You are on page 1of 9

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP HAK DAN KEWAJIBAN PENDESAIN DALAM

HUKUM POSITIF DI INDONESIA


Oleh :
Tri Wahyu Asmara (02011181722038)
Panji Al Islami (02011181823049)
Daffa Bayu Fierrizki (02011181722058)
Muhammad Kholil Ihsan (02011281823196)
Angga Septiawan (02011281823223)
Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya
Abstract:
Rights and obligations are thing that inherent in a designer. These rights are included in human
rights chapter. Every human has the right to develop himself through the fulfillment of his basic
needs, the right to education and to benefit from science and technology, art and culture, in order
to improve the quality of his life and for the welfare of mankind. Then the obligation is an
obligation for every individual or group to follow every legal rule that applies to every
nationality. Obligations in this case are obligations for citizens who have intellectual property in
the field of industrial design. In this day , there are many types and models of clothes that have
been produced so that they can be used by many people, including in Indonesia. In Indonesia
there is a market dynamic where selling clothes is not only in a traditional or modern market but
also through online media or what is commonly called an online shop. That's why , now it's so
easy to find and buy the clothes that everyone wants. But in this too , There are also not a few
irresponsible people in the community who take advantage of illegal methods that have the
potential to commit violations, namely by reproducing and selling the goods that are given the
Industrial Design rights. Designers can register their graphic design work with the Directorate
General of Intellectual Property so that their work can be fully protected by law. Of course,
registering a work to the Directorate General of Intellectual Property to obtain the right to protect
its property rights requires administrative costs and requires a long procedure . This research is
expected to explain and provide information about the efforts that can be made by holders of
Industrial Design rights so that their graphic design creations are not reproduced without
permission. By irresponsible people.

Keyword : Right , obligation , industrial design


Abstrak :
Hak dan kewajiban adalah hal yang melekat pada diri seorang pendesain. Hak tersebut
merupakan hak yang termasuk dalam bab Hak Asasi Manusia, yaitu setiap manusia berhak
mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapatkan pendidikan
dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi
meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia . Kemudian kewajiban
merupakan sebuah keharusan bagi setiap individu atau kelompok untuk mengikuti setiap aturan-
aturan hukum yang berlaku bagi setiap kewarganegaraan. Kewajiban dalam hal ini yaitu
kewajiban bagi warganegara yang mempunya kekayaan intelektual dalam bidang desain industri.
Di zaman sekarang ini sudah banyak jenis dan model pakaian-pakaian yang telah dihasilkan agar
dapat digunakan oleh masyarakat banyak tak terkecuali di Indonesia. Di Indonesia sendiri terjadi
dinamika pasar yang dimana menjual pakaian itu tidak hanya dalam sebuah pasar tradisional atau
modern tetapi bisa juga melalui media online atau yang biasa disebut online shop. Karenaitulah
sekarang menjadi sangat mudah untuk mencari dan membeli pakaian yang diinginkan oleh setiap
orang. Namun dalam hal ini juga, tidak sedikit pula oknum masyarakat yang tidak bertanggung
jawab dengan memanfaatkan cara-cara yang ilegal yang berpotensi melakukan pelanggaran
yakni dengan cara memperbanyak dan menjual barang-barang yang diberi hak Desain Industri
tersebut. Para Designer dapat mendaftarkan hasil karya desain grafis ke Ditjen Kekayaan
Intelektual ialah Agar hasi karyanya dapat dilindungi sepenuhnya oleh hukum. Tentu saja dalam
mendaftarkan Suatu karya ke Ditjen Kekayaan Intelektual untuk mendapatkan hak agar
dilindungi hak Miliknya butuh biaya administrasi dan butuh prosedur yang cukup lamaPenelitian
ini diharapkan dapat menjelaskan dan memberi informasi mengenai upaya yang dapat dilakukan
Pemegang hak Desain Industri agar kreasi desain grafisnya tidak diperbanyak tanpa izin Oleh
orang yang tidak bertanggung jawab.

Kata kunci : Hak , Kewajiban , Desain Industri


A. Latar Belakang dalam Undang-Undang Dasar 1945 Pasal
Berdasarkan kamus besar bahasa 28C(2).
Indonesia, hak merupakan kewenangan dan Kemudian kewajiban merupakan
atau kekuasaan untuk berbuat sesuatu yang sebuah keharusan bagi setiap individu atau
dalam hal ini hak tersebut telah diatur atau kelompok untuk mengikuti setiap aturan-
ditentukan di dalam Undang-Undang. Dalam aturan hukum yang berlaku bagi setiap
hal ini, Indonesia selaku negara hukum telah kewarganegaraan. Kewajiban dalam hal ini
mengatur secara eksplisit di dalam setiap yaitu kewajiban bagi warganegara yang
peraturan perundang-undangannya baik mempunya kekayaan intelektual dalam
Undang-Undang yang paling tinggi maupun bidang desain industri. Kewajiban bagi
Undang-Undang yang paling rendah. pendesain secara umum yaitu mendaftarkan
Hak yang secara khusus akan para kekayaan intelektualnya terhadap instansi
penulis bahas dalam hal ini yaitu hak yang yang berwenang dengan tujuan nantinya jika
melekat pada diri seorang pendesain. Hak terjadi sesuatu hal yang tidak di inginkan,
tersebut merupakan hak yang termasuk pendesain telah memiliki dasar pembelaan
dalam bab Hak Asasi Manusia, yaitu setiap untuk membuktikan bahwa kekayaan
manusia berhak mengembangkan diri intelektual pendesain telah di daftarkan
melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, dalam sebuah instansi yang berwenang.
berhak mendapatkan pendidikan dan Terkait hak dan kewajiban terhadap
memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan pendesain dalam tatanan hukum positif
dan teknologi, seni dan budaya, demi Indonesia, para penulis akan memberikan
meningkatkan kualitas hidupnya dan demi pemaparan lebih khusus terkait dasar hukum
kesejahteraan umat manusia, hal ini mana saja terhadap hak dan kewajiban itu
tercantum dalam Undang-Undang Dasar diatur di dalam hukum yang berlaku di
1945 Pasal 28C(1), artinya terkait Hak Indonesia, baik tercantum dalam Undang-
kekayaan intelektual(HKI) merupakan hak Undang Dasar 1945 maupun Undang-
yang secara langsung dilindungi oleh Undang Nomor 31 Tahun 2000 tentang
Undang-Undang Dasar 1945 dan setiap Desain Industri.
orang berhak memperjuangkan haknya
secara kolektif dan ini juga telah di atur
B. Rumusan Masalah konsepsi, doktrin, pasal-pasal, dan norma
1. Bagaimana bentuk peraturan yang hukum yang berkaitan dengan masalah yang
secara khusus mengatur tentang hak dibahas. Yuridis mengacu kepada studi
dan kewajiban Pendesain dalam kepustakaan atau data skunder yang
Sistem Hukum yang berlaku di dilaksanakan. Sedangkan normatif adalah
Indonesia? penelitian hukum yang bertujuan untuk
2. Bagaimana bentuk perlindungan mengetahui hubungan anatara satu pasal
hukum terhadap pendesain dalam dengan pasal yang lain dan penerapannya
Sistem Hukum yang berlaku di dalam praktek.
Indonesia? Spesifikasi penelitian dalam
penulisan hukum ini adalah deskriptif
C. Tu juan Penelitian analitis, yaitu menggambarkan peraturan
1. Untuk mengetahui dan menganalisis perundang-undangan yang berlaku dikaitkan
bentuk peraturan yang secara khusus dengan teori-teori hukum dengan teori-teori
yang mengatur tentanghak dan hukum dan praktek pelaksanaan hukum
kewajiban pendesain dalam sistem positif yang menyangkut permasaslahan
hukum yang berlaku di Indonesia; dalam penelitian ini.
2. Untuk mengetahui dan menganalisis
bentuk perlindungan hukum terhadap E. Pembahasan
pendesain dalam sistem hukum yang Indonesia termasuk sebagai anggota
berlaku di Indonesia; organisasi perdagangan dunia (World Trade
3. Untuk memenuhi tugas penulis Organization) yang telah ikut meratifikasi
dalam mata kuliah Hukum Kekayaan Konvensi Internasional tentang (Agreement
Intelektual. Establishing The World Trade Organization)
dengan Keppres Nomor 7 Tahun 1994
D. Metode Penelitian tentang Persetujuan Pembentukan
Penulis menggunakan pendekatan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
penelitian yuridis normatif. Pendekatan Indonesia yang meratifikasi konvensi Paris
yuridis normatif dilakukan dengan cara juga mengatur perlindungan hukum
menelaah dan menginterpretasikan hal-hal dibidang hak milik perindustrian,
yang bersifat teoritis yang menyangkut asas, diantaranya adalah mengenai desain industri
(Industrial Design). Desain industri diatur atau komposisi garis atau warna, atau garis
dalam Pasal 11 Konvensi Paris, dan dalam dan warna, atau gabungan dari keduanya
Pasal 25 dan Pasal 26 Persetujuan TRIPs yang berbentuk dua dimensi atau tiga
(Trade Related aspects of Intellectual dimensi yang menghasilkan kesan estetis
Property Rights). Sebagai konsekuensi dari kemudian dapat diwujudkan dalam pola dua
ratifikasi Konvensi Paris dan Persetujuan dimensi atau tiga dimensi serta dapat
TRIPs, Indonesia Perlu memberikan digunakan agar menghasilkan suatu barang,
perlindungan hukum terhadap Hak produk, komoditas industri, atau kerajinan
Kekayaan Intelektual di bidang desain tangan”.
industri. Dari definisi tersebut desain industri
Hak atas kekayaan intelektual secara berbeda dengan hak cipta yang dimana hak
umum dapat digolongkan ke dalam dua cipta lebih mementingkan manfaat atau
kategori utama, yaitu hak cipta dan hak kegunaan dari hasil karya ciptanya.
kekayaan desain industri. Dasar hukum hak Sedangkan desain industri lebih
cipta di Indonesia terdapat di dalam mementingkan kesan estetisnya karena salah
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 satu persyaratan untuk dapat dikategorikan
tentang Hak Cipta. Sedangkan Hak sebagai desain industri yakni hasil dari
Kekayaan Desain industri merupakan salah kreasi tersebut harus memberikan kesan
satu cabang dari Hak Kekayaan Intelektual estetis. Definisi dari estetis itu sendiri ialah
yang diatur di terdapat di dalam Undang- berasal dari kata estetika yaitu mengenai
Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak keindahan, menyangkut apresiasi keindahan
Cipta. Sedangkan Hak Kekayaan Desain (alam, seni, dan sastra) atau memiliki nilai
industri merupakan salah satu cabang dari terhadap keindadalam Undang-Undang
Hak Kekayaan Intelektual yang diatur di Nomor 31 Tahun 2000 tentang Desain
dalam Undang-Undang Nomor 31 Tahun Industri. Adapun pengertian Desain Industri
2000 tentang Desain Industri. Adapun ini diatur di dalam Pasal 1 butir 1 Undang-
pengertian Desain Industri ini diatur di Undang Nomor 31 Tahun 2000 tentang
dalam Pasal 1 butir 1 Undang-Undang Desain industri bahwa “desain industri
Nomor 31 Tahun 2000 tentang Desain merupakan suatu kreasi tentang bentuk,
industri bahwa “desain industrimerupakan konfigurasi, atau komposisi garis atau
suatu kreasi tentang bentuk, konfigurasi, warna, atau garis dan warna, atau gabungan
dari keduanya yang berbentuk dua dimensi Pemegang hak desain industri
atau tiga dimensi yang menghasilkan kesan memiliki hak eksklusif untuk Melaksanakan
estetis kemudian dapat diwujudkan dalam hak desain industri dan melarang orang lain
pola dua dimensi atau tiga dimensi serta yang tanpa persetujuannya membuat,
dapat digunakan agar menghasilkan suatu Memakai, menjual, mengekspor dan
barang, produk, komoditas industri, atau mengedarkan barang yang memiliki hak
kerajinan tangan.1 desain industri. Namun demikian,
Sedangkan desain industri lebih pelaksanaan hak tersebut dikecualikan
mementingkan kesan estetisnya karena salah terhadap pemakaian desain industri untuk
satu persyaratan untuk dapat dikategorikan Kepentingan penelitian dan pendidikan
sebagai desain industri yakni hasil dari sepanjang tidak merugikan kepentingan
kreasi tersebut harus memberikan kesan yang wajar dari Pemegang hak desain
estetis. Definisi dari estetis itu sendiri ialah industri. Pemegang hak desain industri yang
berasal dari kata estetika yaitu mengenai selain pemegang hak juga bisa Mendapatkan
keindahan, menyangkut apresiasi keindahan hak tersebut dari pemegang hak dengan cara
(alam, seni, dan sastra) atau memiliki nilai pengalihan hak. Berdasarkan Pasal 31 Ayat
terhadap keindahan. Desain Industri (1) Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2000
termasuk salah satu bagian dari kekayaan tentang Desain Industri bahwa“hak desain
intelektual yang mempunyai ruang Lingkup industri Dapat beralih atau dialihkan,
objek yang dilindungi, karena melingkupi melalui:
ilmu pengetahuan dan seni. Hak desain a. Pewarisan
industri Adalah hak eksklusif yang diberikan b. Hibah
negara kepada pendesain atas hasil kreasinya c. Wasiat
selama waktu Tertentu untuk melaksanakan d. Perjanjian tertulis; atau
sendiri kreasi tersebut, atau memberikan e. Sebab lain yang dibenarkan sesuai
persetujuannya kepada pihak Lain untuk dengan ketentuan peraturan
melaksanakan hak tersebut.2 perundang-undangan.”3

1
Abdul Kadir Muhammad, Kajian Hukum Ekonomi
Hak Kekayaan Intelektual, Bandung: PT Citra Aditya 3
Sindhu Banyusekti, “Tinjauan Yuridis Mengenai
Bakti, 2001, hlm. 1 Penggunaan Kesan Estetis Terhadap Perlindungan
2
Ok. Saidin, Aspek Hukum Hak Kekayaan Suatu Desain Industri Dalam Undang-Undang Nomor
Intelektual, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2013, 31 Tahun 2000 Tentang Desain Industri”, Jurnal
hlm. 469. Wawasan HukumVol 29 No.2, September 2013.
Kemudian di dalam Pasal 32 bahkan mampu membentuk persepsi
Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2000 manusia akan sebuah hal.Perlu diketahui
tentang Desain Industri juga mengatakan bahwa dalam desain grafis, tulisan pun juga
bahwa “pengalihan hak Desain Industri tidak dinamakan sebagai gambar, karena tulisan
menghilangkan hak Pendesain untuk nama merupakan bentuk abstraksi simbol-simbol
dan identitasnya tetap dicantumkan di yang dapat dibunyikan. Pakaian adalah
Sertifikat Desain Industri, DaftarUmum bahan tekstil dan serat yang digunakan
Desain Industri, serta Berita Resmi Desain sebagai penutup tubuh. Pakaian adalah
Industri”. Di zaman globalisasi seperti kebutuhan pokok manusia selain makanan
sekarang ini telah terjadi kemajuan- dantempat tinggal (rumah). Manusia
kemajuan yang pesat Dibidang ilmu membutuhkan pakaian untuk menutupi dan
informasi maupun teknologi. Ini dapat melindungidiri. Namun seiring dengan
dilihat dari banyaknya karya-karya Desain perkembangan kehidupan manusia, pakaian
baru yang bisa membuka peluang untuk juga digunakan sebagai simbol status,
usaha dalam perdagangan, seperti halnya jabatan, ataupun kedudukan seseorang yang
Dalam karya desain grafis pada pakaian memakainya. Di zaman sekarang ini
yang dapat digunakan oleh produsen untuk sudahbanyak jenis dan model pakaian-
memenuhi Kebutuhan orang banyak pakaian yang telah dihasilkan agar dapat
tentunya sebagai penutup tubuh atau untuk digunakan oleh masyarakat banyak tak
menghangatkan tubuh Bahkan bisa juga terkecuali di Indonesia.
sebagai aksesoris trend masa kini, contohnya Di Indonesia sendiri terjadi dinamika
seperti kemeja, kaos (T-Shirt), Dan jaket. pasar yang dimana menjual pakaian itu tidak
Desain grafis adalah proses hanya dalam sebuah pasar tradisional atau
komunikasi menggunakan elemen visual, modern tetapi bisa juga melalui media
seperti tulisan, bentuk, dan gambar yang online atau yang biasa disebut online shop.
dimaksudkan untuk menciptakan persepsi Karena itulah sekarang menjadi sangat
akan suatu pesan yang disampaikan. Bidang mudah untuk mencari dan membeli pakaian
ini melibatkan proses komunikasi visual. yang diinginkan oleh setiap orang. Namun
Kemudian visual yang tercipta diharapkan dalam hal ini juga, tidak sedikit pula oknum
dapat menjadi sarana penyampaian masyarakat yang tidak bertanggung jawab
informasi atau pesan secara jelas dan efektif, dengan memanfaatkan cara-cara yang ilegal
yang berpotensi melakukan pelanggaran memang telah ada untuk Mendaftarkannya
yakni dengan cara memperbanyak dan ke Ditjen Kekayaan Intelektual.
menjual barang-barang yang diberi hak Oleh karena itulah mengapa hak
Desain Industri tersebut. desain grafis pada pakaian perlu didaftarkan
Para Desainer dapat mendaftarkan agar Haknya dilindungi dari masyarakat-
hasil karya desain grafis ke Ditjen Kekayaan masyarakat yang beritikad buruk yang akan
Intelektual ialah Agar hasi karyanya dapat melanggar hak Yang ada pada desain grafis
dilindungi sepenuhnya oleh hukum. Tentu tersebut. Seperti membajak desain grafis
saja dalam mendaftarkan Suatu karya ke dari sebuah pakaian baik Itu berupa gambar,
Ditjen Kekayaan Intelektual untuk tulisan, maupun bentuk dr pakaian itu
mendapatkan hak agar dilindungi hak sendiri, namun dengan cara Menggunakan
Miliknya butuh biaya administrasi dan butuh merek mereka sendiri dan tanpa izin dari
prosedur yang cukup lama, hal ini tercantum pemegang hak dengan maksud dan tujuan
di Dalam pasal 11 ayat (1) sampai dengan agar mendapatkan keuntungan ekonomi
ayat (7) Undang-Undang Nomor 31 Tahun tersendiri bagi oknum masyarakat yang
2000 Tentang Desain Industri. Oleh sebab melakukannya.4
inilah mengapa masyarakat usaha menengah
kebawah Enggan untuk mendaftarkan hasil F. Kesimpulan
karya desain grafisnya karena untuk Para Designer dapat mendaftarkan
mendaftarkan hasil Karyanya memerlukan hasil karya desain grafis ke Ditjen Kekayaan
biaya administrasi yang sedikit mahal Intelektual ialah Agar hasi karyanya dapat
ketimbang modal untuk usaha, Belum lagi dilindungi sepenuhnya oleh hukum. Tentu
dalam mendaftarkannya ke Ditjen HKI saja dalam mendaftarkan Suatu karya ke
membutuhkan proses yang yang terbilang Ditjen Kekayaan Intelektual untuk
Cukup lama. Hal ini akan berbeda apabila mendapatkan hak agar dilindungi hak
sebuah hak desain grafis pada pakaian Miliknya butuh biaya administrasi dan butuh
didaftakan Oleh sebuah perusahan besar atau 4
Desain Grafis,
https://id.wikipedia.org/wiki/Desain_grafis (Diakses
ternama tentu saja hal ini akan menjadi pada tanggal 17 April 2021 pukul 11.25
relatif mudah, Mengingat mereka memiliki WIB).10Yohana Veronik Aritonang, Good or Bad
Design Graphic,
modal dan struktur perusahaan yang “https://medium.com/@yohanaarios00/good-or-Bad-
design-graphic-6c3b741ca6b2”(Diakses pada tanggal
17 April 2021 pukul 11.26 WIB).
prosedur yang cukup lama, hal ini tercantum tanggal 17 April 2021 pukul 11.26
di Dalam pasal 11 ayat (1) sampai dengan WIB).
ayat (7) Undang-Undang Nomor 31 Tahun
2000 Tentang Desain Industri. Oleh sebab Banyusekti Sindhu, “Tinjauan Yuridis
inilah mengapa masyarakat usaha menengah Mengenai Penggunaan Kesan Estetis
kebawah Enggan untuk mendaftarkan hasil Terhadap Perlindungan Suatu Desain
karya desain grafisnya karena untuk Industri Dalam Undang-Undang
mendaftarkan hasil Karyanya memerlukan Nomor 31 Tahun 2000 Tentang
biaya administrasi yang sedikit mahal Desain Industri”, Jurnal Wawasan
ketimbang modal untuk usaha, Belum lagi HukumVol 29 No.2, September 2013.
dalam mendaftarkannya ke Ditjen HKI
membutuhkan proses yang yang terbilang Desain Grafis,
Cukup lama. Hal ini yang menyebabkan https://id.wikipedia.org/wiki/Desain_g
masyarakat usaha menengah kebawah rafis (Diakses pada tanggal 17 April
enggan mendaftarkan hasil karyanya 2021 pukul 11.25 WIB).
dikarenakan proses prosedur yang cukup
Muhammad Abdul Kadir, Kajian Hukum
lama.
Ekonomi Hak Kekayaan Intelektual,
Bandung: PT Citra Aditya Bakti,
DAFTAR PUSTAKA
2001.
Aritonang Yohana Veronik, Good or Bad
Saidin Oki, Aspek Hukum Hak Kekayaan
Design Graphic,
Intelektual, Jakarta: PT Raja Grafindo
https://medium.com/@yohanaarios00/
Persada,2013.
good-or-Bad-design-
graphi6c3b741ca6b2. (Diakses pada Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2000
Tentang Desain Industri

You might also like