You are on page 1of 9

44 Jurnal Kesehatan “Wiraraja Medika”

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN MOTIVASI IBU DALAM


MENDAPATKAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI
USIA 0-12 BULAN DI DESA NYABAKAN BARAT
dr. Rifmi Utami, M. Kes
Zakiyah Yasin , S. Kep,, Ns., M. Kep., Program Studi Keperawatan UNIJA Sumenep
e-mail ; zakiyahyasin@yahoo.co.id
Ika Sulistiorini , mahasiswa

ABSTRAK
The immunization program was one of the primary prevention to avoided infection
disease. The problems of in this study was lack coverage complete basic immunization in the
village of West Nyabakan 2014. The purpose of this study to analyzed the family support with
mother motivation to got complete basic immunization in infants aged 0-12 months.
This kind of research was a Cross Sectional Study of Analytical correlations. The acount
population was whole of mother as many as sixty one people and the acount of samples was
some mothers as many as fivety thre epeople with used by probability sampling technique
type of simple random sampling. The dependent variable was family support and the
independent variable was mother motivation. Collect of data used by approvals sheets and
questionnaires. Data processing used by the editing, coding, scoring, data entry, tabulation
of data and used by spearman correlation test.
The results showed that almost half of the group of mothers got a good family support
(44%) and almost half have a strong motivation (42%). Statistical test results obtained P
value <α (0.000 <0.05), and the 95% confidence level. The strength of the correlation was r
of 0.892 which means that the strength of the relationship between variables was very
strong.
It could be concluded that there wasa significant relationship between family support
with mother motivation. It was better family support so the stronger mother motivation got a
complete basic immunization. So it was very recommended to health care workers to pay
attention family support because the family support was very associated with motivation.

Keywords : Support Family, Mother Motivation, Complete Basics Immunization

Keterangan :
1. Dosen Tidak Tetap FIK Universitas Wiraraja Sumenep
2. Dosen Tetap FIK Universitas Wiraraja Sumenep
3. Mahasiswa

PENDAHULUAN
Imunisasi telah terbukti sebagai salah (Universal Child Immunization)
satu upaya kesehatan masyarakat yang berdasarkanRencana Pembangunan
sangat penting. Program imunisasi telah Jangka Menengah Nasional (RPJMN) pada
menunjukkan keberhasilan yang luar biasa tahun 2014. Fasilitas pelayanan untuk
dan merupakan usaha yang sangat hemat vaksinasi walaupun sudah tersedia di
biaya dalam mencegah penyakit menular masyarakat, tetapi tidak semua bayi telah
(Atikah Proverawati, 2010). Kegiatan dibawa untuk mendapatkan imunisasi
imunisasi merupakan salah satu kegiatan dasar lengkap. (UNICEF, 2013 dalam
prioritas Kementerian Kesehatan sebagai Abang Anton, 2014). Imunisasi merupakan
salah satu bentuk nyata komitmen salah satu upaya pencegahan primer yang
pemerintah untuk mencapai Milenium sangat efektif untuk menghindari
Development Goals (MDGs) khususnya terjangkitnya penyakit infeksi, dengan
untuk menurunkan angka kematian pada demikian angka kejadian penyakit infeksi
anak. Pemerintah berkomitmen untuk akan menurun, kecacatan serta kematian
mencapai target 100% desa mencapai UCI yang ditimbulkannya pun akan berkurang

44
Jurnal Kesehatan “Wiraraja Medika” 45

jika anak sudah mendapatkan imunisasi Untuk mengatasi masalah rendahnya


dasar legkap (WHO, 2008 dalam Yuliana capaian imunisasi dasar lengkap yang
Makamban, 2012). berujung pada kejadian luar biasa (KLB),
Jika imunisasi dasar lengkap sudah upaya yang perlu dilakukan yaitu
tercapai target dan cakupannya, maka memberikan pendidikan kesehatan tentang
akan mengurangi tingginya angka pentingnya imunisasi dasar lengkap dan
kematian dan kesakitan pada anak balita dampak yang akan ditimbulkannya kepada
dan juga akan mengurangi terjadinya KLB ibu yang mempunyai bayi usia 0-12 bulan
(Kejadian Luar Biasa) pada penyakit dan juga keluarganya. Berdasarkan latar
campak, diferi, tetanus neonatorum, belakang tersebut, peneliti ingin
poliomyelitis dan hepatitis B, demikian juga mengeksplorasi lebih jauh tentang
sebaliknya jika pemberian imunisasi dasar hubungan dukungan keluarga dengan
lengkap tidak efektif akan meningkatkan motivasi ibu dalam mendapatkan imunisasi
angka kesakitan dan kematian yang justru dasar lengkap pada bayi usia 0-12 bulan di
akan memperburuk kondisi anak balita dan Desa Nyabakan Barat tahun 2015 sebagai
dapat menurunkan kekebalan tubuh pada upaya menyelesaikan masalah rendahnya
anak (Departemen kesehatan RI, 2001 capaian imunisasi dasar lengkap.
dalam Dian Ayubi, 2009).

BAHAN DAN METODE


Desain penelitian ini menggunakan yaitu Variabel independen dalam penelitian
Jenis penelitian analitik dengan ini adalah dukungan keluarga. Variabel
menggunakan pendekatan “Analitik Dependen pada penelitian ini adalah
Korelasional Cross Sectional Study”. motivasi ibu. Penelitian ini akan dilakukan
Sampel pada penelitian ini adalah uji statistik, yaitu uji korelasi Spearman
sebagian ibu yang mempunyai bayi usia > untuk menguji korelasi variabel bebas
0-12 bulan di desa Nyabakan Barat dengan variabel terikat yang mempunyai
sebanyak 53 orang. Sesuai dengan kriteria skala variabelnya sama-sama ordinal.
inklusi dan eksklusi. Variabel penelitian

HASIL
1. Data Dukungan Keluarga Tentang Imunisasi Dasar Lengkap di Desa Nyabakan
Barat Tahun 2015
Tabel 1 Distribusi Frekuensi Dukungan Keluarga Tentang Imunisasi Dasar Lengkap
di Desa Nyabakan Barat Tahun 2015
No Kategori Dukungan Keluarga Frekuensi (f) Presentase (%)
1 Baik 23 44
2 Cukup 14 26
3 Kurang 16 30
Jumlah 53 100
Tabel 1 Menjelaskan Dukungan Keluarga Tentang Imunisasi Dasar Lengkap di Desa
Nyabakan Barat Tahun 2015.
2. Data Motivasi Ibu Tentang Imunisasi Dasar Lengkap di Desa Nyabakan Barat
Tahun 2015
Tabel 2 Distribusi Frekuensi Motivasi Ibu Tentang Imunisasi Dasar Lengkap di
Desa Nyabakan Barat Tahun 2015
No Kategori Motivasi Frekuensi (f) Presentase (%)
1 Kuat 22 42
2 Sedang 16 30
3 Lemah 15 38
Jumlah 53 100
46 Jurnal Kesehatan “Wiraraja Medika”

Tabel 2 Menjelaskan Frekuensi Motivasi Ibu Tentang Imunisasi Dasar Lengkap di Desa
Nyabakan Barat Tahun 2015.

3. Data Analisa Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Motivasi Ibu Dalam


Mendapatkan Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi Usia 0-12 Bulan di Desa
Nyabakan Barat Tahun 2015.
Tabel 3 Distribusi Frekuensi Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Motivasi Ibu
Dalam Mendapatkan Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi Usia 0-12 Bulan
di Desa Nyabakan Barat Tahun 2015
Motivasi Ibu
Dukungan Total P
No Kuat Sedang Lemah R
Keluarga Value
F % F % F % F %
1. Baik 21 91 2 9 0 0 23 100
2. Cukup 1 7 13 93 0 0 14 100
0,892 0,000
3. Kurang 0 0 1 6 15 94 16 100
Total 22 98 16 108 15 94 53 100
Tabel 3 Menjelaskan Dukungan Keluarga Dengan Motivasi Ibu Dalam Mendapatkan
Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi Usia 0-12 Bulan di Desa Nyabakan Barat Tahun
2015.

PEMBAHASAN
1. Dukungan Keluarga Dalam mempengaruhi ibu mendapatkan
Mendapatkan Imunisasi Dasar dukungan keluarga yang baik.
Lengkap Pada Bayi Usia 0-12 Bulan Berdasarkan tabulasi silang antara
di Desa Nyabakan Barat umur ibu dengan dukungan keluarga
Berdasarkan tabel 1 pada dalam mendapatkan imunisasi dasar
menunjukkan bahwa dukungan lengkap pada bayi usia 0-12 bulan di
keluarga tentang imunisasi dasar desa Nyabakan Barat tahun 2015 fakta
lengkap di desa Nyabakan Barat tahun yang didapatkan dari 53 ibu bahwa
2015 dari 53 ibu hampir setengahnya kelompok ibu yang berumur 15-19
mendapatkan dukungan keluarga baik tahun hampir setengahnya ibu yang
sebanyak 23 ibu (44 %). mempunyai dukungan keluarga cukup
Menurut Feiring dan Lewis (1984) sebanyak 4 ibu (45 %), kelompok ibu
dalam Friedman (1998) dukungan yang berumur 20-24 tahun hampir
keluarga yang baik dipengaruhi oleh setengahnya ibu yang mempunyai
beberapa faktor diantaranya adalah dukungan keluarga baik sebanyak 5
kematangan usia ibu, tingkat ibu (36 %), kelompok ibu yang
pendidikan dan juga tingkat pekerjaan. berumur 25-29 tahun hampir
Kematangan usia ibu dipengaruhi setengahnya ibu yang mempunyai
karena faktor sistem kerja hormon dukungan keluarga baik sebanyak 11
yang sudah berfungsi dengan baik, ibu (48 %), kelompok ibu yang
tingkat pendidikan ibu ditandai dengan berumur 30-34 tahun sebagian besar
kepemilikan ijasah, tingkat pendapatan ibu yang mempunyai dukungan
atau pekerjaan ditandai dengan keluarga baik sebanyak 3 ibu (60 %)
pekerjaan ibu di tempat tinggalnya sedangkan kelompok ibu yang
dimana ibu yang mempunyai bayi > 0- berumur 30-39 tahun setengahnya ibu
12 bulan bekerja sebagai petani dan yang mempunyai dukungan keluarga
pedagang. Jadi dapat disimpulkan baik sebanyak 1 ibu (50 %) dan ibu
bahwa terdapat kecenderungan usia yang mempunyai dukungan kurang
ibu yang sudah matang, pendidikan sebanyak 1 ibu (50 %).
ibu yang tinggi, ibu yang bekerja di Tabulasi silang tersebut terlihat
daerah tempat tinggalnya sendiri yaitu bahwa kelompok ibu yang berumur 30-
sebagai petani dan juga ibu yang 44 tahun sebagian besar ibu yang
mempunyai dua anak dapat mempunyai dukungan keluarga
Jurnal Kesehatan “Wiraraja Medika” 47

semakin baik sebanyak 3 ibu (60 %). Siswandoyo dalam Marlia (2006) yang
Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat menyatakan bahwa semakin tinggi
kecenderungan semakin tinggi usia pendidikan responden maka semakin
seseorang khususnya usia ibu dalam baik pula dalam mendapatkan
penelitian ini maka semakin baik pula dukungan keluarga. Ibu-ibu dengan
ibu dalam mendapatkan dukungan pendidikan yang tinggi akan lebih
keluarga karena faktor usia yang banyak mendapatkan informasi dari
sudah matang. lingkungan pendidikan dan juga dari
Berdasarkan tabulasi silang antara keadaan lingkungan sekitar.
pendidikan ibu dengan dukungan 2. Motivasi Ibu Dalam Mendapatkan
keluarga dalam mendapatkan Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi
imunisasi dasar lengkap pada bayi Usia 0-12 Bulan di Desa Nyabakan
usia 0-12 bulan di desa Nyabakan Barat
Barat tahun 2015 fakta yang Berdasarkan tabel 2 pada
didapatkan dari 53 ibu bahwa menunjukkan bahwa motivasi ibu
kelompok ibu yang pendidikannya tentang imunisasi dasar lengkap di
SD/MI hampir setengahnya ibu yang desa Nyabakan Barat tahun 2015 dari
mempunyai dukungan keluarga cukup 53 ibu hampir setengahnya
sebanyak 8 ibu (45 %) dan kelompok mempunyai motivasi kuat sebanyak 22
ibu yang pendidikannya SMP/MTS ibu (42 %).
sebagian besar ibu yang mempunyai Menurut Djamarah (2002) motivasi
dukungan keluarga cukup sebanyak 4 ibu akan semakin kuat karena
ibu (57 %) sedangkan kelompok ibu dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor
yang pendidikannya SMA/MA intrinsik dan juga faktor ekstrinsik.
sebagian besar ibu yang mempunyai Faktor yang mempengaruhi faktor
dukungan keluarga baik sebanyak 17 intrinsik dari motivasi menurut Taufik
ibu (61 %). (2007) yaitu kebutuhan, harapan, dan
Faktor-faktor yang mempengaruhi minat sedangkan faktor yang yang
dukungan keluarga lainnya adalah mempengaruhi faktor ekstrinsik dari
kelas sosial ekonomi orang tua. Kelas motivasi yaitu dorongan keluarga,
sosial ekonomi disini meliputi tingkat lingkungan dan juga media. Jadi dapat
pendapatan atau pekerjaan orang tua disimpulkan bahwa motivasi ibu yang
dan tingkat pendidikan. Pendidikan kuat kemungkinan karena faktor
tertinggi dalam penelitian ini adalah dukungan keluarga, lingkungan dan
SMA/MA. juga media.
Pendidikan ibu yang dimaksud Berdasarkan tabulasi silang antara
adalah jenjang pendidikan formal ibu umur ibu dengan motivasi ibu dalam
yang ditandai dengan kepemilikan mendapatkan imunisasi dasar lengkap
ijasah.Ibu yang memiliki pendidikan pada bayi usia 0-12 bulan di desa
yang tinggi akan memiliki kesadaran Nyabakan Barat tahun 2015 fakta yang
akan pentingnyaimunisasi dasar didapatkan dari 53 ibu bahwa
lengkap bagi anak, sehingga secara kelompok ibu yang berumur 15-19
langsungdapat mendapatkan tahun sebagian besar ibu yang
dukungan keluarga membawa mempunyai motivasi kuat sebanyak 5
anaknya untuk diimunisasi ketempat ibu (56 %), kelompok ibu yang
pelayanan kesehatan seperti berumur 20-24 tahun hampir
posyandu dan puskesmas terdekat. setengahnya ibu yang mempunyai
Hal ini menunjukkan bahwa makin tinggi motivasi lemah sebanyak 6 ibu (43 %),
tingkat pendidikan seseorang, makin kelompok ibu yang berumur 25-29
mudah menerima informasi sehingga tahun hampir setengahnya ibu yang
semakin baik pula mendapatkan mempunyai motivasi kuat sebanyak 10
dukungan keluarga (Kuncoroningrat, ibu (44 %), kelompok ibu yang
1997). berumur 30-34 tahun sebagian besar
Penelitian ini sesuai dengan ibu yang mempunyai motivasi kuat
penelitian yang dilakukan oleh sebanyak 3 ibu (60 %) sedangkan
48 Jurnal Kesehatan “Wiraraja Medika”

kelompok ibu yang berumur 30-39 mempunyai motivasi kuat sebanyak 11


tahun sebagian besar ibu yang ibu (39 %).
mempunyai motivasi kuat sebanyak 1 Koentjoroningrat (1997),
ibu (50 %) dan ibu yang mempunyai mengatakan pendidikan adalah
motivasi lemah sebanyak 1 ibu (50%). kemahiran menyerap pengetahuan
Umur merupakan salah satu faktor pendidikan seseorang berhubungan
yang mempengaruhi perilaku dengan sikap seseorang terhadap
kesehatan seseorang. Menurut pengetahuan yang diserapnya.
Suryabudhi (2003) seseorang yang Semakin tinggi tingkat pendidikan
menjalani hidup secara normal dapat semakin mudah untuk dapat menyerap
diasumsikan bahwa semakin lama pengetahuan. Pendidikan merupakan
hidup maka pengalaman semakin unsur karakteristik personal yang
banyak, pengetahuan semakin luas, sering dihubungkan dengan derajat
keahliannya semakin mendalam dan kesehatan seseorang/masyarakat.
kearifannya semakin baik dalam Semakin tinggi pendidikan seseorang,
pengambilan keputusan tindakannya. maka akan semakin mudah untuk
Demikian juga ibu, semakin lama menyerap informasi dalam bidang
hidup (tua), maka akan semakin baik kesehatan. Mudahnya seseorang
pula dalam mendapatkan motivasi. untuk menyerap informasi akan
Menurut hasil penelitian Ahmad berpengaruh terhadap pembentukan
Syafii (2005) ditemukan adanya perilaku baru yang lebih sehat dalam
hubungan yang signifikan antara umur hal ini juga akan mempunyai motivasi
ibu dengan adanya motivasi yang kuat. yang kuat dalam diri seseorang.
Semakin tua umur ibu maka semakin Dari tabulasi silang tersebut
matang dalam mendapatkan motivasi. terlihat bahwa kelompok ibu yang
Dimana umur ibu termasuk dalam pendidikannya SMP/MTS sebagian
faktor intrinsik yang dapat besar ibu yang mempunyai motivasi
mempengaruhi motivasi yaitu dari kuat sebanyak 4 ibu (57 %) Jadi dapat
faktor kebutuhan biologis. disimpulkan bahwa terdapat
Tabulasi silang tersebut terlihat kemungkinan pendidikan ibu dapat
bahwa kelompok ibu yang berumur 30- mempengaruhi motivasi dari ibu.
44 tahun sebagian besar ibu yang Berdasarkan tabulasi silang antara
mempunyai motivasi kuat sebanyak 3 pekerjaan ibu dengan motivasi ibu
ibu (60 %). Jadi dapat disimpulkan dalam mendapatkan imunisasi dasar
bahwa terdapat kemungkinan semakin lengkap pada bayi usia 0-12 bulan di
tinggi usia seseorang khususnya usia desa Nyabakan Barat tahun 2015 fakta
ibu dalam penelitian ini maka semakin yang didapatkan dari 53 ibu bahwa
kuat pula ibu dalam mendapatkan kelompok ibu yang pekerjaannya
motivasi. sebagai petani hampir setengahnya
Berdasarkan tabulasi silang antara ibu yang mempunyai motivasi sedang
pendidikan ibu dengan motivasi ibu sebanyak 15 ibu (38 %) dan kelompok
dalam mendapatkan imunisasi dasar ibu yang pekerjaannya sebagai
lengkap pada bayi usia 0-12 bulan di pedagang sebagian besar ibu yang
desa Nyabakan Barat tahun 2015 fakta mempunyai motivasi kuat sebanyak 9
yang didapatkan dari 53 ibu bahwa ibu (64 %).
kelompok ibu yang pendidikannya Pekerjaan dapat memberikan
SD/MI hampir setengahnya ibu yang kesempatan suatu individu untuk
mempunyai motivasi kuat sebanyak 7 sering kontak dengan individu lainnya,
ibu (39 %) dan kelompok ibu yang bertukar informasi dan berbagi
pendidikannya SMP/MTS sebagian pengalaman. Pada ibu yang bekerja
besar ibu yang mempunyai motivasi akan memiliki pergaulan yang luas dan
kuat sebanyak 4 ibu (57 %) sedangkan dapat saling bertukar informasi dengan
kelompok ibu yang pendidikannya teman sekerjanya (Reza, 2006).
SMA/MA hampir setengahnya ibu yang Rahma dewi (1994) menjelaskan
bahwa proporsi ibu yang bekerja
Jurnal Kesehatan “Wiraraja Medika” 49

mempunyai motivasi yang tinggi dalam yang telah diperoleh. Perolehan


membawa anaknya mendapatkan sumber informasi mengenai imunisai
imunisasi dasar lengkap dibandingkan pada responden dapat berasal dari
dengan ibu yang tidak bekerja. media massa seperti internet, media
Tabulasi silang tersebut terlihat cetak, media elektornik, Handphone
bahwa kelompok ibu yang dan penyuluhan. Maulida menjelaskan
pekerjaannya sebagai pedagang bahwa faktor yang berkaitan dengan
sebagian besar ibu yang mempunyai kurang pengetahuan terdiri dari kurang
motivasi kuat sebanyak 9 ibu (64 %). terpapahnya informasi, kurang daya
Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat ingat atau hafalan, salah menafsirkan
kemungkinan pekerjaan ibu dapat informasi keterbatasan kongnitif,
mempengaruhi motivasi dari ibu. kurang berminat dan tidak familiar
terhadap sumber daya informasi.
3. Dukungan Keluarga Dengan Dari urian diatas sikap ibu besar
Motivasi Ibu Dalam Mendapatkan kaitannya dengan pengetahuan ibu
Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi yang rendah. Pengetahuan yang
Usia 0-12 Bulan di Desa Nyabakan rendah tentang imunisasi tidak lepas
Barat Tahun 2015. dari faktor pendidikan yang rendah dan
Hasil penyajian data pada tabel 3 informasi mengenai imunisasi.
diperoleh data dari 53 ibu bahwa Kurangnya informasi tentang imunisasi
kelompok ibu yang mempunyai yang didapatkan oleh ibu berakibat
dukungan keluarga baik hampir pada kepercayaan akan imunisasi
seluruhnya mempunyai motivasi kuat yang rendah pula, sehingga aspek
sebanyak 21 ibu (91 %), kelompok ibu positif tentang berkurang, berpengaruh
yang mempunyai dukungan keluarga pula pada sikap ibu terhadap
cukup hampir seluruhnya mempunyai pemberian imunisasi pada anaknya.
motivasi sedang sebanyak 13 ibu (93 Orang tua merupakan orang yang
%) sedangkan kelompok ibu yang biasa menjadi orang kepercayaan
mempunyai dukungan keluarga kurang dalam keluarga. Sudah seharusnya
hampir seluruhnya mempunyai memberikan pengaruh positif terhadap
motivasi lemah sebanyak 15 ibu (94 anaknya. Selain pengalaman danjuga
%). informasi kemungkinan besar sudah
Hasil uji statistik diperolehP banyak didapatkan, terutama
value < α (0.000 < 0.05) dan tingkat mengenai imunisasi. Namun
kepercayaan 95%, maka dapat kenyataan dalam hasil penelitan ini
disimpulkan bahwa ada hubungan justru peran orang tua sangat sedikit
yang signifikan antara dukungan sekali berperan dalam memberikan
keluarga dengan motivasi ibu dalam imunisasi mengenai imunisasi kepada
mendapatkan imunisasi dasar lengkap responden. Hal tersebut ikut
di desa Nyabakan Barat (Ho ditolak). mengakibatkan sikap responden
Kekuatan korelasi dapat dilihat melalui terhadap imunisasi dasar lengkap
nilai r yaitu sebesar 0,892 yang pada anaknya.
memiliki arti bahwa kekuatan Menurut Green dalam buku
hubungan antar variabel adalah sangat Notoatmodjo (2003) bahwa perilaku
kuat. Arah korelasi pada hasil seseorang atau masyarakat tentang
penelitian ini adalah positif (+) kesehatan ditentukan oleh
sehingga semakin baik dukungan pengetahuan, sikap dan karakteristik
keluarga maka semakin kuat motivasi (pendidikan, kepercayaan, tradisi dan
ibu dalam mendapatkan imunisasi sebagainya) dari orang atau
dasar lengkap. masyarakat yang bersangkutan.
Notoatmodjo (2007) mengatakan Disamping itu, ketersediaan fasilitas,
bahwa pengetahuan mampu sikap dan perilaku para petugas
dikembangkan oleh manusia karena kesehatan terhadap kesehatan juga
manusia mempunyai bahasa yang mendukung dan memperkuat
mampu mengomunikasikan informasi terbentuknya perilaku.
50 Jurnal Kesehatan “Wiraraja Medika”

Maulana (2001) menyatakan seperti keluarga, sekolah, lingkungan


bahwa dimana pengetahuan dan kelompok sebaya. Faktor
merupakan pedoman dalam lingkungan memiliki kekuatan besar
membentuk tindakan seseorang. dalam menentukan perilaku, bahkan
Perilaku baru khususnya pada orang kadang-kadang kekuatannya lebih
dewasa diawali oleh pengetahuan, besar daripada karakteristik individu
selanjutnya muncul sikap terhadap (contoh: motivasi, nilai, kepribadian
objek yang diketahuinya. Setelah objek dan sikap) kemudian timbul respon
diketahui dan disadari sepenuhnya. berupa tindakan. Menurut postulat
Sikap merupakan suatu bentuk “konsistensi tergantung”, hubungan
evaluasi atau reaksi perasaan. Sikap sikap dan perilaku ditentukan oleh
seseorang terhadap suatu objek faktor-faktor situasional misalnya
adalah perasaan mendukung maupun norma, keanggotaan dalam kelompok
perasaan tidak mendukung pada objek dan budaya.
tersebut. Sikap ibu yang positif dapat Pengetahuan yang rendah
menjadi faktor predisposing atau menjadi salah satu faktor penyebab
pencetus yang menyebabkan ibu perilaku mengenai imunisasi
membawa bayinya untuk di imunisasi. masyarakat yang rendah.
Sikap berhubungan terhadapsuatu Pengetahuan masyarakat yang rendah
perilaku karena dipengaruhi oleh mempegaruhi sikap masyarakat.
keyakinan bahwa perilaku akan Walaupun lebih banyak masyarakat
membawa kepada hasil baik yang yang memiliki sikap sedang namun
diinginkan maupun tidak diinginkan. yang menjadi catatan peneliti adalah
Menurut Festinger (2003) yang masih banyak masyarakat yang
mengemukakan dalam teori “disonansi memiliki sikap yang buruk. Sikap buruk
kognitif” yang dikutip oleh Azwar mempengaruhi perilaku buruk.
(2002), bahwa ada kecenderungan Meskipun sikap baik, belum tentu
manusia untuk menghindari perilaku perilaku akan baik, mungkin saja
sehingga tidak sesuai dengan sikap bahkan sebaliknya seperti teori
atau pengetahuan dapat tidak “disonansi kognitif” yang telah
bersesuaian dengan sikap dan dijelaskan diatas. Apalagi seseorang
perilaku. Manusia pada dasarnya dengan sikap yang buruk
selalu logis dan terasumsi sehingga kemungkinan besar akan berperilaku
berusaha menjaga konsistensi buruk pula. Tidak boleh dilupakan
pengetahuan yang telah dimilikinya, faktor yang mempengaruhi perilaku
namun ternyata harus berhadapan adalah fasilitas dan dukungan orang
dengan kenyataan bahwa perilaku lain. Fasilitas yang kurang memadai
manusia seringkali irasional. Disonansi tentu membuat pelayanan imunisasi
kognitif terjadi ketika seseorang yang kurang memadai pula. Fasilitas
memegang dua perilaku yang berbeda juga berpengaruh kepada
atau ketika kepercayaan tidak sejalan berkurangnya minat ibu untuk
dengan perilaku. Sebagai contoh, mengimunisasi anaknya. Dukungan
seseorang yang memiliki pengetahuan orang lain seperti keluarga, lingkungan
baik belum tentu akan bersikap baik dan teman sebaya. Temuan penelitian
walaupun pengetahuan dan sikap bahwa orang tua dan tetangga sangat
dianggap dua hal yang berhubungan. sedikit membantu dalam memberikan
Perwujudan dari perilaku dapat melalui informasi mengenai imunisasi.
pengetahuan dan sikap, namun suatu Pengetahuan yang rendah
sikap belum tentu terwujud dalam menyebabkan sikap yang rendah,
suatu tindakan. Terwujudnya suatu sikap yang rendah menyebabkan
sikap agar menjadi tindakan perbuatan perilaku yang rendah.
nyata diperlukan faktor pendukung Dalam penelitian ini dukungan
atau suatu kondisi yang keluarga yang baik dan motivasi yang
memungkinkan, antara lain seperti kuat dapat mempengaruhi capaian
fasilitas dan dukungan dari pihak lain imunisasi dasar lengkap di desa
Jurnal Kesehatan “Wiraraja Medika” 51

Nyabakan Barat tahun 2015 sehingga penelitian tersebut namun ada


peneliti mengeksplorasi lebih jauh hal kemungkinan faktor lain yang
tersebut akan tetapi sesuai dengan mempengaruhi rendahnya capaian
penelitian yang serupa yaitu tentang imunisasi dasar lengkap diantaranya
imunisasi dasar lengkap dengan judul adalah karena faktor penghasilan,
“Gambaran Pengetahuan, Sikap dan pendidikan, pekerjaan, fasilitas, sosial
Perilaku Ibu Tentang Pemberian ekonomi, lingkungan, pengetahuan,
Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi di sikap, perilaku, motivasi dan dukungan
Wilayah Kerja Puskesmas Selalong (keluarga, orang lain, teman sebaya).
Keamatan Sekadau Hilir Kabupaten Dalam hal ini dukungan keluarga dan
Sekadau Tahun 2014 Oleh Abang motivasi juga merupakan salah satu
Anton di Universitas Tanjung Pura faktor dalam penelitian tersebut.
Pontianak” dari pembahasan dalam

SIMPULAN DAN SARAN


1. Simpulan sumberdalam melakukan
a. Dukungan keluarga dalam penelitian yang berhubungan
mendapatkan imunisasi dasar dengan imunisasi dasar lengkap.
lengkap pada bayi usia 0-12 bulan b. Diharapkan para petugas
di desa Nyabakan Barat tahun kesehatan khususnya perawat
2015 hampir setengahnya dapat memberikan informasi dan
mendapatkan dukungan keluarga pelatihan kepada kader agar kader
baik. lebih giat dan bisa mengajarkan
b. Motivasi ibu dalam mendapatkan hasil pelatihan kepada masyarakat
imunisasi dasar lengkap pada bayi sehingga dapat meningkatkan
usia 0-12 bulan di desa Nyabakan derajat kesehatan masyarakat
Barat tahun 2015 hampir salah satunya adalah tercapainya
setengahnya mempunyai motivasi imunisasi dasar lengkap.
kuat. c. Diharapkan bagi institusi
c. Dukungan keluarga dengan pendidikan agar menambah
motivasi ibu dalam mendapatkan sumber informasi terbaru
imunisasi dasar lengkap pada bayi khususnya bahan bacaan dan
usia 0-12 bulan di desa Nyabakan visualisasi tentang tugas kader
Barat tahun 2015 kelompok ibu posyandu dan imunisasi dasar
mempunyai hubungan yang lengkap pada bayi agar
sangat erat. pengetahuan dan pemahaman
2. Saran mahasiswa semakin meningkat.
a. Diharapkan adanya penelitian d. Bagi profesi keperawatan agar
berikutnya tentang imunisasi dasar dapat meningkatkan kualitas
lengkap dengan menggunakan kesehatan secara menyeluruh,
variabel yang berbeda dan lebih diperlukan peningkatan upaya
mempersiapkan diri guna promotif dan preventif kepada
melakukan penelitian selanjutnya masyarakat khususnya program
yang lebih sempurna sehingga imunisasi dasar lengkap pada
kegunaannya dapat dirasakan bayi.
oleh berbagai pihak, serta sebagai

DAFTAR PUSTAKA
Abang Anton.(2014).Gambaran Pendidikan Dokter Fakultas
Pengetahuan, Sikap Dan Perilaku Ibu Kedokteran Universitas Tanjungpura
Tentang Pemberian Imunisasi Dasar Pontianak.
Lengkap Pada Bayi Di Wilayah Kerja Atikah Proverawati, C.S. (2010). Imunisasi
Puskesmas Selalong Kecamatan dan Vaksinasi. Bamtul. Yogyakarta:
Sekadau Hilir Kabupaten Sekadau. Nuha Medika
Jurnal Keperawatan. Program Studi
52 Jurnal Kesehatan “Wiraraja Medika”

Ayubi, Dian. (2013). Kontribusi Notoatmodjo, Soekidjo. (2007). Promosi


Pengetahuan Ibu terhadap Status Kesehatan & Ilmu Perilaku. Jakarta:
Imunisasi Anak di Tujuh Provinsi di P.T Rineka Cipta.
Indonesia. Jurnal Pembangunan Nursalam. (2009). Konsep & Penerapan
Indonesia Vol .7 No.1 April 2009. Metodologi Penelitian Ilmu
Fakultas Kesehatan Masyarakat Keperawatan : Pedoman Skripsi,
Universitas Indonesia. Tesis, dan Instrumen Penelitian
Keperawatan.Jakarta: Salemba
Friedman, (1998). Keperawatan Keluarga. Medika.
Jakarta : EGC
Hidayat, A.Azis Alimul. (2003). Riset Yuliana Makamban. (2012). Faktor Yang
Keperawatan Dan Teknik Penulisan Berhubungan Dengan Cakupan
Ilmiah. Jakarta : Salemba Medika. Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi di
Wilayah Kerja Puskesmas Antar Kota
Notoatmodjo, Soekidjo. (2003).Pendidikan Makasar. Bagian Biostatistik Fakultas
dan perilaku kesehatan,Jakarta : PT Kesehatan Masyarakat Unhas
RinekaCipta. Makasar.

You might also like