You are on page 1of 9

149

Care: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol .7, No.3, 2019, hal 149-157
Tersedia online di https://jurnal.unitri.ac.id/index.php/care
ISSN 2527-8487 (online)
ISSN 2089-4503 (cetak)

HUBUNGAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP


MUTU ASUHAN KEPERAWATAN

Abdul Muhith1), Rachma Rizqina2), Diah Zulailah3)

1)
Dosen Fakultas Keperawatan dan Kebidanan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
2)
Dosen Manajemen Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
3)
Keperawatan Stikes Majapahit Mojokerto
E-mail : abdulmuhith@unusa.ac.id

ABSTRACT

Hospitals as health care institutions need to improve their skills, speed, ease and accuracy in performing nursing
practice. The right organizational culture can easily direct and focus on improving the quality of nursing care.
The purpose of this study to analyze the relationship of organizational culture with the quality of nursing care
in RSI Sawatah Mojokerto Inpatient Room.This research used cross sectional approach. The population in
this study were all nurses in RSI Sawatah Mojokerto Inpatient Room with the number of samples of 85
nurses with total sample technique. Measurers in this study used OCAI for Organizational culture and
quality questionnaire of nursing care. Statistical analysis used was Spearman Rank test.The result of analysis
was found that almost half of the nurses in SSI inpatient unit of RSI Sakinah Mojokerto embraced Hierarchy
Organization Culture as many as 29 respondents (34.1%) and for Good Nursing Standards were 66
respondents (77.6%) while High Professional Performance Standards, was as many as 66 respondents
(77.6%). Spearman test analysis results obtained significance value (p) = 0.018 which explains that there was
Organizational Culture Relation with Nursing Care Quality in Inpatient Room RSI Sakinah Mojokerto.
Hospitals as a place of health services should be able to develop appropriate organizational culture and improve
the quality of nursing care through training, research, supervision, and other methods that are effective and
efficient.

Keywords: Nursing Care; Organizational Culture; Quality; Nurse.

ABSTRAK

Rumah sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan perlu meningkatkan keterampilan,


kecepatan, kemudahan dan ketepatan dalam melakukan tindakan praktek keperawatan. Budaya
organisasi yang tepat dapat dengan mudah mengarahkan dan memfokuskan dalam
meningkatkan mutu asuhan keperawatan. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan
budaya organisasi dengan mutu asuhan keperawatan di Ruang Rawat Inap RSI Sakinah
Mojokerto. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini
semua perawat di Ruang Rawat Inap RSI Sakinah Mojokerto dengan jumlah sampel penelitian
Cara mengutip: Muhith, Abdul., Rizqina, Rachma., & Zulailah, Diah. (2019). Hubungan Budaya Organisasi Terhadap Mutu Asuhan
Keperawatan. Care:Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan, 7(3), 149-157

Retrieved from https://jurnal.unitri.ac.id/index.php/care/article/view/1412


150
Care: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol .7, No.3, 2019, hal 149-157

85 perawat pelaksana dengan teknik total sampel. Alat ukur pada penelitian ini menggunakan
menggunakan OCAI untuk budaya Organisasi dan kuesioner mutu asuhan keperawatan.
Analisa statistik yang digunakan adalah uji Spearman Rank. Hasil analisis didapat hampir
setengahnya perawat yang bertugas di ruang rawat Inap RSI Sakinah Mojokerto menganut
Budaya Organisasi Hierarki sebanyak 29 responden (34,1%) dan untuk Standar Asuhan
Keperawatan Baik sebanyak 66 responden (77,6 %) sedangkan Standar Kinerja Profesional
Tinggi, yaitu sebanyak 66 responden (77,6 %). Hasil analisa uji Spearman diperoleh nilai
signifikansi (p)= 0,018 yang menjelaskan bahwa ada Hubungan Budaya Organisasi dengan
Mutu Asuhan Keperawatan di Ruang Rawat Inap RSI Sakinah Mojokerto. Rumah Sakit
sebagai tempat pelayanan kesehatan hendaknya dapat mengembangkan budaya organisasi yang
tepat dan meningkatkan mutu asuhan keperawatan melalui pelatihan, penelitian, supervisi, dan
metode lain yang efektif serta efisien.

Kata Kunci : Asuhan Keperawatan; Budaya Organisasi; Mutu; Perawat.

PENDAHULUAN dalam menentukan kualitas pelayanan di


Organisasi pelayanan kesehatan, seperti rumah sakit. Sehingga setiap upaya untuk
rumah sakit perlu memiliki karakter mutu meningkatkan kualitas pelayanan rumah
pelayanan prima yang sesuai dengan sakit harus juga disertai upaya untuk
harapan pasien. Semakin baik penilaian meningkatkan kualitas pelayanan
pasien, maka semakin baik pula mutu keperawatan. Mutu kualitas pelayanan
pelayanan kesehatan rumah sakit tersebut. dipengaruhi faktor budaya organisasi
Mutu pelayanan rumah sakit dapat dinilai (Winasih dkk, 2015).
dari tiga komponen sistem manajemen, Hasil studi pendahuluan yang dilakukan
yaitu: 1) Struktur, 2) Proses, 3) Outcome, peneliti pada tangal 16 Januari 2016 di RSI
(Muhith, 2017). Supaya dapat mewujudkan Sakinah Mojokerto didapatkan data pada
mutu layanan yang baik dan layak, tentunya tahun 2017 jumlah tempat tidur sebanyak
dengan dilakukannya pembenahan- 215, jumlah pasien MRS sebanyak 14.472,
pembenahan mulai dari faktor internal jumlah pasien KRS sebanyak 14.4042
yaitu manajemen pengelolaan tugas-tugas (pasien keluar meninggal < 48 jam
dan sumber daya manusia serta sejumlah 314 yaitu 0,21 % dan meninggal
menjunjung tinggi budaya organisasi yang > 48 jam sejumlah 364 yaitu 0,25 %, data
merupakan ujungtombak dari pelayanan tersebut dapat diketahui dari jumlah BOR
kesehatan terhadap masyarakat dalam 77,93 %, ALOS 4,6 hari, TOI 1,1 hari dan
mewujudkan pelayanan kesehatan yang BTO 70,1 kali. Kepuasan pasien sebesar
baik. Pelayanan asuhan keperawatan 98% pada penilaian kecepatan (Responsive)
sebagai bagian integral pelayanan kesehatan dan ketepatan pelayanan, keramahan
mempunyai kontribusi yang sangat besar
151
Care: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol .7, No.3, 2019, hal 149-157

(Empathy) petugas, kejelasan informasi Penelitian ini menggunakan desain Analitik


yang disampaikan oleh perawat. Korelasi dengan pendekatan cross sectional.
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut Populasi dalam penelitian ini semua
rumah sakit sebagai institusi pelayanan perawat di Ruang Rawat Inap RSI Sakinah
kesehatan adalah meningkatkan Mojokerto dengan jumlah sampel
keterampilan, kecepatan, kemudahan dan penelitian 85 perawat dengan teknik total
ketepatan dalam melakukan tindakan sampel. Instrumen penelitian ini
praktek keperawatan pelayanan kesehatan menggunakan kuisioner OCAI untuk
serta lebih bertanggung jawab dalam budaya Organisasi dan kuesioner Mutu
memberikan pelayanan dan dengan adanya Asuhan Keperawatan. Data yang diperoleh
budaya organisasi akan menjadi lebih akan diolah dengan melakukan analisis
mudah untuk mengarahkan dan menggunakan uji statistik uji Spearman
memfokuskan dalam meningkatkan mutu Rank dengan signifikan α < 0,05.
asuhan keperawatan. Sehingga penulis
ingin melakukan penelitian mengenai HASIL
Hubungan Budaya Organisasi dengan Penelitian dilakukaan di seluruh Ruang
Mutu Asuhan Keperawatan Di Ruang Rawat Inap RSI Sakinah Mojokerto Jl. R.A.
Rawat Inap RSI Sakinah Mojokerto. Basuki No. 12, Sookoo Mojokerto, Jawa
Timur 61361 pada bulan Februari – Maret
METODE PENELITIAN tahun 2018.

Tabel 1. Tabulasi silang Hubungan BudayaOrganisasi dengan Mutu Asuhan Keperawatan


(Standar Asuhan Keperawatan) di Ruang Rawat Inap RSI Sakinah Mojokerto.
Budaya Organisasi Standar Asuhan Keperawatan Total
Cukup Baik
f % f % f %
Clan 7 8,2 17 20,0 24 28,2
Adokrasi 8 9,4 1 1,2 9 10,6
Market 0 0,0 23 27,1 23 27,1
Hierarki 4 4,7 25 29,4 29 34,1
Total 19 22,4 66 77,6 85 100

Berdasarkan Tabel 1 menunjukkan bahwa sebanyak 25 responden (29,4%). Melalui


hampir setengahnya Budaya Organisasi hasil statistik uji Spearman pada taraf sig
yang dianut adalah Hierarki dengan (0,05) diperoleh hasil korelasi bahwa nilai
Standar Asuhan Keperawatan Baik korelasi 0,018 (<0,05) artinya ada
152
Care: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol .7, No.3, 2019, hal 149-157

hubungan Budaya Organisasi dengan sebanyak 25 responden (29,4%). Melalui


Standar Asuhan Keperawatan di Ruang hasil statistik uji Spearman pada taraf sig
Rawat Inap RSI Sakinah Mojokerto. (0,05) diperoleh hasil korelasi bahwa nilai
Berdasarkan Tabel 2 menunjukkan bahwa korelasi 0,018 (<0,05) artinya ada
hampir setengahnya Budaya Organisasi hubungan Budaya Organisasi dengan
yang dianut adalah Hierarki dengan Standar Asuhan Keperawatan di Ruang
Standar Kinerja Profesional Perawat Tinggi Rawat Inap RSI Sakinah Mojokerto.

Tabel 2. Tabulasi silang Hubungan Budaya Organisasi dengan Mutu Asuhan Keperawatan
(Standar Kinerja Profesional Perawat) di Ruang Rawat Inap RSI Sakinah
Mojokerto.
Budaya Organisasi Standar Asuhan Keperawatan Total
Cukup Baik
f % f % f %
Clan 7 8,2 17 20,0 24 28,2
Adokrasi 8 9,4 1 1,2 9 10,6
Market 0 0,0 23 27,1 23 27,1
Hierarki 4 4,7 25 29,4 29 34,1
Total 19 22,4 66 77,6 85 100

PEMBAHASAN banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor


Budaya Organisasi di Ruang Rawat Inap RSI dimana salah satunya adalah faktor budaya
Sakinah Mojokerto organisasi yang berfungsi sebagai kekuatan,
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari penggerak dalam pencapaian tujuan, dan
85 responden hampir setengahnya pembeda antara organisasi yang satu
menganut Budaya Organisasi Hierarki dengan yang lainnya. Apabila sebuah
sebanyak 29 responden (34,1%). Budaya organisasi memiliki anggota atau perawat
organisasi didefinisikan sebagai gejala yang masih aktif, maka dapat diindikasikan
dinamis di sekeliling kita sepanjang waktu sebagai bukti bahwa organisasi tersebut
yang secara terus menerus dilakukan dan telah mampu dan sukses dalam
diciptakan melalui interaksi dengan pihak memfungsikan budaya organisasi sebagai
lain dan dibentuk oleh perilaku pimpinan perekat di dalam kegiatan organisasi setiap
dan yang terdiri dari struktur, rutinitas, harinya serta sebagai pengikat kekompakan
aturan-aturan, dan norma norma yang antara perawat dalam organisasi (Andisiri
membimbing dan membatasi perilaku dkk, 2017).
(Iranita 2013).Kesuksesan organisasi
153
Care: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol .7, No.3, 2019, hal 149-157

Budaya Organisasi yang dominan di Ruang keperawatan yang baik sangat berhubungan
Rawat Inap RSI Sakinah Mojokerto adalah dengan hasil kinerja seorang perawat dan
Budaya Hierarki dimana jenis budaya akan menghasilkan mutu asuhan
organisasi ini dicirikan oleh suatu keperawatan yang berkualitas baik (Muhith,
formalisasi dan prosedur kerja yang 2017). Keberhasilan suatu asuhan
terstruktur hal ini dibuktikan dari hasil keperawatan kepada pasien sangat
penelitian yang di dapatkan melalui ditentukan oleh pemilihan metode
kuesiner OCAI yaitu Tim perawat sudah pemberian asuhan keperawatan
sangat terkontrol dan sudah terstruktur professional.Pemilihan sistem pemberian
jelas dan tim perawat juga menekankan asuhan keperawatan yang tepat untuk
stabilitas dan kinerja yang efisien serta setiap unit atau organisasi tergantung pada
pengendalian operasi yang efektif. Tim keterampilan dan keahlian staf, tersedianya
keperawatan dalam budaya organisasi tenaga professional, sumber ekonomi dari
hierarki mendifinisikan sukses atas dasar organisasi, ketajaman dari pasien dan
efisiensi kerja produktifitas biaya layanan kekompleksan dari tugas yang akan
yang murah prosedur pelayanan yang ditanggulangi (Adam 2013).
nyaman. Hal ini dibuktikan dari pelaksanaan Standar
Standar Asuhan Keperawatan Asuhan Keperawatan di RSI Sakinah
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari Mojokerto selalu dilaksanakan pengkajian:
85 responden hampir seluruhnya Standar perawat melakukan pengumpulan data
Asuhan Keperawatan Baik sebanyak 66 tentang status kesehatan pasien secara
responden (77,6 %). Keperawatan adalah sistematis menyeluruh, akurat, singkat dan
standar praktek keperawatan profesional berkesinambungan, Diagnosa
mengacu pada standar asuhan keperawatan Keperawatan: perawat menganalisis data
dan standar kinerja profesional perawat. pengkajian untuk merumuskan masalah
Mutu dari perspektif pasien berpatokan diagnosis keperawaan, Perencanaan :
pada dimensi mutu yang terdiri dari: daya perawat membuat rencana tindakan
tanggap (Responsiveness), Empati (Emphaty), keperawatan untuk mengatasi masalah
(Courtesy), dan (Sincerity). Standar asuhan kesehatan dan meningkatkan kesehatan
keperawatan meliputi lima komponen pasien, Impementasi: perawat
penting yaitu, Pengkajian Keperawatan, mengimpementasikan tindakan yang telah
Diagnosis Keperawatan, Perencanaan diidentifikasi dalam rangka rencana
(Intervensi), Pelaksanaan (Implementasi) tindakan keperawatan, Evauasi: perawat
dan Evaluasi. Pelaksanaan standar asuhan mengevauasi perkembangan kesehatan
154
Care: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol .7, No.3, 2019, hal 149-157

pasien terhadap tindakan dalam mencapai pelayanan yang baik dan selalu bekerja
tujuan sesuai dengan rencana yang sama dengan tim kesehatan lainnya serta
ditetapkan dan merevisi data dasar dan keluarga pasien untuk menyelesaikan
perencanaan. masalah pasien tersebut yang dilakukan
Standar Kinerja Profesional Perawat dengan memberikan pelayanan yang
Berdasarkan hasil menunjukkan bahwa dari bersifat Caring,Colaboration, Emphaty,
85 responden hampir seluruhnya Standar Response, Courtesy, dan Sincerity.Salahsatu
Kinerja Profesional Tinggi, yaitu sebanyak upaya RSI Sakinah Mojokerto untuk selalu
66 responden (77,6 %). Pelaksanaan memperahankan hal tersebut adalah
standar kinerja profesional perawat sangat dengan melakukan sosialisasi SOP selalu
berhubungan dengan hasil kinerja seorang melakukan evaluasi berkala terhadap
perawat, jika pelaksanaan standar kinerja tindakan-tindakan yang sudah dilakukan
profesional perawat baik maka akan oleh perawat.
menghasilkan mutu asuhan keperawatan Hubungan Budaya Organisasi Dengan Mutu
yang berkualitas baik (Muhith, 2017). Asuhan Keperawatan (Standar Asuhan
Robbins mendefinisikan kinerja sebagai Keperawatan)
fungsi interaksi antara kemampuan Berdasarkan tabulasi silang diatas
(Ability), motivasi (Motivation) dan menunjukkan bahwa hampir setengahnya
kesempatan (oppurtunity). Kinerja perawat Budaya Organisasi yang dianut adalah
diuraikan dalam pemberian asuhan Hierarki dengan Standar Asuhan
keperawatan melalui proses pengkajian, Keperawatan Baik sebanyak 25
diagnosa, perencanaan, intervensi, dan responden (29,4%). Melalui hasil statistik
evaluasi. Salah satu metode dalam menilai uji Spearman Rank panda taraf sig (0,05)
kinerja perawat yaitu dengan melihat diperoleh hasil korelasi bahwa nilai korelasi
standar asuhan keperawatan. Standar 0,018 (<0,05) artinya ada hubungan
Asuhan Keperawatan adalah suatu Budaya Organisasi dengan Standar Asuhan
pernyataan yang menguraikan kualitas yang Keperawatan di Ruang Rawat Inap RSI
diinginkan terkait dengan pelayanan Sakinah Mojokerto.
keperawatan terhadap klien (Nastiti, 2017). Pelayanan asuhan keperawatan sebagai
Standar Kinerja Profesional Perawat di bagian integral pelayanan kesehatan
Ruang Rawat Inap RSI Sakinah Mojokerto mempunyai kontribusi yang sangat besar
menunjukkan hampir seluruhnya Tinggi. dalam menentukan kualitas pelayanan di
Hal ini dikarenakan perawat di RSI Sakinah rumah sakit. Sehingga setiap rumah sakit
terhadap semua pasien memberikan
155
Care: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol .7, No.3, 2019, hal 149-157

harus meningkatkan kualitas pelayanan pengaruh yang bermakna pada sikap dan
keperawatan. Mutu kualitas pelayanan kinerja serta dengan adanya budaya
dipengaruhi faktor budaya organisasi organisasi akan menjadi lebih mudah untuk
(Winasih dkk, 2015). Perawat dalam lebih mengarahkan dan memfokuskan
melaksanakan asuhan keperawatan harus dalam meningkatkan mutu asuhan
sesuai dengan standar asuhan keperawatan keperawatan.
yang ada. Standar asuhan keperawatan Hubungan Budaya Organisasi Dengan Mutu
adalah uraian pernyataan tingkat kinerja Asuhan Keperawatan (Standar Kinerja
yang diinginkan. Tujuan dan manfaat Profesional Perawat)
standar asuhan keperawatan pada dasarnya Berdasarkan tabulasi silang diatas
mengukur kualitas asuhan kinerja perawat menunjukkan bahwa hampir setengahnya
dan efektifitas manajemen organisasi Budaya organisasi yang dianut adalah
(Alessandra 2018).Pembentukan budaya Hierarki dengan Standar Kinerja
organisasi melalui proses penerapan Profesional Perawat Tinggi sebanyak 25
Metode Asuhan Keparawatan Profesional responden (29,4%). Melalui hasil statistik
dapat menyeragamkan dan uji Spearman Rank pada taraf sig (0,05)
mensosialisasikan nilai-nilai suatu budaya diperoleh hasil korelasi bahwa nilai korelasi
organisasi kepada perawat(Adam, 2013). 0,018 (>0,05) artinya ada hubungan
Dominasi budaya hierarki di dalam Ruang Budaya Organisasi dengan Standar Kinerja
Rawat Inap RSI Sakinah Mojokerto Profesional Perawat di Ruang Rawat Inap
mengartikan institusi sebagai tempat yang RSI Sakinah Mojokerto. Budaya Organisasi
sangat terkontrol dan terstruktur, dapat memiliki pengaruh yang bermakna
melaksanakan tugas kerjanya berdasarkan pada sikap dan kinerja karyawannya, ketika
pada prosedur formal, membuat keputusan budaya organisasi yang dimiliki sebuah
secara strategis bagi rumah sakit. Dalam hal perusahaan tersebut kuat(Iranita 2013).
ini memberikan gambaran yang jelas bagi Keterlibatan yang tinggi dari perawat
pimpinan dan staf untuk melakukan pelaksana dalam melakukan kerjasama
perubahan dan menetapkan langkah- dalam tim di organisasi akan berdampak
langkah strategis dan prioritas untuk pada peningkatan kinerja perawat
membangun budaya organisasi yang kuat pelaksana. Pembentukan budaya organisasi
serta meningkatkan keterampilan, melalui proses seleksi dapat
kecepatan, kemudahan dan ketepatan menyeragamkan dan mensosialisasikan
dalam melakukan tindakan praktek nilai nilai suatu organisasi kepada perawat
keperawatan. Budaya yang kuat memiliki pelaksana. Perawat akan memiliki motivasi
156
Care: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol .7, No.3, 2019, hal 149-157

untuk berkarya secara maksimal sesuai Keperawatan dan Standar Kinerja


dengan apa yang diharapkan organisasi Profesional Perawat) di Ruang Rawat Inap
(Iqbal dkk, 2017). di RSI Sakinah Mojokerto.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan
kepada perawat di Ruang Rawat Inap RSI SARAN
Sakinah Mojokerto dapat dilihat bahwa Sebagai bahan untuk kajian konseptual
perawat terhadap semua pasien memberikan ilmu keperawatan tentang ilmu dasar
pelayanan yang baik, cepat dan tepat dengan Budaya Organisasi untuk mengetahui
pelayanan yang bersifat Caring,Colaboration, berapa banyak kultur budaya organisasi
Emphaty, Response, Courtesy, dan Sincerity. dalam suatu organisasi maupun suatu
Dimana Tim keperawatan dalam budaya instansi. Menjadikan bahan untuk
organisasi hierarki mendifinisikan sukses atas meningkatkan upaya pengembangan
dasar efisiensi kerja produktifitas biaya layanan
keterampilan kepada perawat dalam
yang murah prosedur pelayanan yang nyaman
pemberian asuhan keperawatan seperti,
serta menekankan stabilitas dan kinerja yang
mengadakan pelatihan secara
efisien. Rumah Sakit yang memiliki budaya
berkesinambungan sehingga nantinya
organisasi, akan lebih terkontrol, terstruktur
jelas dan menekankan stabilitas dan perawat mampu memberikan pelayanan
bertanggung jawab terhadap pekerjaan, salah dengan terampil dalam asuhan
satunya dalam memberikan asuhan keperawatan.
keperawatan yang sesuai dengan standar
kinerja profesional perawat agar tercapai
REFERENSI
tujuan yang telah ditetapkan serta kinerja
Adam, A. Rino.2013. “Pengembangan Budaya
yang efisien. Organisasi Keperawatan Untuk
Meningkatkan Kinerja Dan Kepuasan
Perawat Dalam Penerapan Metode Asuhan
KESIMPULAN Keperawatan Profesional”. Disertasi
Hampir setengahnya Budaya Organisasi Doktor tidak dipublikasikan Fakultas
yang dianut di Ruang Rawat Inap di RSI Kesehatan Masyarakat Universitas
Airlangga Surabaya
Sakinah Mojokerto adalah budaya Hierarki. Dahlan, M. Sopiyudin.2010. Besar Sampel
Hampir seluruhnya Mutu Asuhan Dan Cara Pengambilan Sampel Dalam
Penelitian Kedokteran Dan Kesehatan.
Keperawatan menunjukkan bahwa Jakarta: Salemba Medika
(Standar Asuhan Keperawatan) baik dan Abdul Muhith., Mukhammad Himawan
Saputra., Fenty. (2017). Gambaran
(Standar Kinerja Profesional) tinggi. Ada Tingkat Turnover Perawat, Motivasi, Dan
hubungan Budaya Organisasi dengan Mutu Kinerja Perawat Di Rumah Sakit Islam
Hasanah Mojokerto. Prosiding Seminar
Asuhan Keperawatan (Standar Asuhan Nasional Hasil Penelitian Dan
157
Care: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol .7, No.3, 2019, hal 149-157

Pengabdian Masyarakat Seri Ke-1 Karya Tulis Dan Thesis Untuk


Tahun 2017. Mahasisawa Keperawatan. Yogyakarta :
Fauzan , Oceano Muhammad., & Fathiyah. Nuha Medika
(2017). Pengaruh Budaya Organisasi, Gaya Muhith, A. (2017). Pengembangan model
Kepemimpinan Dan Pengawas Terhadap mutu asuhan keperawatan dan MAKP.
Motivasi Serta Dampaknya Terhadap Yogyakarta: cv. Enterpreuner.
Kinerja Pegawai Dinas Pekerjaan Umum Muhith, A. (2018). Aplikasi Komunikasi
(Pu) Kabupaten Batang Hari Jambi. J- terapeutik Nursing & Health
MAS Vol.2 No.2. Yogyakarta: Andi.
Hardika, Revani. (2017). Pengembangan Muhith, A., dkk (2019). Healthcare
Model Budaya Organisasi Terhadap Quality and Justice Quality: Its Effects
Kepuasan Kerja Dan Kinerja Perawat Di on Patient Satisfaction in the National
Rumah Sakit Islam Banjarmasin. Health Insurance Era (2019/3/24),
Dinamika Kesehatan, Vol.8 No.1 (Juli published KnE Social Sciences, 549–
2017) 567-549–567
Iqbal , Muhammad.,& Agritubella Meri Muhith, A., dkk (2016).. Nursing Service
Syafrisar. (2016). Hubungan Budaya Quality Model Based on Nursing
Organisasi dengan Kinerja Perawat Performance and Patient Satisfaction
Pelaksana Di Ruang Rawat Inap RS Analysis in Gresik District Hospital
PMC. Jurnal Endurance 2(3) Oktober journal of health medicine and
(2017) (285-29) nursing, 23, ISSN 2422-8419
Kalsum, Umi., La Ode Ali Imran Ahmad., Muhith, A., dkk (2017). nursing service
Wa Ode Sitti Nurzalmariah Andisiri. quality model based on the nursing
(2017). Pengaruh Budaya Organisasi performance, nurse and patient
Terhadap Kinerja Perawat Pelaksana Di satisfaction. Jurnal Ners Vol.7 No.1.
Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Fakultas Keperawatan Universiatas
Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara Airlangga Surabaya.
Tahun 2016. Jurnal Jurnal Ilmiah Nastiti, Ayu Dewi .(2017). Pelatihan Caring
Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Vol. Dengan Model Partisipatif Untuk
2/No.6/ Mei 2017; ISSN 250-731X. Peningkatan Kinerja Perawat Dan Mutu
Muhith, Abdul,. M. Himawan Saputra,. Layanan Keperawatan. Jurnal Penelitian
Nursalam.(2013). Bauran Pemasaran Kesehatan Suara Forikes .Volume
Dengan Bed Occupancy Ratio VIII Nomor 4, Oktober 2017 ISSN
(BOR)(Marketing Mix by Bed Occupancy 2086-3098 (p) ISSN 2502-7778 (e)
Ratio (BOR)) Pratiwi, Ana. (2016). Implementasi Sistem
Muhith, Abdul. (2017). Pengembangan Model Manajemen Mutu Pelayanan Keperawatan
Mutu Asuhan Keperawatan dan MAKP. Melalui Kepemimpinan Mutu Kepala
Yogyakarta : Cv Threeprenuer Ruangan.Jurnal Ners Vol. 11 No.1
Muhith, Abdul., & Nursalam. Mutu Asuhan April 2016: 1-6
Keperawatan Berdasarkan Analisis Kinerja Winasih. Rini,. Nursalam., Ninuk Dian K.
Perawat Dan Kepuasan Perawat Dan 2015. Budaya Organisasi Dan Quality Of
Pasien. Jurnal Ners Vo.7 No. 1 (April Nursing Work Life Terhadap Kinerja Dan
2012):47-55 Kepuasan Kerja Perawat Di Rsud Dr.
Muhith. A , dkk. (2011). Buku Ajar Metode Soetomo Surabaya. Jurnal Ners Vol. 10
Penelitian Kesehatan : Konsep Pembuatan No. 2 Oktober 2015: 332–342.

You might also like