You are on page 1of 15

FORMULASI PERMEN JELLY DARI DAUN BOBORONGAN

(HYPTYS BREVIPES)

NASKAH PUBLIKASI

SITI NURHIDAYAH
M17030020

PEROGRAM STUDI D-III FARMASI


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MADANI
YOGYAKARTA
2020
LEMBAR PENGESAHAN
NASKAH PUBLIKASI
Formulasi Permen Jelly dari Daun Boborongan (Hyptys Brevipes)

Oleh:
SITI NURHIDAYAH
M17030020

Telah mendapatkan persetujuan untuk dipublikasikan pada tanggal:


5 Oktober 2020

Menyetujui:
Pembimbing I Pembimbing II

Maulana Tegar A.N, M.Sc., Apt. Arviani, M.Si.


NIK 03180991190020 NIK 03.090.986.170.018

Mengetahui,
Ketua Program Studi DIII-Farmasi
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Madani Yogyakarta

Maulana Tegar A.N, M.Sc., Apt.


NIK 03180991190020
FORMULASI PERMEN JELLY DARI DAUN BOBORONGAN
(HYPTYS BREVIPES)
Siti Nurhidayah, Maulana Tegar Aditya Nugraha, Arviani
Program Studi DIII-Farmasi, STIKes Madani Yogyakarta

ABSTRACT

Indonesia is the country with the second largest tropical forest in the world,
and has a high diversity of plants which from that diversity is stored the potential
of efficacious plants that can be excavated and utilized further. Based on the
literature research one of the plants used as a folk remedy is boborongan weed.
Empirically boborongan has properties as a postpartum drug, whitish medicine,
cold medicine, tuberculosis drug (tuberculosis). Knowing the benefits of
boborongan plants is very much made food products in the form of candy jelly
formula in order to eliminate the impression that boborongan is not only consumed
in fresh form or herbs, but can also be consumed by the community as an interseding
food and can increase the utilization of boborongan weeds to be more maximal.
This research is an experimental study. Substances from boborongan leaf
samples are taken using a method of sweets. The acquired sweets are then made
jelly candy ready with 3 different formulations and performed physical properties
tests that include pH test, weight uniformity, candy elasticity, moisture content and
organoleptics. Data obtained from testing the physical properties and level of
preference of respondents was then analyzed to find out the best formulation.
The results showed that candy jelly formulation 1, 2, and 3 all three have
pH 4, consecutive weight uniformity is 3,494, 3,465, and 3,442 grams, candy
elasticity is 2.37, 2.43, and 2.70 cm, and successive water levels are 2.79, 2.59, and
2.97%. As for organoleptic test the most preferred product is in formulation 3 which
is based on physical and organoleptic test formulation 3 is the best product.

Keywords: Boborongan leaves, jelly candy, physical properties test, organoleptic


test.
INTISARI

Indonesia adalah negara dengan hutan tropika terbesar kedua di dunia, dan
memiliki keanekaragaman tumbuhan yang tinggi yang mana dari keanekaragaman
tersebut tersimpan potensi tumbuhan yang berkhasiat yang dapat digali dan
dimanfaatkan lebih lanjut. Berdasarkan penelitian literatur salah satu tumbuhan
yang digunakan sebagai obat tradisional adalah gulma boborongan. Secara empiris
boborongan memiliki khasiat sebagai obat postpartum, obat keputihan, obat pilek,
obat TBC (Tuberkulosis). Mengetahui manfaat dari tanaman boborongan sangat
banyak maka dibuat produk pangan dalam bentuk formula permen jelly agar dapat
menghilangkan kesan bahwa boborongan tidak hanya dikonsumsi dalam bentuk
segar atau pun jamu, akan tetapi dapat juga dikonsumsi masyarakat sebagai
makanan selingan serta dapat meningkatkan pemanfaatan gulma boborongan
menjadi lebih maksimal.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental. Zat dari sampel daun
boborongan diambil menggunakan metode manisan. Manisan yang diperoleh
kemudian dibuat sediaan permen jelly dengan 3 formulasi yang berbeda dan
dilakukan uji sifat fisik yang meliputi uji pH, keseragaman bobot, elastisitas
permen, kadar air dan organoleptik. Data yang diperoleh dari pengujian sifat fisik
dan tingkat kesukaan responden kemudian dianalisis untuk mengetahui formulasi
yang terbaik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa permen jelly formulasi 1,2, dan 3
ketiganya memiliki pH 4, keseragaman bobot berturut-turut yaitu 3.494, 3.465, dan
3.442 gram, elastisitas permen berturut-turut 2.37, 2.43, dan 2.70 cm, dan kadar air
berturut-turut yaitu 2.79, 2.59, dan 2.97%. Adapun pada uji organoleptik produk
yang paling banyak disukai yaitu pada formulasi 3 yang mana berdasarkan uji fisik
dan organoleptik formulasi 3 merupakan produk yang terbaik.

Kata Kunci: Daun boborongan, permen jelly, uji sifat fisik, uji organoleptik.
PENDAHULUAN ini merupakan tanaman tahunan yang
Indonesia adalah negara dengan hutan mudah tumbuh pada tempat yang
tropika terbesar kedua di dunia, dan lembab dan dingin. Secara empiris
memiliki keanekaragaman tumbuhan boborongan memiliki khasiat sebagai
yang tinggi sehingga dikenal sebagai obat postpartum, obat keputihan, obat
salah satu dari 7 (tujuh) negara pilek, obat TBC (Tuberkulosis).
“megabio-diversity”. Distribusi Menurut penelitian boborongan
tumbuhan berbunga yang terdapat di memliki bioaktivitas sebagai
hutan tropis Indonesia lebih dari antifungi, antibakteri, dan
30.000 jenis dan hampir 12% dari antihiperglikemik (Dianto dkk, 2015;
total tumbuhan berbunga di dunia Falah dkk, 2013; Goun dkk, 2003;
sebesar 250.000 jenis. Biodiversitas Mishra dkk, 2011; Sakr dkk, 2013).
yang besar tersebut tersimpan potensi Mengetahui manfaat dari
tumbuhan berkhasiat yang dapat tanaman boborongan sangat banyak
digali dan dimanfaatkan lebih lanjut. maka dibuat produk pangan dalam
Pengobatan indonesia bentuk formula permen jelly agar
awalnya dikenal dengan ramuan dapat menghilangkan kesan bahwa
jamu-jamuan, sampai saat ini jamu boborongan tidak hanya dikonsumsi
masih diyakini sebagai obat mujarab dalam bentuk segar atau pun jamu,
untuk mengobati berbagai penyakit akan tetapi dapat juga dikonsumsi
bahkan telah dikembangkan dalam masyarakat sebagai makanan
industri modern. Pengetahuan selingan. Penggunaan daun
mengenai tumbuhan obat memiliki boborongan dalam pembuatan
karakteristik berbeda-beda pada suatu formulasi permen jelly ini diharapkan
wilayah. Pengetahuan tersebut selain dapat memberikan prospek
biasanya merupakan warisan secara yang lebih baik juga dapat
turun-menurun (Dianto dkk, 2015). meningkatkan pemanfaatan gulma
Berdasarkan penelitian boborongan menjadi lebih maksimal
literatur salah satu tumbuhan yang (Muawanah, dkk, 2012).
digunakan sebagai obat tradisional Permen jelly termasuk permen
adalah gulma boborongan. Tumbuhan lunak yang memiliki tekstur kenyal
(elastis). Permen jelly merupakan dibuat formulasi permen jelly dari
permen yang dibuat dari air atau sari manisan boborongan dengan
buah dan bahan pembentuk gel, yang menggunakan basis tepung jelly, serta
berpenampilan jernih transparan serta mengevaluasi sediaan permen jelly
mempunyai tekstur dengan tersebut agar sesuai standar baku
kekenyalan tertentu (Dhina dkk, pembuatan permen (Muawanah dkk,
2019). Umumnya permen jelly dibuat 2012).
dengan basis gelatin. Gelatin adalah
METODE PENELITIAN
suatu produk yang diperoleh dari
Alat dan Bahan
hidrolisis parsial kolagen yang
Alat-alat yang digunakan
berasal dari kulit, jaringan ikat dan
dalam penelitian ini adalah pengaduk
tulang hewan. Gelatin dapat berfungsi
kayu, cetakan permen stainlessteel,
sebagai pembentuk gel, pemantap
blender, kain saringan, plastik
emulsi, pengental, penjernih,
kemasan, panci stainlessteel, sendok
pengikat air, pelapis dan pengemulsi.
stainlessteel, oven, dan kompor gas.
Selama ini bahan gelatin sebagian
Bahan yang digunakan dalam
besar masih diimpor. Selain harganya
penelitian ini adalah tepung jelly,
yang relatif tinggi, gelatin impor
sirup glukosa, daun boborongan,
sering diragukan kehalalannya bagi
permen jelly komersial, tepung
kaum muslim, maka dari itu perlu
tapioka, asam sitrat, tepung gula, dan
adanya pemanfaatan bahan lain yang
tutti frutti dry flavor.
memiliki karakteristik mirip dengan
gelatin sehingga digunakan tepung Penyiapan bahan uji
jelly yang memiliki karakteristik yang Simplisia daun boborongan diperoleh
bisa menggantikan gelatin (Dhina dari petani di Desa Maya – Jaya
dkk, 2019). Pembuatan permen jelly kabupaten Poso. Petani diberikan
dari manisan daun boborongan ini edukasi dalam proses panen, proses
bertujuan untuk meningkatkan minat pengeringan, dan cara pengemasan.
masyarakat dalam mengkonsumsi Simplisia yang telah dikemas dikirim
herbal yang berbahan dasar ke Stikes Madani Yogyakarta melalui
boborongan. Oleh sebab itu, perlu POS.
Pembuatan manisan Uji Sifat Fisik
Cara pengambilan zat dari daun Uji pH
boborongan digunakan metode Enam buah permen jelly manisan
manisan yaitu dengan cara pembuatan daun boborongan secara acak
manisan basah dilakukan dengan dimasukkan dalam cawan dan
blansing pada suhu 100°C terhadap dilelehkan. Pengamatan pH gummy
helaian bunga selama 3 menit, lalu candies dapat diketahui dengan
dilakukan pengirisan helaian daun mengamati perubahan warna pada
sehingga didapat bentuk yang kertas pH indikator universal. Kertas
seragam, selanjutnya irisan daun indikator universal dicelupkan di
direbus dalam larutan gula 50% massa cair sediaan. Nilai pH yang
selama 10 menit (Muawanah dkk, baik untuk sediaan permen jelly pada
2012). rentang 4-7 (El Hasani, 2016.
Muawanah dkk, 2012).
Formulasi bahan
Uji keseragaman bobot
Pada penelitian ini dibuat sediaan
Menimbang 20 buah permen jelly
permen jelly dari manisan daun
kemudian menghitung bobot rata-
boborongan dengan tiga formulasi
rata tiap buah. Jika ditimbang satu per
yang berbeda. Formulasi sediaan
satu, tidak boleh lebih dari dua buah
permen jelly dari manisan daun
permen jelly yang masing-masing
boborongan disajikan pada tabel di
bobotnya menyimpang dari bobot
bawah ini:
rata-ratanya lebih besar dari harga
Tabel 1. Formulasi permen jelly
yang ditetapkan kolom A, dan tidak
Komposisi (%)
Bahan
F1 F2 F3 satu buahpun yang bobotnya
Gula 18 19 20
Sirup 30 29 28 menyimpang dari bobot rata-ratanya
glukosa
lebih dari harga yang ditetapkan
Tepung 3.2 3.2 3.2
jelly kolom B. Jika tidak mencukupi 20
Asam 0.1 0.1 0.1
sitrat buah permen jelly, dapat digunakan
Manisan 11. 11.5 11.5
5 10 buah; tidak satu pun yang
Tutti 0.5 0.5 0.5
frutti dry
bobotnya menyimpang lebih besar
flavor dari bobot rata-rata yang ditetapkan
Air 27 27 27
kolom A dan tidak satu pun yang b) Sampel ditimbang seberat 1 gram
bobotnya menyimpang lebih besar dalam cawan kosong (b gram).
dari bobot rata-rata yang ditetapkan c) Botol timbang yang berisi sampel
kolom B. dimasukkan ke dalam oven
Tabel 2. Persyaratan selama 6 jam dan dihindarkan
Penyimpangan Bobot Tablet kontak dengan dinding oven.
(Sediaan Permen Jelly) d) Botol timbangan dinginkan (± 30

Bobot rata-
Penyimpangan menit) kemudian ditimbang.
No bobot rata-rata
rata e) Botol timbangan kemudian
A B
1 25 mg atau 15% 30%
kurang dikeringkan kembali dalam oven
2 26 mg – 150 10% 20% selama 30 menit dan setelah
mg
3 151 mg – 300 7,5% 15% didinginkan ditimbang kembali.
mg
4 Lebih dari 5% 10% f) Pekerjaan ini dilakukan berulang
300 mg
Sumber: (Depkes RI, 1979) kali hingga diperoleh berat

Uji elastisitas konstan (C gram).

Penguji mengambil sampel sediaan Kadar air ditentukan dengan rumus:

permen jelly secara acak kemudian


𝐵−𝐶
lakukan penarikan permen jelly lalu % 𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝐴𝑖𝑟 = × 100%
𝐵−𝐴
ukur panjang elastisitas permen jelly
pada keadaan maksimal sebelum Uji Organoleptik

terputus menggunakan mistar dan Pengujian organoleptik terhadap

bandingkan dengan permen jelly yang produk dengan parameter warna,

beredar di pasaran (Dhina, 2019). aroma, tekstur, rasa manis, dan

Uji kadar air kekenyalan. Penerimaan

Prosedur analisis kadar air sebagai menggunakan skala hedonik 1-5

berikut: dengan panelis 15 orang dilakukan

a) Botol yang akan digunakan untuk menentukan formula permen

dioven terlebih dahulu selama 30 jelly yang paling disukai (Muawanah

menit padada suhu 100-105 oC. dkk, 2012).

Botol kemudian didinginkan dan


ditimbang (a gram).
Analisis data sitrat dan tepung jelly kedalam panci
Analisa hasil digunakan untuk kemudian nyalakan kompor dan aduk
mengetahui pengaruh variasi larutan larutan hingga mendidih, setelah
gula dan sirup glukosa pada sediaan mendidih gunakan api sedang dan
permen jelly manisan daun aduk larutan agar tidak hangus selama
boborongan. Data yang diperoleh dari 7 menit, setelah teksturnya mengental
pengujian sifat fisik sediaan dan larutan dimasukkan kedalam cetakan
tingkat kesukaan responden dianalisis lalu didiamkan selama 3 jam. jika
untuk mengetahui formulasi yang manisan telah mengeras dipotong-
terbaik. potong dengan bentuk yang seragam
lalu dimasukkan ke dalam oven
HASIL DAN PEMBAHASAN
dengan suhu 90o C selama 90 menit
Pembuatan manisan
setelah itu permen jelly dikeluarkan
Daun boborongan yang telah kering
dari oven kemudian permen jelly
dibuat dalam bentuk manisan basah
dibalik lalu dimasukkan kembali ke
dilakukan dengan blansing pada suhu
dalam oven selama 90 menit, permen
100°C terhadap helaian daun selama
jelly dikeluarkan dari oven lalu
3 menit, lalu dilakukan pengirisan
diangin-anginkan selama 3 jam dan
helaian daun sehingga didapat bentuk
permen jelly siap dikemas.
yang seragam, selanjutnya irisan daun
direbus dalam larutan gula 50% Uji Sifat Fisik
selama 10 menit dengan suhu 90o C Uji pH permen jelly
(Muawanah dkk, 2012). Pemilihan Hasil uji pH permen jelly dapat dilihat
metode manisan sendiri dipilih karena pada tabel berikut:
cara pembuatannya lebih mudah dan Tabel 3. Hasil uji pH permen jelly
aman untuk dikonsumsi karena tidak boborongan
menggunakan alkohol. Hasil pH
Formula
pengamatan pH parameter
Pembuatan permen jelly
F1 4
Pembuatan permen jelly dimulai F2 4
4-7
dengan masukkan air, gula, sirup F3 4
Px 5
glukosa, manisan, pewarna, asam
Uji pH dilakukan pada ketiga formula pembusuk sehingga permen jelly
permen jelly dan produk di pasaran memiliki daya awet relatif tinggi.
menggunakan kertas pH. Preparasi Uji keseragaman bobot
sampel menggunakan pemanasan Hasil uji keseragaman bobot disajikan
untuk mencairkan permen jelly. Yaitu pada tabel berikut:
dengan cara mengambil 6 buah Tabel 4. Hasil uji keseragaman
permen jelly daun boborongan secara bobot permen jelly boborongan
acak, lalu dimasukkan ke dalam Rata-rata Koefisien
Bobot seragam
sediaan
cawan dan lalu permen dilelehkan Formula bobot (g) variasi
Kolom Kolom
±SD (%)
A B
agar kertas pH universal bisa Formula 3.443- 3.393-
3.494±0.009 0.283
dicelupkan kedalamnya. Permen jelly 1 3.543 3.593
Formula 3.415- 3.365-
3.465±0.010 0.303
dapat diketahui pH-nya dengan 2 3.515 3.565
Formula 3.391- 3.341-
3.442±0.016 0.468
mengamati perubahan warna pada 3 3.391 3.541

kertas pH yang dicelupkan di massa


Hasil uji keseragaman bobot telah
cair sediaan.
diketahui bahwa pada ketiga formula
Hasil penelitian menunjukan
permen jelly memenuhi persyaratan
permen dari formula 1, 2, dan 3
uji keseragaman bobot dikarenakan
mempunyai pH 4, dan untuk permen
pada masing-masing formula tidak
kontrol memiliki pH 5. pH yang
ada lebih dari 1 buah permen jelly
rendah menunjukan bahwa produk
yang menyimpang dari harga
memiliki tingkat keasaman yang
penyimpangan yang ditetapkan
tinggi. Tingkat keasaman yang tinggi
kolom A dan kolom B. Nilai CV
ini dikarenakan adanya penambahan
(koefisiensi variasi) yang diperoleh
asam sitrat, selain untuk menambah
dari perhitungan menunjukkan tidak
rasa, asam sitrat juga dapat berfungsi
lebih besar dari 5% pada kolom A dan
sebagai pencegah kristalisasi gula,
tidak lebih besar pada kolom B
katalisator hidrolisa sukrosa ke
sehingga memenuhi persyaratan
bentuk gula invert selama
keseragaman bobot.
penyimpanan, sebagai penjernih gel
yang dihasilkan dan akan
menghambat pertumbuhan mikroba
Uji elastisitas Namun apabila dibandingkan dengan
Uji elastisitas digunakan untuk produk yang beredar dipasaran nilai
membandingkan elastisitas permen elastisitas permen jelly manisan daun
jelly manisan daun boborongan boborongan masih rendah. Perbedaan
dengan produk di pasaran. Elastisitas nilai elastisitas ini disebabkan karena
permen jelly diukur dengan menarik perbedaan senyawa penyusunnya.
kedua sisi berlawanan dari permen Tepung jelly tersusun oleh
jelly dan panjang dari penarikan polisakarida sedangkan gelatin
kedua sisi diukur menggunakan tersusun oleh polipeptida yang
penggaris sebelum sediaan terputus. mengakibatkan elastisitasnya lebih
Hasil pengukuran uji elastisitas tinggi. Semakin tinggi konsentrasi
disajikan pada tabel berikut: campuran tepung jelly yang
Tabel 5. Hasil uji elastisitas ditambahkan maka akan berpengaruh
permen jelly boborongan terhadap nilai elastisitas yang
Pengukuran (cm) Rata- semakin rendah karena semakin
Formula rata SD
1 2 3 (cm) tinggi konsentrasi karagenan dan
F1 2.3 2.4 2.4 2.37 0.05
konjak yang ditambahkan
F2 2.4 2.5 2.4 2.43 0.04
F3 2.7 2.6 2.8 2.70 0.06 menghasilkan permen jelly yang
Px 3.8 3.5 3.7 3.67 0.12
semakin keras, kaku, rapuh dan
mudah patah (Utomo, 2016).
Hasil pengukuran panjang elastisitas
Uji kadar air
menunjukkan setiap permen jelly
Kadar air permen jelly manisan
memiliki elastisitas yang berbeda
boborongan ini memiliki kadar air
dikarenakan variasi kadar gula dan
yang rendah, kadar air makanan semi
sirup glukosa. Hasil pengukuran
basah yaitu berkisar antara 10-14 %,
menunjukkan formula 3 dengan kadar
namun masih memenuhi persyaratan
sirup glukosa 28% memiliki rata-rata
makanan semi basah menurut SNI-
elastisitas yang terbaik diantara ketiga
3547.2-2008, dimana maksimal kadar
formula dan formula 3 memiliki
air 20 %. Hasil pengukuran uji kadar
elastisitas yang mendekati sediaan
air disajikan pada tabel berikut:
permen jelly yang beredar di pasaran.
Tabel 6. Hasil uji kadar air tekstur, rasa manis, dan kekenyalan,
permen jelly boborongan penerimaan menggunakan skala
Pengulangan (%) Rata- hedonik 1-5 dengan panelis 15 orang
Formulasi rata
1 2 3 dilakukan untuk menentukan formula
(%)
F1 6.50 0.60 1.26 2.79
F2 4.70 1.21 1.84 2.59 permen jelly yang paling disukai.
F3 3.18 4.47 1.25 2.97
Hasil kuesioner uji organoleptik
disajikan pada tabel berikut:
Kadar air yang lebih rendah pada
Tabel 7. Hasil uji organoleptik
permen jelly ini disebabkan oleh
permen jelly boborongan
pemasakan dan pengeringan produk
Formulasi Formulasi Formulasi
permen jelly yang relatif lama. No Organoleptis
1 2 3
1 Warna 58 30 64
Menurut Muawanah (2012) kadar air 2 Rasa manis 47 19 47
yang rendah dalam permen jelly 3 Aroma 69 65 73
4 Tekstur 46 34 40
disebabkan oleh proses pengadukan 5 Penerimaaan 60 58 69
Total 280 206 293
yang merata sehingga terjadi
penguapan air yang besar. Selain itu
Hasil pengolahan data uji
penggunaan gula dapat menyerap dan
organoleptik diperoleh tingkat
mengikat air pada produk sehingga
kesukaan secara berturut-turt sebagai
menurunkan kandungan air dalam
berikut yaitu Formula 1 (280),
produk.
Formula 2 (206), dan Formula 3
Uji Organoleptik (293). Formula 3 permen jelly
Uji organoleptik pada penelitian ini mempunyai nilai yang paling tinggi
bertujuan untuk mengetahui apakah yaitu 293 berarti formula 3 permen
suatu produk atau komoditi tertentu jelly merupakan produk yang terbaik
dapat diterima oleh konsumen. Hasil (produk yang paling banyak disukai
uji organoleptik tersebut kemudian oleh panelis).
digunakan untuk menentukan
KESIMPULAN
formula permen jelly yang paling
Berdasarkan hasil uji sifat fisik dan
disukai. Nilai rata-rata kesukaan
uji aktivitas antioksidan permen jelly
panelis terhadap permen jelly yang
meliputi penilaian warna, aroma,
daun boborongan dapat diperoleh DAFTAR PUSTAKA
kesimpulan sebagai berikut:
Depkes RI, 1979, Farmakope
1. Pada pembuatan permen jelly
Indonesia. edisi 3, Departemen
daun boborongan, berdasarkan uji
Kesehatan Republik Indonesia.
organoleptik meliputi parameter
Jakarta.
warna, aroma, rasa manis,
kekerasan, dan penerimaan jelly, Dhina, MA., Mubaroq, SR., & Astia,
didapatkan formulasi terbaik M 2019, "Formulasi Permen Jelly
yaitu formula 3 dengan variasi Ekstrak Pegagan ( Centella
kadar gula: sirup glukosa (20%: asiatica ( L .) Urb .) dengan
28%). Variasi Basis Karagenan dan
2. Spesifikasi permen jelly tersebut Konjak Untuk Peningkat Daya
adalah: pH 4; Koefisien variasi Ingat Anak,". Jurnal FamilyEdu,
0.4678 %; elastisitas 2.7 cm; dan vol. 5, no. 1, hal 30–37.

kadar air 2.97 %.


Dianto, I., Anam, S., & Khumaidi, A

SARAN 2015, "Studi Etnofarmasi

Berdasarkan penelitian yang telah Tumbuhan Berkhasiat Obat Pada

dilakukan, dapat diberikan saran Suku Kaili Ledo di Kabupaten

sebagai berikut: Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah".

1. Perlu dilakukan penelitian Journal of Pharmacy, vol. 1, no.

lanjutan dengan penyimpanan 2, hal. 85–91.

yang lebih lama sehingga dapat


El Hasani, AM 2016, "Formulasi
diketahui umur simpan dari
Nutrasetikal Sediaan Gummy
permen jelly daun boborongan.
Candies Ekstrak Etanol Daun
2. Perlu dilakukan penelitian lebih
Kelor (Moringa oleifera Lamk.)
lanjut untuk menguji kandungan
Dengan Variasi Kadar Manitol -
sediaan permen jelly daun
Gelatin", Skripsi, Universitas
boborongan secara kuantitatif.
Setia Budi, Surakarta.
Falah, F, Sayektiningsih,T, dan Muawanah, A., Djajanegara, I.,
Noorcahyati 2013, Keragaman Sa’duddin, A., Sukandar, D., &
Jenis dan Pemanfaatan Tumbuhan Radiastuti, N 2012, "Penggunaan
Berkhasiat Obat Oleh Masyarakat Bunga Kecombrang (Etlingera
Sekitar Hutan Lindung Gunung Elatior) Dalam Proses Formulasi
Beratus, Kalimantan Timur Permen Jelly," Jurnal Kimia, vol.
(Diversity and Utilization of 2, no. 4. hal. 526-533.
Medicinal Plants by Local
Sakr, HH., Roshdy, SH., & El-Seedi,
Community around Gunung
HR 2013, "Hyptis brevipes
Beratus Protection Forest, East
(lamiaceae) extracts strongly
Kalimantan), Balai Penelitian
inhibit the growth and
Teknologi Konservasi
development of spodoptera
Sumberdaya Alam.
littoralis (boisd.) larvae
Goun, E., Cunningham, G., Chu, D., (lepidoptera: Noctuidae),"
Nguyen, C., & Miles, D 2003, Journal of Applied
"Antibacterial and antifungal Pharmaceutical Science, vol. 3,
activity of Indonesian no. 10, hal. 83–88.
ethnomedical plants,".
Utomo, AY 2016, "Karakteristik Dan
Fitoterapia, vol. 74, no. 6, hal.
Formulasi Permen Jelly Pisang
592–596.
Raja Sereh (Musa Sapientum L.),"
Mishra, SB., Verma, A., Mukerjee, Skripsi, Universitas Jember,
A., & Vijayakumar, M 2011, Jember.
"Anti-hyperglycemic activity of
leaves extract of Hyptis
suaveolens L. Poit in
streptozotocin induced diabetic
rats," Asian Pacific Journal of
Tropical Medicine, vol. 4, no. 9,
hal. 689–693.

You might also like