You are on page 1of 14

JURNAL LITBANG SUKOWATI l VOLUME 2 l NOMOR 1 l TAHUN 2018 l HAL.

75 - 88

SISTEM PAKAR TALENTA IMPLEMENTASI KECERDASAN BUATAN


DALAM PELAYANAN PUBLIK MENUJU SRAGEN SMART CITY

Imas Wulandari
Diskominfo Kabupaten Sragen
imas.wu@mti.gadjahmada.edu

Abstract. The declaration of Sragen Regency towards smart city in 2019, changing the
trend of the direction of information technology development towards the development of
systems based on artificial intelligence (AI). The TALENTA Expert System (Complete
Question Regarding Public Services and Licensing) can initiate the development of an AI-
based system in the field of government, especially public services. TALENTA is able to
provide online consultation like an expert because in the TALENTA there is documentation
of knowledge and experience of ASN experts in the field of public services and licensing.
An online consultation that does not involve the role of ASN (Civil Servant) can be carried
out by TALENTA without time and place restrictions. In addition to the community being
able to use the TALENTA to increase their knowledge, ASN can also practice increasing
their capabilities to become more experienced like an expert. TALENTA is the initial form
of fulfilling the smart city category through the dimensions of smart people and smart
government. The presence of TALENTA is also a form of contribution in accelerating the
direction and strategy of implementing ICT in order to achieve the goals and objectives of
the 2016-2021 RPJMD of Sragen Regency. The existence of TALENTA can motivate the
development of expert systems not only in the field of public services, but also in other
fields of government. In the future, TALENTA can be a partner for the development of
knowledge-based intelligent systems because it contains knowledge and experience of ASN
experts who are becoming scarce in the field of public services and licensing in Indonesia.
Keywords: artificial intelligence, expert system, smart city, rpjmd, talenta
Abstraksi. Pencanangan Kabupaten Sragen menuju smart city tahun 2019, mengubah
trend arah pengembangan teknologi informasi menuju ke pengembangan sistem berbasis
kecerdasan buatan (artificial intelegence/AI). Sistem Pakar TALENTA (Tanya Lengkap
Seputar Layanan Publik dan Perizinan) dapat mengawali pengembangan sistem berbasis
AI di dalam bidang pemerintahan khususnya pelayanan publik. TALENTA mampu
menyediakan konsultasi online layaknya seorang pakar karena didalam TALENTA
terdapat dokumentasi ilmu, pengetahuan dan pengalaman para ASN yang sudah ahli
dalam bidang pelayanan publik dan perizinan. Konsultasi online yang tidak melibatkan
peran ASN (Aparatur Sipil Negara) dapat dijalankan oleh TALENTA tanpa batasan waktu
dan tempat. Selain masyarakat dapat memanfaatkan TALENTA tersebut untuk menambah
pengetahuan, ASN pun dapat berlatih meningkatkan kemampuan dan kapabilitasnya
sehingga bisa menjadi lebih berpengalaman layaknya seorang pakar. TALENTA
merupakan wujud awal pemenuhan kategori smart city melalui dimensi smart people dan
smart goverment. Kehadiran TALENTA juga merupakan bentuk kontribusi dalam
mempercepat arah dan strategi implementasi TIK guna mencapai tujuan dan sasaran
RPJMD 2016-2021 Kabupaten Sragen. Keberadaan TALENTA dapat memberi motivasi
pengembangan sistem pakar tidak hanya di bidang pelayanan publik saja, akan tetapi
juga di bidang-bidang pemerintahan yang lain. Pada masa yang akan datang TALENTA
dapat menjadi partner bagi pengembangan sistem cerdas berbasis pengetahuan karena
didalamnya terdapat pengetahuan dan pengalaman pakar-pakar ASN yang mulai langka
di bidang pelayanan publik dan perizinan di Indonesia.
Kata kunci : kecerdasan buatan, rpjmd, sistem pakar, smart city, talenta

JURNAL LITBANG SUKOWATI l ISSN : 2580-541X l e-ISSN : 2614-3356 75


JURNAL LITBANG SUKOWATI l VOLUME 2 l NOMOR 1 l TAHUN 2018 l HAL. 75 - 88

1. PENDAHULUAN kasat mata. Masyarakat dapat menilai


Pencanangan Kabupaten Sragen langsung kinerja pemerintah berdasarkan
menuju kota yang cerdas (smart city) pelayanan yang diterimanya. Untuk itu
tahun 2019, mengubah trend arah kualitas pelayanan publik di semua
pengembangan teknologi informasi lembaga adalah suatu hal yang mendasar
menuju ke pengembangan sistem berbasis yang harus segera ditingkatkan.
kecerdasan buatan (artificial ASN turut menentukan mampu
intelegence/AI). Sistem cerdas tidaknya suatu daerah dalam menciptakan
merupakan sistem yang menerapkan pelayanan publik yang prima. Dalam
kecerdasan buatan. Kecerdasan buatan upaya meningkatkan kualitas pelayanan
(artificial intelligence/AI) adalah salah publik, diperlukan ASN yang memiliki
satu bagian ilmu komputer yang kemampuan dan kapabilitas dalam
membuat agar mesin (komputer) dapat melaksanakan tugasnya.
melakukan pekerjaan seperti dan sebaik Akan tetapi dengan masih
yang dilakukan oleh manusia. ¹ diberlakukannya moratorium ASN oleh
Sistem Pakar (Expert System) pemerintah pusat dan disertai pula
merupakan salah satu lingkup utama dengan mutasi kepegawaian yang
dalam kecerdasan buatan. Disini menjadi kebijakan kepala daerah, maka
komputer digunakan sebagai sarana untuk jumlah ASN dengan pengalaman dan
menyimpan pengetahuan para pakar. masa kerja yang lama akan terus menipis.
Dengan demikian komputer akan Diikuti juga dengan mutasi ASN yang
memiliki keahlian untuk menyelesaikan menempati posisi baru diharuskan
permasalahan dengan meniru keahlian beradaptasi dan menyesuaikan kualifikasi
yang dimiliki oleh pakar. pengetahuan yang dimilikinya agar tidak
Pemenuhan kategori kota cerdas memunculkan masalah dikemudian hari.
dalam sebuah kota harus mampu Di sisi lain, kebutuhan masyarakat
merangkum 6 (enam) dimensi, meliputi akan pelayanan publik sangatlah penting.
smart economy, smart people, smart Masyarakat seringkali kebingungan jika
governance, smart mobility, smart ingin mendapatkan layanan-layanan
environment, dan smart living. Pada publik yang dibutuhkan walaupun hanya
kategori smart people, salah satu cakupan sekedar mencari informasi terlebih
didalamnya adalah kemauan untuk terus- dahulu. Sebagian besar masyarakat,
menerus belajar seumur hidup, sedangkan dalam mencari informasi yang berkaitan
pada kategori smart governance, salah dengan layanan publik, masih
satu cakupan didalamnya adalah layanan memerlukan tatap muka langsung melalui
publik. loket-loket pelayanan. Saat ini segala
Kategori smart people dan smart informasi yang berkaitan dengan
governance dalam hal ini berkaitan pelayanan publik yang diselenggarakan
dengan masyarakat, Aparatur Sipil oleh pemerintah daerah, masih berupa
Negara (ASN) dan pelayanan publik. website masing-masing SKPD (Satuan
Dalam penyelenggaraan pemerintahan, Kerja Perangkat Daerah) dan lembaga-
pelayanan publik merupakan suatu tolok lembaga pelayanan publik. Akan tetapi
ukur kinerja pemerintah yang paling dengan penggunaan website saja belum
¹ Sri Kusumadewi, Artificial Intelligence (Teknik dan Aplikasinya), Graha Ilmu, Yogyakarta, 2003, Hal. 1

76 JURNAL LITBANG SUKOWATI l ISSN : 2580-541X l e-ISSN : 2614-3356


JURNAL LITBANG SUKOWATI l VOLUME 2 l NOMOR 1 l TAHUN 2018 l HAL. 75 - 88

cukup memenuhi kebutuhan masyarakat memasyarakatkan pengetahuan dan


untuk bisa bertatap muka secara online pengalaman pakar-pakar ASN yang
dengan ASN yang bertugas melayani sangat langka itu. TALENTA juga bisa
karena keterbatasan jam kerja. mendampingi ASN dalam memberikan
Berdasarkan pemaparan diatas maka pelayanan publik sekalipun belum
tujuan dari penelitian ini adalah memiliki pengetahuan dan tidak
merancang sebuah aplikasi sistem cerdas didampingi oleh seorang ahli/pakar
berbasis pengetahuan yaitu sistem pakar (senior atau atasan yang memahami
TALENTA (Tanya Lengkap Seputar pelayanan publik). Bahkan TALENTA
Layanan Publik dan Perizinan). bisa menjadi asisten yang sangat
TALENTA dapat menjadi portal awal, berpengalaman bagi ASN yang sudah
bagi semua kalangan masyarakat dalam ahli dibidangnya. Jika dikaitkan dengan
memperoleh informasi layanan publik diberlakukannya moratorium ASN,
dan perizinan yang ada di Kabupaten mutasi dan pegawai yang pensiun,
Sragen, yang dikemas dalam bentuk tatap walaupun TALENTA tujuan utamanya
muka berbasis AI. Di dalam sistem ini bukan untuk mengganti kedudukan
terdapat interaksi tanya jawab yang seorang ASN yang ahli atau pakar, tetapi
terstruktur antara TALENTA dengan untuk sementara waktu dapat mengisi
masyarakat, sampai akhirnya masyarakat posisi ASN yang kosong. Pengembangan
bisa mendapatkan jawaban berupa pengetahuan dan kualitas ASN di bidang
informasi yang tepat dan pasti mengenai pelayanan publik melalui TALENTA
layanan yang dibutuhkan, baik itu berupa juga dapat dengan mudah ditingkatkan.
prosedur, persyaratan, waktu Harapan penulis, TALENTA selain
penyelesaian dan biaya layanan. dapat memberikan konstribusi dalam
Masyarakat dapat dengan leluasa pemenuhan dimensi smart people dan
memperoleh informasi tanpa keterbatasan smart government menuju Sragen Smart
waktu pelayanan, tidak seperti City, sekaligus juga dapat memberikan
terbatasnya waktu pelayanan yang kontribusi dalam mempercepat arah dan
mereka dapatkan jika bertatap muka strategi implementasi TIK guna mencapai
langsung dengan petugas di loket tujuan dan sasaran RPJMD 2016-2021
pelayanan. Masyarakat pun diharapkan Kabupaten Sragen.
dapat terlayani dengan baik dan dapat
pula memanfaatkan TALENTA tersebut 2. METODE PENELITAN
untuk menambah pengetahuan dalam Adanya pembahasan yang khusus
bidang pelayanan publik. dan mendalam membutuhkan sumber-
Sedangkan dalam penyelenggaraan sumber data pelengkap untuk mendukung
pemerintahan,TALENTA memungkinkan keakuratan informasi yang terkandung
terdokumentasikannya ilmu, pengetahuan didalamnya. Data-data telah diambil
dan pengalaman para ASN di bidang dengan berbagai metode diantaranya:
pelayanan publik yang sudah ahli dan 1. Metode Wawancara. Suatu metode
lama berkecimpung didalamnya. Tujuan pengumpulan data dengan
TALENTA, utamanya bukan untuk mengadakan tanya jawab langsung
mengganti kedudukan seorang ASN yang dengan narasumber.
ahli atau pakar, tetapi untuk

JURNAL LITBANG SUKOWATI l ISSN : 2580-541X l e-ISSN : 2614-3356 77


JURNAL LITBANG SUKOWATI l VOLUME 2 l NOMOR 1 l TAHUN 2018 l HAL. 75 - 88

2. Metode Kepustakaan. Mempelajari 3. Mekanisme inferensi. Merupakan


Literatur yang berhubungan dengan bagian dari sistem pakar yang
permasalahan yang akan dibahas. melakukan penalaran dengan
3. Dokumentasi. Mengambil data dari menggunakan isi daftar aturan
arsip dan dokumen dari instansi yang berdasarkan urutan dan pola tertentu.
bersangkutan Selama proses konsultasi antar
sistem dan pemakai (user),
3. HASIL DAN PEMBAHASAN mekanisme inferensi menguji aturan
3.1 TAHAP PERANCANGAN DAN satu demi satu sampai kondisi aturan
PENGEMBANGAN SISTEM itu benar.
Ada 3 (tiga) unsur penting dari 4. Fasilitas penjelasan program.
pengembangan sistem pakar, yaitu memberikan penjelasan tentang
adanya pakar, pemakai (user) dan sistem. bagaimana program dijalankan, apa
Pakar adalah orang yang mempunyai yang harus dijelaskan kepada
pengalaman khusus akan suatu masalah. pemakai (user) tentang suatu
Dalam sistem, pengalaman tersebut masalah, memberikan rekomendasi
disimpan sebagai basis pengetahuan dan kepada pemakai (user),
basis aturan. Sedangkan pemakai (user) mengakomodasi kesalahan pemakai
adalah orang yang ingin berkonsultasi (user) dan menjelaskan bagaimana
dengan pakar lewat sistem. Sistem sendiri suatu masalah terjadi.
menyediakan berbagai fasilitas untuk 5. Antar muka (interface) pemakai
menghubungkan pakar dan pemakai (user). Syarat utama membangun
(user). Komponen-komponen dari sistem antarmuka pemakai (user) adalah
pakar yaitu: kemudahan dalam menjalankan
1. Akuisisi pengetahuan. Fasilitas ini sistem. Semua kesulitan dalam
merupakan suatu proses untuk membangun suatu program harus
mengumpulkan data-data disembunyikan, yang ditampilkan
pengetahuan akan suatu masalah dari hanyalah tampilan yang interaktif,
pakar. Sumber pengetahuan tersebut komunikatif dan kemudahan pakai.
dijadikan dokumentasi untuk
dipelajari, diolah dan diorganisasikan 3.1.1 Akuisisi/Rekayasa Pengetahuan
secara terstruktur menjadi basis Langkah awal yang dilakukan
pengetahuan. untuk merancang sistem pakar adalah
2. Basis pengetahuan dan basis aturan. proses pengumpulan dan
Setelah proses akuisisi pengetahuan pengorganisasian pengetahuan, yang
selesai dilakukan, maka pengetahuan disebut rekayasa pengetahuan. Agar
tersebut harus direpresentasikan komputer bisa bertingkah laku seperti
menjadi basis pengetahuan dan basis seorang intelegensia, maka ia harus
aturan selanjutnya dikumpulkan, mempunyai pengetahuan terlebih dahulu
dikodekan, diorganisasikan dan tentang suatu domain tertentu. Proses ini
digambarkan dalam bentuk merupakan tahap yang paling sulit dan
rancangan lain menjadi bentuk yang memerlukan waktu yang banyak dalam
sistematis. proses pembuatan program AI (artificial
intelligence). Sebelum merekayasa

78 JURNAL LITBANG SUKOWATI l ISSN : 2580-541X l e-ISSN : 2614-3356


JURNAL LITBANG SUKOWATI l VOLUME 2 l NOMOR 1 l TAHUN 2018 l HAL. 75 - 88

pengetahuan, terlebih dahulu harus (C003) dan usaha bergerak di bidang


memformat pengetahuan ke dalam bentuk perdagangan (C004) dan usaha
yang paling tepat agar mudah menyimpan berdampak penting terhadap lingkungan
dan menggunakannya dalam komputer. hidup (C005) maka izin yang tepat yang
Contoh rekayasa pengetahuan dalam harus diurus adalah IMB, AMDAL, TDP,
Sistem Pakar TALENTA yaitu dengan SIUP (I001).
mengumpulkan data yang terdiri dari
fakta-fakta: data model layanan NO ATURAN

(Government to Business, Government to IF Investasi kurang dari 100


ATURAN 1 Milyar Rupiah (C001)
Citizens, Government to Employee, OR tenaga kerja kurang dari 1000
Government to Government) data orang (C002)
layanan, data ciri layanan dan data AND investasi kurang dari 500
Juta Rupiah (C003)
keterangan layanan (syarat, prosedur, AND usaha bergerak di bidang
biaya layanan & waktu penyelesaian perdagangan (C004)
layanan). AND usaha berdampak penting
terhadap lingkungan hidup (C005)
THEN IMB, AMDAL, TDP, SIUP
3.1.2 Basis Pengetahuan dan Basis (I001)
Aturan
ATURAN 2 IF Investasi kurang dari 100
Setelah proses rekayasa
Milyar Rupiah (C001)
pengetahuan selesai dilakukan, maka OR tenaga kerja kurang dari 1000
pengetahuan tersebut harus orang (C002)
AND investasi antara 500 Juta
dipresentasikan dalam bentuk basis
sampai 10 Milyar Rupiah (C006)
pengetahuan dan basis aturan yang AND usaha bergerak di bidang
selanjutnya dikumpulkan, dikodekan, perdagangan (C004)
AND usaha berdampak penting
diorganisasikan dan digambarkan dalam
terhadap lingkungan hidup (C005)
bentuk rancangan menjadi bentuk yang THEN LKPM, IMB, AMDAL,
sistematis. Dalam pembuatan sistem TDP, SIUP (I002)
pakar, langkah-langkah yang digunakan
ATURAN 3 IF Investasi kurang dari 100
adalah menentukan basis pengetahuan Milyar Rupiah (C001)
(knowledge base) dan mesin inferensi. OR tenaga kerja kurang dari 1000
orang (C002)
Dengan membentuk basis pengetahuan
AND investasi antara 10 Milyar
tersebut berarti memasukkan fakta-fakta sampai 100 Milyar Rupiah (C007)
yang dibutuhkan oleh sistem, sedangkan AND PMA/Modal Asing (C008)
AND usaha bergerak di bidang
mesin inferensi berfungsi sebagai
perdagangan (C004)
pengambil keputusan. Beberapa contoh AND usaha berdampak penting
basis aturan model layanan G to B terhadap lingkungan hidup (C005)
THEN LKPM, Izin KPPA dan
(Government to Bussiness) (Tabel 1).
SIUP3A, IMB, AMDAL, TDP,
Pada awal penelusuran pada model SIUP (I003)
layanan G to B (Government to
ATURAN dst Dst
Bussiness) dimulai dengan aturan 1, dapat
diketahui jika Investasi kurang dari 100
Tabel 1. Contoh basis aturan model layanan G to B
Milyar Rupiah (C001) atau tenaga kerja (Government to Bussiness)
kurang dari 1000 orang (C002) dan
investasi kurang dari 500 Juta Rupiah

JURNAL LITBANG SUKOWATI l ISSN : 2580-541X l e-ISSN : 2614-3356 79


JURNAL LITBANG SUKOWATI l VOLUME 2 l NOMOR 1 l TAHUN 2018 l HAL. 75 - 88

3.1.3 Mesin Inferensi 3.1.4 Perancangan Database


Mesin inferensi adalah bagian dari Database merupakan penampilan
sistem pakar yang melakukan penalaran pengetahuan dalam bentuk aturan,
dengan menggunakan isi daftar aturan memberikan kelebihan pada sistem pakar,
berdasarkan urutan dan pola tertentu. dengan aturan produksi basis
Selama proses konsultasi antara sistem pengetahuan dapat dimodifikasi atau
dan pemakai (user), mesin inferensi ditambahkan dengan mudah dan cepat
menguji aturan satu demi satu sampai sesuai dengan perkembangan, jika
kondisi aturan itu benar, menentukan ternyata basis pengetahuan itu salah dan
semua tahap yang terjadi dalam dialog kurang lengkap, maka sistem tersebut
dan pengambilan keputusan. Dalam tidak pada kesimpulan. Pakar harus
sistem pakar TALENTA metode secara berkesinambungan atau
pelacakan yang digunakan adalah meningkatkan metode pemecahan
forward chaining. Forward chaining masalah yang ada. Keseluruhan
adalah pencocokan fakta atau pernyataan pengetahuan tersebut harus
dimulai dari bagian sebelah kiri (IF dulu). diinterogasikan ke dalam sistem pakar
Dengan kata lain, penalaran dimulai dari secara teratur. Database juga disebut
fakta terlebih dahulu untuk menguji basis fakta karena ia mencatat fakta-fakta
kebenaran hipotesis. TALENTA tentang suatu masalah dan
menggunakan metode forward chaining menyimpannya. Kemudian fakta baru
karena proses konsultasi diawali dengan yang diperoleh inferensi.
menampilkan ciri-ciri layanan menuju
konklusi akhir yang berupa nama izin 3.1.4.1 Perancangan Data Flow
serta keterangan izin yang berupa syarat, Diagram (DFD)
prosedur, biaya layanan dan waktu DFD sering digunakan untuk
penyelesaian layanan. menggambarkan suatu sistem yang telah
ada atau sistem baru yang akan
C001
C002 dikembangkan secara logika tanpa
memperhitungkan lingkungan fisik
I001
C003 dimana data tersebut mengalir atau
lingkungan fisik dimana data tersebut
C004
C005 akan disimpan.

Gambar 1. Graf penelusuran model layanan G to B untuk


izin IMB, AMDAL, TDP, SIUP (I001)

Pada Gambar 1 adalah contoh graf


penelusuran dan struktur pelacakan
dengan menggunakan forward chaining.

80 JURNAL LITBANG SUKOWATI l ISSN : 2580-541X l e-ISSN : 2614-3356


JURNAL LITBANG SUKOWATI l VOLUME 2 l NOMOR 1 l TAHUN 2018 l HAL. 75 - 88

a. Data Flow Diagram (DFD) level 0 b. Data Flow Diagram (DFD) level 1
Pada gambar 2 menerangkan bahwa Pada Gambar 3 berfungsi sebagai sarana
sistem berinteraksi dengan dua sumber untuk menggambarkan diagram arus
data atau tujuan data, yaitu pakar dan sistem yang berisi data masukan yakni
pemakai (user). masukan data model layanan
(Government to Business, Government to
identifikasi Basis Citizens, Government to Employee,
tentang Pengetahu
an & Basis
Government to Government) data
layanan
publik& Aturan layanan, data ciri layanan, data
perizinan Implementa
Pemak si Pak keterangan layanan (syarat, prosedur,
ai ar
(user)
Sistem biaya & waktu penyelesaian layanan),
Pakar
Hasil TALENTA aturan model layanan dengan data
Konsultas Informasi layanan, aturan data layanan dengan ciri
i Kepakara
n layanan dan aturan data layanan dengan
Gambar 2. DFD level 0 data keterangan layanan (syarat,
prosedur, biaya layanan & waktu
Tanda panah menunjukan masukan dan penyelesaian layanan) serta masukan user
keluaran sistem. Seorang pakar atau yang berupa nama model layanan dan ciri
pemrogram memasukkan basis layanan. User akan berkonsultasi dengan
pengetahuan ke dalam sistem yang memilih model layanan kemudian
berupa data model layanan (Government memilih ciri-ciri layanan, sehingga sistem
to Business, Government to Citizens, dapat menganalisa ciri-ciri layanan yang
Government to Employee, Government to dimasukkan oleh user. Kemudian hasil
Government) data layanan, data ciri dari analisa tersebut user akan
layanan, data keterangan layanan (syarat, mendapatkan keterangan tentang layanan
prosedur, biaya layanan dan waktu atau perizinan apa saja yang harus diurus
penyelesaian layanan) serta basis aturan. lalu untuk mendapatkan penjelasan secara
Sedangkan pemakai (user) memasukkan detail mengenai persyaratan-persayaratan
jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang harus dipenuhi untuk mendapatkan
tentang layanan publik dan perizinan. layanan atau perizinan, prosedur,
Sistem akan memberikan hasil analisis transparansi biaya layanan dan waktu
kepada pemakai (user) tersebut. Output penyelesaian layanan atau perizinan,
yang dihasilkan atau hasil analisis dari kemudian user bisa memilih dari
sistem tersebut berupa jenis layanan penjelasan-penjelasan yang telah
publik atau izin serta data keterangan disiapkan oleh sistem.
layanannya yang berisi persyaratan,
prosedur, biaya layanan dan waktu
penyelesaian layanan.

JURNAL LITBANG SUKOWATI l ISSN : 2580-541X l e-ISSN : 2614-3356 81


JURNAL LITBANG SUKOWATI l VOLUME 2 l NOMOR 1 l TAHUN 2018 l HAL. 75 - 88

Pemakai
Pakar (user)
Data Model Lay Publik& Perizinan
Input Data Rekam
Model lay Data Model Layanan Model Layanan Memilih
1.1 Model
publik&
perizinan Layanan
Input Data model _lay 3.1
publik&
Model layanan Penelusuran
perizinan

Model Layanan
Input
Data Rekam Data Layanan
1.2
Layanan
layanan
Input Data Data Layanan Memilih Layanan
Layanan

Input Data Data ciri


ciri Rekam Data ciri Layanan Layanan 3.2
1.3
Layanan
ciri_ layanan Penelusuran
Input Data
ciri Layanan
Ciri Layanan
Data ciri Layanan
Input Data Rekam Data ket Layanan Data ket
1.4 Proses Penentuan Layanan
ket Layanan Layanan
ket_ layanan
Input Data 3.3
Ket Layanan
(syarat, Penentuan
prosedur, biaya, jenis layanan
waktu) Rekam Aturan Aturan Model atau perizinan
Input Aturan Model layanan & layanan &
Model data Layanan Data Layanan
layanan &
Data Layanan
2.1
modellay_laya Memilih
Input Aturan nan syarat, biaya,
Model layanan & waktu
Input Aturan Data Layanan Aturan
Data Layanan Rekam Aturan Data Layanan &
& Data Layanan & ciri Layanan 3.4
ciri Layanan ciri Layanan
2.2
layanan_ciri_la Penelusuran
Input Aturan yanan syarat, prosedur,
Data Layanan & biaya, waktu
ciri Layanan Aturan
Data layanan
Input Aturan Penjelasan
Rekam Aturan & ket layanan
Data layanan &
ket layanan Data layanan &
2.3 Ket layanan 3.5

Input Aturan layanan_ket Penelusuran


Data layanan & _layanan Penjelasan
ket layanan

Gambar 3. DFD level 1

82 JURNAL LITBANG SUKOWATI l ISSN : 2580-541X l e-ISSN : 2614-3356


JURNAL LITBANG SUKOWATI l VOLUME 2 l NOMOR 1 l TAHUN 2018 l HAL. 75 - 88

3.1.4.2 Relasi Antar Tabel untuk penelusuran (konsultasi). Selain


Relasi antar tabel pada Gambar 4 kedua menu tersebut, TALENTA juga
merupakan gambaran hubungan antara dilengkapi dengan Menu Info untuk
field kunci primer (primary key) tabel panduan pemakai (user) dan keterangan
yang satu dengan field kunci tamu program.
(foreign key).
model_lay modellay_layanan ciri_lay
3.2 INTERFACE SISTEM PAKAR
kodemodel_lay* kodemodel_lay* kodeciri_lay* TALENTA
nmmodel_lay kodelay* ciri_lay Menu utama dalam Sistem Pakar
TALENTA dapat dilihat pada Gambar 6.
layanan layanan_ciri_lay
kodelay* kodelay* ket_lay
nmlay kodeciri_lay* kodeket_lay*

jenis_ket
layanan_ket_lay
ket
kodelay*
kodeket_lay*

Gambar 4. Relasi Antar Tabel

3.1.5 Struktur Sistem


Sistem pakar TALENTA terdiri
dari dua bagian utama yaitu menu untuk
pakar dan menu untuk pemakai (user).
Struktur menu dapat dilihat pada
Gambar 5.

Pakar Pemakai Info

Gambar 6. Interface Sistem Pakar TALENTA


Basis Pengetahuan Konsultasi Panduan
Pemakai
Sebelum memasuki menu utama
Model
Layanan Selesai
Ket
pakar ataupun menu utama pemakai
(user), terlebih dahulu dihadapkan pada
Layanan
pilihan untuk memilih salah satu
Ciri-ciri layanan
pengguna yaitu login sebagai pakar atau
login sebagai pemakai (user) untuk
Keterangan layanan
(syarat, prosedur, biaya & waktu)
konsultasi.

Basis Aturan 3.2.1 Interface Pakar


Pilihan pengguna sebagai pakar,
Keluar
sebelumnya harus memasukan nama dan
Gambar 5. Struktur Menu Sistem Pakar password. Menu utama pakar dapat
Menu untuk pakar terdiri menu dilihat pada Gambar 7.
untuk menambahkan basis pengetahuan
dan basis aturan. Sedangkan pada menu
untuk pemakai (user) terdiri dari menu

JURNAL LITBANG SUKOWATI l ISSN : 2580-541X l e-ISSN : 2614-3356 83


JURNAL LITBANG SUKOWATI l VOLUME 2 l NOMOR 1 l TAHUN 2018 l HAL. 75 - 88

Gambar 9. Basis Aturan

Gambar 7. Interface Pengguna sebagai Pakar 3.2.2 Interface Pemakai / User


(Konsultasi)
Menu utama pakar terdiri menu
Menu Utama Pemakai (user)
untuk menambahkan basis pengetahuan
untuk proses konsultasi bisa dilihat
dan basis aturan.
mulai dari Gambar 10 s.d. Gambar 15.
Pemakai (user) dapat memulai
konsultasi dengan menjawab pertanyaan-
pertanyaan dengan memilih jawaban dari
sekian jawaban yang tersedia, hingga
akhirnya diperoleh jawaban atau
informasi akhir yang dibutuhkan oleh
pemakai (user).

Gambar 8. Basis Pengetahuan

Pakar dapat menambahkan atau


mengedit basis pengetahuan ke dalam
TALENTA (Gambar 8). Setelah
pengetahuan dimasukkan ke dalam
TALENTA, pakar kemudian menentukan
basis aturan (Gambar 9).

Gambar 10. Interface Pemakai untuk berkonsultasi

84 JURNAL LITBANG SUKOWATI l ISSN : 2580-541X l e-ISSN : 2614-3356


JURNAL LITBANG SUKOWATI l VOLUME 2 l NOMOR 1 l TAHUN 2018 l HAL. 75 - 88

Pada Gambar 10, proses disediakan oleh TALENTA, maka


konsultasi dimulai dengan memilih salah TALENTA akan menampilkan kembali
satu model layanan, yaitu: Government to ciri-ciri layanan atau perizinan yang telah
Business (G to B), Government to diinputkan oleh user (Gambar 12).
Citizens (G to C), Government to
Employee (G to E), atau Government to
Government (G to G). Sistem pakar
TALENTA melakukan penalaran dengan
menggunakan isi daftar aturan
berdasarkan urutan dan pola tertentu
(contoh dapat dilihat pada Tabel 1).

Gambar 12. Rekaman Data yang akan dianalisis

Kemudian ketika pemakai (user)


menekan tombol proses, maka
TALENTA akan menampilkan hasil
penelusuran yang berupa jenis layanan
atau perizinan apa saja yang harus diurus
Gambar 11. Proses Konsultasi (Gambar 13).

Selama proses konsultasi antara


TALENTA dan pemakai (user), mesin
inferensi menguji aturan satu demi satu
sampai kondisi aturan itu benar,
menentukan semua tahap yang terjadi
dalam dialog dan pengambilan keputusan
(Gambar 11).
Jika pemakai (user) ingin
mengubah pilihannya, maka sistem akan
menampilkan kembali pertanyaan-
pertanyaan yang telah ditampilkan
sebelumnya dengan menekan tombol
kembali. Setelah pemakai (user)
menginputkan pilihan-pilihan yang Gambar 13. Hasil Konsultasi

JURNAL LITBANG SUKOWATI l ISSN : 2580-541X l e-ISSN : 2614-3356 85


JURNAL LITBANG SUKOWATI l VOLUME 2 l NOMOR 1 l TAHUN 2018 l HAL. 75 - 88

Dari hasil penelusuran didapat 3.2.3 Interface Info


penjelasan lebih detail mengenai
keterangan layanan atau perizinan yang
berupa syarat, prosedur, biaya layanan
dan waktu penyelesaian layanan atau
perizinan, kemudian pemakai (user) bisa
memilih dari penjelasan-penjelasan yang
telah disiapkan oleh sistem (Gambar 14).

Gambar 16. Interface Menu Info

Interface info berisi panduan


pemakai (user) yaitu bagaimana
Gambar 14. Pilihan Keterangan Layanan Publik atau mengoperasikan sistem dan keterangan
Perizinan
umum mengenai sistem (Gambar 16).

4. SIMPULAN
Perancangan Sistem Pakar
TALENTA dapat mengawali
pengembangan aplikasi berbasis
kecerdasan buatan (artificial
intelegence/AI) di dalam bidang
pemerintahan khususnya pelayanan
publik. TALENTA mampu menyediakan
konsultasi online layaknya seorang pakar
secara non stop karena didalam
TALENTA terdapat dokumentasi ilmu,
pengetahuan dan pengalaman para ASN
yang sudah ahli dan lama berkecimpung
dalam bidang pelayanan publik dan
Gambar 15.Penjelasan Hasil Penelusuran
perizinan.
Penjelasan hasil konsultasi Konsultasi online yang tidak
dirangkum dalam menu penjelasan melibatkan peran ASN dapat dijalankan
(Gambar 15). oleh TALENTA tanpa batasan waktu dan
tempat. Segala informasi yang pasti dan

86 JURNAL LITBANG SUKOWATI l ISSN : 2580-541X l e-ISSN : 2614-3356


JURNAL LITBANG SUKOWATI l VOLUME 2 l NOMOR 1 l TAHUN 2018 l HAL. 75 - 88

transparan tentang persyaratan, prosedur, aspiratif, partisipatif dan transparan,


waktu penyelesaian dan biaya dalam dengan tujuan meningkatkan kualitas
mengurus layanan publik dan perizinan pelayanan publik dan sasaran
mampu disediakan oleh TALENTA meningkatnya kualitas dan kuantitas
secara sistematis dan terstruktur, penyelenggaraan pemerintahan berbasis
sehingga penilaian masyarakat terhadap teknologi informasi (TIK).
pemerintah selaku penyedia layanan Meskipun aplikasi ini
publik menjadi semakin lebih baik. pengembangannya masih berupa
Selain masyarakat dapat memanfaatkan prototype, penelitian ini dapat menjadi
TALENTA tersebut untuk menambah bentuk sosialisasi penerapan sistem pakar
pengetahuan dalam bidang pelayanan dalam bidang pemerintahan yang ada di
publik dan perizinan, ASN pun dapat Kabupaten Sragen. TALENTA juga
berlatih meningkatkan kemampuan dan dapat terus menerus dikembangkan
kapabilitasnya sehingga bisa menjadi sejalan dengan basis pengetahuan yang
lebih berpengalaman layaknya seorang semakin berkembang. Keberadaan
pakar. Dengan demikian perancangan dan TALENTA dapat memberi motivasi
pengembangan Sistem Pakar TALENTA pengembangan sistem pakar tidak hanya
merupakan wujud awal pemenuhan di bidang pelayanan publik saja akan
kategori smart city melalui dimensi smart tetapi juga di bidang-bidang
people dan smart goverment. Kehadiran pemerintahan yang lain. Pada masa yang
TALENTA juga merupakan bentuk akan datang TALENTA dapat menjadi
kontribusi dalam mempercepat arah dan partner bagi pengembangan sistem
strategi implementasi TIK guna mencapai cerdas berbasis pengetahuan karena
tujuan dan sasaran RPJMD 2016-2021 didalamnya terdapat pengetahuan dan
Kabupaten Sragen dalam Misi ke-1 yaitu pengalaman pakar-pakar ASN yang mulai
mewujudkan pemerintahan yang bersih langka di bidang pelayanan publik dan
dan akuntabel melalui peningkatan tata perizinan di Indonesia
kelola pemerintahan yang efektif,

DAFTAR PUSTAKA

Arhami, Muhammad (2005), Konsep Dasar Sistem Pakar, ANDI, Yogyakarta.

Cohen, B (2014), The smartest cities in the world 2015.


https://www.fastcompany.com/3038818/the-smartest-cities-in-the-world-2015-
methodology. Diakses 10 September 2018.

Giarattano, J. & Riley (1994), G. Expert System Principles and Programming, PWS
publishing Company, Boston.

Griffinger, R., dkk (2007), Smart cities Ranking of European medium-sized cities. Final
report October.

JURNAL LITBANG SUKOWATI l ISSN : 2580-541X l e-ISSN : 2614-3356 87


JURNAL LITBANG SUKOWATI l VOLUME 2 l NOMOR 1 l TAHUN 2018 l HAL. 75 - 88

H.M., Jogianto (1990), Analisis Dan Disain Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur
Teori & Praktek Aplikasi Bisnis, ANDI OFFSET, Yogyakarta.

Kusumadewi, Sri (2003), Artificial Intelligence (Teknik Dan Aplikasinya), GRAHA ILMU,
Yogyakarta.

Pakereng, Ineke, M.A., dan Teguh Wahyono (2004), Sistem Basis Data Konsep dan
Pendekatan Praktikum, GRAHA ILMU, Yogyakarta.

Peraturan Daerah Kabupaten Sragen Nomor 7 Tahun 2016 Tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sragen Tahun 2016-2021.

Rencana Strategis (RENSTRA) tahun 2016 – 2021, Dinas Komunikasi dan Informatika
Kabupaten Sragen.

Setiawan, Sandi (1993), Artificial Intelligence, ANDI Offset, Yogyakarta.

Suparman (1991), Mengenal Artificial Intelligence, ANDI Offset, Yogyakarta.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik.

88 JURNAL LITBANG SUKOWATI l ISSN : 2580-541X l e-ISSN : 2614-3356

You might also like