You are on page 1of 9

Pelatihan Pelayanan Kader Kesehatan di Desa

Kadatong, Kecamatan Galesong Selatan, Kabupaten


Takalar

Health Cadre Service Training in Kadatong Village,


Galesong Selatan Subdistrict, Takalar Regency
1
Claudia Gracelia Putri Aryento, 2Nur Syamsu Ismail, 3Arif Santoso,
4
Syamsuar Manyullei, 5Suriah, 6Sukri Palutturi
1
Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas
Hasanuddin, Makassar
2
Program Studi Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanuddin, Makassar
3
Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi, Fakultas Kedokteran, Universitas
Hasanuddin, Makassar
4
Departemen Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas
Hasanuddin, Makassar
5
Departemen Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Fakultas Kesehatan Masyarakat,
Universitas Hasanuddin, Makassar
6
Departemen Administrasi dan Kebijakan Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat,
Universitas Hasanuddin, Makassar

Korespondensi: N.S. Ismail, nursyamsu.ismail@unhas.ac.id

Abstract. The cadres in the implementation of health services tend not to pay attention to the
importance of community satisfaction with the services provided. Cadres have a role in
community development in the health sector, one of which is conducting outreach to the
community. Health cadres are mostly newly elected cadres, so basic training is needed on basic
techniques in health services. The purpose of this activity is to increase the knowledge of health
cadres in implementing health service activities. The method in this activity uses the lecture
method accompanied by evaluation in the form of pre-test and post-test as well as
demonstration methods with evaluation in the form of observation. Based on the results of the
activity, it was found that there were 10 participants who attended the activity and there was an
average increase in the participants' knowledge of 67.4%. It can be concluded that this activity
has not been successful from a quantitative aspect where it has not reached the target number
of participants, but from a qualitative aspect this activity has been successful because it has
exceeded the target of increasing the average knowledge of participants and an increase in skills
in the application of basic techniques by cadres.
Keywords: Health services, cadres, knowledge, skills.

Abstrak. Para kader dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan cenderung tidak memperhatikan
pentingnya kepuasan masyarakat pada pelayanan yang diberikan. Kader mempunyai peran
dalam pembinaan masyarakat di bidang kesehatan salah satunya yaitu melakukan penyuluhan
kepada masyarakat. Kader kesehatan sebagian besar merupakan kader yang baru terpilih,
sehingga diperlukan suatu pelatihan dasar mengenai teknik dasar pada pelayanan kesehatan.
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan kader kesehatan dalam
pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan. Metode pada kegiatan ini menggunakan metode
ceramah yang disertai dengan evaluasi berupa pemberian pre-test dan post-test serta metode
demonstrasi dengan evaluasi berupa observasi. Berdasarkan hasil kegiatan diperoleh bahwa
Jurnal Panrita Abdi, Agustus 2023, Volume 1, Issue 1.
http://journal.unhas.ac.id/index.php/panritaabdi
1
terdapat 10 orang peserta yang menghadiri kegiatan dan terdapat peningkatan rata-rata
pengetahuan peserta sebesar 67,4%. Dapat disimpulkan bahwa kegiatan ini belum berhasil dari
aspek kuantitatif dimana belum mencapai target jumlah peserta, tetapi dari aspek kualitatif
kegiatan ini telah berhasil karena telah melebihi target peningkatan rata-rata pengetahuan
peserta dan terjadi peningkatan keterampilan dalam penerapan teknik dasar oleh para kader.
Kata Kunci: Pelayanan kesehatan, kader, pengetahuan, keterampilan.

Pendahuluan
Kesehatan adalah suatu keadaan dinamis yang meliputi kesehatan jasmani,
rohani, sosial dan bukan hanya bebas dari penyakit, kecacatan, dan kelemahan.
Orang yang dikatakan sehat jasmani adalah orang yang tidak mengalami gangguan
secara klinis atau dikatakan fungsi organ tubuh berfungsi dengan baik dan tidak
sakit. Kepuasan pasien terhadap pelayanan tidak semata-mata ditentukan oleh
tersedianya tenaga kesehatan yang cukup, tetapi juga harus didukung oleh
kemauan dan tekad yang kuat dari tenaga kesehatan untuk memberikan
pelayanan yang professional yang dipadukan dengan fasilitas dan peralatan
kesehatan yang memadai. Pengaruh administrasi terhadap kesehatan masyarakat,
administrasi atau manajemen dalam dunia kesehatan sangat diperlukan agar
pelaksanaan program kesehatan dapat berjalan secara efisien dan efektif (Tamonob
dkk., 2023).
Jumlah Posyandu di Indonesia cukup besar yaitu sebanyak 283.370 lembaga,
terdiri dari beberapa Posyandu yang aktif yaitu 173.750 (61,32%). Namun, kualitas
Posyandu yang ada masih kurang, dimana pada Posyandu masih ditemukan
beberapa masalah antara lain kelengkapan fasilitas, keterampilan kader yang
kurang memadai, petugas Puskesmas sering terlambat dan mangkir, banyak ibu
yang tidak rutin membawa balita ke Posyandu (Suparto dkk., 2021).
Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya
Masyarakat (UKBM) yang dikelola dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat,
guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada
masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar (Nugraheni & Malik, 2023).
Tujuan didirikannya Posyandu adalah untuk menurunkan angka kematian bayi
dan anak balita, angka kelahiran agar terwujud keluarga kecil bahagia dan
sejahtera. Dengan demikian Posyandu merupakan kegiatan kesehatan dasar yang
diselenggarakan oleh masyarakat dan untuk masyarakat yang dibantu oleh
petugas kesehatan (Hafifah & Abidin, 2020). Salah satu program pemberdayaan
masyarakat dalam upaya pencegahan dan deteksi dini PTM adalah Pos Pembinaan
Terpadu (Posbindu) Penyakit Tidak Menular (PTM). Posbindu PTM merupakan
salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) dalam
pengendalian faktor risiko PTM yang berada dibawah pembinaan puskesmas
(Primiyani, 2019).
Petugas posyandu cenderung tidak memperhatikan pentingnya kepuasan
masyarakat pada pelayanan yang diberikan sehingga masyarakat merasa tidak
perlu untuk datang secara rutin ke posyandu. Hal ini terlihat dari kurangnya
komunikasi yang aktif antara petugas dengan masyarakat serta panjangnya
antrian untuk pemeriksaan sehingga terjadi kerumunan yang membuat pasien
merasa tidak puas. Kualitas pelayanan adalah tingkat keunggulan yang
diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan yang diharapkan tersebut
untuk memenuhi keinginan pelanggan. Dalam meningkatkan kualitas pelayanan
maka diperlukan penerapan pelayanan prima. Pelayanan Prima (Service Excellence)
adalah kepedulian kepada pelanggan dengan memberikan layanan terbaik untuk
memfasilitasi kemudahan pemenuhan kebutuhan dan mewujudkan kepuasannya,
agar mereka selalu loyal kepada Perusahaan (Nurrahmawati dkk., 2021).

Jurnal Panrita Abdi, Agustus 2023, Volume 1, Issue 1.


http://journal.unhas.ac.id/index.php/panritaabdi
2
Kader posyandu mempunyai peran dalam pembinaan masyarakat di bidang
kesehatan salah satunya yaitu melakukan penyuluhan kepada masyarakat untuk
menjalankan sebuah program kesehatan di masyarakat, maka hal utama yang
diperlukan sebelum menjalankan program tersebut ialah adanya pelatihan untuk
menambah pengetahuan para kader, sehingga para kader mampu menyampaikan
informasi kepada masyarakat sesuai dengan kompetensinya karena pengetahuan,
kognitif dan keterampilan psikomotorik merupakan hal yang sangat penting bagi
pembentukan perilaku seseorang (Mutia dkk., 2022).
Berdasarkan hasil wawancara dengan perangkat desa, diketahui bahwa saat
ini kader posyandu dan posbindu sebaian besar merupakan kader yang baru
terpilih, sehingga diperlukan suatu pelatihan dasar mengenai teknik dasar pada
pelayanan posyandu dan posbindu. Kader posyandu merupakan penggerak utama
dalam pelaksanaan kegiatan posyandu yang sangat penting dan strategis (Didah,
2020). Pelayanan posyandu dapat menimbulkan implikasi positif terhadap
kepedulian dan partisipasi masyarakat. Kader posyandu juga menjadi pendorong,
motivator serta penyuluhan masyarakat. Masalah yang dapat dilihat dari kegiatan
posyandu adalah kurangnya pengetahuan kader dalam meningkatkan pelayanan
yang optimal, maka diperlukan penyesuaian pengetahuan dan keterampilan kader
sehingga dapat melaksanakan kegiatan posyandu sesuai dengan standar, norma,
prosedur dan pengembangan posyandu (Fardi dkk., 2023).
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan Kader
Kesehatan dalam pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan. Secara khusus,
Kader Kesehatan Desa Kadatong dapat memahami teknik pelayanan prima dan
teknik penyuluhan yang baik dan benar. Selain itu, diharapkan juga agar kader
kesehatan Desa Kadatong dapat mempraktikkan teknik dasar yang diperlukan.

Metode Pelaksanaan
Tempat dan Waktu. Kegiatan Pelatihan Pelayanan Kader Kesehatan dilakukan di
Kantor Desa Kadatong, Kecamatan Galesong Selatan, Kabupaten Takalar pada hari
Sabtu, 22 Juli 2023 pada pukul 10.00 – 12.30.
Khalayak Sasaran. Khalayak sasaran dari kegiatan ini adalah Kader Kesehatan
Desa Kadatong.
Metode Pengabdian. Metode pada kegiatan ini menggunakan metode ceramah
dengan dua materi yaitu “Pelayanan Prima Kader Kesehatan” dan “Teknik
Penyuluhan” serta metode demonstrasi “Penggunaan Alat Tensi” dan “Membaca
Grafik Tumbuh Kembang Anak”.
Indikator Keberhasilan. Indikator keberhasilan dari kegiatan ini secara
kuantitatif dinilai dari terlaksananya kegiatan ini dengan jumlah peserta minimal
sebanyak 15 orang. Adapun keberhasilan secara kualitatif dinilai dari
meningkatnya rata-rata pengetahuan peserta sebanyak 60% setelah pemaparan
materi dan terjadi peningkatan keterampilan peserta setelah pelaksanaan
demonstrasi.
Metode Evaluasi. Metode evaluasi pada kedua materi dengan metode ceramah
dilakukan dengan memberikan pre-test dan post-test sebelum dan sesudah
pemaparan materi. Adapun pre-test ini berisi pertanyaan pilihan ganda sebanyak
masing-masing 5 nomor, sehingga berjumlah 10 nomor mengenai materi
“Pelayanan Prima Kader Kesehatan” dan “Teknik Penyuluhan”. Pada kegiatan
demonstrasi “Penggunaan Alat Tensi” dan “Membaca Grafik Tumbuh Kembang
Anak” dilakukan evaluasi berupa observasi. Dimana selama pelaksanaan
demonstrasi dilaksanakan, para peserta diobservasi untuk melihat peningkatan
keterampilan dari kedua demonstrasi yang telah dilaksanakan.

Jurnal Panrita Abdi, Agustus 2023, Volume 1, Issue 1.


http://journal.unhas.ac.id/index.php/panritaabdi
3
Hasil dan Pembahasan
Kegiatan Pelatihan Pelayanan Kader Kesehatan merupakan kegiatan yang
bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan Kader Kesehatan Desa Kadatong
dalam pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan. Adapun kegiatan ini dihadiri
oleh 10 peserta yang terdiri atas karakteristik sebagai berikut.
Tabel 1. Distribusi Karakteristik Peserta Pelatihan Pelayanan Kader Kesehatan
di Desa Kadatong Tahun 2023
Variabel n %
Jenis Kelamin
Perempuan 10 100.0
Laki-Laki 0 0.0
Jumlah 10 100.0
Usia
21 – 30 5 50.0
31 – 40 3 30.0
41 – 50 1 10.0
50+ 1 10.0
Jumlah 16 100.0
Jabatan
Kader Kesehatan 2 20.0
Kader Posyandu 4 40.0
Staf 3 30.0
TP PKK 1 10.0
Jumlah 16 100.0
Sumber : Data Primer KKN-PK 63, 2023
Tabel 1 menunjukkan bahwa peserta kegiatan Pelatihan Pelayanan Kader
Kesehatan Desa Kadatong Tahun 2023 seluruhnya merupakan perempuan yaitu
sebanyak 10 orang (100%). Peserta kegiatan ini terbagi menjadi 4 kelompok umur
yang didominasi kelompok usia 21-30 tahun sebanyak 5 orang (50%), kemudian
diikuti oleh kelompok usia 31-40 tahun sebanyak 3 orang (30%), kelompok usia
41-50 tahun sebanyak 1 orang (10%), dan kelompok usia 50+ sebanyak 1 orang
(10%). Adapun jabatan dari para peserta sebagian besar merupakan Kader
Posyandu sebanyak 4 orang (40%), staf sebanyak 3 orang (30%), Kader Kesehatan
sebanyak 2 orang (20%), dan TP PKK sebanyak 1 orang (10%).
Tabel 2. Distribusi Skor Pengetahuan Peserta Pelatihan Pelayanan Kader
Kesehatan Sebelum dan Sesudah Pemaparan Materi Pelayanan Prima Kader
Kesehatan dan Teknik Penyuluhan di Desa Kadatong Tahun 2023
Skor Pengetahuan n Mean Rank ± SD P-Value
Pre-Test 10 4,3±1,77
0,001
Post-Test 10 7,2±1,62
Sumber: Data Primer KKN-PK 63, 2023
Tabel 2 di atas menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan
peserta setelah dilakukan pemaparan materi. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata
tingkat pengetahuan peserta yang sebelumnya sebesar 4,3 meningkat menjadi 7,2
setelah dilakukannya pemaparan materi. Hasil uji t-berpasangan menunjukkan P-
Value (0,001) kurang dari 0,05 yang dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan
nilai rata-rata pengetahuan peserta sebelum dan setelah dilakukan pemaparan
materi.

Jurnal Panrita Abdi, Agustus 2023, Volume 1, Issue 1.


http://journal.unhas.ac.id/index.php/panritaabdi
4
Tabel 3. Distribusi Skor Pengetahuan Peserta Pelatihan Pelayanan Kader
Kesehatan Sebelum dan Sesudah Pemaparan Materi Pelayanan Prima Kader
Kesehatan dan Teknik Penyuluhan di Desa Kadatong Tahun 2023
Pre-Test Post-Test
Tingkat Pengetahuan
n % n %
Kurang 4 40.0 0 0.0
Cukup 6 60.0 5 50.0
Baik 0 0.0 5 50.0
Jumlah 10 100.0 10 100.0
Sumber: Data Primer KKN-PK 63, 2023
Tabel 3 menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan peserta saat pre-test
didominasi oleh kategori cukup sebanyak 6 orang (60%) dan terdapat sebanyak 4
orang (40%) yang masuk pada kategori kurang. Sedangkan, pada post-test sudah
tidak ada lagi peserta yang masuk dalam kategori kurang melainkan sebanyak 5
orang (50%) masuk pada kategori cukup dan 5 orang (50%) lainnya masuk pada
kategori baik.
Demonstrasi penggunaan alat tensi dan membaca grafik tumbuh kembang
anak juga diberikan evaluasi. Baik pada demonstrasi penggunaan alat tensi
maupun pada demonstrasi membaca grafik tumbuh kembang anak terdapat
peningkatan keterampilan dari para peserta. Hal ini dapat dilihat dari para kader
yang sudah dapat mengoperasikan tensi dan menjawab dengan benar contoh
pertanyaan kondisi suatu anak untuk diketahui status gizinya dengan membaca
grafik tumbuh kembang anak.
Kegiatan Pelatihan Pelayanan Kader Kesehatan ini dihadiri oleh 10 peserta
yang seluruhnya merupakan perempuan dan dari beberapa kelompok umur serta
jabatan. Jumlah peserta yang menghadiri kegiatan ini tidak berhasil mencapai
sasaran keberhasilan kuantitatif yaitu minimal sebanyak 15 orang. Hal ini
disebabkan oleh kurangnya sikap partisipatif kader dan terdapat beberapa kader
yang sakit dan tidak dapat menyempatkan waktunya untuk hadir.

Gambar 1. Penyampaian Materi Pelayanan Prima Kader Kesehatan


Pada Gambar 1 menunjukkan bahwa kegiatan ini diawali dengan
penyampaian materi “Pelayanan Prima Kader Kesehatan” yang dibawakan oleh Ibu
Adelia U. Ady Mangilep, SKM, MARS. Penyampaian materi ini menggunakan
metode ceramah yang diselingi dengan ice breaking dan pertanyaan interaktif pada
peserta. Pada materi ini berisi mengenai hal-hal yang perlu untuk diperhatikan dan
diterapkan oleh para kader dalam menjalankan pelayanan kesehatan, sehingga
Jurnal Panrita Abdi, Agustus 2023, Volume 1, Issue 1.
http://journal.unhas.ac.id/index.php/panritaabdi
5
memberikan kepuasan kepada Masyarakat yang dilayani. Sangat penting untuk
mempertimbangkan kepuasan pasien karena berkaitan dengan persepsi pribadi
pasien. Jika pasien merasa puas dengan layanan yang diberikan, itu akan
menimbulkan perasaan positif dan meningkatkan kesetiaan (Mahyardiani dkk.,
2020).

Gambar 2. Penyampaian Materi Teknik Penyuluhan


Pada Gambar 2 menunjukkan saat terlaksananya penyampaian materi
tentang “Teknik Penyuluhan” yang dibawakan oleh Mahasiswa KKN-PK 63 Desa
Kadatong. Metode yang digunakan pada penyampaian materi ini adalah metode
ceramah. Adapun isi dari materi ini adalah mengenai berbagai teknik penyuluhan
yang dapat digunakan oleh para kader dalam melakukan tindakan promotif
sebagai upaya tindakan preventif terhadap penyakit dan menciptakan budaya
perilaku sehat pada masyarakat.
Berdasarkan hasil evaluasi menggunakan pre-test dan post-test yang
dilakukan diketahui bahwa terdapat peningkatan pengetahuan peserta. Hal ini
dapat dilihat dari membandingkan nilai rata-rata pre-test dan post-test yang
diperoleh yang menunjukkan terdapat peningkatan pengetahuan peserta sebanyak
67,4%. Dari jumlah peningkatan rata-rata pengetahuan ini, maka dapat
disimpulkan kegiatan ini telah berhasil dari segi kualitatif dimana terjadi
peningkatan pengetahuan peserta lebih dari sasaran 60% yang ditetapkan
sebelumnya. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Lestari, dkk
(2021) dimana secara keseluruhan penyampaian materi tentang budaya pelayanan
prima pada kader kesehatan Kelurahan Jabungan telah meningkatkan
pengetahuan sebanyak 53,13%.
Pada awalnya saat pre-test tingkat pengetahuan peserta sebagian besar
berada pada kelompok kurang menjadi meningkat saat post-test dimana sudah
tidak terdapat lagi peserta pada kelompok kurang melainkan masing-masing
sebanyak 5 orang masuk pada kelompok cukup dan baik. Hal ini menunjukkan
terdapat peningkatan tingkat pengetahuan peserta Pelatihan Pelayanan Kader
Kesehatan. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Pipin, dkk (2022)
yang menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan motivasi kader
kesehatan dalam memberikan pelayanan prima dimana saat pre-test sebagian
besar peserta sebanyak 8 orang (42,1%) masuk dalam indikator kurang, sedangkan
saat post-test sebagian besar peserta yaitu sebanyak 13 orang (68,4%) masuk
dalam indikator baik. Kader yang mampu menggerakkan dan meningkatkan
partisipasi masyarakat akan membantu pencapaian keberhasilan program-program
kesehatan. Dengan tingkat pengetahuan kader yang baik, kader akan menerapkan
pengetahuan tersebut dalam pemamtauan melaksanakan tugasnya (Simbolon dkk.,
2021).
Jurnal Panrita Abdi, Agustus 2023, Volume 1, Issue 1.
http://journal.unhas.ac.id/index.php/panritaabdi
6
Gambar 3. Demonstrasi Penggunaan Alat Tensi dan Membaca Grafik Tumbuh
Kembang Anak
Gambar 3(a) menunjukkan saat Mahasiswa KKN-PK Desa Kadatong
melakukan demonstrasi penggunaan alat tensi dan Gambar 3(b) menunjukkan
saat demonstrasi membaca grafik tumbuh kembang anak. Pada demonstrasi ini,
seluruh peserta juga dievaluasi dengan melihat apakah terjadi peningkatan
keterampilan. Pada kegiatan ini keterampilan peserta meningkat baik dari
penggunaan alat tensi maupun membaca grafik tumbuh kembang anak. Hal ini
sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Fitriah, dkk (2021) dimana
keterampilan kader dalam melakukan pengukuran tekanan darah meningkat
setelah dilakukan pelatihan mulai dari mengoperasikan alat tensi hingga hal-hal
yang perlu diperhatikan untuk dilakukan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan
oleh Luthfa (2019), dari kegiatan pelatihan peningkatan kompetensi kader,
diperoleh peningkatan keterampilan kader dalam melakukan pemeriksaan balita
dan anak dari 40% menjadi 70%.

Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka diperoleh kesimpulan
bahwa secara keseluruhan terdapat peningkatan pengetahuan peserta Pelatihan
Pelayanan Kader Kesehatan setelah dilakukan intervensi. Meskipun kegiatan ini
tidak berhasil dalam mencapai target jumlah peserta, tetapi diharapkan agar para
kader yang sudah mengikuti pelatihan ini dapat menyebarkan ilmu yang telah
diberikan kepada para kader yang tidak sempat hadir pada kegiatan ini. Hal ini
agar pelayanan kesehatan yang ada di Desa Kadatong juga semakin meningkat dan
berkualitas untuk menciptakan perilaku sehat yang lebih baik pada masyarakat.

Ucapan Terima Kasih


Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam
kegiatan ini, khususnya teman-teman Posko Desa Kadatanong KKN-PK Universitas
Hasanuddin Angkatan 63 dan Masyarakat Desa Kadatong yang telah terlibat
langsung dalam pelaksanaan kegiatan ini. Penulis juga ingin berterima kasih
kepada segenap pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, atas partisipasi
dan dukungannya penulis ucapkan terima kasih.

Referensi
Didah. (2020). Peran dan Fungsi Kader Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas
Jatinangor. Jurnal Kebidanan, 6(2), 217–221.

Jurnal Panrita Abdi, Agustus 2023, Volume 1, Issue 1.


http://journal.unhas.ac.id/index.php/panritaabdi
7
Fardi, Murad, M. A., & Adda, H. W. (2023). Peran Kader Posyandu Dalam Mendukung
Penanganan Angka Stunting di Desa Sibalaya Barat. Manajemen Kreatif Jurnal
(MAKREJU), 1(2), 197–210.
Fitriah, N., Satya, R., Kurniawan, F., & Santi, B. T. (2021). Pelatihan Kader Anti
Hipertensi di RW 15, Kelurahan Penjaringan, Jakarta Utara. Jurnal Pengabdian
Pada Masyarakat, 6(1), 274–282.
Hafifah, N., & Abidin, Z. (2020). Peran Posyandu dalam Meningkatkan Kualitas
Kesehatan Ibu dan Anak di Desa Sukawening, Kabupaten Bogor. Jurnal Pusat
Inovasi Masyarakat Juli, 2(5), 893–900.
Lestari, S., Windari, A., Ginanjar, R., Zein, E. R., Hapsari, M. A., & Tifana, C. (2021).
Pembentukan Budaya Pelayanan Prima Pada Kader Kesehatan di Kelurahan
Jabungan Banyumanik Kota Semarang. SELAPARANG Jurnal Pengabdian
Masyarakat Berkemajuan, 5(1), 880–886.
Luthfa, I. (2019). Revitalisasi Posyandu Sebagai Upaya Peningkatan Kesehatan Anak
dan Balita di Posyandu Manggis Kelurahan Karang Roto Semarang. Indonesian
Journal of Community Services, 1(2), 202–209.
Mahyardiani, R. R., Hartoyo, H., & Krisnatuti, D. (2020). Menguji Kepuasan dan
Loyalitas Pasien RSIA Budi Kemuliaan Menggunakan Bauran Pemasaran. Jurnal
Aplikasi Bisnis dan Manajemen, 6(1), 1–13.
Mutia, A., Ridwan, A., & Diba, F. (2022). Penyuluhan Kesehatan Kader Posyandu
Mengenai Masalah Kesehatan. Studi Kasus. JIM FKep, 1(2), 14–20.
Nugraheni, N., & Malik, A. (2023). Peran Kader Posyandu dalam Mencegah Kasus
Stunting di Kelurahan Ngijo Kota Semarang. Lifelong Education Journal, 3(1), 83–
92.
Nurrahmawati, R., Budiharti, N., & Adriantantri, E. (2021). Analisis Service Excellent
(Pelayanan Prima) Pada Pelayanan Posyandu Desa Sidodadi Lawang. Jurnal Valtech
(Jurnal Mahasiswa Teknik Industri), 4(2), 210–216.
Pipin, A., Rohmah, U. N., Julani, E., Harahap, S. G., & Efkelin, R. (2022). Peningkatan
Motivasi Kader Kesehatan dalam Memberikan Pelayanan Prima Era Pandemi di
Posyandu RW 05 Kecamatan Pademangan Timur Jakarta Utara. Idea Pengabdian
Masyarakat, 2(6), 284–288.
Primiyani, Y. (2019). Analisis Pelaksanaan Program Pos Pembinaan Terpadu Penyakit
Tidak Menular di Kota Solok. Jurnal Kesehatan Andalas, 8(2), 399–407.
Simbolon, D., Soi, B., & Debora, I. R. L. (2021). Peningkatan Kemampuan Kader
Kesehatan dalam Deteksi Stunting Peningkatan Kemampuan Kader Kesehatan
dalam Deteksi Stunting pada Anak Usia 6-24 Bulan melalui Pelatihan Penggunaan
Meteran Deteksi Risiko Stunting. Media Karya Kesehatan, 4(2), 194–205.
Suparto, T. A., Azizah, N. N., Andriyani, S., Puspita, A. P. W., & Hermayanti, Y. (2021).
The Problems Affecting the Implementation of Posyandu Program: A Literature
Review. JIKO (Jurnal Ilmiah Keperawatan Orthopedi), 5(2), 55–61.
Tamonob, M., Kenjam, Y., & Sirait, R. W. (2023). Effect of Quality of Health Care on
Outpatients’ Satisfaction (A Study from Laboratory of Ba’a General Hospital, Rote
Ndao, East Nusa Tenggara, Indonesia, Year 2022). Journal of Health Policy and
Management, 8(2), 74–85.
Penulis:
Claudia Gracelia Putri Aryento, Mahasiswa S1 Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas
Kesehatan Masyarakat, Universitas Hasanuddin, Makassar. E-mail: claudiagracelia@gmail.com
Nur Syamsu Ismail, S.Psi, M.A, Dosen Program Studi Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas
Hasanuddin, Makassar. E-mail: nursyamsu.ismail@unhas.ac.id
dr. Arif Santoso, Sp.P (K), Ph.D, FAPSR, Dosen Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi,
Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanuddin, Makassar. E-mail: arifs777@gmail.com
Dr. Syamsuar Manyullei, SKM, M.Kes, MScPH, Dosen Departemen Kesehatan Lingkungan, Fakultas
Kesehatan Masyarakat, Universitas Hasanuddin, Makassar. E-mail: syamsuar.mks@gmail.com
Jurnal Panrita Abdi, Agustus 2023, Volume 1, Issue 1.
http://journal.unhas.ac.id/index.php/panritaabdi
8
Dr. Suriah, SKM, M.Kes, Dosen Departemen Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Fakultas
Kesehatan Masyarakat, Universitas Hasanuddin, Makassar. E-mail: suriah74@yahoo.com
Prof. Sukri Palutturi, SKM, M.Kes, MSc.PH, Ph.D, Dosen Departemen Administrasi dan Kebijakan
Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Hasanuddin, Makassar. E-mail:
sukritanatoa72@gmail.com

Bagaimana men-sitasi artikel ini:


Aryento, C.G.P., Ismail, N.S., Santoso, A., Mayullei, S., Suriah, Palutturi, S. (2023). Pelatihan
Pelayanan Kader Kesehatan di Desa Kadatong Kecamatan Galesong Selatan Kabupaten Takalar.
Jurnal Panrita Abdi, 1(1), 1-9.

Jurnal Panrita Abdi, Agustus 2023, Volume 1, Issue 1.


http://journal.unhas.ac.id/index.php/panritaabdi
9

You might also like