You are on page 1of 15

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP HAK CIPTA SENI MOTIF

TENUN SONGKET PANDAI SIKEK DITINJAU DARI UNDANG-


UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG HAK CIPTA
Oleh : AKMI AZRIANTI
Pembimbing I : Hj. Mardalena Hanifah.SH.,M.Hum
Pembimbing II : Ulfia Hasanah.SH.,M.Kn
Alamat : Perumahan Melur Permai, Blok E No. 6, Panam
Email : akmiazrianti@gmail.com
ABSTRACT
Pandai Sikek woven songket is the intellectual property generated by
indigenous or traditional communities. So clever sikek woven songket can be said
of a copyright that must or should be protected, especially in art motif. But this
still is not optimal to do because not all motifs woven clever sikek who have
finished or there has been protected by the government, especially in Kanagarian
Pandai Sikek Tanah Datar this is evidenced from all art motifs on Kanagarian
Pandai Sikek Tanah Datar amounted to approximately 100 pieces motif but new
ones have copyright certificates amounted to only 23 pieces. From this it appears
that the legal protection for Tenun Songket Pandai Sikek not gone well
The purpose of this thesis are: First, to determine the Legal Protection.
Secondly, To know Barriers in Providing Legal Protection Against Copyright
Weaving Art Motif Tenun Songket Pandai Sikek. Third, to know the Government's
efforts to overcome barriers in Providing Legal Protection Against
From the research problem there are three main things that concluded,
first, legal protection against copyright art motif Tenun Songket Pandai Sikek is
not running with the maximum because most motif Tenun Songket Pandai Sikek
who have been there already widely known by the public crowded, so the resulting
motif Tenun Pandai sikek can not be registered. Second, barriers in Providing
Legal Protection Against Copyright Art Motif Tenun Songket Pandai Sikek is
limited information, and the government Kanagarian could not supervise
thoroughly, and in principle it is difficult to carry out protection because the
motive is already widely known by the public as well as the lack of socialization of
the registration rights create. Third, the Government's efforts to overcome
obstacles in Providing Legal Protection Against Copyright Art Motif Tenun
Songket Pandai Sikek is socializing in Kanagarian Pandai Sikek, develop the
creation of craftsmen Tenun Songket Pandai Sikek, and still be preserved and
developed as well as for the motive newly sought government Kanagarian to
registration. The suggestion of the results of this study are. First, a need for
special protection. Second, the Government should be more and more creative in
doing socialization. Third, We recommend Wali Nagari more active in monitoring
the results of a new creation and to develop the creation of craftsmen Tenun
Songket Pandai Sikek.

Keywords: Legal Protection, Copyright, Art Motif Tenun Songket Pandai Sikek.

JOM Fakultas Hukum Volume III Nomor 2, Oktober 2016 1


BAB I meniadakan nama pencipta yang
PENDAHULUAN tercantum dalam ciptaan,
mencantumkan nama pencipta dalam
A. Latar Belakang ciptaannya dan mengubah isi ciptaan.
Pembangunan nasional yang Hal ini menunjukkan hubungan
dilaksanakan di Indonesia selama ini, antara pencipta dengan karya
tentu senantiasa memperhatikan ciptaannya.3
keserasian, keselerasan, dan Selanjutnya di dalam Pasal 41
keseimbangan berbagai sektor, Undang-Undang Nomor 28 Tahun
termasuk di bidang ekonomi dan 2014 Tentang Hak Cipta dijelaskan
keuangan.1 juga bahwa Hasil karya yang tidak
Upaya tersebut tertuang pada dilindungi Hak Cipta meliputi:
pembukaan Undang-Undang Dasar a. Hasil karya yang belum
Negara Republik Indonesia Tahun diwujudkan dalam bentuk
1945 alinea ke-4, yaitu: Melindungi nyata;
segenap bangsa Indonesia dan b. Setiap ide, prosedur, sistem,
seluruh tumpah darah Indonesia, dan metode, konsep, prinsip,
untuk memajukan kejahteraan umum, temuan atau data walaupun
mencerdaskan kehidupan bangsa, dan telah diungkapkan,
ikut melaksanakan ketertiban dunia dinyatakan, digambarkan,
yang berdasarkan kemerdekaan, dijelaskan, atau digabungkan
perdamaian abadi, dan keadilan dalam sebuah Ciptaan; dan
sosial.2 c. Alat, Benda, atau produk
Hak cipta merupakan hak yang diciptakan hanya untuk
eksklusif bagi pencipta atau menyelesaikan masalah teknis
pemegang hak cipta untuk atau yang bentuknya hanya
mengumumkan dan memperbanyak ditujukan untuk kebutuhan
ciptaannya, yang timbul secara fungsional.
otomatis setelah suatu ciptaan Tenunan Pandai Sikek
dilahirkan tanpa mengurangi merupakan kekayaan intelektual
pembatasan menurut peraturan yang dihasilkan oleh masyarakat asli
perundang-undangan yang berlaku. Nagari Pandai Sikek atau masyarakat
Hak khusus (exclusive rights) tradisional. Sehingga tenunan pandai
menganding hak (economic rights) sikek dapat dikatakan suatu hak cipta
yaitu hak untuk mendapatkan yang wajib atau harus dilindungi
manfaat ekonomi atas ciptaan serta terutama dalam seni motif, namun
produk hak terkait dan hak moral hal tersebut belumlah optimal
(moral rights) yaitu hak pencipta dilakukan dikarenakan tidak semua
atau ahli warisnya untuk menggugat motif tenunan songket pandai sikek
seseorang yang tanpa persetujuannya yang telah jadi atau telah ada
dilindungi oleh pemerintah terutama
1
Lukman Santoso A. Z, Hak dan
3
Kewajiban Hukum Nasabah Bank, Pustaka Mardalena Hanifah, Perlindungan Hukum
Yustisia, Yogyakarta, 2011, hlm.3 Terhadap Hak Cipta Hasil Tenun Songket
2
Karjono, Perjanjian Lisensi Pengalihan Melayu, Jurnal Hukum, Fakultas Hukum
Hak Cipta Program Komputer Transaksi Universitas Riau, Volume 5 No. 2 Februari-Juli
Elektronik, Alumni, Bandung: 2012, hlm.1 2015, hlm. 183.

JOM Fakultas Hukum Volume III Nomor 2, Oktober 2016 2


di Kanagarian Pandai Sikek Hukum Terhadap Hak Cipta Seni
Kecamatan X Koto hal ini dibuktikan Motif Tenun Songket Pandai
dari semua seni motif yang ada di Sikek Ditinjau Dari Undang-
Kanagarian Pandai Sikek Kecamatan Undang Nomor 28 Tahun 2014
X Koto berjumlah 100 buah motif Tentang Hak Cipta?
tetapi yang baru memiliki sertifikat
hak cipta hanya berjumlah 23 buah. C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Dari hal tersebut terlihat bahwa 1) Tujuan Penelitian
perlindungan hukum terhadap 1. Untuk mengetahui
tenunan pandai sikek belum berjalan Perlindungan Hukum Terhadap
dengan baik dengan alasan bahwa Hak Cipta Seni Motif Tenun
sisa dari 23 yang bersertifikat Songket Pandai Sikek Ditinjau
tersebut telah dilihat oleh khalayak Dari Undang-Undang Nomor
ramai atau masyarakat telah 28 Tahun 2014 Tentang Hak
mengetahui motif tersebut sehingga Cipta.
tidak dapat dilakukan pendapaftaran 2. Untuk mengetahui Hambatan
hak cipta, padahal seni motif tersebut Dalam Memberikan
telah diwujudkan dalam bentuk Perlindungan Hukum Terhadap
nyata. Hak Cipta Seni Motif Tenun
Berdasarkan latar belakang di Songket Pandai Sikek Ditinjau
atas, maka menarik untuk di teliti Dari Undang-Undang Nomor
yang dituangkan dalam skripsi ini 28 Tahun 2014 Tentang Hak
dengan judul: ´Perlindungan Cipta.
Hukum Terhadap Hak Cipta Seni 3. Untuk mengetahui Upaya
Motif Tenun Songket Pandai Sikek Pemerintah Untuk Mengatasi
Ditinjau Dari Undang-Undang Hambatan dalam Memberikan
Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Hukum Terhadap
Hak Cipta´. Hak Cipta Seni Motif Tenun
songket Pandai Sikek Ditinjau
B. Rumusan Masalah Dari Undang-Undang Nomor
1. Bagaimanakah Perlindungan 28 Tahun 2014 Tentang Hak
Hukum Terhadap Hak Cipta Seni Cipta.
Motif Tenun Songket Pandai
Sikek Ditinjau Dari Undang- 2) Kegunaan Penelitian
Undang Nomor 28 Tahun 2014 a. Kegunaan Teoretis.
Tentang Hak Cipta? Adapun kegunaan
2. Apakah Hambatan Dalam teoretis adalah:
Memberikan Perlindungan 1. Bagi penulis, yaitu sebagai
Hukum Terhadap Hak Cipta Seni syarat untuk mendapatkan
Motif Tenun Songket Pandai gelar Strata 1 dan syarat
Sikek Ditinjau Dari Undang- lulus dari Fakultas Hukum
Undang Nomor 28 Tahun 2014 Universitas Riau
Tentang Hak Cipta? 2. Untuk memberikan
3. Apakah Upaya Pemerintah Untuk pengetahuan kepada
Mengatasi Hambatan Dalam masyarakat tentang
Memberikan Perlindungan Kekayaan Intelektual

JOM Fakultas Hukum Volume III Nomor 2, Oktober 2016 3


khususnya Hak Cipta Seni dari suatu peraturan hukum yang
Motif Tenun Songket berlaku.4 Hukum adalah seluruh
Pandai Sikek. aturan tingkah laku berupa
b. Kegunaan Praktis. norma atau kaedah baik tertulis
1. Hasil Penelitian ini maupun tidak tertulis yang dapat
diharapkan dapat mengatur dan menciptakan tata
memberikan pemahaman tertib dalam masyarakat, yang
yang lebih baik dalam harus ditaati oleh setiap anggota
pengembangan Undang- masyarakatnya berdasarkan
Undang Nomor 28 Tahun keyakinan dan kekuasaan hukum
2014 Tentang Hak Cipta. itu.5
2. Hasil Penelitian ini Menurut Satjipto Rahardjo,
diharapkan dapat perlindungan hukum adalah
memberikan pemahaman adanya upaya melindungi
yang lebih baik kepada kepentingan seseorang dengan
Pencipta dan Pemegang Hak cara mengalokasikan suatu
Cipta terkait dalam Seni kekuasaan kepadanya untuk
Motif Tenun Songket bertindak dalam rangka
Pandai Sikek. kepentingannya tersebut.6
3. Hasil penelitian ini Konsep perlindungan
diharapkan dapat hukum lahir dari suatu ketentuan
memberikan informasi hukum dan segala peraturan
kepada masyarakat tentang hukum yang diberikan oleh
Kekayaan Intelektual masyarakat yang pada dasarnya
khususnya Hak Cipta terkait merupakan kesepakatan
dalam Seni Motif Tenun masyarakat tersebut untuk
Songket Pandai Sikek. mengatur hubungan prilaku antara
anggota-anggota masyarakat dan
D. Kerangka Teori antara perseorangan dengan
1. Konsep Perlindungan Hukum pemerintah yang dianggap
mewakili kepentingan masyarakat.
Secara umum, Lili Rasjidi dan I.B Wyasa Putra
perlindungan berarti mengayomi berpendapat bahwa hukum dapat
sesuatu dari hal-hal yang difungsikan untuk mewujudkan
berbahaya, sesuatu itu bisa saja perlindungan yang sifatnya tidak
berupa kepentingan maupun sekedar adaptif dan fleksibel,
benda atau barang. Selain itu
perlindungan juga mengandung
makna pengayoman yang
4
diberikan oleh seseorang Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,
terhadap orang yang lebih Kamus Besar Bahasa Indonesia, Cetakan X,
lemah. Perlindungan adalah Balai Pustaka, Jakarta, 1999, hlm, 360.
5
Chainur Arrasijid, Pengantar Ilmu
suatu perbuatan memperlindungi Hukum, Yani Corporation, Medan, 1988, hlm.
dimana dimaksud perlindungan 24.
6
dalam penelitian ini adalah Satjipto Rahardjo, Sisi-sisi Lain dari
adanya jaminan perlindungan Hukum di Indonesia, Jakarta, Kompas, Jakarta,
2003, hlm.121.

JOM Fakultas Hukum Volume III Nomor 2, Oktober 2016 4


melainkan juga prediktif dan 1) Suatu ciptaan harus
antisipatif.7 mempunyai keaslian
Upaya untuk mendapatkan (orisinil) untuk dapat
perlindungan hukum tentunya menikmati hak-hak yang
yang diinginkan oleh manusia diberikan undang-undang
adalah ketertiban dan keteraturan keaslian, sangat erat
antara nilai dasar dari hukum hubungannya dengan
yakni adanya kepastian hukum, bentuk perwujudan suatu
kegunaan hukum serta keadilan ciptaan.
hukum. Meskipun pada umumnya 2) Suatu ciptaan,
dalam praktek ketiga nilai dasar mempunyai hak cipta jika
tersebut bersitegang, namun ciptaan yang
haruslah diusahakan untuk ketiga bersangkutan diwujudkan
nilai dasar tersebut bersamaan.8 dalam bentuk tertulis atau
bentuk material yang
2. Konsep Hak Cipta lain. Ini berarti bahwa
suatu ide atau suatu
Kerangka ciptaan yang pikiran atau suatu
mendapatkan hak cipta setidaknya gagasan atau cita-cita
harus memperhatikan beberapa belum merupakan suatu
prinsip-prinsip dasar hak cipta, ciptakan.
yakni9 : b. Hak cipta timbul dengan
a. Yang dilindungi hak cipta sendirinya (otomatis)
adalah ide yang telah Suatu hak cipta eksis pada
berwujud dan asli. saat seorang pencipta
Salah satu prinsip yang mewujudkan idenya dalam
paling fundamental dari suatu bentuk yang berwujud
perlindungan hak cipta yang dapat berupa buku.
adalah konsep bahwa hak Dengan danya wujud dari
cipta hanya berkenaan suatu ide, suatu ciptaan
dengan bentuk perwujudan lahir. Ciptaan yang
dari suatu ciptaan misalnya dilahirkan dapat diumumkan
buku, sehingga tidak (to make
berkenan atau tidak public/openbaarmaken) dan
berurusan dengan dapat diumumkan. Suatu
substansinya. Dari prinsip ciptaan yang tidak
dasar ini telah melahirkan diumumkan, hak ciptaannya
dua prinsip, yaitu : tetap ada pada pencipta.
c. Suatu ciptaan tidak perlu
7
Lili Rasjidi dan I.B Wysa Putra, Hukum diumumkan untuk
Sebagai Suatu Sistem, Remaja Rusdakarya, memperoleh hak cipta
Bandung, 2003, hlm. 118 Suatu ciptaan yang
8
Sunaryati Hartono, Politik Hukum Menuju
Satu Sistem Hukum Nasional, Penerbit Alumni, diumukan maupun yang
Bandung, 2001, hlm. 29 tidak diumumkan
9
Budi Agus Riswandi dan M. Syamsudin, (published/unpublished
Hak Kekayaan Intelektual dan Budaya Hukum.
Raja Grafindo. Jakarta: 2004. hlm. 8-10

JOM Fakultas Hukum Volume III Nomor 2, Oktober 2016 5


work) kedua-duanya dapat Undang Hak Cipta.11 Hak cipta
memperoleh hak cipta. tidak hanya harus dilindungi tetapi
d. Hak cipta suatu ciptaan juga harus dapat mensejahterakan
merupakan suatu hak yang pencipta, dengan cara ciptaan
diakui hukum (legal right) yang dapat dijaminkan dalam
yang harus dipisahkan dan pemberian kredit sebagai
harus dibedakan dari pemenuhan kebutuhan.
penguasaan fisik suatu
ciptaan. F. Metode Penelitian
e. Hak cipta bukan hak mutlak 1) Jenis Penelitian
(absolut) Ditinjau dari sudut metode
Hak cipta bukan suatu yang dipakai maka penelitian ini
manopoli mutlak melainkan dapat digolongkan dalam jenis
hanya suatu limited penelitian yuridis sosiologis yang
monopoly. Hak ini dapat artinya meninjau keadaan
terjadi karena hak cipta permasalahan yang ada
secara konseptual tidak dilapangan dikaitkan dengan
mengenal konsep menopoli aspek hukum yang berlaku dan
penuh, sehingga mungkin yang mengatur permasalahan
saja seorang pencipta tersebut. Karena dalam penelitian
menciptakan suatu ciptaan ini penulis langsung mengadakan
yang sama dengan ciptaan penelitian pada lokasi atau tempat
yang telah tercipta terlebih yang diteliti guna memberikan
dahulu. gambaran secara lengkap dan jelas
Pada Pasal 40 Undang- tentang masalah yang diteliti.
Undang Nomor 28 Tahun 2014 2) Sifat Penelitian
Tentang Hak Cipta yang telah Penelitian ini bersifat
dijabarkan diatas, memiliki kaitan deskriptif, dimana penelitian
erat dengan jaminan, kaitan deskriptif ini menggambarkan
tersebut dapat dilihat pada bidang secara jelas dan rinci mengenai
ilmu pengetahuan, seni, dan sastra Perlindungan Hukum Terhadap
yang memiliki nilai ekonomis dan Seni Motif Tenun Songket Pandai
moral. Nilai ekonomis berkaitan Sikek.
dengan asas operasional yang 3) Lokasi Penelitian
merupakan asas yang digunakan Penelitian ini dilakukan di
dalam perlaksanaan pembebanan Kanagarian Pandai Sikek
10
jaminan. Kecamatan X Koto di Kabupaten
Karya seni merupakan Tanah Datar Sumatera Barat.
faktor pendukung ekonomi kreatif Karena Kain Tenun Songket
dimana hasil dari karya seni
tersebut haruslah dapat 11
perlindungan hukum yang dikenal $NPDO ³.DU\D VHQL +DN &LSWD VHEDJDL
Collateral $QJXQDQ 3LQMDPDQ 9LD %DQN ´
sebagai produk hukum Undang- http://www.kompasiana.com/akmail/karya-seni-
hak-cipta-sebagai-collateral-anggunan-
pinjaman-via-
bank_5619a37c4f7a61cd1b7d792a.html diakses,
10
Salim Hs, Ibid. hlm. 11 tanggal, 28 Maret 2016

JOM Fakultas Hukum Volume III Nomor 2, Oktober 2016 6


nagari Pandai Sikek adalah satu- 5) Sumber Data
satunya tenunan yang ada di a. Data Primer
Provinsi Sumatera Barat, Data primer adalah data
kalaupun ada pengrajin Tenun yang penulis dapatkan/peroleh
daerah atau kabupaten lain di secara langsung melalui
Provinsi Sumatera, itu adalah hasil responden di lapangan dengan
karya anak Nagari Pandai Sikek menggunakan alat pengumpul
yang berdomisili di Luar Nagari data kuesioner, wawancara, dan
Pandai Sikek. studi kepustakaan mengenai
hal-hal yang bersangkutan
4) Populasi dan Sampel dengan masalah yang diteliti.
a) Populasi b. Data Sekunder
Adapun populasi 1) Bahan hukum primer
sekaligus responden yang Yaitu bahan yang bersumber
penulis jadikan dalam dari penelitian kepustakaan
penelitian ini adalah : yang di peroleh dari undang-
1. Kepala Kementerian Hukum undang antara lain: Undang-
dan HAM Provinsi Undang Dasar Negara
Sumatera Barat (1 orang) Republik Indoneisa 1945,
2. Wali Nagari Pandai Sikek Kitab Undang-Undang
(1 orang). Hukum Perdata, Undang-
3. Kepala Kerapatan Adat Undang Nomor 28 Tahun
Nagari Pandai Sikek (1 2014 Tentang Hak Cipta.
orang), 2) Bahan hukum sekunder
4. Tokoh Masyarakat sekaligus Yaitu bahan-bahan
Pemerhati Perkembangan penelitian yang berasal dari
Tenun Songket Nagari literatur dan hasil penelitian
Pandai Sikek (1 orang). para ahli sarjana yang
5. Kepala Inovasi Tenunan berupa buku-buku yang
Pandai Sikek (1 orang) berkaitan dengan pokok
6. Konsumen sekaligus pembahasan.
Pengusahan Tenun Songket 3) Bahan hukum tersier
Pandai Sikek (1 orang) Yaitu bahan-bahan
7. Pengrajin Tenunan Songket penelitian yang di peroleh
Pandai Sikek (10 orang) dari ensiklopedia dan
b) Sampel sejenisnya mendukung data
Untuk mempermudah primer dan sekunder seperti
penulis dalam melakukan kamus besar bahasa
penelitian maka penulis Indonesia dan internet.
menentukan sampel, dimana
sampel adalah merupakan 6) Teknik Pengumpulan Data
bagian dari keseluruhan a) Wawancara
populasi yang akan dijadikan Wawancara yaitu pola khusus
objek penelitian yang dianggap dalam bentuk interaksi dimana
dapat mewakili keseluruhan pewawancara mengajukan
populasi. pertanyaan yang telah

JOM Fakultas Hukum Volume III Nomor 2, Oktober 2016 7


disiapkan mengenai yaitu apa yang dinyatakan
Perlindungan Hukum Terhadap responden secara tertulis atau
Hak Cipta Seni Motif Tenun lisan dan perilaku nyata yang di
Songket Pandai Sikek Ditinjau teliti dan di pelajari sebagai suatu
Dari Undang-Undang Nomor yang utuh. Dari pembahasan
28 Tahun 2014 Tentang Hak tersebut, akan menarik
Cipta kepada responden atau kesimpulan secara deduktif yaitu
melakukan tanya jawab penarikan kesimpulan dari yang
langsung. bersifat umum kepada khusus.
Adapun pihak-pihak
yang penulis wawancara yaitu : BAB II
1. Kepala Kementerian Hukum HASIL PENELITIAN DAN
dan HAM Provinsi PEMBAHASAN
Sumatera Barat (1 orang)
2. Wali Nagari Pandai Sikek A. Perlindungan Hukum Terhadap
(1 orang). Hak Cipta Seni Motif Tenun
3. Kepala Kerapatan Adat Songket Pandai Sikek Ditinjau
Nagari Pandai Sikek (1 Dari Undang-Undang Nomor 28
orang), Tahun 2014 Tentang Hak Cipta
4. Tokoh Masyarakat sekaligus
Pemerhati Perkembangan Ciptaan yang dilindungi di
Tenun Songket Nagari atas dapat di lihat seni motif
Pandai Sikek (1 orang). merupakan salah satu hal yang
5. Kepala Inovasi Tenunan dilindungi yaitu terdapat pada
Pandai Sikek (1 orang). Huruf j Pasal 40 Undang-Undang
6. Konsumen sekaligus Nomor 28 Tahun 2014. Untuk itu
Pengusahan Tenun Songket sangat dibutukan peranan
Pandai Sikek (1 orang). pemerintah dalam malaksanakan
7. Witra, Rika, Leni, Ipit, dan perannya sebagai penegak hukum
Yulhendri sebagai Perajin dan sadar akan pentingnya
tenunan Pandai Sikek. perlindungan hukum bagi karya
cipta terutama seni motif tenun
b) Studi Kepustakaan songket pandai sikek
Mengkaji, menelaah dan Pendaftaran Hak Cipta
menganalisis berbagai literatur bukan merupakan kewajiban atau
yang berhubungan dengan keharusan bagi pencipta atau
permasalahan yang sedang pemegang Hak Cipta untuk
diteliti. memperoleh perlindungan.
Timbulnya perlindungan atas
7) Analisis Data suatu ciptaan dimulai sejak
Data-data yang terkumpul akan ciptaan itu ada atau terwujud,
dianalisa secara kualilatif artinya bukan karena pendaftaran. Hal ini
data yang berdasarkan uraian berarti suatu ciptaan, baik yang
kalimat atau data tidak di analisis terdaftar maupun tidak terdaftar
dengan mengunakan statistik atau tetap dilindungi. Tetapi,
matematika apapun sejenisnya, Direktoral Jenderal HAKI

JOM Fakultas Hukum Volume III Nomor 2, Oktober 2016 8


Departemen Hukum dan HAM RI menentukan kepentingan manusia
menyelenggarakan pendaftaran yang perlu diatur dan dilindungi.14
ciptaan dan dicatat dalam daftar Tujuan perlindungan hukum
umum ciptaan. Daftar umum hak cipta, yaitu untuk menetapkan
tersebut dapat dilihat oleh setiap hak pencipta dan menjamin
orang tanpa dikenai biaya. perlindungan terhadap karya yang
Pendaftaran ciptaan dalam daftar berkaitan dengan eksplotasi
umum ciptaan dilakukan atas kebudayaan yang adil dan benar
permohonan yang diajukan oleh yang dapat memberikan kontribusi
pencipta atau pemegang Hak bagi kemajuan peradaban umat
Cipta atau kuasa.12 manusia.15
Pendaftaran ciptaan diatur di Perlindungan Hukum
dalam Undang-Undang Nomor Terhadap Hak Cipta Seni Motif
28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta Tenun Songket Pandai Sikek
dimaksudkan untuk mengatur belum berjalan dengan maksimal
pendaftaran ciptaan agar dapat dikarenakan kebanyakan motif
menciptakan ketertiban dan tenun pandai sikek yang telah ada
keteraturan masyarakat di bidang sudah banyak diketahui oleh
Hak Cipta terutama dari segi masyarakat ramai, jadi
administrasi. Sebagaimana mengakibatkan motif tenun pandai
diketahui bahwa pendaftaran sikek tersebut tidak dapat
ciptaan bukan suatu kewajiban didaftarkan sehingga kehilangan
karena bukan untuk memperoleh perlindungan khususnya
Hak Cipta sehingga perlindungan preventif terhadap
penyelenggaraan pendaftaran ciptaan seni motif dari
ciptaan tidak bertanggung jawab pemerintah. Atas hal tersebut
atas isi, arti, maksud, atau bentuk sangatlah bertentangan dengan
ciptaan yang telah terdaftar.13 Pasal 40 Undang-Undang Nomor
Menurut teori perlindungan 28 Tahun 2014 Tentang Hak
hukum Salmon bahwa hukum Cipta, yang dikarenakan seni
bertujuan mengintegrasikan dan motif merupakan ciptaan yang
mengkoordinasikan berbagai harus dilindungi. Dengan
kepentingan dalam masyarakat kehilangannya perlindungan
karena dalam suatu lalu lintas hukum tentu berakibat pada tidak
kepentingan, perlindungan berlakunya hak ekonomi dan hak
terhadap kepentingan tertentu moral terhadap sesuatu yang
hanya dapat dilakukan dengan seharusnya dimiliki oleh
cara membatasi berbagai pemegang hak cipta dan pencipta
kepentingan di lain pihak. itu sendiri. Dimana hak ekonomi
Kepentingan hukum adalah dan hak moral merupakan hak
mengurusi hak dan kepentingan yang melekat pada suatu ciptaan
manusia, sehingga hukum yang otomatis melekat kepada
memiliki otoritas tertinggi untuk pencipta dan pemegang hak cipta.
14
Satjipto Raharjo, Ilmu Hukum, PT. Citra
12
Arus Akbar Silondae, Op.cit, hlm. 202. Aditya Bakti, Bandung: 2000, hlm. 69
13 15
Gatot Supramono, Op.cit, hlm. 16. Mardalena Hanifah, Op.,Cit., hlm.185.

JOM Fakultas Hukum Volume III Nomor 2, Oktober 2016 9


menuntut diadakannya usaha-usaha
B. Hambatan Dalam Memberikan pembaruan hukum, agar ketentuan
Perlindungan Hukum Terhadap hukum yang berlaku senantiasa
Hak Cipta Seni Motif Tenun dapat memenuhi kebutuhan
Songket Pandai Sikek Ditinjau masyarakat dan dalam hal
Dari Undang-Undang Nomor 28 penegakan hukum senantiasa
Tahun 2014 Tentang Hak Cipta konsisten dan konsekuen.19
1. Adapun hambatan yang
Hukum sebagai perlindungan dihadapi oleh Pemerintahan
kepentingan manusia. Agar Pandai Sikek yaitu :
kepentingan manusia terlindungi, a. Kurangnya Pengetahuan
hukum harus dilaksanakan. dan Pemahaman oleh
Pelaksanaan hukum dapat Pengrajin/Pengusaha
berlangsung secara normal, damai, Tentang Perlindungan
tetapi juga dapat terjadi karena Hukum Hak Cipta.
pelanggaran hukum. Dalam hal ini b. Kurangnya Pengawasan
hukum yang dilanggar itu harus terhadap Seni Motif yang
ditegakkan. Melalui penegakkan ada di Kanagarian Pandai
hukum inilah hukum menjadi Sikek.
kenyataan.16 Menurut Sudikno 2. Adapun hambatan yang
Mertokusumo menyatakan bahwa dihadapi oleh Kementerian
penegakan hukum maknanya adalah Hukum dan Ham Wilayah
pelaksanaan hukum atau Sumatera Barat adalah :
implementasi hukum itu sendiri.17 a. Keterbatasan Informasi
Pelaksanaan hukum akan terkait dan Kurangnya Sosialisai
dengan dua komponen, yaitu: dengan Masyarakat
Adanya seperangkat peraturan yang Pandai Sikek.
berfungsi mengatur prilaku manusia Sudikno Mertokusumo
dalam menyelesaikan sengketa menyatakan bahwa dalam
yang timbul diantara anggota pengertian hukum, hak adalah
masyarakat. Serta, adanya kepentingan hukum yang dilindungi
seperangkat orang atau lembaga oleh hukum. Kepentingan sendiri
yang melaksanakan tugas agar berarti tuntutan yang diharapkan
peraturan yang dibuat itu dipatuhi untuk dipenuhi.20 Sehingga dapat
dan tidak dilanggar.18 dikatakan bahwa hak adalah suatu
Hukum sebagai salah satu tuntutan yang pemenuhannya
aspek kehidupan manusia tumbuh dilindungi oleh hukum. Selanjutnya
dan berkembang seiring dengan menurut Janus Sidabalok ada 3
perkembangan masyarakat. Laju macam hak berdasarkan sumber
perkembangan masyarakat yang pemenuhannya yaitu:21
ditunjang oleh ilmu pengetahuan 1. Hak manusia karena
dan teknologi modern akan selalu kodratnya, yaitu hak yang

16 19
Sudikno Mertokusumo, Op.,Cit, hlm.160 Ibid.
20
17
Ibid.,, hlm. 81 Sudikno Martokusumo, Op.,Cit, hlm. 24
18 21
Ibid. Janus Sidabalok, Op.,Cit, hlm. 18

JOM Fakultas Hukum Volume III Nomor 2, Oktober 2016 10


diperoleh begitu lahir, seperti pengadilan. Tiap hubungan
hak untuk hidup dan hak hukum tentu menimbulkan hak
untuk bernafas. Hak ini tidak dan kewajiban, selain itu masing-
boleh diganggu gugat oleh masing anggota masyarakat tentu
negara, bahkan negara wajib mempunyai hubungan
menjamin pemenuhannya. kepentingan yang berbeda-beda
2. Hak yang lahir dari hukum, dan saling berhadapan atau
yaitu hak yang diberikan oleh berlawanan, untuk mengurangi
negara kepada warga ketegangan dan konflik maka
negaranya. tampilah hukum yang mengatur
3. Hak yang lahir dari hubungan dan melindungi kepentingan
kontraktual. tersebut yang dinamakan
Hambatan dalam perlindungan hukum.
memberikan perlindungan hukum Perlindungan hukum adalah suatu
dari Pemerintah Nagari Pandai perlindungan yang diberikan
Sikek terhadap hak cipta seni terhadap subyek hukum dalam
motif Tenun Songket Pandai bentuk perangkat hukum baik
Sikek adalah keterbatasan yang bersifat preventif maupun
informasi untuk melakukan yang bersifat represif, baik yang
pendaftaran sehingga banyak seni tertulis maupun tidak tertulis.22
motif pandai sikek yang belum Adapun Upaya dari
didaftarkan, dan pemerintah Pemerintah untuk mengatasi
Kanagarian tidak bisa mengawasi Hambatan dalam Memberikan
secara menyeluruh serta secara Perlindungan hukum ialah:
prinsip sulit untuk melakukan 1. Adapun Upaya dari
perlindungan dikarenakan motif Pemerintahan Nagari Pandai
yang ada sudah banyak diketahui Sikek ialah :
oleh masyarakat oleh sebab motif a. Mengembangkan dan
tenun hanya dapat didaftarkan mengawasi hasil ciptaan
motif yang baru. pengrajin Tenun Pandai
C. Upaya Pemerintah Untuk Sikek.
Mengatasi Hambatan Dalam 2. Adapun Upaya dari
Memberikan Perlindungan Kementerian Hukum dan
Hukum Terhadap Hak Cipta Ham Wilayah Sumatera Barat
Seni Motif Tenun Songket ialah :
Pandai Sikek Ditinjau Dari a. Melakukan Sosialisasi Ke
Undang-Undang Nomor 28 wilayah-wilayah di
Tahun 2014 Tentang Hak Cipta Sumatera Barat yang
mempunyai potensi HKI
Suatu hubungan hukum salah satunya Pandai
akan memberikan hak dan Sikek
kewajiban yang telah ditentukan b. Mengaupayakan
oleh peraturan perundang- Pengurusan Pendaftran
undangan, sehingga apabila
22
dilanggar akan mengakibatkan Soedjono Dirjosisworo, Pengantar Ilmu
pihak pelanggar dapat dituntut di Hukum, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta,
2001, hlm. 131

JOM Fakultas Hukum Volume III Nomor 2, Oktober 2016 11


HKI terutama Hak Cipta 2.Bahwa hamabatannya berupa
dalam waktu yang lebih keterbatasan informasi untuk
singkat melakukan pendaftaran sehingga
Upaya pemerintah untuk banyak seni motif pandai sikek
mengatasi hambatan dalam yang belum didaftarkan, dan
memberikan perlindungan hukum pemerintah Kanagarian tidak
terhadap hak cipta seni motif bisa mengawasi secara
Tenun Songket Pandai Sikek menyeluruh serta secara prinsip
adalah melakukan sosialisasi di sulit untuk melakukan
Kanagarian Pandai Sikek sebagai perlindungan dikarenakan motif
tempat penghasil tenunan Songket yang ada sudah banyak diketahui
pandai sikek terutama kepada oleh masyarakat karena dapat
Wali Nagari untuk aktif didaftarkan merupakan motif
mengawasi hasil ciptaan yang baru dan tidak dapat
baru serta mengembangkan hasil membuktikan secara jelas bahwa
ciptaan pengrajin tenunan Pandai itu pencipta motif.
Sikek, dan tetap dilestarikan dan 3. Bahwa Upaya dari Kementerian
dikembangkan serta untuk motif Hukum dan HAM adalah lebih
yang baru diupayakan pemerintah serius melakukan sosialisasi di
kanagarian untuk melakukan Kanagarian Pandai Sikek
pendaftaran hasil ciptaan seni sebagai tempat penghasil
motif tenun pandai sikek. tenunan Songket pandai sikek
terutama kepada Wali Nagari
BAB III untuk aktif mengawasi hasil
PENUTUP ciptaan yang baru serta
mengembangkan hasil ciptaan
A. Kesimpulan pengrajin tenunan Pandai Sikek,
1. Bahwa perlindungannya belum dan tetap dilestarikan dan
berjalan dengan maksimal dikembangkan serta untuk motif
dikarenakan kebanyakan motif yang baru diupayakan
tenun pandai sikek yang telah pemerintah kanagarian untuk
ada dan sudah banyak diketahui melakukan pendaftaran hasil
oleh masyarakat ramai, jadi ciptaan seni motif tenun pandai
mengakibatkan motif tenun sikek.
pandai sikek tersebut tidak dapat B. Saran
didaftarkan sehingga kehilangan 1. Diperlukan adanya perlindungan
perlindungan dari ciptaan seni secara khusus, di mana
motif dari pemerintah. Atas hal perlindungan ini diberikan
tersebut sangatlah bertentangan terhadap Seni motif Tenun
dengan Pasal 40 Undang- Pandai Sikek secara keseluruhan.
Undang Nomor 28 Tahun 2014 Dimana Pemerintah harus lebih
Tentang Hak Cipta, yang aktif dalam melakukan upaya
dikarenakan seni motif perlindungan minimal dengan
merupakan ciptaan yang harus mengeluarkan pernyataan atau
dilindungi. dokumentasi resmi terhadap Seni
motif Tenun Pandai Sikek.

JOM Fakultas Hukum Volume III Nomor 2, Oktober 2016 12


2. Pemerintah harus lebih banyak Kepaniteraan Mahkamah
dan lebih kreatif dalam Konstitusi.
melakukan kegiatan sosialisasi Harjowidigdo, Rooseno. 1994.
mengenai hak kekayaan Mengenal Hak Cipta
intelektual dan khususnya Indonesia, Jakarta : Pustaka
mengenai perlindungan Seni Sinar Harapan.
motif Tenun Pandai Sikek Hartono, Sunaryati. 2001. Politik
kepada masyarakat, karena Hukum Menuju Satu Sistem
sebagian besar masyarakat masih Hukum Nasional, Bandung :
sangat awam dengan itu. Penerbit Alumni.
3. Sebaiknya Wali Nagari lebih Jened, Rahmi. 2014. Hukum Hak
aktif mengawasi hasil ciptaan Cipta FRS\ULJKW¶V /DZ
yang baru serta mengembangkan Bandung : PT. Citra Aditya
hasil ciptaan pengrajin tenunan Bakti.
Pandai Sikek, dan pihak Kansil, CST. 1989. Pengantar Ilmu
Kementerian Hukum dan HAM Hukum Dan Tata Hukum
lebih serius dan giat lagi Indonesia, Jakarta: Balai
mengsosialisasinya perlindungan Pustaka.
hak cipta.
Karjono, 2012. Perjanjian Lisensi
DAFTAR PUSTAKA Pengalihan Hak Cipta
Program Komputer
A. BUKU-BUKU Transaksi Elektronik,
Bandung: Alumni.
Arrasijid, Chainur. 1988. Pengantar Kelsen, Hans. 2007. Teori Umum
Ilmu Hukum, Medan : Yani Hukum Dan Negara, Dasar-
Corporation. Dasar Ilmu Hukum
Dirjosisworo, Soedjono. 2001. Normatif Sebagai Ilmu
Pengantar Ilmu Hukum, Hukum Deskriptif-Empirik,
Jakarta : PT. Raja Grafindo Jakarta : Bee Media
Persada. Indonesia.
Djaja, Ermansyah. 2009. Hukum Hak Lendsey, Tim et. al., 2006. Hak
Kekayaan Intelektual. Kekayaan Intelektual Suatu
Jakarta: Sinar Grafika. Pengantar. Bandung: PT.
Hadjon, Philipus M. dkk. 2011. Alumni.
Pengantar Hukum Mertokusumo, Sudikno. 1991.
Administrasi Indonesia, Mengenal Hukum, Suatu
Yogyakarta : Gajah Mada Pengantar, Yogyakarta :
University Press. Liberty.
Hariyani, Iswi. 2010. Prosedur Muhammad, Abdul Kadir. 1994.
mengurus HAKI yang Hukum Harta Kekayaan,
Benar, Yogyakarta : Bandung : Citra Adithya
Yustisia. Bhakti.
Harjono, 2008. Konstitusi Sebagai Munandar, Haris. 2008. Mengenal
Rumah Bangsa. Penerbit HAKI Hak Kekayaan
Sekretariat Jenderal dan Intelektual Hak Cipta,

JOM Fakultas Hukum Volume III Nomor 2, Oktober 2016 13


Paten, Merek, dan Seluk Supramono, Gatot. 2010. Hak Cipta
Beluknya. Jakarta : dan Aspek-Aspek
Erlangga. Hukumnya, Jakarta : Rineka
Nainggolan, Bernard. 2011. Cipta.
Pemberdayaan Hukum Hak Sutedi, Adrian. 2009. Hak atas
Cipta Lagu atau Musik Kekayaan Intelektual.
Melalui Fungsi Lembaga Jakarta: Sinar Grafika.
Manajemen Kolektif. Utomo, Tomi Suryo. 2009. Hak
Bandung: Alumni. kekayaan Intelektual (HKI)
Nurachmad, Much. 2012. Segala di Era Global, Sebuah
tentang HAKI Indonesia,. Kajian Kontemporer.
Yogyakarta : Buku Biru. Yogyakarta : CV. Graha
Rahardjo, Satjipto. 2003. Sisi-sisi Ilmu.
Lain dari Hukum di
Indonesia, Jakarta : B. JURNAL/KAMUS
Kompas.
$QG\ 1 6RPPHQJ ³.HELMDNDQ
Raharjo, Satjipto. 2000. Ilmu Hukum, Nasional Sistem Hak
Bandung: PT. Citra Aditya .HND\DDQ ,QWHOHNWXDO´
Bakti. Jurnal Hukum
Rasjidi, Lili dan I.B Wysa Putra. Internasional, Fakultas
2003. Hukum Sebagai Suatu Hukum Universitas
Sistem, Bandung:Remaja Indonesia, Edisi Khusus,
Rusdakarya. Mei 2009
Riswandi, Budi Agus dan M. Departemen Pendidikan dan
Syamsudin. 2004. Hak Kebudayaan, Kamus Besar
Kekayaan Intelektual dan Bahasa Indonesia, Cetakan
Budaya Hukum. Jakarta: X, Balai Pustaka, Jakarta,
Raja Grafindo. 1999.
Santoso A. Z, Lukman. 2011. Hak Hanifah, Mardalena. Perlindungan
dan Kewajiban Hukum Hukum Terhadap Hak Cipta
Nasabah Bank, Yogyakarta : Hasil Tenun Songket
Pustaka Yustisia. Melayu, Jurnal Hukum,
Sasongko, Wahyu. 2007. Ketentuan- Fakultas Hukum Universitas
ketentuan Pokok Hukum Riau, Volume 5 No. 2
Perlindungan, Bandar Februari-Juli 2015
Lampung : Unila. Hasan, Umar dan Suhermi,
Simorangkir, JCT, 1982. Undang- Perlindungan Hukum
Undang Hak Cipta 1982, Terhadap Hak Cipta
Jakarta:Djambatan. Menurut Undang-Undang
Singarimbun, Masri. 2012. Metode Nomor 19 Tahun 2002,
Penelitian Survei, LP3es. Jurnal Ilmu Hukum,
Sunggono, Bambang. 2005. Fakultas Hukum Universitas
Metodologi Penelitian Jambi, Volume 4, Nomor 1
Hukum, Jakarta : PT. Raja Juli 2013.
Grafindo.

JOM Fakultas Hukum Volume III Nomor 2, Oktober 2016 14


Leonal, Sabrianto. ´,PSOHPHQWDVL Panjang. Vol. XIII No. 1
Hak Kekayaan Intelektual Tahun 2014..
dalam Hubungannya dengan __________, Ekspose Wali Nagari
Praktik Persaingan Usaha Kecamatan X Koto
%LGDQJ 0HUHN´ Tesis, Kabupaten Tanah Datar,
program Pascasarjana Dalam Rangka Penilaian
Magister Hukum, Jakarta, Kompetensi Wali Nagari
2011 Sumatera Barat Tahun
Margono, Suyud. ³3ULQVLS 'HNODUDWLI 2014, Nagari Pandai Sikek
Pendaftaran Hak Cipta: Kecamatan X Koto
Kontradiksi Kaedah Kabupaten Tanah Datar,
Pendaftaran Ciptaan dengan 2014
Asas Kepemilikan Publikasi
3HUWDPD NDOL´ $UWLNHO 3DGD C. PERATURAN PERUNDANG-
Jurnal Rechtsvinding Media UNDANGAN
Pembinaan Hukum
Nasional, Fakultas Hukum Undang-Undang Dasar Republik
Universitas Taruma Negara Indonesia Tahun 1945
dan Magister Ilmu Hukum Kitab Undang-Undang Hukum
Universitas Mpu Tantular Perdata
dan Universitas Undang-Undang Nomor 28 Tahun
Parahyangan, Vol. 1 No 2 2014 Tentang Hak Cipta
Agustus 2012
Poerwardaminta, W.J.S. Kamus D. WEBSITE
Umum Bahasa Indonesia,
Cetakan IX, Balai Pustaka, $NPDO ³.DU\D VHQL +DN &LSWD
Jakarta: 1986 sebagai Collateral
Rahayu, Devi. Perlindungan Hukum (Angunan Pinjaman Via
Terhadap Hak Cipta Motif %DQN ´
Batik Tanjungbumi Madura, http://www.kompasiana.co
Junal Mimbar Hukum, m/akmail/karya-seni-hak-
Volume 23, Nomor 1, cipta-sebagai-collateral-
Februari 2011 anggunan-pinjaman-via-
Tunaro NBS. Alfiar DT, Ekspose bank_5619a37c4f7a61cd1
Wali Nagari, Penilaian b7d792a.html
Nagari Berprestasi Tingkat http://www.blogster.com/artbloggu
Sumatera Barat Tahun e/motif-dan-pola
2014, Nagari Pandai Sikek http://www.academia.edu/8960853/
Kecamatan X Koto Makalah_PPKN
Kabupaten Tanah Datar, 28 http://melayuonline.com/ind/culture
April 2014. /dig/1589
Yandri, Tenun Songket Pandai http://female.kompas.com/read/201
Sikiek dalam Budaya 1/12/10/07552021/Filosofi.
Masyarakat Minangkabau. Motif.Tenun.Minangkabau
Jurnal Humali. Padang

JOM Fakultas Hukum Volume III Nomor 2, Oktober 2016 15

You might also like