You are on page 1of 7

STUDI BIOLOGI KUTU DAUN (APHIS GOSSYPII GLOVER)

(HEMIPTERA: APHIDIDAE)

Riyanto, Djunaidah Zen, Zainal Arifin


Universitas Sriwijaya
Email: riyanto1970@yahoo.com

Abstract: This paper aims at addi information about the biology of aphids (Aphis gossypii
Glover) (Hemiptera: Aphididae). A. gossypii biological information include: 1). Imago A.
gossypii have winged and wingless. A. gossypii have cauda pale somewhat blackish and two or
three pairs of setae hair and have tubercles head apart, front head is relatively flat and there is
no protrusion at the base of the antenna. The cornicles of A. gossypii dark color, relatively
short and black. A. gossypii have antennae shorter than its body length. Imago A. gossypii
wings have black kornikel from the base to the tipsmall tubercles between the antenna and do
not have additional protrusions on the dorsal side of the abdomen. The colour of nimfa A.
gossypii dispersal from gray to green, sometimes its has a black mark on the head, thorax and
abdomen proto-wings and blackish green. Nimfa A. gossypii can develop into winged and
wingless imago. The colour of the newly eggs is yellow, but soon becomes shiny black. The
eggs are laid on average amounted to 5 eggs per day for 16-18 days. 2). A. gossypii is fitofag
cosmopolitan insects which are found in the tropics, subtropics and temperate. A. gossypii
have host plants of various families of plants around the world such as Asteraceae,
Acanthaceae, Myrtaceae, Solanaceae, Moraceae, Araceae, boraginaceae, Cucurbitacae,
Verbenaceae, Sterculiaceae, Rubiaceae, Malvaceae, musaceae, Piperaceae, portulacaceae,
Rosaceae, Apocynaceae, Labiatae, Urticeae and Apocynaceae '

Keywords: Aphid, Biology and Aphis gossypii (Glover)

Abstrak: Penulisan makalah ini bertujuan untuk menambah informasi tentang biologi kutu
daun (Aphis gossypii Glover) (Hemiptera: Aphididae). Informasi biologi A. gossypii meliputi:
1). Imago A. gossypii ada yang bersayap dan tanpa sayap. A. gossypii mempunyai kauda pucat
agak kehitaman dan dua-tiga pasang rambut setae serta mempunyai tuberkel kepala berjauhan,
kepala depan relatif rata dan tidak terjadi penonjolan di dasar antena. Warna kornikel gelap,
relatif pendek dan hitam. A. gossypii mempunyai antena lebih pendek dari panjang tubuhnya.
Imago A. gossypii bersayap mempunyai kornikel hitam dari dasar sampai ujung, tuberkel kecil
diantara antena dan tidak mempunyai tonjolan tambahan pada sisi dorsal abdomen. Nimfa A.
gossypii berwarna abu-abu sampai hijau, kadang-kadang mempunyai tanda hitam pada kepala,
toraks dan bakal sayap serta abdomen berwarna hijau kehitam-hitaman. Nimfa A. gossypii
dapat berkembang menjadi imago bersayap dan imago tidak bersayap. Telur A. gossypii yang
baru diletakkan berwarna kuning, tetapi segera menjadi hitam mengkilat. Telur yang diletakkan
rata-rata berjumlah 5 butir setiap hari selama 16-18 hari. 2). A. gossypii merupakan serangga
fitofag kosmopolitan yang ditemukan di wilayah tropis, subtropis dan temperata. A. gossypii
mempunyai tumbuhan inang dari berbagai famili tumbuhan di seluruh dunia. Famili tumbuhan
inang A. gossypii dari famili Asteraceae, Acanthaceae, Myrtaceae, Solanaceae, Moraceae,
Araceae, Boraginaceae, Cucurbitacae, Verbenaceae, Sterculiaceae, Rubiaceae, Malvaceae,
Musaceae, Piperaceae, Portulacaceae, Rosaceae, Apocynaceae, Labiatae, Urticeae dan
Apocynaceae.

146
Studi Biologi Kutu Daun, Riyanto. 147

Kata Kunci: Kutu daun, Biologi dan Aphis gossypii (Glover)

PENDAHULUAN panen kapas. De-Almeida (2006)


A. gossypii sering terlihat di helai menginformasikan populasi A. gossypii dapat
daun, ranting, cabang, batang dan tangkai menurunkan kualitas serat kapas, hasil panen
buah tumbuhan inang. A. gossypii dapat dan merusak perkecambahan di Brazil.
menyebabkan daun mengecil dan keriting, Aplikasi insektisida untuk
lalu berangsur-angsur menguning dan layu. pengendalian A. gossypii dapat
Koloni A. gossypii di bagian pucuk tunas mempengaruhi populasi A. gossypii di
menyebabkan pucuk tunas tepinya lapangan. Menurut Adachi et al. (2008)
mengulung atau melengkung (Capinera, aplikasi imidacloprid dapat menurunkan
2007). A. gossypii dapat mengisap nutrisi populasi A. gossypii mencapai nol di
tumbuhan inang, bekas tusukkannya pertanaman mentimun Jepang. Informasi
menyebabkan muncul bercak-bercak Martin dan Workman (1997) bahwa aplikasi
klorotik. Tumbuhan inang yang rusak jumlah pestisida endosulfan dapat menyebabkan
bunga berkurang (Mahr et al., 2001). Koloni mortalitas A. gossypii mencapai 100 % di
kutu daun menyebabkan bunga dan polong pertanaman krisan Auckland New Zealand.
gugur, jumlah polong turun dan ukuran Jones (1999) menginformasikan bahwa
kacang kedelai mengecil. Selain itu, kutu aplikasi insektisida pymetrozine dan
daun dapat menghasil eksudat berjamur yang thiamethoxam dapat menurunkan populasi A.
berwarna hitam menutupi permukaan daun gossypii secara nyata di pertanaman kapas
dan batang, sehingga eksudat itu menganggu Louisiana USA. Dari latar belakang di atas,
proses fotosintesis (Rice & O’neil, 2008). mengingat A. gossypii merupakan vektor
A. gossypii dapat menjadi vektor penyakit virus pada tumbuhan dan dapat
penyakit virus tumbuhan. Menurut menurunkan hasil panen, maka penulis
Blackman dan Eastop (2007) bahwa lebih tertarik menambahkan informasi tentang
dari 50 penyakit virus tumbuhan ditularkan biologi Aphis gossypii (Glover) (Hemiptera:
oleh A. gossypii. Wang et al., (1998) Aphididae).
menginformasikan A. gossypii sangat efektif Biologi Aphis gossypii (Glover)
sebagai vektor penyakit virus tembakau Imago bersayap (alate). Imago A.
(TEV) dan turnip mosaic potyviruses gossypii bersayap memiliki panjang 1,1-1,7
(TuMV). Menurut Mahr et al. (2001) bahwa mm. Kepala dan toraks berwarna hitam,
A. gossypii merupakan vektor penyakit virus abdomen kuning kehijauan dan ujung
pada tanaman. Borror & Johnson (2005) abdomen lebih gelap. Venasi sayap berwarna
menginformasikan A. gossypii adalah vektor coklat. Imago betina oviparous berwarna
penyakit Citrus Tristeza Virus (CTV) serta gelap hijau keungu-unguan seperti warna
penyakit virus mosaik pada mentimun dan imago jantan. Imago viviparous
tembakau. memproduksi keseluruhan 70 - 80 keturunan
Kepadatan populasi A. gossypii yang dengan rata-rata 4,3 ekor nimfa per hari.
berfluktuasi sepanjang musim tanam dapat Periode reproduksi imago sekitar 15 hari,
menurunkan hasil panen. Informasi Afshari sedangkan periode postreproduksi imago
et al., (2009) bahwa kepadatan populasi A. lima hari. Suhu optimal untuk reproduksi
gossypii yang terjadi secara musiman di 21oC-27oC (Capinera, 2007). Warna tubuh A.
Gordan Iran Utara dapat menurunkan hasil gossypii bervariasi mulai dari kuning, hijau
148 JURNAL PEMBELAJARAN BIOLOGI, VOLUME 3, NOMOR 2, NOVEMBER 2016.

dan hijau gelap sampai hitam (Gambar 1a gossypii dapat memproduksi tetesan madu,
dan Gambar 1b). Nimfa yang berkembang gula dan keturunan yang lebih tinggi pada
menjadi imago bersayap dapat berwarna suhu 26,7oC dari pada suhu 15,6oC atau
kuning dan mensekret warna putih, berupa 32,2oC. Imago A. gossypii tidak bersayap
tepung lilin pada tubuhnya. A. gossypii yang mempunyai kauda lebih terang dengan dua
berwarna gelap dapat berkembang lebih sampai tiga rambut di setiap sisinya (Gambar
cepat, meletakkan keturunan lebih banyak 1c dan Gambar 1d) (Denmark, 1990).
dan tubuhnya lebih besar dari pada yang Nimfa A. gossypii. Nimfa A. gossypii
berwarna cerah. Faktor yang menyebabkan berwarna abu-abu sampai hijau, kadang-
A. gossypii berwarna gelap adalah suhu kadang mempunyai tanda hitam pada kepala,
dingin, panjang hari dan kandungan nutrisi toraks dan bakal sayap serta abdomen
tumbuhan inang (Godfrey et al., 2000). berwarna hijau kehitam-hitaman. Selain itu,
Imago tidak bersayap (apterous). tubuh nimfa A. gossypii dapat berwarna
Imago A. gossypii betina partenogenetik pudar, ditutupi oleh sekresi lilin. Periode
tanpa sayap memiliki panjang 1-2 mm. nimfa sekitar tujuh hari (Capinera, 2007).
Warnanya bervariasi mulai dari hijau cerah Nimfa A. gossypii dapat berkembang menjadi
sampai hijau gelap, kadang-kadang putih, imago bersayap dan imago tidak bersayap
kuning dan hijau muda. Ujung tungkai tibia (Gambar 1e).
dan tarsi serta kornikel berwarna hitam. Telur A. gossypii. Telur A. gossypii
Kepala dan toraks berwana hitam, abdomen hanya ditemukan di negara 4 musim. Telur
berwarna hijau kekuningan, kecuali ujung yang baru diletakkan berwarna kuning, tetapi
abdomen lebih gelap. Kauda mempunyai segera menjadi hitam mengkilat. Telur-telur
dua atau tiga pasang setae. Pada koloni yang itu diletakkan pada tumbuhan Catalpa
padat dihasilkan A. gossypii yang berwarna bignoniodes dan Hibiscus syriacus
kuning dengan ukuran tubuh lebih kecil (Capinera, 2007). Telur yang diletakkan rata-
(Capinera, 2007). Kutu daun ini memiliki rata berjumlah 5 butir setiap hari selama 16-
rata-rata masa hidup 16,1 hari. Imago A. 18 hari (Simanjuntak, 2000).

a b c

d e

Gambar.1 Morfologi Aphis gossypii. Imago bersayap warna hitam (a), imago bersayap warna
kuning (b) (Capinera, 2007), imago tidak bersayap warna hijau (c) (Miyazaki, 2001) dan
imago tidak bersayap warna kuning (d) (Capinera, 2007) dan nimfa (↓) (Ghidiu, 2005).
Studi Biologi Kutu Daun, Riyanto. 149

Karakteristik A. gossypii. A. gossypii sampai abu-abu kebiru-biruan. Imago A.


sulit dibedakan dengan Aphis spiraecola gossypii bersayap mempunyai kornikel hitam
Patch. A. gossypii mempunyai kauda pucat dari dasar sampai ujung, tuberkel kecil
agak kehitaman dan dua-tiga pasang rambut diantara antena dan tidak mempunyai
setae, sedangkan A. spiraecola mempunyai tonjolan tambahan pada sisi dorsal abdomen
kauda berwarna coklat kehitaman sampai (Gambar 2c).
hitam dan lima-enam pasang rambut setae Keanekaragaman fenotip A. gossypii
(Gambar 2a dan Gambar 2b). A. gossypii dipengaruhi oleh tumbuhan inang. Menurut
mempunyai tuberkel kepala berjauhan, Blackman dan Eastop (2007) bahwa A.
kepala depan relatif rata dan tidak terjadi gossypii mempunyai keragaman ukuran dan
penonjolan di dasar antena. Warna kornikel warna berkaitan erat dengan tumbuhan inang
A. gossypii gelap, relatif pendek dan hitam dan geografi. A. gossypii yang hidup pada
(Dreistadt, 2007). Menurut Thomas (2003) A. suhu rendah warna tubuhnya hijau atau hijau
gossypii mempunyai antena lebih pendek dari kehitaman, sedangkan A. gossypii yang
panjang tubuhnya. Warna tubuhnya hidup pada suhu tinggi warna tubuhnya
bervariasi mulai dari hijau, hijau kebiruan kuning.

a b c

Gambar.2 Perbedaan morfologi kauda Aphis spiraecola dan Aphis gossypii. Kauda Aphis
spiraecola (a), kauda Aphis gossypii (b) (Capinera, 2007) dan kauda imago Aphis gossypii
bersayap (c) (Bagwell & Baldwin, 2009).

Penyebaran dan tumbuhan inang A. tanaman kapas, mentimun, kacang okra,


gossypii krisan, jeruk, kopi, coklat, aubergine, lada,
Penyebaran A. gossypii dari wilayah kentang dan hibiscus. Menurut Capinera
temperata, subtropis sampai tropis dapat (2007) tumbuhan inang A. gossypii di Florida
merusak tanaman budidaya (Schirmer et al., USA adalah mentimun, melon, semangka,
2008; Loureiro & JR, 2006). A. gossypii jeruk, kapas, labu, asparagus, cabai, terung,
berada di rumah kaca selama musim dingin, kacang-kacangan dan hibiscus. Evans &
lalu masuk ke ladang melalui bibit tanaman Halbert (2007) menemukan famili dan spesies
pada musim semi seperti di USA. Oleh tumbuhan inang A. gossypii di Hoduras
karena itu, A. gossypii berpotensi ditemukan Amerika, adalah Cecropia hondurensis
di berbagai tempat di Florida USA (Capinera, Standl. (Moraceae), Colocasia esculenta (L.)
2007). Schott., Xanthosoma roseum Schott.
A. gossypii adalah serangga yang (Araceae), Cordia dentata Poiret.
bersifat folifag mempunyai tumbuhan inang (Boraginaceae), Cucumis melo L., Cucumis
dari berbagai famili dan spesies. Informasi sativus L., Cucurpita pepo L., Momordica
Blackman dan Eastop (2007) bahwa A. charantia L. (Cucurbitacae), Priva lappulacea
gossypii dapat mengkoloni tumbuhan inang (L.) Pers., Gmelina arborea Roxb.
dari berbagai famili tumbuhan termasuk (Verbenaceae), Guazuma ulmifolia Lam.
tanaman pangan A. gossypii dapat mengkoloni (Sterculiaceae), Hamelia patens Jacq., Ixora
150 JURNAL PEMBELAJARAN BIOLOGI, VOLUME 3, NOMOR 2, NOVEMBER 2016.

coccinea L. (Rubiaceae), Hampea stipitata clayi, Hibiscus kokio, Hibiscus waimeae,


Watson., Hibiscus rosa-sinensis L., Malachra Kokia drynaroides (Malvaceae), Myrsine
fasciata Jacq., Sida acuta Burm. (Malvaceae), lessertiana (Myrsinaceae), Metrosideros
Musa sapientum L. (Musaceae), Piper sp. polymorpha (Myrtaceae), Gardenia
(Piperaceae), Portulaca oleracea L. brighamii, Hedyotis formosa, Hedyotis
(Portulacaceae), Prunus persica (L.) Batsch. littoralis (Rubiaceae) dan Pipturus albidus
(Rosaceae), Rauvolfia tetraphylla L. (Urticaceae), Charpentiera spp.,
(Apocynaceae), Teucrium inflatum Sw. (Amaranhaceae), Bidens menziesii, B.
(Labiatae), Urera sp. (Urticeae) dan Vinca micrantha, Lipochaeta lavarum,
major L. (Apocynaceae) Acalypha wilkesiana Pseudognaphalium sandwicensium
Muell. Arg. (Euphorbiaceae), Ageratum (Asteraceae), Capparis sandwichiana
conyzoides L., Baltimora recta L., Chaptalia (Capparaceae) dan Chamaesyce spp.
nutans (L.) Polak., Gynura aurantiaca (Euphorbiaceae).
(Blume) D.C., Sphagneticola trilobata (L.)
Praski, Erechtites hieraciifolius (L.) Raf. PENUTUP
(Asteraceae), Aristolochia grandiflora Sw. 1. Biologi A. gossypii
(Aristolochiaceae), Blechum pyramidatum a) Imago A. gossypii ada yang bersayap dan
(Lam.) Urb. (Acanthaceae), Callistemon tanpa sayap. A. gossypii mempunyai kauda
lanceolatus (Sm.) Sweet. (Myrtaceae), pucat agak kehitaman dan dua-tiga pasang
Capsicum annuum L., Cyphomandra betacea rambut setae. Tuberkel kepala A. gossypii
(Cav.) Sendtner, Solanum hirsutum Vahl., berjauhan, kepala depan (forehead) relatif
Solanum melongena L., Solanum nigrum L., rata dan tidak terjadi penonjolan di dasar
Solanum verbascifolium L. (Solanaceae). antena. Warna kornikel A. gossypii gelap,
Micheloto dan Busoli (2003) relatif pendek dan hitam. Ukuran antena
menginformasikan A. gossypii di Brazil A. gossypii lebih pendek dari panjang
mempunyai tumbuhan inang kapas dan gulma tubuhnya. Warna tubuh A. gossypii
seperti Sida santaremnensis, Sidattrum bervariasi mulai dari hijau, hijau kebiruan
micranthum dan Commelina benghalensis. sampai abu-abu kebiru-biruan. Imago A.
Tumbuhan inang A. gossypii ditemukan gossypii bersayap mempunyai kornikel
di kepulauan Hawai USA. Messing et al. hitam dari dasar sampai ujung, tuberkel
(2006) menyatakan di kepulauan Hawai USA kecil diantara antena dan tidak mempunyai
A. gossypii menyerang 9 tumbuhan tonjolan tambahan pada sisi dorsal
indigenous dan 24 tumbuhan endemik. abdomen.
Spesies tumbuhan indigoneus, yaitu Hibiscus b) Nimfa A. gossypii berwarna abu-abu
furcellatus, Sida fallax, Thespesia populnea sampai hijau, kadang-kadang mempunyai
(Malvaceae), Myoporum sandwicense tanda hitam pada kepala, toraks dan bakal
(Myoporaceae), Boerhavia spp. sayap serta abdomen berwarna hijau
(Nyctaginaceae) dan Vitex rotundifolia kehitam-hitaman. Nimfa A. gossypii dapat
(Verbanaceae), Heliotropium anomalum berkembang menjadi imago bersayap dan
(Boraginaceae), Vigna marina (Fabaceae), imago tidak bersayap.
Scaevola taccada (Goodeniaceae). Spesies c) Telur A. gossypii baru diletakkan berwarna
tumbuhan endemik, yaitu Erythrina kuning, tetapi segera menjadi hitam
sandwicensis, Strongylodon ruber (Fabaceae), mengkilat. Telur yang diletakkan rata-rata
Scaevola coriacea (Goodeniaceae), Abutilon berjumlah 5 butir setiap hari selama 16-18
menziesii, Gossypium tomentosum, Hibiscus hari.
arnottianus, Hibiscus brackenridgei, Hibiscus
Studi Biologi Kutu Daun, Riyanto. 151

2. Penyebaran dan tumbuhan inang A. Singapura, Spain, United Kingdom,


gossypii USA.
a) A. gossypii merupakan serangga fitofag
kosmopolitan yang ditemukan di Capinera JL. 2007. Melon aphid or cotton
wilayah tropis, subtropis dan aphid, Aphis gossypii Glover (Insecta:
temperata. Hemiptera: Aphididae).
b) A. gossypii mempunyai tumbuhan inang http://creatures.ifas.ufl.edu. Diakses
dari berbagai famili tumbuhan di tanggal 27 juni 2009.
seluruh dunia. Tumbuhan inang A.
gossypii dari famili Asteraceae, De-Almeida RP. 2001. Effect of the
Acanthaceae, Myrtaceae, Solanaceae, population levels of Aphis gossypii on
Moraceae, Araceae, Boraginaceae, cotton agronomic traits and fibre
Cucurbitacae, Verbenaceae, quality. Proc. Exper. APPL. Entomol.,
Sterculiaceae, Rubiaceae, Malvaceae, Nev Amsterdam 12: 97-100.
Musaceae, Piperaceae, Portulacaceae,
Rosaceae, Apocynaceae, Labiatae, Denmark HA. 1990. A field key to the citrus
Urticeae dan Apocynaceae. aphids in Florida. Entomology Circular
335: 1-2.
DAFTAR PUSTAKA
Adachi A, Komura T, Andoh K, Okano T. Dreistadt SH. 2007. Aphids. Integrated Pest
2008. Effects of spherosomes on Management for Floriculture and
control of Aphis gossypii in cucumber Nurseries. University of California
using imidacloprid. J. Health Science Division of Agriculture and Natural
55 (1):143-146. Resources Publication 3402.

Afshari A, Soleiman-Negadian E, Shishebor Evans GA, Halbert SE. 2007. A checklist of


P. 2009. Population density and spatial the aphids of Honduras (Hemiptera:
distribution of Aphis gossypii Glover Aphididae). Florida Entomologist 90
(Homoptera: Aphididae) on cotton in (3):518-523.
Gorgan, Iran. J. Agric. Sci. Technol.
11:27-38. Ghidiu GM. 2005. Melon aphid. Desktop
Publishing by Rutgers' Cook College
Bagwell RD, Baldwin JL. 2009. Aphids on Resource Center. Rutgers Cooperative
cotton. LSU Ag Center Research & Research & Extension, (NJAES,)
Extension. Rutgers, The State University of New
Jersey.
Blackman RL, Eastop VF. 2007. Taxonomy
issues. Di dalam Emden HFV, Godfrey LD, Rosenheim JA, Goodell PB.
Harrington, R. 2007. Aphid as crop 2000. Catton aphid emerges as major
pests. Printed and Bound in The UK by pest in SJV catton. California
Cromwell Press, Trowbridge. London. Agriculture 54 (6):26-29.

Borror DJ, Johnson NF. 2005. Introduction to Jones RH. 1999. Effect of catton aphid, Aphis
study of insects. 7 th Edition. Thomson gossypii (Glover) on cotton plant
Brooks/Cole. Australia, Canada, development and yield component.
Thesis Master of Science in The
152 JURNAL PEMBELAJARAN BIOLOGI, VOLUME 3, NOMOR 2, NOVEMBER 2016.

Department of Entomology B.S. Rice ME, O’Neal M. 2008. Soybean aphid


Louisiana Tech University. management field guide. Iowa State
University of Science and Technology,
Loureiro EDS, JR EAM. 2006. Pathogenicity Iowa Soybean Association.
of hyphomycet fungi to aphids Aphis
gossypii Glover and Myzus Persicae Schirmer S, Sengonca C, Blaeser P. 2008.
(Sulzer) (Hemiptera: Aphididae). Influence of abiotic factors on some
Neotropical Entomology 35(5):660- biological and ecological characteristics
665. of the aphid parasitoid Aphelinus
Mahr SER, Cloyd RA, Mahr DL, Sadof CS. asychis (Hymenoptera: Aphelinidae)
2001. Biology control of insects and parasitizing Aphis gossypii
the other pest of the greenhouse crop. (Sternorrhyncha: Aphididae). Eur. J.
North Central Regional Publication Entomol. 105:121-129.
581. University of Wisconsin-
Exstention, Cooperative Extention. Simanjuntak H. 2000. Musuh alami dan
hama pada kapas. Proyek Pengendalian
Martin NA, Workman PJ. 1997. Melon aphid Hama Terpadu Perkebunan Rakyat.
(Aphis gossypii) resistance to Direktorat Proteksi Tanaman
pesticides. Proc. 50th N.Z. Plant Perkebunan, Departemen Kehutanan
Protection Conf.:405-408. dan Perkebunan. Jakarta.

Messing RH. Tremblay MN, Mondor EB, Thomas C. 2003. Bug vs ug: biological
Foottit RG, Pike KS. 2006. Invasive control and identificationof aphids.
aphids attack native Hawaiian plants. Vegetable and Small Fruit Gazette 7
Biol Invasions DOI 10.1007/s10530- #6.
006-9045-1.
Wang R Y, Powell G, Hardie J, Pirone TP.
Michelotto MD, Busoli AC. 2003. Biological 1998. Role of the helper component in
aspects of Aphis gossypii Glover, 1877 vector-specific transmission of
(Homoptera: Aphididae) cotton potyviruses. Journal of General
cultivars on tree weeds species. Virology 79:1519-1524.
Ciencia, Rural, Santa Maria 33(6):999-
1004.

Miyazaki M. 2001. Important aphid vectors


of fruit tree virus diseases in tropical
Asia. Plant Protection No. 20001-1.

You might also like