Professional Documents
Culture Documents
1, February 2020
ORIGINAL ARTICLE
GAMBARAN PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP TERJADINYA
DIARE PADA BALITA DI WILAYAH LINGKUNGAN I,II,III,IV,
DAERAH ALIRAN SUNGAI , KELURAHAN AUR, KECAMATAN
MEDAN MAIMUN, MEDAN
Dicca Brentazzoly br. Tarigan*1, Chardito Renaldi Siburian2, Dhea Sandhes Barus3,
Angelina4, Masdalena5
1,2,3,4,5
Fakultas Kedokteran Universitas Prima Indonesia
*Corresponndent author: diccatarigan98@gmail.com
ABSTRAK
Latar Belakang: Diare merupakan suatu kondisi dimana seseorang
mengalami buang air besar dengan frekuensi sebanyak 3 atau lebih per hari
Kata Kunci: dengan konsistensi tinja dalam bentuk cair. Ini biasanya merupakan gejala
Diare, Bakteri, Virus, infeksi saluran pencernaan. Diare adalah penyebab umum pada tingkat
Parasit, Lingkungan, Balita kematian yang terjadi di negara berkembang, tingkat penyebab pertama
kematian balita (di bawah lima tahun) di seluruh dunia dan dimana tingkat
penyebab kedua kematian bayi di seluruh dunia. Penyakit ini dapat
disebabkan oleh berbagai bakteri, virus dan parasit. Infeksi menyebar melalui
makanan atau air minum yang terkontaminasi. Selain itu, dapat terjadi dari
orang ke orang sebagai akibat buruknya kebersihan diri dan
40
Medical and Health Science Journal, Vol.4., No.1, February 2020
diare tiap tahun dari tahun 2013 sampai 2016 sepanjang waktu dan masa serta memegang
dengan disertai peningkatan CFR (Case peranan penting dalam proses terjadinya
Fatality Rate). Data Kementrian Kesehatan penyakit pada masyarakat terutama diare.
Indonesia (2016) menyatakan, jumlah kasus Contoh, kekurangan persediaan air bersih
diare yang ditangani instansi di Indonesia terutama dalam musim kemarau dapat
menurun tiap tahunnya. Pada tahun 2016 menimbulkan penyakit diare dimana-mana.7
penderita diare di Indonesia yang ditangani Faktor pertama dan Kedua akan selalu
sebanyak 46,4% dari jumlah penderita diare berinteraksi dengan perilaku manusia. Diare
keseluruhan yang tercatat berjumlah 6.897.463 pada anak menjadi sebuah masalah yang
orang.5 seharusnya dapat dicegah dan ditangani secara
Berbagai jenis penyakit, diare masih cepat dan benar. Peran masyarakat sangat
dominan di Kota Medan. Berdasarkan data penting dan akan berkaitan pada pencegahan
dari Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera kejadian penyakit diare ini. Peran masyarakat
Utara 2017, didapatkan kasus diare lebih terutama sebagai pengasuh dengan balita
tinggi dengan 10.225 kasus dibandingkan sangat memiliki peran yang sangat penting
dengan penyakit lainnya.5 Dari sekitar dalam melakukan pencegahan penyakit diare
2.229.408 total penduduk Kota Medan, ini. Persepsi masyarakat yang salah akan
diperkirakan bahwa 26.025 diantaranya telah pandangan penyakit yang telah diderita oleh
menderita diare, hal perkiraan ini dihitung sang anak akan bisa berdampak dan
dengan berdasarkan angka morbiditas berpengaruh pada tindakan masyarakat dalam
(kesakitan) diare nasional tahun 2016, yaitu melakukan pencegahan terhadap kejadian
270/1000 jumlah penduduk. Angka perkiraan penyakit diare tersebut.8 Salah satu pencegahan
jumlah kasus dapat dijadikan sebagai target diare secara sederhana pada balita yang dapat
cakupan layanan kasus diare.6 dipraktekkan dan dilakukan masyarakat yaitu
Diare pada balita berkaitan dengan menggunakan sabun saat mencuci tangan agar
faktor perilaku yang menyebabkan penyebaran tangan tetap steril.9
kuman, terutama yang berhubungan dengan Dalam tindakan pencegahan yang
interaksi perilaku ibu dalam mengasuh anak dilakukan oleh beberapa ibu sangat kurang
dan faktor lingkungan dimana anak tinggal. terutama kurang peduli dalam memperhatikan
Pertama, faktor perilaku sebagai tingkat saat melakukan pemberian ASI pada balita, air
pertama yang sering terjadi sebagai yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari
penyebabnya yaitu terjadinya penyebaran serta kurangnya kebiasaan mencuci tangan
kuman dan terjadinya peningkatan kejadian sebelum dan sesudah melakukan kegiatan, dan
diare pada balita dan bayi yaitu tidak juga terutama ketika tangan yang masih kotor
melakukan pemberian ASI ekslusif secara saat memberikan makan anaknya, sesudah
teratur pada bulan pertama kehidupan balita, buang air besar dan buang air kecil tidak
botol susu tidak dibersihkan dengan bersih, mencuci tangan, membuang sampah
makanan disimpan disembarangan tempat, air sembarangan. 9
minum yang digunakan tidak steril, tidak Kebiasaan berhubungan berat dengan
melakukan cuci tangan saat memasak, makan, perilaku. Perilaku manusia pada akhirnya
menyuapi balita, sesudah buang tinja, sesudah merupakan suatu aktivitas dari manusia itu
membuang tinja balita dan bayi, serta sering sendiri. Perilaku merupakan apa yang
membuang tinja disembarangan tempat. dikerjakan oleh organisme tersebut, baik yang
Kedua, faktor lingkungan sebagai tingkat dapat diamati secara langsung atau secara tidak
kedua yaitu pengunaan sarana air bersih dalam langsung.9
kehidupan sehari-hari dan kebiasan melakukan Sehingga situasi seperti ini masih
pembuangan tinja. Lingkungan sangat tergolong tinggi terutama di Kota Medan
berinteraksi secara konstan dengan manusia terhadap terjadinya diare yang masih
41
Medical and Health Science Journal, Vol.4., No.1, February 2020
42
Medical and Health Science Journal, Vol.4., No.1, February 2020
43
Medical and Health Science Journal, Vol.4., No.1, February 2020
dan penyuluhan yang didapatkan di belum bisa terwujud secara otomatis dalam
lingkungan tersebut. Sehingga informasi melakukan suatu tindakan. Supaya
maupun pengetahuan yang sudah didapatkan terwujudnya sikap tersebut menjadi hal nyata
dapat diketahui dari mana asal dan sumbernya. diperlukan faktor pendukung atau hal yang
Walaupun sudah masuk kategori baik memungkinkan, yaitu fasilitas. Setelah
tetap diharapkan upaya peningkatan seseorang sudah dapat mengetahui suatu
pengetahuan dengan lebih meningkatkan rangsangan yaitu objek kesehatan, lalu
kegiatan penyuluhan terutama diare dan selanjutnya dilakukan pengadaan penilaian
perilaku hidup bersih dan sehat yang dapat maupun pendapat pada apa yang sudah dilihat
dilakukan bersama-sama serta didampingi oleh dan diketahui, dan proses yang dapat
petugas kesehatan agar dapat menambah diharapkan maka seseorang tersebut akan
wawasan yang lebih luas dan mudah dapat melaksakan dan melakukan apa yang
memahami serta melakukan setiap tindakan disikapinya maupun yang diketahui ( yang
dengan baik dan benar untuk menghindari dinilai baik).10
terjadinya penyakit terutama diare pada balita.
Tindakan
Sikap Berdasarkan Tabel 3, distribusi tindakan
Berdasarkan Tabel 2, distribusi sikap masyarakat diketahui bahwa tindakan yang
masyarakat diketahui bahwa sikap yang didapatkan sudah sesuai dalam perilaku
didapatkan sudah sesuai dalam perilaku masyarakat karena hasil yang didapatkan
masyarakat karena hasil yang didapatkan mendapatkan kategori baik dengan frekuensi
mendapatkan kategori baik dengan frekuensi yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang
yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak baik.
tidak baik. Menurut Notoatmodjo (2011) tindakan
Sikap masyarakat terutama ibu balita seseorang terutama ibu balita yang dapat
merupakan tingkat kesatuan yang dapat bertindak maupun melakukan perilaku baik
menurunkan frekuensi angka kesakitan diare tanpa terlebih dahulu mengetahui apa makna
terutama pada balita. Jika terjadi diare pada rangsangan yang sudah diterima, dengan
balita tetapi sikap terhadap skill ibu sebutan lain tindakan seseorang tidak
mendukung, jadi balita yang mengalami diare selamanya harus didasarkan oleh pengetahuan
tidak mengalami dehidrasi baik ringan,sedang maupun sikap.10
maupun berat dan angka kesakitan maupun Dari hasil penelitian yang sudah
kematian pada diare dapat menurun dan dilakukan di wilayah lingkungan
berkurang. I,II,III,IV,Kelurahan Aur,Kecamatan Medan
Menurut Notoatmodjo (2011) perilaku Maimun,Medan, menunjukkan bahwa perilaku
baru yang diterima melalui proses ibu yang mempunyai balita dalam tingkat
(awareness,interest, evaluation, trial dan pengetahuan, tingkat sikap maupun tingkat
adoption) didasarkan oleh tingkat tindakan sangat berpengaruh dan berdampak
pengetahuan, tingkat kesadaran dan tingkat bagi balita yang mengalami diare. Perilaku ini
sikap yang positif, maka perilaku itu akan sangat memicu akan terjadinya diare jika tidak
terjaga bertahan. Hasil penelitian yang memahami dan menerapkan sebelum dan
didapatkan memang sikap masyarkat terutama sesudah makan lupa mencuci tangan,
pada ibu balita ini sudah masuk kategori baik kebersihan lingkungan yang tidak terjaga
tetapi masih ada didapatkan balita yang terutama dibagian kondisi kamar mandi dan
mengalami diare.10 jamban, tempat bermain anak yang kurang
Sikap yang sudah baik saja belum tentu steril, air bersih yang dikelola tidak steril,
dapat dan cukup untuk mengubah perilaku diri makanan yang diolah tidak dimasak sempurna,
sendiri apalagi seseorang dan sebuah sikap sampah dan tinja dibuang di sembarangan
44
Medical and Health Science Journal, Vol.4., No.1, February 2020
tempat. Berdasarkan hasil yang sudah Maimun, Medan, maka peneliti akan
didapatkan bahwa diperoleh perilaku menyampaikan hal-hal sebagai berikut :
masyarakat terutama ibu yang mempunyai 1. Pada masyarakat , hasil penelitian ini akan
balita dalam penelitian ini masuk dalam dapat bermanfaat dan serta meningkatkan
kategori golongan baik karena lebih tinggi perilaku masyarakat terutama pada Ibu
frekuensinya dibandingkan dengan kategori yang mempunyai balita dan dapat
yang tidak baik, namun saat penelitian masih memahami serta membuka diri untuk
dijumpai beberapa ibu balita dimana balitanya menerima dan menerapkan informasi yang
didapatkan mengalami diare karena tidak tahu diberikan tentang pencegahan diare pada
apakah ibu balita tersebut benar-benar balita.
menerapkan perilaku tersebut dengan baik dan 2. Terkhusus bagi tenaga kesehatan, dari hasil
benar atau mengabaikan semua ini seakan- penelitian ini dapat dijadikan sebagai
akan semuanya baik-baik saja. informasiuntukprogram-program
penyuluhan untuk wilayah-wilayah
KESIMPULAN berikutnya.
Berdasarkan hasil penelitian yang sudah 3. Bagi Institusi Pendidikan dari hasil
dilakukan oleh peneliti mengenai Gambaran penelitian ini dapat digunakan sebagai
Perilaku Masyarakat terhadap terjadinya Diare sumber referensi maupun bacaan untuk
pada Balita di wilayah Lingkungan I,II,III,IV, penelitian selanjutnya terkhususnya
Daerah Aliran Sungai, Kelurahan Aur, mengenai tentang diare pada balita.
Kecamatan Medan Maimun, Medan : 4. Bagi peneliti selanjutnya dapat
a) Persensi tingkat pengetahuan masyarakat mengembangkan dan menggunakan lebih
terutama pada ibu balita tentang perilaku banyak sampel serta kuesioner dan variabel
terhadap terjadinya diare pada balita untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat
adalah didapatkan dengan tingkat sesuai harapan.
pengetahuan kategori baik dengan
frekuensi didapatkan lebih tinggi. DAFTAR PUSTAKA
b) Persensi tingkat sikap masyarakat terutama 1. World Health Organization. Country Office
pada ibu balita tentang perilaku terhadap for Indonesia Pedoman pelayanan
terjadinya diare pada balita adalah kesehatan anak di rumah sakit rujukan
didapatkan dengan tingkat sikap kategori tingkat pertama di kabupaten/ WHO ;
baik dengan frekuensi didapatkan lebih alihbahasa, Tim Adaptasi Indonesia.-
tinggi. Jakarta : WHO Indonesia,2008.
c) Persensi tingkat tindakan masyarakat 2. Diare Balita: Suatu Tinjauan dari Bidang
terutama pada ibu balita tentang perilaku Kesehatan Masyarakat / oleh Oksfriani
terhadap terjadinya diare pada balita adalah Jufri Sumampouw, dkk..—Ed.1, Cet. 2--
didapatkan dengan tingkat tindakan Yogyakarta: Deepublish, Agustus 2017.
kategori baik dengan frekuensi didapatkan 3. Katalog Dalam Terbitan Kementerian
lebih tinggi. Kesehatan RI Indonesia. Kementerian
d) Kepedulian Pengetahuan,Sikap, Tindakan Kesehatan. Pusat Data dan Informasi Profil
Masyarakat yaitu Ibu Balita berdasarkan Kesehatan Indonesia Tahun 2011,--
frekuensi tergolong baik, sudah tahu mana Jakarta : Kementerian Kesehatan RI. 2012
yang lebih baik dilakukan dan yang tidak 4. Kementerian Kesehatan Republik
baik dilakukan tapi tidak tahu apakah Indonesia. 2011. Situasi Diare di Indonesia.
benar-benar diterapkan atau tidak. Jakarta: Buletin Jendela Data dan Informasi
Dari hasil yang sudah dilakukan peneliti Kesehatan.
wilayah Lingkungan I,II,III,IV, Daerah Aliran 5. Badan Pusat Statistik Sumatera Utara.
Sungai, Kelurahan Aur, Kecamatan Medan 2017. Jumlah Kasus HIV/AIDS, IMS,
45
Medical and Health Science Journal, Vol.4., No.1, February 2020
46