You are on page 1of 18

PERTENTANGAN BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL CERITA

TENTANG RANI KARYA HERRY SANTOSO


SEBUAH KAJIAN PSIKOLOGI SASTRA
Hilda Nurus Sa’adah
13010114120022
Program Studi Sastra Indonesia
Departemen Sastra Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Diponegoro
Semarang
hildanurus@yahoo.com

ABSTRACT

Sa’adah, Hilda Nurus. 2018. “The Inner Contention of Main Figure In a Novel
Cerita Tentang Rani by Herry Santoso. A Study of Psychology Literature”. Thesis (S-
1). Faculty of cultural Science, Diponegoro University, Semarang. Advisor I Dr.
Redyanto Noor, M.Hum. and Advisor II Dra. Rukiyah, M.Hum.

This research aims to express the main figure Rani in the novel Cerita
Tentang Rani. The writer uses the structural approaching in order to describe
structural aspects (figure and characteristic, scenario and plot) which built up the
total novel and the psychology literature approaching as a reference in analysing the
character of main figure.
The result of structural analysis in the novel Cerita Tentang Rani is there are
five figures dividing into a person as the main figure and four as additional figures.
This novel uses a forward plot or a plot that runs the series of orderly and regularly
events that appropriate from the beginning to the end. It has three spots that
delivered in the novel; Masalembo island, Blitar city and the capital city of Jakarta.
Its time occurs in the morning, the day, the afternoon and the night. The social
background related to social society that occurs in some regions. It is because some
regions have different social society and characteristic.
The result of psychology literature analysis of the main figure Rani is she has
a stability on id, ego and superego. In the beginning, the id does not appear on Rani.
It looks like she has no any responsibilities and being selfish, but the ego can control
between desire and reality. Meanwhile, the superego of Rani refers to moral so that
she is able to know the good one and bad one. The classifications of Rani’s emotion
are feeling fault, feeling buried fault, sadness and love that make feelings relate to the
action.
Keywords : Novel, Structure, Psychology Literature, Personal Structure,
Classification of Emotion.

A. Latar Belakang (Nurgiyantoro, 2010:11). Novel ini

Karya sastra merupakan struktur dunia membuat pembaca secara tidak

rekaan, artinya realitas dalam karya langsung dapat menarik diri merasakan

sastra adalah realitas rekaan yang tidak dan menghayati persoalan atau konflik

sama dengan realitas dunia nyata. yang disajikan selain itu novel

Kalaupun bahannya diambil dari dunia merupakan karya sastra yang

nyata, tetapi sudah di olah menggambarkan realitas kehidupan

(ditambah/dikurangi) oleh imajinasi yang masuk akal dengan

atau rekaan pengarang sehingga mengetengahkan tokoh heroik beserta

kebenaran dalam karya sastra adalah perubahan nasibnya dan terbagi dalam

kebenaran menurut idealnya beberapa episode kehidupan.

pengarang (Noor, 2009:13). Penulis akan menganalisis

Salah satu jenis karya sastra salah satu novel karya Herry Santoso

adalah novel. Novel dapat yang berjudul Cerita Tentang Rani.

mengemukakan sesuatu secara bebas, Penulis tertarik untuk membahas novel

menyajikan sesuatu secara lebih Cerita Tentang Rani ini karena adanya

banyak, lebih rinci, lebih detail, dan pertimbangan bahwa novel Cerita

lebih banyak melibatkan berbagai Tentang Rani merupakan salah satu

permasalahan yang lebih komplek karya sastra yang mengandung aspek


psikologis yang dialami oleh tokoh

utama dalam novel. Aspek psikologis

yang dialami oleh tokoh utama pada

novel Cerita
Tentang Rani tercermin dari (1995), Mengapa Kita Jatuh Sakit

banyaknya permasalahan yang dialami (1999), Wanginya Sate Kelinci (1999),

oleh tokoh utama hingga Si Trimo (2000). Sedangkan novel

memunculkan pertentangan batin. karyanya yang pernah diterbitkan yaitu

Herry Santoso lahir di Blitar. Ia Demang Kolomayan (1986), Lembah-

pernah menjadi guru di Pulau Lembah Duka (1987), Antara Loji dan

Masalembo, Sumenep, selama 4 tahun. Aroma Kembang Kopi (20088), Lis, Di

Tahun 1987 ia mendirikan Sanggar Matamu ada Tuhan (2009),

Sastra Adinda di Sumenep. Kini ia Masalembo (2012) dan Cerita tentang

menjadi guru di Blitar dan tergabung Rani (2017).

dalam kepengurusan KPBPD Novel Cerita Tentang Rani

(Kelompok Penulis Buku Pendidikan karya Herry Santoso bercerita tentang

Dasar) Jawa Timur. Ia juga menjadi seorang gadis yang bernama Rani,

guru di Pulau Masalembo, ia banyak Rani merupakan guru sekolah dasar di

menulis di sela-sela kesibukan sebuah pulau kecil yang berada di

tugasnya sebagai pengajar, ia pun antara pulau Madura dan Kalimantan,

menulis buku-buku untuk Pulau Masalembo. Darah priyayi yang

perpustakaan di sekolah tempat dia mengalir di tubuh Rani bukan suatu

mengajar. Di antara buku-bukunya penghalang untuk mencintai

yang terbit edisi inpres yaitu Bahagia pekerjaannya sebagai guru sekolah

di Balik Derita (1994), Kek Lesap dasar. Ayah Rani adalah seorang
pensiunan Bupati yang menganggap tidak jarang menimbulkan banyak

rendah profesi sebagai guru sekolah konflik, baik konflik antarindividu,

dasar dan lebih mengagumi pekerjaan kelompok maupun anggota kelompok.

Prass (kakak Rani) yang bekerja di Kompleksnya persoalan tersebut

Amerika. Segala cibiran yang kerap membuat manusia sering mengalami

dilontarkan oleh ayahnya sendiri selalu konflik dalam dirinya atau konflik

diterima dengan lapang dada. Tak batin sebagai reaksi terhadap situasi

hanya itu Rani juga seringkali sosial di lingkungannya. Psikologi

mendapat cibiran dan fitnahan dari berarti ilmu jiwa atau ilmu yang

masyarakat Masalembo. Hingga di menyelidiki dan mempelajari tingkah

kemudian hari, Rani harus berhadapan laku manusia. Psikologi sastra tidak

dengan sebuah pilihan yang tidak bermaksud memecahkan masalah-

mudah, antara meninggalkan masalah psikologis. Secara definitif,

Masalembo demi sang ayah yang tujuan psikologi sastra adalah

sakit-sakitan atau tetap bertahan di memahami aspek-aspek kejiwaan yang

pulau tersebut demi anak didik dan terkandung di dalam suatu karya

cinta sejatinya. (Minderop, 2010:54). Kejadian atau

Manusia selalu dihadapkan peristiwa yang terjadi dalam karya

pada persoalan-persoalan hidup. sastra, novel pada khususnya

Manusia dalam menghadapi persoalan dihidupkan oleh tokoh, tokoh sebagai

hidupnya tidak lepas dari jiwanya pemegang peran watak. Melalui

sendiri. Pertemuan antara manusia tingkah laku dan sikap para tokoh yang
ditampilkan inilah seorang pengarang belakangi penulis memilih novel

melukiskan kehidupan manusia Cerita Tentang Rani karya Herry

dengan persoalan konflik yang terjadi Santoso sebagai objek penelitian,

dengan orang lain bahkan dengan karena terdapat pertentangan batin dan

dirinya sendiri. Banyaknya faktor-faktor yang mempengaruhi

permasalahan pada kehidupan nyata kepribadian tokoh utama. Selain itu,

yang disuguhkan seorang pengarang belum ada skripsi mahasiswa yang

melalui karyanya menjadikan sebuah meneliti pertentangan batin tokoh

karya sastra mengandung aspek - utama dalam novel Cerita Tentang

aspek kejiwaan yang sangat kaya. Rani karya Herry Santoso.

Dengan demikian, untuk mengkaji hal Kepribadian adalah menyangkut

tersebut diperlukan peran psikologi tentang psikologi, maka dari itu

sastra. penulis mengambil judul

Percecokan, perselisihan, “Pertentangan Batin Tokoh Utama

perdebatan dan ketenangan merupakan dalam Novel Cerita Tentang Rani

bentuk pertentangan batin yang ada Karya Herry Santoso Sebuah Kajian

dalam novel Cerita Tentang Rani. Psikologi Sastra”.

Muculnya pertentangan batin yang

terjadi pada tokoh utama dalam novel B. Rumusan masalah

Cerita Tentang Rani dapat Rumusan masalah diperlukan dalam

mengakibatkan perubahan suatu penelitian dengan tujuan agar

kepribadian. Hal ini yang melatar penelitian yang dilakukan tidak


melenceng dari tujuan penelitian. C. Ruang Lingkup Penelitian

Novel Cerita Tentang Rani karya Penelitian ini merupakan penelitian

Herry Santoso mengisahkan kepustakaan mengingat bahan dan data

pertentangan batin tokoh utama yang seluruhnya diperoleh dari sumber-

berhadapan dengan sebuah pilihan sumber terkait dengan objek yang

yang tidak mudah, antara diteliti. Objek material yang digunakan

meninggalkan pulau Masalembo demi dalam penelitian ini adalah novel

sang ayah yang sakit-sakitan atau tetap Cerita Tentang Rani karya Herry

bertahan di pulau tersebut demi anak Santoso. Adapun objek formalnya

didik dan cinta sejatinya. adalah pertentangan batin tokoh utama

Berdasarkan latar belakang di atas dalam novel yang dikaji melalui

maka rumusan masalah dalam psikologi sastra. Sebelum masuk ke

penelitian ini adalah pertama, ranah kajian psikologi sastra,

bagaimana tokoh dan penokohan, alur dilakukan analisis struktur yang

dan pengaluran serta latar cerita novel mencakup tokoh dan penokohan, alur

Cerita Tentang Rani karya Herry dan pengaluran serta latar cerita

Santoso. Kedua, bagaimana bentuk dengan menggunakan pendekatan

pertentangan batin yang muncul pada struktural.

tokoh utama dalam novel Cerita

Tentang Rani karya Herry Santoso. D. Metode dan Teknik Penelitian

Hasil penlitian ini dipaparkan sesuai

dengan kaidah yang telah ditentukan.


Penulis menggunakan pendekatan Ketiga, mencatat bagian-bagian

yang bersifat deskriptif dan kualitatif. penting tersebut.

Sebagai upaya pemerolehan data dan Sumber-sumber data yang

pemecahan masalah, penulis penulis pakai dibagi menjadi dua

menggunakan tiga tahap upaya bagian yaitu sumber data primer dan

strategis yang berurutan, yakni tahap sumber data sekunder. Sumber data

pengumpulan data, tahap primernya adalah novel Cerita

penganalisisan data, dan tahap Tentang Rani Karya Henry Santoso,

penyajian hasil. sedangkan sumber data sekundernya

1. Metode Pengumpulan Data adalah referensi-referensi yang penulis

Penulis menggunakan metode studi lakukan untuk memperkuat penelitian

pustaka dalam proses pengumpulan novel tersebut.

data, yaitu teknik pengumpulan data 2. Metode Analisis Data

dengan menggunakan sumber-sumber Penelitian ini menggunakan metode

yang tertulis yang relevan dengan analisis struktural dan metode analisis

masalah penelitian ini. Teknik yang psikologi. Metode analisis struktural

digunakan adalah teknik simak, ditujukan untuk pengembangan aspek-

dengan langkah-langkah sebagai aspek karya suatu sastra seperti tema,

berikut: pertama, membaca berulang- plot, latar, tokoh, gaya penulisan, gaya

ulang. Kedua, menggarisbawahi bahasa dan keharmonisan hubungan

bagian-bagian yang dianggap penting. antaraspek yang memungkinkan

aspek-aspek tersebut membentuk


karya sastra (Semi, 1993:67), deskriptif, yaitu hanya semata-mata

sedangkan analisis psikologi ditujukan berdasarkan data yang ada.

untuk unsur psikologi. Teknik

lanjutannya adalah reduksi data dan BAB II LANDASAN TEORI

klasifikasi data sesuai dengan 1. Teori Struktural

permasalahan yang ada. Langkah- Struktural merupakan analisis yang

langkah menganalisis data adalah mengaitkan karya sastra sebagai

sebagai berikut: pertama, menyajikan pendeskripsian dan tanggapan tahapan

data yang akan dianalisis. Kedua, unsur-unsur karya sastra itu sendiri,

mengelompokkan data berdasarkan dalam analisis ini diharapkan dapat

unsur instrinsik. Ketiga, melengkapi dan memudahkan penulis

mengelompokkan data berdasarkan untuk mendalami penelitian ini.

unsur psikologi. Suwardi Endraswara menjelaskan

3. Metode Pemaparan Hasil bahwa penelitian struktural dipandang

Analisis lebih objektif karena hanya

Hasil analisis dari penelitian ini berdasarkan karya sastra itu sendiri,

dipaparkan sesuai dengan kaidah yang dengan tanpa campur tangan unsur

telah ditentukan. Penulis menggunakan lain, karya sastra tersebut akan dilihat

metode penyampaian informal yaitu sebagaimana cipta estetis (Endraswara,

penyajian dengan kata-kata biasa 2008:51).

(Sudaryanto, 1993:145). Penyajian Struktur karya sastra juga

hasil analisis data ini bersikap menyarankan pada pengertian


hubungan antar unsur instrinsik yang Cerita Tentang Rani yang terbentuk

bersifat timbal balik, saling karena pengalaman hidupnya.

menguntungkan dan saling

mempengaruhi secara bersamaan 2. Teori Psikologi

membentuk satu kesatuan yang utuh. Psikologi berasal dari kata Yunani

Pada dasarnya analisis struktural psyche, yang berarti jiwa, dan logos

bertujuan memaparkan sedetail yang berarti ilmu. Jadi psikologi

mungkin fungsi dan keterkaitan berarti ilmu jiwa atau ilmu yang

berbagai unsur karya sastra yang menyelidiki dan mempelajari tingkah

secara bersama menghasilkan sebuah laku manusia (Atkinson melalui

keutuhan yang menyeluruh Minderop, 2010:3). Psikologi sastra

(Nurgiyantoro, 2010:37). adalah cabang ilmu sastra yang

Analisis struktural karya sastra mendekati karya sastra dari sudut

pada novel Cerita Tentang Rani adalah psikologi (Noor, 2009:92). Psikologi

langkah awal untuk menganalisis sastra mengenal karya sastra sebagai

pertentangan batin tokoh utama. pantulan kejiwaan yang diterapkan ke

Analisis tersebut terbatas pada unsur dalam teks dan dilengkapi dengan

struktur yang dapat dijadikan dasar aspek kejiwaannya. Psikologi sastra

untuk mengetahui lebih lanjut pada dasarnya bertujuan memahami

mengenai pertentangan batin tokoh aspek-aspek kejiwaan yang

utama yang terdapat dalam novel menguraikan gambaran watak,

pergolakan jiwa dan gejala-gejala


kejiwaan yang muncul lewat perilaku dimodifikasi oleh upaya seseorang

tokoh yang terkandung dalam suatu beradaptasi dengan lingkungannya

karya sastra. Meskipun demikian, yang selalu berubah. Fungsi psikologi

bukan berarti analisis psikologi sastra kepribadian ialah pertama, fungsi

sama sekali terlepas dengan kebutuhan deskriptif (menguraikan) dan

masyarakat (Ratna, 2013:342) mengorganisasi tingkah laku manusia

Salah satu bagian dari atau kejadian-kejadian yang dialami

psikologi adalah psikologi individu secara sistematis. Fungsi

kepribadian. Psikologi kepribadian kedua, ialah fungsi prediktif. Ilmu ini

adalah psikologi yang mempelajari juga harus mampu meramalkan

kepribadian manusia dengan objek tingkah laku, kejadian, atau akibat

penelitian faktor-faktor yang yang belum muncul pada diri individu

mempengaruhi tingkah laku manusia. (Minderop, 2010:8).

Psikologi kepribadian dipelajari kaitan

antara ingatan atau pengamatan a. Struktur Kepribadian

dengan perkembangan, kaitan antara Tingkah laku menurut Freud,

pengamatan dan penyesuaian diri pada merupakan hasil dari konflik dan

individu, dan seterusnya. Kepribadian rekonsiliasi ketiga sistem kepribadian

merupakan suatu integrasi dari semua tersebut. Faktor-faktor yang

aspek kepribadian yang unik dari mempengaruhi kepribadian adalah

seseorang menjadi organisasi yang faktor historis masa lampau dan faktor

unik, yang menentukan, dan kontemporer, analoginya faktor


bawaan dan faktor lingkungan dalam kepribadian menurut Sigmund Freud

pembentukan kepribadian individu. (melalui Minderop, 2010:20-21)

Mengamati tingkah laku para Id merupakan energy psikis


dan naluri yang menekan
tokoh dalam karya fiksi dapat manusia agar memenuhi
kebutuhan dasar. id berada di
dianalisis melalui psikologi tokoh alam bawah sadar, tidak ada
kontak dengan realitas. Cara
utama. Penulis hendak menggunakan kerja id berhubungan dengan
prinsip kesenangan, yakni
psikologi kepribadian, dan penulis selalu mencari kenikmatan dan
selalu menghindari
memilih menggunakan teori dari ketidaknyamanan. Ego disebut
sebagai prinsip realitas (reality
Sigmund Freud. Sigmund Freud principle). Ego terperangkap di
antara dua kekuatan yang
sebagai pendiri psikoanalisis bertentangan dan dijaga serta
patuh pada prinsip realitas
menjabarkan bahwa tujuan dengan mencoba memenuhi
kesenangan individu yang
psikoanalisis adalah membawa ke dibatasi oleh realitas. Ego
berada diantara bawah sadar
tingkat kesadaran mengenai ingatan dan alam bawah sadar.
Superego mengacu pada
atau pikiran-pikiran yang di repress moralitas dalam kepribadian.
Superego sama halnya dengan
atau ditekan, yang diasumsikan “hati nurani” yang mengenali
nilai baik dan buruk
sebagai perilaku tidak normal. Freud (conscience). Sebagaimana id,
superego tidak
kemudian merevisi terutama kesadaran mempertimbangkan realitas
karena tidak bergumul dengan
dan ketidaksadaran dan hal-hal realistik.

mengintodrusir id, ego, superego.

Berikut ini penulis akan menjelaskan b. Klasifikasi Emosi

secara rinci pembagian struktur


Perasaan-perasaan seperti gejolak perasaan tokoh utama sehingga

kegembiraan, kemarahan, ketakutan, akan mendapatkan karakter dari tokoh

dan kesedihan kerap kali dianggap utama tersebut. Adapun lima konsep

sebagai emosi yang paling mendasar tersebut adalah sebagai berikut.

(primary emotions). Situasi yang


(1) Konsep Rasa Bersalah
membangkitkan perasaan-perasaan
Menurut Minderop (2013:40) rasa
tersebut sangat terkait dengan tindakan
bersalah bisa disebabkan oleh adanya
yang ditimbulkannya dan
konflik antara ekspresi impuls dan
mengakibatkan meningkatkan
standar moral. Perasaan bersalah
ketegangan. Lebih lanjut menurut
sangat menyesal. Perasaan dan rasa
Krech ciri khas ysng menandai
malu tidak sama walaupun sangat
perasaan benci ialah timbulnya nafsu
terkait. Perasaan bersalah muncul dari
atau keinginginan untuk
adanya persepsi perilaku seseorang
menghancurkan objek yang menjadi
yang bertentangan dengan nilai-nilai
sasaran kebencian. Perasaan bersalah
moral atau etika yang dibutuhkan oleh
dan menyesal juga termasuk ke dalam
suatu kondisi.
klasifikasi emosi (Minderop, 2010:39-

40). Pada novel Cerita Tentang Rani Perasaan bersalah kerap kali

terdapat banyak gejolak perasaan yang ringan dan cepat berlalu, tetapi dapat

dirasakan oleh tokoh utama yaitu Rani. pula bertahan lama. Derajat yang lebih

Penulis menggunakan lima klasifikasi rendah dari perasaan bersalah kadang-

emosi untuk mengetahui bagaimana


kadang dapat dihapuskan karena malam yang terhormat, tetapi
ia tidak merasa bersalah. Ia
seseorang tersebut menginginkannya merasa malu karena merasa
bodoh dan kurang bergengsi di
dan ia merasa benar. Upaya ini hadapan orang lain. Orang itu
tidak merasa bersalah karena ia
dilakukan karena adanya kekuatan tidak melanggar nilai-nilai
moralitas.
positif untuk memperoleh kesenangan.

(2) Rasa Bersalah yang Dipendam (4) Kesedihan

Minderop (2013:42) berpendapat Kesedihan atau duka cita menurut

“dalam kasus rasa bersalah, seseorang Minderop (2013:43)

cenderung merasa bersalah dengan


Berhubungan dengan
kehilangan sesuatu yang
cara memendam dalam dirinya sendiri,
penting atau bernilai. Intensitas
kesedihan tergantung pada
memang ia biasanya bersikap baik,
nilai, biasanya kesedihan yang
teramat sangat bila kehilangan
tetapi ia juga memiliki sisi yang
orang yang dicintai. Kesedihan
yang mendalam bisa juga
buruk”.
karena kehilangan milik yang
sangat berharga yang
(3) Rasa Malu mengakibatkan kekecewaan
dan penyesalan.

Rasa malu menurut Minderop Lebih lanjut kesedihan menurut

(2013:43) Parkes melalui Minderop yaitu

“kesedihan yang berlarut-larut dapat


Rasa malu berbeda dengan rasa
bersalah. timbulnya rasa malu mengakibatkan depresi dan putus asa
tanpa terkait dengan rasa
bersalah. Seseorang mungkin yang menjurus pada kecemasan,
merasa malu ketika salah
menggunakan garpu ketika akibatnya bisa menimbulkan insomnia,
hadir dalam pesta makan
tidak memiliki nafsu makan, timbul Cerita Tentang Rani adalah Rani,

perasaan jengkel dan menjadi pemarah sebab ia paling banyak membutuhkan

serta menarik diri dari pergaulan”. waktu penceritaan dan berhubungan

dengan tokoh lain. Berdasarkan


(5) Cinta
analisis aspek psikologi pada tokoh
Esensi cinta menurut Minderop
utama novel Cerita Tentang Rani
(2013:45)
dapat disimpulkan dalam penelitian ini
Esensi cinta adalah perasaan
menggunakan teori psikologi sastra
tertarik kepada pihak lain
dengan harapan sebaliknya.
menurut Sigmund Freud yang
Cinta diikuti oleh perasaan
setia dan sayang. Ada yang
mengacu pada struktur kepribadian
berpendapat bahwa cinta tidak
mementingkan diri sendiri, bila
dan klasifikasi emosi. Struktur
tidak demikian berarti bukan
cinta sejati. Terdapat pula cinta
kepribadian digunakan untuk
yang discbut selfish, misalnya
cinta seorang ibu yang sangat
mengetahui keseimbangan antara id,
menuntut dan posesif terhadap
anak perempuannya.
ego dan superego. Hasil analisis

BAB III SIMPULAN menunjukkan bahwa id dalam diri

Setelah penulis menganalisis Rani menunjukkan karakter Rani yang

novel Cerita Tentang Rani Karya tidak bertanggung jawab, egois dan

Herry Santoso, dapat disimpulkan kuat. Meskipun terkesan kuat, dalam

beberapa hal mengenai hasil dari hal ini terkadang Rani masih sulit

penelitian ini. Berdasarkan analisis mengendalikan emosinya, dari sifat id

struktural tokoh utama dalam novel Rani yang semata hanya mengikuti

naluri emosinya, muncul ego yang


berperan sebagai penengah emosi kemauannya bertentangan dengan

Rani. Ego menampakkan karakter takdir kehidupan yang dialaminya,

Rani yang bertanggung jawab dan sehingga menyebabkan Rani tidak bisa

tabah. Id dan ego dalam struktur menerima takdir kehidupannya saat itu

karakter Rani ditengahi oleh superego dan hanya mengikuti naluri emosinya,

yang berperan sebagai penunjuk akan tetapi seiring berjalannya waktu

moralitas baik dan buruk, superego Rani tersadar karena tidak seharusnya

memberikan anggapan yang realistis ia menentang apa sudah menjadi

tentang sikap Rani bahwa yang takdirnya dan berusaha menerima

dilakukan dalam id tidak seharusnya kenyataan hidup yang ada.

dilakukan. Klasifikasi emosi pada


DAFTAR PUSTAKA
analisis ini digunakan untuk
Endraswara, Suwardi. 2008. Metode
mengetahui perasaan Rani sesuai
Penelitian Sastra.
Yogyakarta: CAPS (Center
dengan karakternya.
For Academic Publishing
Service).
Hasil analisis psikologi tokoh
Hardjana, Andre 1985. Kritik Sastra:
utama dalam novel Cerita Tentang
Sebuah Pengantar. Jakarta: Gramedia.
Rani dapat disimpulkan bahwa
Herman J. Waluyo. 2002. Pengkajian
kepribadian tokoh Rani memiliki
Sastra Rekaan. Salatiga: Widya Sari
perubahan karakter yang kuat. Pada
Press
awalnya Rani mengalami pertentangan

batin karena apa yang menjadi Koentjaraningrat. 1997. Metode-


Metode Penelitian Masyarakat.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Nurliah, Eka Armi. 2014.
Utama. “Kepribadian Tokoh Utama
Novel Daun Yang Jatuh Tak
Minderop, Albertine. 2010. Psikologi Pernah Membenci Angin Karya
Sastra: Psikologi Sastra. Tere Liye Sebuah Kajian
Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Psikologi Sastra” S1 Sastra
Indonesia. Indonesia Universitas
Diponegoro.
_________. 2013. Psikologi Sastra:
Karya Sastra, Metode, Teori Oktaviani, Silvia. 2015. “Kepribadian
dan Contoh Kasus. Jakarta: Tokoh Utama Novel Ibuku Tak
Yayasan Pustaka Obor Menyimpan Surga di Telapak
Indonesia. Kakinya Karya Triani Retno A
Kajian Psikologi Sastra”.
Muis, Saludin.2009. Kenali Pribadi
Skripsi S-1 Fakultas Ilmu
Anda dan Permasalahannya
Budaya Universitas
dari Sudut Pandang Teori
Diponegoro. Semarang.
Psikoanalisa. Yogyakarta:
Graha Ilmu. Pradopo, Rachmat Djoko. 2010.
Beberapa Teori Sastra, Metode,
Muzaqi, Faizl. 2015. “Perjuangan
Kritik dan Penerapannya.
Hidup Tokoh Utama Dalam
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Novel 9 Summer 10 Autumn
Karya Iwan Setyawan Kajian Purborini, Ajeng. 2012. “Konflik Batin
Psikologi Kepibadian” S1 Sastra Tokoh Dini dalam Novel
Indonesia Universitas Sebuah Lorong Kotaku Karya
Diponegoro. N.H Dini Sebuah Tinjauan
Psikologi Sastra”. Skripsi S-1
Noor, Redyanto. 2009. Pengkajian
Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Diponegoro.
Sastra. Semarang: Fasindo.
Semarang.
Ratna, Nyoman Kutha. 2013. Teori,
Nurgiyantoro, Burhan. 1995. Teori
Metode dan Teknik Penelitian
Pengkajian Fiksi. Yogyakarta:
Sastra. Yogyakarta:Pustaka
Gadjah mada University Press.
Pelajar.
_________. 2010. Teori Pengkajian
Santoso, Henry. 2017. Cerita Tentang
Fiksi. Yogyakarta: Gadjah
mada University Press.
Rani. Yogyakarta: PING (Laksana
_________. 2012. Teori Pengkajian
Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Group).
mada University Press.
Semi, Atar. 1993. Metode Penelitian

Sastra. Bandung: Angkasa.

Sudjiman, Panuti. 1988. Memahami


Cerita Rekaan. Jakarta:
Pustaka Jaya.
Suwardi, Endraswara. 2008.
Metodologi Penelitian
Psikologi Sastra Teori
Langkah dan Penerapannya.
Yogyakarta: Media Pressindo.
Walgito, Bimo. 2005. Pengantar

Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi.

You might also like