You are on page 1of 10

PENCITRAAN TOKOH SRI NINGSIH

DALAM NOVEL TENTANG KAMU


KARYA TERE LIYE: PENDEKATAN PSIKOLOGI SASTRA

ARTIKEL PENELITIAN

OLEH :

RIZKI FADRIANI
NIM F1011131027

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA


INDONESIA
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2018
LEMBAR PERSETUJUAN

PENCITRAAN TOKOH SRI NINGSIH


DALAM NOVEL TENTANG KAMU
KARYA TERE LIYE: PENDEKATAN PSIKOLOGI SASTRA

ARTIKEL PENELITIAN

RIZKI FADRIANI
NIM F1011131027

Disetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Sesilia Seli, M.Pd. Dr. Agus Wartiningsih, M.Pd.


NIP. 196301271990022001 NIP. 197908162002122002

Mengetahui,

Dekan FKIP Ketua Jurusan PBS

Dr. H. Martono, M.Pd. Drs. Nanang Heryana, M.Pd.


NIP. 196803161994031014 NIP. 196107051988101001
PENCITRAAN TOKOH SRI NINGSIH
DALAM NOVEL TENTANG KAMU
KARYA TERE LIYE: PENDEKATAN PSIKOLOGI SASTRA

Rizki Fadriani
Program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Untan Pontianak
Email:Rizkyfadriani@gmail.com

Abstract
Imagery figures are portrayals physically, psychically, and social aspects or
images of shadings, fantasies, or concepts. The problem in this research is the
way the author describes the physical image of the character, the psychic image
of the character, the image of the figure in the social aspect seen from the study
of literature psychology, and how the implementation plan of research results in
the Tere Liye’s novel Tentang Kamu. This research is qualitative, using
descriptive method and literary psychology approach. The data source is Tere
Liye's novel Tentang Kamu. Data collection techniques used in this study is a
documentary study technique, while the data collection tool in this study is the
author. Techniques test the validity of data with observational persistence and
reference adequacy. Data analysis technique used in this research is based on
psychology literature approach. Based on the results of data analysis on Tere
Liye's novel Tentang Kamu work can be concluded. That the character of Sri
Ningsih has a short body, stocky, and dark skin. Sri Ningsih is an eccentric,
patient, positive-minded person, a strong person, hardworking, always happy,
innocent and consistent, diligent, and calm and peaceful. Everyone she
encounters has been love her.

Keywords: Novel, Imagery, and Figure.

PENDAHULUAN Ningsih, namun Zaman Zulkarnaen yang


Novel Tentang Kamu karya Tere Liye merupakan pengacara yang ditugaskan oleh
dan keunggulan novel serta alasan-alasan satu di antara firma hukum paling terkenal di
mengenai pemelihan judul penelitian Inggris yang bertujuan untuk memecahkan
terdapat pada bagian ini, dan bagian ini pula kasus meninggalnya Sri Ningsih mampu
yang memamparkan tentang pembelajaran dibuat terkejut dengan warisan yang
sastra di sekolah secara umum. Bagian ditinggalkan oleh Sri Ningsih. Warisan yang
pendahuluan ini juga memuat tentang ditinggalkan oleh Sri Ningsih bukanlah satu-
masalah penelitian yang dipilih oleh penulis, satunya yang mampu membuat Zaman
dan tujuan dari penelitian ini, serta manfaat Zulkarnaen terkejut, tetapi perjalanan hidup
penelitian ini baik secara teoretis dan praktis seorang Sri Ningsih adalah kejutan
mengenai novel Tentang Kamu karya Tere terbesarya.
Liye yang telah dipilih penulis sebagai objek Novel Tentang Kamu karya Tere Liye
analisis dalam penelitian ini. ini memiliki keunggulan, yaitu unsur cerita
Novel Tentang Kamu karya Tere Liye yang terdapat dalam novel Tentang Kamu
ini bercerita tentang tokoh Sri Ningsih orang ini sangat kompleks mulai dari kisah cinta,
Indonesia yang meninggal di panti jompo keluarga, persahabatan hingga pekerjaan.
Paris, Perancis. Kedengarannya tidak ada Cara pengarang menyusun alur cerita yang
yang aneh dengan meninggalnya tokoh Sri dapat membawa imajinasi dan emosi

1
pembaca melintasi dimensi antar jaman, terkaya di Inggris. Sri memilih untuk
jaman yang dimaksud adalah jaman menyimpan rahasia itu sendiri hingga
kehidupan Sri Ningsih dan jaman sekarang. akhirnya dia meninggal dunia. Oleh karena
Novel ini mengangkat pencitraan perempuan itu, penulis tertarik untuk menjadikan tokoh
tangguh yang hidup bersahaja dari lahir Sri Ningsih dalam novel Tentang Kamu
hingga akhir hayatnya. Dikisahkan seorang karya Tere Liye sebagai objek penelitian.
pengacara dari firma hukum terhebat di Citra tokoh Sri dalam penelitian ini
Inggris, mendapatkan tugas untuk dikhususkan sebagai citra yang menjelaskan
menyelesaikan surat wasiat yang mengatas hubungan perempuan secara fisik, psikis
namakan Sri Ningsih, perempuan asal atau kejiwaan, dan kehidupannya di
Indonesia yang meninggal di panti jompo lingkungan keluarga, masyarakat, kerabat
Paris, Prancis. Dimulailah pencarian jejak dan negara. Sri adalah seorang perempuan
kehidupan Sri Ningsih demi menemukan berdarah Jawa yang lahir dan menetap di
ahli waris yang sah. Alur cerita yang tidak Sumbawa. Perjuangan hidup yang tak
mudah ditebak Tere Liye menyuguhkan mudah membawa Sri menjadi pribadi yang
permainan emosi yang tidak ada habisnya. matang dalam segala hal termasuk
Kelebihan dari novel Tentang Kamu adalah memikirkan kemingkinan-kemungkinan
riset yang dilakukan oleh Tere Liye yang akan terjadi di masa mendatang dengan
mengenai masalah hak waris, hukum, dan matang. Kenyataan inilah yang membuat
kehidupan masyarakat di kota London, tokoh Sri menarik untuk diteliti, Sri telah
Inggris, dan Paris sangat komplek hingga memperhitungkan semua aset yang dia
tidak ada kerancuan dalam alur cerita. Tere miliki hingga semuanya aman dan siap
Liye menceritakan seolah-olah dia telah untuk ditinggalkan. Namun dengan cara
berpengalaman menegakkan hukum di kota- penyelesaian yang tidak mudah. Tere Liye
kota tersebut. berhasil membuat hal sederhana menjadi
Alasan penulis menganalisis pencitraan, rumit.
karena melalui pencitraan, penulis mampu Penulis menggunakan pendekatan
untuk “membongkar” tokoh secara utuh. psikologi sastra untuk mengkaji tokoh Sri
Tokoh yang dimaksud adalah Sri Ningsih, Ningsih, penulis menggunakan pendekatan
perempuan asli Indonesia. Pencitraan psikologi sastra, psikologi sastra dianggap
mampu untuk mengungkapkan gambaran mampu untuk mengulik keteladanan tokoh
diri tokoh dari berbagai aspek, seperti Sri Ningsih semasa hidupnya, selain itu
gambaran diri tokoh secara fisik, psikis, dan psikologi sastra dianggap mampu untuk
hubungan tokoh secara sosial. menjelaskan citra tokoh Sri Ningsih secara
Alasan penulis memilih tokoh Sri utuh, yakni tentang keadaan fisik, psikis atau
Ningsih yakni tokoh Sri Ningsih ini kejiwaan, dan kehidupannya di lingkungan
memiliki nilai teladan yang tidak terikat keluarga, masyarakat, kerabat dan negara.
waktu. Maksudnya adalah keteladanan Sri Oleh karena itu, untuk mendukung hal
Ningsih yang terjadi pada jamannya masih tersebut penulis akan menganalisis citraan
dapat kita contoh hingga saat ini walaupun ini dari sudut pandang psikologi sastra,
sudah melewati puluhan tahun dari masanya yakni pandangan tokoh lain terhadap tokoh
hingga saat ini. Nilai keteladanan yang patut Sri Ningsih.
dicontoh dari tokoh Sri Ningsih, yakni sikap Penelitian ini akan memberikan
santun, ulet, pekerja keras dan tegas dalam kontribusi terhadap pembelajaran Bahasa
segala hal, meskipun hidupnya tidak mudah. Indonesia khususnya di kelas XII. Penelitian
Tokoh Sri Ningsih memiliki kepribadian ini berkaitan dengan silabus mata pelajaran
yang kokoh dan menarik. Terbukti tidak Bahasa Indonesia kurikulum 2013 di SMA
sulit baginya menyembunyikan harta senilai kelas XII semester I analisis terhadap
19 triliun rupiah di pasar modal dunia yang struktur alur pada novel Tentang Kamu
dapat menjadikannya satu di antara orang karya Tere Liye, yakni sesuai dengan KI-3,

2
dan KI-4, serta KD 3.3 dan 4.3. KI-3 dan data dari berbagi sumber atau jenis.
memahami, menerapkan, menganalisis, dan Data diperoleh dengan cara mengambil data
mengevaluasi pengetahuan faktual, mentah yang penulis dapat dari novel
konseptual, prosedural, dan metakognitif Tentang Kamu karya Tere Liye yang
bedasarkan rasa ingin tahuannya tentang disaring terlebih dahulu, dengan cara
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, memindai pandangan tokoh lain dalam cerita
dan humaniora dengan wawasan tersebut dalam bentuk kutipan kata, frasa,
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan dan kalimat terhadap tokoh Sri Ningsih.
peradaban terkait penyebab fenomena dan Kemudian dari hasil data yang sudah penulis
kejadian, serta menerapkan pengetahuan dapatkan, penulis uraikan melalui kata-kata
prosedural pada bidang kajian yang spesifik ataupun kalimat dan bukan dalam bentuk
sesuai dengan bakat dan minat untuk angka atau mengadakan perhitungan.
memecahkan masalah. KI-4 mengolah, Menurut Best (1982:119) “Penelitian
menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah deskriptif merupakan metode penelitian
konkret dan ranah abstrak terkait dengan yang berusaha menggambarkan dan
pengembangan dari yang dipelajarinya di menginterpretasi objek sesuai dengan apa
sekolah secara mandiri serta bertindak adanya”. Penelitian ini menganalisis dan
secara efektif dan kreatif, dan mampu memaparkan data yang penulis dapatkan
menggunakan metoda sesuai kaidah sehingga data yang telah ditemukan dapat
keilmuan. memberikan gambaran mengenai pencitraan
Kompetensi dasar 3.3 menganalisis tokoh Sri Ningsih dalam novel Tentang
struktur dan kaidah novel baik secara lisan Kamu karya Tere Liye sehingga metode
maupun tulisan. Kompetensi dasar 4.3 deskriptif dalam penelitian ini dapat
menyunting novel sesuai dengan struktur digunakan agar tujuan dalam penelitian ini
dan kaidah teks baik secara lisan maupun dapat tercapai.
tulisan. Indikator pertama menganalisis Bentuk penelitian kualitatif dipilih
unsur intrinsik novel. Indikator kedua adalah karena penulis menganalisis kalimat atau
menganalisis unsur ekstrinsik dengan ujaran yang terdapat dalam novel Tentang
menentukan nilai keteladanan tokoh cerita Kamu karya Tere Liye dan tidak
dalam novel. Indikator ketiga adalah mengandung unsur angka, sehingga bentuk
menyunting unsur intrinsik dan ekstrinsik penelitian kualitatif dianggap mampu untuk
dalam sebuah novel. Indikator keempat menganalisis penelitian ini. Menurut
adalah menyunting ciri kebahasaan dalam Syamsuddin (2011:73) “Penelitian kualitatif
novel. adalah penelitian yang berupa uraian dan
Dilihat dari KD, dan indikator tersebut, tidak menggunakan permainan angka-angka
penulis bermaksud untuk menggunakan atau tidak melalui prosedur statistik”.
novel Tentang Kamu karya Tere Liye ini Pendapat ahli tersebut sejalan dengan
sebagai objek pembelajaran siswa di kelas pendpat Strauss (dalam Syamsuddin dkk.)
XII, lalu siswa dapat menarik simpulan “Penelitian kualitatif juga bisa dimaksudkan
terhadap karakter Sri Ningsih dalam novel sebagai jenis penelitian yanng temuan-
Tentang Kamu karya Tere Liye ini. Dengan temuannya tidak diperoleh melalui prosedur
demikian siswa mampu mengungkapkan statistik atau bentuk hitungan lainnya". Oleh
hal-hal yang menarik dan dapat diteladani karena itu, data yang peneliti kumpulkan
dari tokoh. tidak berupa perhitungan atau tidak berupa
angka-angka, melainkan uraian kalimat yang
METODE PENELITIAN akan dianalisis.
Metode yang penulis gunakan dalam Penelitian ini menggunakan pendekatan
penelitian ini adalah metode deskriptif. psikologi sastra. Psikologi sastra yang
Kothari (1990:2) menyampaikan bahwa digunakan adalah psikologi karya sastra.
penelitian deskriptif dapat menemukan fakta Karya sastra dianggap sebagai aktivitas

3
penulis, yang sering dikaitkan dengan pelaksana, penganalisis, dan penafsir data
gejala-gejala kejiwaaan. Oleh karena itu, penelitian. Selain penulis sebagai instrumen
karya sastra disebut sebagai satu di antara kunci, penelitian ini juga menggunakan
gejala “penyakit kejiwaan”. Pendekatan instrumen bantu, yaitu alat tulis, kartu data
psikologis lebih banyak membicarakan dan perekam suara yang digunakan penulis
aspek-aspek penokohan. untuk mencatat kalimat dan merekam
Psikologi karya sastra dimaksudkan tuturan yang memamparkan pencitraan pada
untuk menguak keseluruhan isi cerita yang tokoh yang terdapat dalam novel Tentang
terdapat dalam novel Tentang Kamu karya Kamu karya Tere Liye.
Tere Liye ini secara utuh melalui pandangan Analisis data yang dilakukan penulis
tokoh lain terhadap tokoh Sri Ningsih dalam adalah sebagai berikut. Pertama, penulis
novel Tentang Kamu karya Tere Liye ini akan menganalisis dan menginterpretasi
khususnya yang berkaitan dengan pencitraan pencitraan fisik tokoh Sri Ningsih dalam
tokoh secara psikis dan hubungan sosialnya. novel Tentang Kamu karya Tere Liye.
Sumber data yang digunakan dalam Kedua, menganalisis dan menginterpretasi
penelitian ini adalah novel Tentang Kamu pencitraan psikis tokoh Sri Ningsih dalam
karya Tere Liye yang berjumlah 524 novel Tentang Kamu karya Tere Liye.
halaman, dengan ukuran buku 13,5x20,5. Ketiga menganalisis dan menginterpretasi
Novel ini diterbitkan oleh Republika pencitraan berdasarkan aspek sosial tokoh
Penerbit pada bulan Oktober 2016. Menurut Sri Ningsih dalam novel Tentang Kamu
Arikunto (2013:172) “Sumber data dalam karya Tere Liye. Keempat, merancang
penelitian adalah subjek dari mana data implementasi hasil penelitian dalam bentuk
tersebut diperoleh”. RPP. Kelima, mengumpulkan hasil analisis
Data yang diperoleh adalah citra fisik, dan melaporkan hasil penelitian. Keenam
psikis, dan aspek sosial tokoh Sri Ningsih mendiskusikan hasil nalisis dan rancangan
yang ada dalam novel Tentang Kamu karya implementasi hasil penelitian dalam bentuk
Tere Liye dalam bentuk kutipan kata, frasa, RPP dengan dosen pembimbing.
dan kalimat. Data tersebut diindikasikan
melalui kutipan kata, frasa, dan kalimat HASIL DAN PEMBAHASAN
tokoh lain terhadap tokoh Sri Ningsih. Pencitraan tokoh Sri Ningsih dalam
Teknik pengumpulan data yang novel Tentang Kamu karya Tere Liye
digunkan adalah teknik studi dokumenter. menggunakan pendekatan psikologi sastra.
Teknik studi dokumenter merupakan suatu Pendekatan psikologi sastra dalam penelitian
teknik pengumpulan data menggunakan ini dilakukan untuk menganalisis citra tokoh
dokumen sebagai sumber data penelitian, utama dalam novel Tentang Kamu karya
baik itu dokumen pribadi maupun dokumen Tere Liye. Analisis citra tokoh utama dalam
resmi. Teknik pengumpulan data yang penelitian ini dilakukan dalam empat tahap.
dilakukan oleh penulis adalah (1) Membaca Tahap yang pertama adalah analisis citra
novel yang dijadikan sumber data. (2) fisik tokoh utama dalam novel Tentang
Mengidentifikasi pencitraan fisik, psikis, Kamu karya Tere Liye yakni Sri Ningsih.
dan aspek sosial dalam novel Tentang Kamu Pencitraan fisik yang dimaksud adalah
karya Tere Liye. (3) Mencatat dan penggambaran bentuk tubuh tokoh secara
mengelompokkan data yang didapat dari nyata yang digambarkan melalui dialog
hasil identifikasi. (4) Data yang telah antar tokohnya. Tokoh Sri Ningsih memiliki
diklasifikasi selanjutnya diuji keabsahannya tubuh yang pendek, gempal dan hitam.
menggunakan teknik ketekunan pengamatan Bentuk tubuh Sri Ningsih ini didapat dari
dan kecukupan refernsi. analisis berdasarkan kajian psikologi karya
Alat pengumpul data dalam penelitian sastra, "Sri sudah berusia delapan tahun.
ini adalah penulis sebagai instrumen kunci Warna kulitnya gelap, tubuhnya pendek
yang berkedudukan sebagai perencana,

4
gempal, rambutnya panjang hingga ke alasan, Sri adalah pribadi yang tidak bisa
punggung.". (Tere Liye, 2016:82) diam dan selalu mengerjakan sesuatu dan
Sri berusia delapan tahun, Sri dengan menyikat kakus Sri telah melakukan
memiliki kulit yang berwarna gelap karena sesuatu. Sri tidak pernah malu ataupun
terbakar sinar matahari karena Sri gengsi dengan menyikat kakus, baginya
merupakan warga pesisir pantai, dan tak menyikat kakus adalah kebiasaan yang
heran jika Sri memiliki warna kuliat yang menyenangkan. Masa kehidupannya di Kota
gelap dan keadaan ini dipengaruhi oleh London juga meyaksikan keeksentrikannya
keadaan geografis. Faktor geografis yang sebagai supir bus Kota London dan tak
mempengaruhinya adalah letak Pulau terbayang pada masa kehidupan Sri Ningsih
Bungin itu sendiri. Sulit untuk mendapatkan di Kota London ada supir bus tingkat
air bersih di Pulau Bungin dikarenakan, wanita. Sri adalah supir bus wanita pertama
tidak ada mata air yang layak untuk yang mengemudikan bus tingkat di Kota
memenuhi kebutuhan masyarakatnya. London. Pekerjaan seperti itu sangat aneh
Masyarakat harus menadah air hujan pada masanya.
langsung atau pergi ke pulau sebrang untuk Cara berpikir Tokoh Sri Ningsih dalam
mendapatkan air, termasuk Sri, dia harus novel Tentang Kamu karya Tere Liye
mengangkut air dari pulau seberang jika hari digambarkan selalu memiliki pemikiran
tidak hujan. Sri kecilpun sering mengangkut positif,seperti kutipan berikut ”Sri tersengal
jeriken air yang jumlahnya melebihi berat menahan tangis. Sudah lima tahun dia
badannya sendiri, dan hal inilah yang bersabar atas perangai ibu tirinya” (Tere
menjadi penyebab tubuh pendek dan Liye, 2016:108). Selama lima tahun hidup
gempalnya. Mengangkut air dengan jarak bersama ibu tirinya Sri mendapatkan siksaan
yang jauh disertai mengangkut jeriken yang secara fisik maupun psikis. Sri tetap
melebihi kapasitas dirinya adalah kebiasaan bersabar dan tidak pernah sedikitpun
Sri Ningsih. Rambut Sri yang panjang mengeluh. Ode sangat salut terhadap
adalah sebagai pertanda kesibukannya setiap kesabaran yang dimiliki oleh Sri Ningsih
hari. Sri kecilpun setiap harinya selallu yang setiap hari selama lima tahun mendapat
disibukkan dengan mencari makan untuk ibu perlakuan yang kejam. Sri Ningsih tetap
dan adik tirinya, sehingga Sri tidak sempat berpikiran positif meskipun diperlakukan
untuk merawat dirinya sendiri. Tubuh yang buruk.
pendek, gempal dan rambut hingga ke Sri harus bersabar dan terus menghalau
punggung merupakan ciri fisik Sri ketika prasangka buruk meskipun Sri sering kali
berusia delapan tahun dan masih menetap di harus tidur di teras rumah. Sri tidak pernah
Pulau Bungin. sekalipun mendendam kepada ibu tirinya,
Tahap yang kedua adalah analisis citra bahkan Sri rela mati demi menyelamatkan
psikis tokoh. Citra psikis tokoh yang ibu tirinya saat terjadi kebekaran yang
dimaksud adalah penggambaran tokoh menghanguskan rumah mereka. Pikiran
secara kejiwaan yang meliputi sifat tokoh, positif selalu menyertai Sri Ningsih. delapan
dan cara berpikir tokoh, serta cara tokoh pencitraan psikis.
mengambil putusan lalu dikaji menggunakan Citra fisik dan citra psikis tokoh Sri
pendekatan psikologi sastra. Sifat Sri Ningsih dianalisis menggunakan teori dari
Ningsih digambarkan pada kutipan berikut, Sumardjo (1994:65-66), sebagai berikut.
“Aku pernah melihatnya menyikat sendiri Pertama, melalui apa yang diperbuatnya,
kakus di ruangan kantornya, padahal dia terutama tindakan-tindakannya sebagaimana
adalah pemilik pabrik ini” (Tere Liye, ia bersikap dalam situasi kritis, watak
2016:276) seseorang memang kerap kali tercermin
Sri sering kali terlihat menyikat kakus dengan jelas pada sikapnya dalam situasi
tempatnya tinggal dan ruang kantornya. gawat (penting) karena ia tidak bisa berpura-
Kebiasaan seperti ini juga bukan tanpa pura, ia akan bertindak spontan menurut

5
karakternya. Situasi di sini tidak perlu Ningsih dalam bersosialisasi dan bergaul
mengandung bahaya tetapi situasi yang dalam kesehariannya. Penggambaran tokoh
mengharuskan dia mengambil keputusan Sri Ningsih dalam aspek sosial diceritakan
dengan segera. Kedua, melalui ucapan- sebagai seorang wanita yang telah banyak
ucapannya, dari apa yang diucapkan oleh berpindah tempat tinggal mulai dari Pulau
seorang tokoh cerita, kita dapat mengenali Bungin hingga Paris, Prancis. Hal ini
apakah orang tua, orang dengan membuat tokoh Sri Ningsih bertemu dengan
berpendidikan rendah atau tinggi, sukunya, banyak orang dan memperluas pergaulan
wanita atau pria, orang berbudi halus atau sosialnya. Semua orang yang dijumpainya
kasar, dan sebagainya. Ketiga, melalui selalu dapat langsung menyukainya “Karena
penggambaran fisik tokoh. Penulis sering kami menyukaimu, Sri. Menyewakan kamar,
membuat deskripsi mengenai bentuk tubuh tidak selalu karena alasan uang, tapi juga
dan wajah tokoh-tokohnya, yaitu tentang agar memiliki tetangga, keluarga yang
cara berpakaian, bentuk tubuhnya, dan menyenangkan.” Ibu Rajendra mengangguk,
sebagainya. Dalam cerita fiksi lama, meyakinkan. (Tere Liye, 2016:326)
penggambaran fisik kerap kali dipakai untuk Pemilik apartement yang dihuni Sri
memperkuat watak tokohnya. Keempat, Ningsih dengan jelas menunjukkan
melalui pikiran-pikirannya, melukiskan apa kecintaan terhadap Sri. Pemilik apartement
yang dipikirkan oleh seorang tokoh adalah tempat Sri tinggal sudah menganggap Sri
satu cara penting untuk membentangkan sebagai keluarga dan bagian penting dalam
perwatakannya. Dengan cara ini pembaca kelurga mereka. Mereka berharap Sri dapat
mengetahui alasan-alasan tindakannya. betah tinggal dengan mereka, sehingga
Dalam kenyataan hidup, penggambaran mereka dapat selalu mengawasi dan menjaga
yang demikian memang mustahil, tetapi Sri Ningsih. Semua anggota keluarga dari
konvensi fisik. Kelima, melalui penerangan keluarga baru Sri, menerima kehadirannya
langsung, dalam hal ini penulis dengan senang hati. Mereka bergaul
membentangkan panjang lebar watak tokoh layaknya keluarga sungguhan tidak ada yang
secara langsung. Hal ini berbeda sekali dibedakan.hingga urusan keluarga mereka,
dengan cara tidak langsung, yang Sri tetap dimintai pendapat.Penulis
mengungkapkan lewat perbuatannya, apa menganalisis citra tokoh Sri Ningsih dalam
yang diungkapkannya, menurut pikirannya, aspek sosial berdasarkan teori dari
dan sebagainya. Sugihastuti (2000:7) citra wanita dalam
Pendapat tersebut memaparkan cara aspek sosial dibagi lagi menjadi dua peran,
untuk memperoleh gambaran atau citra yaitu peran wanita dalam keluarga dan
tokoh yang akan dianalisis. Sumardjo telah wanita dalam masyarakat. Pendapat dari
mengungkapkan bagaimana cara untuk Sugihastuti merujuk kepada cara tokoh
mendapatkan citra tokoh yang dijabarkan bersosialisasi di lingkungan sosialnya, teori
menjadi lima poin. Cara tersebut yang telah Sugihastuti menjelaskan peran wanita di
digunakan oleh pengarang dalam lingkungan keluarga dan masyarakat dan
menyampaikan citra tokoh dalam sebuah cocok pada tokoh yang akan dianalisis,
karya sastra, dan untuk menganalisis karena tokoh yang akan dianalisis adalah
pencitraan. Teori dari Sumardjo menjadi seorang wanita. Simpulan dari teori
rujukan penulis dalam menentukan indikator Sugihastuti tersebut pada penelitian ini
atau kriteria dalam menentukan citra fisik adalah peran Sri Ningsih dalam lingkungan
dan citra psikis tokoh. sosialnya, yakni peran Sri Ningsih dalam
Tahap yang ketiga adalah analisis citra keluarga dan masyarakat. Teori Sugihastuti
tokoh utama dalam novel Tentang Kamu menjadi landasan penulis dalam
karya Tere Liye yakni Sri Ningsih dalam menganalisis citra tokoh dalam aspek sosial
aspek sosial. Citra dalam aspek sosial yang dan penulis menetapkan indikator atau
dimaksud adalah penggambaran tokoh Sri kriteria dalam menganalisis citra tokoh

6
berdasarkan aspek sosialnya dari teori beradaptasi dengan lingkungan sosial
Sugihastuti. barunya, dikarenakan Sri Ningsih sering
Tahap yang terakhir yakni tahap berpindah-pindah kota maupun negara. Sri
keempat, pengimplementasian citra tokoh Ningsih selalu sukses dalam kehidupan
utama dalam novel Tentang Kamu karya sosialnya, setiap orang yang dia jumpai
Tere Liye yakni Sri Ningsih terhadap berhasil dibuat menyukai dirinya dan banyak
pembelajaran Bahasa Indonesia pada siswa orang mencintai dirinya, bahkan Sri telah
SMA. dinobatkan sebagai sahabat terbaik, ibu
terbaik, mentor terbaik, supir bus terbaik,
SIMPULAN DAN SARAN guru tari yang dicintai muridnya, pernah
Simpulan menjadi penghuni apaertement yang palling
Pencitraan fisik tokoh Sri Ningsih disukai, dan yang terakhir pernah menjadi
dalam novel Tentang Kamu karya Tere Liye, penghuni paling berpengaruh di panti jompo
dapat disimpulkan bahwasanya Sri Ningsih Paris. Penghargaan tersebut dituturkan
memiliki tubuh yang pendek, dan gempal, langsung oleh orang-orang yang memang
serta kulit yang gelap. Tubuh yang dimiliki pernah menjadi saksi hidup Sri Ningsih.
oleh Sri Ningsih tidaklah menunjukkan
tubuh wanita Jawa, berhubung ayah dan Saran
ibunya berdarah Jawa asli. Sri Ningsih tidak Peneliti-peneliti lain dapat menjadikan
mengalami perubahan yang berarti pada ciri novel Tentang Kamu karya Tere Liye ini
fisiknya hanya bertambah tinggi sesenti dua sebagai objek kajian dan penelitian lebih
senti seumur hidupnya. Sri Ningsih selalu lanjut. Selain itu, dapat meninjau dari aspek
berpenampilan sederhana dengan cara yang sama terhadap novel yang lain dengan
berpakaiannya yang tidak berlebihan dan Sri pedoman pada penelitian ini. Novel Tentang
telah mengenal mode pada saat dia menetap Kamu karya Tere Liye dapat menjadi bahan
di Jakarta. Pencitraan psikis tokoh dalam renungan dan intropeksi diri dalam
novel Tentang Kamu karya Tere Liye, dapat menghadapi kenyataan dalam kehidupan
disimpulkan bahwasannya melalui sehari-hari yang penuh dengan persoalan
pencitraan psikis tokoh yakni Sri Ningsih yang menguji kesabaran kita, karena
penulis menemukan banyak sifat yang patut kesabaran tidak ada batasnya. Keteladanan
untuk diteladani oleh semua orang tokoh yang terdapat dalam novel Tentang
khususnya perempuan. Kamu dapat menjadi cerminan dalam
Pencitraan psikis tokoh Sri Ningsih menyikapi segala situasi yang terjadi dalam
digambarkan sebagai pribadi yang nyentrik, kehidupan kita sehari-hari.
penyabar dan berpikiran positif, pribadi
yang kuat, pekerja keras, selalu bahagia, DAFTAR RUJUKAN
polos dan konsisten, rajin, dan tenang serta Al-Ma’ruf, Ali Imron. 2007. Metode
damai. Sri Ningsih tidak memiliki Penulisan Karya Ilmiah. Yogyakarta:
penggambaran yang negatif dalam keadaan Pilar Media Yogyakarta.
psikisnya, Sri Ningsih merupakan pribadi Aminudin. 1990. Sekitar Masalah Sastra.
yang memiliki keadaan psikis sangat baik, Malang: Yayasan Asih Asuh.
dan oleh karena itu, tokoh Sri Ningsih patut Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur
untuk dijadikan teladan dan keteladanan Sri Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Ningsih tidak habis dimakan jaman. Endaswara, Suwardi. 2011. Metodologi
Pencitraan tokoh dalam aspek sosial Penelitian Sastra. Yogyakarta: CAPS.
dapat disimpulkan, bahwasanya selama Kosasih, E. 2012. Dasar-Dasar
hidupnya tokoh Sri Ningsih telah sering Keterampilan Bersastra. Bandung:
berpindah tempat dan banyak bertemu Yrama Widya.
orang, tak terkecuali itu orang asing. Sri Liye, Tere. 2016. Tentang Kamu. Jakarta:
Ningsih kerap kali melewati masa Republika Penerbit.

7
Minderop, Albertine. 2010. Psikologi Sugihastuti. 2000. Kritik Sastra Feminis,
Sastra. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Teori dan Aplikasinya. Yogyakarta:
Indonesia. Pustaka Pelajar.
Oemarjati, Boen S. 1992. Dengan Sastra Suharianto. 2005. Dasar-Dasar Teori
Mencerdaskan Siswa: Memperkaya Sastra. Semarang: Rumah Indonesia.
Pengalaman dan Pengetahuan. Sumardjo, Jakob dan Saini K.M. 1998.
Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. Apresiasi Kesusastraan. Jakarta: PT
Rokhmansyah, Alfian. 2014. Studi dan Gramedia.
Pengkajian Sastra. Yogyakarta: Graha Wellek, Rene dan Austin Warren. 1989.
Ilmu. Teori Kesusastraan. Jakarta: PT
Semi, M Atar. 2012. Metode Penelitian Gramedia.
Sastra. Bandung: CV Angkasa.

You might also like