You are on page 1of 8

NERS: Jurnal Keperawatan,Volume 15, No. 2, Oktober 2019, (Hal.

147-154)

Monitoring Evaluasi Penerapan Sistem Pengembangan Manajemen Kinerja


Klinis Di Rumah Sakit Tk. III Dr. Reksodiwiryo Padang

Mona Ariestia1, Yulihasri2, Supiyah3


1
Akper Kesdam 1/BB, Padang, Indonesia
2
Fakultas Ekonomi, Universitas Andalas, Padang, 25163, Indonesia
3
Politeknik kesehatan Bukit tinggi, Indonesia
e-mail korespondensi: monaariestia03@gmail.com

Abstract
The performance of nurses in service can be seen from the fulfillment of nursing
characteristics, namely in nursing documentation. Good documentation requires monitoring
and evaluation in accordance with performance management. The research objective is to
determine the relationship between the implementation of Monitoring and Evaluation based
on the Implementation of the Clinical Performance Management Development System
(SPMKK) with the Implementation of Documentation. This type of research is quantitative
research. The sampling technique used was simple random sampling of 83 nurses. Data
analysis was used the univariate and bivariate statistics to see the relationship of dependent
and independent variables using the Chi Square test. The results showed less than half
(49.4%) of nurses were not good in monitoring activities based on SPMKK, (42.2%) nurses
were not good enough in evaluating, (42.2%) nurses were not good enough to document
nursing. The results showed a significant relationship between monitoring and evaluation
activities with nursing documentation. For hospitals to implement evaluation monitoring so
that nursing documentation runs smoothly in accordance with nursing procedures, the Head
of nursing needs to improve the nurses' clinical performance skills with regular seminars.

Keywords: Monitoring, Evaluation, Documentation of Nursing

Abstrak
Kinerja perawat di pelayaan dapat dilihat dari terpenuhinya karakteristik keperawatan yaitu
pada pendokumentasian keperawatan. Pendokumentasian yang baik membutuhkan
monitoring dan evaluasi sesuai dengan manajemen kinerja. Tujuan penelitian untuk
mengetahui hubungan pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi berdasarkan Penerapan Sistem
Pengembangan Manajemen Kinerja Klinis (SPMKK) dengan Pelaksanaan
Pendokumentasian. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif. Teknik pengambilan sampel
dengan simple random sampling sebanyak 83 perawat. Analisis data dilakukan secara
univariat dan bivariat untuk melihat hubungan variabel dependen dan independen
menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan kurang dari separoh (49,4%)
perawat kurang baik dalam kegiatan monitoring berdasarkan SPMKK, (42,2%) perawat
kurang baik dalam evaluasi, (42,2%) perawat kurang baik dalam mendokuementasikan
keperawatan. Hasil penelitian menunjukan hubungan yang bermakna antara kegiatan
monitoring dan evaluasi dengan pendokumentasian keperawatan. Untuk Rumah sakit agar
menerapkan monitoring evaluasi agar pendokumentasian keperawatan berjalan dengan lancar
sesuai dengan prosedur keperawatan, Kepala bidang keperawatan perlu meningkatkan
keterampilan kinerja klinis perawat dengan seminar rutin.

Kata Kunci : Monitoring, Evaluasi, Dokumentasi Keperawatan

Mona Ariestia, dkk., Monitoring Evaluasi Penerapan Sistem,… 147


NERS: Jurnal Keperawatan,Volume 15, No. 2, Oktober 2019, (Hal. 147-154)

PENDAHULUAN diakibatkan karena adanya pelaksanaan


Standar asuhan keperawatan merupakan monitoring yang terkait dengan
acuan perawat untuk mencapai asuhan pelaksanaan manajemen keperawatan.
keperawatan yang berkualitas, sesuai Sangat penting bagi setiap organisasi
Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes keperawatan untuk memonitoring
RI No. 43/2016) mengenai standar kepuasan dan kinerja. Dan Dalam
pelayanan minimal bidang kesehatan, dan organisasi keperawatan kesehatan dapat
pelayanan keperawatan, mengharuskan berhasil mencapai tujuan organisasinya
seorang perawat berpikir realistis bahwa jika karyawan mereka puas dengan
evaluasi sistematis terhadap semua aspek pekerjaan mereka dan memiliki tingkat
asuhan keperawatan adalah mekanisme kesejahteraan yang tinggi.
untuk mencapai asuhan yang berkualitas Pada tahun 2014, penelitian tentang
tinggi. pentingnya evaluasi yang berhubungan
Untuk mendukung sistem pelayanan dengan pelaksanaan manajemen
kesehatan secara komprehensif keperawatan dipaparkan oleh American
berdasarkan profesionalisme, IPTEK, Nurses Credentialing Center’s
aspek legal dan berlandaskan etika, Commission on Accreditation, dinyatakan
Pemerintah Indonesia mengeluarkan bahwa suatu kegiatan evaluasi sangat
kebijakan tentang Sistem Pengembangan diperlukan dalam suatu organiasasi guna
Manajemen Kinerja Klinik (SPMKK) pada menilai bagaimana system, proses, cara
30 agustus 2007 (patricia putri, 2016), dalam organisasi telah dikerjakan dengan
Oleh sebab itu, SPMKK perlu baik atau belum oleh masing-masing
dipertahankan dan di kembangkan ke anggota terhadap kebijakan yang telah
seluruh unit pelayanan kesehatan terutama ditentukan. Fungsi evaluasi sangat penting
dalam bidang keperawatan. dalam manajemen karena evaluasi seperti
Pengembangan sistem manajemen kinerja yang diketahui adalah proses penilaian.
klinik perawat ( SPMKK ) adalah suatu Menurut Mursidah dan Riska Zestin
upaya peningkatan kemampuan manajerial (2019) kinerja perawat dalam pelayanan
dan kinerja perawat dalam memberikan dapat dilihat dari karakteristik proses
pelayanan keperawatan dan kebidanan di keperawatan yang tergambar antara lain
sarana/institusi pelayanan kesehatan untuk pdapendokumentasian proses keperawatan.
mencapai pelayanan kesehatan yang
bermutu. Sebuah Rumah Sakit pemerintah yang
Menurut Lorber, Treven, dan Mumel dikelola oleh TNI AD, Rumah Sakit Tk.
(2015) Monitoring dan evaluasi sebagai III Dr. Reksodiwiryo Padang merupakan
bagian dari penerapan manajemen kinerja salah satu Rumah Sakit rujukan di Provinsi
klinis telah dibuktikan dengan beberapa Sumbar. Rumah sakit ini telah
kali penelitian. Penelitian mengenai terakreditasi dengan 12 pelayanan, dan
pentingnya monitoring yang dilaksanakan sekarang ini sudah memiliki delapan unit
dalam meningkatkan kepuasan kerja dan ruang rawat inap yang terdiri dari Ruang I,
kinerja perawat dengan melibatkan 640 Ruang II, Ruang III, Ruang IV dan V,
perawat menemukan bahwa 42% perawat Ruang VI dan A.Yani, Ruang Paviliun
yang merasa puas dengan kinerjanya HWS, Ruang HCU dan Ruang Kebidanan,
menyatakan bahwa kinerja yang bagus dengan total tempat tidur 202 Tenaga

Mona Ariestia, dkk., Monitoring Evaluasi Penerapan Sistem,… 148


NERS: Jurnal Keperawatan,Volume 15, No. 2, Oktober 2019, (Hal. 147-154)

perawat di Rumah Sakit Tk. III Dr. begitu memperhatikan pendokumentasian


Reksodiwiryo Padang seluruhnya asuhan keperawatan.
berjumlah 105 orang dengan latar Sehubungan dengan hal tersebut
belakang pendidikan D3 dan S1 maka peneliti ingin mengadakan penelitian
Keperawatan. Tenaga perawat menyebar tentang Hubungan kegiatan Monitoring
di Instalasi rawat 24 jam, Instalasi rawat Dan Evaluasi sesuai penerapan Sistem
jalan dan Poli. Gambaran awal yang Pengembangan Manajemen Kinerja Klinis
menunjukkan Parameter / indikator (SPMKK) dengan Pelaksanaan
Pelayanan rumah sakit ini pada tahun 2014 Dokumentasi Keperawatan Di Ruang
BOR 61,27% dan LOS 5,24 pada tahun Rawat Inap Rumah Sakit Tk III Dr.
2015 BOR 54,05 %, LOS 6,47 Pada tahun Reksodiwiryo Kota Padang
2016 BOR 49,07 %, LOS 6,25.
METODE
Usaha meningkatkan kualitas pelayanan Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif,
selalu di lakukan manajemen Rumah Sakit sampel diambil secara proporsional simple
TK III Reksodiwiryo Padang, sebagai random sampling yaitu yang berjumlah
salah satu faktor penentu baik buruknya dari 105 populasi didapatkan sampel
pelayanan dirumah sakit salah satunya sebanyak 83 perawat.
dengan melaksanakan monitoring dan
evaluasi berdasarkan SPMKK dalam Data didapatkan melalui observasi dan
pelaksanaan dokumentasi keperawatan. pengisian kuesioner. Observasi
dilaksanakan oleh peneliti kepada perawat
Sesuai data yang diperoleh dari tim mutu di delapan ruang rawat inap Rumah Sakit
keperawatan RST TK III Dr. TK III Dr. Reksodiwiryo Padang yaitu
Reksodiwiryo Padang dengan hasil ruang I, ruang II , ruang III, ruang IV ,
prosentase sebagai berikut kelengkapan Ruang V, Ruang Paru, Ruang HCU dan
pendokumentasian asuhan keperawatan Ruang pavilion HWS dengan
untuk pengkajian 55%, diagnosa 53,3%, menggunakan instrument penelitian yang
perencanaan 65,0%, pelaksanaan 40,0%, diadaptasi dari penelitian sebelumnya.
evaluasi 50,0 %. Hasil rata-rata didapatkan Instrument penelitian menggunakan
53,21 %. lembar ceklis. Pengisian kuesioner yang
dilakukan oleh perawat meliputi kuesioner
Studi awal dilakukan dengan wawancara tentang pelaksanaan monitoring
pada 5 perawat, ditemukan tiga perawat berdasarkan SPMKK, kuesioner mengenai
menyatakan bahwa pendokumentasian penerapan pelaksanaan kegiatan evaluasi
dirasa menyita banyak waktu, tenaga dan berdasarkan SPMKK. Sedangkan lembar
pikiran, dan dua orang lagi menyatakan observasi digunakan untuk menilai kinerja
bahwa pendokumentasian kurang begitu perawat dalam melaksanakan
penting, dan yang paling penting pendokumentasian asuhan keperawatan.
kebutuhan klien terpenuhi, mereka Kuesioner dibagikan dan diisi oleh
beralasan bahwa perawat perlu perawat pelaksana di ruang rawat inap.
mengutamakan suatu tindakan nyata dan
langsung kepada pasien sehingga kurang

Mona Ariestia, dkk., Monitoring Evaluasi Penerapan Sistem,… 149


NERS: Jurnal Keperawatan,Volume 15, No. 2, Oktober 2019, (Hal. 147-154)

Instrumen sudah dilakukan uji Validitas r-


tabel > r Hitung yaitu sebesar 0,361 dan
Cronbach”s Alpha sebesar 0,918. Tabel 2. Distribusi Frekuensi Kegiatan
Analisis data dilakukan dengan dua Monitoring
cara yaitu dengan analisis Univariat dan Monitoring Frekuensi %
analisis Bivariat. Kurang Baik 41 49,4
Baik 42 50,6
HASIL
Jumlah 83 100
1. Analisis Univariat Berdasarkan tabel 2 terlihat bahwa
Hasil penelitian menunjukan karakteristik sebanyak 50,6 % responden baik dalam
perawat yang meliputi Umur, jenis monitoring.
kelamin, masa kerja, pendidikan terakhir,
keikutpesertaan pelatihan yang dapat Evaluasi dikelompokan menjadi dua
dilihat pada tabel 1. kategori yaitu kurang baik dan baik. Hasil
analisis dapat dilihat pada tabel 3.
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Data
karakteristik responden.
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Kegiatan
Karakteristik Frekuen % Evaluasi
Evaluasi Frekuensi %
si
Kurang Baik 35 42,2
Umur
16,8
Baik 48 57,8
21 - 25 Tahun 14
26 - 30 Tahun 58 69,8 Jumlah 83 100
31 - 35 Tahun 11 13,2
Jenis Kelamin
Berdasarkan tabel 3 dapat dilihat bahwa
Wanita 68 81,9 sebagian besar responden baik dalam
Pria 15 18,1 evaluasi 57,8%
Masa Kerja
<1 Tahun 2 2,4 Dokumentasi dikelompokan menjadi dua
1 – 3 Tahun 27 32,5 kategori yaitu kurang baik dan baik. Hasil
4 – 6 tahun 46 55,4 analisis dapat dilihat pada tabel 4.
>6 tahun 8 9,6
Pendidikan
Tabel 4. Distribusi Frekuensi Kegiatan
Dokumentasi
Terakhir
Dokumentasi Frekuensi %
D3 47 56,6
S1 36 43,4 Kurang Baik 35 42,2
Baik 48 57,8
Keikutsertaan
Jumlah 83 100
Pelatihan
Belum Pernah 9 10,8
Berdasarkan tabel 4. Dapat dilihat bahwa
Pernah 74 89,2 sebagian besar perawat melakukan
pendokumentasian keperawatan dengan
baik dengan prosentase 57,8%

Mona Ariestia, dkk., Monitoring Evaluasi Penerapan Sistem,… 150


NERS: Jurnal Keperawatan,Volume 15, No. 2, Oktober 2019, (Hal. 147-154)

Hasil observasi memperlihatkan dari 85 bermakna monitoring dengan dokumentasi


perawat pelaksana sebagian besar perawat keperawatan.
baik sebanyak 50,6 % dalam monitoring
dan evaluasi, perawat pelaksana yang baik Tabel 5.6 Evaluasi Dengan Dokumentasi
dalam evaluasi sebanyak 57,8% dan Keperawatan
perawat pelaksana yang melakukan Dokumentasi Keperawatan p
Evaluasi Kurang Baik Total value
pendokumentasian keperawatan dengan
Baik
baik sebanyak 57,8%. Secara keseluruhan f % f % f %
berdasarkan hasil observasi juga diketahui
Kurang 21 60 14 40 35 %
setiap melakukan tindakan/kegiatan Baik
keperawatan baik langsung maupun tidak Baik 14 29,2 34 70,8 48 100
0,010
langsung, akivitas tidak langsung di
dokumentasikan oleh perawat. Jumlah 35 42,2 48 57,8 83 100

1. Analisis Bivariat Hasil penelitian menunjukan hubungan


pelaksanaan kegiatan evaluasi dengan
Hasil Analisis Bivariat dilakukan untuk dokumentasi keperawatan bahwa dari total
melihat hubungan secara statistik antara 35(100%) kegiatan evaluasi kategori
variabel dependen dan independen sebagai kurang baik terdapat 21(60%)
berikut : dokumentasi keperawatannya kurang baik.
Sedangkan dari total 48(100%) kegiatan
Tabel 6. Hubungan Monitoring Dengan evaluasi baik terdapat 34(70,8%)
Dokumentasi Keperawatan dokumentasi keperawatannya baik. Hasil
Dokumentasi Keperawatan p analisis ini juga didapatkan p value 0,010
Monito Kurang Baik Total value
ring Baik
(p value <0,05), ada hubungan yang
f % f % f % bermakna antara evaluasi dengan
Kurang 24 58,5 17 41,5 41 100 dokumentasi keperawatan.
Baik
0,006
Baik 11 26,2 31 73,8 42 100 PEMBAHASAN
Jumlah 35 42,2 48 57,8 83 100 Berdasarkan hasil observasi dan pengisian
kuesioner oleh 85 perawat pelaksana di
dapatkan hubungan pelaksanaan kegiatan
Tabel 6. menunjukan bahwa hubungan
monitoring dengan dokumentasi
pelaksanaan kegiatan monitoring dengan
keperawatan total 41 kegiatan
dokumentasi keperawatan bahwa dari total
monitoringnya kategori kurang baik dan
41(100%) kegiatan monitoring kategori
42 kegiatan monitoringnya baik.
kurang baik terdapat 24 (58,5%)
Sedangkan hubungan evaluasi dengan
dokumentasi keperawatannya kurang baik.
Pendokumentasian Keperawatan total 35
Sedangkan dari total 42 (100%) kegiatan
yang kurang baik dan 48 yang katagori
monitoringnya baik terdapat 31 (73,8%)
baik.
dokumentasi keperawatannya baik . Hasil
analisis ini juga didapatkan p value 0,006
Maka yang lebih memiliki hubungan yang
(p value <0,05), ada hubungan yang
signifikan dengan pendokumentasian
keperawatan adalah Monitoring dimana

Mona Ariestia, dkk., Monitoring Evaluasi Penerapan Sistem,… 151


NERS: Jurnal Keperawatan,Volume 15, No. 2, Oktober 2019, (Hal. 147-154)

jumlah responden yang kurang baik 41 menggunakan proses keperawatan. Pada


perawat yang tidak melakukan pelaksanaan asuhan keperawatan serta
dokumentasi keperawatan dibandingkan pengaruhnya pada pasien sebagai metode
Evaluasi yang hanya 35 lebih sedikit saintifik yang memerlukan suatu tindakan
melakukan dokumentasi keperawatan di nyata dan disertai hasil dokumentasi.
RS Tk III Dr. Reksodiwiryo Padang. Dokumentasi asuhan keperawatan harus
Dengan terbuktinya hipotesis tersebut, objektif, detail, dan komprehensif dalam
maka terdapat peningkatan mencerminkan status kesehatan klien.
Pendokumentasian Keperawatan jika Banyaknya informasi detail, abjektif, dan
dalam Manajemen Rumah Sakit komprehensif yang didokumentasikan oleh
menekankan penting pelaksanaan seorang perawat, dari aspek hukum di
monitoring. harapkan akan dapat melindungi perawat
bila ada gugatan hukum.
Temuan penelitian ini didukung oleh Hasil penelitian ini juga terbukti bahwa
penelitian yang dilaksanakan oleh faktor Evaluasi berdasarkan SPMKK
Rahmani (2013), Pelaku penelitian mempunyai korelasi/hubungan yang
tentang Pendokumentasian di 3 signifikan terhadap Pendokumentasian
Puskesmas yang berlokasi di wilayah Keperawatan di RS Tk III Dr.
Yogjakarta, dan hasilnya menunjukkan Reksodiwiryo Padang.
bahwa penerapan SPMKK di bagian Menurut peneliti evaluasi pada setiap
pelayanan kesehatan ibu dan anak di akhir program perlu dilaksanakan dengan
puskesmas dirasakan cocok dengan upaya serius, guna mendapatkan data informasi
pengembangan profesionalisme ketercapaian sebuah program, kendala
keperawatan. serta suatu tindakan yang akan
dilaksanakan dikemudian hari. Evaluasi
World Health Organization (WHO) pada SPMKK perlu dilaksanakan dengan
merumuskan evaluasi sebagai suatu proses baik, dan perlu dikembangkan indokator,
dari pengumpulan dan analisis informasi pelayanan yang baik sesuai keperluan dan
mengenai efektivitas dan dampak suatu tingkat kemajuan sebuah Rumah Sakit.
program dalam tahap tertentu sebagai
bagian atau keseluruhan dan juga mengkaji KESIMPULAN
pencapaian program. Definisi lain Berdasarkan hasil analisis data dan
dikemukakan oleh Swansburg (2014) yang pembahasan yang telah disampaikan
menyatakan bahwa evaluasi kinerja adalah peneliti dapat menyimpulkan bahwa :
suatu proses pengendalian dimana kinerja Kurang dari separoh responden kurang
pegawai dievaluasi berdasarkan standar. baik dalam melaksanakan kegiatan
monitoring berdasarkan SPMKK di RST
Edmonton (2014) dalam penelitiannya Reksodiwiryo Padang. Kurang dari separoh
menyatakan bahwa dokumentasi asuhan juga responden kurang baik dalam
keperawatan merupakan salah satu bentuk melaksanakan kegiatan evaluasi
upaya membina dan mempertahankan berdasarkan SPMKK di RST
akontabilitas perawat, kualitas asuhan Reksodiwiryo Padang. Kurang dari separoh
keperawatan bergantung pada akontabilitas responden kurang baik dalam
dari individu perawat dalam hal

Mona Ariestia, dkk., Monitoring Evaluasi Penerapan Sistem,… 152


NERS: Jurnal Keperawatan,Volume 15, No. 2, Oktober 2019, (Hal. 147-154)

melaksanakan evaluasi dokumentasi Abdul Rahman. 2013.Pengaruh


keperawatan di RST Reksodiwiryo Padang Karakteristik Individu, Motivasi
Maka dapat disimpulkan bahwa Dan Budaya Kerja Terhadap
Kinerja Pegawai Pada Badan
Terdapat hubungan yang bermakna antara
Keluarga Berencana Dan
kegiatan monitoring berdasarkan SPMKK Pemberdayaan Perempuan
dengan pelaksanaan dokumentasi Kabupaten Donggala : Jurnal E-
keperawatan di RST Reksodiwiryo Padang Jurnal Katalogis, Volume I
Dan Terdapat hubungan yang bermakna Nomor 2
juga antara kegiatan evaluasi berdasarkan
SPMKK dengan pelaksanaan dokumentasi DepKes RI. (2013 ), National Strategic
Plan of Action for Nursing and
keperawatan di RST Reksodiwiryo Padang
Midwiferu Workforce
SARAN Development, POKJA
Keperawatan dan Kebidanan,
Bagi RS Tk III Reksodiwiryo Padang.
Jakarta.
Untuk Rumah sakit TK III
Dr.Reksodiwiryo padang agar DepKes RI. (2013), Studi Pengkajian
menerapkam monitoring dan evaluasi agar Pengembangan Manajemen
dokumentasi keperawatan bisa berjalan Kinerja Klinik Perawat dan
dengan lancar dan sesuai dengan prosedur Bidan, Direktorat Keperawatan
keperawatan. dan Ketekneisian Medik
Direktorat Jendral Pelayanan
Medik Depkes RI, Jakarta.
Bagi bidang keperawatan, Kepala bidang
keperawatan perlu merencanakan DepKes RI. (2013), Studi Pengkajian
peningkatan pengetahuan dan Pengembangan Manajemen
keterampilan kinerja klinis perawat dengan Kinerja Klinik Perawat dan
seminar secara rutin dan Bidan, Direktorat Keperawatan
dan Ketekneisian Medik
berkesinambungan. Setiap ada kali
Direktorat Jendral Pelayanan
pelatihan tentang SPMKK sebaiknya Medik Depkes RI, Jakarta.
dilakukan pretest dan pos test agar dapat di
monitor seberapa jauh perkembangan DepKes RI. (2013), Standar Pelayanan
pengetahuan induvidu tentang SPMKK Minimal, Depkes RI, Jakarta

UCAPAN TERIMA KASIH DepKes RI. (2013), Pengembangan


Manajemen Kinerja Klinik
Peneliti mengucapkan terima kasih kepada
Perawat dan Bidan, Direktorat
seluruh peserta yang terlibat dalam Pelayanan Keperawatan
penelitian ini. Direktorat Jendral Pelayanan
Medik Depkes RI, Jakarta.
DAFTAR PUSTAKA
DepKes RI & FK-UGM. (2013), Evaluasi
ANCC, (2014). American Nurses Pengembangan Manajemen
Credentialing Center’s Kinerja Klinik Perawat dan Bidan
Commission on di 2 provinsi, Direktorat
Accreditation.iom.nationalacadem Pelayanan Keperawatan
ies.org Direktorat Jendral Pelayanan
Medik Depkes RI, Jakarta.

Mona Ariestia, dkk., Monitoring Evaluasi Penerapan Sistem,… 153


NERS: Jurnal Keperawatan,Volume 15, No. 2, Oktober 2019, (Hal. 147-154)

Depkes RI. (2016) sistem pengembangan


manajemen kinerja klinis.
Direktorat Pelayanan
Keperawatan Direktorat Jendral
Pelayanan Medik Depkes RI,
Jakarta.

Lorber, Treven, dkk (2015) Monitoring


dan evaluasi,
https://www.researchqate.net

Mursidah, Riska, Z. (2014). Hubungan


kepemimpinan dan supervisi
dengan kinerja perawat
pelaksanan dalam
pendokumentasian asuhan
keperawatan. Jurnal Manajemen
Keperawatan , 2014.
https://jurnal.unimus.ac.id/index.p
hp/JMK/article/view/3991/3709

Pengurus Pusat PPNI. (2014). Standar


profesi dan kode etik perawat
Indonesia. Jakarta : PPNI

Putri Patrisia, (2016) Sistem


Pengembangan Manajemen
Kinerja Klinik (SPMKK)

Swansburg. (2014). Penilaian Kinerja


Karyawan Dengan Menggunakan
Metode Behaviorally Anchor
Rating Scale Dan Management
By Objectives.
https://media.neliti.com

Mona Ariestia, dkk., Monitoring Evaluasi Penerapan Sistem,… 154

You might also like