You are on page 1of 10

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)

Volume 5, Nomor 1, Januari 2017 (ISSN: 2356-3346)


http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

ANALISIS PERMINTAAN MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN


RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. R. SOETIJONO
BLORA

Meitrika Damayanti, Sutopo Patria Jati, Septop Pawelas Arso


Bagian Administrasi dan Kebijakan Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Diponegoro
Email: meitrikamaya@gmail.com

Abstract :Demand of health service utilization is influenced by economic and


non-economic variables. Demand’s analysis is made by the hospital to identify
some factors which become strengths and weaknesses, opportunities and threats
for the hospital as a basis for preparing the marketing strategy. However, in the
era of National Health Insurance (JKN), the number of patient visits the clinic dr.
R. Soetijono Blora actually declined in the period of four months from March to
June 2016.The purpose of the study is to describe the public demand and identify
the factors that influence public demand for outpatient services in RSUD dr. R.
Soetijono Blora. This study uses quantitative methods and types of cross-
sectional study with 100 respondents who are the patient of polyclinic RSUD dr.
R. Soetijono Blora. The results showed that public demand for outpatient services
in RSUD dr. R. Soetijono Blora high is (58%). There are significant correlations
between age, health insurance ownership, the type of disease, and health beliefs
(p <0.05). Factors that affect the public demand for outpatient services in RSUD
dr. R. Soetijono Blora are age, health insurance ownership, the type of disease
and health beliefs (p <0.05). These factors influence the demand positively with
Odd Ratio (OR) values for health belief is 2,667; age is 2,376; health insurance
ownership is 3,075 and the type of disease is 2,588. Management can improve
intensive marketing especially for the out-of-pocket patient and increase the
patients’ trust by optimizing the quality of hospital services because these factors
influence the patients to revisit the hospital.

Keywords : Demand of Outpatient’s Services, Health Service Utilization


Model

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rumah sakit memiliki peran yang upaya penyembuhan dan pemulihan
strategis dalam upaya mempercepat atas penyakit yang dideritanya
peningkatan derajat kesehatan dibandingkan fasilitas pelayanan
masyarakat Indonesia. Peran strategis kesehatan lainnya.
ini didapat karena rumah sakit Peningkatan kebutuhan
merupakan fasilitas kesehatan yang kesehatan dan perkembangan
padat teknologi dan padat pakar, serta teknologi berdampak pada
berfungsi sebagai pusat rujukan untuk pertumbuhan rumah sakit yang terus
pelayanan kesehatan spesialistik dan berkembang, baik dalam jumlah,
subspesialistik. Sehingga hal tersebut kapasitas maupun sarana prasarana.
mendorong paradigma masyarakat Pada tahun 2013, jumlah rumah sakit
bahwa rumah sakit mampu meningkat menjadi 1.725 RSU
memberikan pelayanan medis sebagai dengan kapasitas Tempat Tidur
85
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 1, Januari 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

sebanyak 245.340 TT. Jumlah pelayanan rawat jalan sebanyak 4.997


tersebut sebagian besar (53%) kunjungan pada tahun 2015 setelah
merupakan RSU milik swasta (profit sebelumnya mengalami penurunan
dan nonprofit), disusul (30,4%) RSU pada tahun 2014. Namun, jumlah
milik pemerintah Kabupaten/Kota. kunjungan pelayanan rawat jalan
Hingga Oktober 2014 jumlah rumah rumah sakit ternyata mengalami
sakit yang terdapat di Indonesia sudah penurunan kembali dalam kurun
mencapai 2.368 unit dan diprediksikan waktu 4 bulan terakhir yaitu Maret
jumlahnya akan menjadi 2.809 pada hingga Juni 2016 berturut-turut
tahun 2017, dengan laju pertumbuhan sebagai berikut 3.988 kunjungan,
jumlah RS rata-rata 147 per tahun.(1) 3.807 kunjungan, 3.703 kunjungan,
Pertumbuhan rumah sakit yang 3.677 kunjungan.
pesat tersebut berakibat pada Berbagai faktor menjadi
persaingan antar rumah sakit yang penyebab penurunan jumlah
menjadi semakin ketat, sehingga kunjungan rawat jalan di poliklinik
setiap rumah sakit harus bekerja RSUD dr. R. Soetijono Blora
keras agar dapat “survive” dalam diantaranya minimnya tenaga medis
industri pelayanan kesehatan.(2) Di dan jenis pelayanan spesialis yang
samping itu, pertumbuhan rumah sakit ada di rumah sakit, sehingga
yang pesat tersebut ternyata juga masyarakat lebih memilih berobat di
belum diiringi dengan pemanfaatan Kabupaten Pati atau Rembang
rumah sakit yang tinggi oleh dengan piihan jenis spesialis yang
masyarakat. Data Balitbangkes tahun lebih lengkap. Selain itu, munculnya
2014 menyatakan tempat pelayanan pesaing di sekitar cakupan wilayah
kesehatan yang paling banyak pelayanan RSUD juga mempengaruhi
dikunjungi adalah Posyandu sebanyak pilihan pasien untuk memenuhi
61,6%, Puskesmas 31,4%, praktek kebutuhan kesehatannya menjadi
dokter kesehatan sebanyak 17,0% semakin banyak. Sehingga penurunan
sedangkan rumah sakit hanya jumlah kunjungan tidak dapat
sebesar 10,6%.(3) diabaikan oleh pihak manajemen
Salah satu aspek strategis rumah sakit karena dapat
dalam peningkatan kinerja rumah sakit berkontribusi terhadap pendapatan
adalah peningkatan kinerja pelayanan rumah sakit.(2)
rawat jalan yang merupakan cermin Salah satu cara mengelola
dari rumah sakit secara keseluruhan pelayanan rawat jalan ialah dengan
dan salah satu sumber penghasilan mengidentifikasikan faktor-faktor yang
terbesar di rumah sakit.(2) Sehingga mempengaruhi kebutuhan dan
pelayanan rawat jalan harus dikelola keinginan masyarakat untuk meminta
secara maksimal agar dapat pelayanan kesehatan dalam satu
memberikan kontribusi terhadap segmen pasar. Kebutuhan dan
kinerja rumah sakit secara keinginan masyarakat berperan
keseluruhan. penting karena hal tersebut dapat
Pengelolaan dan peningkatan membantu produsen dalam
kinerja unit pelayanan rawat jalan juga penyusunan strategi pemasaran.
dilakukan Rumah Sakit Umum Daerah Dengan demikian,melalui analisis
(RSUD) dr. R. Soetijono Blora agar permintaan masyarakat dapat
dapat “survive” dalam persaingan memberikan menggambarkan peluang
antar rumah sakit yang ketat. Hal ini pasar bagi produsen untuk
ditunjukkan dengan adanya menentukan strategi pemasaran dan
peningkatan jumlah kunjungan pengembangan pelayanan rumah
86
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 1, Januari 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

sakit yang sesuai dengan permintaan pasien yang sudah melakukan


konsumen. kunjungan ke poliklinik rawat jalan
Supriyanto menyatakan bahwa RSUD dr. R. Soetijono sebelumnya,
kebutuhan individu untuk dapat berkomunikasi dengan baik dan
memanfaatkan pelayanan kesehatan yang bersedia menjadi responden.
dipengaruhi secara langsung oleh Instrumen pengumpulan data yang
variabel psikologis meliputi: selera, digunakan pada penelitian ini berupa
persepsi sehat-sakit, harapan, kuesioner, sehingga untuk
penilaian terhadap provider, dan mengetahui keabsahan instrument
karakteristik individu yang meliputi penelitian, dilakukan uji validitas dan
umur, jenis kelamin, tingkat reliabilitas pada 30 orang pasien
pendidikan dan jenis pekerjaan. poliklinik rawat jalan RSUD dr. R.
Faktor tidak langsung dipengaruhi Soetijono Blora. Analisis data
oleh sosio-ekonomi dan budaya.(4) menggunakan uji Chi-Square dengan
Berdasarkan latar belakang nilai α = 0,05 untuk analisis bivariat
permasalahan yang telah diuraikan, deskriptif dan uji regresi logistic
maka peneliti tertarik untuk sederhana dengan nilai α = 0,05 untuk
menganalisis permintaan masyarakat analisis bivariat analitik.
terhadap pelayanan rawat jalan di
Rumah Sakit Umum Daerah dr. R. HASIL DAN PEMBAHASAN
Soetijono Blora dengan melihat faktor- A. Karakteristik Responden
faktor yang mempengaruhi pasien Responden yang diambil sebagai
dalam meminta pelayanan kesehatan sampel, sebagian besar responden
rawat jalan tersebut. (52%) berada dalam kelompok usia
Penelitian ini bertujuan 16–51 tahun dan kelompok usia ≥ 51
mengetahui dan menganalisis tahun (48%). Responden penelitian ini
permintaan masyarakat terhadap sebagian besar (61%) berjenis
pelayanan rawat jalan Rumah Sakit kelamin perempuan dan frekuensi
Umum Daerah dr. R. Soetijono Blora. terbanyak tingkat pendidikan
responden adalah Diploma/Sarjana
METODE PENELITIAN (24%). Sebagian besar responden
Jenis penelitian yang digunakan (81%) berstatus sudah menikah
adalah penelitian kuantitatif yang dengan frekuensi jenis pekerjaan
bersifat deskriptif-analitik dengan jenis terbanyak adalah tidak bekerja (23%)
rancangan cross-sectional. seperti sebagai Ibu Rumah Tangga
Populasi dalam penelitian ini atau Pengangguran. Selain itu,
merupakan seluruh pengunjung keseluruhan responden penelitian
poliklinik rawat jalan di RSUD dr. R. merupakan penduduk Kabupaten
Soetijono Blora sebanyak 42.771 Blora dengan frekuensi terbanyak
pasien.Pengambilan sampel dalam responden penelitian berasal dari
penelitian ini menggunakan teknik Kecamatan Blora (40%).
sampling proportional random Sebagian besar (58%) responden
sampling. Besar sampel dihitung memiliki permintaan yang tinggi (≥ 3
dengan menggunakan rumus kali) dalam 3 bulan terakhir terhadap
Lemeshow dan diperoleh jumlah pelayanan rawat jalan di RSUD dr. R.
sampel minimal 96 pasien, yang Soetijono Blora. Dan sebagian besar
dibulatkan menjadi 100 orang pasien (93%) responden menyatakan
pengunjung poliklinik RSUD dr. R. berminat berkunjung ulang ke
Soetijono Blora. Pemilihan sampel poliklinik RSUD dr. R. Soetijono Blora
penelitian berdasarkan kriteria yaitu sedangkanyang menyatakan tidak
87
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 1, Januari 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

berminat berkunjung ulang ke hanya 7% (Lihat tabel 1).


poliklinik RSUD dr. R. Soetijono Blora
Tabel 1. Distribusi Permintaan Pasien dan Minat Kunjungan Ulang
Terhadap Pelayanan Rawat Jalan RSUD dr. R. Soetijono Blora
Karakteristik Kategori f %
Rendah (< 3 kali) 42 42,0
Permintaan
Tinggi (≥ 3 kali) 58 58,0
Tidak berminat 7 7,0
Minat Kunjungan Ulang
Beminat 93 93,0

B. Umur C. Jenis Kelamin


Responden dalam kelompok Faktor jenis kelamin tidak
umur tua memiliki permintaan yang berhubungan dengan permintaan
tinggi terhadap pelayanan rawat masyarakat terhadap pelayanan
jalan di RSUD dr. R. Soetijono Blora rawat jalan di RSUD dr. R. Soetijono
(68,8%) (Lihat tabel 2). Hasil analisis Blora dengan pvalue sebesar 0,323
bivariat uji Chi-Squaremenunjukkan (pvalue>0,05).
terdapat hubungan yang bermakna Penelitian ini sesuai dengan
antara faktor umur pasien dengan hasil penelitian yang dilakukan
tingkat permintaan terhadap Wardoyo (2015) bahwa jenis
pelayanan rawat jalan dengan pvalue kelamin tidak berhubungan dengan
sebesar 0,036 (pvalue<0,05) (Lihat intensitas permintaan rujukan non
tabel 2). Faktor umur juga indikasi. Hal ini menunjukkan bahwa
berpengaruh terhadap permintaan keinginan dan kebiasaan berobat
pelayanan rawat jalan di RSUD dr. seseorang apakah ke puskesmas
R. Soetijono Blora dengan pvalue atau ke rumah sakit (dokter
sebesar 0,038 (pvalue<0,05) (Lihat spesialis) lebih banyak berkaitan
tabel 3).Nilai Odd Ratio (OR) dengan hal lain selain jenis kelamin.
variabel umur sebesar 2,376 yang Keinginan dan upaya mendapatkan
artinya bahwa semakin tua umur pelayanan kesehatan dari dokter
pasien maka permintaan terhadap spesialis di rumah sakit sama saja
pelayanan rawat jalan di RSUD dr. pada pasien laki-laki dan pasien
R. Soetijono Blora meningkat perempuan.(8)
menjadi 2,376 kali lipat. Namun, menurut Mac Stravic
Sesuai dengan piramida wanita memiliki kemungkinan
penduduk, grafik kejadian sakit memanfaatkan fasilitas kesehatan
menggambarkan bentuk U shape, yang lebih tinggi daripada pria mulai
dimana kejadian sakit tinggi pada dari saat mengandung, menyusui
usia bayi dan balita, menurun dan dan berbagai penyakit yang
stabil pada usia produktif dan memang hanya diderita oleh
meningkat kembali pada usia lanjut wanita.(4)
(lansia). Hal ini disebabkan oleh bayi
dan balita merupakan kelompok D. Status Perkawinan
yang rentan terhadap penyakit, Faktorstatus perkawinan juga
sedangkan orang tua kondisi fisik tidak berhubungan dengan tingkat
yang sudah menurun jadi mudah permintaan responden terhadap
diserang penyakit dan timbulnya pelayanan rawat jalan di RSUD dr.
penyakit degenerative.(5)(6)(7) R. Soetijono Blora dengan pvalue
sebesar 0,576.

88
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 1, Januari 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

Mac Stravic menyatakan bahwa namun jenis pekerjaan berkaitan


seseorang yang telah menikah dengan penentuan tempat sebagai
memiliki kemungkinan rujukan dalam pelayanan kesehatan
memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ditanggung oleh jaminan
yang lebih tinggi daripada yang kesehatan yang dimilikipasien. Maka
belum menikah mulai dari saat akan mempengaruhi tempat
melahirkan atau hanya sekedar pelayanan kesehatan yang akan
memeriksakan kesehatannya.(4) dikunjungi karena menyesuaikan
dengan rujukan dari penanggung
E. Tingkat Pendidikan biaya tersebut.(3)
Faktor pendidikantidak
berhubungan secara bermakna G. Pendapatan
dengan tingkat permintaan terhadap Faktor pendapatan tidak
pelayanan rawat jalan di RSUD dr. berhubungan hubungan dengan
R. Soetijono Blora dengan pvalue permintaan terhadap pelayanan
sebesar 0,480. rawat jalan dengan pendapatan
Fuchs (1998), Dunlop dan responden dengan pvalue sebesar
Zubkoff (1981) juga menyatakan 0,916.
bahwa semakin tinggi pendidikan Kenaikan penghasilan keluarga
seseorang akan cenderung memiliki akan meningkatkan demand untuk
kesadaran akan status kesehatan, pelayanan kesehatan yang sebagian
sehingga demand terhadap layanan besar merupakan barang normal.
kesehatan juga besar.(5)Sehingga Akan tetapi ada pula sebagian
mereka tidak lagi membutuhkan pelayanan kesehatan yang bersifat
pelayanan untuk mengobati penyakit sebagai barang inferior, yaitu
saja tetapi juga untuk memelihara kenaikan penghasilan justru
dan meningkatkan derajat menyebabkan penurunan konsumsi.
kesehatan.(9) Hal ini terjadi pada puskesmas
dan rumah sakit pemerintah. Mereka
F. Pekerjaan yang mempunyai tidak akan
Faktor pekerjaan tidak menyukai pelayanan yang
berhubungan dengan tingkat menghabiskan banyak watu karena
permintaan responden terhadap kesibukan yang tinggi, sehingga
pelayanan rawat jalan di RSUD dr. mereka lebih memilih klinik atau
R. Soetijono Blora dengan pvalue rumah sakit swasta yang dirasa
sebesar 0,860. mampu melayani dengan cepat
Meskipun pekerjaan tidak tanpa menghabiskan banyak
menentukan tingkat permintaan waktu.(8)
terhadap pelayanan kesehatan,
Tabel 2. Hasil Tabulasi Silang Variabel Independen dengan Permintaan
Pelayanan Rawat Jalan di RSUD dr. R. Soetijono Blora oleh
Masyarakat
Permintaan Sign
Variabel
Kategori Rendah Tinggi atau
Independen
F % f % Pvalue
Tua (> 51 tahun) 33 68,8
15 31,3
Umur Muda (≤ 51 25 48,1 0,036
27 51,9
tahun)
Laki–laki 14 35,9 25 64,1
Jenis Kelamin 0,323
Perempuan 28 45,9 33 54,1
89
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 1, Januari 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

Tidak menikah 13 46,4 15 53,6


Status Perkawinan 0,576
Sudah menikah 29 40,3 43 59,7
Dasar (≤ 9 29 54,7
tahun) 24 45,3 29 61,7
Tingkat Pendidikan 0,480
Tinggi (> 9 18 38,3
tahun)
Sektor informal 29 41,4 41 58,6
Pekerjaan 0,860
Sektor formal 13 43,3 17 56,7
< UMR 22 41,5 31 58,5
Pendapatan 0,916
≥ UMR 20 42,6 27 57,4
Kepemilikan Tidak memiliki 11 64,7 6 35,3
0,037
Asuransi Memiliki 31 37,3 52 62,7
Jarak Tempat Dekat (≤ 8 km) 24 49,0 25 51,0
0,166
Tinggal Jauh (> 8 km) 18 35,3 33 64,7
Kepercayaan Rendah 15 60,0 10 40,0
0,035
terhadap pelayanan Tinggi 27 36,0 48 64,0
Ringan 32 45,1 39 54,9
Keluhan Sakit 0,330
Berat 10 34,5 19 65,5
Akut 33 49,3 34 50,7
Jenis Penyakit 0,036
Kronis 9 27,3 24 72,7
Mahal 20 41,7 28 58,3
Biaya Pelayanan 0.948
Murah 22 42,3 30 57,7
Biaya Pelayanan Mahal 8 44,4 10 55,6
0,817
Substitusi Murah 34 41,5 48 58,5
Kurang baik 19 51,4 18 48,6
Kualitas Pelayanan 0,147
Baik 23 36,5 40 63,5

H. Kepemilikan Asuransi pelayanan rawat jalan di RSUD dr.


Terdapat hubungan yang R. Soetijono Blora dengan pvalue
bermakna antara kepemilikan sebesar 0,037.
asuransi terhadap permintaan
Tabel 3.Hasil Uji Regresi Logistik Sederhana Pengaruh Beberapa Faktor
Terhadap Permintaan Pada Pelayanan Rawat Jalan RSUD dr. R.
Soetijono Blora
Variabel bebas B Pvalue Exp(B) Keterangan
Umur 0,865 0,038 2,376 Berpengaruh
Kepemilikan Asuransi 1,123 0,043 3,075 Berpengaruh
Jenis Penyakit 0,951 0,039 2,588 Berpengaruh
Kepercayaan
0,981 0,038 2,667 Berpengaruh
Kesehatan

Faktor kepemilikan asuransi juga permintaan terhadap pelayanan


berpengaruh terhadap permintaan rawat jalan di RSUD dr. R. Soetijono
pelayanan rawat jalan di RSUD dr. Blora 3,075 kali lebih tinggi
R. Soetijono Blora dengan pvalue dibanding pasien yang tidak memiliki
sebesar 0,043 (pvalue<0,05) dan nilai asuransi kesehatan.
Odd Ratio (OR) sebesar 3,075 yang Asuransi bersifat mengurangi
artinya bahwa pasien yang memiliki efek faktor tarif sebagai hamabatan
asuransi kesehatan akan memiliki untuk mendapatkan pelayanan

90
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 1, Januari 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

kesehatan pada saat sakit. Semakin Kepercayaan pada dokter juga


banyak masyarakat yang tercakup berdampak pada ketaatan pasien.
dalam asuransi kesehatan maka Hall, Dugan, Zheng, dan Mishra
demand akan pelayanan kesehatan (2001) menyatakan bahwa
akan semakin tinggi.(5) kepercayaan berhubungan positif
dengan kepatuhan pasien terhadap
I. Jarak Tempat Tinggal pengobatan, loyalitas pasien dengan
Faktor jaraktempat tinggal tidak tidak mengganti dokter, pasien tidak
berhubungan dengan permintaan mencari second opinion, pasien
terhadap pelayanan rawat jalan bersedia merekomendasikan dokter
RSUD dr. R. Soetijono Blora dengan kepada yang lain, dan pasien kurang
pvalue sebesar 0,166. membatah dokter.(11)
Semakin jauh jarak antara
tempat tinggal dengan rumah sakit K. Keluhan Sakit
akan menurunkan tingkat Penilaian keluhan sakittidak
permintaan responden terhadap berhubungan secara bermakna
pelayanan rawat jalan di suatu dengan permintaan terhadap
pelayanan kesehatan.Hal ini pelayanan rawat jalan RSUD dr. R.
dikarenakan jarak jangkau Soetijono Blora dengan pvalue
masyarakat terhadap sarana sebesar 0,330.
pelayanan kesehatan berhubungan Pasien yang merasa penyakitnya
dengan waktu yang harus hanya penyakit biasa, yang tidak
disediakan dan ongkos yang perlu berbahaya/fatal, cenderung memilih
dikeluarkan. Sehingga semakin kecil pelayanan kesehatan yang mudah
jarak jangkau masyarakat terhadap dijangkau baik secara prosedural,
sarana pelayanan kesehatan, makin finansial maupun secara fisik, tanpa
sedikit pula waktu dan ongkos yang terlalu banyak memilih. Sebaliknya,
harus dikeluarkan.(10) pasien yang merasa bahwa penyakit
yang dideritanya bisa
J. Kepercayaan Kesehatan berbahaya/fatal, serta merasa
Faktor kepercayaan kesehatan kehidupannya menjadi terganggu
hubungansecara bermakna oleh penyakitnya akan cenderung
permintaan pelayanan rawat jalan di mencari pelayanan kesehatan yang
RSUD dr. R. Soetijono Blora dengan lebih bisa menjamin untuk
pvalue sebesar 0,035. penyembuhan penyakitnya. Dalam
Faktor kepercayaan kesehatan hal ini, pasien akan lebih memilih
juga berpengaruh terhadap berobat ke dokter spesialis di rumah
permintaan pelayanan rawat jalan di sakit daripada di dokter umum atau
RSUD dr. R. Soetijono Blora dengan di puskesmas.(8)
pvalue sebesar 0,038 (pvalue<0,05)
dannilai Odd Ratio (OR) sebesar L. Jenis Penyakit
2,667 yang artinya bahwa pasien Faktor jenis penyakit
yang memiliki kepercayaan yang berhubungan yang bermakna
tinggi terhadap pelayanan rawat dengan permintaan pelayanan rawat
jalan RSUD dr. R. Soetijono Blora jalan di RSUD dr. R. Soetijono Blora
memiliki permintaan 2,667 kali lebih dengan pvalue sebesar 0,036.Faktor
tinggi dibanding pasien memiliki jenis penyakit juga berpengaruh
kepercayaan rendah terhadap terhadap permintaan pelayanan
pelayanan rawat jalan. rawat jalan di RSUD dr. R. Soetijono
Blora dengan pvalue sebesar 0,039
91
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 1, Januari 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

(pvalue<0,05) dan nilai Odd Ratio N. Biaya Pelayanan Substitusi


(OR) sebesar 2,588 yang artinya Persepsi mengenai biaya
bahwa pasien dengan jenis penyakit pelayanan substitusi jugatidak
kronis memiliki permintaan terhadap berhubungan secara bermakna
pelayanan rawat jalan di RSUD dr.R. dengan permintaan terhadap
Soetijono Blora 2,588 kali lebih pelayanan rawat jalan RSUD dr. R.
tinggi dibanding pasien dengan jenis Soetijono Blora dengan pvalue
penyakit akut. sebesar 0,817.
Pasien dengan jenis penyakit Menurut Grossman (1972)
kronis memiliki permintaan yang permintaan kesehatan yang efektif
tingggi terhadap pelayanan rawat akan terjadi ketika konsumen
jalan di RSUD dr. R. Soetijono Blora memiliki kesediaan (willingness) dan
dikarenakan mereka memiliki kemampuan (ability) untuk membeli
kewajiban untuk rutin berobat jalan atau membayar sejumlah jenis
ke rumah sakit sesuai dengan pelayanan kesehatan yang
anjuran dokter yang merawatnya, diperlukan.(5)Meskipun persepsi
sehingga minimal satu bulan sekali responden menunjukkan bahwa
pasien harus berkunjung ke poliklinik biaya pelayanan pengganti
hanya sekedar untuk menebus obat pelayanan rawat jalan di RSUD dr.
atau memeriksakan kesehatannya. R. Soetijono lebih murah, responden
menilai bukan hanya dari segi harga
M. Biaya Pelayanan saja namun juga kemanjuran dari
Persepsi mengenai biaya pelayanan yang diberikan, sehingga
pelayanan tidak berhubungan pemanfaatan pelayanan substitusi
secara bermakna dengan tidak terlalu banyak digunakan oleh
permintaan terhadap pelayanan responden.
rawat jalan RSUD dr. R. Soetijono
Blora dengan pvalue sebesar 0,948. O. Kualitas Pelayanan
Menurut Feldstein yang Persepsi mengenai kualitas
menyatakan bahwa unsur harga pelayanan tidak berhubungan
sifatnya inelastis terhadap secara bermakna dengan
pelayanan kesehatan. Tariff pada permintaan terhadap pelayanan
pelayanan kesehatan tidak bisa naik rawat jalan RSUD dr. R. Soetijono
atau turun seperti produk lain, Blora dengan pvalue sebesar 0,147.
karena menyangkut banyak hal yang Responden yang memiliki
sifatnya bukan komersial.(12) permintaan rendah terhadap
Di samping itu, pada pelayanan pelayanan rawat jalan RSUD dr. R.
rumah sakit, tingkat demand pasien Soetijono Blora menilai pelayanan
sangat dipengaruhi oleh dokter. poliklinik rumah sakit kurang baik
Keputusan dari dokter sangat karena sikap tenaga medis dan non
mempengaruhi dalam length of stay, medis yang belum ramah kepada
jenis pemeriksaan, keharusan untuk pasien (28%), kondisi poliklinik dan
operasi, dan lain-lain. Pada keadaan lingkungan sekitarnya yang kurang
yang membutuhkan penanganan bersih, rapi, aman dan nyaman
medis segera maka faktor biaya (37%) serta pemberian pelayanan
mungkin tidak berperan dalam yang masih lama khususnya di
mempengaruhi demand,sehingga bagian administrasi dan pelayanan
elastisitas harga bersifat obat di apotik (32%).
inelastic.(5)(13) Persepsi pasien terhadap
fasilitas kesehatan akan
92
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 1, Januari 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

mempengaruhi perilaku yaitu kepemilikan


pemanfaatan pelayanan kesehatan. asuransi,kepercayaan
Hal ini dikarenakan jasa yang kesehatan, dan jenis
diterima oleh pasien dinilai penyakitdengan p value < 0,05.
berdasarkan expected service dan
perceived service. Bila jasa yang DAFTAR PUSTAKA
diterima yaitu dirasakan sesuai
1. Indonesia KKR. Rencana
dengan yang diharapkan, maka
Strategis Kementerian
mutu pelayanan dipersepsikan baik
Kesehatan Tahun 2015-2019.
dan memuaskan, begitu pula
2015.
sebaliknya.(7)
2. Hanif AM. Analisis Tingkat
Permintaan Pasien Terhadap
KESIMPULAN
Pelayanan Rawat Jalan di
1. Gambaran responden yang
Poliklinik Penyakit Dalam
merupakan pasien poliklinik
RSUP Dr. M. Djamil Padang
rawat jalan Rumah Sakit Umum
Tahun 2001. Universitas
Daerah dr. R. Soetijono Blora
Indonesia; 2001.
keseluruhan merupakan
3. Usman Y dkk. Faktor yang
masyarakat yang berdomisili di
Berhubungan Dengan
Kabupaten Blora. Sebagian
Pemanfaatan Rawat Jalan
besar responden termasuk
dan Rawat Inap Pelayanan
dalam kategori kelompok umur
Kesehatan di Jawa,
muda (≤ 51 tahun) dan berjenis
Sumatera, dan Kalimantan.
kelamin perempuan (61,0%)
Bul Penelit Sist Kesehat.
dengan frekuensi tingkat
2009;12:73–84.
pendidikan terbanyak yaitu tamat
4. Hutapea TP. Faktor-faktor
SMA (23,0%) serta
yang Mempengaruhi
Diploma/Sarjana (24,0%).
Permintaan (Demand)
2. Permintaan masyarakat
Masyarakat Terhadap
terhadap pelayanan rawat jalan
Pemilihan Kelas Perawatan
di Rumah Sakit Umum Daerah
Pada Rumah Sakit. J Manaj
dr. R. Soetijono Blora cukup
Pelayanan Kesehat. 2009;12.
tinggi (58%) dan sebagian besar
5. Trisnatoro L. Memahami
responden menyatakan berminat
Penggunaan Ilmu Ekonomi
untuk berkunjung ulang (93%) di
dalam Manajemen Rumah
poliklinik.
Sakit. Yogyakarta: Gadjah
3. Faktor-faktor yang berhubungan
Mada Unv. Press; 2004.
dengan permintaan masyarakat
6. Faiida, Suprihanto J. Analisis
terhadap pelayanan rawat jalan
Faktor-Faktor yang
di Rumah Sakit Umum Daerah
Mempengaruhi Keputusan
dr. R. Soetijono Blora di
Konsumen dalam
antaranya umur, kepemilikan
Memanfaatkan Jasa
asuransi, jenis penyakit, dan
Pelayanan Kesehatan Poli
kepercayaan kesehatan dengan
Umum di Rumah Sakit
nilai p value < 0,05
Pemerintah dan Swasta
4. Faktor-faktor tersebut
Sebagai Dasar Penyusunan
berpengaruh terhadap
Strategi Pemasaran. J Manaj
permintaan pelayanan rawat
Pelayanan Kesehat.
jalan di Rumah Sakit Umum
1999;02(02).
Daerah dr. R. Soetijono Blora
93
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 1, Januari 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

7. Khudhori. Analisis Faktor- Rumah Sakit Umum (Haji


Faktor yang Mempengaruhi Padjonga Daeng Ngalle) di
Keputusan Pemilihan Tempat Kabupaten Takalar.
Persalinan Pasien Poliklinik Universitas Hassanuddin;
Kandungan dan Kebidanan 2015.
Rumah Sakit IMC Bintaro 11. Hall MDE, Zheng B, Mishra
Tahun 2012. Universitas AK. Trust in Physicians and
Indonesia; 2012. Medical Institutions. Milbank
8. Wardoyo. Analisis Permintaan Q. 2001;4:79.
Rujukan Non Indikasi 12. Permatasari NT, Rochmah
Jaminan Kesehatan Nasional TN. Analisis Vertical Equity
(JKN) di Puskesmas di pada Pemanfaatan Pelayanan
Wilayah Kota Magelang. Kesehatan. J Adm Kesehat
Universitas Diponegoro; 2015. Indones. 2013;1(1):83–90.
9. Azwar A. Pengantar 13. Pallutturi S. Ekonomi
Administrasi Kesehatan Edisi Kesehatan. Penerbit : Bagian
Ketiga. Ketiga. Jakarta: PT. Administrasi dan Kebijakan
Binarupa Aksara; 1996. Kesehatan FKM UNHAS;
10. Arsyad AF. Analisis 2005.
Permintaan Jasa Pelayanan
Kesehatan Khusus BPJS

94

You might also like