You are on page 1of 6

Jurnal Online Keperawatan Indonesia, 24-29

HUBUNGAN POLAASUH ORANG TUA


DENGAN KENAKALANREMAJA

Flora Sijabat1, Galvani Simanjuntak2, Ahmad Syukur3


Fakultas Farmasi dan Ilmu Kesehatan Universitas Sari Mutiara Indonesia
florasijabat316@gmail.com
Fakultas Farmasi dan Ilmu Kesehatan Universitas Sari Mutiara Indonesia
galvanisimanjuntak@yahoo.co.id

ABSTRACT
Adolescents delinquency is a deviant behavior. To overcome adolescent delinquency, good
parenting patterns are needed and in accordance with the character of the child. The
parenting pattern given by the parents are democratic, authoritarian and permissive. This
study aims to determine the relationship of parenting parents with adolescent delinquency in
SMA Negeri 1 Pangkat Labuhan Batu. A correlational analytic research with cross
sectionaldesign was applied to achieved aim of the study. The population of this study were
153 students in the class X, and the sample of this study were 60 people. Sampling method in
this study was carried out using the Random Sampling Cluster technique. Data Analysis of
this study used the Spearman Rank statistical test. The results found that parenting Pattern is
Democratic parenting (63.3%), adolescent delinquency is categorized as not naughty
(88.3%). The results of this study concluded that there is no significant relationship between
parenting pattern with adolescent delinquency with p value = 0.455. Recommendation of this
study is that the parents always provide good parenting to children according to the character
of the child, to increase the creativity and achievement of adolescents.
Keywords :ParentingPattern,Adolescen, Delinquency

1. PENDAHULUAN mencapai 7762 kasus. Kasus tersebutterdiri


dari berbagaikasuskenakalan remaja
Kenakalanremaja merupakanperilaku
diataranya, pencurian,pembunuhan,
jahatsecara sosialpadaanak-anak dan
pergaulan bebasdannarkoba(Badan
remajayang disebabkanolehsatu
PusatStatistik,2016).Sedangkandi provinsi
bentukpengabaian sosial,sehingga mereka
sumatra utara selama tahun2014, tercatat
mengembangkanbentuk
324 kasus kenakalanremaja.Denganrician,
perilakuyangmenyimpang(Yusniah,2008).
Januari 50 kasus, Februari 25 kasus, Maret
Kenakalanremajadalam perspektif
10Kasus,April38kasus,Meinihil,Juni109
perilakumenyimpang
kasus, Juli nihil, Agustus 92 kasus.
masalahsosialterjadikarena terdapat
“Rata-rata kasusjudi, bolos serta
penyimpangan perilakudari berbagai
tawuran(KomnasPerlindungan Anak,
aturan-aturan sosialataupun dari nilai dan
2015).
normasosialyang berlaku (Santrock, 2007).
Berkembangnyakenakalan remaja
DiIndonesia kenakalanyang
tersebut saatini sudah menjadi
dilakukanolehremaja
bencanasosialyang sangat
sudahmelebihibatasyang sewajarnya
mengkhawatirkan. Salahsatunyayaitu
dimana banyakanakdibawahumur yang
perilaku menyimpang seks bebas dan
sudahmengenal rokok, narkoba, free
penggunaan narkoba,1%remaja perempuan
sexdanterlibatbanyaktindakan kriminal
dan 8 persen remajalaki – laki mengaku
lainnya(Melisa,2016).
pernahmelakukan hubunganseksualpra
Kenakalan remaja daritahun ketahun
nikah.Bahkan terdapat1,1persendari remaja
mengalami peningkatan secara significant
yaitu padatahun 2014 jumlahnya laki– lakikelompokusia15– 19tahunyang
mengaku melakukan hubungan seksual
mencapai7007kasusdan pada tahun 2015
pra nikah ketika usianya kurang
24
Jurnal Online Keperawatan Indonesia Juni 2020, Vol.3 No.1
Jurnal Online Keperawatan Indonesia, 24-29

dari15tahun(BKKBN,2015). Sedangkan pertumbuhandan perkembangan


berdasarkandata Badan NarkotikaNasional anak,termasuk pembentukan
(BNN)tahun 2016 perilakusosialanak (Syaiful, 2014).
sekitar27,32%penggunanarkoba di
Indonesia berasal dari kalangan pelajar
Orang tuabertugassebagaipengasuh,
dan mahasiswa. Jika pembinaan
pembimbing, pemelihara, dan sebagai
terhadapremajaatau penduduk usia
pendidik terhadapanak-anaknya.
produktiftidak segera dilakukan, dapat di
Setiaporang tuapastimenginginkan anak-
pastikanIndonesia tidakakanbisa
anaknyamenjadi manusiayang pandai,
melahirkansumber daya manusiayang baik
cerdas dan berakhlak. Akan tetapi masih
dan berkualitas (BNN, 2016).
banyakorang tuayang tidak menyadari
Salahsatufaktortimbulnya kenakalan
bahwa pola asuh yang
remajayaitupolaasuhorang tua, lingkungan
diterapkanmembuat anak merasa tidak
dankeberadaan pendidikan
diperhatikan, dibatasi kebebasannya,
formal(M.Arifin, 2005). Polaasuhorang
bahkan ada merasa tidakdisayang oleh
tuaadalahfaktor
orang tuanya. Perasaan-
utama,karenapendidikanyang di
perasaanitulahyang banyak mempengaruhi
rasakanpertama kaliolehsetiapanak ialah
pendidikan informal(keluarga) yaitu sikap, perasaan,cara berpikir,
bahkankecerdasanmereka (Syaiful,2014).
pendidikan yang ditanamkan oleh kedua
Surveiawalyang dilakukan diSMA
orangtuanya (Utami,2013).Penelitianyang
Negeri 1 PangkatanKabupaten
dilakukanoleh Triwiyarto(2015)tentang
LabuhanBatu, ditemukan bahwa
penyebab kenakalan remaja,dari hasil
sebagianbesar siswa/siswi seringdatang
penelitianyamenyimpulkan bahwa salah
terlambat danbahkansering
satupenyebab dari kenakalan remajayaitu
absen,berpakaian kurang
kondisi keluargayang
rapi,tugasjarangdikumpulkan dansering
berantakansehinggaremaja merasa kurang
melawanguru dan merokok.
diperhatikanoleh orang tuanya.
Polaasuhorang tuayangdiberikan pada
anak,apakahpermisif atau serba 2. METODE PENELITIAN
boleh,otoriteryang tidak membolehkan Pada penelitian ini menggunakan
anak berbuat apapun, ataukah bersifat penelitian analitik
demokratisyang merupakan perpaduan dari corelationaldenganpendekatan
keduanya.Setiapgayapengasuhanorang crosssectional.Populasi dalam penelitian
tuaini sangatdipengaruhioleh kualitas ini adalah seluruh siswa/siswa SMA
interaksi antara anakdengan orang Negeri 1 Pangkatan kelas X sebanyak
tuanyayang semuanyaakan 153, sample dalam penelitian ini
memberikandampakyang berbeda berjumlah 60 orang. Teknik pengambilan
padaanak, bagaimana anak terbentuk sampel yang digunakan dalam penelitian
tentunya didapat dari pembiasaan- ini adalah Cluster Random Sampling.
pembiasaanyang terjadipadasituasi rumah Penelitian inidilakukan di SMA Negeri 1
(Shochib, 2010). Pangkatan Labuhan Batu.
Polaasuhorang tuadalamkeluarga Instrument dalam penelitian ini
berartikebiasaanorangtua, ayahdan atau menggunakan kuisioner pola asuh dengan
ibu,dalam memimpin,mengasuh, dan nilai cronbach’s alfa 0,835 dan kuisioner
membimbinganak dalam keluarga secara kenakalan remaja dengan nilai cronbach’s
konsistendanpersisten.Persisten berasal dari alfa 0,781.Defenisi operasional pada
bahasaInggris yaitupersistentyang penelitian ini antara lain Pola Asuh
berartiberkeras hati.Polaasuhorang tuayang orangtua yaitu bentuk interaksi antara
diterapkankepada anakakan mempengaruhi orang tua dengan anak seperti demokratis,
25
Jurnal Online Keperawatan Indonesia Juni 2020, Vol.3 No.1
Jurnal Online Keperawatan Indonesia, 24-29

otoriter dan permisif. Kenakalan remaja


yaitu segala bentuk perilaku menyimpang KenakalanRemaja n %
dan melanggar aturan yang dapat Tidak Nakal 53 88.3
merugikan baik orang lain maupun remaja Nakal 7 11.7
itu sendiri.
Berdasarkan tabel 3 dapat bahwa remaja
Tehnik analisis data menggunakan uji
yang nakan sebanyak 11.7%, sedangkan
statistik Rank spearman
remaja yang tidak nakal sebanyak 88.3%.
Dapat disimpulkan bahwa kenakalan
3. HASIL remaja di SMA Negeri 1 Pangkatan
Labuhan Batu, mayoritas tidak nakal yaitu
Tabel 1.Distribusi Frekuensi Karakteristik (88.3%).
Responden
Tabel 4.Tabulasi Silang Pola Asuh Orang
Karakteristik n %
15-17 tahun 56 93.3
Tua Dengan Kenakalan Remaja
Umur
18-20 tahun 4 6.7
Laki-laki 36 60 Kenakalan
J.Kelamin Remaja Pv
Perempuan 24 40 Pola Asuh Total
Suku Jawa 5 8.3 Orang Tidak Nakal
Batak 50 83.3 Tua Nakal
Melayu 0 0 n % n % n %
Minang 0 0 Otoriter 7 13.2 0 0 7 11.7 0.455
Mandaeling 5 8.3 Demokratis 31 58.5 7 100 38 63.3
Padang 0 0 Permisif 15 28.3 0 0 15 25
Total 53 100 7 100 60 100
Berdasarkan tabel 1 diketahui kelompok
umur mayoritas 15-17 tahun yaitu (93.3%), Berdasarakan tabel 4 diatas disimpulkan
jenis kelamin mayoritas laki-laki yaitu bahwa tidak terdapat hubungan yang
(60%), mayoritas suku Batak yaitu signifikan antara pola asuh orang tua
(83.3%). dengan kenakalan remaja dengan p-value
0.455
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Pola Asuh
Orang Tua
4. PEMBAHASAN
Pola Asuh Orang n % Berdasarkan hasilpenelitian mayoritas
Tua responden dengan kategori tidak nakal
Otoriter 7 11.7 yakni53orang (88.3%).Haliniterbukti
Demokratis 38 63.3 darihasilkuesioneryang menyatakan
Permisif 15 25 bahwa sayatidakmemeras oranglain
sebanyak58orang (96.7%),sayatidak
Berdasarkantabel 2 diketahui bahwa pola merokoksebanyak58orang (96.7%),
asuh otoriter sebanyak 11.7%, pola asuh sayatidakterlibatperkelahiansebanyak58or
Demokratis sebanyak 63.3%, dan pola ang (96.7), dansayatidakbolos sekolah
asuh Permisif sebanyak 25%. Dapat 56orang (93.3%). Hasil penelitian ini
disimpulkan bahwa pola asuh orang tua di sejalan dengan hasil penelitian
SMA Negeri 1 pangkatan Labuhan Batu terdahuluSidabutar (2016) yang
mayoritas Demokratis yaitu (63.3%). menyimpulkan bahwamayoritas pola asuh
adalah demokratis.
Tabel 3. DistribusiFrekuensi Kenakalan Halinisesuaidengan teoriyang
Remaja menyatakanbahwa kenakalanremaja
26
Jurnal Online Keperawatan Indonesia Juni 2020, Vol.3 No.1
Jurnal Online Keperawatan Indonesia, 24-29

merupakan suatu bentuk kenakalanyang (93.3%),jenis kelamin mayoritas laki-


melakukanpelanggaran- pelanggaran laki yaitu (60%). Hal
terhadap suatu aturanyang telah di inisejalandenganteori Prasetyono (2014)
tetapkan seperti merokok, bolos yang menyatakan bahwaperilaku- perilaku
darisekolah, membuatkeributan, menyimpangyang dilakukanremaja
penerordan perbuatan kriminal lainnya. berkaitandengan ketidaksiapanremaja
Menurut asumsipenelitikenakalan dalam
remaja sangatdipengaruhi oleh pola menghadapiperkembangannyadankurang
asuhyang diterapkanolehorang tua. mendapat perhatiandan
Ketikapolaasuhyang diberikanorang kasihsayangdariorang tua,
tuayang memberikebebasanpadaanak sehinggamerekacenderung akan
namuntetapdalamkontrolorang tuaitu mengalami kecemasan,perasaan
sendirimakakegiatan seorang remaja tertekanatau ketidaknyamanan emosional
akanlebihterarahdantidakmengarah ke dalam kehidupan remaja.
perilaku-perilakumenyimpangyang tidak Menurut asumsi peneliti,bahwa
termasuk dalam kategori selainpolaasuhorang tua, lingkungan atau
kenakalanremaja. tempat tinggal juga dapatberperandalam
Dari hasil penelitian didapat dengan memunculkan kenakalanremaja.Kualitas
uji statistik menggunakan lingkungantempat tinggal, kualitas
ujiRankSpearman,hasildiketahui pvalue= sekolah, pendanaan pendidikan, dan
0.455(p<0.05), artinya tidak terdapat aktivitas lingkunganyang terorganisir
hubunganyang signifikan antara pola asuh adalah faktor-faktor lain dalam
orang tua dengankenakalan remaja di masyarakatyang juga berhubungan dengan
SMA Negeri 1pangkatan. Hasil penelitian kenakalan remaja. Usia remaja juga
initidak sejalan sejalan dengan penelitian merupakanhalyang dapat
terdahulu Murtiyani(2011), danSidabutar mempengaruhiremaja dalam
(2016) yang menyatakan bahwa ada mengembangkankontrol diri untuk
hubunganantarapola asuh membimbingtingkah laku.
dengankenakalanremaja.Halinidisebabkan
olehkarena pada 5. KESIMPULAN
penelitianditemukanbahwa pola asuh
mayoritas adalahotoriter, Orang Dari hasil penelitian ini dapat di
tuatipeinicenderung memaksa, simpulkan bahwa : Pola asuh orang tua
memerintah, menghukum.Apabila pada remaja di SMA Negeri 1 Pangkatan
anaktidak mau melakukan apayang mayoritas pola asuh demokratis, kenakalan
dikatakan orang tua,makaorangtuatipeini remaja di SMA Negeri 1 Pangkatan
tidak segan menghukum anak. Orang mayoritas tidak nakal dan tidak terdapat
tuatipeinijugatidak mengenal kompromi hubungan yang signifikan antara pola asuh
dan dalam komunikasibiasanya orang tua dengan kenakalan remaja di
bersifatsatu arah. SMA Negeri 1 Pangkatan dengan nilai p
Kenakalan remaja dapat value = 0.455
dipengaruhiolehbeberapa faktor
yaitu,sepertiidentitas, kontrol diri, usia, 6. REFERENSI
jenis kelamin,harapan terhadap pendidikan
dannilai-nilai disekolah, proseskeluarga, Arikunto, S.(2013).Prosedur Penelitian:
pengaruh temansebaya,kelas ekonomi SuatuPendekatan Praktik. Jakarta:
sosial, dan kualitas lingkungan sekitar RinekaCipta
(Santrock,
2007). Hasilpenelitian diketahui kelompok BKKBN.(2015). (http://ntb.bkkbn.go.id).Di
umur mayoritas 15-17 tahunyaitu akses15 April 2018
27
Jurnal Online Keperawatan Indonesia Juni 2020, Vol.3 No.1
Jurnal Online Keperawatan Indonesia, 24-29

Chotimah, K. (2012). Hubungan Pola Muhith,A. (2015).Pendidikan


Asuh Orang Tua Dengan KeperawatanJiwa: Teoridan
Kecerdasan Emosi Pada Aplikasi. Yogyakarta: Andi.
Remaja.Skripsi.Diakses
padatanggal 10Maret 2018. Nur,H.A.(2013). HubunganAntara
Persepsi JenisPola Asuh Orang
Depkes JakartaI.(2012).Kesehatan TuaTerhadapResiko Perilaku
RemajaProblem BullyingSiswa diSMATriguna
danSolusinya.Jakarta: UtamaCiputat.Jakarta:Fakultas
SalembaMedika. Kedokteran danIlmuKesehatan
UniversitasIslam Negeri Syarif
Edwards, D, C.(2006).KetikaAnak Sulit Hidayatullah. Skripsi
Diasuh: Panduan Orang
Tua MengubahMasalahPerilaku Prasetyono,D.S. (2014).KenaliDirimu,
Anak. Bandung: PT Mizan Pustaka Yuk!Berbagai Tes Karakter&
KepribadianDiriUntuk
Hurlock, E.B.(1999).Psikologi Remaja.Jogjakarta:Laksana
Perkembangan SuatuPendekatan
Sepanjang Rentang Kehidupan. Santrock, J.W. (2010). Adolescence.
Jakarta: Erlangga Ed.11. Erlangga: PT. Gelora
AksaraPratama.Sarwono,S.W.(201
Hurlock, E.B.(2008).Psikologi 6).PsikologiRemaja. Jakarta:
Perkembangan: SuatuPendekatan Rajawali Press.
Sepanjang Rentang Kehidupan.
EdisiKelima. Jakarta: Erlangga. Sunarto dan Hartono,
A.(2008).Perkembangan Peserta
Kozier, B.(2010). BukuAjar Fundamental Didik.Jakarta: RinekaCipta.
Keperawatan: Konsep,Proses, dan
Praktik. Ed. 7.Jakarta: EGC Djamarah,S.B.(2014). PolaAsuh Orang
Tua dan Komunikasi
Kartono,K.(2003).PatologiSosial2; dalamKeluarga.Jakarta:
Kenakalan Remaja.Jakarta: RinekaCipta.
Rajawali PersMarliani,R.
(2016).Psikologi Supartini,(2004).Buku Ajar,Konsep dasar
PerkembanganAnak Keperawatan Anak.PenerbitEGC.
danRemaja.Bandung: PustakaSetia Jakarta

Arifin. M(2005). Pedoman Pelaksanaan Shochib.(2010).Pola


Bimbingan dan Penyuluhan AsuhOrangTua.Jakarta:RinekaCipt
Agama. Jakarta: PT.Golden a.
Terayon.
Tridhonanto.(2014) mengembangkan pola
Sidabutar., M (2016).HubunganPola Asuh asuhdemokratis.Jakarta :PT.Elex
Orang Tua dengan Media Komputindo
Kenakalan Remaja di SMA
SwastaAr- Wiratna. (2014).caramenentukan jumlah
Rahman.http://repository.usu.ac.id sampel dengan rumusslovin.
.Di akses padatanggal 29 Maret http://teknikelektronika.com. Di
2018 akses padatanggal 26 April 2018
28
Jurnal Online Keperawatan Indonesia Juni 2020, Vol.3 No.1
Jurnal Online Keperawatan Indonesia, 24-29

Yusniyah.(2008).Hubungan Pola Asuh


Orangtua Dengan PrestasiBelajar
Siswa MTs Al-Falah Jakarta
Timur.Skripsi.Universitas
Indonesia.

Yusuf, H. S. (2011).Psikologi
Perkembangan Anak
danRemaja.Jakarta: Rosda.

29
Jurnal Online Keperawatan Indonesia Juni 2020, Vol.3 No.1

You might also like