You are on page 1of 8

Jurnal Etika Demokrasi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Volume 4 No. 2 Juni 2019


ISSN e-2615-4374 ISSN p-2540-8763

Jurnal Etika Demokrasi

PPKn
Jurnal Etika Demokrasi Pendidikan Pancasila http://journal.unismuh.ac.id/index.php/jed

www.unismuh.ac.id dan Kewarganegaraan


Vol 4 Juni No. 2 2019

Peranan Guru Pendidikan Kewarganegaraan dalam Menumbuhkan Sikap


Nasionalisme Siswa Sekolah Menengah Atas Nasional Makassar

Andi Ismayanti1), Andi Sugiati2) & Auliah Andika Rukman3)


Sekolah Menengah Atas Nasional Makassar Indonesia1)
Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan FKIP Universitas Muhammadiyah Makassar Indonesia 2,3)
andiismayanti@gmail.com1), andisugiati@unismuh.ac.id2), auliahandikarukman@unismuh.ac.id 3)

Abstract. This study aims to determine the efforts of teachers in improving student nationalism through citizenship
learning at Makassar National High School. This type of research is descriptive qualitative. Data collection
techniques were obtained through observation, interviews, and documentation. Qualitative data analysis
techniques. The results showed that (1) The form of growing the nationalism attitude of Makassar National High
School students through Civics learning namely; (a) Developing various learning resources, such as mass media
textbooks, politics, culture, internet, stories of figures and film media which contain nationalism. (b) The teacher's
efforts to foster student nationalism in Makassar National High School are civics learning related to the
development of nationalism attitudes, forming learning groups using the names of heroes and then conducting
discussions / debates. (2) Supporting factors in growing the nationalism attitude of Makassar National High School
students, namely through extracurricular activities through OSIS programs such as; Scouting, PMR, Dance, Sports.
(3) The inhibiting factor in fostering the nationalism attitude of Makassar National High School students is the
existence of a globalization process which offers various kinds of foreign cultures that will affect the nationalism
attitude of students or the nation.

Keywords: Role of Teachers, Civics, Attitudes, Nationalism.

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya guru dalam meningkatkan sikap nasionalisme siswa
melalui pembelajaran kewarganegaraan di SMA Nasional Makassar. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif.
Teknik pengumpulan data diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Bentuk menumbuhkan sikap nasionalisme siswa SMA Nasional Makassar
melalui pembelajaran PKn yaitu; (a) Pengembanggan berbagai sumber belajar, seperti buku ajar media massa,
politik, budaya, internet, cerita tokoh – tokoh dan media film yang bermuatan nasionalisme. (b) Adapun upaya guru
dalam menumbuhkan sikap nasionalisme siswa di SMA Nasional Makassar yaitu pembelajaran PKn yang berkaitan
dengan pengembangan sikap nasionalisme, membentuk kelompok belajar dengan menggunakan nama – nama
Pahlawan kemudian melakukan diskusi/ debat. (2) Faktor pendukung dalam menumbuhkan sikap nasionalisme
siswa SMA Nasional Makassar yaitu melalui kegiatan ekstrakurikuler melalui program OSIS seperti; Pramuka, PMR,
Seni Tari, Olahraga. (3) Faktor penghambat dalam menumbuhkan sikap nasionalisme siswa SMA Nasional Makassar
yaitu adanya proses globalisasi yang menaswarkan bearagam macam budaya – budaya asing yang akan
berpengaruh terhadap sikap nasionalisme siswa ataupun bangsa.

Kata kunci: Peran Guru, PKn, Sikap, Nasionalisme.

Jurnal Equilibrium e-2477-0221 p-2339-2401 64


Jurnal Etika Demokrasi p-2339-2401 e-2615-4374 64
Jurnal Etika Demokrasi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Volume 4 No. 2 Juni 2019
ISSN e-2615-4374 ISSN p-2540-8763

PENDAHULUAN Indonesia saat ini, 75% didalangi oleh pemuda-


Nasionalisme Indonesia mempunyai kaitan pemuda bangsa.
erat dengan kolonialisme Belanda yang sudah Namun kenyataannya semangat kebangsaan
beberapa abad lamanya berkuasa di Indonesia. atau nasionalisme siswa di sekolah telah menurun
Usaha untuk menolak kolonialisme inilah yang atau pudar. Siswa sering melanggar peraturan dan
merupakan manifestasi dari penderitaan dan tata tertib sekolah, datang ke sekolah dengan tidak
tekanan-tekanan yang disebut nasionalisme. tepat waktu, kurang peduli dengan kondisi
Sumpah Pemuda yang dideklarasikan 28 Oktober lingkungan kelas, siswa seakan-akan lupa dan tidak
1928, merupakan sejarah yang menjadi bukti akan mengenang jasa para pahlawan, nasionalisme
tingginya nasionalisme pemuda. Semangat dahulu adalah suatu tindakan yaitu berupa
nasionalisme yang dilahirkan dalam sumpah berjuang melawan penjajah dengan segenap jiwa
tersebut merupakan sejarah yang menunjukkan raga, namun bentuk nasionalisme saat ini ialah
begitu dominannya peran pemuda, terutama dalam mengisi pembangunan dengan cara belajar
usaha menghapus kolonialisme. bersungguh-sungguh agar berprestasi di sekolah,
Mulai era kebangkitan nasional tahun 1908, sering berbicara ketika upacara bendera serta saat
Sumpah Pemuda 1928, hingga kemerdekaan guru sedang menjelaskan pelajaran.
Republik Indonesia 1945, pemuda selalu Harapan dalam meningkatkan sikap
menduduki peranan penting. Inilah sedikit bukti nasionalisme ini kami berharap agar peserta didik
akan peran nasionalisme pemuda dalam sejarah mampu mengembalikan rasa sikap nasionalisme
bangsa Indonesia. Kebangkitan nasionalisme yang pernah ada pada masa- masa yang dulu,
pemuda Indonesia mencapai tingkat tertinggi ialah karena peserta didik adalah tombak masa depan
pada saat Proklamasi yang merupakan puncak bangsa, apa bila peserta didik tak me mpunyai sikap
tertinggi dari perjuangan bangsa Indonesia dalam nasionalisme maka akan jadi apa bangsa ini. Maka
mencapai dan memperjuangkan kemerdekaan. dari itu kami melakukan penelitian ini untuk
Zaman mungkin boleh berubah, semangat membantu mengembalikan sikap nasionalisme
zaman mungkin menyertainya pun mungkin saja yang mulai pudar termakan jaman.
berbeda. Tetapi sekali lagi, akan selalu ada cahaya Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) berupaya
diujung lorong yang gelap jika tetap saja ada mengantarkan warga negara Indonesia menjadi
sekelompok pemuda disetiap zaman yang tidak ilmuwan dan profesional yang memiliki rasa
kehilangan sensitivitas dan kepeduliannya. Dua hal kebangsaan dan cinta tanah air, menjadi warga
ini merupakan substansi dari nasionalisme yang negara demokratis yang berkeadaban, yang
dapat dipakai sebagai syarat minimal guna menakar memiliki daya saing, berdisiplin, dan berpartisipasi
nasionalisme kaum muda di setiap zaman. aktif dalam membangun kehidupan yang damai
Peran nasionalisme pemuda sebagai agent of berdasarkan sistem nilai Pancasila. Pendidikan
change seolah mulai pudar dan luntur. Jangankan Kewarganegaraan berupaya menanamkan sikap
menjadi pendorong reformasi di negara ini, kepada warga negara Indonesia umumnya dan
mencari para pemuda yang mengerti akan butir- generasi muda bangsa khususnya agar, memiliki
butir sila dari Pancasila begitu sulit, sebuah survei wawasan dan kesadaran kebangsaan dan rasa cinta
yang dilakukan oleh salah satu media terhadap tanah air sebagai perwujudan warga negara
pemuda yang mengerti butir-butir Pancasila, hanya Indonesia yang bertanggung jawab atas
menemukan 3 dari sepuluh pemuda. Ini sungguh kelangsungan hidup bangsa dan negara, memiliki
sebuah kenyataan yang mengiris hati kita. Malah wawasan dan penghargaan terhadap
terkadang eksistensi pemuda selalu memperburuk keanekaragaman masyarakat Indonesia sehingga
keadaan Indonesia. Survei itu juga menyebutkan, mampu berkomunikasi baik dalam rangka
tawuran maupun kekisruhan yang terjadi di meperkuat integrasi nasional, memiliki wawasan,
kesadaran dan kecakapan dalam melaksanakan

Jurnal Equilibrium e-2477-0221 p-2339-2401 65


Jurnal Etika Demokrasi p-2339-2401 e-2615-4374 65
Jurnal Etika Demokrasi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Volume 4 No. 2 Juni 2019
ISSN e-2615-4374 ISSN p-2540-8763

hak, kewajiban, tanggung jawab dan peran sertanya PEMBAHASAN


sebagai warga negara yang cerdas, terampil dan Bentuk dan Upaya Pengembangan Sikap
berkarakter, memiliki kesadaran dan Nasionalisme SMA Nasional Makassar Melalui
penghormatan terhadap hak-hak dasar manusia Pembelajara PKn
serta kewajiban dasar manusia sehingga mampu Pengembangan sikap nasionalisme siswa
memperlakukan warga negara secara adil dan tidak dalam pembelajaran pendidikan pacasila dan
diskriminatif, berpartisipasi aktif membangun kewarganegaraan merupakan proses belajar
masyarakat Indonesia yang demokratis dengan mengajar yang dilakukan dikelas secara sistematis
berlandaskan pada nilai dan budaya demokrasi untuk mengembangkan sikap nasionalisme siswa.
yang bersumber pada Pancasila, memiliki pola Pembelajaran pendidikan pancasila dan
sikap, pola pikir dan pola perilaku yang mendukung kewarganegaraan diharapkan mampu menjadi
ketahanan nasional Indonesia serta mampu wahana pembetukan sikap nasionalisme siswa
menyesuaikan dirinya dengan tuntutan sehingga siswa mampu memiliki sikap yang
perkembangan zaman demi kemajuan bangsa. bertanggung jawab, partisipasi, dan mampu bersosi
alisasi dengan baik dilingkungan sekolah maupun di
lingkungan rumahnya. Maka dari itu pembelajaran
METODE PENELITIAN
pendidikan pancasila dan kewarganegaraan
Penelitian ini termasuk jenis penelitian
memiliki peranan yang sangat penting dalam dalam
deskriptif kualitatif. Lokasi penelitian adalah di SMA proses peningkatan sikap nasionalisme siswa.
Nasional Makassar. Waktu penelitian ini Kepala sekolah SMA Nasional Makassar dapat
dilaksanakan pada tanggal 06 Agustus sampai memberikan contoh yang baik dan positif bagi guru
dengan 29 September.
dan siswa di SMA Nasional Makassar. Karena
Data penelitian terdiri dari data primer dan kepala sekolah mengajarkan siswa memiliki sikap
data sekunder, data primer adalah data yang nasionalisme yang tinggi untuk saling menghargai
langsung didapatkan dari sumbernya, dari guru dan dan mengajarkan bagaimana mematuhi tata tertib
siswa melalui wawancara dan observasi, yang telah ditetapkan di sekolah.
sedangkan data sekunder adalah data yang
Pengembangan sikap nasionalisme melalui
diperoleh dengan kajian dokumentasi pada kantor proses pembelajaran Pkn dapat di terapkan melalui
dan lingkungan sekolah SMA Nasional Makassar. pembelajaran PKn yaitu memupuk hubungan
Dalam penelitian ini data yang digali dengan timbal balik antra guru dan siswa, siswa dengan
instrumen, yaitu penelitian terjun langsung guru, dan siswa dengan siswa, dan adapun
kelapangan dengan menggunakan alat lembar
kebiasaan guru di SMA Nasional Makassar setiap
Wawancara, lembar observasi dan dokumentasi. akan memulai atau sebelum pelajaran berlangsung
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini terlebih dahulu menyiapkan kelas dan berdoa.
adalah dengan teknik wawancara, observasi, dan Setelah doa selesai memulai pembelajaran dengan
dokumentasi. Tehnik Analisis data yang di gunakan megadakan tanya jawab kepada sisswa sembari
pada penelitian adalah bersifat deskriptif. Data
mengingatkan siswa dengan pembelajaran yang
yang dikumpulkan dianalisis dengan mengnakan sebelumnya mengenai nama–nama para Pahlawan
analisis kualitatif, yakni menganalisis dan Nasional.”
menguraikan secara dekskriptif sikap nasionalisme Dengan demikian melalui pembelajaran Pkn
siswa dan upaya pengembangan sikap nasionalisme
siswa juga dapat lebih meningkatkan rasa saling
melalui pembelajaran kewarganegaraan di SMA menghargai tehadap sesama dan tidak membeda –
Nasional Makassar. bedakan teman yang satu dengan teman yang
lainnya, meskipun mereka sadari bahwa meraka
memiliki suatu perbedaan seperti perbedaan
agama. Dan di SMA Nasional Makassar juga
Jurnal Equilibrium e-2477-0221 p-2339-2401 66
Jurnal Etika Demokrasi p-2339-2401 e-2615-4374 66
Jurnal Etika Demokrasi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Volume 4 No. 2 Juni 2019
ISSN e-2615-4374 ISSN p-2540-8763

mengembangkan sikap nasionalisme siswa melalui kesempatan buat siswa untuk mengasah
beberapa tahap yaitu : kemampuannya dengan membuka atau
a. Pengembangan belajar dari berbagai sumber, melaksanakan kegiatan – kegiatan diluar jam
seperti buku, media massa, masalah politik dan sekolah tanpa menggangu sistem pembelajaran
budaya, internet, cerita – cerita tokoh bangsa siswa dimana kegiatan itu mampu mengasah
dan media film yang menyangkut tentang kemampuan siswa dan meningkatkan sikap
nasionalisme. nasionalisme siswa dalam kegitan kegiatan tersebut
b. Materi belajar biasa dikaitkan dengan contoh seperti;
kehidupan nyata, yang dapat mengembangkan a. Kepramukaan. Kegiatan pramuka adalah dimana
sikap nasionalisme siswa. proses pendidikan yang dilakukan diluar
c. Keteladanan dan motivasi yang diberikan guru lingkungan sekolah atau lingkungan keluarga
kepada siswa. yang dibentuk dalam berbagai kegiatan yang
Guru PKn bukan hanya sekedar mengajar dan sangat menarik, menyenangkan, teratur, dan
memberikan materi didalam kelas tetapi guru PKn mengajarkan arti tentang kerja sama. Karena
juga senantias memberikan contoh pengembangan kepramukaan dilalukan bertujuan untuk
nilai nasionalisme siswa SMA Nasional Makassar meningkatkan potensi intelektual dan fisik agar
melalui tata tertib sekolah dan selain itu guru juga bisa membentuk kepribadian dan akhlak yang
memberikan kebebasan siswa dalam mengasah baik bagi siswa, serta menanamkan sikap
atau menuangkan bakat – bakat siswa dalam semangat kebangsaan, cinta tanah air, dan bela
kegiatan disekolah baik kegiatan dalam kelas negara bagi siswa, dan mengajarkan siswa
maupun diluar kelas seperti kegiatan bagaimana menjadi seorang pemimpin yang
ekstrakurikuler. Contoh sikap nasionalisme itu baik dan jujur meskipun hanya sebai pemimpin
saling menghargai antar siswa, mengikuti upacara dalam kelompoknya sendiri. Dengan di
bendera pada hari senin, mengikuti kegiatan adakanya kegiatan kepramukaan di atas maka
ekstarkurikuler sekolah, mematuhi tata tertip siswa akan menanamkan sikap kebangsaan,
sekolah, dan mencintai produk dalam negeri. Siswa cinta tanah air, saling menghormati, agar dapat
tidak hanya belajar disekolah tetapi siswa diajarkan mengembangkan sikap dan nilai – nilai
untuk saling menghargai antar siswa, dan nasionalisema dalam dii mereka.
mematuhi tata tertib yang telah diterapkan b. OSIS. OSIS adalah salah satu wadah organisasi
disekolah SMA Nasional Makassar. Dan begitu pula siswa yang sah di dalam sekolah. Melalui peran
siswa diwajibkan mengikuti Upacara Bendera pada OSIS sangat berpengaruh pada siswa yang ingin
setiap hari senin dimana siswa di ajarkan untuk mengasah kemampuan kepemimpinanya,
lebih mengharagai para pahlawan – pahlawan yang karena dalam OSIS siswa dapat mendapatkan
telah berjuang untuk sang merah putih dalam manfaat seperti; (1) Meningkatkan nilai - nilai
memerdekakan bangsa kita yaitu bangsa indonesia ketakwaan terhadap Tuhan Maha Esa; (2)
dari kejamnya para penjajah terdahulu Melalui Meningkatkan kesadran berbangsa, bernegara,
kegiatan upacara bendera yang dilaksanakan setiap dan cinta tanah air; (3) Meningkatkan
hari senin, kepada siswa dapat ditanamkan nilai – kemampuan berorganisasi, pendidikan politik
nilai semangat kebangsaan dan cinta tanah air yang dan kepemimpinan, dan (4) Meningkatkan
dapat meningkatkan nilai – nilai nasionaliseme dan keterampilan, kemandirian dan percaya diri.
patriotisme siswa. c. Ektrakurikuler olahraga. Ekstrakurikuler
Guru di SMA Nasional makassar memberikan olahraga adalah dimana siswa dapat
wadah untuk para siswa untuk mengembangkan mengembangakan bakatnya dalam bidang
bakat siswanya, sehingga SMA Nasional Makassar olahraga seperti sepak bola, basket, dan karate,
bukan hanya kesekolah untuk belajar terus pulang karena olahraga dapat mengajaekan siswa
kerumah, tetapi sekolah ini juga memberikan bagaimana menghargai orang lain dan dapat

Jurnal Equilibrium e-2477-0221 p-2339-2401 67


Jurnal Etika Demokrasi p-2339-2401 e-2615-4374 67
Jurnal Etika Demokrasi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Volume 4 No. 2 Juni 2019
ISSN e-2615-4374 ISSN p-2540-8763

bermain dengan baik dan menjunjung sportifitas mengunakan nama – nama pahlawan untuk setiap
dalam bermain olahraga dan melatih siswa kelompok, dan ada pula guru juga biasanya
untuk menerapkan sikap nasionalisme siswa. mengunakan media pembelajaran yang menunjang
d. PMR. Kegiataan ekstrakurikuler PMR siswa dalam pengembangan sikap nasionalisme sisa
dapat dilatih untuk menjadi seorang relawan seperti LCD dengan itu guru dengan mudah untuk
yang baik dan ramah yang bisa membantu memperlihatkan memutaar film tentang
teman = temannya atau masyarakat yang lagi nasionalisme yang bisa di lihat oleh siswa secara
mengalami kesusahan dan disini kita bias jelas dan serta dapat memutar video – video
melatih siswa untuk meningkatkan sikap tentang perjuangan sejarahy bangsa agar siswa
nasionalismenya terutama kepedulianya lebih menyadari dan menanamkan semangat
terhadap orang lain. nasonalisme di dalama dirinya.
e. Tari. Kegiatan ekstrakurikuler tari melati Guru tidak hanya sekedar guru tapi guru
kekompakan siswa dalam menari karena dalam mempunya peranan yang sangat begitu penting
kegiatan tari siswa mampu mengasah dalam proses pembelajaran. Karena sebagai
kemampuan berfikir dan ingatannya, karena pengajar guru memiliki tugas yang sangat lah berat
dengan seni tari siswa mampu meningkatkan karena guru harus mampu menyampaikan materi
sikap nasionalismenya melalui kekompakan pembelajaran kepada siswa dengan baik agar siswa
siswa dalam menari. dapat memahami atau mengerti materi apa yang di
Sebagai seorang siswa memiliki satu jelaskan atau yang diberikan oleh guru. Dan sebagai
kewajiban selain belajar, kewajiban itu adalah pengelola kelas guru harus mampu menciptakan
setiap siswa wajib mengikuti upacara bendera yang kelas menjadi lingkungan belajar yang baik dan
memang sudah menjadi rutinitas disetiap hari menyenangkan agar siswa betah dan tidak cepat
senin. Dalam hal ini siswa memang sudah bosan dalam mengikuti pelajaran yang sedang
mengetahui apa kewajiban mereka sebagai seorang berlangsung.
siswa terutama mengikuti upacara bendera yang Sebagai pembimbing guru harus
dilaksankan setiap hari senin, dan siswa juga mengarahkan dan membimbing, keterampilan,
sebagian antusias mengikuti upacara yang kemampuan, dan sikap siswa agar dapat
dilaksanakan setiap hari senin, terlihat deari berkembang dengan baik. Dan sebagai pengajar
mereka yang menjadi pelaksana upacara bendera, yang bertugas untuk mengajar siswa, khususnya
karena disekolah SMA Nasioanal Makassar seudah dalam meningkatkan nilai – nilai nasionalisme
memberikan jadwal setiap kelas untuk mengambil siswa, maka dari itu guru diwajibkan mampu
bagian dalam pelaksanaan upacara bendera yang memilih metode pembelajaran dengan tepat.
dilaksanakan setip hari senin, karena upacara Dalam upaya peningkatan sikap nasioanalisme kita
bndera mampu mengajarkan siswa akan sadar bisa ketahui bahwa guru menanamkan nilai – nilai
pentingnya menghargai bangsa, mampu pancasila. Karena pancasila merupakan dasar dan
mengertahui bahwa betapa berat perjuangan para pedoman hidup Bangsa Indonesiayang
pahlawan – pahalawan terdahulu untuk mengandung nilai – nilai nasionaisme yang harus
nmendapatkan kemerdekaan dan mengibarkan ditanamkan pada diri siswa sebagai generasi
sang merah putih di bumi pertiwi indonesia ini,dan penerus bangsa. Dalam memahami pancasila baik
upacara bendera juga bisa meningkatkan sikap itu sejarahnya, maupun maknanya maka akan
nasionaliseme siswa dan meningkatkan kedisiplinan tumbuh sikap nasionalisme dalam diri siswa sendiri.
dalam mengikuti upacara. Jika generasi muda, khususnya siswa dapat
Di dalam pembelajaran guru tidak hanya mengetahui bahwa betapa beratnya perjuangan
menjelaskan materi yang dipelajari tetapi guru juga untuk mencapai kemerdekaan yang sekarang
biasanya metode pembelajaran yan menarik seperti mereka nikmati, maka siswa akan lebih menghargai
memberikan atau membagi kelompok dengan arti kemerdekaan dan tidak menyia – nyiakan

Jurnal Equilibrium e-2477-0221 p-2339-2401 68


Jurnal Etika Demokrasi p-2339-2401 e-2615-4374 68
Jurnal Etika Demokrasi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Volume 4 No. 2 Juni 2019
ISSN e-2615-4374 ISSN p-2540-8763

kemerdekaan dengan hal – hal yang tidak berguna disekolah, siswa belum tau menegenai arti sikap
dalam hidupnya dengan melakukan kegiatan- nasionalisme yang sebenarnya, dan masih ada
kegiatan yang bermanfaat bagi bangsa, negara, dan siswa yang tidak bisa menghargai perjuangan para
terutama bagi dirinya sendiri kelak. Sikap pahlawan. Tetapi setelah pembelajaran PKn siswa
nasionalisme mampu menyadarkan generasi muda mampu mengimplementasikan sikap nasionalisem
terutama siswa yang ada di SMA Nasional itu dengan baik, mereka sudah tertib dalam belajar,
Makassar. bekerja sama dalam pekerjaan kelompok, saling
Pancasila dimasa sekarang hanya sekedar menghargai pendapat teman- temannya saat
wacana saja tetapi sudah jarang untuk dia belajar, mendengarkan dengan saksama apa yang
aplikasikan, pancasila hanya menjadi bahan bacaan dijelaskan oleh guru dan siswa sudah mematuhi
disetiap upacara bendera yang dilakukan setiap hari tata tertip sekolah, saling membantu dan saling
senin disekolah maupun di lembaga – lembaga menghargai antar siswa dan menghargai gurunya,
pemerintan, dan lebih ironisnya masih banyak yang serta siswa sudah rajin mengikuti upacara bendera
tidak menghafal isi pancasila itu sendiri. pada hari senin untuk menghormati perjuangan
Pelajar sebagai generasi muda bangsa para pahlawan dalam merebut kemerdekaan
indonesia dituntut untuk meiliki sikap nasionalisme indonesia dan mengibarkan sangmerah putih di
seperti sikap cinta tanah air. Sikap nasionalisme negeri pertiwi indonesia ini. Dan adapun siswa –
harus terus ditingkatkan pada generasi muda siswa yang mengalami perubahan setelah belajar
indonesia terutama pada siswa SMA Nasional PKn.
Makassar agar tidak hilang. Karena dimana saat ini
pengaruh budaya asing dikalangan anak – anak Faktor Pendukung dan Penghambat Dalam
begitu luas masuk dinegeri kita yang mulai mengikis Mengembangkan Sikap Nasionalisme Siswa SMA
sedidkit demi sedikit sikap nasionalisme kaum Nasional Makassar.
muda terutama siswa. Maka disini orang tua dan Dalam pengembangan sikap nasionalisme
guru sangat berperang penting agar peserta didik siswa kadang guru mempunyai kendala atau faktor
kita tetap mencintai dan menjunjung tinggi budaya pendukung dan penghambat dalam menanamkan
indobesia dan sikap nasionalismenya tetap sikap nasionalisme pada siswa. Di sekolah SMA
berkobar tanpa terpengaruh dengan dunia luar Nasional Makassar juga sangat mendukung
yang akan merusak. kegiatan – kegiatan yang dilakukan oleh siswa –
Maka dalam pembelajaran PKn di perlukan siswa yang ada di SMA Nasioanal Makassar.
berbagai usaha dan upaya yang simultan agar anak Kegiatan – kegiatan yang bersifat formal ini sangat
didik kita tidak mengalami perilaku menyimpang bisa membantu dalam pengembangan sikap
dari norma – norma maupun sikap nasionalisme. nasionalisme siswa. Hal- hal kecil yang kegiatan
Usaha yang harus dilakukan seorang guru adalah formal yamg biasa membentuk siap nasionaliseme
bagaimna guru meningkatkan peranannya dalam siswa kita biasa liat pada kegiatan upacara bendera
mendidik atau membina siswa agar mereka mampu pada setiap hari senin, dan ada pula dalam kegatan-
memahami dengan baik maksud dari sikap kegiatan lainya seperti peringatan hari-hari besar,
nasionalisme dan nilai – nialai pancasila. Siswa dan sedangkan kegiatan ekstrakurikuler yang
mampu memahami makna dari sikap nasionalisme mengarah dalam pengembangan sikap
agar mereka lebih mencintai bangsa ini tanpa nasionalisme yaitu, pramuka, OSIS, PMR, seni tari,
memandang perbedaan suku, ras, dan golongan olahraga.
satu sama lain. Tidak hanya sarana dan prasarana yang
Implementasi dari sikap nasionalisme siswa menjadi faktor pendukung proses pengembangan
setelah dan sebelum pembelajaran PKn. Siswa sikap nasionalisme pada siswa tetapi juga ada
sebelum melaksnakan pemebelajaran PKn siswa kegiatan yang menjadi pendukung proses
masih tidak mematuhi peraturan yang ada pengembangan sikap nasionalisme siswa yaitu

Jurnal Equilibrium e-2477-0221 p-2339-2401 69


Jurnal Etika Demokrasi p-2339-2401 e-2615-4374 69
Jurnal Etika Demokrasi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Volume 4 No. 2 Juni 2019
ISSN e-2615-4374 ISSN p-2540-8763

kegiatan ekstrakurikuler. Menurut Tri Ani Hastuti barang yang bermerek internsional atau berasl
(2008: 63) ekstrakurikuler merupakan program dari luar negeri, yang dapat meneyebankan nilai
sekolah, berupa kegiatan siswa, optimasi pelajaran nasionalisme siswa mulai luntur.
terkait, menyalurkan bakat dan minat, kemampuan c. Kurangnya kedisiplinan. Dalam kurangnya
dan keterampilan untuk memantapkan kepribadian kedisiplinan siswa bisa kita lihat dari banyaknya
siswa. Kegiatan ekstrakurikuler tersebut siswa yang sering melanggar tata tertib sekolah
memperoleh manfaat dan nilai-nilai luhur yang yang sudah ditetapkan didalam sekolah, seperti
terkandung dalam kegiatan yang diikuti. membuang sampah di sembarang tempat, telat
Setelah mengetahui faktor pendukung sikap masuk sekolah, bolos sekolah, bergaya yang
nasionalisem yang ada pada SMA Nasioanal tidak sesui dengan peraturan sekolah, rambut di
Makassar, maka dari itu guru masa mempunyai cat, dan mengikuti upaca dengan tidak disiplin.
masalah dalam mengembangkan sikap d. Mata pelajaran PKn dianggap kurang penting
nasionalisema siswa yaitu hambatan – hambatan oles siswa dibanding pelajaran yang lain.
yang harus dipecahkan atau diselesaikan oleh guru Terkadang masih banyak siswa yang
di SMA Nasional Makassar. beranggapan belajar pelajaran PKn itu sangat
Adanya pengaruh budaya dari luar akan mebosankan dan tidak terlalu penting, maka
menjadi hambatan atau kendala yang besar untuk guru harus membuat siswa membuang semua
guru dalam meningkatkan sikap nasionalisem siswa pikiran – pikiran yang tidak masuk diakal dengan
terutama dalam kecanggihan teknologi sekarang cara guru harus mencari cara agar belajar PKn
yang sudah banyak mengubah perilaku – perilaku itu menjadi menarik dan disukai siswa karena
bangsa terutama siswa, kita bisa lihat dalam pelajaran PKn siswa biasa bnyak mengetahui
hambatan yang mempengaruhi sikap nasionalisme dan dapat meningkatkan sikap nasionalisme
siswa yaitu; siswa.
a. Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Kondisi yang sangat memprihatingkan yaitu
Pada zaman era globalisasi saat ini banyak ketika pelaksanaan Upacara bendera yang
bermunculan teknologi yang begitu sangat dilangsungkan disekolah, dimana kegiatan upacara
canggih, seperti adanya internet, game- gamen bendera setiap hari senin yang hanya dilaksanakan
yang bagus, handpone yang semakin hari selama 30 menit tetapi masih banyak siswa yang
semakin canggih dan tayangan televisi yang tidak serius, ngobrol, santai dan main – main
semakin menarik, maka dari itu guru semakin dalam mengikuti upacara bendera, tidak khimat
sulit untuk mengendalikan dan mengontrol dalam menyanyikan lagu indonesia raya dan
siswa alam mengunakan fasilitas yang super mereka hanya menganggap upacara bendera hanya
instan seperti itu. Untuk menyikapi hal seperti rutinitas semata.
ini guru dan orang tua bekerja sama dalam Keadaan diatas tidak sesuai dengan apa yang
mengawasi semua kegiatan yang ada diluar terkandung dalam makna dari upacara bendera
sekolah terutama dalam penggunaan sosial disekolah. Berdasarkan direktorat pembinaan
media yang dapat meberikn dampak positif dan kemahasiswaan upaca bendera adalah kegiatan
negatif apa bila tidak digunakan secara bijak. pengibaran bendera atau penurunan bendera
b. Menggunakan produk – produk luar negeri. Kini kebangsan RI, yang dilaksanakan pada hari – hari
dalam pemakaian produk – produk luar negeri tertentu atau ssat yang sudah ditentukan, di hadiri
kii semakain meraja lela, terutama dalam oleh siswa, diselenggarakan secara tertib dan
kalangan siswa yang lebih suka memakai produk khidmat disekolah, sehingga guru harus lebih
produk luar negeri yang paling sering digunakan meningkatkan kualitas mengajarnya dan kreatif
atau dikomsumsi adalah makanan yang dari luar dalam belajar agar siswa bisa menyukai mata
negeri dan makanan yang berkhas moderen, pelajaran PKn dan tidak merasa bosan ketika
dan siswa sering kali menggunakan barang – pembelajaran sedang berjalan, karena ketika rasa

Jurnal Equilibrium e-2477-0221 p-2339-2401 70


Jurnal Etika Demokrasi p-2339-2401 e-2615-4374 70
Jurnal Etika Demokrasi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Volume 4 No. 2 Juni 2019
ISSN e-2615-4374 ISSN p-2540-8763

bosan yang sudah diraskan seorang siswa maka ekstrakurikuler seperti pramuka, OSIS, seni tari,
pembelajaran itu tidak akan pernah mereka PMR, Olahraga.
tangkap dengan baik, dan cara siswa mengatasi
rasa jenuh dan bosan saat belajat PKn adalah siswa DAFTAR PUSTAKA
harus mencintai dan menegrti bahwa belajar [1] Abdul Latief, (2016). Peran Guru Pendidikan
pembelajaran PKn tu sangatlah penting karean Kewarganegaraan Dalam Pendidikan Karakter
pelajaran PKn merupakan tombak dalam mata Peserta Didikkelas X Di SMK Negeri Paku.
[2] Ahmadi, (2010). Psikologi Soosial,Jakarta: Rineka
pelajaran apapun, karena PKn mampu mengajarkan
Cipta.
kita menjadi warga negara yang baik dan dapat [3] Bahar, Safroeding, dkk, (1995), Risalah Sidang
meningkatkan sikap nasionalisme kita. Badan Penyelidik Usaha- Usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI),Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (PPKI), Jakarta: Sekretaria
KESIMPULAN Negara RI, .
[4] Baso Andi, (2014), Pendidikan Pancasila., Makassar:
Bentuk pengembangan sikap nasionalisme
Media Sembilan sembilan
siswa yang melalui pembelajaran PKn adalah : [5] Budiyanto, (2007). Pendidikan Kewarganegaraan,
pengembangan berbagai sumber belajar, seperti Jakarta: Earlangga.
buku ajar, media massa, internet, cerita – cerita [6] C. Asri Budiningsih, (200)4. Pembelajaran Moral,
Jakarta: Rineka Cipta.
tokoh bangsa dan media film yang bermutan [7] Darmadi, (2010). Pancasila dan Kewarganegaraan,
tentang nasionalisme, materi yang dikaitkan Bandung: Erlangga.
dengan contoh kehidupan yang nyata, yang dapat [8] Grosby Steven, (2011), Sejarah Nasionalisme,
mengembangkan sikap nasionalisme siswa, Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
[9] Hendrostomo, (2007). Globalisasi dan
keteladanan serta motivasi yang diberikan oleh Nasionalisme, Jakarta : Pustaka Pelajar.
guru kepada siswanya. Implementasi siskap [10] Kalidjernih Freddy (2009), Puspa Ragam Konsep
nasionalisme sebelum pembelajaran siswa belum dan Isu Kewarganegaraan, Bandung: Aksara Pres.
[11] Kementrian Pendidkan Indonesia, (2014). Modul
mematuhi aturan sekolah dan siswa belum tau arti
Pendidikan Kewarganegaraan.
sikap nasionalisme sebenarnya, dan setelah belajar [12] Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.23
PKn dan dijelaskan secara sakasama sikap Tahun 2006 Tentang Standar Isi Untuk Satuan
nasionalisem siswa sudah mamapu mematuhi Pendidikan Dasar dan Menengah.
[13] Rahman Abd dan Madiong Baso, (2017). Pancasila
aturan sekolah belajar dengan tertip, saling
Dan Kewraganegaraan, Bandung, EARLANGGA.
membantu dan saling menghargai antar siswa dan [14] Sugiyono, (2016). Metode Penelitian Pendididikan,
menghargai gurunya. (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R &
Faktor pendukung dan penghambat dalam D),Bandung: ALFABETA.
[15] Trisandi Aprilia, Peran Guru Sejarah Dalam
pengembangan sikap nasionalisme siswa di SMA
Meningkatkan Sikap Nasionalisme Siswa Kelas Xi
Nasional Makassar adalah: (a) faktor pendukung Ips Sma Negeri 3 Slawi Tahun Ajaran 2012/201,
melalui pendidikan dan budaya, (b) faktor 2013
penghambat yaitu adanya proses globalisasi yang [16] Undang – undang RI No. 20 Tahun 2003 Tentang
Sistem Pendidikan Nasional
menawarkan beragam budaya – budaya asing yang [17] Yayuk Tia Ismawati, Totok Suyanto, (2012). Peran
akan berpengaruh terhadap nasionalisme siswa. Guru Pkn Dalam Membentuk Sikap Cinta Tanah Air
Upaya guru mengembangkan sikap Siswa Di SMA Negeri 1 Mojosari Kabupaten
Mojokerto,
nasionalisme siswa SMA Nasional Makassar melalui
pembelajaran PKn dengan melakukan beberapa
cara yaitu melalui pembelajaran PKn yaitu materi
yang berkaitan dengan pengembangan sikap
nasionalisme siswa di SMA Nasional Makassar
dengan cara debat yaitu membentuk sebuah
kelompok dengan mengunakan nama – nama
pahlawan dan lain – lain dan melalui kegiatan
Jurnal Equilibrium e-2477-0221 p-2339-2401 71
Jurnal Etika Demokrasi p-2339-2401 e-2615-4374 71

You might also like