You are on page 1of 6

EFEKTIVITAS EDUKASI DAN SIMULASI MANAJEMEN BENCANA

TERHADAP KESIAPSIAGAANAN MENJADI RELAWAN BENCANA

Rahmania Ambarika
STIKes Surya Mitra Husada Kediri
Jalan Manila 37 Sumberece Kediri
E-mail :rahmania.ambar@gmail.com

Abstract : For Handling the initial disaster, volunteer efforts are needed to reduce the negative
impact of the disaster. The low desire to become volunteers is caused by the lack of adequate
knowledge about disaster volunteer. The process to be a volunteer is not easy because it involves
cognitive processes in decision-making. The readiness of individuals to disaster volunteer
demonstrated by their knowledge, skills and abilities acquired through education and learning.
Preparation process to be disaster volunteer can be given through education and disaster simulation.
The purpose of this research is to know the disaster management education and disaster simulation
effect to the readiness become a disaster volunteer. This research design using Pra eksperimental
approach one group pre - post test design. The population is 92 students in 8 th semester in ners
program of STIKes Surya Mitra Husada Kediri and used purposive sampling technique, 50
respondents was taken with a purposive sampling. The results showed that readiness become a
disaster volunteer before disaster management education is 37 respondents (74%) most of the
respondents in the category are not ready and after education is 44 respondents (88%) . data
analysis in this research used Wilcoxon test, and showed p value (0,000) showed that it has a
relation between disaster management education and disaster simulation to the readiness become a
disaster volunteer. Disaster management education can increase student motivation to participate to
the disaster and this method is very successful.

Keywords : disaster management education, simulation, readiness, disaster volunteer

Abstrak : Penanganan awal bencana diperlukan upaya memberdayakan relawan bencana untuk
mengurangi dampak negatif dari bencana. Masih rendahnya keinginan untuk menjadi relawan karena
mereka tidak memiliki pengetahuan yang adekuat tentang kesiapan menjadi relawan bencana.
Proses pertimbangan menjadi relawan bukanlah hal yang mudah karena melibatkan proses kongnitif
dalam pengambilan keputusan. Kesiapan individu menjadi relawan bencana ditunjukkan oleh adanya
pengetahuan, ketrampilan, dan kemampuan yang diperoleh melalui proses pendidikan dan belajar.
Proses penanaman kesiapan menjadi relawan bencana dapat diberikan melalui pendidikan dan
simulasi bencana. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh edukasi dan simulasi
manajemen bencana terhadap kesiapsiagaan menjadi relawan bencana pada mahasiswa. Desain
penelitian ini menggunakan pendekatan pra eksperimental dengan desain one group pre - post test
design. Populasinya adalah seluruh mahasiswa semester VIII Program Studi Pendidikan Ners
STIKes Surya Mitra Husada Kediri sejumlah 92 mahasiswa dan melalui teknik Purposive Sampling
didapatkan 50 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesiapan menjadi relawan bencana
sebelum dilakukan edukasi dan simulasi manajemen bencana sebagian besar responden dalam
kategori tidak Siap adalah sebanyak 37 responden (74%) dan sesudah diberikan simulasi adalah
sebanyak 44 responden (88%). Analisa data dengan uji statistik Wilcoxon, didapatkan p value =
0,000 artinya terdapat pengaruh edukasi dan simulasi manajemen bencana terhadap kesiapan
menjadi relawan bencana. Edukasi dan simulasi manajemen bencana sebagai salah satu media
terbaik untuk mempersiapkan mahasiswa menjadi relawan bencana karena melalui proses
pembelajaran dengan dilakukan edukasi dan simulasi bencana dapat meningkatkan pengetahuan
dan keterampilan serta kemampuan mahasiswa menjadi relawan bencana sehingga akan
meningkatkan kesiapsiagaan menjadi relawan. Edukasi dan pelatihan bencana diperlukan untuk
diterapkan di institusi sehingga semua mahasiswa memiliki kesiapsiagaan untuk menjadi relawan
bencana karena bencana bisa datang sewaktu-waktu dan hal itu membutuhkan relawan bencana.

Kata Kunci : edukasi, simulasi, manajemen bencana, kesiapasiagaan, relawan bencana

245
246 | J.K.Mesencephalon, Vol.2 No.4, Oktober 2016, hlm 245-250

PENDAHULUAN
berupa pengambilan keputusan. Penilaian
Bencana merupakan suatu kejadian dan pengambilan keputusan digunakan
yang mengganggu kehidupan normal. untuk menyeleksi diantara pilihan-pilihan
Penanganan yang segera atau cepat atau mengevaluasi kesempatan-
setelah kejadian sangat dibutuhkan untuk kesempatan yang ada (Stenberg, 2013).
mengurangi dampak negatif dari bencana Mahasiswa Program Studi
yang bisa menyebabkan kematian atau Pendidikan Ners merupakan calon
mengancam nyawa. Penanganan awal perawat yang akan berperan sebagai
pada bencana diperlukan upaya relawan dan pemberi pertolongan pada
memberdayakan relawan dan masyarakat saat bencana bagi masyarakat. Oleh
itu sendiri untuk mengurangi dampak karena itu, penting bagi mahasiswa
negatif dari bencana (Cahyono, 2014). Program Studi Pendidikan Ners untuk
Dibutuhkan kesiapan masyarakat memiliki pengetahuan kebencanaan yang
maupun tenaga kesehatan untuk menjadi adekuat serta kesiapan menjadi relawan
relawan. Berdasarkan penelitian yang bencana yang baik. Dengan pemberian
dilakukan Fung (2008), bahwa sebagian edukasi dan simulasi manajemen bencana
besar perawat tidak siap menjadi relawan mahasiswa semester VIII akan
karena mereka tidak tahu apa yang harus mendapatkan tambahan pengetahuan
dipersiapkan untuk menjadi relawan seputar kesiapan menjadi relawan
bencana. Berdasarkan penelitian yang bencana.
dilakukan Usher & Mayner (2011), 63% Manfaat yang dapat diperoleh
dari 39 institusi pendidikan didapatkan dengan diberikannyaedukasi dan simulasi
mahasiswa masih rendahnya keinginan bencana adalah meningkatkan
untuk menjadi relawan. pengetahuan dan kemampuan untuk
Studi pendahuluan yang dilakukan menjadi relawan sehingga akan
oleh peneliti dengan wawancara meningkatkan kesiapsiagaan mahasiswa
didapatkan di kampus stikes Surya Mitra khusunya keperawatan untuk menjadi
Husada Kediri hanya organisasi Badan relawan bencana. Harapannya seorang
Eksekutif Mahasiswa (BEM) yang sering perawat akan siap kapan saja untuk
menjadi relawan tetapi untuk keseluruhan menjadi relawan karena sudah dibekali
mahasiswa semester VIII Program Studi pengetahuan tentang penanganan
Pendidikan Ners belum terlibat sebagai bencana.
relawan bencana. Dari wawancara yang
dilakukan pada 15 orang mahasiswa METODE PENELITIAN
semester VIII didapati 6 orang mahasiswa
bersedia atau siap menjadi relawan Desain penelitian ini menggunakan
bencana dengan alasan mereka adanya pendekatan pra eksperimental dengan
rasa kemanusiaan dalam diri yang tinggi desain one group pre-post test design.
terhadap sesama, berempati pada korban Penelitian dilakukan di STIKes Surya Mitra
bencana, peduli kepada sesama yang Husada Kediri pada tanggal 21 Maret
mengalami bencana, mereka juga sampai 26 Maret 2016. Populasinya
memiliki rasa kemauan dan minat yang adalah seluruh mahasiswa semester VIII
kuat untuk menjadi relawan bencana. Program Studi Pendidikan Ners STIKes
Sedangkan 9 orang mahasiswa tidak siap Surya Mitra Husada Kediri berjumlah 92
menjadi relawan bencana dengan alasan dan melalui teknik Purposive Sampling
mereka tidak memiliki pengetahuan dan yang memenuhi kriteria inklusi didapatkan
ketrampilan menjadi relawan karena 50 responden. Instrumen yang digunakan
merasa tidak mampu menjadi relawan adalah lembar kuesioner, SAP, dan
bencana dan juga ada perasaan takut dan panduan role play dan simulasi. Variabel
malas karena menjadi relawan bencana independen yang diteliti adalah edukasi
dianggap sulit. dan simulasi manajemen bencana dan
Proses pertimbangan menjadi variabel dependen adalah kesiapan
relawan melibatkan proses kongnitif menjadi relawan bencana.
Rahmania Ambarika, Efektivitas Edukasi dan... | 247

HASIL PENELITIAN Setelah dilakukan uji statistik


dengan menggunakan Uji Wilcoxon,
Tabel 1. Karakteristik subyek dengan nilai  = 0,05 didapat hasil p value
No Karakteristik N % = 0,000 (p < 0,05) sehingga H0 ditolak.
1 Usia (th) Dengan demikian dapat disimpulkan
<20 7 14 bahwa terdapat pengaruh edukasi dan
20-25 25 50 simulasi manajemen bencana terhadap
>25 18 36 kesiapan menjadi relawan bencana pada
2 Jenis kelamin
mahasiswa semester VIII Program Studi
Laki-laki 31 62
Pendidikan Ners STIKes Surya Mitra
Perempuan 19 38
3 Tempat tinggal Husada Kediri.
Kost/kontrak 42 84
Ortu 7 14 PEMBAHASAN
Saudara dekat 1 2
4 Sumber biaya Kesiapan Menjadi Relawan Bencana
Ortu 48 96 Sebelum Dilakukan Edukasi dan
Saudara 2 4 Simulasi Manajemen Bencana Pada
5 Kesiapsiagaan (sebelum) Mahasiswa Semester VIII Program
Tidak siap 37 74 Studi Pendidikan Ners STIKes Surya
Cukup siap 9 18 Mitra Husada Kediri
Siap 4 8
6 Kesiapsiagaan (setelah)
Tidak siap 4 8
Berdasarkan hasil penelitian
Cukup siap 2 4 diketahui bahwa kesiapsiagaan menjadi
Siap 44 88 relawan bencana sebelum dilakukan
Total 50 100 edukasi dan simulasi manajemen bencana
Sumber: Hasil analisa data,Tahun 2016. pada Mahasiswa Semester VIII Program
Studi Pendidikan Ners STIKes Surya Mitra
Berdasarkan Tabel 1 di atas diketahui dari Husada Kediri yaitu sebagian besar
50 responden, setengah dari total responden berada dalam kategori tidak
responden adalah kelompok usia 20-25 siap yaitu sebanyak 37 responden (74%).
tahun yaitu sebanyak 25 responden Hal ini menunjukan bahwa alasan
(50%), jenis kelamin laki-laki yaitu responden tidak siap menjadi relawan
sebanyak 31 responden (62%), hampir korban bencana oleh karena responden
seluruh responden bertempat tinggal di masih mempertimbangkan keputusan
Kost/Kontrakan yaitu sebanyak 42 yang akan diambil dimana menjadi
responden (84%), dibiayai oleh orang tua relawan bukan hal yang mudah. Di
sebanyak 48 responden (96%), kesiapan samping itu juga ada responden yang
menjadi relawan bencana sebelum trauma terhadap kejadian bencana yang
dilakukan edukasi manajemen bencana pernah dialami sebelumnya.
dalam kategori tidak siap adalah sebanyak Proses pertimbangan menjadi
37 responden (74%) dan setelah relawan melibatkan proses kongnitif
dilakukan edukasi manajemen bencana berupa pengambilan keputusan. Penilaian
hampir seluruh responden dalam kategori dan pengambilan keputusan digunakan
siap adalah sebanyak 44 responden untuk menyeleksi diantara pilihan-pilihan
(88%). atau mengevaluasi kesempatan-
kesempatan yang ada (Stenberg, 2013).
Tabel 2 : Hasil Uji Statistik Pengambilan keputusan untuk
menjadi relawan tidaklah mudah. Relawan
Edukasi dan simulasi Tingkat menekankan pada nilai personal seperti
Manajemen Bencana Signifikansi kasih sayang pada orang lain, keinginan
Sebelum 0.000 untuk menolong orang lain, membantu
Sesudah 0.000 seseorang lepas dari kesulitan dan
manfaat relawan bencana misalnya, rasa
senang membantu korban bencana alam
248 | J.K.Mesencephalon, Vol.2 No.4, Oktober 2016, hlm 245-250

sebab dapat meringankan penderitaan bencana merupakan metode yang tepat


orang lain, ada rasa bangga menjadi dalam merubah sikap dan perilaku
relawan, ada imbalan yang responden untuk menjadi seorang
menguntungkan bagi pribadi relawan, relawan. Pengetahuan, informasi dan cara
dapat meningkatkan rasa percaya diri dan penanggulangan bencana yang diberikan
melatih diri untuk peduli dengan orang lain peneliti melalui pemberian informasi dan
(Sears, 2012). role play simulasi bencana dapat
Relawan bukanlah suatu pekerjaan meningkatkan pengetahuan, ketrampilan
yang rutin karena tidak terjadi setiap dan kemampuan responden dalam
waktu dan bersifat insidental. Banyak penanggulangan bencana serta
faktor yang mempengaruhi keinginan meningkatkan motivasi untuk menjadi
individu dewasa untuk menjadi relawan. relawan.
Salah satu faktor yang mendorong adalah Setelah mendapatkan edukasi dan
sikap yang lebih berfokus pada simulasi manajemen bencana responden
hubungannya dan keturunannya, misalnya merasa empati dan ingin dapat terjun
seseorang menjadi relawan karena orang langsung membantu korban bencana.
tuanya juga merupakan relawan. Oleh Karena itu fungsi edukasi dan
Karakteristik yang ada dalam sikap yang simulasi manajemen bencana sebagai
lebih berfokus pada hubungannya dan salah satu media terbaik untuk
keturunannya adalah adanya sikap peduli, mempersiapkan mahasiswa terhadap
mengayomi dan mengatur (Stenberg, bencana.
2013). Pada pendidikan bencana tingkat
Hasil kuesioner menunjukan bahwa kesiapan menjadi relawan bencana akan
menjadi relawan bencana membutuhkan didiskusikan untuk kemudian ditingkatkan
kondisi fisik sehat atau tidak mengidap melalui proses pembelajaran kemudian
penyakit, serta perasaan takut dan cemas dilakukan roleplay simulasi bencana untuk
dan menjadi relawan merupakan hal yang lebih meningkatkan kesiapan menjadi
sulit atau tantangan bagi diri sendiri untuk relawan. Kesiapan individu untuk menjadi
membantu orang lain. Perasaan cemas relawan bencana juga ditunjukkan oleh
dan takut didasari oleh kurangnya adanya pengetahuan, ketrampilan, dan
kesiapan untuk menjadi relawan karena kemampuan yang diperoleh melalui
kurangnya pengetahuan dan ketrampilan proses pendidikan dan belajar (Clust,
untuk menjadi relawan padahal seorang 2012).
perawat memiliki tugas dan tanggung Manajemen bencana didefinisikan
jawab ketika terjadi bencana salah satuya sebagai serangkaian upaya yang meliputi
harus siap menjadi relawan bencana yang penetapan kebijakan pembangunan yang
siap ditugaskan kapan saja dan dimana berisiko timbulnya bencana, kegiatan
saja ketika menjadi bencana. pencegahan bencana, tanggap darurat,
rehabilitasi dan rekonstruksi (UU No. 24
Kesiapan Menjadi Relawan Bencana Tahun 2007). Manajemen bencana
Setelah Dilakukan Edukasi Manajemen dirumuskan sebelum bencana terjadi.
Bencana Pada Mahasiswa Semester Siklus manajemen bencana diawali
VIII Program Studi Pendidikan Ners dengan kegiatan sebelum terjadinya
STIKes Surya Mitra Husada Kediri bencana yang meliputi kegiatan mitigasi
(mengurangi dampak dari bencana) dan
Edukasi dengan tehnik pemberian kesiapsiagaan (preparedness). Saat
informasi dan simulasi manajemen bencana terjadi dilakukan kegiatan
bencana merupakan salah satu media tanggap darurat (emergency response)
terbaik untuk mempersiapkan mahasiswa dan selanjutya adalah kegiatan
menjadi relawan bencana. Hampir seluruh rekonstruksi.
mahasiswa dalam kategori siap untuk Berdasarkan hasil penelitian
membantu korban bencana adalah diketahui bahwa hampir seluruh
sebanyak 44 responden (88%) . Hal ini responden baik laki-laki maupun
menunjukan bahwa edukasi manajemen perempuan siap untuk terjun langsung
Rahmania Ambarika, Efektivitas Edukasi dan... | 249

menolong korban bencana. Informasi dan Berdasarkan hasil penelitian


pengetahuan yang diberikan peneliti diketahui bahwa kesiapan mahasiswa
melalui edukasi dan simulasi manajemen untuk menjadi relawan bencana sebelum
bencana dapat menjadi bekal untuk diberikan edukasi dan simulasi tentang
meningkatkan kesiapan mahasiswa. manajemen bencana yaitu sebesar 37
Mahasiswa keperawatan lebih paham responden (74%) masih
dengan persiapan untuk menjadi relawan mempertimbangkan keputusan yang akan
seperti disaster Kit (P3K) , kotak, set luka, diambil oleh karena menjadi relawan
obat-obatan, handphone, alat pemadam bukan hal yang mudah. Edukasi dan
api, nomor telepon darurat (polisi, simulasi manajemen bencana merupakan
pemadam kebakaran). Dengan metode yang sangat bagus dan
diberikannya roleplay simulasi bencana, merupakan salah satu media terbaik untuk
mahasiswa keperawatan diperlihatkan mempersiapkan mahasiswa keperawatan
secara langsung kondisi bencana menjadi relawan bencana sehingga
sehingga meningkatkan pengetahuan mengurangi permasalahan kurangnya
yang berdampak positik meningkatkan relawan bencana dari tenaga kesehatan
kesiapsiagaan mahasiswa keperawatan karena mahasiswa sudah dibekali ilmu
untuk menjadi relawan bencana. dan pengetahuan yang akan
meningkatkan kemampuan perawat
Pengaruh Edukasi dan Simulasi menjadi relawan bencana.
Manajemen Bencana Terhadap
Kesiapan Menjadi Relawan Bencana KESIMPULAN DAN SARAN
Pada Mahasiswa Semester VIII Program
Studi Pendidikan Ners STIKes Surya Kesimpulan
Mitra Husada Kediri 1. Kesiapan menjadi relawan bencana
sebelum dilakukan edukasi dan
Setelah dilakukan uji statistik simulasi manajemen bencana pada
dengan menggunakan Uji Wilcoxon, mahasiswa semester VIII Program
dengan nilai  = 0,05 didapat hasil p value Studi Pendidikan Ners STIKes Surya
= 0,000 (p < 0,05) sehingga H0 ditolak Mitra Husada Kediri yaitu sebagian
dan H1 diterima. Dengan demikian ada besar responden dalam kategori tidak
pengaruh edukasi dan simulasi siap yaitu sebanyak 37 responden
manajemen bencana terhadap kesiapan (74%).
menjadi relawan bencana pada 2. Kesiapan menjadi relawan bencana
mahasiswa semester VIII Program Studi setelah dilakukan edukasi dan simulasi
Pendidikan Ners STIKes Surya Mitra manajemen bencana pada mahasiswa
Husada Kediri. semester VIII Program Studi
Perbedaan antara sebelum dan Pendidikan Ners STIKes Surya Mitra
sesudah diberikan edukasi dan simulasi Husada Kediri yaitu hampir seluruh
manajemen bencana diketahui bahwa responden dalam kategori siap adalah
sebelum peneliti melakukan edukasi dan sebanyak 44 responden (88%).
simulasi manajemen bencana mahasiswa 3. Setelah dilakukan uji statistik dengan
merasa tidak siap oleh karena disebabkan menggunakan Uji Wilcoxon, dengan
perasaan cemas, takut, kesibukan di luar nilai  = 0,05 didapat hasil p value =
aktivitas kuliah bahkan menciptakan 0,000 (p < 0,05) sehingga H0 ditolak
banyak alasan untuk tidak menjadi dan H1 diterima. Dengan demikian ada
seorang relawan bencana. Akan tetapi pengaruh edukasi manajemen bencana
setelah peneliti memberikan edukasi dan terhadap kesiapan menjadi relawan
simulasi manajemen bencana diketahui bencana pada mahasiswa semester
bahwa hampir seluruh mahasiswa merasa VIII Program Studi Pendidikan Ners
mempunyai bekal pengetahuan yang baik STIKes Surya Mitra Husada Kediri.
bahkan timbul rasa simpati dan empati
untuk dapat terjun langsung menolong
korban bencana.
250 | J.K.Mesencephalon, Vol.2 No.4, Oktober 2016, hlm 245-250

Saran Diharapkan penelitian ini bermanfaat


1. Bagi Mahasiswa Program Studi bagi Program Studi Pendidikan Ners
Pendidikan Ners Semester VIII dan STIKes Surya Mitra Husada Kediri
Diharapkan penelitian ini bermanfaat untuk memperoleh informasi mengenai
bagi mahasiswa Program Studi edukasi manajemen bencana terhadap
Pendidikan Ners untuk memperoleh kesiapan menjadi relawan bencana
informasi tentang manajemen bencana pada mahasiswa di kampus STIKes
terhadap kesiapan menjadi relawan Surya Mitra Husada, terutama Program
pada mahasiswa terhadap risiko Studi Pendidikan Ners sehingga dapat
bencana di kampus STIKes Surya menindaklanjuti penyediaan edukasi
Mitra Husada Kediri terutama Program dan adanya pelatihan manajemen
Studi Pendidikan Ners semester VIII. bencana dan kesiapan menjadi
relawan bencana di lingkungan
2. Bagi Program Studi Pendidikan Ners kampus.
dan STIKes

DAFTAR PUSTAKA

A. Aziz, Alimul Hidayat. 2010. Metode Nursalam, 2012. Konsep dan Penerapan
Penelitian Keperawatan Dan Teknik Metodologi Penelitian Ilmu
Analisis Data. Jakarta : Penerbit. Keperawatan. Jakarta : Salemba
Salemba Medika. Medika.
Clust, Michael, R.J.Human,dan Sugiyono, 2011. Metode Penelitian
D.M.Simpson.(2007).Mapping and Kuantitatif Kualitatif Dan R&D (Edisi
rail safety: the development of Revisi). Bandung : CV. Alfabeta.
mapping display technology for data Rohani, A. 2010. Pengelolaan Pengajaran
communication. Center for Sebuah Pengantar Menuju Guru
Hazards Research and Policy Profesional.Jakarta: Rineka Cipta.
Development. Slamet, M. 2012. Voluntary Organization.
Dalyono, 2005. Psikologi Pendidikan. margonoipb. files. wordpress.
Jakarta: Rineka Cipta. com/2009/03/8. volunteersm. ppt.
Darwis, S. D. 2010. Metode Penelitian. Stenberg, J.R. 2014. The concept of
Jakarta : EGC. creativity: prospect and paradigms.
Djamarah, 2012. Strategi Belajar Handbook of creativity.
Mengajar. Cetakan Keempat. Cambridge: University press.
Jakarta: Penerbit Rineka Santamaria,Barbara.2009.Community
Cipta. Health Nursing Theory &
Forum Keperawatan Bencana, 2014. Practice. Newjersey: Pearson
Keperawatan bencana. Banda Aceh: Education.
PMI dan JRCS. Slameto, 2013. Belajar Dan Faktor-Faktor
Hatimah, I. 2013. Strategi Dan Metode Yang Mempengaruhi. Jakarta:
Pembelajaran. Bandung: Andira. Rineka Cipta.
Hamalik, Oemar. 2012. Proses Belajar Usher, kim dan Lidia Mayner. 2011.
Mengajar, Jakarta: PT Bumi Aksara. Disaster nursing: a descriptive
Notoatmodjo, Soekidjo. 2010, Pendidikan survey of australian undergraduate
dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : nursing curricula Australasian
Rineka Cipta. Emergency Nursing Journal,14,1-5.

You might also like