You are on page 1of 5

HUBUNGAN PENDIDIKAN IBU DAN PENDAPATAN KELUARGA DENGAN PRAKTIK

PERAWATAN NIFAS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURWODADI II KABUPATEN


GROBOGAN

Umi Kasanah, Siti Fatimah Pradigdo, R. Djoko Nugroho


Bagian Gizi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Diponegoro
Email : umikasanah52@gmail.com

ABSTRACT : The good postpartum care is an effort to prevent maternal mortality ratio
(MMR). MMR in Grobogan Regency in 2018 was 152,5 per 100.000 live birth, higher than
MMR in Central Java Province, which was 78,6 per 100.000 live birth. The purpose of this
study is to analyze the relationship between maternal education and family income with
postpartum care practices. This was explanatory research type and cross sectional study
design. The population in this study were mothers giving birth in January - June 2019 in
number 140 and sample choosen by simple random sampling with a minimum sample size of
54 people. Data analysis is concluding univariat and bivariate (descriptive and analytic) by
using chi – square with continuity correction method with α 5%. The results of this study are
the majority of respondents are post-partum mothers with basic education (61.1%), high
family income (55.6%) and good postpartum care practices (64.8%). The percentage of good
postpartum care practices was greater for mothers who attended further education (76.2%)
and low family income (70.8%). The results of data analysis showed that there was no
relationship between maternal education (pvalue = 0.270) and family income (pvalue =
0.588). Recommendation to provide counseling and interpersonal communication to
postpartum mothers so that the practice is even better.
Keywords : Postpartum Care Practices, Maternal Education, Family Income, Cultural, Health
Services

PENDAHULUAN Pendidikan ibu dapat berhubungan


Nifas adalah waktu kritis untuk dengan praktik perawatan kesehatan
seorang ibu, bayi yang dilahirkan, juga bagi dikarenakan apabila pendidikan ibu rendah
keluarganya. Masa nifas seorang ibu dapat mempengaruhi pengetahuan
dimulai setelah keluarnya plasenta dan seorang ibu rendah, jika pengetahuan
akan berlangsung selama 42 hari.1 Masa seseorang rendah maka dapat
nifas sangat penting untuk dipantau oleh menyebabkan praktiknya kurang baik.
bidan maupun dokter untuk menyadari Sebuah penelitian yang dilakukan oleh
perubahan – perubahan yang terjadi. Satukhilmiyah mengatakan bahwa
Pemeriksaan pada masa nifas meliputi berdasarkan uji chi – square ada hubungan
tanda – tanda vital, penilaian fisik, maupun pendidikan dengan perawatan postpartum
psikososial. Nifas yang baik dapat pada ibu nifas dengan nilai pvalue = 0,001.2
ditingkatkan melalui praktik perawatan Pendapatan keluarga dapat
nifas yang baik.1 Praktik perawatan nifas berhubungan dengan praktik perawatan
dapat berhubungan dengan beberapa hal nifas dikarenakan apabila pendapatan
seperti karakteristik ibu dan pelayanan keluarga tersebut rendah maka mereka
kesehatan. Karakteristik ibu berupa akan berpikir dua kali untuk memeriksakan
pendidikan ibu, pendapatan keluarga, dan kesehatannya saat masa nifas ke
budaya. pelayanan kesehatan. Sebuah penelitian
oleh Nasution memperlihatkan bahwa
terdapat hubungan pendapatan keluarga 2. Kriteria eksklusi
dengan pencarian pelayanan kesehatan a. Ibu bekerja atau tidak ada di
pada masa nifas dengan nilai p value = rumah saat dilakukan penelitian
0,001.3 b. Ibu mengundurkan diri saat
Kematian seorang wanita yang dilakukan penelitian
terjadi saat masa hamil ataupun nifas yang Besar sampel sebanyak 54 orang
terjadi karena kehamilannya dan bukan ibu nifas. Pengambilan data pada
karena kecelakaan atupun penyebab penelitian ini dengan wawancara instrumen
incidental disebut kematian ibu 4. Data berupa kuesioner. Analisis univariat dan
SUPAS tahun 2015 menunjukkan bahwa bivariate menggunakan uji chi – square
rasio AKI di Indonesia pada tahun 2015 dengan metode continuity correction
menjadi 305 kematian per 100.000 KH.5 dengan α sebesar 5% digunakan untuk
Angka tersebut masih belum memenuhi menganalisis data pada penelitian ini.
target MDG’s untuk menurunkan rasio AKI
menjadi 102 kematian ibu per 100.000 KH HASIL PENELITIAN
pada 2015. Kabupaten Grobogan pada Karakteristik Responden
tahun 2018 rasio AKI sebesar 152,5 per Menurut hasil penelitian ini diperoleh
100.000 KH, akan tetapi angka ini masih persentase sebagian besar responden
tinggi jika dibandingka dengan Provinsi (87.0%) berumur 20 – 35 tahun.
Jawa tengah yang rasio AKI nya sebesar Persentase pekerjaan responden sebagian
78,6 kematian ibu per 100.000 KH.6 AKI di besar (74,1%) adalah ibu rumah tangga.
Kabupaten Grobogan pada tahun 2018 Persentase pekerjaan suami responden
sebagian besar (65%) terjadi pada masa sebagian besar adalah buruh (29,6%) dan
nifas. Berdasarkan hal – hal di atas, wiraswasta (33,3%). Persentase jumlah
peneliti ingin meneliti hubungan pendidikan tanggungan keluarga responden sebagian
ibu dan pendapatan keluarga dengan besar (77,8%) yaitu ≥ 4 orang. Persentase
praktik perawatan nifas di Wilayah kerja paritas ibu sebagian besar (77,8%) adalah
Puskesmas Purwodadi II Kabupaten multipara. Persentase jenis persalinan
Grobogan. (74,1%) adalah normal.

BAHAN DAN METODE Analisis Univariat


Explanatory research merupakan jenis Pendidikan Ibu
penelitian yang digunakan oleh peneliti dan Tabel 1 Distribusi Frekuensi Menurut
rancangan penelitiannya adalah cross Pendidikan Ibu Nifas Bulan Juli 2019
sectional study. Seluruh ibu yang telah No Pendidikan Ibu f %
melahirkan dari bulan Januari – Juli 2019 Nifas
dan terdaftar di wilayah kerja Puskesmas 1 Pendidikan 33 61,1
Purwodadi II dengan total sebanyak 140 Dasar (≤9)
ibu merupakan populasi pada penelitian ini. 2 Pendidikan 21 38,9
Pemilihan sampelnya dilakukan dengan Lanjut (>9)
teknik simple random sampling. Jumlah 54 100,0
Kriteria responden sebagai berikut : Tabel 1 terlihat bahwa persentase
1. Kriteria inklusi : pendidikan ibu dasar (61,1%) lebih besar
a. Ibu bertempat tinggal di wilayah dibandingkan adalah persentase
penelitian pendidikan lanjut.
b. Ibu mau menjadi subjek
penelitian
Pendapatan Keluarga yang secara statistik tidak ada hubungan
Tabel 2 Distribusi Frekuensi Menurut signifikan pendidikan ibu dengan praktik
Pendapatan Keluarga Bulan Juli 2019 perawatan nifas.
Pendapatan
No f % Hubungan Pendapatan Keluarga
Keluarga
1 Rendah (<UMK) 24 44,4 dengan Praktik Perawatan Nifas
2 Tinggi (≥UMK) 30 55,6 Tabel 7 Distribusi Frekuensi Menurut
Jumlah 54 100,0 Hubungan Pendapatan Keluarga dengan
Tabel 2 terlihat bahwa persentase Praktik Perawatan Nifas Bulan Juli 2019
pendapatan keluarga tinggi (55,6%) lebih No Pendapa Praktik perawatan Total
besar dibandingkan persentase keluarga tan nifas
rendah. Keluarga Kurang Baik
baik
Praktik Perawatan Nifas f % f % f %
Tabel 5 Distribusi Frekuensi Menurut 1 Rendah 7 29,2 17 70,8 24 100,0
Praktik Perawatan Nifas Bulan Juli 2019 (<UMK)
No Praktik f % 2 Tinggi 12 40,0 18 60,0 30 100,0
perawatan nifas (≥UMK)
1 Kurang baik 19 35,2 pvalue = 0,588
(<median) Berdasarkan tabel 7 terlihat bahwa
2 Baik (≥median) 35 64,8 persentase praktik perawatan nifas kurang
Jumlah 54 100,0 baik lebih besar pada pendapatan keluarga
Tabel 5 dapat dilihat bahwa tinggi (40,0%) dibandingkan pendapatan
persentase praktik perawatan nifas baik keluarga rendah (29,2%). Hasil uji chi –
(64,8%) lebih besar dibandingkan square dengan metode continuity
persentase praktik perawatan nifas kurang correction diperoleh pvalue > 0,05 (pvalue =
baik. 0,588) yang secara statistik tidak ada
hubungan signifikan pendapatan keluarga
Analisis Bivariat dengan praktik perawatan nifas.
Hubungan Pendidikan Ibu dengan
Praktik Perawatan Nifas PEMBAHASAN
Tabel 6 Distribusi Frekunesi Menurut Hasil uji chi – square
Hubungan Pendidikan Ibu dengan Praktik memperlihatkan tidak ada hubungan
Perawatan Nifas Bulan Juli 2019 signifikan pendidikan ibu dengan praktik
Praktik perawatan perawatan nifas di Desa Ngraji wilayah
nifas kerja Puskesmas Purwodadi II. Penelitian
Pendidikan Total ini tidak berhubungan dikarenakan
No Kurang
ibu Baik pendidikan yang ditempuh oleh ibu nifas
baik
f % f % f % merupakan pendidikan formal. Akan tetapi
dalam penelitian ini rata – rata ibu nifas
1 Dasar (≤9) 14 42,4 19 57,6 33 100,0
adalah ibu multipara yang sebelumnya
2 Lanjut (>9) 5 23,8 16 76,2 21 100,0
telah memiliki anak, jadi dapat dikatakan
pvalue = 0,270
bahwa sebelumnya mereka telah memiliki
Tabel 6 terlihat bahwa persentase pengalaman mengenai praktik perawatan
praktik perawatan nifas kurang baik lebih
nifas sehingga menyebabkan pendidikan
besar pendidikan ibu dasar (42,4%) mereka tidak berhubungan dengan praktik
dibandingkan lanjut (23,8%). Hasil uji chi –
perawatan nifasnya dan dapat dikatakan
square metode continuity correction
diperoleh nilai pvalue > 0.05 (pvalue = 0,270)
bahwa pengalaman lebih berhubungan jika Akan tetapi, hasil penelitian ini berbeda
dibandingkan dengan pendidikan. dari penelitian Nasution yang mengatakan
Hal ini sama dengan penelitian oleh bahwa ada hubungan pendapatan
Akhenan yang mengatakan bahwa tidak keluarga dengan pencarian pelayanan
ada hubungan pendidikan dengan post kesehatan pada masa nifas melalui uji chi
natal care dengan hasil dari uji chi – – square didapatkan nilai pvalue = 0,01.(3)
square didapatkan nilai pvalue adalah
0,829.7 Akan tetapi, hasil ini tidak sama SIMPULAN
dengan penelitian Satukhilmiyah yang 1. Presentase terbesar adalah umur
memperlihatkan bahwa terdapat hubungan ibu 20 – 35 tahun (87,0%),
pendidikan dengan perawatan postpartum pekerjaan responden ibu rumah
ibu nifas dengan hasil uji chi – square tangga (74,1%), pekerjaan suami
diperoleh nilai pvalue = 0,001. responden sebagian besar buruh
Hasil uji chi – square menunjukkan (29,6%) dan wiraswasta (33,3%),
tidak ada hubungan pendapatan keluarga jumlah tanggungan keluarga ≤ 4
dengan praktik perawatan nifas di Desa (77,8%), paritas multipara (77,8%),
Ngraji wilayah kerja Puskesmas Purwodadi dan proses melahirkan normal
II. Pendapatan keluarga tidak berhubungan (74,1%).
dengan praktik perawatan nifas pada 2. Persentase terbesar adalah ibu
penelitian ini dapat disebabkan oleh nifas dengan pendidikan dasar
beberapa hal seperti kepemilikan kartu (61,1%), pendapatan keluarga tinggi
KIS, sebagian besar responden sudah (55,6%) dan praktik perawatan nifas
memiliki kartu KIS, dan jika mereka ingin yang baik (64,8%).
periksa ke Puskesmas pun juga sudah 3. Persentase praktik perawatan nifas
gratis. Selain itu, pada penelitian ini ibu yang baik lebih besar pada ibu yang
nifas praktiknya sudah baik karena banyak menempuh pendidikan lanjut
ibu yang sudah memiliki pengalaman (76,2%) dan pendapatan keluarga
mengenai praktik perawatan nifas. yang rendah (70,8%).
Pengalaman tersebut dapat dilihat dari 4. Tidak ada hubungan signifikan
paritas ibu nifas yaitu untuk yang paritas pendidikan ibu dengan praktik
multipara lebih besar dibandingkan paritas perawatan nifas (pvalue = 0,270).
primipara. Akan tetapi, untuk ibu primipara 5. Tidak ada hubungan signifikan
dengan pendapatan tinggi (30,0%) lebih pendapatan keluarga dengan praktik
besar dibandingkan ibu primipara dengan perawatan nifas (pvalue = 0,588).
pendapatan rendah (12,5%). Hal tersebut
menyebabkan praktik perawatan nifas
kurang baik lebih besar pada pendapatan SARAN
keluarga tinggi karena rata – rata ibu 1. Bagi Seksi KIA Puskesmas
dengan pendapatan keluarga tinggi Purwodadi II
termasuk dalam paritas kelompok a. Melakukan Penyuluhan
primipara yang belum memiliki Proses penyuluhan ini dapat
pengalaman mengenai praktik perawatan dilakukan oleh bidan desa
nifas sebelumnya. setempat pada saat acara arisan
Penelitian ini sama dengan PKK atau kegiatan posyandu.
penelitian yang dikerjakan oleh Akhenan Penyuluhan dapat dilakukan saat
yang mengatakan bahwa tidak terdapat ibu masih hamil, agar saat nifas
hubungan pendapatan dengan nanti mereka dapat
pelaksanaan post natal care dengan uji chi mempraktikkan ilmunya.
– square dihasilkan nilai pvalue = 0,612.7
b. Komunikasi Interpersonal Rusmalawaty. Analisis determinan
Komunikasi interpersonal pola pembiayaan kesehatan dan
dapat dilakukan saat ibu masih pola pencarian pelayanan kesehatan
hamil yaitu pada saat pada masa kehamilan, persalinan,
memeriksakan kehamilan. Saat dan nifas di Kecamatan Natal
pemeriksaan tersebut tenaga Kabupaten Mandailing Natal. 2013.
kesehatan dapat memberikan 4. World Health Organization. Maternal
nasihat untuk menjalani masa mortality ratio [Internet]. 2018.
nifas nanti. Selain itu, komunikasi Available from:
interpersonal juga bisa dilakukan http://www.who.int/healthinfo/statistic
saat ada kunjungan kesehatan s/indmaternalmortality/en/
pada ibu hamil. 5. Badan Pusat Statistik. Profil
2. Bagi ibu nifas penduduk Indonesia hasil SUPAS
a. Ibu nifas bersedia menerima 2015. Handiyatmoni D, Parwoto,
informasi yang telah diberikan Widaryatmo, editors. Badan Pusat
oleh puskesmas. Statistik; 2015. 52 p.
b. Ibu nifas bersedia untuk 6. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa
dikunjungi oleh bidan maupun Tengah. Profil kesehatan Provinsi
kader agar mendapat nasihat Jawa Tengah 2017. Dinkes Jateng
tentang praktik perawatan nifas [Internet]. 2017;3511351(24):1–62.
yang benar. Available from:
http://www.depkes.go.id/resources/d
DAFTAR PUSTAKA ownload/profil/PROFIL_KES_PROVI
NSI_2017/13_Jateng_2017.pdf
1. Ricci SS. Postpartum period. In:
7. Akhenan NF, Puspitasari N.
Barbera P, Clay J, editors. Essentials
Determinan pada ibu nifas yang
of maternity, newborn, and women’s
berhubungan dengan pelaksanaan
health nursing. 3rd ed. Leesburg,
post-natal care. J Biometrika dan
Florida: S4Carlisle Publishing
Kependud [Internet]. 2011;1(1):1–10.
Service; 2013. p. 465–82.
Available from:
2. Satukhilmiyah A, Indrawati T.
http://www.journal.unair.ac.id/filerPD
Hubungan tingkat pengetahuan dan
F/4.Nur Fitria Akhenan dan Nunik P
pendidikan dengan perawatan post
(Volume 1 Nomor 1).pdf
partum pada ibu nifas. In: Akademi
Kebidanan Abdi Husada Semarang.
2013. p. 1–8.
3. Nasution SK, Tukiman,

You might also like