikan
1.1.1 1
dengan hasil survei dalam 3 tahun terakhir)
1 Survei kepuasan pelanggan
1.1.2
2 Tindak lanjut hasil survei kepuasan pelanggan
1 Realisasi program perencanaan
1.1.4 2 Efisiensi anggaran
3 Pencapaian target perencanaan
1 Kesesuaian jadwal pelaksanaan kegiatan puskesmas
1.2.4
2 Kesesuaian pelaksanaan dengan rencana kegiatan puskesmas
1 Hasil evaluasi kesesuaian pemberian informasi dengan kebutuhan
1.2.5
2 Hasil evaluasi konsistensi pemberian informasi kepada pasien maupun pihak terkait
1.2.6 1 Hasil evaluasi thd tindak lanjut keluhan/umpan balik
1 Penilaian kinerja kepala unit – Indeks kinerja individu
1.3.1
2 Penilaian kinerja unit – Indeks kinerja unit
Ketepatan waktu pelaporan penilaian kinerja dan tindak lanjut kepada Dinas Kesehatan
1.3.2 1
Kabupaten/Kota
Indikator dari Standar Akreditasi Bab IV
Standar No. Indikator pengukuran
4.2.1 1 Evaluasi pelaksanaan kegiatan UKM Puskesmas
4.2.2 1 Evaluasi tentang pemberian informasi kepada sasaran, lintas program, dan lintas sektor terkait
4.2.3 1 Evaluasi terhadap akses
4.2.4 1 Evaluasi ketepatan waktu, sasaran, dan tempat pelaksanaan kegiatan UKM
4.3.1 1 Indikator pencapaian kinerja UKM

UNTUK SETIAP PROGRAM UKM


Indikator dari Standar Akreditasi Bab VII
Stan-
No. Indikator pengukuran
dar
7.1.1 1 Hasil survei kepuasan pasien
7.1.2 1 Evaluasi penyampaian informasi di tempat pendaftaran
7.1.5 1 Kepatuhan melakukan identifikasi hambatan bahasa, budaya, kebiasaan, dan penghalang lainnya
7.2.1 1 Kelengkapan dan ketepatan pengkajian awal klinis – termasuk kesesuaian petugas yang
7.2.2 melakukan pengkajian awal
7.3.1
7.2.3 1 Kepatuhan pelaksanaan triage
2 Kepatuhan pelaksanaan rujukan kasus (juga 7.5.1)
7.3.2 1 Pengelolaan alat steril sesuai standar
7.4.1 1 Hasil audit klinis untuk menilai kesesuaian layanan klinis dengan rencana terapi/asuhan
(berdasarkan pedoman pelayanan klinis – 7.6.1)
7.4.3 1 Pemantauan kondisi klinis pasien – melalui SOAP
2 Pendidikan dan penyuluhan pasien dan keluarga (juga sesuai dengan 7.8.1)
7.4.4 1 Evaluasi pelaksanaan informed consent
Indikator dari Standar Akreditasi Bab VII
Stan-
No. Indikator pengukuran
dar
7.5.2 1 Penyampaian informasi rujukan kepada keluarga yang meliputi alasan, tujuan, dan waktu
rujukan
7.5.3 1 Kelengkapan dan ketepatan pengisian resume klinis – kondisi pasien, prosedur dan tindakan
klinis (termasuk pengobatan yang telah diberikan), kebutuhan tindak lanjut
7.5.4 1 Pemantauan kondisi pasien selama rujukan
2 Kesesuaian petugas yang mendampingi proses rujukan (disesuaikan dengan kondisi pasien)
7.6.2 1 Kepatuhan pelaksanaan kewaspadaan universal
7.6.3 1 Kepatuhan prosedur pemberian obat dan/atau cairan intravena
7.6.5 1 Pelaksanaan manajemen keluhan
7.7.1 1 Pelaksanaan anestesi lokal dan sedasi di puskesmas
7.7.2 1 Pelaksanaan kajian sebelum dilakukan pembedahan (asesmen pra bedah)
2 Penyampaian edukasi/informasi pada pasien/keluarga sebelum pembedahan
3 Informed consent pembedahan
4 Dokumentasi laporan operasi/tindakan pembedahan
5 Pemantauan status fisiologis pasien selama dan setelah pembedahan
Indikator dari Standar Akreditasi Bab VII
Stan-
No. Indikator pengukuran
dar
7.9.1 1 Pengelolaan diit pasien (pemesanan, edukasi)
7.9.2 1 Penyiapan makanan
2 Distribusi makanan sesuai jadwal dan tepat
7.9.3 1 Kepatuhan pengkajian awal risiko nutrisi
2 Proses integrasi → tergantung dokumen yang dimiliki → care plan
3 Pemantauan pelaksanaan asuhan gizi – misalnya %asupan
4 Respons terhadap asuhan gizi
7.10.1 1 Kesesuaian kriteria pemulangan pasien
2 Umpan balik pasien dan keluarga terkait proses layanan
7.10.2 1 Pemberian informasi tentang tindak lanjut layanan (termasuk bila dirujuk) → dokumentasi
discharge plan
2 Pemahaman pasien terhadap proses edukasi
7.10.3 1 Persetujuan (informed consent) rujukan
Pemetaan INDIKATOR MUTU DI PUSKESMAS
➢ Indikator Mutu Prioritas Puskesmas
Indikator ini dirumuskan berdasarkan prioritas masalah kesehatan yang ada di wilayah
kerja yang akan dilakukan perbaikan → upaya perbaikannya didukung KMP, UKM, UKP
➢ Indikator Mutu yang menjadi representasi mutu Puskesmas:
• Indikator Nasional Mutu Puskesmas (indikator terpilih yang mewakili mutu pelayanan
puskesmas secara keseluruhan)
• Indikator dari PISPK, Indikator dari SPM
• Indikator Sasaran Keselamatan Pasien (SKP) pada level puskesmas
• Indikator Mutu terkait PPI pada level puskesmas
➢ Indikator Mutu untuk masing-masing pelayanan
• Indikator Mutu yang merupakan representasi mutu unit kerja/pelayanan tsb.
• Indikator Mutu Prioritas masing-masing unit kerja/program yang capaiannya tidak
tercapai (atau berpeluang untuk ditingkatkan)
• Indikator Sasaran Keselamatan Pasien (SKP) yang sesuai untuk pelayanan tsb.
• Indikator Mutu terkait PPI yang sesuai dengan pelayanan tsb.
Pertimbangan dalam memilih indikator yang
prioritas untuk menilai kinerja pelayanan
• Dipersyaratkan peraturan perundangan
• Dipersyaratkan pemilik (pertanggung jawaban)
• Dipersyaratkan customer
• High risk, High cost, High volume, Bad performance/ Problem
prone
• Konsensus
• Ketersediaan data
Jangan
dijadikan
indikator
• Jelas → spesifik → tidak ambigu

• Bahasa negatif vs positif

• Bentuk kualitatif – N / D vs Angka


Pertimbangan
lain… • Bisa diukur

• Subjektif vs objektif;

• Observasi vs penelusuran dokumentasi


Profil Indikator (Kamus Indikator)
1. Judul/Nama indikator 13. Sampel
2. Dasar Pemikiran/Alasan memilih 14. Penyajian data/rencana analisis
3. Dimensi Mutu 15. Wilayah pengamatan*
4. Tujuan 16. Desain/Metode pengumpulan data
5. Definisi operasional 17. Penanggung jawab indikator
6. Jenis indikator 18. Pengumpul data indikator
7. Satuan pengukuran 19. Frekuensi pengumpulan data
8. Numerator 20. Periode pelaporan
9. Denominator 21. Rencana penyebaran hasil capaian*
10. Formula/Rumus 22. Instrumen/Formulir pengumpulan
11. Kriteria data
12. Sumber data 23. Target capaian

* Tambahan dari slide paket Lihat file Kamus Indikator_Form_AM.xlsx


Bad Performance: Capaian tahun 2019: 60%
Diisi dengan nama indikator High Risk: Penilaian awal risiko jatuh perlu dilakukan untuk menghindari insiden jatuh
High Volume: Terdapat >1000 pasien rawat jalan setiap bulannya
Contoh:
• % Kelengkapan pengkajian risiko Diisi dengan alasan mengapa indikator tersebut dipilih.
jatuh pasien rawat jalan
• Angka kejadian infeksi daerah Berupa deskripsi dari:
operasi (IDO) • high risk: risiko jika tidak tercapai atau tidak dimonitor
• Proporsi peserta penyuluhan yang • high cost: risiko biaya yang harus dikeluarkan jika tidak tercapai atau tidak
meningkat pengetahuannya dimonitor
• high volume: populasi
• bad performance: capaian indikator tersebut pada periode sebelumnya

Diisi (dicentang) dengan dimensi mutu yang terkait langsung; bisa lebih dari satu
Contoh Definisi Operasional:

Pengkajian dikatakan lengkap jika: identitas pasien terisi lengkap, hasil skoring untuk setiap poin yang
dinilai terisi, dan terdapat tanda tangan serta nama petugas yang melakukan penilaian.

Kelengkapan penilaian risiko jatuh pasien rawat jalan adalah terisinya dengan lengkap dokumentasi
risiko jatuh pada pasien rawat jalan dengan metode modifikasi get up and go test.

Diisi dengan tujuan indikator Penjelasan detil tentang bagian-bagian indikator untuk mengurangi
tersebut ditetapkan peluang bias

Diisi (dicentang) dengan jenis indikator yang terkait


Numerator/Pembilang:
Bagian atas dari sebuah pecahan; merupakan Sebagian dari
Denominator/Penyebut
Misalnya: Jumlah bumil peserta kelas ibu hamil yang meningkat
Satuan dari indikator tersebut, pengetahuannya tentang tanda-tanda risiko kehamilan
contoh:
• Persen Denominator/Penyebut:
• Permil Bagian bawah dari sebuah pecahan. Jumlah keseluruhan yang diamati.
• Per 1000 hari kateter Misalnya:
Jumlah seluruh bumil peserta kelas ibu hamil

Rumus = Pembilang dibagi Penyebut Dikali Konstanta

Jumlah bumil peserta kelas ibu hamil yang meningkat pengetahuannya


tentang tanda-tanda risiko kehamilan
X 100
Jumlah seluruh bumil peserta kelas ibu hamil
Karakteristik spesifik pemilihan subjek dari populasi target yang akan diukur

Contoh:
1. Seluruh pasien rawat jalan

Menghilangkan/mengeluarkan subjek yang memenuhi kriteria inklusi dari pengukuran


karena berbagai sebab

Contoh:
1. Pasien yang mempunyai risiko tinggi jatuh dan tidak perlu dikaji risiko jatuhnya
(Pasien anak < 12 tahun, pasien di ruang intensif, pasien pasca operasi dan prosedur
invasif selama dalam pengaruh sedasi, pasien pasca prosedur mata)
Sumber data dapat diperoleh dari:
1. Rekam Medik/EHR 3. Catatan Data 5. Survei
2. Observasi 4. Pelaporan 6. dll.

Melakukan Sampling? 2. Systematic Random Sampling


Tidak → Seluruh populasi dinilai →Memilih 1 sampel pertama secara random, kemudian
Ya→ Cara pengambilan sampel sampel berikutnya dipilih berdasarkan interval tertentu
Contoh: Untuk mengambil 100 sampel dari 1000 populasi,
Metode sampling: maka intervalnya adalah 1000/100 = 10
1. Simple Random Sampling
→ Memilh secara acak dari populasi yang sudah ada pada 3. Convenience Sampling
suatu waktu (Biasanya dengan pengundian sederhana →Sampel dipilih berdasarkan ketersediaan dan
atau dengan random number generator). kemudahan untuk diakses
Besar Sampel
• Jika total populasi (n) ≥ 640, sampel yang diambil adalah 128 sampel
• Jika “n”= 320-639, sampel yang dinilai adalah 20% dari total populasi
• Jika “n”= 64-319, sampel diambil 64 sampel
• Jika “n”= <64, sampel yang dinilai adalah 100% atau seluruh populasi
dinilai

• Penetapan besar sampel dapat menggunakan berbagai literatur


lainnya yang dapat dipertanggungjawabkan dasar penetapannya.

Richard A. Wright MD. Mph, JCI Consultant


Mengubah data yang dikumpulkan menjadi informasi yang berguna untuk
menentukan langkah tindak lanjut pemecahan masalah dan membuat
keputusan

Menampilkan data untuk


Menampilkan data
membandingkan beberapa
dari waktu ke waktu Proporsi
kategori
Tempat/Area Pengukuran Indikator

Contoh:
Semua ruang rawat jalan

Retrospektif
→ Audit dengan telaah dokumen, catatan data, rekam Concurrent
medik, dll. → Observasi saat kegiatan sedang berlangsung

Contoh: Contoh:
• Kelengkapan Penilaian Awal Risiko Jatuh Pasien Kepatuhan cuci tangan petugas
Rawat Jalan Kepatuhan penggunaan APD
• Pemenuhan 10T pada ANC
Nama pihak/unit kerja penanggung jawab indikator
(pengelola data, analisis dan tindak lanjut)

Contoh untuk SKP 6: PJ UKP

Nama pihak/unit yang mengumpulkan data (sumber


pengumpulan data)

Contoh untuk SKP 6: IGD, Poli Gigi, Poli Umum, Poli KIA
Waktu pengumpulan data:
harian/bulanan/triwulan/semesteran/tahunan

Waktu pelaporan data ke Tim Pengelola Data/ Unit Mutu:


bulanan/triwulan/semesteran/tahunan
Tentukan terlebih dahulu, siapa saja yang akan mendapatkan manfaat dan
memerlukan informasi data indikator tersebut untuk upaya penjaminan
mutu secara terus menerus

Contoh:
SKP 6 →
Internal unit rawat jalan dan Bidang Keperawatan: Performance Board setiap 3
bulan, rapat internal setiap bulan
Pimpinan: Kapuskes setiap 3 bulan (triwulanan)
Diisi dengan nama formulir pengumpulan data

Berdasarkan pada Jika targetnya membandingkan dengan eksternal,


1. Capaian data sebelumnya perlu disertakan keterangan bagaimana proses
2. Ketetapan yang diturunkan – SPM pengumpulan dan pelaporan data sumber eksternal,
3. Internal dan External Benchmarking: dan jika data tersebut diperbaharui, apakah waktunya
• Literatur/referensi sesuai.
• Dengan standar-standar yang ada
• Praktik-praktik yang diinginkan
4. Sumber daya yang dimiliki
Melibatkan tenaga profesi kesehatan terkait
Validasi Data
Tujuan Validasi untuk menjamin data indikator akurat/sahih, agar
dapat digunakan untuk dasar pengambilan keputusan, perubahan
kebijakan, perbaikan dan memberikan informasi pada masyarakat
Kapan Validasi dilakukan, jika:
• terdapat indikator baru yang diterapkan untuk menilai mutu pelayanan
• terdapat indikator mutu yang akan ditampilkan kepada masyarakat melalui
media informasi yang ditetapkan
• terdapat perubahan pada metode pengukuran yang ada, antara lain:
perubahan numerator atau denominator, perubahan metode pengumpulan,
perubahan sumber data, perubahan subjek pengumpulan data, perubahan
definisi operasional dari indikator.
Terima Kasih
Albert Maramis
08158959009
almarams@indo.net.id

You might also like