You are on page 1of 10

p-ISSN 1907-0349

e-ISSN 2597-1353

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO DAN PRAKTEK


PADA MATA PELAJARAN FIQH MATERI TATACARA
PELAKSANAAN HAJI DAN UMRAH KELAS VIII
MTs MADINATUSSALAM PERCUT SEI TUAN

Susi Wulandari
Mahasiswa Fakultas Agama Islam
Parianto
Dosen Tetap FAI
Sumiati
Dosen Tetap FAI

Abstract

This study aims to describe student learning outcomes before and after using video
learning media and practice on the subject of Islamic Civilization History, Hajj and
Umrah Procedures, and to describe the successful implementation of video media and
practice in learning Fiqh for Hajj and Umrah Procedures at MTs Madinatussalam
Percut Sei Sir. The population in this study were all students of class VIII. The
research sample was determined as many as 28 students. The sample was
determined using a purposive technique. This research method is an experimental
method. The data collection tool used was a test of learning outcomes of Fiqh, the
material for Hajj and Umrah procedures in the form of multiple choice objective
questions of 20 questions that were tested before and after participating in learning
using video and practical media. The conclusions obtained from this study are:
student learning outcomes before using video learning media and practice on the
subject of Fiqh, Hajj and Umrah Procedures in MTs Madinatussalam Percut Sei Tuan
is 63.39 with the highest score of 80, moderate 60, and the lowest 40 The
improvement of student learning outcomes in class VIII in the subject of Fiqh, Hajj
and Umrah Procedures material at MTs Madinatussalam Percut Sei Tuan after
implementing learning using video learning media and practice was 80.17 with the
highest score of 95, moderate 80, and the lowest was 65. Successful implementation
Video media and practice in learning Fiqh on Hajj and Umrah Procedures at MTs
Madinatussalam Percut Sei Tuan reached 59.5% including the category of fairly good
influence. That is, the use of power point media helps improve learning outcomes of
Fiqh by 47.31%, including in the category of moderate improvement.

Keyword: Media Video dan Praktek, Hasil Belajar.

Pendahuluan sangat membantu aktivitas proses


Penggunaan media atau alat bantu pembelajaran baik di dalam maupun di luar
disadari oleh banyak praktisi pendidikan kelas, terutama dalam mencapai tujuan
Jurnal Taushiah FAI UISU Vol. 10 No. 2 Juli-Desember Tahun 1
2020
p-ISSN 1907-0349
e-ISSN 2597-1353
pembelajaran atau hasil belajar siswa. Proses memeliharanya agar tidak luntur hendaklah
pembelajaran akan berjalan efektif jika melaksanakan pendidikan dan pengajaran.
berlangsung dalam kondisi dan situasi yang Berdasarkan kebijakan baru
kondusif, menarik, nyaman dan pemerintah menetapkan keberadaan Madrasah
menyenangkan. Oleh karena itu, guru dituntut telah dipandang sebagai sekolah umum yang
untuk dapat memanfaatkan dan menggunakan bercirikan agama Islam yang tanggung
alat atau media pembelajaran yang ada dengan jawabnya mencakup: “(1) sebagai lembaga
efektif dan efisien dalam proses pembelajaran. pencerdasan kehidupan masyarakat Indonesia,
Pemanfaatan media dalam proses khususnya masyarakat muslim Indonesia, (2)
pembelajaran khususnya dalam mata pelajaran sebagai lembaga pelestarian budaya keislaman
keagamaan dalam hal ini Pendidikan Agama bagi masyarakat muslim Indonesia, (3) sebagai
Islam dapat dikatakan berlum optimal. Hal ini lembaga pelopor bagi peningkatan kualitas
lebih dikaitkan dengan perkembangan masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat
teknologi dan komunikasi. muslim Indonesia”.
Fiqh harus diajarkan pada peserta didik sebab Mastuhu dalam buku Syafaruddin
pelajaran tersebut mempengaruhi menjelaskan bahwa:
pembentukan iman, mental, sikap, dan Fungsi pesantren tidak hanya sebagai
perilaku, sehingga dapat membentuk manusia lembaga pendidikan juga berfungsi sebagai
seutuhnya. Aktualisasi tujuan pendidikan lembaga sosial dan penyiaran agama. Sebagai
nasional di atas diharapkan terimplementasi lembaga pendidikan, pesantren
dalam berbagai model dan bentuk pendidikan menyelenggarakan pendidikan formal
di Indonesia, salah satu bentuk yang harus (madrasah, sekolah umum dan perguruan
dan tetap dipertahankan dan dilaksanakan tinggi) dan pendidikan nonformal secara
adalah pendidikan agama yang di dalamnya khususnya mengajarkan fiqh, hadis, tafsir,
terdapat mata pelajaran Fiqh. Hal ini tauhid, dan tasawuf yang bersumber dari kitab-
disebabkan pendidikan agama merupakan kitab kuning dan mempelajari bahasa Arab
usaha yang lebih khusus ditekankan untuk (nahwu, sarafa, balaghah, dan tajwid), mantiq
mengembangkan fitrah keagamaan dan sumber dan akhlak.( Syafaruddin, 2012: 169)
daya insani agar mampu memahami, Dipahami bahwa belajar merupakan
menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran seorang atau beberapa peserta didik yang telah
agama Islam. Allah berfirman dalam QS. Al- mengalami perubahan tingkah laku yang
Alaq ayat 1-5: disebabkan oleh bertambahnya pengetahuan
Artinya: yang dimilikinya, keterampilan serta sikap
“Bacalah dengan (menyebut) nama yang ditampilkan ketika beraktivitas. Salah
Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah satu faktor penting pendukung berhasilnya
menciptakan manusia dari segumpal darah. pembelajaran adalah media pembelajaran.
Bacalah dan Tuhanmu yang Maha Mulia. Penggunaan media pembelajaran yang tepat
Yang mengajar (manusia) dengan pena. Dia dan sesuai dengan materi pembelajaran yang
mengajarkan manusia apa yang tidak hendak diajarkan oleh seorang pendidik
diketahuinya”. kepada peserta didik akan memberikan
Dari ayat-ayat tersebut di atas dapat dorongan dalam mencapai tujuan
diambil kesimpulan bahwa Allah Swt pembelajaran. Sehingga dengan menggunakan
berfirman hendaklah manusia meyakini akan media pembelajaran yang efektif dan efisien
adanya Tuhan Pencipta manusia (dari sebagai pendukung proses pembelajaran maka
segumpal darah), selanjutnya untuk tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan
memperkokoh keyakinannya dan maksimal oleh peserta didik dan hasil belajar

Jurnal Taushiah FAI UISU Vol. 10 No. 2 Juli-Desember Tahun 2


2020
p-ISSN 1907-0349
e-ISSN 2597-1353
peserta didik menjadi baik. Pesantren sebagai Hakikat Media Pembelajaran
lembaga pendidikan yang diteliti dalam skripsi Kata media berasal dari bahasa latin,
ini berkaitan dengan fungsinya sebagai merupakan bentuk jamak dari kata mediun
lembaga pendidikan formal yang juga dalam yang secara harafiah berarti perantara atau
praktek pembelajarannya menggunakan media pengantar. Gagne yang dikutip Hamalik
pembelajaran. mengatakan, “Media adalah berbagai jenis
Berdasarkan observasi yang dilakukan komponen dalam lingkungan siswa yang dapat
peneliti di MTs Madinatussalam Percut Sei merangsangnya untuk belajar”. (Hamalik
Tuan, ditemukan bahwa adanya guru Oemar, 2014:23) Sementara Briggs dalam
menggunakan media pembelajaran yang Hamalik berpendapat, “Media adalah segala
kurang tepat dalam mengajar seperti pada alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta
materi Haji dan Umrah yaitu thawaf guru merangsang siswa untuk belajar”. Menurut
hanya menggunakan metode ceramah, Sardiman, “Media adalah segala sesuatu yang
motivasi belajar siswa yang masih rendah dapat digunakan untuk menyalurkan pesan
ditandai dengan kurang aktifnya suasana dari pengirim ke penerima sehingga dapat
pembelajaran, jika guru memberikan merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan
pertanyaan jawaban siswa masih kurang tepat, minat siswa yang sedemikian rupa, sehingga
banyak siswa memilih diam dari pada proses belajar mengajar terjadi”. (Sardiman
mengajukan pertanyaan serta adanya siswa AM, 2014:12)
yang bercerita dan tertidur ketika proses Media pembelajaran adalah segala
pembelajaran berlangsung. sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima
Metode Penelitian pesan sehingga dapat merangsang pikiran,
Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah perasaan, perhatian dan minat siswa
Tsanawiyah (MTs) Swasta Madinatussalam, sedemikian rupa sehingga proses belajar
Desa Sei Rotan, Kecamatan Percut Sei Tuan terjadi. Dengan kata lain, media pembelajaran
Kabupaten Deli Serdang. Rancangan adalah segala bentuk dan saluran yang dapat
penelitian atau desain eksperimen yang digunakan orang untuk menyampaikan pesan
digunakan adalah desain eksperimen one belajar atau informasi belajar.
group pretest posttest design. Eksperimen Menurut Hamalik, “Pemakaian media
dengan desain one group pre-test post-test pembelajaran dalam proses pembelajaran
yaitu eksperimen yang dilaksanakan pada satu dapat membangkitkan keinginan dan minat
kelompok saja tanpa kelompok pembanding. yang baru, membangkitkan motivasi dalam
Desain dengan model ini memberikan rangsangan kegiatan belajar, bahkan
perlakuan yang sama pada setiap subjek membawa pengaruh-pengaruh psikologis
sampel tanpa memperhitungan dasar terhadap siswa”. (Hamalik Oemar, 26) Oleh
kemampuan yang dimiliki. Meskipun terdapat sebab itu, secara umum Daryanto, menjelaskan
kemungkinan masing-masing subjek sampel kegunaan media pembelajaran sebagai berikut:
memiliki kemampuan dasar yang berbeda- 1. Memperjelas penyajian pesan agar
beda. Kesimpulannya terhadap sampel dalam tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam
penelitian ini akan mendapatkan hak yang bentuk kata-kata tertulis atau lisan
sama yaitu tes awal (pretes), perlakuan dengan belaka).
memperoleh pembelajaran menggunakan 2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu
media pembelajaran video dan praktek dalam dan daya indera, misalnya:
pembelajarannya, dan tes akhir (postes). a. Objek yang terlalu besar bisa
digantikan dengan realitas

Jurnal Taushiah FAI UISU Vol. 10 No. 2 Juli-Desember Tahun 3


2020
p-ISSN 1907-0349
e-ISSN 2597-1353
gambar, film bingkai, film atau yang sama, mempersamakan
model. pengalaman, dan menimbulkan
b. Objek yang kecil dibantu dengan persepsi yang sama. (Daryanto, 2016:
proyektor mikro, film, bingkai 61)
film, atau gambar
c. Gerak yang terlalu lambat atau Berdasarkan kegunaan media di atas,
terlalu cepat, dapat dibantu maka Arsyad mengklasifikasikan media ke
dengan timelapse atau high-speed dalam lima kelompok yaitu:
photography. 1. Media berbasis manusia, seperti: guru,
d. Kejadian atau peristiwa yang instruktur, tutor, main peran, kegiatan
terjadi dimasa lalu bisa kelompok, dan lain-lain.
ditampilkan lagi lewat rekaman 2. Media berbasis cetak, seperti: buku
film, video, film bingkai, foto penuntun, buku latihan, alat bantu
maupun secara verbal. kerja, dan lembaran lepas.
e. Objek yang terlalu kompleks 3. Media berbasis visual, seperti: buku,
(misalnya mesin-mesin) dapat alat bantu kerja, chart, grafik, peta,
disajikan dengan model, diagram, gambar transparasi, slide.
dan lain-lain. 4. Media berbasis audiovisual, seperti:
f. Konsep yang terlalu luas (gunung video, film, program slide-tipe,
berapi, gempa bumi, iklim dan televisi.
lain-lain) dapat divisualkan dalam 5. Media berbasis komputer, seperti:
bentuk film, film bingkai, gambar pengajaran dengan bantuan
dan lain-lain. komputer.( Arsyad, Azhar. 2016:51)
3. Dengan menggunakan media Berdasarkan pendapat di atas, media
pembelajaran secara tepat dan pembelajaran sebagai sarana untuk
bervariasi dapat mengatasi sikap pasif menyampaikan materi pelajaran adalah
anak didik. Dalam hal ini media komponen dari sistem intruksional yang terdiri
pembelajaran berguna untuk: atas pesan, bahan, orang, teknik, latar, dan
a. Menimbulkan gairah belajar. peralatan. Bahan adalah media berupa
b. Memungkinkan interaksi yang soffware. Jenis-jenis dan karakteristik media
lebih langsung antara anak didik pembelajaran ialah ada yang disebut dengan
dengan lingkungan dan kenyataan. media cetak, media diam, media bergerak,
c. Memungkinkan anak didik belajar media elektronik, media besar dan media kecil
sendiri-sendiri menurut (big media dan litle media), dan ada media
kemampuan dan minatnya. visual dan audio-visual, dan yang berasal dari
4. Dengan sifat yang unik pada tiap benda asli. Keseluruhan bentuk media tersebut
siswa ditambah lagi dengan dirangkum Djamarah menjadi tiga bagian
lingkungan dan pengalaman yang besar yaitu “1) media auditif, 2) media visual,
berbeda, sedangkan kurikulum dan dan 3) media audiovisual”. (Syaiful Bachri
materi pendidikan ditentukan sama Djamarah dan Aswan Zain, Strategi,
untuk setiap siswa, maka guru akan 2016:140)
banyak mengalami kesulitan bilamana
semuanya itu dibatasi sendiri. Media Pembelajaran Video
Masalah ini dapat dibatasi dengan Saat ini banyak tersedia media
media pembelajaran, yaitu pembelajaran. Namun harus dapat dipilih
kemampuan memberikan perangsang media yang cocok dengan materi yang

Jurnal Taushiah FAI UISU Vol. 10 No. 2 Juli-Desember Tahun 4


2020
p-ISSN 1907-0349
e-ISSN 2597-1353
diajarkan, hal ini supaya tercapai tujuan b. Memerlukan peralatan pendukung.
pembelajaran tersebut. c. Perlu kemampuan pengoperasian,
Video sebagai media audio visual yang untuk itu perlu ditambahkan petunjuk
menampilkan gerak, semakin lama semakin pemanfaatan.
populer dalam masyarakat kita. Pesan yang d. Tidak punya sentuhan manusiawi.
disajikan dapat bersifat fakta (Arsad Azhar, 49-50)
(kejadian/peristiwa penting, berita) maupun
fiktif, seperti misalnya cerita) bisa bersifat
informatif, edukatif maupun intruksional. Contoh Pemanfaatan Media Pembelajaran
Sebagian besar tugas film dapat digantikan Video
oleh video, namun tidak berarti bahwa video Secara umum, semua mata pelajaran
akan menggantikan kedudukan film. Masing- akan lebih efektif jika diajarkan dengan media
masing memiliki keterbatasan dan kelebihan yang sesuai. Oleh karena itu, guru harus
sendiri. mengetahui terlebih dahulu materi dan tujuan
Ada beberapa keuntungan dan pembelajaran. Video merupakan cara untuk
kelemahan menggunakan media video, antara membuat pembelajaran lebih dinamis dan
lain: menyenangkan. Adapun bahan ajar yang
a. Video dapat melengkapi pengalaman- cocok untuk dikembangkan dengan media
pengalaman dasar dari peserta didik video, khususnya mata pelajaran Agama Islam
ketika mereka membaca, berdiskusi, adalah sebagai berikut:
berpraktek dan lain-lain. a. Ranah Kognitif
b. Video dapat menggambarkan suatu Materi Al-Qur’an Hadits, misalnya
proses secara tepat yang dapat dalam menerangkan ilmu tajwid. Dulu
disaksikan secara berulang-ulang jika sebelum teknologi berkembang,
dipandang perlu. tajwid diajarkan hanya secara
c. Di samping mendorong dan verbalistis, atau dengan menggunakan
meningkatkan motivsi, video lingkaran tajwid. Akan tetapi dizaman
menanamkan sikap dan segi sekarang bisa dikembangkan dengan
efektivitas lainnya. menggunakan media interaktif dengan
d. Video yang mengandung nilai-nilai mikro media flash, windows movie
positif dapat mengundang pemikiran maker, dsb. .(M. Basyiruddin Usman
dan pembahasan dalam kelompok dan Asnawir, 2016:98)
peserta didik. Bahkan dapat membawa b. Ranah Afektif
dunia ke dalam kelas. Materi Aqidah untuk menjelaskan tentang
e. Video dapat menyajikan peristiwa rukun iman maupun rukun islam. Materi
yang berbahaya bila dilihat secara Aqidah untuk menjelaskan tentang
langsung. keteladanan bisa dikembangkan dengan
f. Video dapat dipertunjukkan pada memutar film atau video.
kelompok besar atau kelompok kecil, Materi sejarah kebudayaan Islam yang
kelompok yang heterogen, maupun bersifat pengetahuan, akan lebih menarik
perorangan.( (Arsad Azhar, 49) jika dikembangkan dengan menggunakan
media seperti sound slide, sehingga
Sedangkan kelemahan video antara lain: memungkinkan siswa yang kurang dapat
a. Hanya akan berfungsi untuk hal-hal menerima pelajaran dengan hanya
sebagaimana yang telah menggunakan indra pendengaran, mampu
diprogramkan.
memahami dengan adanya kombinasi gambar atau suara.
Jurnal Taushiah FAI UISU Vol. 10 No. 2 Juli-Desember Tahun 5
2020
p-ISSN 1907-0349
e-ISSN 2597-1353
c. Ranah Psikomotor Basyiruddin Usman dan Asnawir,
Materi fiqih, dimana materi ini banyak 2016:98)
yang berbentuk procedural yang dirasa
cocok untuk dikembangkan dengan media Pembahasan
video, misalnya: Hasil Penelitian
1) Ketika menjelaskan tentang tata cara Berdasarkan observasi penulis di kelas
shalat, berwudhu. VIII MTs Madinatussalam Percut Sei Tuan
2) Ketika menjelaskan tentang tata cara pada umumnya guru hanya menerapkan
haji dan umrah. pembelajaran yang bersifat konvensional yang
3) Ketika menjelaskan tentang tata cara membuat siswa jenuh dalam kelas, di sini guru
berkurban. memegang peranan penting dalam
Ketiganya akan lebih menarik ketika akan keberhasilan siswanya, walaupun sebaik apa
dikembangkan denga media video, kurikulum yang disajikan, sarana prasarana
misalnya dengan mengunakan film, video, terpenuhi, tetapi bila guru belum berkualitas
mikromedia plash ataupun windows movie maka proses pembelajaran belum dikatakan
maker. baik.
Penelitian ini menggunakan instrumen
Praktek Penggunaan Media Video dalam soal objektif pilihan berganda yang dikutip
Pembelajaran dari buku teks siswa. Sebelum proses
Ada beberapa hal yang harus pembelajaran, terlebih dahulu diberikan pretes
diperhatikan dalam penggunaan media video untuk mengetahui kemampuan awal siswa.
untuk pembelajaran yaitu: Pada saat penulis melakukan riset
1. Guru harus mempersiapkan unit pertama di kelas VIII MTs Madinatussalam
pelajaran terlebih dahulu, kemudian Percut Sei Tuan, selama proses pembelajaran
baru memilih media video yang tepat sangat jarang terjadi tanya jawab antara guru
untuk mencapai tujuan pengajaran dan siswa, walaupun guru telah memberikan
yang diharapkan. pertanyaan agar terjadi umpan balik, namun
2. Guru juga harus mengetahui durasi kenyataannya jauh dari yang diharapkan.
media vidio yang dipilih misalnya Peran siswa dalam proses pembelajaran
dalam bentuk film ataupun yang harus kurang aktif, hanya beberapa siswa yang hasil
disesuaikan dengan jam pelajaran. belajarnya baik yang lebih aktif menjawab
3. Mempersiapkan kelas, yang meliputi pertanyaan guru sedangkan siswa yang kurang
persiapan siswa dengan memberikan pandai tidak berusaha menjawab dan tidak
penjelasan global tentang isi film berani bertanya kepada guru dan masih banyak
(video) yang akan diputar dan siswa yang sibuk dengan kegiatannya sendiri
persiapan peralatan yang akan selama proses pembelajaran berlangsung.
digunakan demi kelancaran Guru hanya memberikan penjelasan
pembelajaran. (ceramah), memberikan contoh soal lalu
4. Aktivitas lanjutan, setelah pemutaran memberikan tugas sehingga hasil belajar tidak
film atau video selesai, sebaiknya maksimal.
guru melakukan refleksi dan tanya Berikut ini adalah langkah-langkah
jawab dengan siswa untuk mengetahui pembelajaran yang biasa dilakukan oleh guru
sejauh mana pemahaman-pemahaman sebelum menggunakan pembelajaran
siswa terhadap materi tersebut.(M. konvensional:
1. Guru menerangkan materi dengan
menggunakan metode ceramah,

Jurnal Taushiah FAI UISU Vol. 10 No. 2 Juli-Desember Tahun 6


2020
p-ISSN 1907-0349
e-ISSN 2597-1353
2. Guru memberikan pertanyaan sebagai 16. Melaksanakan postes.
umpan balik kepada siswa. 17. Menutup pertemuan.
3. Guru memberikan tugas kepada siswa. Setelah dilakukan perbandingan antara
4. Menutup pembelajaran. pembelajaran konvensional yang biasa
Setelah penulis melakukan pengamatan dilakukan guru dengan pembelajaran
terhadap kemampuan siswa, maka penulis menggunakan media video dan praktek maka
mulai menerapkan media video dan praktek dapat dilihat adanya peningkatan pembelajaran
yang penulis teliti dengan langkah-langkah yang terjadi. Nilai postes lebih tinggi
sebagai berikut: dibandingkan pretes. Dalam pembelajaran
1. Melaksanakan pretes. menggunakan media video dan praktek
2. Mempersiapkan materi pelajaran Fiqh dilakukan secara kelompok dan setiap siswa
yaitu materi Tata Cara Haji dan Umrah. mendapat satu pertanyaan diberikan
3. Menjelaskan indikator yang ingin dicapai. kesempatan kepada peserta didik untuk
4. Memberi pengertian indikator yang ingin menjawab pertanyaan yang tertulis dalam
dicapai. media video tersebut secara bergantian.
5. Memberikan contoh-contohnya.
6. Menulis di papan tulis topik yang akan Pengujian Hipotesis
diajarkan. Pengujian hipotesis bertujuan untuk
7. Menyimpulkan materi pembelajaran membuktikan apakah Media video dan praktek
tentang Tata Cara Haji dan Umrah dengan dapat meningkatkan hasil belajar fiqh siswa
menggunakan media video dan praktek. kelas VIII MTs Madinatussalam Kecamatan
8. Membagi siswa 4 kelompok masing- Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang
masing 7 siswa. tahun pembelajaran 2019/2020.
9. Memanggil masing-masing ketua Dari daftar distribusi t untuk α = 0,05
kelompok untuk memberikan penjelasan dan dk = 28 + 28 – 2 = 54, diperoleh harga
tentang materi. ttabel = 1,674. Dengan membandingkan antara
10. Masing-masing ketua kelompok kembali thitung dengan ttabel diperoleh thitung > ttabel atau
ke kelompoknya kemudian menjelaskan 10,43 > 1,674, sehingga hipotesis terbukti
materi yang disampaikan oleh guru kepada kebenarannya dan diterima. Disimpulkan:
temannya. Media Video dan Praktek dapat meningkatkan
11. Masing-masing siswa diberi satu lembar hasil belajar fiqh siswa kelas VIII MTs
kertas untuk menuliskan satu pertanyaan Madinatussalam Percut Sei Tuan Kabupaten
apa saja yang menyangkut materi yang Deli Serdang tahun pembelajaran 2019/2020.
sudah dijelaskan oleh ketua kelompok. Dapat dijelaskan bahwa, hasil belajar
12. Kemudian kertas yang berisi pertanyaan Fiqh siswa sebelum digunakan media video
tersebut dipresentasekan menggunakan dan praktek (pretes) hanya memperoleh nilai
media video selama 15 menit. rata-rata hasil belajar 63,39 dalam kategori
13. Setelah peserta didik mendapat satu cukup setelah menggunakan media video dan
pertanyaan diberikan kesempatan kepada praktek meningkat menjadi 80,71 dalam
peserta didik untuk menjawab pertanyaan kategori baik sekali. Hal ini membuktikan
yang tertulis dalam kertas berbentuk bola bahwa media video dan praktek membantu
tersebut secara bergantian melalui media meningkatkan hasil belajar fiqh siswa sebesar
video. 17,32 atau peningkatan berkisar 47,31%.
14. Menyimpulkan materi pembelajaran. Dengan demikian, media video dan praktek
15. Memberi respon atas pertanyaan dan efektif digunakan dalam pemelajaran Fiqh
jawaban siswa. khususnya materi Tata Cara Haji dan Umrah

Jurnal Taushiah FAI UISU Vol. 10 No. 2 Juli-Desember Tahun 7


2020
p-ISSN 1907-0349
e-ISSN 2597-1353
di kelas VIII MTs Madinatussalam Kecamatan adanya perbedaan siswa baik dalam hal
Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang menerima rangsangan dari luar dan dari dalam
tahun pembelajaran 2019/2020. diri serta laju belajarnya sebanyak 4 siswa atau
Berdasarkan hasil uji hipotesis di atas, 14,29%.
tergambar jawaban dari masalah yang Hasil penelitian menunjukkan bahwa
dirumuskan. Media video dan praktek dapat media video dan praktek dapat meningkatkan
meningkatkan hasil belajar fiqh siswa kelas aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran.
VIII MTs Madinatussalam Percut Sei Tuan Kelemahan penelitian ini adalah mengukur
Kabupaten Deli Serdang tahun pembelajaran keefektifan pembelajaran hanya dari
2019/2020 merupakan peningkatan yang pencapaian hasil belajar siswa, sedangkan
signifikan sehingga disimpulkan apabila media aktivitas dan respon siswa tidak diikutsertakan
video dan praktek digunakan dalam dalam kriteria keefektifan dalam suatu
pembelajaran Fiqh sesuai dengan konsep yang pembelajaran. Di samping itu pemilihan
sebenarnya, akan meningkatkan hasil belajar instrument tes yang berbentuk tes pilihan
siswa. Dengan tergambarnya peningkatan hasil berganda memungkinkan siswa untuk
belajar siswa, maka hipotesis yang diajukan menjawab benar padahal siswa tidak
telah terbukti, dan diterima. memahami soal tersebut, hal ini dikarenakan
adanya kemungkinan siswa menebak dalam
Pembahasan Hasil Penelitian menjawab soal tersebut.
Setelah melaksanakan penelitian dan
melakukan analisis data hasil penelitian maka
langkah selanjutnya adalah pembahasan. Penutup
Pembahasan di sini mengulas tentang hasil Hasil belajar siswa sebelum
evaluasi yang diperoleh siswa dalam menggunakan media pembelajaran video dan
menjawab tes materi Tata Cara Haji dan praktek pada mata pelajaran Fiqh materi Tata
Umrah. Cara Haji dan Umrah di MTs Madinatussalam
Berdasarkan hasil penelitian berupa tes Percut Sei Tuan adalah 63,39 dengan
hasil belajar yang diberikan kepada 28 siswa perolehan nilai tertinggi 80, sedang 60, dan
diperoleh nilai rata-rata hasil belajar siswa terendah 40. Peningkatan hasil belajar siswa
pada pretes adalah sebesar 63,39 termasuk kelas VIII pada mata pelajaran Fiqh materi
dalam kategori cukup dengan simpangan baku Tatacara Haji dan Umrah di MTs
10,00 dalam ketuntasan belajar siswa secara Madinatussalam Percut Sei Tuan setelah
individu sebanyak 5 siswa atau 17,86%. pelaksanaan pembelajaran menggunakan
Kemudian dilanjutkan pembelajaran media pembelajaran video dan adalah 80,17
menggunakan media video dan praktek dan dengan perolehan nilai tertinggi 95, sedang 80,
dilanjutkan dengan pemberian postes. dan terendah 65. Keberhasilan pelaksanaan
Hasilnya, terjadi peningkatan hasil belajar media video dan praktek dalam pembelajaran
siswa. Nilai rarta-rata postes siswa mencapai Fiqh Materi Tata Cara Haji dan Umrah di MTs
80,71 dalam kategori baik sekali dengan Madinatussalam Percut Sei Tuan mencapai
simpangan baku 7,66. Tingkat ketuntasan sebesar 59,5% termasuk kategori pengaruh
belajar secara individu meningkat menjadi 24 yang cukup baik. Artinya, penggunaan media
siswa atau 85,71%. Hal ini biasa saja karena power point membantu meningkatkan hasil
siswa pada saat berada di kelas dapat melihat belajar Fiqh sebesar 47,31% termasuk dalam
langsung, memahami, mengamati, kategori peningkatan sedang.
mendiskusikan materi pokok yang diajarkan.
Adapun siswa yang tidak tuntas belajar karena Daftar Bacaan

Jurnal Taushiah FAI UISU Vol. 10 No. 2 Juli-Desember Tahun 8


2020
Abdul Majid & Dian Andatani, Pendidikan Iskandar, Psikologi Pendidikan Sebuah
Agama Islam Berbasis Kompetensi, Orientasi Baru, Gaung Persada Press,
Remaja Rosdakarya, Bandung, 2005 Jakarta, 2009
Ahmad Rohani, Pengelolaan Pengajaran, M. Abdul Mujib Mabruri Tholhah Syafi’ah
Asdi Mahasatya, Jakarta, 2004 AM, Kamus Istilah Fiqih, Pustaka
Firdaus, Jakarta, 2004
Alwi Hasan [et.al], Kamus Besar Bahasa
Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 2006 Miftakhul Jannah, Efektivitas
Penggunaan Lingkungan
Amirul Hadi dan Haryono, Metodologi Sebagai Sumber Belajar Materi
Penelitian Pendidikan, Pustaka Setia, IPA Pokok Bahasan Ekosistem pada
Bandung, 2005 Kelas VII SMP Negeri 2 Pringapus
Kabupaten Semarang terhadap Hasil
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Belajar Siswa (Jurnal
Pendidikan, Jakarta, Raja Grafindo Penelitian Pendidikan),
Persada, 2008 Diakses dari
http://www.vedcmalang.com/pppptkboe
Asri Budiningsih, Belajar dan Pembelajaran, mlg/index.php/artikelcoba2/edukasi/996-
Rineka Cipta, Jakarta, 2004 perlunya pendidikanlingkungan-hidup-
di-sekolah.24 April 2019
Chabib Thoha, dkk, Metodologi Pengajaran
Agama, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, Muh. Safei. Media Pembelajaran Pengertian,
1999 Pengembangan, dan Aplikasinya,
Alauddin University Press, 2011
Daryanto, Belajar dan Mengajar, Yrama
Widya, Bandung, 2010 Mulyasa, E. Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan: Panduan Praktis, Remaja
Depdiknas, Undang-Undang Republik Rosdakarya, Bandung, 2007
Indonesia Nomor 20 Tahun 2003, Cet. I,
Depdiknas, Jakarta, 2003 Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi
Guru, Remaja Rosdakarya, Bandung,
Halimah, L. Kemandirian Profesional Guru 2007
dalam Pemanfaatan Lingkungan sebagai
Sumber Belajar, Jurnal Penelitian Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia
Pendidikan Dasar. No. 5, tahun II. (1): 1- Nomor 0009121 Tahun 2013
12, 1998. dalam Diana Endah
Handayani. Problem Based Learning Pujiriyanto. Peranan Komputer sebagai
dalam Pembelajaran IPA Sekolah Media Pembelajaran bagi Anak. Diakses
Dasar. Diakses dari dari
http://Prosiding.upgrismg.ac.id/index.ph http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pe
p/pgsd/paper/viewFile/320/272. ranan%20Komputer%20 sebagai
%20media%20bagi%20Anak.doc
http://niendin.wordpress.com/2009/01/28/peng .7 Mei 2019, pukul 12.11 WIB.
ertian-Fiqih/, diakses 2 November 2018
Pupuh Fathurrohman dan Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar Melalui
Penanaman Konsep Umum dan Konsep Surakhmad Winarno, Pengantar Penelitian
Islami, Refika Aditama, Bandung, 2007 Ilmiah Dasar, Metode dan Teknik,
Bandung, Tarsito, 2002
Sardiman, AM, Interaksi dan Motivasi Belajar
Mengajar. Jakarta : Rajawali Press, Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran
Jakarta, 2011 Berorientasi Standar Proses Pendidikan
Jakarta: Kencana, Jakarta, 2012
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan,
Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan Zaenal Muttaqin dan Amir Abyan, Pendidikan
R&D, Alfabeta, Bandung, 2009 Agama Islam Fiqih Madrasah
Tsanawiyah, Karya Toha Putra,
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Semarang, 2008
suatu Pendekatan Praktik, Rineka Cipta,
Jakarta, 2012 Zuhairini, Sejarah Pendidikan Islam, Aksara,
Jakarta, 2000

You might also like